SEMESTER I
Oleh:
KELOMPOK 2
JURUSAN KEPERAWATAN
PURWOKERTO
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan kebutuhan dasar dari setiap individu yang
sangat diperlukan dari awal kehidupan dan pertumbuhan manusia.
Apabila unsur dasar ini tidak terpenuhi, maka dapat mengakibatkan
terhambatnya pertumbuhan dan atau perkembangan fisik dan mental,
terutama pada bayi dan anak-anak. Angka kematian bayi (AKB)
merupakan salah satu indikator kualitas kesehatan masyarakat di suatu
negara. Angka kematian bayi di Indonesia masih tergolong tinggi, yakni
35 kematian per 1000 kelahiran hidup. Dimana 29% diantaranya
disebabkan oleh bayi dengan berat lahir rendah (Depkes RI, 2009).
B. Tujuan
Penulisan laporan ini memiliki beberapa tujuan, antara lain yaitu :
1. Menjelaskan tentang definisi BBLR
2. Menjelaskan tentang klasifikasi BBLR
3. Menjelaskan tentang etiologi BBLR
4. Menjelaskan tentang tanda dan gejala dari BBLR
5. Menjelaskan tentang masalah yang terjadi pada BBLR
6. Menjelaskan tentang penatalaksanaan dari BBLR
7. Menjelaskan fokus pengkajian, diagnosa keperawatan,
8. Menguraikan tentang asuhan keperawatan pada By. Ny. SS dengan
BBLR
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
C. Faktor Penyebab
Menurut Proverawati dan Ismawati (2010), beberapa penyebab dari
bayi dengan berat badan lahir rendah diantaranya:
1. Faktor Ibu
a. Penyakit
1) Mengalami komplikasi kehamilan, seperti anemia, perdarahan
antepartum, preekelamsi berat, eklamsia, infeksi kandung
kemih.
2) Menderita penyakit seperti malaria, infeksi menular seksual,
hipertensi, HIV/AIDS, TORCH, penyakit jantung.
3) Penyalahgunaan obat, merokok, konsumsi alkohol.
b. Ibu
1) Angka kejadian premaritas tertinggi adalah kehamilan pada
usia < 20 tahun atau lebih dari 35 tahun.
2) Jarak kelahiran yang terlalu dekat atau pendek (kurang dari 1
tahun).
3) Mempunyai riwayat BBLR sebelumnya.
c. Keadaan sosial ekonomi
1) Kejadian tertinggi pada golongan sosial ekonomi rendah. Hal
ini dikarenakan keadaan gizi dan pengawasan antenatal yang
kurang.
2) Aktivitas fisik yang berlebihan.
3) Perkawinan yang tidak sah
2. Faktor Janin
Faktor janin meliputi: kelainan kromosom, infeksi janin kronik (inklusi
sitomegali, rubella bawaan), gawat janin, dan kehamilan kembar.
3. Faktor Plasenta
Faktor plasenta meliputi: hidramnion, plasenta previa, solutio plasenta,
sindrom tranfusi bayi kembar (sindrom parabiotik), ketuban pecah
dini.
4. Faktor lingkungan
Lingkungan yang berpengaruh antara lain: tempat tinggal di dataran
tinggi, terkena radiasi, serta terpapar zat beracun.
D. Patofisiologi
Secara umum bayi BBLR ini berhubungan dengan usia kehamilan
yang belum cukup bulan (prematur) disamping itu juga disebabkan
dismaturitas. Artinya bayi lahir cukup bulan (usia kehamilan 38 minggu),
tapi berat badan (BB) lahirnya lebih kecil dari masa kehamilannya, yaitu
tidak mencapai 2.500 gram. Masalah ini terjadi karena adanya gangguan
pertumbuhan bayi sewaktu dalam kandungan yang disebabkan oleh
penyakit ibu seperti adanya kelainan plasenta, infeksi, hipertensi dan
keadaan-keadaan lain yang menyebabkan suplai makanan ke bayi jadi
berkurang. Gizi yang baik diperlukan seorang ibu hamil agar
pertumbuhan janin tidak mengalami hambatan, dan selanjutnya akan
melahirkan bayi dengan berat badan lahir normal. Kondisi kesehatan yang
baik, sistem reproduksi normal, tidak menderita sakit, dan tidak ada
gangguan gizi pada masa prahamil maupun saat hamil, ibu akan
melahirkan bayi lebih besar dan lebih sehat dari pada ibu dengan kondisi
kehamilan yang sebaliknya. Ibu dengan kondisi kurang gizi kronis pada
masa hamil sering melahirkan bayi BBLR, vitalitas yang rendah dan
kematian yang tinggi, terlebih lagi bila ibu menderita anemia. Ibu hamil Commented [mc3]: Bukan kata yang baku
F. Komplikasi
Komplikasi yang dapat timbul pada bayi dengan berat lahir rendah
(Mitayani, 2009), yaitu:
1. Sindrom aspirasi mekonium
Sindrom aspirasi mekonium adalah gangguan pernapasan pada
bayi baru lahir yang disebabkan oleh masuknya mekonium (tinja
bayi) ke paru-paru sebelum atau sekitar waktu kelahiran
(menyebabkan kesulitan bernafas pada bayi).
