Anda di halaman 1dari 18

Perbedaan Merger, Akuisisi, Konsolidasi, dan Spin Off

Perbedaan Merger Akuisisi Konsolidasi Spin Off

Pengertiaan Pasal 1 Ayat (9) UU PT Pasal 1 Ayat (11) UU PT Pasal 1 Ayat (10) UU PT Pasal 1 Ayat (12) UU PT

memberikan pengertian merger memberikan pengertian akuisisi memberikan pengertian memberikan pengertian spin-off

atau penggabungan sebagai atau pengambilalihan sebagai konsolidasi atau peleburan atau pemisahan sebagai perbuatan

perbuatan hukum yang perbuatan hukum yang dilakukan sebagai perbuatan hukum yang hukum yang dilakukan oleh

dilakukan oleh satu Perseroan oleh badan hukum atau orang dilakukan oleh dua Perseroan Perseroan untuk memisahkan

atau lebih untuk menggabungkan perseorangan untuk mengambil atau lebih untuk meleburkan diri usaha yang mengakibatkan seluruh

diri dengan Perseroan lain yang alih saham Perseroan yang dengan cara mendirikan satu aktiva dan pasiva Perseroan

telah ada yang mengakibatkan mengakibatkan beralihnya Perseroan baru yang karena beralih karena hukum kepada dua

aktiva dan pasiva dari Perseroan pengendalian atas Perseroan hukum memperoleh aktiva dan Perseroan atau lebih atau sebagian

yang menggabungkan diri tersebut. pasiva dari Perseroan yang aktiva dan pasiva Perseroan

beralih karena hukum kepada meleburkan diri dan status badan beralih karena hukum kepada satu

Perseroan yang menerima hukum Perseroan yang Perseroan atau lebih.

penggabungan dan selanjutnya meleburkan diri berakhir karena

status badan hukum Perseroan hukum.

yang menggabungkan diri

berakhir karena hukum.


Ciri-ciri Perusahaan yang menerima Akuisisi bisa dilakukan terhadap Perusahaan yang meleburkan Ciri-ciri PEMISAHAN

penggabungan tetap eksis, saham atau asset milik diri bubar tanpa likuidasi. perusahaan :

sedangkan perusahaan yang perusahaan target. Akuisisi Perusahaan baru hasil peleburan - Pemisahaan perusahaan atau

menggabungkan diri bubar saham hanya dapat dilakukan harus mendapatkan status badan pembagian perusahaan dibagi

tanpa likuidasi. terhadap perusahaan target hukum yang baru dari menjadi dua yaitu pemisahaan

berbentuk PT sebab menhukham. murni (Split-off) dan pemisahan

kepemilikannya diwujudkan tidak murni (Spin-off).

dalam bentuk saham. Sedangkan - Dalam pemisahan

akuisisi asset dapat dilakukan murni/pemisahan menyeluruh,

terhadap perusahaan semua asset perusahaan dibagi

perseorangan (UD dan PD), habis dan dialihkan kepada dua

persekutuan (CV dan firma), atau lebih perusahaan baru hasil

badan hukum (PT dan pemisahaan, sehingga perusahaan

Koperasi). Perusahaan awal menjadi bubar demi hukum

pengakuisisi dan perusahaan tanpa proses likuidasi

yang diakuisisi sama-sama tetap - Dalam pemisahaan tidak murni

hidup. Namun, ada pula akuisisi atau pemisahan sebagian, hanya

yang diikuti dengan merger sebagian asset perusahaan yang

sehingga perusahaan yang dipisahkan dan dialihkan kepada


diakuisisi digabungkan dan perusahaan baru hasil pemisahan,

kemudian bubar tanpa likuidasi. sehingga perusahaan awal masih

tetap hidup Kreditur yang tidak

setuju dengan pemisahan

perusahan dapat mengajukan

keberatan kepada direktur. Jika

direktur tidak dapat

menyelesaikan, maka persoalan

tersebut diajukan kepada RUPS

untuk diselesaikan. Selama

penyelesaian belum tercapai,

pemisahan perusahaan tidak dapat

dilaksanakan

- Pemisahan PT harus mendapat

persetujuan RUPS. Pemisahan PT

perbankan harus mendapat

persetujuan Bank Indonesia.

