Bayi Premature
Bayi Premature
TINJAUAN PUSTAKA
1. Faktor ibu
c. Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat penyakit menahun ibu seperti hipertensi,
jantung, gangguan pembuluh darah (perokok)
2. Faktor kehamilan
b. Hamil ganda
c. Perdarahan antepartum
2.1.3 Patofisiologi
Alat tubuh yang prematur belum berfungsi seperti bayi matur. Oleh karena itu ia mengalami
banyak kesulitan hidup untuk di luar uterus ibunya bersangkutan dengan kerja sempurna alat-alat
dalam tubuhnya maka mudah timbul komplikasi, diantaranya :
1. Suhu tubuh
a. Pusat pengatur suhu tubuh masih belum sempuran
b. Luas badan bayi relatif besar, sehingga penguapannya bertambah
c. Otot bayi masih lemah
d. Lemak kulit dan lemak coklat kurang, sehingga cepat kehilangan panas badan
e. Kemampuan metabolisme panas masih rendah
2. Pernafasan
a. Pusat pengaturan pernapasan belum sempurna
b. Surfaktan paru-paru masih kuarang, sehingga perkembangannya tidak
sempurna
c. Otot pernapasan dan tulang iga lemah
d. Dapat disertai penyakit
Etiologi :
BBLR
Faktor ibu
Faktor kehamilan
Faktor janin
Diagnosa Bayi Lahir Prematur
Faktor
yangbelum
Prematur Dismatur
Penanganan :
Bayi sembuh :
1) Jaga suhu tubuh
2) Cegah infeksi 1) Kenaikan BB
3) Pengawasan nutrisi 2) KU membaik
4) Penimbangan 3) Bayi dibawa pulang
5) Kolaborasi dokter
Sedangkan menurut Wiknjosastro (2005) tanda dan gejala yang muncul selain tersebut di
atas, adalah sebagai berikut : kepala reatif besar dari pada badannya, kulitnya tipis transparan,
lanugonya banyak, lemak subcutan kurang, sering tampak paristaltik usus, tangisannya lemas dan
jarang, pernapasan tidak teratur dan sering timbul apnoe, otot-otot masih hipotonik sikap selalu
dalam keadaan kedua paha dalam abduksi. Sendi lutut dan pergelangan kaki dalam fleksi atau lurus
dan kepala mengarah ke satu sisi. Reflek tonok leher lemah dan reflek moro negatif, daya isap
lemah terutama pada hari-hari pertama, frekuensi nadi berkisar antara 100-140 per menit, frekuensi
pernapasan 40-50 per menit. Bila bayi lapar akan menangis, gelisah dan menggerak-gerakkan
tangannya.
1. Diadakan pemisahan antara bayi yang kena infeksi dengan bayi yang tidak
kena infeksi.
2. Mencuci tangan setiap kali sebelum dan sesudah memegang seorang bayi.
3. Membersihkan tempat tidur bayi segera sesudah tidak dipakai lagi.
4. Membersihkan ruangan pada waktu-waktu tertentu.
5. Setiap bayi mempunyai perlengkapan sendiri.
6. Jika mungkin setiap bayi dimandikan di tempat tidur masing- masing.
7. Petugas di bangsal bayi harus memakai pakaian yang telah disediakan.
8. Petugas yang menderita penyakit menular (infeksi saluran pernapasan, diare,
conjungtivitas dan lain-lain) di larang merawat bayi.
9. Kulit dan tali pusat bayi harus dibersihkan sebaik-baiknya.
10. Para pengunjung orang sakit hanya boleh melihat bayi dari belakang kaca
(Winkjosastro, 2005).
Komplikasi :
Tidak ada Bayi sianosis/ sukar
Sukar bernafas bernafas (frekuensi < 30/
Kesukaran
pemberian 1) Rooming in
minum 2) Dorongan ibu untuk
Penatalaksanaan :
Ikterus mulai menyusui
Infeksi satu jam pertama Beri O2 lewat kateter
3) Cegah infeksi
4) Pengawasan nutrisi
Penatalaksanaan : 5) Menjaga suhu
2.1.8.4 Hiperbilirubinemia
Bayi prematur lebih sering mengalami hiperbilirubinemia sampai kern ikterus
dibandingkan dengan bayi cukup bulan. Hal ini disebabkan karena faktor kematangan hepar yang
masih imatur sehingga konjugasi bilirubin indirek menjadi bilirubin direk belum sempurna.
2.1.8.7 Hipotermia
Hipotermia dapat terjadi karena kemampuan untuk mempertahankan panas dan
kesanggupan menambah produksi panas sangat terbatas karena pertumbuhan otot-otot yang belum
cukup mamadai, lemak subkutan yang sedikit, belum matang sistem saraf pengatur suhu tubuh,
luas permukaan tubuh relatif lebih besar dibandingkan dengan berat badan sehingga mudah
kehilangan panas (Winkjosastro, 200
2.2 Konsep Asuhan Bayi Prematur
2.2.1 Pengertian
Manajemen kebidanan merupakan proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai
metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah. Penemuan-
penemuan ketrampilan dalam rangkaian atau tahapan yang logis untuk pengambilan satu keputusan
yang berfokus pada pasien (Varney, 2008).
Langkah 1 : Pengkajian
Pengkajian adalah langkah vital yang dipakai dalam menerapkan asuhan kebidanan pada
pasien (Varney, 2008). Pada tahap ini semua data dasar dan informasi tentang pasien dikumpulkan
dan dianalisa untuk mengevaluasi keadaan pasien, yaitu :
Untuk mengetahui kebiasaan ibu yaitu pola makan, obat-obatan, jamu, merokok, minum
alkohol dan lain-lain (Mochtar, 2002). Pada bayi premature biasanya terjadi pada ibu hamil yang
gizinya kurang.
Skor 0 1 2 NA
Seluruh tubuh
Apperance Badan merah
kemerah-
(warna kulit) Pucat Ekstremitas biru
merahan
Pulse rate
Tidak ada Kurang dari 100 Lebih dari 100
(frekuensi nadi)
Lemah/ tidak
Respiration Tidak ada Baik/ menangis
teratur
Jumlah
Suhu
Temperatur axilla yaitu 36,40C sampai 37,20C. (Strigh, 2004). Pada bayi dengan
prematur suhu tubuh normal, tetapi mudah dan cepat sekali menderita hipotermia bila berada di
lingkungan yang dingin (Wiknjosastro, 2005).
Denyut jantung
Dinilai kecepatan, irama, kekuatan dalam 1 menit. Denyut jantung normal 120-160
x/menit (Strigh, 2004). Pada bayi prematur denyut jantung seperti bayi normal, yaitu 100-140
kali per menit (Wiknjosastro, 2005).
o Telinga : Adakah kotoran atau cairan, bagaimana tulang rawan daun telinga
belum sempurna pertumbuhannya sehingga seolah-olah tidak teraba tulang rawan daun
telinga (Surasmi, dkk, 2003).
o Hidung : Adakah nafas cuping, kotoran yang menyumbat dijalan nafas (Surasmi, dkk,
2003)
o Abdomen : Bentuk, pembesaran hati dan limfa, tali pusat berdarah atau
tidak, jumlah pembuluh darah pada tali pusat, warna tali pusat, sering tampak
peristaltic usus (Surasmi, dkk,2003).
o Genetalia : Jika laki-laki apakah testis sudah turun pada skrotum, jika
perempuan apakah labia mayora sudah menutupi labia minora (Saifuddin, 2003).
Pada kasus bayi prematur pada laki-laki pigmenasi dan rugae pada skrotum
kurang, testis belum turun ke dalam skrotum, untuk bayi perempuan klitoris
menonjol, labia minora belum tertutup oleh labia mayora (Surasmi, 2003).