2. Hipoglikemi simptomatik
Hipoglikemi adalah kondisi ketidaknormalan kadar glukosa
serum yang rendah. Keadaan ini dapat didefinisikan sebagai kadar
glukosa dibawah 40 mg/dL. Hipoglikemi sering terjadi pada BBLR,
karena cadangan glukosa rendah ,terutama pada laki-laki.
3. Penyakit membran hialin yang disebabkan karena membran
surfaktan belum sempurna atau cukup, sehingga alveoli kolaps.
Sesudah bayi mengadakan aspirasi, tidak tertinggal udara dalam Commented [mc4]: Ini betul aspirasi?
G. Penatalaksanaan Medis
Adapun penatalaksanaan medis dari BBLR, yaitu:
1. Dukungan Respirasi
Banyak bayi BBLR memerlukan oksigen suplemen dan bantuan
ventilasi, hal ini bertujuan agar bayi BBLR dapat mencapai dan
mempertahankan respirasi. Bayi dengan penanganan suportif ini
diposisikan untuk memaksimalkan oksigenasi. Terapi oksigen
diberikan berdasarkan kebutuhan dan penyakit bayi.
2. Termoregulasi
Kebutuhan yang paling krusial pada bayi BBLR adalah
pemberian kehangatan eksternal setelah tercapainya respirasi. Bayi
BBLR memiliki masa otot yang lebih kecil dan deposit lemak cokelat
lebih sedikit untuk menghasilkan panas, kekurangan isolasi jaringan
lemak subkutan, dan control reflek yang buruk pada kapiler kulitnya.
Pada saat bayi BBLR lahir mereka harus segera ditempatkan
dilingkungan yang dipanaskan hal ini untuk mencegah atau menunda
terjadinya efek stres dingin.
3. Perlindungan terhadap infeksi
Perlindungan terhadap infeksi merupakan salah satu
penatalaksanaan asuhan keperawatan pada bayi BBLR untuk
mencegah terkena penyakit. Lingkungan perlindungan dalam inkubator
yang secara teratur dibersihkan dan diganti merupakan isolasi yang
efektif terhadap agens infeksi yang ditularkan melalui udara. Sumber
infeksi meningkat secara langsung berhubungan dengan jumlah
personel dan peralatan yang berkontak langsung dengan bayi.
4. Hidrasi Commented [mc5]: Kebutuhan cairan per harinya
berapa? Perhitungannya seperti apa?
Bayi resiko tinggi sering mendapat cairan parenteral untuk
asupan tambahan kalori, elektrolit, dan air. Hidrasi yang adekuat
sangat penting pada bayi preterm, karena kandungan air
ekstraselulernya lebih tinggi (70% pada bayi cukup bulan dan sampai
90% pada bayi preterm). Hal ini dikarenakan permukaan tubuhnya
lebih luas dan kapasitas osmotik diuresis terbatas pada ginjal bayi
preterm yang belum berkembang sempurna, sehingga bayi tersebut
sangat peka terhadap kehilangan cairan.
5. Nutrisi
Nutrisi yang optimal sangat kritis dalam manajemen bayi
BBLR, tetapi terdapat kesulitan dalam memenuhi kebutuhan nutrisi
mereka karena berbagai mekanisme ingesti dan digesti makanan belum
sepenuhnya berkembang. Jumlah, jadwal, dan metode pemberian
nutrisi ditentukan oleh ukuran dan kondisi bayi. Nutrisi dapat
diberikan melalui parenteral ataupun enteral atau dengan kombinasi
keduanya. Kebutuhan bayi untuk tumbuh cepat dan pemeliharaan
harian harus dipenuhi dalam keadaan adanya banyak kekurangan
anatomi dan fisiologis. Meskipun beberapa aktivitas menghisap dan
menelan sudah ada sejak sebelum lahir, namun koordinasi mekanisme
ini belum terjadi sampai kurang lebih 32 sampai 34 minggu usia
gestasi, dan belum sepenuhnya sinkron dalam 36 sampai 37 minggu.