Pemisahan PT terbuka harus

mendapat persetujuan Bapepam-


LK Rancangan pemisahan yang

telah disetujui RUPS selanjutnya

dituangkan dalam akta pemisahan

yang dibuat di hadapan notaris

serta diumumkan dalam daftar

perseroan dan tambahan berita

Negara

- Pemisahan perusahaan pada

umumnya dilakukan dengan cara

memisahkan unit usaha menjadi

perusahaan yang mandiri. Hal ini

diterapkan pada pemisahan unit

usaha syariah dari bank umum

menjadi bank syariah yang berdiri

sendiri. Hal senada juga terjadi

dalam pemisahana unit manajer

investasi dari perusahaan efek

menjadi perusahaan manajer

investasi yang mandiri.


Tujuan 1. Pertumbuhan atau 1. Menambah Sinergi Sampai pada suatu titik tertentu Banyak Perseroan yang

Diversifikasi Perusahaan perusahaan harus melakukan memperluas kegiatan bidang

2. Meningkatkan Dana 2. Memperluas Pangsa Pasar konsolidasi karena kondisi usahanya untuk mengimbangi

3. Menciptakan Sinergi 3. Melindungi Pasar usahanya mulai mengalami perkembangan bisnis yang terjadi,

4. Pertimbangan Pajak 4. Mengakuisisi Produk Tertentu kesulitan mempertahankan sehingga pemisahan beberapa

5. Meningkatkan Keterampilan 5. Memperkuat Bisnis Utama pertumbuhan penjualan, tingkat usaha dalam satu Perseroan

Perusahaan pertumbuhan pasar mulai merupakan alternatif yang dapat

6. Melindungi Diri Dari lambat, persaingan yang makin dilakukan oleh Perseroan untuk

Pengambilalihan ketat harga, kualitas, pesaing melakukan efisiensi usaha dan

7. Meningkatkan Likuiditas terus bertambah, marjin laba menekan ongkos operasi

Pemilik statis. Kondisi ini akan dialami disamping untuk mengejar laba

jika strategi pengembangan yang lebih maksimal. Pemisahan

usaha tidak ada, sasaran masih memungkinkan suatu Perseroan

jangka pendek, umumnya hanya memisahkan satu atau beberapa

administrasi keuangan yang kegiatan usaha ke dalam

baik, pengembangan pasar dan Perseroan yang menerima

produk dilakukan sporadis tidak pemisahan. Dengan melakukan

sistimatis, penjualan tidak naik pemisahan suatu Perseroan dapat

cenderung statis, produksi lebih memfokuskan pada usaha


dibawah kapasitas bahkan akan intinya (core business) dan juga

cenderung surut jika konsolidasi dapat mengurangi risiko usaha

tidak dilakukan sama sekali, pada Perseroan akibat meluasnya

penjualan menurun drastis, tidak kegiatan usaha yang dilakukan

mampu lagi bersaing dipasar, oleh Perseroan yang

likuiditas makin sulit, kapasitas bersangkutan.

produksi akan terus menurun.

Status Dalam merger, perusahaan Dalam akuisisi, tidak ada Dalam konsolidasi, terdapat dua Dalam spin-off, perusahaan yang

Hukum yang menggabungkan diri, pembubaran status badan hukum perusahaan atau lebih yang memisahkan diri sebagai suatu

Perusahaan lenyap dan berakhir statusnya atas perusahaan yang diakuisisi sepakat untuk membentuk satu badan hukum yang baru menerima

sebagai badan hukum. Seluruh oleh perusahaan yang perusahaan baru. Pembentukan sebagian aktiva dan pasiva dari

aktiva dan pasiva milik mengakuisisi. Yang terjadi hanya perusahaan baru tersebut perusahaan awal sesuai dengan

perusahaan tersebut menjadi perubahan pengendalian, di mana kemudian menghapuskan status kebijakan yang ada. Status

milik perusahaan yang perusahaan yang mengakuisisi badan hukum perusahaan- perusahaan yang lama tetap seperti

menerima merger sekarang memiliki kendali atas perusahaan yang sepakat sedia kala, hanya saja aktiva dan

perusahaan yang diakuisisi. melakukan konsolidasi. pasiva perusahaan lama berkurang

