Dokumen - Tips Materi-Pemipaan
Dokumen - Tips Materi-Pemipaan
Fitting dibagi dalam berbagai jenis, fitting fitting tersebut akan sangat berperan dalam sebuah
sistem pemipaan. Lalu apakah fitting itu? Fitting adalah salah satu komponen pemipaan yang
memiliki fungsi untuk merubah aliran, menyebarkan aliran, membesar atau mengecilkan aliran.
Fitting merupakan salah satu pemain utama dalam pemipaan, karenanya kita akan selalu
menggunakan komponen ini. Untuk mengetahui gambaran umum pengunaan fitting dalam
pemipaan, ada baiknya anda membaca sejarah dan teori dasar pemipaan
Fitting bukanlah nama untuk individu, melainkan nama yang digunakan untuk pengelompokan.
Karena di dalam fitting sendiri terdapat berbagai macam komponen lain pemipaan, yang anda
harus memahaminya satu persatu fungsi dan kegunaanya. Adapun jenis dari fitting Antara lain
adalah.
1. Fitting Ebow
Elbow adalah jenis fitting yang pertama, elbow merupakan komponen pemipaan yang berfungsi
untuk membelokan arah aliran. Layaknya tikungan kalau kita sedang berada di jalan, tikungan
tersebut mau tidak mau membuat kita berbelok arah ketika melaluinya, begitu pula elbow yang
bertugas untuk membelokan aliran fluida. Elbow terdiri dari dua jenis yang paling umum yaitu
45 dan 90 derajat. Untuk memperoleh sudut di selain sudut diatas, terkadang elbow tersebut di
potong. Atau bisa juga dengan mengunakan dua elbow yang disatukan untuk memperoleh sudut
tertentu.
Dipasaran, elbow dibagi menjadi dua tipe, tipe sort radius dan long radius. Namum umumnya
digunakan long radius, yang memiliki diameter belokan 1.5 kali NPS (nominal Pipe size)nya.
Ada pula yang sampai dengan 3D atau bahkan 6D, yang biasa digunakan untu flare.
Contoh menghitung radius elbow seperti ini, kita menghitung pipa yang dengan diameter 2".
Maka radiusnya adalah,1.5 x 2" = 3 " (76.2 mm), yang dikalikan adalah nominal diameter dari
pipa nya, NPSnya, bukan actual diameter dari pipanya seperti yang peranah saya singgun di
sejarah dan teori dasar piping.
Elbow pada umumnya memiliki diameter yang sama antara masukan dan keluaran, walaupun
ada juga yang memiliki ukuran berbeda, yang kita sebut dengan reducing elbow. Selain itu, ada
satu komponen fitting yang mirip elbow, sama sama berfungsi untuk membelokan aliran, namun
di buat dari potongan pipa, kita menyebutnya dengan miter.
2. Fitting Tee
Tee dalam fitting bertugas untuk membagi aliran, adalah koneksi fitting yang memiliki cabang.
Biasanya cabangnya ini ukurannya sama dengan ukuran pipa utamanya, kita menyebutnya
dengan straight tee. Sedangkan kalau berbeda, kita menyebutnya dengan reducing tee.
Seperti kalau di jalan, kalau tee ini kita analogikan sebagai pertigaan. Ngomong tentang
pertigaan, berarti tidak semua nya harus tegak lurus dong? Benar, memang ada tee yang tidak
tegak lurus, ia membentuk sudut 45 derajat. Kita mengenalnya dengan lateral Tee, yang
penggunaanya biasanya untuk pressure yang rendah.
Kalau ada pertigaan, berarti ada perempatan dong? loh lama lama ko malah mbahas jalan, nanti
bisa bisa nanya ada lampu merah juga dong.. hehe, sudah cukup sampai di perempatan, kita
turun di perempatan. Dalam fitting juga ada perempatan, kita mengenalnya dengan crosses.
Namun pengunaan crosses ini amat sangat jarang, diperuntukan hanya untuuk space yang
terbatas.