Pemberian makan bayi awal (dengan syarat bayi stabil secara medis)
dapat menurunkan insidens faktor komplikasi seperti hipoglikemia,
dehidrasi, derajat hiperbilirubinemia bayi BBLR dan preterm yang
terganggu memerlukan metode alternatif, air steril dapat diberikan
terlebih dahulu. Jumlah yang diberikan terutama ditentukan oleh
pertambahan berat badan bayi BBLR dan toleransi terhadap pemberian
makan sebelum dan ditingkatkan sedikit demi sedikit sampai asupan
kalori yang memuaskan dapat tercapai. Bayi BBLR dan preterm
menuntut waktu yang lebih lama dan kesabaran dalam memberikan
makan dibandingkan pada bayi cukup bulan, dan mekanisme oral-
faring dapat terganggu oleh usaha pemberian makan yang terlalu cepat.
Penting untuk tidak membuat bayi kelelahan atau melebihi kapasitas
mereka dalam menerima makanan.
(Wong, 2008).
(NANDA, 2015)
ASUHAN KEPERAWATAN By. Ny. SS
DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR)
DI RUANG PERINATOLOGI RSUD BANYUMAS
Kelompok :2 Dx : BBLR
Tempat praktek/ujian : Perinatologi MRS : 31 Mei 2018
Tanggal pengkajian : 1 Juni 2018 BBL : 2100 gr
A. IDENTITAS
Nama : By. Ny. SS
Jenis kelamin : Perempuan
TTL/Usia : 31 Mei 2018 / 1 hari
Dx Medis : - Asfiksia berat
- BBLR, CB, KMK, Spontan
- Pneumonia neonatal dd MAS
Nama ayah/ibu : Tn. AA / Ny. SS
Pekerjaan ayah/ibu : Karyawan / IRT
Pendidikan ayah/ibu : SMA
Agama : Islam
Alarnat/ no telf. : Banjarnegara
Suku/Bangsa : Jawa
B. KELUHAN
1. Keluhan Utama
Refleks hisap bayi lemah
2. Keluhan Tambahan
Berat badan lahir bayi rendah. Bayi baru dipindahkan dari ruang
perawatan NICU ke ruang perawatan infeksi karena asfiksia berat. Di
ruang NICU pasien dirawat selama satu hari. Saat lahir bayi tidak
langsung menangis dan dilakukan VTP. Air ketuban berwarna hijau
kental dengan jumlah sangat sedikit. Bayi diperkirakan menghirup
mekonium.
3. Riwayat Persalinan
Bayi perempuan dari ibu G1P0A0 dengan usia gestasi 38 minggu lebih 3
hari, usia ibu 27 tahun. Bayi lahir secara spontan pada tanggal 31 Mei
2018 pukul 03.00 WIB. Lahir tidak langsung menangis, dilakukan VTP
3 kali siklus dengan intubasi. APGAR score 1/4/5. Air ketuban
berwarna hijau kental dan jumlahnya kurang sekali. Bayi lahir dengan
berat 2100 gram, lingkar dada 29 cm, panjang badan 45 cm, lingkar
kepala 31 cm, lingkar perut 26 cm, lingkar lengan atas 8 cm.
2. Natal
Dua hari sebelum hari persalinan, ibu mengeluhkan mulas namun
tidak sering. Kemudian satu hari sebelumnya ibu merasakan mulas
semakin meningkat, selanjutnya pada malam hari sekitar pukul 19.00
WIB ibu bayi dibawa ke puskesmas dan setelah diperiksa sudah
mengalami pembukaan 1. Saat itu ibu bayi mengatakan sangat cemas
dan takut sehingga tekanan darah ibu tiba-tiba meningkat menjadi
160/100 mmHg yang biasanya selama kehamilan dalam rentang normal.
Kemudian ibu bayi diberikan obat penurun tekanan darah, namun tidak
bereaksi hingga akhirnya pada dini hari ibu di rujuk ke RSUD
Banyumas, kemudian pukul 03.00 WIB bayi lahir dengan spontan
(pervaginam) di ruang bersalin dengan usia kehamilan 38+3 minggu. Air
ketuban hijau kental. Lama persalinan ibu bayi mengatakan tidak tau
sampai berapa menit.
3. Post natal
Bayi lahir tidak langsung menangis detak jantung terdengar lemah,
APGAR score 1/4/5. Dilakukan ventilasi tekanan positif (VTP) 3 siklus
dengan intubasi. Saat dilakukan VTP 3 siklus kemudian didapatkan
denyut jantung > 100x/menit. Selanjutnya dilakukan intubasi karena
nafas terlihat masih mengap-mengap dan terlihat tarikan (retraksi)
dinding dada yang dalam. BBL bayi yaitu 2100 gram. Bayi diberikan
vitamin K dan salep mata klorampenicol setelah lahir. Bayi dipindahkan
ke Ruang Perinatologi karena bayi tampak sangat lemah, tonus otot
lemah dan terdapat retraksi dinding dada serta sianosis. Bayi
dipindahkan dengan menggunakan O2 nasal kanul 1 lpm. Di Ruang
Perina, bayi masuk ke ruang perawatan NICU. Bayi BAB saat di NICU,
BAB mekonium, warna hitam, jumlah cukup, konsistensi lembek,
frekuensi 1 kali, BAK warna kuning jernih, jumlah cukup.
