Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN ANALISA KASUS

MEMBERI SUSU PADA BAYI MENGGUNAKAN BOTOL


DI RUANG MELATI RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

Disusun Oleh
Nur Alva Rachmawati
I4B017081

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM PROFESI NERS
PURWOKERTO
2018
Stase anak, mahasiswa ners angkatan 21 ditempatkan di Ruang Melati dan Ruang
Aster RSUD dr. Margono Soekrajo, Purwokerto. Berbagai tindakan keperawatan anak kami
pelajari disini seperti cara mengambil darah pada anak, berkomunikasi dengan orang tua
anak, pemberian oksigen via kanul, pemberian nutrisi, dan yang lainnya.
Pemberian nutrisi per oral pada bayi di Ruang Melati dapat melalui OGT dan botol.
Pemberian nutrisi lewat botol untuk bayi yang sudah memiliki reflek menghisap. Nutrisi
berupa Air Susu Ibu Perah miliki(ASIP) maupun Pengganti Air Susu Ibu (PASI) dari 30cc
sampai dengan 60cc menggunakan media botol bagi bayi yang sudah ada reflek menghisap
yang baik.
Ketika perawat menyusui bayi. Mereka melihat apakah bayi dapat menyusu botol
dengan baik. Setelah memastikan bahwa bayi dapat menyusu menggunakan botol perawat
mengganjal botol menggunakan kain bedong yang dilipat kemudian melanjutkan menyusui
bayi yang lain. Terkadang botol terlepas sendiri pada saaat bayi menyusu, ada juga botol
yang sudah kosong tetapi bayi masih mengenyot botol. Hal ini tentunya membahayakan bagi
bayi. Saat menyusui dengan posisi botol diganjal, bayi tidak memiliki kendali seberapa cepat
ia harus menelan susu. Arus ASIP maupun PASI dari botol yang konstan dapat membuat
bayi tersedak, terutama jika cairan keluar lebih cepat daripada kemampuan bayi untuk
meminumnya.
Menyusui bayi menggunakan botol dengan cara diganjal terjadi karena proporsi
jumlah bayi dan perawat yang tidak seimbang. Dalam 1 shift perawat yang berdinas 2 orang
untuk menjaga lebih dari 10 bayi. Hal ini terjadi bisa juga dikarenakan agar tindakan atau
pekerjaan perawat dapat lebih cepat selesai.
Untuk mencegah tindakan seperti ini berulang, baiknya adanya supervisi pada
perawat saat bertugas, dilakukan evaluasi tentang analisis beban kerja perawat di Ruang
Melati. Kesadaran para petugas/pemberi pelayanan kesehatan untuk kembali melaksanakan
pelayanan kesehatan berdasarkan SPO yang ada di suatu instansi tersebut dengan penuh
tanggung jawab agar terhindar dari kejadian yang tidak diinginkan. agar ada solusi untuk
memecahkan permasalahan di atas.

Anda mungkin juga menyukai