PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alam memiliki banyak kekayaan yang berlimpah dimana terdapat kekayaan
di darat, laut maupun udara. Allah swt. menjelaskan bahwa didalam al-Qur’an
bahwasanya Dia telah menciptakan hewan dilaut sebagai sumber makanan
sebagaimana firman Allah swt. dalam QS an-Nahl/16: 14.
1
(dari karunia-Nya) karunia Allah swt. lewat berniaga (dan supaya kalian bersyukur)
kepada Allah swt. atas karunia itu (Shihab, 2015).
B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengamati bentuk morfologi
dan anatomi ikan yang tergolong ke dalam kelas Chondrichthyes.
2
3
4
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
B. Instrumen Praktikum
1. Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu papan seksi, alat
bedah, alat tulis menulis, pinset, jarum pentul, dan kamera.
2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu ikan pari (Trygon
sephen), ikan hiu (Carcharias manissorah), kapas, masker, dan handscoon.
C. Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja dari praktikum ini yaitu pertama-tama disiapkan
alat dan bahan yang akan digunakan, kemudian bahan diletakkan di atas papan
seksi yang sudah dilapisi dengan kertas hvs, lalu diamati struktur morfologi dari
bahan dan diambil gambar morfologinya. Sedangkan untuk pengamatan anatomi
dilakukan dengan cara bahan digunting secara vertikal mulai dari bagian mulut
sampai ekor dari bahan sehingga tampak terlihat jelas sistem organnya, kemudian
diamati struktur anatomi dari bahan dan diambil gambarnya.
8
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Adapun hasil pengamatan pada praktikum ini yaitu sebagai berikut.
1. Nama bahan : Ikan Pari (Trygon sephen)
a. Morfologi bagian ventral
6
6
1 1
5
5
2
2
4 4
3
3
1
1
2 2
3
3
4
5 5
4
d. Tipe Sisik
f. Anatomi
7
1
2
6
5 3
4
Keterangan
1. Hati (Hepar)
2. Limpa (Lien)
3. Usus (Intestinum)
4. Kloaka (Cloaca)
5. Gelembung udara
6. Lambung (ventrikulum)
7. Jantung (Cor)
2. Nama bahan: Ikan Hiu (Carcharias manissorah)
a. Morfologi
8
7 8 1 7 1 2
2
6 4 3 6 4 3
5 5
Gambar 4.2.a Ikan Hiu (Carcharias menissorah)
Sumber : (Manik, 2013)
Keterangan:
1. Sirip punggung (Pinna dorsalis)
2. Sirip ekor (Pinna caudalis)
3. Sirip anus (Pinna analis)
4. Sirip perut (Pinna ventralis)
5. Sirip dada (Pinna pectoralis)
6. Mulut (Cavum oris
7. Mata (Visus)
8. Celang insang (Sulci)
12
b. Tipe Ekor
c. Tipe Sisik
d. Morfometri
e. Anatomi
7 1
1 7
6
6 2
2
5 5 3
3
4
4
Gambar 4.2.e Anatomi Ikan Hiu (Carcharias menissorah) (Manik, 2013)
Keterangan :
1. Jantung (Cor)
2. Usus (Intestinum)
3. Hati (Hepar)
4. Kloaka (Cloaca)
5. Lambung (Ventriculum)
6. Kantong empedu (Vesica velea)
14
7. ginjal (Ren)
B. Pembahasan
Adapun pembahasan pada praktikum ini yaitu sebagai berikut.
1. Ikan Pari (Trygon sephen)
a. Morfologi
Adapun morfologi dari ikan pari (Trygon sephen) yakni memiliki bentuk
tubuh pipih bulat, memiliki sepasang sirip dada (pinna vectoralis), sirip perut
(Pinna pelvicus), sirip punggung (pinna dorsalis) serta memiliki ekor (Caudal).