4. Riwayat Keluarga
Ibu bayi mengatakan bayi saat ini adalah anak pertama.
Keterangan:
: menikah
: pasien
: meninggal
: tinggal satu rumah
: laki-laki
: perempuan
: garis keturunan
D. RIWAYAT SOSIAL
Sisteaaaaaaaaaaaaaaaaaaaam pendukung yang dapat dihubungi :
Ibu bayi mengatakan yang
bertanggung jawab adalah suaminya dan juga ibu bayi terdaftar di BPJS.
Hubungan orang tua dengan bayi : Orang tua mengharapkan kelahiran
bayi, karena bayi merupakan anak
pertama yang sangat dinanti dan
ingin menjadi orang tua yang baik
untuk anaknya. Setiap hari bayi
ditungu oleh ibunya. Ayah bayi
tidak diperkenankan masuk ke
ruangan selama bayi di rawat di
ruang Perinatologi. Ibu bayi
tampak menunggu di samping
tempat tidur pasien, mengusap
memeluk, mengganti baju dan
pampers bayi. Bayi di beri susu
ASI yang diperah dan susu formula
melalui selang. Ibu bayi
mengatakan belum mengetahui
bagaimana caranya untuk
memompa ASI. Kemudian sudah
diajarkan oleh perawat.
f. Hasil rontgen :-
F. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Cukup, Menangis kurang kuat, gerak kurang aktif
Kesadaran : Composmentis (mata membuka spontan, menangis) Commented [mc6]: Cb cri referensi tingkat kesadaran
bayi
Tanda vital : HR :138 x/menit
RR : 40 x/menit
Suhu : 36,80 C
BBL : 2100 gram
BBK :-
BBS : 2210 gram
Ukuran Saat lahir Saat ini
Berat badan 2100 gram 2210 gram
Panjang badan 45 cm 45 cm
Lingkar kepala 31 cm 32 cm
Lingkar dada 29 cm 28 cm
Lingkar perut 26 cm 30 cm
Lingkar lengan atas 8 cm 8 cm
a. Bentuk : Datar
b. Lingkar perut : 30 cm
c. Liver : tidak teraba adanya pembesaran (< 2 cm)
8. Thoraks
a. Gerakan : simetris
b. Retraksi : tidak terdapat retraksi dinding dada
c. Klavikula : klavikula normal, tidak terdapat retraksi klavikula
9. Paru-paru
a. Suara napas : sama, antara paru kanan dan kiri
b. Bunyi napas : terdengar di semua lapang paru Commented [mc8]: Suara nafasnya apa? Px fisiknya pa
sajayang dilakukan?
c. Respirasi : spontan (40x/menit), sudah tidak terpasang bantuan
nafas.
10. Jantung
a. Bunyi Normal Sinus Rythm (NSR) : 138x/menit
b. Suara jantung : S1 > S2
11. Ekstremitas:
a. Gerak : semua ekstremitas bergerak, tetapi
kurang aktif.
b. Ekstremitas atas dan bawah : terlihat simetris, terpasang infuse pada
tangan kanan.
12. Umbilikus : umbilicus belum lepas
13. Genital : Perempuan, labia minora belum tertutup oleh labia mayora.
14. Anus : terdapat anus
15. Spina : tidak ada spina bifida
16. Kulit : Terdapat banyak lanugo di punggug, telingan dan tangan
bagian atas, turgor < 2 detik, capilari refill 2 detik, teraba hangat, tidak
ada sianosis, tidak pucat dan jaringan lemak subkutan tampak sedikit.
17. Suhu :Suhu kulit 36,8 0 C
G. TERAPI
Nama Obat Sediaan Dosis Jalur Fungsi
Masuk
Ampicilline Vial 50 IV untuk mengatasi
mg/kgBB/12jam infeksi akibat
bakteri, seperti
infeksi saluran
pernapasan, saluran
pencernaan atau
jantung
Gentamicin Ampul 4 IV untuk mencegah
mg/kgBB/24jam atau mengobati
berbagai infeksi
bakteri.
Rumus kebutuhan cairan usia <14 hari (catatan: usia ke-0 dihitung 1 hari)
= (usia + 7) x 10 x BBL (kg) Commented [mc10]: Referensinya dr mn?