Perusahaan yang baru menerima karena sebagian diberikan kepada

seluruh aktiva dan pasiva dari perusahaan yang baru.


perseroan yang melakukan

konsolidasi.

Alasan Alasan perusahaan melakukan Penggabungan usaha dapat Penggabungan yang akan dipilih Alasan spin off perlu dilakukan

penggabungan melalui merger, dilakukan dengan berbagai cara dilakukan dengan berbagai dalam suatu perseroan terbatas

yaitu: yang didasarkan pada macam pertimbangan. Terdapat adalah untuk memperluas pangsa

1) Pertumbuhan atau pertimbangan hukum, beberapa alasan suatu bank atau pasar kegiatan bisnis yang

diversifikasi Perusahaan yang perpajakan atau alasan lainnya. suatu perusahaan untuk disebabkan perbedaan kehendak

menginginkan pertumbuhan Di Indonesia didorong oleh melakukan penggabungan secara konsumen dalam penggunaan

yang cepat, baik ukuran, pasar semakin besarnya pasar modal, Konsolidasi: barang dan jasa pada pelayanan

saham, maupun diversifikasi transaksi akuisisi semakin 1) Masalah Kesehatan dari badan usaha, yang berakar

usaha dapat melakukan merger banyak dilakukan dan isu Apabila bank sudah dinyatakan dari perbedaan ideologi ekonomi.

maupun akuisisi. Perusahaan mengenai hal tersebut memang tidak sehat oleh Bank Indonesia Peranan pranata spin off bagi

tidak memiliki resiko adanya sudah hangat dibicarakan baik setelah melalui beberapa perkembangan dunia usaha adalah

produk baru. Selain itu, jika oleh para pengamat ekonomi, perbaikan sebelumnya, maka meningkatkan arus binis sebagai

melakukan ekspansi dengan ilmuwan, maupun praktisi bisnis sebaik¬nya bank tersebut akibat pemekaran kelembagaan

merger dan akuisisi, maka sejak tahun 1990 (Payamta dan melakukan penggabungan. bisnis, terutama dalam hal

perusahaan dapat mengurangi Setiawan, 2004). Pilihan pengga¬bungan tentunya penyerapan tenaga kerja,

perusahaan pesaing atau Bostman (1997:3) dalam Dewi dengan bank yang sehat. Jika peningkatan sektor pajak dan

mengurangi persaingan. (2004) mengungkapkan bank yang digabungkan sama- retribusi akibat
2) Sinergi beberapa alasan mengapa sama dalam kondisi tidak sehat banyaknya/penambahan subjek

Sinergi dapat tercapai ketika penggabungan usaha dapat maka sebaiknya pilihan pajak.

merger menghasilkan tingkat menghasilkan nilai: penggabungan adalah

skala ekonomi (economies of 1) Hilangnya biaya tetap yang konsolidasi atau dapat pula

scale). Tingkat skala ekonomi merupakan duplikasi. diakui¬sisi oleh bank lain yang

terjadi karena perpaduan biaya 2) Kondisi kesinambungan sehat.

overhead meningkatkan dalam proses produksi. 2) Masalah Permodalan

pendapatan yang lebih besar 3) Manajemen aktiva lebih Apabila modal suatu bank

daripada jumlah pendapatan efisien. dirasakan kecil sehingga sulit

perusahaan ketika tidak merger. 4) Nilai dapat ditingkatkan untuk melakukan perluasan