3. Fitting Reducer
Reducer, sesuai namanya fitting jenis ini bertugas untuk me-reduce (mengurangi) aliran fluida.
Mengurangi disini bukan seperti valve, tapi ukuran pipanya saja yang berkurang. Jadi reducer ini
akan bertugas untuk mengabungkan dari diameter yang lebih besar ke yang kecil, atau
sebaliknya.
Dalam reducer ini, kita akan mengenal dua jenis reducer yaitu concentrik reducer dan satu lagi
adalah eccentrik reducer. Keduanya memiliki peran yang berbeda, kita akan membahasnya lebih
dalam di artikel perbedaan eccentrik dan concentrik reducer.
4. Stub-in
Stub-in, adalah jenis fitting yang fungsinya mirip dengan tee, yaitu membagi aliran. Bedanya
dengan tee, kalau tee adalah item yang terpisah, ia mengabungkan beberapa pipa. namun kalau
stub-in, percabangan langsung dari pipa utamanya yang fungsinya mengantikan reducing tee.
5. Fitting Cap
Pipe caps fitting berfungsi untuk menghentikan aliran pada ujung pipa, fitting ini di las langsung
pada pipa utama. Ada juga penutup aliran fluida yang dapat di bongkar dan dilepas, namun
biasanya menggunakan sambungan flange, lebih tepatnya blind flange. Mengenai apa itu flange?
kita akan bahas di jenis-jenis flange
Dalam slip on, flange hanya masuk sebagain, sisi luar dan dalamnya akan di las. Oleh karena si
pipa itu masuk ke dalam flange, maka diametar dalam slip on harus lebih besar daripada
diameter outside si pipa, lihat gambar di bawah.
Dalam beberapa literatur, slip opening ada yang menyebutnya dengan sleeve opening.
Untuk lap joint flange sendiri, jenis flange ini biasanya digunakan untuk pipa yang sering
dibongkar, atau di dimana fluida tidak diperkenankan kontak dengan las lasan atau tipe
penyambungan lainya. Karena pipa ini tidak di las, maka penyambungannya dapat di puntir
tanpa memikirkan posisi
bautnya. Jenis flange ini tidak bisa disarankan untuk pressure yang tinggi.
http://www.idpipe.com/2014/08/jenis-jenis-flange.html
Pengertian fitting
Pengertian fitting dalam pekerjaan pemipaan adalah sebuah bagian dari instalasi pemipaan
yang berfungsi sebagai penyambung antar pipa dan sebagai bagian akhir pemipaan/outlet fitting.
Ada berbagai jenis fitting dari berbagai bahan, fitting yang umum dipakai misalnya: Elbow,
Tee, Wye (wyes), Cross (crosses), Coupling, Union,Fitting kompresi (compression fitting), Caps,
Plugs, dan Valve. Akan kita bahas satu persatu jenis jenis dan macam fitting
Jenis jenis fitting
Elbow
Banyak orang menyebut elbow sebagai “ells”, fungsi dari elbow/ells adalah untuk mengubah
arah pipa. Dalam praktek pemipaan sering ditemui perubahan arah pipa dan itu hal yang lazim
dalam sebuah instalasi, umumnya elbow tersedia dengan ukuran sudut 45 dan 90 derajat,
meskipun bias di dapatkan ukuran lainnya.
Untuk elbow jenis PVC koneksi menggunakan lem dan tidak jarang juga kita jumpai dengan
sistem ulir/drat. Sementara untuk elbow jenis besi maupun galvanis koneksi umumnya
menggunakan sistem ulir /drat dan las.
Tee, Wye dan Cross
Tee , wye maupun cross fungsi utamanya adalah menggabungkan beberapa jalur pipa ke arah
satu pipa atau sebaliknya dari satu pipa ke beberapa pipa pembagi. Tee maupun wye memiliki
satu input dan dua output (atau sebaliknya), terbagi dengan sudut 90 maupun 45 derajat.