= (2 + 7) x 10 x 2,1 kg
= 189 cc/24 jam.
1. Analisa data
No Data Masalah Etiologi
1 DO: Ketidakseimbangan nutrisi: kurang Faktor biologi
Berat badan lahir 2100 gram dari kebutuhan tubuh
Berta badan sekarang 2210 gram Commented [mc11]: BB meningkat, tepatkah diagnosa
Reflek menghisap bayi lemah ini? Liat batasan karakteristik d nanda
2. Diagnose keperawatan
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor biologis ditandai dengan Berat badan
lahir 2100 gram, berat badan sekarang 2210 gram, reflek menghisap bayi lemah, kebutuhan cairan bayi 189 cc/24 jam,
konsumsi obat P.O ampicillin 50 mg/kgBB/12jam dan gentamicin 4 mg/kgBB/24jam
2. Risiko hipotermi dengan faktor risiko berat badan lahir 2100 gram, berat badan sekarang 2210 gram, refleks menghisap
lemah, suhu pasien 36,8 C, HR 138 x/menit, RR 40 x/menit, jaringan lemak subkutan sedikit
3. Risiko infeksi dengan faktor risiko berat badan pasien 2210 gram dan jumlah leukosit 27,49 10^3/uL
4. Kesiapan meningkatkan menjadi orang tau ditandai dengan ibu bayi mengatakan mengharapkan kelahiran bayi, karena bayi
merupakan anak pertama yang sangat dinanti dan ingin menjadi orang tua yang baik untuk anaknya, Ibu bayi tampak
menunggu di samping tempat tidur pasien, mengusap memeluk, mengganti baju dan pampers bayi.
3. Nurisng Care Plan
No. Dianosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
1. Ketidakseimban NOC: Status nutrisi bayi (1020). NIC: Bantuan peningkatan 1. Mengetahui bagaimana asupan
gan nutrisi Setelah dilakukan perawatan selama berat badan (1240). kalori pasien setiap hari
kurang dari 3 x 24 jam diharapkan status nutrisi 1. Monitor asupan kalori setiap 2. Mengetahui apakah ada mual
kebutuhan basi pasien meningkat, dengan hari.
muntah pada pasien.
tubuh. indikator: 2. Monitor mual muntah.
Indikator Awal Target 3. Kaji penyebab mual muntah 3. Mengetahui penyebab mual
DO: - Intake 3 5 dan tangani dengan tepat. muntah pada pasien sehingga
- Berat badan makanan 4. Berikan makanan yang sesuai penanganan tepat.
lahir 2100 lewat selang dengan instruksi dokter untuk 4. Memberikan makanan sesuai
gram - Pertumbuhan 3 4 pasien. aturan yang diorderkan oleh
- Berat badan Keterangan: 5. Bantu pasien untuk makan. dokter untuk pasien.
sekarang 2210 1: Sangat berat (intake makanan yang 6. Timbang pasien pada jam yang
5. Memberikan bantuan kepada
gram di orderkan tidak habis seluruhnya) sama setiap hari.
- Reflek 7. Diskusikan kemungkinan pasien untuk makan.
2: Berat (intake makanan < 1/6 cc dari
menghisap yang diorderkan) penyebab berat badan 6. Mengetahui penambahan atau
bayi lemah 3: Sedang (intake makanan < 1/4 cc berkurang. penurunan berat badan pasien
dari yang diorderkan) 8. Instruksikan cara setiap hari.
4: Ringan (intake makanan > ½ cc meningkatkan asupan kalori. 7. Mendiskusikan kemungkinan
dari yang diorderkan) penyebab berat badan yang
5: Adekuat (intake makanan adekuat
kurang pada pasien.
atau habis seluruhnya dari yang
diorderkan) 8. Menginstruksikan cara
Keterangan: meningkatkan asupan kalori pada
1: Sangat berat (tidak ada pasien atau keluarga.
