Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Infus memiliki beberapa pengertian, baik menurut Farmakope Indonesia
Edisi III dan IV, Anief dan Ansel. Pengertian infus menurut Farmakope
Indonesia IV Halaman 10 adalah suatu sediaan parenteral bervolume besar yang
terdiri dari sediaan cair obat, yang dikemas dalam wadah berukuran 100 ml atau
lebih, sehingga dapat dikatakan bahwa sediaan ini dapat berupa larutan injeksi
dosis tunggal atau dosis ganda.
Menurut Ansel halaman 448, infus merupakan sediaan parenteral
bervolume besar yang digunakan dalam terapi pemeliharaan bagi pasien yang
akan atau sudah dioperasi, serta digunakan bagi penderita yang tidak sadar atau
tidak dapat menerima cairan, elektrolit dan nutrisi melalui mulut. Sedangkan
menurut Moh. Anief, Infus adalah sediaan larutan volume besar yang terhitung
mulai dari 100 mL pada pemberian pertama melalui intravena tetes, baik dengan
bantuan alat maupun tidak. Asupan air dan elektrolit dapat terjadi melalui
makanan dan minuman, yang kemudian dikeluarkan dalam jumlah sama,
sehingga ketika terjadi adanya gangguan hemostatif, maka tubuh akan
memberikan respon berupa pengembalian air dan elektrolit namun akan sangat
sulit pengeluaran atau penghapusannya.
Pada praktikum ini dibuat sediaan infus intravena dikarenakan memiliki
keuntungan berupa: dapat digunakan untuk pemberian obat yang memiliki
sistem kerja cepat, seperti pada keadaan darurat dan dapat digunakan bagi
penderita yang tidak dapat bekerja dengan sediaan single dose atau botol kecil.
B. Tujuan Praktikum
Pada praktikum kali ini mahasiswa diharapkan mampu melakukan
pembuatan dan uji sterilitas sediaan infus KCL Isotonis Gum Glukosa.

Anda mungkin juga menyukai