Sinergi tampak jelas ketika dengan memanfaatkan usaha, maka bank dapat

perusahaan yang melakukan keringanan pajak yang belum bergabung dengan satu atau

merger berada dalam bisnis digunakan. beberapa bank sehingga modal

yang sama karena fungsi dan dimiliki menjadi besar.

tenaga kerja yang berlebihan 3) Masalah Manajemen

dapat dihilangkan. Manajemen bank yang semrawut

3) Meningkatkan dana atau kurang profesional

Banyak perusahaan tidak dapat se¬hingga, perusahaan terus

memperoleh dana untuk merugi dan sulit untuk


melakukan ekspansi internal, berkembang. Jenis bank inipun

tetapi dapat memperoleh dana sebaiknya melakukan

untuk melakukan ekspansi penggabungan usaha atau

eksternal. Perusahaan tersebut peleburan usaha dengan bank

menggabungkan diri dengan yang lebih profesional yang

perusahaan yang memiliki terkenal dengan kualitas

likuiditas tinggi sehingga manajemennya.

menyebabkan peningkatan daya 4) Teknologi dan Administrasi.

pinjam perusahaan dan Bank yang menggunakan

penurunan kewajiban teknologi yang masih tradisional

keuangan. Hal ini sa¬ngat menjadi masalah.

memungkinkan meningkatnya Dalam perkembangan yang

dana dengan biaya rendah. sedemikian cepat diperlukan

4) Pertimbangan pajak teknologi yang canggih. Untuk

Perusahaan dapat membawa memperoleh teknologi yang

kerugian pajak sampai lebih 20 canggih diperlukan modal yang

tahun ke depan atau sampai tidak sedikit. Ja¬Ian keluar yang

kerugian pajak dapat tertutupi. dipilih adalah melakukan

Perusahaan yang memiliki penggabungan dengan bank


kerugian pajak dapat yang sudah memiliki teknologi

melakukan akuisisi dengan yang canggih. Demikian pula

perusahaan yang menghasilkan bagi bank yang kurang teratur

laba untuk memanfaatkan dan masih tradisional dalam hal

kerugian pajak. Pada kasus ini administrasinya, sebaiknya bank

perusahaan yang mengakuisisi melakukan penggabungan atau

akan menaikkan kombinasi peleburan sehingga diharapkan

pendapatan setelah pajak administrasinya menjadi lebih

dengan mengurangkan baik.

pendapatan sebelum pajak dari 5) Ingin Menguasai Pasar.

perusahaan yang diakuisisi. Tujuan ingin menguasai pasar

Bagaimanapun merger tidak tidak diumumkan secara jelas

hanya dikarenakan keuntungan kepada pihak luar dan biasanya

dari pajak, tetapi berdasarkan hanya diketahui oleh mereka

dari tujuan memaksimalisasi yang hendak ikut bergabung.

kesejahteraan pemilik. Dengan adanya penggabungan

5) Meningkatkan likuiditas dari beberapa bank, maka

pemilik jumlah cabang dan jumlah

nasabah yang dimiliki


Merger antar perusahaan bertambah. Tujuan ini juga

memungkinkan perusahaan dilakukan untuk

memiliki likuiditas yang lebih meng¬hilangkan atau melawan

besar. Jika perusahaan lebih pesaing yang ada.

besar, maka pasar saham akan

lebih luas dan saham lebih

mudah diperoleh sehingga lebih

likuid dibandingkan dengan

perusahaan yang lebih kecil.

Tata Cara a. Direksi PT yang akan a. Pihak yang akan a. Direksi PT yang akan a. Persiapan, persiapan

menggabungkan diri dan mengakuisisi PT meleburkan diri menyusun merupakan tahapan awal dari

direksi PT yang menerima menyampaikan maksud dan usulan rencana Konsolidasi. spin off perusahaan. Pada

penggabungan masing- tujuannya kepada direksi PT Usulan rencana konsolidasi tahapan ini, perusahaan yang

masing menyusun usulan yang akan diakuisisi. Pihak wajib disetujui komisaris akan melakukan spin off harus

rencana merger. Usulan pengakuisi dapat berbentuk masing-masing PT. membuat rancangan