peningkatan berat badan)
2: Berat (terjadi peningkatan berat
badan < 50 gram)
3: Sedang (terjadi peningkatan berat
badan > 50 gram)
4: Ringan (terjadi peningkatan berat
badan > 100 gram)
5: Adekuat (peningkatan berat badan
> 200 gram)
2 Risiko hipotermi Thermoregulation: newborn Hypothermia treatment 1. suhu pasien harus dimonitoring
Selama 3x24 jam diharapkan 1. monitor suhu pasien secara ketika ada perubahan
DO: rutin 2. warna kulit menunjukkan perfusi
thermoregulasi: newborn terpenuhi
- Refleks hisap 2. monitor warna kulit darah pasien
lemah dengan 27ndicator sebagai berikut: 3. monitor tanda dan gejala dari 3. takipneu menunjukkan bahwa
- Berat badan hipotermia yang memburuk oksigen dalam tubuh berkurang
(takipnue) 4. incubator dengan suhu hangat
lahir 2100
Indikator Awal Target 4. atur suhu lingkungan dapat membantu meningkatkan suhu
gram (inkubator) pasien
- Berat badan Hipotermia 5 5 5. monitor RR pasien 5. pernapasan yang tidak adekuat
sekarang 2210 6. Selimuti pasien dapat menjadi indikator hipotermia
Kulit pucat 5 5 Commented [mc15]: Awal 5, target 5? Brarti bukan
gram 7. Sesuaikan suhu lingkungan 6. dokumentasi diperlukan untuk masalah kan? Sebenarnya masalahnya yang apa? Liat
- Suhu pasien Keterangan: untuk kebutuhan pasien rumusan diagnose di nanda, adakah yang lebih tepat
semua tidakan yang dilakukan diagnosanya?
36,8 C, HR 1 : penyimpangan keseluruhan dari 8. dokumentasikan perubahan
138 x/menit, suhu pasien
rentang normal
RR 40 x/menit
- Jaringan lemak 2 : penyimpangan sebagian dari
subkutan rentang normal
sedikit 3 : penyimpangan sedang dari
rentang normal
4 : Sedikit penyimpangan dari
rentang normal
5 :Tidak ada penyimpangan dari
rentang normal
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan :
Hypothermia treatment
3 Risiko infeksi Keparahan infeksi:baru lahir Kontrol infeksi 1. lingkungan yang bersih akan
1. Bersihkan lingkungan membantu mengurangi adanya
Setelah dilakukan tindakan
DO: dengan baik setelah kuman
- Berat badan keperawatan selama 3 x 24 jam risiko digunakan untuk setiap
pasien 2210 infeksi dapat berkurang dengan pasien 2. setiap pasien memiliki masalah
gram 2. Ganti peralatan perawatan dan kondisi kesehatan yang berbeda
kriteria hasil : per pasien
- Leukosit 27,49 sehingga peralatan yang digunakan
10^3/uL
3. Pertahankan teknik isolasi
Indikator Awal Target harus berbeda
yang sesuai
Keridaks 5 5 4. Batasi jumlah pengunjung
tabilan 3. teknik isolasi akan menjaga
5. Anjurkan pengunjung
suhu untuk mencuci tangan pasien terpapar dari kuman
takikardi 5 5 pada saat memasuki dan Commented [mc16]: Yakin indikator nya ini? Masalahnya
4. pengunjung yang banyak akan dimana jika di awal sudah di angka 5?
meninggalkan pasien
Keterangan: 6. Cuci tangan sebelum dan menyebabkan penyebaran kuman
1 : suhu naik turun dan sangat tidak sesudah kegiatan meningkat
stabil perawatan pasien
2 : suhu dibawah 34 C dan diatas 38 7. Tingkatkan intake nutrisi 5. cuci tangan sebagai perlindungan
C yang tepat diri dan pasien dari penularan
3 : suhu dibawah 34,3 C dan diatas 8. Berikan antibiotik yang penyakit
38,3 C sesuai
4 : suhu dibawah 35 C dan diatas 6. mencuci tangan sebelum tindakan
38,5 C merupakan hal yang wajib dilakukan
5 : suhu normal antara 36 C sampai
37,5 C 7. nutrisi yang baik akan
meningkatkan daya tahan tubuh
Keterangan :
pasien
1 : nadi diatas 155
2 : nadi 150-155 8. antibiotic sebagai medikasi untuk
3 : nadi 145-150
membunuh kuman yang berada
4 : nadi 140-145
5 : nadi normal 120-140 didalam tubuh
4 Kesiapan Parenting performance: infant Parent education: infant 1. pengetahuan orang tua akan
meningkatkan Setelah dilakukan tindakan 1. kaji pengetahuan orang tua mempengaruhi bagaimana akan
menjadi orang bayi mengenai cara merawat bayi merawat bayi
keperawatan selama 3 x 24 jam peran
tua 2. dorong orang tua bayi untuk
DS: orangtua kepada dapat meningkat bemain, menggendong, 2. dengan sering berinteraksi akan
- Ibu bayi menyebtuh dan berbicara pada meningkatkan kedekatan bayi dan
dengan kriteria hasil :
bayi
mengatakan orang tua
Indikator Awal Target 3. ajarkan pada orang tua bayi
mengharapkan bagaimana cara menggendong 3. menggendong bayi memerlukan
kelahiran bayi, Berinteraksi 4 5 bayi dengan benar teknik khusus untuk menjamin
karena bayi 4. ajarkan pada orang tua bayi keamaan bayi
dengan bayi
merupakan bagaimana cara memerah ASI
anak pertama Menyediakan 4 5 dengan benar 4. cara memerah ASI yang benar
yang sangat 5. berikan informasi mengenai akan menjaga kualitas ASI
makanan perilaku bayi baru lahir
dinanti dan
untuk bayi 6. jelaskan kondisi bayi pada 5. perilaku bayi baru lahir mungkin
ingin menjadi
orang tuanya akan membuat orang tua cemas
orang tua yang yaitu ASI 7. berikan pujian pada perilaku
baik untuk orang tua bayi 6. orang tua harus mengetahui
anaknya.
