Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS GRAVIMETRI

A. TUJUAN

Tujuan pada praktikum kali ini untuk menentukan jumlah mol air Kristal

yang terikat dalam suatu senyawa.

B. LANDASAN TEORI

Analisis gravimetri adalah proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsur

atau senyawa tertentu. Bagian terbesar dari penentuan secara analisis

gravimteric meliputi transformasi unsur atau radikal senyawa murni stabil yang

dapat segera diubah menjadi bentuk yang dapat ditimbang dengan teliti,

sehingga dapat diketahui massa tetapnya. Dalam analisa gravimetri perlu

ditambahkan suatu reagen spesifik untuk memperoleh pengendapan yang baik.

Dalam hal ini terdapat dua macam reagen spesifik yang diantaranya adalah

reagen organik dan reagen anorganik. Pada reagen anorganik terdapat beberapa

kelebihan yaitu produk yang dihasilkan selalu atau sering menghasilkan warna

yang spesifik, pada pengendapan organik selalu mempunyai berat molekul

yang besar dan zat pengotor pada pengendap organik lebih sedikit dari pada

anorganik (Rohman, 2007).

Analisis gravimetri adalah suatu metode analisis yang berdasar pada

prinsip penimbangan. Analisis grafimetri digunakan pada beberapa bidang

diantaranya untuk mengetahui suatu spesies senyawa dan kandungan unsur

tertentu atau molekul dari suatu senyawa murni yang diketahui berdasarkan

pada perubahan berat (Jamaludin, 2006)


Metoda gravimetri dilakukan melalui penimbangan, pelarutan,

pengendapan dengan asam oksalat jenuh serta pemanggangan pada suhu 1100
0
C.Hasil analisis menunjukkan bahwa metoda gravimetri telah valid untuk

pengukuran kandungan Thorium dalam Thorium oksida, karena mempunyai

standar deviasi, presisi dan akurasi serta pengukuran ketidakpastian

pengukuran memenuhi besaran yang ditunjukkan. Besaran standar deviasi,

presisi dan akurasi pengukuran diperoleh masing-masing 1,5896%, 1,6345%

dan 98,16% dalam ThO2. Dari hasil analisis di atas, kemudian dihitung

pengukuran ketidakpastian pengukuran kandungan Thorium dan diperoleh

hasil ketidakpastian pengukuran sebesar + 0,0183% sehingga metoda

gravimetri untuk penentuan konsentrasi Thorium telah terverifikasi (Fatimah,

2009)

Air tanah merupakan salah satu sifat fisik yang berpengaruh langsung

terhadap pertumbuhan tanaman dan aspek-aspek kehidupan manusia lainnya.

Penetapan kadar air tanah dapat dilakukan secara langsung melalui pengukuran

perbedaan berat tanah (disebut metode gravimetri) dan secara tidak langsung

melalui pengukuran sifat-sifat lain yang berhubungan erat dengan air tanah.

Meode gravimetri merupakan metode standar yang memiliki akurasi yang

sangat tinggi. Namun metode ini harus dilakukan di laboratorium sehingga

penerapannya membutuhkan waktu dan tenaga yang banyak untuk

mendapatkan satu nilai kadar air tanah (Hermawan, 2004)


F. PEMBAHASAN

Gravimetri merupakan cara analisa yang berdasarkan prinsip penimbangan

berat endapan yang telah kering dan diubah dalam bentuk yang semurninya.

Proses pemisahan yang dilakukan dalam percobaan sudah cukup sempurna

yang sesuai dengan teori. Suatu analisis gravimetri dilakukan apabila kadar

analit yang terdapat dalam sampel relatif besar sehingga dapat diendapkan dan

ditimbang. Apabila kadar analit dalam sampel hanya berupa unsur pelarut,

maka metode gravimetri tidak mendapat hasil yang teliti. Sampel yang dapat

dianalisis dengan metode gravimetri dapat berupa sampel padat maupun

sampel cair.

Pada praktikum kali ini dilakukan tiga tahap yaitu pemanasan,

pendinginan, dan penimbangan. Pertama dilakukan pemanasan, pendinginan,

dan penimbangan dari cawan porselin kosong. Lalu dilakukan pemanasan,

pendinginan, dan penimbangan dicawan porselin yang telah berisi cobalt

klorida CoCl2.XH2O. Pemanasan dilakukan sebanyak tiga kali dengan suhu

125oC selama 10 menit. Selanjutnya dilakukan pendinginan. Penimbangan juga

dilakukan sebanyak tiga kali dan beratnya diperoleh dengan mencari rata-

ratanya.

Penimbangan pertama berat cawan porselin kosong sebelum dipanaskan

sebesar 48,26 setelah pemanasan pertama beratnya berkurang menjadi 48,24

hal ini disebabkan karena H2O menguap seperti yang sudah dijelaskan

sebelumnya. Penimbangan cawan porselin kedua diperoleh berat 48,25 dan

pada pemanasan ketiga diperoleh berat 48,24.


Penimbangan cawan porselin yang berisi cobalt klorida sebelum

pemanasan 50,74 setelah pemanasan pertama beratnya berkurang menjadi

50,67 dan didapatkan nilai X sebesar 0,21. Pemanasan kedua didapatkan berat

cawan porselin berisi cobalt sebesar 50,61 diperoleh nilai X 0,39 dan

pemanasan ketiga beratnya 50,57 dan diperoleh nila X 0,52.


DAFTAR PUSTAKA

Fatimah S., Rahmiatih, Yoskasih. Verifikasi Metoda Gravimetri untuk Penentuan


Thorium. Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir. ISSN 1979-2409

Hermawan Bandi. 2004. Penetapan Kadar Air Tanah Melalui Pengukuran Sifat
Dielektrik Pada Berbagai Tingkat Kepadatan. Jurnal ilmu-ilmu Pertanian
Indonesia. Vol.6 No.2

Jamaludin A. 2006. Analisis Kandungan Air dalam Serbuk UO2. Jurnal Urania.
Vol. 12 No. 3

Rohman, Abdul. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Pelajar: Yogyakarta


LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS I
ANALISIS GRAVIMETRI

OLEH

NAMA : FILDA RUSTAM


NIM : F1F1 12 100
KELAS :C
KELOMPOK : I (SATU)
ASISTEN : MUH. DITO ERLANGGA

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2013

Anda mungkin juga menyukai