Dimana pada bagian ventral nya terdapat celah insang (Sulci) sebanyak 5 pasang
dimana berfungsi sebagai tempat mengalirnya air serta makanan. Mulut (Cavum
oris) terdapat dibagian posterior ventral kepala, memiliki warna yang bervariasi
mulai dari warna hitam, cokelat, biru, keabuan sampai warna putih. Dimana pola
warna yang bervariasi pada pari ditemukan pada bagian pasifik timur yang dimana
pada bagian bawah tubuhnya memiliki warna dominan hitam, sedangkan pada
jenis ikan pari (Trygon sephen) yang ditemukan pada pasifik barat warna bagian
tubuhnya lebih pucat.
b. Anatomi
Adapun anatomi dari ikan pari (Trygon sephen) yakni terdiri atas esofagus,
lambung (ventriculum), hati (hepar), jantung (cor), usus (intestinum), serta kloaka
(Cloaca). Dimana lambung (ventriculum) berfungsi dalam proses kimiawi pertama
dalam sistem pencernaan, usus (intestinum) sebagai tempat penyerapan air dan
sebagai tempat penyerapan nutrisi, ginjal (Ren) sebagai kelenjar pengeluaran, dan
jantung (cor) berfungsi memompa darah.
c. Fisiologi
1. Sistem digesti
Adapun sistem digesti ikan pari (Trygon sephen) yakni terdiri dari mulut
(Cavum oris), faring, kerongkongan (esofagus), lambung (ventriculum), usus
(intestinum), dan kloaka (Cloaca). Dimana dimulai dari bagian rongga mulut
15
(Cavum oris) yaitu dengan berperannya rongga mulut dan gigi dalam proses
pemotongan dan penghancur bahan makanan, selanjutnya makanan menuju faring
yang kemudian makanan melewati kerongkongan (esofagus), lalu makanan
kemudian berlanjut ke lambung (ventriculum), ketika makanan sudah sampai di
lambung (ventriculum) maka akan terjadi proses pencernaan secara kimiawi
setelah makanan di proses pada lambung, kemudian akan menuju usus (intestinum)
maka terjadi proses penyerapan sari-sari makanan, sisa dari makanan kemudian
akan disalurkan ke kloaka (Cloaca).
2. Sistem respirasi
Adapun sistem respirasi dari ikan pari (Trygon sephen) yakni insang
(Gills). Dimana dimulai insang (Gills) membuka dan menghalau air ke dalam
mulut serta menekan keluar dengan kekuatan menutup mulut melalui celah insang
(Sulci) dan spiracle, dimana insangnya terdiri dari filamen yang banyak
mengandung pembuluh darah.
3. Sistem ekskresi
Sistem ekskresi ikan pari (Trygon sephen) yaitu memiliki dua buah ginjal
(Ren) berbentuk silindris terletak dekat di atas coelom di sebelah menyebelah aorta
dorsalis. Urin dari buah ginjal (Ren) akan di tampung di dalam pembuluh darah
yang bersegmen yang selanjutnya bersambung dengan pembuluh urin yang
panjang terus melalui papillae urogenitalis yang ada di kloaka (Cloaca).
4. Sistem sirkulasi
Adapun sistem sirkulasi dari ikan pari (Trygon sephen) dimana memiliki
jantung (cor) terdiri atas sinus venosus yang berdinding agak tebal kemudian
dilanjutkan oleh auriculum dan ventriculum yang berdinding tebal. Kemudian
bersambung dengan conus arteriosus lalu ke ventral aorta yang bercabang 5
pasang arteri afferent branchialis yang mengambil O2 yang terdapat pada
gelembung udara yang ada di dalam air. Kemudian melalui 4 pasang afferent
branchialis darah masuk ke aorta dorsalis yang menjulur memanjang sepasang
pertengahan dorsalis dari rongga coelom.
16
5. Sistem saraf
Adapun sistem saraf pada ikan pari (Trygon sephen) yaitu mempunyai otak
kecil dimana otak tersebut terbagi menjadi beberapa bagian yaitu methecephalon,
myenchephalon, telenchephalon, dienchephalon, dan mesenchephalon. Sistem
saraf pada ikan pari (Trygon sephen) dibagi menjadi sistem saraf pusat dan sistem
saraf periferi. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan medulla spinalis. Sistem
saraf poriferi terdiri dari saraf spinalis dan cranial beserta cabang - cabangnya.