Perbedaan antara tipe tee dan wye adalah pada tekstur sudutnya, pada wye di terapkan arah aliran
yang di harapkan sesuai aliran instalasi dan menggunakan tekstur langsam, sementara tipe tee
dengan sudt tegas 90 derajat maupun 45 derajat pada sudutnya. Sementara itu jenis cros
memiliki satu input dan tiga output ( atau sebaliknya) yang berpotongan dengan sudut 90 derajat.
Coupling dan Union
Coupling dan union tersedia dalam berbagai ukuran tergantung desain instalasi yang akan di
kerjakan. Fungsi utamanya hanya untuk menyambungkan dua pipa atau tubing. Desain untuk
coupling dan union biasanya di buat pendek . Perbedaan antara coupling dan union adalah:
kopling dirancang untuk sebuah koneksi instalasi pipa semi permanen dengan sambungan
pengelasan di tempat, sebagian juga dengan penyambungan dengan mur baut , sementara union
dirancang untuk penyambungan yang mudah di lepas setiap saat.
Caps dan Plugs
Pada kedua komponen material ini pada dasarnya berfungsi sama namun dengan cara atau
metode berbeda. Caps adalah sebagai penutup ujung pipa penuh (menjadi buntu) sedangkan
plugs adalah menutup ujung pipa tetapi di pasang sejenis stopper pada ujungnya.
Fitting Kompresi
Pada fitting kompresi terdapat bagian: bodi, nut, dan gasket ring ( ferule). Dengan
menggunakan tekanan untuk memperkuat koneksi sehingga mencegah kebocoran. Fitting ini
banyak di gunakan dalam bidang industri maupun perumahan.
Valve
Valve kadang masih di anggap sebagai fitting bagi sebagian orang , namun lainnya
memisahkan valve sebagai material jenis tersendiri. Fungsi utama dari valve adalah mengontrol
aliran cairan maupun gas yang melalui sistem. Jenis valve akan saya posting pada kesempatan
selanjutnya , sepintas ada beberapa jenis yaitu: butterfly valve, gate valve, globe vave dan ball
valve.
Sebuah pertimbangan dalam sebuah pekerjaan pemipaan adalah pemilihan bahan fitting yang
di butuhkan dan ukuran tentunya. Contoh bahan fitting misalnya adalah PVC, tembaga, baja,
kuningan, galvanis dan lain lain .
http://abi-blog.com/fungsi-jenis-dan-bahan-fitting/
Jenis-jenis pipa terdiri dari :
2. Forged Pipe
untuk pipa dengan ukuran diameter yang lebih besar dan dinding yang lebih tebal". Seamless
rnemiliki keterbatasan biaya dan penalatan, sehingga tidak dibuat dalam ukuran yang besar
3.Welded Pipe
Material :
- Ferrous
- Aluminum and Aluminum Alloys
- Copper and Copper Alloys
- Nickel Alloys
- Titanium and Titanium Alloys
Proses untuk ferrous pipe:
- Furnace-welded Pipe
- Fusion Welded Pipe :
4. Wrought-Iron Pipe
Merupakan logam ferrous dua komponen terdiri dari besi (iron) dengan kemurnian tinggi dan
glasslike iron silicat slag sampai 3o/o berat dari material. Besi silika terdistribusi merata di
seluruh logam dasar dalam bentuk serat-serat panjang sebanyak 250,000 per in2 Keseragaman
penyebaran besi silikat mempengaruhi ketahanan korosi dari wrought-iron tersebut. Wrought-
iron dibuat dengan diameter 1/B - 24 in.
6. Cast-Iron Pipe
Biasanya relative berumur panjang karena memilik dinding yang berat (tebal) dan secara inheren
memilik ketahanan korosi internal dan eksternal yang bagus. Pada umumnya digunakan untuk
system distribusi air dan gas dan jalur pembuangan limbah di kota yang biasanya ditanam di
bawah jalan aspal. oleh karena itu perlu pipa yang berumur panjang agar tidak sering terjadi
pembongkaran jalan untuk perbaikan atau penggantian pipa. Spesifikasi cast-iron pipe diatur
oleh Federal Specificati WW-P-4?Lb, Pipe, Cast-iron, Pressure (untuk air dan cairan lainnya).