rencana merger wajib PT, koperasi yayasan, CV, b. Usulan rencana konsolidasi pemisahan (spin off)

disetujui komisaris masing- Firma, atau Perorangan. dijadikan bahan menyusun perusahaan. Setelah

masing PT. b. Direksi PT yang akan rancangan konsolidasi yang rancangan spin off disusun,

diakuisisi dan pihak disusun bersama oleh direksi kemudian dipublikasikan


b. Usulan rencana merger pengakuisisi masing-masing PT yang akan melakukan kepada khalayak melalui surat

dijadikan bahan menyusun menyusun usulan rencana peleburan. kabar harian yang beredar

rancangan merger yang akuisisi. Usulan rencana c. Ringkasan atas rancangan secara nasional, juga pada

disusun bersama oleh akuisisi wajib mendapat konsolidasi wajib karyawan serta kreditur dan

direksi PT yang akan persetujuan komisaris PT diumumkan direksi dalam mitra usaha paling lambat 30

melakukan penggabungan. yang akan diakuisisi atau dua surat kabar harian dan hari sebelum penyelenggaraan

c. Ringkasan atas rancangan lembaga serupa dari pihak diumumkan secara tertulis RUPS. Berkenaan dengan

merger wajib diumumkan pengakuisisi. kepada karyawan PT yang adanya keberatan atas rencana

direksi dalam dua surat c. Usulan rencana akuisisi akan melakukan peleburan spin off perusahaan terkait

kabar harian dan digunakan sebagai bahan paling lambat 14 hari oleh kreditur atau mitra usaha,

diumumkan secara tertulis penyusunan rancangan sebelum pemanggilan maka dapat mengajukannya

kepada karyawan PT yang akuisisi yang disusun secara RUPS. paling lambat 14 hari sejak

akan melakukan bersama-sama antara direksi d. Rancangan konsolidasi dan pengumuman yang terbit di

penggabungan paling PT yang akan diakuisisi konsep akta konsolidasi surat kabar. Jika keberatan

lambat 14 hari sebelum dengan pihak pengakuisisi. wajib disetujui RUPS yang diajukan tidak bisa

pemanggilan RUPS. Ringkasan rancangan masing-masing. Konsep akta diselesaikan oleh direksi,

d. Rancangan merger dan akuisisi wajib diumumkan konsolidasi yang telah maka akan diserahkan pada

konsep akta merger wajib direksi PT pengakuisisi disetujui RUPS dituangkan keputusan RUPS. Selama

disetujui RUPS masing- dalam dua surat kabar harian dalam akta konsolidasi yang keberatan dari kreditur belum
masing. Konsep akta serta diberitahukan secara dibuat dihadapan notaris dapat diselesaikan, maka spin

merger yang telah disetujui tertulis kepada karyawan PT dalam bahasa Indonesia. off tidak dapat dilakukan.

RUPS dituangkan dalam pengakuisisi paling lambat Akta konsolidasi yang sudah b. Penyelenggaraan RUPS,

akta merger yang dibuat 14 hari sebelum disahkan notaris selanjutnya apabila pada tahap persiapan

dihadapan notaris dalam pemanggilan RUPS. dapat digunakan sebagai tidak ditemui adanya kendala,

bahasa Indonesia. Salinan d. Rancangan akuisisi wajib dasar pembuatan akta maka tahap berikutnya adalah

akta merger selanjutnya disetujui RUPS dari PT yang pendirian PT hasil penyelenggaraan RUPS.

digunakan mengurus izin akan diakuisisi. Rancangan peleburan. Berkenaan dengan

atau pemberitahuan ke akuisisi juga harus disetujui e. Direksi PT yang meleburkan pengambilan keputusan spin

Menkumham. oleh pemegang kekuasaan diri wajib mengajukan off, RUPS sekurang-

e. Apabila merger PT disertai dari pihak pengakuisisi. permohonan pengesahan kurangnya harus dihadiri oleh

perubahan AD yang Apabila pihak pengakuisisi akta pendirian PT hasil ¾ dari seluruh pemegang

membutuhkan persetujuan berbentuk PT, rancangan peleburan kepada saham dengan hak suara yang

