Anda di halaman 1dari 20

STUDI KELAYAKAN

“JASA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


(K3)”

DISUSUN OLEH:

RIZKY PRATAMA DARMAWAN


201810215119

EKONOMI TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan YME, karena atas berkat dan rahmat-NYA, saya dapat
menyelesaikan studi kelayakan ini. Penyusunan studi kelayakan ini dilakukan dalam rangka
memenuhi tugas akhir mata kuliah Ekonomi Teknik.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan studi kelayakan ini masih banyak
kekurangan, baik dalam cara penulisan maupun dalam pengumpulan dan pengolahan data.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dari para pembaca agar menjadi masukan untuk
penulisan – penulisan selanjutnya. Semoga studi kelayakan ini bermanfaat bagi para pembaca
dan membawa manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

Bekasi, 19 Desember 2019

Penulis

Rizky Pratama Darmawan

NPM. 201810215119
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) tidak dapat dipisahkan dengan proses produksi
baik jasa maupun industri. Perkembangan pembangunan setelah Indonesia merdeka
menimbulkan konsekuensi meningkatkan intensitas kerja yang mengakibatkan pula
meningkatnya risiko kecelakaan di lingkungan kerja. Analisa kecelakaan memperlihatkan
bahwa setiap kecelakaan ada faktor penyebabnya. Sebab-sebab tersebut bersumber pada alat-
alat mekanik, lingkungan kerja, dan pada manusianya sendiri. Untuk mencegah kecelakaan,
penyebab - penyebab ini harus dihilangkan. Delapan puluh lima persen (85%) dari sebab -
sebab kecelakaan adalah faktor manusia. Maka dari itulah usaha-usaha keselamatan selain
ditujukan kepada teknik mekanik, juga harus memperhatikan secara khusus aspek manusiawi.
Pengetahuan tentang K3 yang tinggi dan pengalaman kerja, bahaya - bahaya kecelakaan
mendapat perhatian dari tenaga kerja yang bersangkutan. Pengenalan saja terhadap pekerjaan
dan bahaya-bahaya kecelakaannya jauh dari cukup bagi keselamatan kerja. Oleh karena
pengenalan bersifat pasif dan tidak bersatu dengan proses belajar dalam praktek. Maka dari itu,
usaha-usaha keselamatan harus dimulai sejak tingkat latihan kepada tenaga kerja diberikan
supaya pelaksanaan K3 benar-benar diterapkan saat bekerja. Adapun selain itu , saya ingin
mengetahui mengenai Alat – alat, Faktor Ekonomi, Serta Pengeluaran dan Pemasukan yang
didapatkan selama saya bekerja sebagai Teknisi Ahli K3 dan juga sebagai seorang Admin
apakah nantinya Jenis Usaha ini dapat menghasilkan keuntungan atau tidak.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan pemaparan dari latar belakang masalah diatas, maka permasalahan yang
dapat di identifikasi apakah Perusahaan Jasa K3 ini dapat dikatakan layak secara finansial.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah Perusahaan Jasa K3 ini dapat dikatakan menguntungkan secara


finansial ?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka penelitian ini
bertujuan untuk :

1. Menganalisis secara finansial Perusahaan Jasa K3.


1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:


1. Manfaat Bagi Pemilik Perusahaan Jasa K3

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan atau
masukan terkait dengan Perusahaan Jasa K3 dan menambah keyakinan untuk
melanjutkan, melakukan perbaikan, atau menghentikan usaha.

2. Manfaat Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat menjadi penerapan teori studi kelayakan yang diperoleh
selama menjalani mata kuliah ekonomi teknik, mengetahui tentang kondisi nyata
Perusahaan Jasa K3 dan pentingnya melakukan analisis finansial.

1.6 Gambaran Umum Potensi Usaha

Banyaknya Perusahaan Industri yang baru berdiri di kisaran tahun 2016 – 2019 ini ,
membuat sang direktur mencoba untuk mendirikan Perusahaan Jasa K3 tersebut, karena beliau
menilai akan banyak jasa nya dipakai oleh beberapa Perusahaan yang bergerak di bidang
Industri dari wilayah Bekasi, Cikarang, Karawang, Cikampek, Jakarta, dan Bandung banyak
yang mendirikan Perusahaan – Perusahaan besar seperti nama – nama besar di Industri misal,
PT. EPSON INDONESIA, PT. UNITED TRACTORS PANDU ENGINEERING, PT. BUMI
ALAM SEGAR dan banyak lagi perusahaan yang lainnya. Bahkan beliau tidak hanya
menargetkan di Perusahaan Industri saja, namun menargetkan ke Bank – bank yang ada lalu
Hotel, Rumah Sakit, Apartemen, dan juga Mall. Karena dari jenis – jenis usaha diatas juga
menggunakan mesin – mesin produksi yang dapat di riksa uji secara berkala oleh pihak
Perusahaan Jasa K3 ini. Antara lain mesin – mesin produksi tersebut adalah : Forklift, Crane,
Loader, Bejana Tekan, Boiler, Genset, Listrik, Penyalur Petir, Fire Hydrant, Fire Alarm, dan
masih banyak unit serta alat berat yang lainnya yang bisa di riksa uji oleh pihak Perusahaan
Jasa K3. Beliau pun pernah bekerja sebagai Teknisi K3 disalah satu Perusahaan Jasa K3, maka
beliau pun melihat potensi usaha ini dan beliau pun memutuskan untuk mendirikan Perusahaan
Jasa K3 atas nama dia sendiri.

1.7 Gambaran Umum Industri

Perkembangan dunia Industri di Indonesia berkembang sangat pesat dilihat dari


banyaknya Perusahaan besar yang berdiri di beberapa wilayah Indonesia ada sekitar 4,4 Juta
Perusahaan Industri yang berdiri di Indonesia saat ini menurut data Badan Pusat Statistik (BPS)
menunjukkan cepatnya perkembangan dunia Industri dalam waktu kurang lebih 5 tahun
belakangan. Hal tersebut menunjukkan bahwa banyak orang asing maupun dalam negeri yang
mendirikan Perusahaan Industri di Indonesia karena populasi masyarakat Indonesia yang
sangat banyak dan juga bidang Industri di Indonesia sedang meningkat karena saat ini pun
Industri sudah dalam Revolusi Industri 4.0, tak hanya pembuatan barang dalam negeri, luar
negeri pun sudah mulai di produksi di beberapa Perusahaan Industri yang ada di Indonesia.
Dan banyak juga mesin – mesin produksi yang harus di riksa uji secara berkala setiap tahunnya
agar mengetahui kondisi dari alat – alat tersebut apakah masih layak untuk dipergunakan atau
tidak dan harus diperbaiki atau tidak. Itu semua menjadi tugas dari Perusahaan Jasa K3 untuk
melakukan riksa uji secara berkala setiap tahunnya terhadap mesin – mesin produksi yang
berada di Perusahaan Industri nanti nya pihak Perusahaan Jasa K3 akan mengecek beberapa
bagian dari mesin – mesin produksi tersebut lalu hasilnya akan diberikan kepada Perusahaan
Industri berupa laporan dokumen yang disertai tanda tangan ahli mesin produksi tersebut serta
dari pihak Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker). Perusahaan Jasa K3 di Indonesia saat ini pun
jumlah nya sangat banyak dan jenis nya beragam, ada yang hanya memeriksa beberapa mesin
produksi, ada yang memeriksa mesin produksi tertentu dan ada juga yang memeriksa semua
mesin produksi yang ada.
BAB II
ASPEK UMUM DAN ORGANISASI
2.1 Nama Unit Usaha
Unit usaha ini diberi nama PT. ALVINDO BERKAT ABADI , nama ALVINDO diambil dari
potongan nama anak Direktur bernama Alvin, BERKAT dipilih agar semua kegiatan yang
dilakukan menjadi berkat untuk semua karyawan yang bekerja dan ABADI dipilih agar segala
pekerjaan dan karyawan bisa bersama – sama selalu.

Nama Perusahaan : PT. ALVINDO BERKAT ABADI


Pemilik : Johan Darmawan (Direktur)
Alamat : Ruko Graha Harapan Regency Blok A12/12,
Babelan – Jawa Barat
No. Telp : 021-89234798
E-mail : aba.010816@gmail.com

2.2 Legalitas Usaha


Dari segi legalitas usaha, unit usaha ini memiliki beberapa dokumen badan hukum untuk
melaksanakan usaha bisnis sebagai bekal agar usaha yang dilaksanakan berjalan lancar di
kemudian hari. Beberapa dokumen hukum yang dimiliki berkaitan dengan aspek hukum
adalah :
a. Badan Hukum
Bentuk usaha yang perusahaan gunakan adalah Perseroan Terbatas (PT).
Badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasar perjanjian, melakukan
kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi
persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya.
b. Tanda Daftar Perusahaan atau SIUP (Surat Ijin Usaha Perdagangan)
PT. ALVINDO BERKAT ABADI juga mengurus surat ijin yang diberikan
kepada suatu badan usaha untuk dapat melakukan kegiatan usaha perdagangan.
c. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
PT. ALVINDO BERKAT ABADI juga mendaftarkan NPWP atas aktiva
usaha ke departemen perpajakan setempat. NPWP merupakan nomer yang
diberikan kepada wajib pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang
dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas bagi wajib pajak dalam
melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya. Nantinya NPWP pun
dipergunakan untuk membayar (PPn) dan (PPh21)
d. SITU (Surat Ijin Tempat Usaha)
Merupakan surat ijin pendirian usaha yang didapatkan dengan mengajukan
ke Dinas Daerah setempat. Berdasarkan hal tersebut, perusahaan juga akan
mempersiapkan surat ijin mengenai tempat usaha.
2.3 Organisasi
a. Bagan Organisasi

b. Tingkat Jabatan
Direktur Utama (Pemilik), Keuangan, Admin, Teknisi.
2.4 Personalia

a. Kebutuhan Tenaga Kerja


Usaha ini membutuhkan kurang lebih 12 tenaga kerja dengan rincian 1 orang bagian
Keuangan, 3 orang bagian Admin, dan 8 orang Teknisi.
b. Tingkat Balas Jasa
Tingkat balas jasa berupa Gaji, Bonus, dan Bingkisan THR.
2.5 Daftar Jasa yang Ditawarkan

Ada beberapa Jasa yang ditawarkan oleh PT. ALVINDO BERKAT ABADI berikut adalah
harga untuk setiap kali melakukan riksa uji/unit nya, harga pun bisa berubah sesuai dengan
pembicaraan kedua belah pihak tapi untuk harga yang ditetapkan perusahaan adalah sebagai
berikut :

NO. NAMA JASA HARGA BARU HARGA BERKALA


1 Pesawat Angkat & Angkut
Rp3.000.000 Rp1.500.000
(OHC,Forklift,Lift,Loader,dll)
2 Bejana Tekan/Bejana Tetap Rp3.000.000 Rp1.500.000
3 Instalasi Penyalur Petir Rp3.000.000 Rp1.500.000
4 Instalasi Listrik Rp3.000.000 Rp1.500.000
5 Instalasi Fire Hydrant & Alarm Rp3.000.000 Rp1.500.000
6 Boiler / Ketel Uap Rp4.500.000 Rp2.500.000
7 Motor Diesel (Genset) / Generator Rp3.000.000 Rp1.500.000
BAB III

LANDASAN ANALISIS DATA

3.1 Analisis Biaya

Setiap kegiatan usaha yang dilaksanakan memerlukan biaya-biaya atau pengeluaran


usaha. Menurut prinsip ekonomi, dengan biaya tertentu diharapkan hasil yang optimal, atau
dengan kata lain untuk mendapatkan hasil tertentu dengan biaya yang serendah mungkin.
Berikut akan dijelaskan biaya produksi dan keuntungan :

1. Biaya Produksi

Biaya produksi pada PT. ALVINDO BERKAT ABADI yaitu semua biaya yang
dikeluarkan oleh pemilik selama Riksa Uji sedang berlangsung. Biaya produksi terdiri dari
biaya tetap (fixed cost) dan biaya tidak tetap (variable cost). Untuk menghitung besarnya
biaya produksi yang dikeluarkan oleh pemilik perusahaan, untuk menghitung biaya
produksi dapat dirumuskan sebagai berikut :

TC=FC + VC

Keterangan:

TC = Total Cost (biaya total)

FC = Fixed Cost (biaya tetap)

VC = Variable Cost (biaya tidak tetap)

2. Keuntungan

Keuntungan yang diterima oleh pemilik perusahaan dapat dihitung dengan


menggunakan perhitungan sebagai berikut:

π = TR – TC

Keterangan

π = Pendapatan bersih pemilik perusahaan


TR = Total Revenue

TC = Total Cost (biaya total)

3.2 Analisis Kelayakan Usaha

Ada beberapa metode yang biasa dipertimbangkan untuk dipakai dalam penilaian aliran
kas dari suatu investasi. Didefinisikan analisis finansial atau suatu investasi bisa menggunakan
beberapa metode yaitu: metode Payback Period (PP), Net Present Value (NPV), Internal Rate
of Return (IRR). Dibawah ini akan di uraikan metode-metode analisis finansial yaitu:

a) Payback Period (PP)

Payback Period merupakan penilaian investasi yang digunakan untuk menganalisis


lamanya waktu pengembalian dari investasi usaha. Payback Period Dapat dirumuskan
sebagai berikut:

Payback Period = 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖 𝐾𝑎𝑠 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ

𝐴𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝐾𝑎𝑠 𝑀𝑎𝑠𝑢𝑘 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛𝑎𝑛

Kriteria kelayakan penerimaan investasi menggunakan metode Payback Period adalah


suatu investasi yang diusulkan, dinyatakan layak jika Payback Period lebih pendek
dibandingkan periode payback maksimum. Sebaliknya, jika Payback Period suatu
investasi lebih panjang daripada period payback maksimum maka investasi tersebut
dinyatakan tidak layak. Apabila terdapat beberapa alternatif investasi maka untuk
menentukan alternatif terbaik dilakukan pemilihan investasi yang mempunyai Payback
Period yang paling pendek.

b) Net Present Value (NPV)

Metode Net Present Value (NPV) digunakan untuk mengurangi kekurangan-


kekurangan yang terdapat pada metode payback period (PP). Metode Net Present Value
(NPV) merupakan metode yang dilakukan dengan cara membandingkan nilai sekarang dari
aliran kas masuk bersih (proceeds) dengan nilai sekarang dari biaya pengeluaran suatu
investasi (outlays). Oleh karena itu, untuk melakukan perhitungan kelayakan investasi
dengan metode NPV diperlukan data aliran kas keluar awal (initial cash outflow), aliran
kas masuk bersih di masa yang akan datang (future net cash inflows), dan rate of return
minimun yang diinginkan. Rumus yang digunakan untuk menghitung Net Present Value
(NPV) adalah sebagai berikut:

Keterangan:

Ct = Arus Kas per Tahun pada Periode t

C0 = Nilai Investasi awal pada tahun ke 0 (dalam Rupiah)

r = Suku Bunga atau discount Rate (dalam %)

Kriteria pada pengukuran ini adalah:

1. Jika NPV > 0/+, maka kegiatan usaha/investasi layak untuk diusahakan.

2. Jika NPV < 0/-, maka kegiatan usaha/investasi tidak layak untuk diusahakan

c) Internal Rate of Return (IRR)

Metode Internal Rate of Return (IRR) merupakan metode untuk menghitung tingkat
bunga yang dapat menyamakan antara present value dari semua aliran kas masuk dengan
aliran kas keluar dari suatu investasi proyek. Maka pada prinsipya metode ini digunakan
untuk menghitung besarnya rate of return yang sebenarnya. Pada dasarnya Internal Rate of
Return harus dicari dengan cara trial and error. Berikut rumus internal rate of return yaitu :

Keterangan:
r = Tingkat bunga yang akan menjadikan PV dari proceeds
At = Cash flow untuk periode t
N = Periode terakhir di mana Cash flow diharapkan
Kriteria kelayakan penerimaan investasi menggunakan metode Internal Rate of Return
(IRR) adalah suatu investasi yang di usulkan dinyatakan layak jika Internal Rate of Return
(IRR) lebih besar dari tingkat keuntungan yang dikehendaki. Sebaliknya, jika Internal Rate of
Return (IRR) suatu investasi lebih kecil dari tingkat keuntungan yang dikehendaki maka
investasi tersebut dinyatakan tidak layak. Apabila terdapat beberapa alternatif investasi maka
pilih alternatif investasi terbaik dengan memilih alternatif investasi yang mempunyai Internal
Rate of Return (IRR) yang paling besar.

3.3 Depresiasi

Depresiasi pada dasarnya adalah penurunan nilai suatu properti atau aset karena waktu
dan pemakaian. Depresiasi pada suatu properti atau aset biasanya disebabkan karena satu faktor
atau lebih, dan faktor-faktor nya sebagai berikut :

1 Kerusakan fisik akibat pemakaian dari alat atau properti tersebut.

2 Kebutuhan produksi atau jasa yang lebih baru dan lebih besar.

3 Properti atau aset tersebut menjadi usang karena adanya perkembangan teknologi.

Besarnya depresiasi tahunan yang dikenakan pada suatu properti akan tergantung pada
beberapa hal, yaitu:

1 Ongkos investasi dari properti tersebut.

2 Tanggal pemakaian awalnya.

3 Estimasi masa pakainya.

4 Nilai sisa yang ditetapkan.

5 Metode depresiasi yang digunakan. Besarnya depresiasi biasanya diatur sedemikian


rupa sehingga perusahaan bisa menekan jumlah pajak yang harus dibayar. Karena
pertimbanganpertimbangan nilai waktu terhadap uang, biasanya depresiasi akan dikenakan
lebih besar pada tahun-tahun awal dari pemakaian suatu properti dan akan semakin menurun
pada tahun-tahun berikutnya. Tidak semua jenis properti atau aset bisa di depresiasi. Ada
beberapa syarat yang harus dipenuhi agar suatu aset atau properti bisa di depresiasi, antara lain:

a. Harus merupakan sesuatu yang digunakan, sesuatu yang menjadi usang, atau sesuatu
yang nilainya menurun karena sebab-sebab alamiah.
b. Umur ekonomis nya lebih dari setahun.
c. Umur ekonomis nya bisa dihitung.

Aset atau properti yang didepresiasi bisa berwujud atau tidak berwujud. Properti yang
berwujud bisa dilihat dan diraba. Properti yang tidak berwujud tidak bisa dilihat atau diraba,
seperti hak cipta atau paten.
BAB IV
PEMBAHASAN ASPEK DAN ANALISIS DATA
4.1 Aspek Pemasaran (Segmentasi, Targeting, dan Positioning)
a. Segmenting
Perusahaan ini memilih beberapa jenis mesin produksi yang di riksa uji.
Seperti Forklift, Hoist Crane, Listrik, Genset, Bejana Tekan, Boiler, Penyalur
Petir, Fire Hydrant, Fire Alarm, Loader, Lift dan Eskalator.
b. Targeting
Perusahaan memilih Perusahaan Industri tak terkecuali Perusahaan di
bidang Properti, Jasa, dan lainnya yang mempunyai mesin – mesin produksi.
c. Positioning
Biasanya untuk beberapa Perusahaan Jasa K3 menentukan harga berbeda
untuk masing – masing mesin produksi. Namun di PT. ALVINDO BERKAT
ABADI menentukan harga sebesar Rp. 1.500.000 untuk riksa uji berkala dan Rp.
3.000.000 untuk riksa uji alat baru. Harga tersebut berlaku untuk semua jenis
mesin produksi.

4.2 Permintaan
a. Perkembangan Permintaan Saat ini
Dewasa ini, kalau kita cermati, permintaan akan minuman kopi semakin meningkat seiring
dengan berkembangnya gaya hidup masyarakat yang cenderung mencontoh gaya hidup orang
barat dan juga kebiasan masyarakat yang senang berkumpul dan ngobrol-ngobrol sambil
minum kopi.
b. Prospek permintaan di masa yang akan datang
Dengan meningkatnya pendapatan, aktivitas masyarakat dan gaya hidup membuat minum kopi
akan menjadi kebiasaan dari masyarakat. Selain itu kedepannya minum kopi akan menjadi
trend seiring dengan semakin banyaknya aktivitas seseorang yang biasanya membutuhkan
minuman yang mampu membuatnya kembali segar dalam beraktivitas, yang menjadi salah satu
pilihannya adalah kopi. Banyaknya varian menu kopi membuat orang-orang tertarik untuk
terus mencoba semua rasa kopi yang ada.

4.3 Penawaran
a. Perkembangan penawaran saat ini
Di Pekanbaru sendiri penawaran disektor usaha coffee truck memang sudah sangat
berkembang pesat dengan semakin banyaknya bermunculan warung kopi dan franchise kopi
instan yang ada. Tapi untuk coffee truck sendiri, di Pekanbaru masih belum ada penawarannya,
sehingga usaha kami ini masih merupakan satu-satunya di Pekanbaru yang memberikan lebih
banyak kelebihan di banding warung dan franchise kopi yang sudah ada saat ini.
b. Prospek penawaran di masa yang akan datang
Mengingat adanya peluang yang besar dalam usaha coffee truck pada masa yang akan datang,
maka perlu adanya penawaran produk yang memberikan nilai lebih dan manfaat bagi
konsumen. Penawaran tersebut akan semakin variatif maupun lebih kompetitif karena
sudah ditunjang dengan perangkat teknologi informasi yang memberikan kemudahan bagi bagi
penjual maupun pembeli dalam melakukan transaksi atau sebatas bertukar informasi. Oleh
karena itu, bagi pelaku usaha di sektor ini harus mampu melakukan penawaran yang inovatif
untuk menarik pasar.
4.4 Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran PT. ALVINDO BERKAT ABADI ini menggunakan
bauran pemasaran 3P. Berikut penjelasannya :
1. Price (Harga)
Harga untuk riksa uji satu alat sangat murah daripada beberapa Perusahaan Jasa
K3 lainnya.
2. Place (Tempat)
Perusahaan tidak membatasi wilayah manapun untuk riksa uji PT. ALVINDO
BERKAT ABADI akan melakukan riksa uji dari wilayah sabang sampai merauke
selama pihak Perusahaan tersebut bisa membayarkan semua biaya yang sudah
dibicarakan.
3. Promotion (Promosi)
Perusahaan menggunakan semaksimal mungkin social media untuk membantu
memperkenalkan jasa dari perusahaan. Selain itu menurut perusahaan banyak
perusahaan – perusahaan sekarang menggunakan social media sehingga informasi
tentang jasa dari perusahaan lebih cepat di lihat oleh para konsumen perusahaan.
Facebook dan Instagram salah satu social media yang perusahaan gunakan.
Perusahaan akan menyebarkan informasi mengenai jasa apa yang ditawarkan
serta hasil dokumentasi dari beberapa perusahaan yang telah di riksa uji.
Adapun untuk informasi lebih lanjut perusahaan memberikan kontak melalui
nomor hp dan juga melalui e-mail.
5.1 Biaya – Biaya
a) Rincian Investasi Awal
1. Aktiva Lancar
- Kas awal Rp 250.000.000
2. Aktiva Tetap
- Sewa tempat Rp 7.500.000/Thn
- Peralatan :
a) Komputer 1 Set 2 Unit Rp 7.000.000
b) Laptop 2 Unit Rp 3.500.000
c) ATK Rp 250.000
d) Peralatan Dapur Rp 350.000
e) Peralatan Kamar Mandi Rp 150.000
Rp11.250.000
3. Perlengkapan
a) Wi-Fi & Telepon Kantor Rp 850.000
b) AC Rp 1.500.000
c) Meja Kantor 3 Buah Rp 4.500.000
d) Kursi Kantor 6 Buah Rp 1.200.000
e) Kipas Angin 2 Buah Rp 300.000
Rp8.350.000

Total aktiva tetap Rp27.100.000

Total aktiva Rp227.100.000


b) Biaya Tenaga Kerja
Kuantitas Gaji / Bulan
Admin 3 3.000.000
Teknisi 5 2.500.000
Keuangan 1 3.500.000

Estimasi Gaji Admin


 Rp115.385 x 26 = Rp3.000.000 / bln
 Rp3.000.000 x 12 = Rp36.000.000 / tahun

Diperkirakan gaji karyawan akan naik 2% / th, sebagai berikut :

TAHUN GAJI / BIAYA


I Rp36.000.000
II Rp36.720.000
III Rp37.454.400

c) Rincian Biaya Depresiasi


Menggunakan metode garis lurus dengan umur ekonomis 3 tahun :
- Peralatan :
a) Komputer 1 Set 2 Unit Rp 2.350.000
b) Laptop 2 Unit Rp 1.165.000
c) ATK Rp 85.000
d) Peralatan Dapur Rp 120.000
e) Peralatan Kamar Mandi Rp 50.000
Rp 3.770.000
- Perlengkapan
a) AC Rp 500.000
b) Meja Kantor 3 Buah Rp 1.500.000
c) Kursi Kantor 6 Buah Rp 400.000
d) Kipas Angin 2 Buah Rp 100.000
Rp 2.500.000

Total Biaya Depresiasi Rp 6.270.000


3.5 Aspek Keuangan
Untuk menilai kelayakan suatu usaha/bisnis, sangatlah diperlukan untuk Melihat
kondisi keuangan suatu usaha. Analisis kelayakan financial atau keuangan dilakukan pada
penelitian guna untuk mengetahui kelayakan usaha sehingga diketahui apakah usaha yang
dijalankan oleh Warteg Ma’mur layak secara financial.
A. Estimasi Pendapatan
Hari Kerja Senin - Sabtu = 6 Hari kerja
a) 1 Minggu Rp 11.250.000
Rp 11.250.000 / 1 Minggu
a) Pendapatan per bulan Rp 11.250.000 x 4 = Rp 45.000.000
b) Pendapatan per tahun Rp 45.000.000 x 12 = Rp 540.000.000

Perkiraan pendapatan meningkat sebanyak 3% pertahun, sebagai berikut :

TAHUN PENDAPATAN
I 540.000.000
II 556.200.000
III 572.886.000
B. Proyeksi
Keterangan Tahun
Laba/Rugi
I II III
Penjualan Rp540.000.000 Rp556.200.000 Rp572.886.000

Overhead :
B. Listrik Rp 6.000.000 Rp 6.000.000 Rp 6.000.000
B. Air Rp 1.440.000 Rp 1.440.000 Rp 1.440.000
B. Gaji Rp 36.000.000 Rp 36.720.000 Rp 37.454.000
B. Sewa Rp 7.500.000 Rp 7.500.000 Rp 7.500.000
B. Lain Rp 3.500.000 Rp 3.500.000 Rp 3.500.000
Depresiasi Rp 6.270.000 Rp 6.270.000 Rp 6.270.000
Total Biaya Rp 60.710.000 Rp 61.430.000 Rp 62.164.000
EBIT Rp479.290.000 Rp494.770.000 Rp510.722.000

C. Payback Period
Jangka waktu/periode yang diperlukan untuk bisa menutup kembalinya pengeluaran
investasi dengan menggunakan proceeds atau aliran kas bersih. Karena arus kas per
tahun jumlahnya beda, maka dihitung sebagai berikut :
PP = n + (a-b) / (c-b) x 1 th
Dimana :
n = tahun terakhir dimana jumlah arus kas masih belum bisa menutup investasi mula -
mula
a = jumlah investasi mula-mula
b = jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke – n
c = jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke – n + 1

Maka :
PP = 2 + (Rp227.100.000– Rp540.000.000) / (Rp556.200.000 – Rp540.000.000) x 1
tahun
PP = 2 + (-Rp312.900.000) / (Rp16.200.000) x 1 tahun
PP = 17 Bulan atau 1 tahun 5 bulan
D. Net Present Value (NPV)
NPV merupakan arus kas yang diperkirakan pada masa yang akan datang yang
didiskonkan pada saat ini. NPV bermanfaat untuk mengukur kemampuan dan peluang
sebuah perusahaan dalam menjalankan investasinya hingga beberapa tahun yang akan
datang, dikala nilai mata uang berubah dan berdampak pada cash flow usaha. Dalam
perhitungan NPV pada penelitian ini, tingkat keuntungan yang diinginkan oleh pemilik
usaha adalah 20% . Besarnya NPV dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tahun Kas Bersih DF 20% PV of Proceeds


I Rp 157,125,000 0.833 Rp 130,885,125
II Rp 161,286,100 0.694 Rp 111,932,553
III Rp 165,448,000 0.578 Rp 95,628,944
Total Rp 338,446,622

 NPV = PV of Proceeds – PV of Outlays


NPV = Rp338.446.622 – Rp227.100.000
NPV = Rp111.346.622
NPV > 0 , Investasi yang dilakukan memberikan manfaat bagi Perusahaan Jasa
K3 tersebut.

E. Internal Rate of Return (IRR)


Internal Rate of Return (IRR) merupakan indicator tingkat efisiensi dari suatu investasi.
Suatu proyek/investasi dapat dilakukan apabila laju pengembaliannya (rate of return)
lebih besar daripada laju pengembalian apabila melakukan investasi di tempat lain. IRR
digunakan dalam menentukan apakah investasi dilaksanakan atau tidak.
Kas Bersih DF 20 PV of Proceeds DF 80 PV
Rp 157.125.000 0.83 Rp 47.604.166 0.56 Rp 131.736.111
Rp 161.286.100 0.69 Rp 42.559.791 0.31 Rp 118.915.462
Rp 165.448.000 0.58 Rp 37.875.000 0.17 Rp 111.222.222
PV Proceeds Rp 338.446.622 Rp 361.873.795
PV Outlays Rp 227.100.000 Rp 227.100.000
NPV Rp 111.346.622 Rp 154.773.795

𝑁𝑃𝑉1
IRR= 𝑖1 + (𝑖2 − 𝑖1)
(𝑁𝑃𝑉1−𝑁𝑃𝑉2)
111.346.622
IRR= 0,2 + (111.346.622 −(154.773.795)) (0,8 − 0,2)

IRR=
IRR bernilai positif , yang berarti usaha layak untuk dijalankan dan dikembangkan

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diperoleh maka dapat disimpulkan dari
penelitian ini bahwa pengolahan data menggunakan metode kelayakan investasi dan finansial
Perusahaan Jasa K3 dikatakan layak dengan hasil :

a) Payback Period (PP) : 17 Bulan / 1 tahun 5 bulan


b) Net Present Value (NPV) : Rp. 111.346.622
c) Internal Rate of Return (IRR) :

Hasil Kriteria dari perhitungan 3 metode di atas memenuhi syarat kelayakan sebuah
usaha.

4.2. Saran

1) Saran dalam penelitian ini adalah diharapkan Perusahaan Jasa K3 agar kiranya
bersungguh-sungguh dalam menjalankan usahanya sehingga pendapatan ataupun
keuntungan yang didapatkan semakin besar dan berlipat ganda dari investasi yang
ditanamkan.

Semoga dalam proses berjalannya usaha di tahun berikutnya, pemilik Perusahaan Jasa K3
lebih baik membuat arsip yang di bukukan demi kelancaran proses usaha.

Anda mungkin juga menyukai