Pemilihan bahan :
Pemilihan bahan perpipaan haruslah disesuaikan dengan pembuatan teknik perpipaan dan hal ini
dapat dilihat pada ASTM serta ANSI dalam pembagian sebagai berikut
1. Perpipaan untuk pembangkit tenaga
2. Perpipaan untuk industri bahan migas
3. Perpipaan untuk penyulingan minyak mentah
4. Perpipaan untuk pengangkutan minyak
5. Perpipaan untuk proses pendinginan
6. Perpipaan untuk tenaga nuklir
7. Perpipaan untuk distribusi dan transmisi gas
Selain dari penggunaan instalasi atau konstruksi seperti diterangkan diatas perlu pula diketahui
Jenis aliran temperatur, sifat korosi, Faktor gaya serta kebutuhan lainnya dari aliran serta
pipanya.
Pipa Exchanger
Pemasangan pipa pada exhcanger tidak boleh dipasang diatas daerah-daerah kanal, tutup shell
dan fasilitas fasilitas lain yg telah terpasang pada exchanger atau handling yg suka digunakan.
Ruang-ruang bebas untuk pemasangan flange exchanger harus disediakan. Spool dipasang diluar
nozzle kapal guna memungkinkan pemindahan bundel pipa exchanger.
Pipa Pompa Dan Turbin
Pipa suction atau pipa yg mengalirkan aliran disebut juga pipa hisap harus diatur sedemikian
rupa guna mencegah penurunan tekanan dan kantung uap yg dapat pula menimbulkan kavitasi
pada impeler. Apabila perubahan ukuran diperlukan untuk mempercepat atau memperlambat
aliran, maka reduser eksentris harus dipakai bilaman kantung tanpa vent tak dapat dihindari.
Pemasangan pipa pada pompa dan turbin harus diatur sedemikian rupa, sehingga mudah untuk
perawatan dan perbaikan. Hal ini penting untuk mencegah pembongkaran besar yg tak perlu
pada pemeliharaan dan perbaikan pipa. Saringan permanen dan sementara harus disediakan pada
inlet pompa dan turbin. Sedangkan untuk aliran panas dan dingin harus diperhatikan
fleksibilitasnya, begitu pula kedudukan-kedudukan penyangga haruslah baik dan dapat
mengatasi getaran-getaran yg diakibatkan motor pipa serta aliran.
Pipa Kompresor
Pemasangan pipa pada kompresor harus diatur perbaikan dan pemeliharaannya. Sambungan pipa
dengan menggunakan flanges lebih diutamakan demi memperlancar jalannya perbaikan dan
pemeliharaan. Pipa hisap (suction) dan buang (discharge) harus benar-benar diperhatikan
fleksibilitasnya, terutama untuk temperatur rendah atau tinggi atau tekanan tinggi. Masalah
getaran termasuk bagian terpenting pada pipa kompresor ini, akibat adanya beban dinamis yg
berhubungan dengan kompresor ini. Karena itu masalah penyangga, guide dan anchor juga harus
menjadi perhatianbagian perencana teknik.
Pipa Utilitas
Pemasangan pipa utilitas ini harus benar-benar direncanakan sehingga kebutuhan utilitas di
proyek dapat terjangkau penggunaanya. Pipa utilitas seperti apa yg lain haruslah direncanakan
beroperasi pada temperatur dan tekanan berapa. Perencanaan sub header haruslah dapat
memenuhi daerah equipment proses atau kelompok peralatan lainnya yg memerlukan jalur
utilitas. Sambungan cabang haruslah dibuat dari atas header. Apabila aliran utilitas berupa uap
jangan lupa membuat kantung kantung uap pada setiap daerah titik terendah dimana aliran akan
mendaki dan diperhitungkan tidak boleh lebih dari 40% tekanannya dalam jarak yg dihitung
dalam feet.