Menkumham, merger akuisisi harus disetujui Menkumham paling lambat sah. Jika kuorum tidak

dianggap mulai berlaku RUPS. Pada pihak 14 hari sejak tanggal terpenuhi, di mana tak semua

sejak tanggal persetujuan pengakuisisi berbentuk keputusan RUPS. menyetujui rancangan spin

perubahan AD oleh koperasi, rancangan akuisisi f. Menkumham memberikan off, maka pengambilan

Menkumham. Apabila harus disetujui rapat anggota pengesahan paling lama 60 keputusan dilakukan dengan

merger PT disertai koperasi. Jika pihak hari setelah permohonan sistem voting. Jika dalam
perubahan AD yang tidak pengakuisisi berbentuk diterima. PT yang RUPS belum dihasilkan kata

perlu persetujuan yayasan maka rancangan meleburkan diri dianggap sepakat atau persetujuan dari

Menkumham, maka merger akuisisi harus disetujui rapat bubar terhitung sejak tanggal kuorum yang disyaratkan,

dianggap mulai berlaku dewan Pembina yayasan. akta pendirian PT hasil maka spin off belum bisa

sejak tanggal pendaftaran Untuk pihak pengakuisisi peleburan disahkan oleh dilakukan. Sebaliknya, jika

Akta merger dan Akta berbentuk CV dan Firma, Menkumham. kuorum RUPS terpenuhi dan

perubahan Anggaran Dasar rancangan akuisisi harus g. Setelah mendapat semuanya menyetujui

dalam daftar perusahaan. disetujui oleh para sekutu pengesahan Menkumham, rancangan yang disusun, maka

f. Apabila merger PT tanpa atau pemilik CV dan Firma. akta pendirian PT hasil spin off bisa segera

disertai perubahan AD, e. Rancangan akuisisi yang peleburan wajib ditindaklanjuti.

maka merger dianggap telah disetujui selanjutnya dimasukkan dalam daftar c. Proses spin off, setelah

mulai berlaku sejak tanggal dituangkan dalam akta perusahaan serta seluruh atau sebagian besar

penandatangan akta merger akuisisi yang dibuat di diumumkan dalam pemegang saham perusahaan

di hadapan notaris. PT yang hadapan notaris dan ditulis tambahan berita Negara RI. setuju dan tidak ada keberatan

menggabungkan diri bubar dalam Bahasa Indonesia. yang diajukan dari pihak

demi hukum tanpa melalui Akta akuisisi yang sudah kreditur atau mitra usaha,

proses likuidasi. Salinan disahkan notaris selanjutnya maka tahap berikutnya masuk

akta merger selanjutnya didaftarkan kepada pada realisasi spin off

diberitahukan kepada Menkumham . perusahaan. Pada tahap ini


Menkumham untuk Apabila akuisisi PT diikuti dilakukan pendirian

dimasukkan dalam daftar perubahan AD yang perusahaan baru berbentuk

perusahaan. membutuhkan persetujuan Perseroan Terbatas (PT) yang

Menkumham, akuisisi dianggap disertai dengan pemindahan

mulai berlaku sejak tanggal atau pemisahan sebagian

persetujuan AD oleh aktiva dan passiva dari

Menkumham. Apabila akuisisi perusahaan induk yang sudah

PT disertai perubahan AD yang ada.

tidak memerlukan persetujuan d. Pengesahan spin off

Menkumham, akuisisi dianggap perusahaan dengan akta

mulai berlaku sejak tanggal notaris, untuk mendapatkan

pendaftaran akta akuisisi dalam status secara hukum, maka

daftar perusahaan. Di sisi lain, spin off yang dilakukan

apabila akuisisi PT tidak perusahaan harus disahkan

mengakibatkan perubahan AD, dengan akta notaris. Notaris

akuisisi dianggap mulai berlaku yang ditunjuk akan membuat

sejak tanggal penandatanganan Akta Pemisahan yang

akta akuisisi di hadapan notaris. menerangkan pendirian

perusahaan baru sekaligus


peralihan aktiva dan passiva

dari perusahaan induk (lama)

ke perusahaan baru secara

hukum.