Keterangan : dengan baik kondisi bayinya
DO:
1 : tidak pernah mendekati bayi 7. pujian akan membuat orang tua
- Ibu bayi bersemangat dan akan meningkatkan
2 : jarang berinteraksi dengan bayi
tampak kemampuannya
menunggu di 3 : kadang-kadang berinteraksi
samping dengan bayi
tempat tidur
pasien, 4 : sering berinteraksi dengan bayi
mengusap 5 : selalu berinteraksi dengan bayi
memeluk,
mengganti baju
dan pampers Keterangan:
bayi. 1 : tidak pernah memerak ASI
2 : memerah ASI setiap 8 jam
3 : memerah ASI setiap 6 jam
4 : memerah ASI setiap 4 jam
5 : memerah ASI setiap 2 jam
4. Implementasi
No Tanggal Dx Implementasi Evaluasi Commented [mc17]: Tidak ada jam pelaksanaan
1 1 juni 2018 Ketidakseimba 1. memonitor asupan kalori setiap hari. S : ibu mengatakan bayi tidak gumoh intervensi, jadi implementasinya sehari hanya 6 kali dalam 3
shift?
ngan nutrisi 2. memonitor gumoh setelah diberi susu
kurang dari 3. mengkaji penyebab gumoh dan tangani O: Commented [mc18]: Tuliskan respon dari setiap
kebutuhan 4. memberikan susu yang sesuai dengan 1. susu yang masuk sebanyak 22,5 ml tindakan, evaluasi di akhir shift. Jika ditulis seperti ini jd
membingungkan
tubuh instruksi dokter dan ahli gizi 2. bayi tidak gumoh
5. memberikan susu pada pasien melalui 3. bayi biasanya gumoh jika terlalu Commented [mc19]: Kebutuhan kalorinya bagaimana?
sonde kenyang Commented [mc20]: Angka dr mn? Keb. Cairan td 189/24
6. menimbang pasien setiap habis mandi 4. susu yang diberikan khusus untuk jam
setiap hari. BBLR
5. susu masuk melalui OGT
6. BB pasien hari ini adalah 2250 gram
5. Evaluasi
No Tanggal Dx Evaluasi
1 1 juni 2018 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari S : ibu pasien mengatakan jika bayi tidak gumoh
kebutuhan tubuh O : susu masuk 22,5 ml melalui OGT, tidak gumoh, BB 2250 gram
A:
Indikator Awal Target Akhir
- Intake makanan 3 5 5
lewat selang
- Pertumbuhan Commented [mc22]: Angka indikator justru menurun,
3 4 3 brarti perawatan tidak efektif?
Masalah teratasi sebagian
P:
1. Monitor asupan kalori setiap hari.
2. Monitor gumoh
3. Kaji penyebab gumoh dan tangani dengan tepat.
4. Berikan susu yang sesuai dengan instruksi dokter dan ahli gizi untuk
pasien.
5. berikan susu melalui OGT
6. Timbang pasien setelah mandi dipagi hari
7. Diskusikan jika ada kemungkinan berat badan berkurang.
1 juni 2018 Risiko hipotermi S : ibu pasien mengatakan jika telapak tangan dan kaki pasien teraba
sedikit dingin
O : suhu normal 36,4 C, akral teraba sedikit dingin, tubuh pasien
tertutup selimut, kulit pasien masih terlihat pucat
A:
Indikator Awal Target Akhir
Hipotermia 5 5 5
Kulit pucat 5 5 4
Masalah teratasi sebagian
P:
1. monitor suhu pasien secara rutin
2. monitor warna kulit
3. monitor takipnue
4. atur suhu lingkungan (AC)
5. monitor RR pasien
6. Selimuti pasien
7. Sesuaikan suhu lingkungan untuk kebutuhan pasien
8. dokumentasikan perubahan suhu pasien
1 juni 2018 Risiko infeksi S : ibu pasien mengatakan pasien tidak demam
O: suhu pasin 36,4 C, HR 151 x/menit
A:
Indikator Awal Target Akhir
Keridakstabilan 5 5 4
suhu
takikardi 5 5 3
Masalah belum teratasi
P:
1.