6. Sistem reproduksi
Adapun sistem reproduksi dari ikan pari (Trygon sephen) yakni alat
kelamin terpisah, dimana alat kelamin jantan berupa sepasang testis dan beberapa
vasa eferensia yang menuju vasa deferensia. Dimana saluran tersebut terbentang
di bawah ginjal (ren) dan berakhir pada papilae urogenitalia. Alat kelamin betina
terdiri dari sebuah ovarium yang menggantung pada sebelah dorsal dengan satu
membran dan dua buah oviduk yang menjulur disepanjang tubuh. Pada musim
kawin, sejumlah besar dari pari jantan akan berkumpul untuk mencari
pasangannya. Dimana ikan pari jantan yang berhasil mendapatkan ikan pari betina
akan berpasangan dengan menggunakan gigi serta merapatkan perutnya, kemudian
perkawinan dengan cara memasukka alat kelamin pari jantan ke dalam lubang
kelamin pada pari betina.
d. Habitat
Adapun habitat dari ikan pari (Trygon sephen) yakni dapat ditemukan di
laut serta hidup di air tawar, dimana pada umumnya berenang disekitar dasar laut
dan kadang-kadang memasuki perairan dengan substrat batu karang atau ke daerah
estuaria.
e. Peranan
Ikan pari (Trygon sephen) memiliki peranan penting dalam menjaga
perikanan serta ekosistem yang sehat, daging ikan pari dapat di konsumsi dan
dapat menambah perekonomian nelayan, serta kesehatan dapat menurunkan
kolestrol, mencengah stoke dan meningkatkan kekebalan tubuh.
17
f. Klasifikasi
Adapun klasifikasi dari ikan pari (Trygon sephen) yaitu:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Chondrichthyes
Ordo : Rajida
Family : Myliobatidae
Genus : Trygon
Spesies : Trygon sephen (Firdaus, 2016).
2. Ikan Hiu (Charcarias menisorrah)
a. Morfologi
Adapun morfologi dari ikan hiu (Charcarias menisorrah) yakni mata
(visus), sirip punggung (pinna dorsalis), sirip ekor (pinna caudal), sirip anal
(pinna analis), sirip perut (Pinna pelvicus), sirip dada (pinna vectoralis). Terdapat
5 buah celah insang (Sulci) di belakang mata, lubang kloaka terdapat di antara sirip
perut (Pinna pelvicus). Tubuh tertutup dengan sisik-sisik plakoid yang asalnya
homolog dengan gigi.
b. Anatomi
Adapun anatomi dari ikan hiu (Charcarias menisorrah) yakni yakni terdiri
atas esofagus, lambung (ventriculum), hati (hepar), jantung (cor), usus
(intestinum), serta kloaka (Cloaca). Dimana lambung (ventriculum) berfungsi
dalam proses kimiawi pertama dalam sistem pencernaan, usus (intestinum) sebagai
tempat penyerapan air dan sebagai tempat penyerapan nutrisi, ginjal (Ren) sebagai
kelenjar pengeluaran, dan jantung (cor) berfungsi memompa darah.
c. Fisiologi
1. Sistem digesti
Adapun sistem digesti pada ikan hiu (Charcarias menisorrah) yakni terdiri
atas mulut (Cavum oris), kerongkongan (esophagus), lambung (ventriculum), usus
(intestinum), dan kloaka (Cloaka) . Dimana dimulai dari bagian rongga mulut
18
(Cavum oris) yaitu dengan berperannya rongga mulut dan gigi dalam proses
pemotongan dan penghancur bahan makanan, selanjutnya makanan menuju faring
yang kemudian makanan melewati kerongkongan (esofagus), lalu makanan
kemudian berlanjut ke lambung (ventriculum), ketika makanan sudah sampai di
lambung (ventriculum) maka akan terjadi proses pencernaan secara kimiawi
setelah makanan di proses pada lambung, kemudian akan menuju usus (intestinum)
maka terjadi proses penyerapan sari-sari makanan, sisa dari makanan kemudian
akan disalurkan ke kloaka (Cloaca).