Contoh Pemerintah membentuk satu Kasus akuisisi PT Holcim PT A, PT B, dan PT C hendak PT A yang merasa usahanya

badan hukum baru bernama Indonesia oleh Semen Indonesia. menyatukan usaha agar lebih kurang efisien karena terlalu

Bank Mandiri. Setelah itu, Semen Indonesia sekarang efisien dan mengurangi banyak hal yang harus ditangani

Pemerintah mengamanatkan memiliki kendali sejumlah nilai persaingan. Ketiga PT tersebut di internal PT A. Agar lebih

bagi Bank Ekspor Impor akusisi atas PT Holcim sepakat untuk melakukan efisien, maka PT A hendak

(Exim), Bank Pembangunan Indonesia. PT Holcim Indonesia konsolidasi dengan melahirkan memisahkan usaha makanan

Indonesia (Bapindo), Bank tetap merupakan badan hukum entitas baru yang bernama PT dengan pertambangan milik PT A.

Dagang Negara (BDN), dan sendiri dan masih ada, hanya ABC. Segala aktiva dan pasiva PT A

Bank Bumi Daya (BBD) yang saja dikendalikan oleh Semen dalam usaha makanan dipisahkan

sudah tidak sehat, untuk Indonesia. dan ditubuhkan dalam perusahaan

dimerger ke dalam Bank yang baru, bernama PT B.

Mandiri.
Persamaan Merger, Akuisisi, Konsolidasi, dan Spin Off

Persamaan Merger Akuisisi Konsolidasi Spin Off

Dasar Hukum Dasar Hukum Merger, Akuisisi, Konsolidasi, dan Spin Off yaitu Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

Aksi Korporasi Merger, Akuisisi, Konsolidasi, dan Spin Off merupakan Corporate Action atau Aksi Korporasi

RUPS Pasal 89 (1) RUPS untuk menyetujui Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan, atau Pemisahan, pengajuan permohonan agar Perseroan

dinyatakan pailit, perpanjangan jangka waktu berdirinya, dan pembubaran Perseroan dapat dilangsungkan jika dalam rapat paling sedikit

3/4 (tiga perempat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau diwakili dalam RUPS dan keputusan adalah sah jika

disetujui paling sedikit 3/4 (tiga perempat) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan, kecuali anggaran dasar menentukan kuorum

kehadiran dan/atau ketentuan tentang persyaratan pengambilan keputusan RUPS yang lebih besar.

Pemenuhan Perbuatan hukum Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan, atau Pemisahan wajib memperhatikan kepentingan:

Kewajiban a. Perseroan, pemegang saham minoritas, karyawan Perseroan;

b. kreditor dan mitra usaha lainnya dari Perseroan; dan

c. masyarakat dan persaingan sehat dalam melakukan usaha

(Pasal 126 UU PT)

Pengumuman Direksi Perseroan yang akan melakukan Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan, atau Pemisahan wajib mengumumkan ringkasan

rancangan paling sedikit dalam 1 (satu) surat kabar dan mengumumkan secara tertulis kepada karyawan dari Perseroan yang akan

melakukan Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan, atau Pemisahan dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum

pemanggilan RUPS (Pasal 127 UU PT)


Batas Waktu Kreditor dapat mengajukan keberatan kepada Perseroan dalam jangka waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kalender setelah

Keberatan pengumuman mengenai Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan, atau Pemisahan sesuai dengan rancangan tersebut. (Pasal 127 ayat

4 UU PT)

Ringkasan Rancangan Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan, atau Pemisahan yang telah disetujui RUPS dituangkan ke dalam akta

Rancangan Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan, atau Pemisahan yang dibuat di hadapan notaris dalam bahasa Indonesia. (Pasal 128 UU PT)

Anda mungkin juga menyukai