2. Fitting
Fittings diperlukan untuk mengubah arah baik 450 maupun 900, dan melakukan percabangan,
maupun merubah diameter aliran.
c. Screwed
Seperti SW, screwed piping digunakan untuk pipa berukuran kecil. Umumnya tidak dipakai
untuk proses, meskipun mungkin pressure-temperature ratingnya memenuhi. SW dan screwed
fitting umumnya berkelas 2000, 3000, dan 6000 PSI.
3. Safety valves : mengatur tekanan (jika berlebih maupun kekurangan). Biasanya hal ini terkait
dengan nilai ambang tekanan maksimum atau minimum pada sistem.
Contoh : relief valve, back pressure valve
Fungsi valve :
Untuk menutup dan membuka aliran. Syarat : ketika terbuka, memiliki hambatan aliran dan
pressure loss yang minimum. Contoh : Gate, plug, ball, atau buttenfly valve.
Untuk mengatur aliran. Dengan memberikan tahanan terhadap aliran baik denganperubahan
arah atau dengan menggunakan suatu harnbatan, atau kombinasi keduanya.Contoh : Globe,
angle, needle, dnd butterfly valve
Untuk mencegah aliran balik (Back-Flow). Biasanya menggunakan check valve (lift check dan
swing check) , Valve Ini tetap terbuka oleh aliran fluida, dan akan tertutup oleh gravitasi atau
adanya aliran yang Derlawanan arah.
Untuk mengatur tekanan. Dalam beberapa aplikasi, tekanan yang masuk atau line pressure
harus dikurangi untuk rnencapai tekanan service yang diinginkan Biasanya menggunakan
pressure-reducing valve atau regulator.
Untuk pressure relief. Relief valve digunakan jika adanya tekanan yang berlebihan dalam
sistem akan menyebabkan kerusakan atau kegagalan. Safety valve pada umunya menggunakan
per (spring- loaded). Valve akan membuka jika tekanan melebihi batas yang sudah ditentukan.
Jenis khusus safety valve menggunaka n rupture disk yang akan hancur jika tekanannya melebihi
batas tekanan disk.
GATE valves
Gate valve digunakan untuk membuka dan menutup aliran dan tidak digunakan untuk tekanan
tinggi serta memberikan pressure drop yg lebih rendah. Selain itu Gate valves juga dapat
difungsikan untuk mengontrol tekanan dan debit aliran. Relative lebih murah daripada Globe
valve. Disebut gate karena ada kayak gerbang yg naik turun.
BALL valves
Hanya digunakan sebagai stop valve untuk tekanan rendah saja. Memberikan pressure drop yang
lebih rendah namun tidak dapat digunakan untuk mengatur tekanan dan kapasitas aliran.
BUTTERFLY valves
Hanya digunakan sebagai stop valve untuk tekanan rendah saja. Memberikan pressure drop yang
paling rendah (dibanding sejenis nya sesama stop valve) dan tidak dapat digunakan untuk
mengatur tekanan dan kapasitas aliran.
SAFETY valves
Disebut juga Relief Valve, biasanya safety valve ini bias diatur seberapa batasan tekanan yang
dapat terjadi (disesuaikan dengan keinginan). safety valve digunakan untuk mencegah terjadinya
overpressure pada sisterm proses dan piping dan mencegah terjadinya (erusakan pada peralatan
dan piping. Ada dua jenis safety valve, yaitu relief valve dan pop valve. Kedua jenis valve ini
membuka secara cepat. Relief valve terutama digunakan untuk membebaska tekanan berlebih
pada liquid service. Pop valve digunakan pada aplikasi tekanan tinggi (balanced type). Kedua
valve ini sebaiknya tidak dipakai jika :
1. Fluida bersifat korosif pada komponen valve
2. Melibatkan back-pressure
3. Memerlukan piping pengeluaran ke remote location
4. Melibatkan pressure contol atau bypass valve
Jenis khusus dari pressure relief device adalah menggunakan rupture disk. Disk didesain akan
hancur dengan sendirinya pada tekanan tertentu yang sudah ditetapkan sebelumnya. Valve jenis
ini memiliki sangat menguntungkan jika harus segera melepaskan sejumlah besar gas atau liquid
clalam waktu yang singkat.