Reflek moro
Lengan ekstensi, jari-jari mengembang, kepala terlempar ke belakang, dan tungkai
sedikit ekstensi. Lengan kembali ke tengah dengan tangan menggenggam. Tulang belakang
dan ekstremitas bawah ekstensi. Pada bayi prematur reflek moro negatif (Wiknjosastro, 2005).
Reflek rooting
Sentuhan pada pipi ataubibir menybabkan kepala menoleh ke arah sentuhan. Pada bayi
prematur reflek rooting lemah (Strigh, 2004).
Reflek suching
Reflek menghisap dengan kuat dalam berespon terhaap stimulasi. Pada bayi prematur reflek
menghisap dan menelan belum sempurna (Hidayat, 2005).
Reflek plantar
Jari-jari kaki bayi akan melekuk ke bawah bila jari diletakkan didasar Jari-jari kakinya.
Pada bayi prematur reflek plantar berkurang (Strigh, 2004).
Reflek plamar
Jari bayi melekuk di sekeliling benda dan menggenggamnya seketika bila jari diletakkan di
telapak tangan (Strigh, 2004). Pada bayi prematur reflek menggenggam masih lemah (Hidayat,
2005).
Reflek staping
Kaki bayi bergerak ke atas dan ke bawah bila disentuhkan ke permukaan yang keras. Pada
bayi reflek bayi berkurang (Strigh, 2004).
1. Diagnosa kebidanan
Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan oleh bidan dalam lingkup praktek
kebidanan dan memenuhi standar nemenklatur diagnosa kebidanan (Varney, 2007). Standar
nemenklatur kebidanan meliputi :
KU,Kesadaran
TTV meliputi Nadi,Respirasi,Suhu
Berat badan kurang dari 2500 gram
Panjang badan kurang dari 46 cm
Lingkar kepala kurang dari 33 cm
Lingkar dada kurang dari 30 cm
Rambut lanugo masih banyak
Batas dahi dan rambut kepala tidak jelas
Kuku panjang sudah melewati ujung jari
Jaringan lemak subutan tipis atau kurang
Tulang rawan daun telinga belum sempurna pertumbuhannya
Tumit mengkilap, telapak kaki halus
Alat kelamin pada laki-laki, pigmentasi dan rugae pada skrotum kurang. Testis belum turun
kedalam skrotum. Untuk bayi perempuan klitoris menonjol. Labia minora belum tertutup
oleh labia mayora.
Tonus otot lemah, sehingga bayi kurang aktif dan pergerakannya lemah.
Verniks caseosa tidak ada atau sedikit
Apgar score
4. Kebutuhan
Kebutuhan adalah hal-hal yang dbutuhkan oleh pasien dan belum teridentifikasi dalam
diagnosa dan masalah (Varney, 2007). Hal ini didapatkan dengan melakukan analisa data pada
bayi prematur. Kebutuhan bayi prematur antara lain pemberian rasa nyaman dan hangat,
pemenuhan nutrisi (Manuaba, 2008).
Langkah 4 : Antisipasi
Langkah ini bila ada kegawatan maka bidan harus bertindak segera menentukan bentuk
kolaborasi yang paling tepat untuk keselamatan pasien (Varney, 2007). Pada bayi prematur
biasanya dirawat di dalam incubator dengan suhu 350C, bungkus bayi dan memasang lampu di
dekat tempat tidur bayi ( Saifuddin, 2003).
Langkah 7 : Evaluasi
Evaluasi merupakan sebuah perbandingan dari hasil yang aktual dengan hasil yang
diharapkan. Dilakukan penilaian apakah rencana asuhan yang telah disusun dapat terlaksana dan
terpenuhi kebutuhannya seperti yang telah diidentifikasi dalam masalah dan diagnosa (Varney,
2007) . Evaluasi pada bayi baru lahir prematur menurut Saifudin (2003) adalah :
a. KU : baik
b. Gerakan bayi aktif
c. Nutrisi terpenuhi
d. Reflek hisap bayi kuat
e. BB meningkat
DAFTAR PUSTAKA