Anda di halaman 1dari 3

PRAKTIKUM V

PEMERIKSAAN ALT / GPT UV 2V

I. TUJUAN
Uuntuk penentuan kuantitatif jumlah alinnine aminostransferase dalam serum.

II. DASAR TEORI


Fungsi utama hati yaitu untuk pembentukan dan ekresi empedu, metabolisme
karbohidrat, metabolisme protein, metabolisme lemak, penimbunan vitamin dan
mineral, metabolisme steroid, detoksifikasi, gudang darah dan filtrasi (Evelyn, 2013).
SGPT adalah singkatan dari Serum Glutamik Piruvat Transminase, SGPT juga
dinamakan ALT (Alanin Transminase) merupakan enzim yang banyak ditemukan
pada sel hati serta efektif untuk mendiagnosis destruksi hepatoselular. Enzim ini
dalam jumlh yang kecil dijumpai pada otot jantung, ginjal, dan otot rangka. Pada
umumnya nilai tes SGPT/ALT lebih tinggi dari pada SGOT/AST pada kerusakan
parenkim hati akut, sedangkan pada proses kronis dapat sebaliknya (Raymond, 2008).
Enzim transminase disebut juga enzim aminotransferase adalah enzim yang
mengkatalisis lreaksi transminasi. Terdapat dua jenis enzim serum transminase yaitu
SGOT dan SGPT. Pemeriksaan SGOT adalah indikator yang lebih sensitif terhadap
kerusakan hati dibanding SGPT. Hal ini dikarenakan enzim GOT sumber utamanya di
hati, sedangkan enzim GPT banyak terdapat pada jaringan terutama jantung, otot
rangka, ginjal dan otak (Cahyono,2009).
Berdasarkan intrepretasi semua sel prinsipnya mengandung enzim ini. Namun,
enzim transaminase mayoritas terdapat dalam jaringan sel hati, jantung, dan otak.
Pada keadaan adanya nekrosis sel yang hebat, perubahan permeabilitas membran atau
kapiler, enzim SGOT/SGPT ini akan bocor ke sirkulasi (Panil, 2007).
SGPT dalam darah harga normalnya pada laki-laki 5-23 U/L, pada perempuan
5-19 U/L. SGPT meningkat biasanya karena ada hepatitis yang disebabkan oleh virus,
nekrosis sel hati, dan shock atau hipoksemia (Dormanto, 2001).
Alanin Aminotranferase (ALT) atau juga dinamakan serum glutamik piruvat
transaminase (SGPT) merupakan enzim yang banyak ditemukan pada sel hati serta
efektif untuk mendiagnosis ekstruksi hepatoseluler. Enzim ini dalam jumlah yang
kecil dijumpai pada otot jantung, ginjal, dan otot rangka. Pada umumnya nilai tes
SGPT/ALT lebih tinggi daripada SGOT/AST pada kerusakan parenkim hati akut,
sedangkan pada proses kronis sebaliknya (Evelyn, 2013).
III. ALAT DAN BAHAN

4.1 Alat :

Retged diagnostick.

4.2 Bahan :

- Laturan Blanko

- Larutan Standar

- Larutan Sampel Serum

- Reagen Dengan Komposisi Dan Konsentrasi

Reagen 1

- Tris Buffer 125 mM

- L-Alanine 680 mM

- LDH >2000u/L

- pH 7,5 + 0,1

IV. PROSEDUR

Panjang gelombang : 340nm

Jenis pengujian : kinetic

Arah reaksi : menurun

Suhu : 37 C

Jalur Optik : 1cm

Prosedur reagen pertama :

Sampel
Reagen Bekerja 1000 NL
sampel 100 L

1. Simpan pada ruangan suhu 15-300C.


2. Atur pnometer ke 0(nol) dengan air suling.
SAMPEL
REAGEN 1 800 UL
REAGEN 2 200 UL
SAMPEL 100 UL

3. Campur dan inkubasi pada suhu 370C.


4. Setelah 60 detik baca dan catat absorbansinya.
5. Ulang tabunbg ke suhu 370C
6. Ulangi pembacaan absorbansi setelah 1,2 dan 3 menit.
7. Hitung perbedaan absorbansi rata-rata permenit ( Abs/ min) dikalikan dengan
faktor 1768 menghasilkan hasil dalam UL.

Anda mungkin juga menyukai