Pipa adalah sebuah saluran tertutup yang digunakan sebagai tempat mengalirnya/transportasi
fluida yang memiliki energi aliran dari suatu tempat ke tempat lain. Pemilihan pipa ditentukan
oleh jenis fluida yang akan dialirkan didalamnya, karena pada dasarnya, fluida memiliki
temperatur serta tekanan yang berbeda-beda. Dalam proses perancangan sistem perpipaan,
terdapat berbagai hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Faktor maintenance (perawatan) serta kemudahan dalam pengoprasian.
2. Faktor safety
3. Mudah disesuaikan dengan keperluan yang akan datang.
Ketiga faktor di atas merupakan faktor utama untuk menghindari kemungkinan-kemungkinan
yang tidak diinginkan seperti kehilangan fluida saat proses pengaliran (losses), meminimalisir
munculnya situasi yang membahayakan dan mengurangi biaya perawatan pipa.
Material Pipa
Komponen utama penyusun pipa terdiri dari berbagai jenis material yang disesuaikan dengan
kebutuhan proses, seperti material kaca, timah, plastik, tembaga, alumunium, baja tuang, baja
karbon dan baja alloy. Pemilihan jenis pipa dengan material tersebut disesuaikan dengan sistem
perpipaan dan jenis liquid, Pada dasarnya jenis pipa yang banyak digunakan pada sektor industri
terutama pada unit pengolahan migas ialah pipa yang terbuat dari carbon steel (baja karbon).
Sesuai dengan topik pembahasan kita yaitu jenis-jenis pipa industri, berikut jenis-jenis pipa yang
digolongkan sebagai carbon steel:
Pipa jenis ini sering juga disebut dengan UOE yang dibuat dari pelat baja dengan bentuk profil
strip. Proses pembuatannya dilakukan dengan cara melengkungkan kedua sisi (sumbu pendek)
pipa tersebut searah dengan menggunakan shaper roll (roll pembentuk) sampai kedua sisi yang
dilengkungkan bertemu. Selanjutnya celah pertemuan dari plat akan di lass sehingga tidak ada
celah ke dalam rongga pipa.
Pipa ini memiliki keunggulan karena lebih mudah dikontrol dari segi ketebalan dan kualitas
platnya. Namum di dalam industri migas, penggunaan pipa jenis ini tidak cocok digunakan
sebagai pipa panjang karena memiliki kelemahan pada kedua tepi plantnya yang di lass, sehingga
pipa ini sering ditemui dalam bentuk elbow.
B. Seamless Pipe
Seamles pipe atau pipa tanpa sambungan, jenis ini memang dirancang tanpa adanya sambungan
sama sekali (tanpa pengelasan) karena pembuatannya dilakukan dengan cara dilubangi. Dalam
pembuatannya, baja silinder akan dipanaskan hingga kondisi hampir meleleh kemudian
dilubangi menggunakan alat yang disebut dengan mandrel.
Dengan metode pembuatan tanpa adanya sambungan, sehingga pipa yang dihasilkan memiliki
permukaan yang rata pada semua sisinya dan proses pengaliran liquid tidak akan terganggu.
Jenis pipa ini cocok digunakan sebagai pipa panjang selain karena tidak memiliki sambungan
kelebihan lain yang dimiliki ialah ketebalan yang dapat diatur sesuai dengan kebutuhan.
Dalam penggunaannya, pipa ini tidak cocok digunakan pada sistem perpipaan yang bertekanan,
karena bentuknya yang tipis dan adanya sambungan pengelasan jauh lebih banyak jika
dibandingkan dengan straight welded pipe. Biasanya pipa jenis ini digunakan sebagai pipa
support yang bertekanan rendah dan sebagai casing untuk pondasi.
http://www.prosesindustri.com/2015/02/pipa-industri.html
https://id.scribd.com/doc/60760871/Jenis-Jenis-Dan-Macam-Macam-Pipa