Anda di halaman 1dari 3

DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN PERENCANAAN KEPERAWATAN

Perencanaan Keperawatan
NO. Diagnosa Keperawatan (SDKI)
Tujuan (SLKI) Intervensi (SIKI) Rasional
Resiko Cedera pada ibu ditandai Setelah dilakukan intervensi 1. Identifikasi riwayat 1. Riwayat
dengan faktor resiko: penyakit selama 4x8 jam maka tingkat kehamilan dan persalinan persalinan dan
penyerta (Pre Eklamsi Berat) cedera menurun dengan kriteria kehamilan beresiko
hasil: tinggi dapat
(halamam: 296)
- Kejadian cedera menurun meningkatkan resiko
- Tekanan darah membaik 2. Monitor tanda-tanda vital cedera ibu
- Perdarahan menurun 2. mengetahui
(halaman: 135) keadaan umum setelah
proses persalinan
3.Monitor respon fisiologi sectio caeserea
(mis: nyeri, perubahan 3. mengidentifikasi
uterus, kepatenan jalan perubahan fisiologis
napas dan lokia yang muncul setelah
proses persalinan
4.Motivasi mobilisasi dini sectio caesarea
6 jam 4. merangsang
sirkulasi untuk
mempercepat proses
pemulihan motilitas
usus post operasi serta
mempercepat proses
5.Diskusikan perasaan, penyembuhan luka
pertanyaan dan 5. mengetahui respon
perhatian pasien teekait psikologi klien setelah
pembedahan melewati proses
persalinan sectio
6.Informasikan pada ibu ceaserea
dan keluarga tentang 6. memberi
kondidi ibu dan bayi pemahaman bagi ibu
maupun keluarga
terkait kondisi ibu
maupun bayi setelah
7. Ajarkan latihan proses sectio caesarea
ektremitas, perubahan 7. merangsang
posisi, batuk dan napas sirkulasi dan
dalam meningkatkan
relaksasi sehingga
meminimalisir nyeri
post operasi
8.Anjurkan ibu 8. memberikan
mengkonsumsi nutrisi asupan optimal untuk
TKTP proses pemulihan
energy dan perbaikan
(Halaman: 334) sel setelah prosedur
sectio ceasearea
Intoleransi Aktifitas Setelah dilakukan intervensi 1. Monitor kelelahan fisik dan 1. Mengetahui aanya
berhubungan dengan kelemahan selama 4x8 jam maka toleransi emosional perasaan lelah baik
ditandai dengan : (halaman: aktifitas meningkat dengan fisik maupun
128) kriteria hasil: emosional dalam
- Kemudahan dalam melakukan aktifitas
melakukn aktifitas 2. Adanya
sehari-hari meningkat ketidaknyamanan
(halaman: 149) 2. Monitor lokasi dan dapat membuat klien
ketidaknyamanan selama enggan melakukan
melakukan aktifitas aktifitas
3. Sediakan lingkungan 3. Mengurangi
nyaman dan rendah stimulus stimulus eksternal
(misalnya, cahaya, suara, dapat mempengaruhi
kunjungan) kondisi kenyamanan
klien dalam
beraktifitas
4. Anjurkan tirah baring 4. Membantu proses
pemulihan energy
5. Anjurkan melakukan 5. Membantu klien
aktifitas secara bertahap beradaptasi dan
membiasakan diri
secara berlahan dalam
melakukan aktifitas
(halaman : 176)

Anda mungkin juga menyukai