2. Sistem respirasi
Adapun sistem respirasi pada ikan hiu (Charcarias menisorrah) yakni
insang (Gills). Dimana insang (Gills) membuka dan menghalau air ke dalam
mulut serta menekan keluar dengan kekuatan menutup mulut melalui celah insang
(Sulci) dan spiracle, dimana insangnya terdiri dari filamen yang banyak
mengandung pembuluh darah.
3. Sistem eksresi
Adapun sistem eksresi pada ikan hiu (Charcarias menisorrah) yakni terdiri
atas sepasang ginjal (ren), berbentuk silindris terletak dekat di atas coelom di
sebelah menyebelah aorta dorsalis. Urin dari buah ginjal (Ren) akan di tampung
di dalam pembuluh darah yang bersegmen yang selanjutnya bersambung dengan
pembuluh urin yang panjang terus melalui papillae urogenitalis yang ada di kloaka
(Cloaca).
4. Sistem sirkulasi
Adapun sistem sirkulasi pada ikan hiu (Charcarias menisorrah) yakni
jantung (cor) terdiri atas sinus venosus yang berdinding agak tebal kemudian
dilanjutkan oleh auriculum dan ventriculum yang berdinding tebal. Kemudian
bersambung dengan conus arteriosus lalu ke ventral aorta yang bercabang 5
pasang arteri afferent branchialis yang mengambil O2 yang terdapat pada
gelembung udara yang ada di dalam air. Kemudian melalui 4 pasang afferent
19
e. Peranan
Adapun peranan dari ikan hiu (Charcarias menisorrah) yaitu dagingnya
dapat dimakan, hatinya dapat dijadikan minyak hati ikan hiu (Charcarias
menisorrah), dan sirip hiu merupakan salah satu produk perikana yang cukup
mahal yang di olah menjadi serat-serat seperti mie hun serta darahnya dapat
digunakan sebagai anti koagulan.
f. Klasifikasi
Adapun klasifikasi dari ikan hiu (Carcharias menisorrah) yaitu:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Chondrichthyes
Ordo : Carcharhiniformes
Family : Carchariadae
Genus : Carcharias
Spesies : Carcharias menisorrah (Firdaus, 2016)
21
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil pengamatan yang telah dilaksanakan untuk
mengetahui morfologi dan anatomi dari kelas Chondrichthyes, yaitu ikan hiu
(Charcarias menisorrah) memiliki struktur morfologi yang terdiri dari sirip
punggung (Pinna dorsalis), sirip ekor (Pinna caudalis), sirip anus (Pinna analis),
sirip perut (Pinna ventralis), sirip dada (Pinna pectoralis), mulut (Cavum oris),
mata (Visus), dan celang insang (Sulci), dengan struktur anatomi yang terdiri dari
hati (hepar), ginjal (Ren), kerongkongan (Esophagus), lambung (ventriculum),
Kantong empedu (Vesica velea), usus (intestinum), dan jantung (cor). Adapun ikan
pari (Trygon sephen) secara morfologi pada bagian dorsal terdiri atas mata
(vissus), sirip perut (Pinna pelvicus) dan sirip ekor (caudalis), Ekor (Caudal), dan
sirip dada (Pinna pectoralis) sedangkan pada morfologi bagian ventral terdiri atas
mata (vissus), sirip perut (Pinna pelvicus) dan sirip ekor (caudalis), Ekor (Caudal),
sirip dada (Pinna pectoralis), dan celah insang (Sulci). Secara anatomi tersusun
atas hati (hepar), ginjal (Ren), kerongkongan (Esophagus), lambung (ventriculum),
kantong empedu (Vesica velea), usus (intestinum) dan jantung (cor).
B. Saran
Sebelum praktikan masuk kedalam Laboratorium guna melakukan
praktikum sebaiknya membaca penuntun terlebih dahulu agar lebih mengetahui
cara kerja praktikum tersebut.
22
KEPUSTAKAAN