INFUS
Infus adalah sediaan steril yang berupa larutan
yang diberikan melalui intravena tetes demi
tetes dengan bantuan peralatan yang cocok
Merupakan sediaan parenteral volume besar
(Large
Volume
Parenteral=LVP's)
yang
diberikan untuk menambah nutrisi, cairan tubuh
atau elektrolit, volume 250 ml atau lebih
INFUS
Infus tidak boleh mengandung zat bakteriostatik
Penggunaan infus:
1)Untuk terapi pemeliharaan pada pasien yang
akan atau sudah dioperasi
2)Untuk pasien yang tidak sadar dan tidak dapat
menerima cairan, elektrolit atau nutrisi secara
oral
3)Untuk terapi pengganti pada pasien yang
mengalami banyak kehilangan cairan dan
elektrolit yg berat
Farmasetika II - Fitri Rahma Yenti 2014
INFUS
INFUS
Beberapa istilah:
Hipovolemia: kehilangan natrium
Dehidrasi: kekurangan air
Asidosis metabolik: kekurangan asam
karbonat
Hipokalemia: kekurangan kalium
Asidosis: berkaitan dengan proses
fisiologis yg menyebabkan penurunan pH
darah
Asidemia: keadaan pH arteri < 7,35
Farmasetika II - Fitri Rahma Yenti 2014
INFUS
Infus karbohidrat adalah sediaan infus yang
berisi larutan glukosa atau dektrosa yang
cocok untuk donor kalori
Kegunaan :
- untuk diuretik (20%)
Keuntungan Pemberian
Parenteral
1.
2.
3.
4.
5.
Kelemahan Pemberian
Parenteral
bisa sebagai cuci darah dengan cara CPAD (Continous Ambulatory Peritoneal Dialysis),
contoh : Infus Dianeal 1,5 % , 2,5 % / 2 liter.
Intrasisternal : disuntikkan ke dalam saluran sumsum tulang belakang pada dasar otak
Intracardial : disuntikkan langsung ke dalam jantung
Farmasetika II - Fitri Rahma Yenti 2014
OBAT MATA
PRODUK/SEDIAAN UNTUK PENGOBATAN MATA
LARUTAN STERIL
SUSPENSI STERIL
SALEP STERIL
OBAT MATA
USP & FARMAKOPE INDONESIA
Larutan obat mata
larutan steril yang dicampur dan dikemas
untuk dimasukkan ke dalam mata
Salep mata
salep khusus steril untuk pemakaian mata
yang dibuat dari bahan steril dengan
kondisi aseptik yang ketat atau akhirnya
disterilkan
Farmasetika II - Fitri Rahma Yenti 2014
OBAT MATA
Mata adalah organ untuk penglihatan terdiri dari
1. Kornea
lensa pertama dalam sistem optikal mata,
terdiri dari beberapa lapis yang penuh dengan
saraf sensoris, 75-80 % air
Fungsi : alat atau pintu masuk segala
sesuatu dari luar ke dalam rongga bagian
dalam mata, selama bahan tsb. dapat
diabsorpsi.
Farmasetika II - Fitri Rahma Yenti 2014
OBAT MATA
2. Cairan mata
campuran kompleks terdiri dari
elektrolit, protein, karbohidrat, enzim
(lysozime) dan asam organik. Bahan padat
total 1,8 %.
Cairan mata (lakrimal) dikeluarkan oleh
kelenjar lakrimal dan sekresi kelenjar
konjuntiva
pH air mata 7,3 7,7
konsentrasi osmotik air mata = larutan
NaCl 0,9 %
Farmasetika II - Fitri Rahma Yenti 2014
OBAT MATA
OBAT MATA
UNTUK
MEMBUAT
KEKENTALAN
OBAT
MATA
MENYERUPAI KEKENTALAN AIR MATA DIANJURKAN
AGAR OBAT TETES MATA DIBERI PENGENTAL
OBAT MATA
Untuk pengontrolan produk obat mata, harus :
Steril
Jernih
pH
dapar
tonisitas
preservatif
aditiv
viskositas
kemasan dan stabilitas
Steril
Air mata tidak mengandung antibodi, pertahanan terhadap
infeksi yang dimiliki mata adalah dengan aksi pencucian
dengan air mata dan dengan enzim lisozime yang mampu
menghidrolisis polisakarida dari mikroorganisme.
Klorbutanol
Konsentrasi yang digunakan adalah 0,5 %, tetapi larutan ini rusak oleh
pemanasan autoklav dan suasana .
pH air mata sama dengan pH darah: 7,4 atau antara 7,3 -7,7 dengan
demikian jika obat tetes akan didapar hendaknya menggunakan
dapar
dengan kapasitas rendah
kapasitas dapar : kekuatan untuk mempertahankan perubahan pH dengan
penambahan asam atau alkali.
Semakin besar daya tahan dapar terhadap perubahan pH semakin kuat
kapasitas dapar
Rentang pH yang dapat diterima oleh mata antara 5,2 - 8,3 (Parrott ) atau
6,0-8,0 (Remingtons Science), toleransi tersebut disebabkan oleh beberapa
faktor:
- yang diteteskan jumlahnya sedikit
- pendaparan oleh mata
- peningkatan produksi air mata
Contoh : Larutan Pilokarpin 1 % dapat diterima oleh mata,
jika
konsentrasinya dinaikkan akan meningkat pula iritasinya
Farmasetika II - Fitri Rahma Yenti 2014
Definisi :
Salep mata adalah salep steril untuk pengobatan
mata menggunakan dasar salep mata yang cocok.
Umumnya salep mata dibuat dengan dasar salep :
- petrolatum (vaselin),
- vaselin - minyak mineral, atau
- vaselin - lanolin
Dasar vaselin - lanolin digunakan jika larutan air
bahan aktif harus ditambahkan pada salep mata
Dasar salep mata tidak boleh mengiritasi pada mata
dan harus memberikan kesempatan bahan aktif
berdifusi dari dasar salep ke kelenjar air mata
Harus bebas partikel besar untuk mencegah iritasi
Farmasetika II - Fitri Rahma Yenti 2014
2.
Bebas Partikel
Partikel logam mungkin berasal dari tube berukuran tidak
lebih dari 50 mikron (RPS).
Caranya :
Ambil 20 tube salep mata, 10 tube dilebur dalam cawan petri.
Setelah dingin dan membeku kembali diamati di bawah
mikroskop yang dilengkapi okuler dengan mikrometer.
Persyaratan :
Tidak boleh lebih dari 50 partikel teramati yang berukuran 50
mikron atau lebih besar. Sedang pada pemeriksaan 10 tube
berikutnya tidak boleh didapatkan/mengandung lebih dari 8
partikel dalam satu tubepun.
pH MUKOSA HIDUNG
Pada pH < 6,5 biasanya tidak ditemukan bakteri, sedang pH > 6,5
mulai ada bakteri
Larutan NaCl
dalam larutan Na Cl 0,9% pada suhu 25 - 300C, cilia tetap aktif
pada konsentrasi 4 4,5 % semua cilia berhenti, cilia aktif kembali jika
membran dicuci dengan air suling dan digenangi NaCl 0,9 %
jika konsentrasinya 0,2 0, 3% aktivitas cilia berkurang dan berhenti.
Minyak
Minyak akan lama melekat pada film mukus dan akan mempengaruhi aktivitas
normal cilia. Minyak tidak baik sebagai pembawa pada sediaan hidung karena
menimbulkan lipoid pneumonia
Protargol
Larutan koloid protargol akan mengurangi gerakan cilia
PERSYARATAN TETES
HIDUNG
Isotonis
Tetes hidung harus isoosmotik dengan sekret hidung atau
cairan tubuh lainnya atau NaCl 0,9%. Iritasi mukosa
hidung tidak akan terjadi jika larutan isotonis atau sedikit
hipertonis. Namun larutan yang sangat encer dan sangat
pekat akan menyebabkan iritasi mukosa hidung. Untuk
bahan pengisotonis dapat digunakan NaCl atau dekstrose.
Steril
Tetes hidung harus steril dan untuk menjaga kontaminasi
dengan mikroorganisme maka dilakukan penambahan
preservatif misalnya : nipagin atau nipasol, atau kombinasi
keduanya. Konsentrasi Nipagin /nipasol 0,01 0,04%
sedang kombinasi nipagin (0,026%) + nipasol (0,014%).
Selesai