2. Ganti peralatan perawatan per pasien
3. Pertahankan teknik isolasi yang sesuai
4. Batasi jumlah pengunjung
5. Anjurkan pengunjung untuk mencuci tangan pada saat
memasuki dan meninggalkan pasien
6. Cuci tangan sebelum dan sesudah kegiatan perawatan
pasien
7. Tingkatkan intake nutrisi yang tepat
8. Berikan antibiotik yang sesuai
1 juni 2018 Kesiapan meningkatkan menjadi orang tua S : ibu pasien mengatakan sudah paham apa yang telah diajarkan
perawat
O : ibu pasien terlihat paham bagimana cara memerah ASI,
penyimpanan ASI, cara menggendong bayi, dan bagaimana kondisi
bayinya sekarang
A:
Indikator Awal Target Akhir
Berinteraksi 4 5 5
dengan bayi
Menyediakan 4 5 4
makanan untuk
bayi yaitu ASI
Masalah teratasi sebagian
P:
2. dorong orang tua bayi untuk lebih sering bemain,
menggendong, menyebtuh dan berbicara pada bayi
7. berikan pujian pada perilaku orang tua bayi
6. Implementasi
No Tanggal Dx Implementasi Evaluasi
2 2 juni 2018 Ketidakseimba 1. memonitor asupan kalori setiap hari. S:-
ngan nutrisi 2. memonitor gumoh O:
kurang dari 3. mengkaji penyebab gumoh dan tangani 1. susu yang masuk sebanyak 12,5 ml
kebutuhan 4. memberikan susu yang sesuai dengan (pada pukul 00.00 dan 02.00), 15 ml
tubuh instruksi dokter dan ahli gizi (pada pukul 04.00 dan 06.00), 17,5 ml
5. memberikan susu pada pasien melalui (pada pukul 08.00, 10.00, 12.00, 14.00,
sonde 16.00 dan 18.00), 20 ml (pada pukul
6. menimbang pasien setiap habis mandi 20.00 dan 22.00)
setiap hari. 2. bayi gumoh pada pukul 16.00
3. bayi biasanya gumoh jika terlalu
kenyang
4. susu yang diberikan khusus untuk
BBLR
5. susu masuk melalui OGT
6. BB pasien hari ini adalah 2180 gram
8. Evaluasi
No Tanggal Dx Evaluasi
2 2 juni 2018 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari S : -
kebutuhan tubuh O : susu masuk melalui OGT meningkat 2,5 ml setiap 6 jam, bayi
gumoh satu kali, BB 2180 gram
A:
Indikator Awal Target Akhir
- Intake 3 5 5
makanan
lewat selang
- Pertumbuhan 3 4 3
Masalah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh teratasi
sebagian
P:
1. Monitor asupan kalori setiap hari.
2. Monitor gumoh
3. Kaji penyebab gumoh dan tangani dengan tepat.
4. Berikan susu yang sesuai dengan instruksi dokter dan ahli gizi untuk
pasien.
5. berikan susu melalui OGT
6. Timbang pasien setelah mandi dipagi hari
7. Diskusikan jika ada kemungkinan berat badan berkurang.
2 juni 2018 Risiko hipotermi S : ibu pasien mengatakan jika telapak tangan dan kaki pasien teraba
sedikit dingin
O : suhu normal 36,6 C, akral teraba sedikit dingin, tubuh pasien
tertutup selimut, kulit pasien masih terlihat pucat
A:
10. Evaluasi
No Tanggal Dx Evaluasi
3 3 juni 2018 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari S : -
kebutuhan tubuh O : susu masuk melalui OGT meningkat 2,5 ml, bayi gumoh satu kali,
BB 2250 gram
A:
Indikator Awal Target Akhir
- Intake 3 5 5
makanan
lewat selang
- Pertumbuhan 3 4 3
Masalah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh teratasi
sebagian
P:
1. Monitor asupan kalori setiap hari.
2. Berikan susu yang sesuai dengan instruksi dokter dan ahli gizi untuk
pasien.
3. berikan susu melalui OGT
4. Timbang pasien setelah mandi dipagi hari
5. Diskusikan jika ada kemungkinan berat badan berkurang.
3 juni 2018 Risiko hipotermi S : ibu pasien mengatakan jika telapak tangan dan kaki pasien teraba
hangat tidak seperti hari kemaren
O : suhu normal 37,4 C, akral teraba hangat, tubuh pasien tertutup
selimut, kulit pasien tidak terlihat pucat
A: