Anda di halaman 1dari 21

Planning Work Activities and Managing Strategy

Disusun Oleh : Kelompok 3


Kelas : LA16

Nama Kelompok :
Yafet Agustinus 2001537065
Ricky Dermawan Aditio 2001537071
Howard Ignatius 20015
Reiner Kevin Manajang 20015
Noverian Halim 20015

Dosen Pembimbing : Drs. Soekarso, M.M.,


(D1437)

Introduction to Management and Business – LA16


Universitas Bina Nusantara
Maret 2018
Jakarta
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat dan nikmat-Nya sehingga kami
dapat menyusun makalah yang berjudul “ Planning Work Activities and Managing Strategies”
dengan baik. Tujuan kami membuat makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah “
Introduction to Management and Business”. Semoga dengan dibuatnya Makalah ini dapat
membantu kami memahami dan belajar lebih baik untuk mata kuliah ini.

Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak, khususnya Bapak Drs. Soekarso, M.M.,
selaku Dosen mata kuliah Introduction to Management and Business yang telah membantu dan
mendukung penulisan makalah ini sehingga selesai dengan baik dan dapat digunakan tepat
pada waktu-nya.

Meski kami telah membuat dan menyusun makalah ini dengan Maksimal, Tetatpi tidak
menutup kemungkinan terdapat kesalahan dalam pembuatan makalah ini. Oleh karena itu kami
harapkan kritik dan saran yang membangun untuk kami kedepan.

Jakarta, 19 Maret 2018

Penulis

1
Daftar Isi
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ 1
Daftar Isi ................................................................................................................................................. 2
BAB 1 Pembahasan ................................................................................................................................ 3
1.1 The What and Why of Planning.................................................................................................... 3
1.1.1 Apa itu Planning ? .................................................................................................................. 3
1.1.2 Mengapa Manager Melakukan Perencanaan ......................................................................... 3
1.1.3 Perencanaan dan Performa ..................................................................................................... 3
1.2 Tujuan dan Rencana ...................................................................................................................... 4
1.2.1 Tipe-tipe Tujuan..................................................................................................................... 4
1.2.2 Tipe tipe Perencanaan ............................................................................................................ 4
1.3 Pengaturan Tujuan dan Pengembangan Perencanaan ................................................................... 6
1.3.1 Cara-cara Pengaturan Tujuan ................................................................................................. 6
1.3.2 Langkah-langkah Dalam Pengaturan Tujuan ......................................................................... 7
1.3.3 Tujuan yang tertulis dengan baik. .......................................................................................... 7
1.3.4 Pengembangan Perencanaan .................................................................................................. 7
1.3.5 Pendekatan Perencanaan ........................................................................................................ 8
1.4 Isu-isu Perencanaan di Era Sekarang ............................................................................................ 9
1.5 Strategi Management .................................................................................................................. 10
1.5.1 Apa itu Strategi Manajemen ................................................................................................ 10
1.5.2 Mengapa Strategi Manajemen Penting?............................................................................... 10
1.6 Proses Starategi Management ..................................................................................................... 11
1.7 Strategi-Strategi Perusahaan ....................................................................................................... 13
1.7.1 Apa Yang Dimaksud Dengan Corporate Strategy ? ............................................................ 13
1.7.2 Apa Saja Tipe-Tipe Dari Corporate Strategy ? .................................................................... 13
1.7.3Bagaimana Cara Perusahaan Mengatur Strateginya ?........................................................... 14
1.8 Strategi Bersaing ......................................................................................................................... 15
1.8.1 Peran dari Strategi Bersaing ................................................................................................. 15
1.8.3 Memilih Strategi bersaing .................................................................................................... 16
1.9 Permasalahan strategi manajemen di era sekarang. .................................................................. 17
1.9.1 Kebutuhan akan kepemimpinan strategi ............................................................................. 17
1.9.2 Kebutuhan akan fleksibilitas strategi ................................................................................... 18
1.9.3 Strategi perusahaan yang penting untuk lingkungan di masa kini ...................................... 19

2
BAB 1
Pembahasan
1.1 The What and Why of Planning
1.1.1 Apa itu Planning ?
Perencanaan merupakan suatu tujuan dari organisasi, menetapkan strategi untuk mencapai tujuan
tersebut dan mengembangkan rencana untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan Kegiatan
Kerja.

1.1.2 Mengapa Manager Melakukan Perencanaan


1. Planning provides directions
Perencanaan memberikan arahan kepada manager dan non manager. Ketika pegawai
perusahaan mengetahui apa yang harus mereka kerjakan untuk memenuhi tujuan perusahaan.
Mereka dapat berkoordinasi dan kerja sama satu sama lain untuk mencapai tujuan tersebut.
2. Planning reduces uncertainty
Perencanaan memaksa manager agar melihat ke depan, mengantisipasi adanya perubahan,
mempertimbangkan pengaruh yang ditimbulkan oleh perubahan dan membentuk respon yang
pantas. Dengan adanya perencanaan maka manager dapat memberikan respon yang efektif.
3. Planning minimizes waste and redundancy
Dengan adanya perencanaan, aktivitas dibuat sesuai dengan rencana yang telah dibentuk,
ketidakefisienan
4. yang ada menjadi lebih jelas dan bias diperbaiki atau dihilangkan
5. Planning establishes the goals or standards
Perencaan digunakan dalam pengendalian. Manager tidak hanya membuat perencanaan
namun juga tujuan perusahaan. Dalam pengendalian, manager melihat apakan perencanaan
sudah dilakukan dan tujuan sudah terpenuhi.

1.1.3 Perencanaan dan Performa


1. Perencaan secara formal berhubungan dengan hasil finansial yang positif
Contoh : Keuntungan yang lebih tinggi
2. Perencanaan dan implementasi yang baik memainkan peran yang besar dalam peningkatan
performa dalam perencanaan itu sendiri
3. Perencanaan dan performa yang buruk lebih banyak disebabkan oleh lingkungan external

3
1.2 Tujuan dan Rencana

Perencanaan disebut sebagai fungsi manajemen yang utama. Karena dia yang menentukan dasar dari
segala hal yang dilakukan oleh manager baik dalam hal pengaturan, pengendalian, kepemimpinan dan
perencanaan. Fungsi manajemen yang utama ini terdiri dari 2 aspek penting : tujuan dan perencanaan.
Tujuan (objektif) adalah hasil atau target yang dikehendaki. Elemen penting dalam perencanaan
adalah mereka membantu dalam keputusan manejemen dan membentuk kriteria dimana hasil kerja
perusahaan akan diukur.
Perencanaan adalah dokumen-dokumen yang menjelaskan bagaimana tujuan bisa tercapai. Dokumen
biasanya mengandung alokasi sumber daya jadwal dan perencanaan-perencanaan lainnya untuk
mencapai tujuan tersebut.

1.2.1 Tipe-tipe Tujuan

1. Financial Goals
Berkaitan dengan performa finansial dari perusahaan
2. Strategic Goals
Berkaitan dengan semua area dari performa perusahaan
3. Stated Goals
Pernyataan resmi tentang apa yang dikatakan perusahaan agar pihak-pihak penting dalam
perusahaan dapat mempercayai tujuan perusahaan
4. Real Goals
Tujuan perusahaan yang ingin dicapai, dan mengobservasi apa yang sedang dilakukan oleh
anggota perusahaan

1.2.2 Tipe tipe Perencanaan

4
 Berdasarkan Jangkauan
1. Strategic Plans
Adalah perencanaan yang diaplikasikan ke seluruh perusahaan dan menentukan seluruh
tujuan perusahaan. Strategic Plans bersifat luas.
2. Operational Plan
Berfokus pada suatu area operasional dari sebuah perusahaan
Operasional Plan bersifat sempit.
 Berdasarkan Waktu
1. Long term
Adalah tipe rencana yang dipakai oleh manajer dalam jangka panjang. Waktu yang
digunakan dalam jangka panjang biasanya 3 tahun
2. Short Term
Tipe rencana singkat yang dipakai oleh manajer biasanya dipakai 1 tahun bahkan kurang
dari 1 tahun

 Berdasarkan Kekhususan
1. Directional Plan
Rencana Directional adalah Rencana yang baik digunakan oleh manager karena
memungkinkan manager bisa mengubah tujuan sehingga tidak terlalu terikat pada rencana
tetapi tetap pada rencana garis besarnya
2. Specific Plan
Rencana yang spesifik sehingga semua diatur dalam rencana dan tidak boleh keluar dari
guideline atau garis besar yang sudah dibuat

 Berdasarkan Frequensi Digunakan


1. Rencana Sekali Pakai
Rencana sekali pakai adalah rencana yang digunakan untuk situasi situasi yang bersifat
khusus atau unik
2. Rencana Berkesinambungan
Rencana yang digunakan untuk sesuatu yang berjalan terus menerus tanpa berhenti dan
sesuatu yang dikerjakan yang mempunyai Guideline atau garis besar

5
1.3 Pengaturan Tujuan dan Pengembangan Perencanaan

1.3.1 Cara-cara Pengaturan Tujuan


1. Traditional Goals Setting
Top Manager menentukan tujuan yang kemudian tujuan tersebut diteruskan ke seluruh
perusahaan dan menjadi Sub Goals dari area perusahaan lainnya. Karyawan-karyawan
individu akan bekerja keras untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

2. Means-ends Chain
Jaringan yang terintegrasi dari tujuan-tujuan dimana tujuan yang telah tercapai dalam suatu
level menjadi acuan untuk mencapai tujuan atau akhir di level selanjutnya, dan seterusnya
sampai ke level-level perusahaan yang berbeda.

3. Management by Objectives
Sebuah proses dari pengaturan yang sudah disetujui atas tujuan dan tujuan tersebut digunakan
untuk mengevaluasikan performa karyawan. Managemen by Objectives memiliki 4 elemen:
- Kespesifikasian Tujuan
- Keikutsertaan dalam Penentuan Keputusan
- Periode waktu yang jelas
- Feedback Kinerja

Management by Objectives menggunakan tujuan untuk memotivasi karyawannya juga. Ini


membantu mereka untuk mencapai tujuan yang sedang mereka ingin capai.
Langkah-langkah Management by Objectives
1. Menyusun strategi dan tujuan keseluruhan dari perusahaan
2. Tujuan-tujuan yang besar dialokasikan ke unit-unit departemen dan divisi
3. Manager-manager bekerjasama menentukan tujuan yang spesifik
4. Tujuan yang spesifik dikolaborasikan dengan semua anggota departemen
5. Tindakan perencanaan menjelaskan bagaimana tujuan bisa tercapai dijelaskan secara
spesifik dan disetujui oleh manager dan karyawan
6. Tindakan perencanaan diimplementasikan
7. Progress terhadap tujuan ditinjau secara berkala dan saran yang tersedia
8. Tujuan-tujuan yang telah berhasil tercapai diperkuat dengan hadiah berdasarkan performa

6
1.3.2 Langkah-langkah Dalam Pengaturan Tujuan
Manager harus mengikuti langkah-langkah berikut:
1. Meninjau tujuan dari perusahaan
Misi adalah pernyataan yang luas dari tujuan organisasi yang menyediakan arahan secara
keseluruhan dari apa yang anggota organisasi pikirkan. Manager harus meninjau misi
sebelum menetapkan tujuan karena tujuan mencerminkan misi.
2. Mengevaluasi sumber daya yang tersedia
Manager harus mengevaluasi sumber daya agar bukan hanya menantang tapi juga dapat
dicapai. Jika sumber daya tidak mencukupi maka seberapa besar usaha yang diberikan, tujuan
tidak akan bisa dicapai.
3. Menentukan tujuan secara individual atau dengan masukkan dari orang lain
Tujuan merefleksikan hasil yang diinginkan dan harus sama dengan tujuan organisasi. Tujuan
ini harus bisa diukur, spesifik dan termasuk jangka waktu yang diselesaikan.
4. Menetapkan tujuan dan mengkomunikasikannya dengan semua orang
Tujuan tertulis merupakan bukti nyata dari pentingnya bekerja untuk mencapai tujuan.
5. Meninjau hasil akhir dan apakah tujuan tersebut sudah dipenuhi
Jika tujuan tidak tercapai, maka perubahan harus dilakukan.
1.3.3 Tujuan yang tertulis dengan baik.
 Tertulis dalam bentuk hasil ketimbang tindakan
 Dapat terukur dan dihitung
 Mempunyai jangka waktu yang jelas
 Menantang namun dapat dicapai
 Tertulis
 Dikomunikasikan ke seluruh anggota perusahaan

1.3.4 Pengembangan Perencanaan

Proses untuk pengembangan perencanaan dipengaruhi oleh 3 faktor:

1. Level Organisasi
Manager tingkat atas biasanya bertanggungjawab dalam Strategic Planning.
Manager tingkat menengah bertanggungjawab dalam Strategic Planning dan Operational Planning
secara seimbang.
Manager tingkat bawah lebih bertanggungjawab dalam Operational Planning.

7
2. Ketidakpastian dalam Tingkat Lingkungan

Saat tingkat ketidakpastian tinggi, perencanaan harus spesifik tapi fleksibel.


Manager harus siap untuk mengganti atau meninjau kembali perencanaan saat akan
diimplementasikan. Ada suatu saat dimana manager harus mengganti keseluruhan rencana.

3. Komitmen Jangka Panjang


Konsep komitmen menyebutkan bahwa rencana harus mencapai komitmen saat rencana
dikembangkan. Perencaan yang terlalu lama atau terlalu singkat akan menyebabkan ketidakefektifan
dan ketidakefeisienan.

1.3.5 Pendekatan Perencanaan


Dalam pendekatan tradisional, perencanaan dilakukan sepenuhnya oleh manager tingkat atas yang
biasanya dibantu oleh departemen perencanaan formal. Departemen ini adalah sekelompok ahli
perencanaan yang mempunyai tanggung jawab untuk membantu menulis berbagai tujuan organisasi.
Pendekatan perencanaan yang lain adalah dengan melibatkan anggota organisasi yang lain. Dalam
pendekatan ini, perencanaan tidak diturunkan ke level yang dibawahnya, melainkan dikembangkan
oleh anggota organisasi dalam level berbeda dan dalam unit aktivitas yang berbeda untuk mencapai
tujuan yang spesifik.

8
1.4 Isu-isu Perencanaan di Era Sekarang
Bagaimana Manager dapat Membuat Perencanaan yang Efektif dalam Lingkungan yang Berubah-
ubah?
Dalam lingkungan yang tidak pasti, manager harus mengembangkan rencana yang spesifik tapi
fleksibel. Perencanaan haruslah jelas tapi perencanaan tidak langsung diterapkan. Manager harus
mempertimbangkan rencana yang sedang berjalan juga. Karena rencana tersebut merupakan jalan
utama walaupun tujuan mungkin berubah karena perubahan kondisi pasar. Manager harus
merubahnya ke arah lingkungan yang kondusif.
Bagaimana Cara Manager Menggunakan Pemindaian Lingkungan ?
Analisa Manager atas lingkungan eksternal bisa ditingkatkan dengan pemindaian lingkungan, dimana
melibatkan penyaringan informasi untuk mendeteksi trend yang sedang naik. Salah satu pemindaian
lingkungan yang paling cepat peningkatannya adalah kecerdasan persaingan, mengumpulkan
informasi mengenai pesaing sehingga memungkinkan manager untuk mengantisipasi tindakan pesaing
daripada hanya bereaksi kepada pesaing.

9
1.5 Strategi Management

1.5.1 Apa itu Strategi Manajemen

Strategi manajemen adalah apa yang manager lakukan untuk mengembangkan strategi organisasi. Ini
merupakan tugas yang penting dalam melibatkan semua fungsi dasar management: merencanakan,
mengatur, memimpin, dan mengendalikan.
- Strategi - rencana untuk bagaimana sebuah organisasi akan melakukan apa yang dikerjakan dalam
bisnis, bagaimana itu akan bersaing secara sukses, dan membuat puas pelanggan untuk mencapai
tujuan.
- Model Bisnis - bagaimana sebuah perusahaan akan menghasilkan uang
Istilah yang sering digunakan dalam strategi manajemen adalah model bisnis, dimana sederhananya
adalah bagaimana sebuah perusahaan akan menghasilkan uang. Ini berfokus pada 2 hal:
1. Apakah pelanggan akan menghargai apa yang perusahaan berikan
2. Apakah perusahaan bisa menghasilkan uang dengan melakukan itu

1.5.2 Mengapa Strategi Manajemen Penting?

1. Strategi manajemen menghasilkan kinerja organisasi yang lebih tinggi


2. Strategi manajemen mengharuskan manajer untuk memeriksa dan menyesuaikan diri dengan
perubahan lingkungan bisnis
3. Strategi manajemen juga mengkoordinasikan beragam unit organisasi, dan membantu mereka
fokus pada tujuan organisasi
Mengapa manajemen strategis begitu penting? Ada tiga alasan. Yang paling penting adalah dapat
membuat perbedaan dalam seberapa baik kinerja sebuah organisasi. Dengan kata lain, tampak bahwa
organisasi yang menggunakan manajemen strategis memiliki tingkat kinerja yang lebih tinggi. Dan
fakta itu membuatnya cukup penting bagi para manajer.

Alasan lainnya mengapa hal itu penting berkaitan dengan fakta bahwa manajer dalam organisasi dari
semua tipe dan ukuran menghadapi situasi yang terus berubah. Mereka mengatasi ketidakpastian ini
dengan menggunakan proses manajemen strategis untuk memeriksa faktor-faktor yang relevan dan
memutuskan tindakan apa yang akan diambil.

Terakhir, manajemen strategis penting karena organisasi itu kompleks dan beragam. Setiap bagian
perlu bekerja sama untuk mencapai tujuan organisasi; manajemen strategis membantu melakukan hal
ini.

10
1.6 Proses Starategi Management
Langkah Langkah Proses Strategi Management
1. Mengidentifikasi Misi Organisasi , tujuan dan strategi
Setiap organisasi harus mempunyai misi untuk memastikan agar tujuan organisasi dapat dicapai.

Gambar dibawah ini adalah component untuk mengidentifikasi misi Organisasi

2. Melakukan Evaluasi External


Evaluas dilakukan dengan melihat keuntungan yang dimiliki / peluang yang dimiliki dan
ancaman yang dapat mengancam kelangsungan perusahaan
3. Melakukan Evaluasi Internal
Evaluasi internal diperlukan untuk mengevaluasi kelemahan organisasi dan kelebihan yang
dimiliki oleh organisasi
4. Membuat formula Strategi
Setelah manager mengevaluasi dan menentukan misi organisasi maka manager membuat
formula atau cara yang tepat untuk organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan di
langkah pertama
5. Mengimplementasi Strategi
Setelah membuat cara / formula yang telah dianggap tepat maka selanjutnya mengimplementasi
rencana dengan sebaik baiknya
6. Mengevaluasi Hasil
Setelah semua langkah selesai evaluasi kembali starategi yang ditetapkan dan dijalankan apakah
berjalan baik sesuai dengan Analisa manajer atau tidak.

11
12
1.7 Strategi-Strategi Perusahaan
Organisasi memiliki 3 tipe strategi yaitu, corporate, competitive, dan fungsional. Manajemen tingkat
atas biasanya bertanggung jawab atas strategi corporate, manajemen tingkat menengah bertanggung
jawab atas strategi competitive dan manajemen tingkat bawah bertanggung jawab atas strategi
fungsional.

1.7.1 Apa Yang Dimaksud Dengan Corporate Strategy ?


Corporate Strategy adalah strategi perusahaan yang menentukan apakah bisnis yang perusahaan
sedang jalankan atau ingin berada, dan apa yang ingin perushaan lakukan terhadap bisnis mereka.
Strategi ini didasarkan pada misi dan tujuan perusahaan serta peran yang harus dilakukan dari setiap
unti bisnis tersebut untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut.
Strategic Business Unit (SBU) – unit bisnis tunggal yang independen dalam satu organisasi yang
merumuskan strategi kompetitif mereka sendiri.

1.7.2 Apa Saja Tipe-Tipe Dari Corporate Strategy ?


1. Growth Strategy (Strategi Pengembangan)
Strategi pengembangan adalah strategi yang diterapkan perusahaan saat mereka akan
meningkatkan jumlah pasar yang mereka kelola atau produk yang ditawarkan, bisa
dikembangkan melalui bisnis yang sudah ada atau dengan menambah bisnis baru.
Keuntungan dari Strategi Pengembangan, yaitu peningkatan keuntungan, peningkatan jumlah
karyawan dan peningkatan harga pasar.
Strategi Pengembangan ini dibagi menjadi 4, yaitu :
 Konsentrasi
Teknik pengembangan dengan konsentrasi berarti perusahaan berfokus pada
pengembangan proses bisnis yang paling utama serta menambah produk yang ditawarkan
atau pasar yang dikelola.
 Integrasi vertikal
Teknik pengembangan dengan integrasi vertikal dibagi menjadi integrasi vertikal ke
belakang, integrasi vertikal ke depan dan integrasi vertikal gabungan.
Integrasi vertikal ke belakang berarti perusahaan menjadi supplier bagi dirinya sendiri.
Sehingga perusahaan bisa mengendalikan pasokan mereka sendiri.
Integrasi vertikal ke depan berarti perusahaan menjadi distributor bagi dirinya. Sehingga
perusahaan bisa mengendalikan penyaluran hasil mereka sendiri.
Integrasi vertikal gabungan berarti gabungan dari integrasi vertical ke belakang dan
integrasi vertical ke depan

13
 Integrasi horizontal
Teknik pengembangan dengan integrasi horizontal berarti perusahaan berkembang
dengan adanya kolaborasi atau kerja sama dengan pesaing-pesaingnya
 Diversifikasi
Diversifikasi dibagi menjadi 2 tipe, yaitu diversifikasi berkaitan dan diversifikasi tidak
berkaitan. Diversifikasi berkaitan terjadi saat perusahaan bergabung dengan perusahaan
lain yang berbeda tapi memiliki industri yang berkaitan. Diversifikasi tidak berkaitan
terjadi saat perusahaan bergabung dengan perusahaan lain yang berbeda dan memiliki
industri yang tidak berkaitan.

2. Stability Strategy (Strategi Stabilitas)


Strategi stabilitas adalah strategi perusahaan di mana perusahaan mempertahankan kerja yang
sedang mereka kerjakan, mempertahankan kinerja mereka seperti biasa. Pada strategi ini
perusahaan kurang berkembang tapi tidak mengalami penurunan kerja.
3. Renewal Strategy (Strategi Pembaharuan)
Strategi pembaharuan adalah strategi perusahaan di mana saat perusahaan mengalami
masalah, manager mengembangkan strategi dalam menghadapi penurunan kinerja. Ada 2 tipe
strategi pembaharuan, yaitu strategi penghematan (Retrenchment Strategy) dan strategi
perputaran (Turn-around Strategy).
Strategi penghematan adalah strategi pembaharuan jangka pendek yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah-masalah kecil. Sedangkan strategi perputaran adalah kebalikan dari
strategi penghematan, di mana strategi ini digunakan untuk menyelesaikan masalah yang
lebih kompleks. Untuk melakukan strategi pembaharuan, manager perlu mengurangi biaya
dan membangun kembali operasional perusahaan. Tapi untuk strategi perputaran, biayanya
lebih besar dan untuk membangun kembali operasional perusahaan perlu waktu yang lebih
lama.

1.7.3Bagaimana Cara Perusahaan Mengatur Strateginya ?


Saat perusahaan memiliki banyak bisnis yang dikerjakan, manager menggunakan sebuah alat yang
disebut portofolio matriks untuk menentukan prioritas dalam mengalokasikan sumber daya, portofolio
matriks ini disebut BCG matriks. BCG matriks adalah alat strategi yang menuntun keputusan alokasi
sumber daya berdasarkan harga saham dan pertumbuhan pasar SBU. Ada 4 kategori penempatan unit
bisnis strategis berdasarkan evaluasi SWOT (Strength-Weakness-Opportunity-Threat) :
1. Stars : Harga pasar tinggi dan tingkat perkembangan tinggi
Unit bisnis pada kategori ini perlahan-lahan akan berubah menjadi cash cows saat harga
pasarnya tepat dan tingkat penjualannya menurun
2. Cash Cows : Harga pasar tinggi dan tingkat perkembangan rendah
Unit bisnis pada bagian ini harus diserap keuntungannya sebaik mungkin, membatasi tingkat
investasinya dan menginvestasikan keuntungan yang didapat pada kategori stars dan question
marks yang memiliki tingkat perkembangan yang tinggi
3. Question Marks : Harga pasar rendah dan tingkat perkembangan tinggi
Kategori ini adalah yang paling susah untuk ditentukan langkah yang harus diambil
selanjutnya. Kategori ini sebagian bisa berubah menjadi stars jika strategi yang digunakan
tepat dan sebagiannya harus segera dijual
4. Dogs : Harga pasar rendah dan tingkat perkembangan rendah
Unit bisnis pada bagian ini harus segera dijual atau dilikuidasi karena memiliki harga pasar
dan tingkat perkembangan rendah

14
1.8 Strategi Bersaing
Strategi bersaing merupakan sebuah strategi untuk bagaimana sebuah organisasi akan
bersaing dalam bisnisnya. Untuk sebuah organisasi yang kecil hanya ada satu lini bisnis atau
organisasi besar yang tidak melakukan diversifikasi ke berbagai produk atau pasar, strategi
bersaing menggambarkan bagaimana persaingan di pasar.

Namun, untuk organisasi dalam beberapa bisnis, setiap bisnis akan memiliki strategi bersaing
sendiri yang mendefinisikan keunggulan bersaing nya, produk atau layanan yang akan
ditawarkannya, pelanggan yang ingin dijangkau, dan sejenisnya.

1.8.1 Peran dari Strategi Bersaing

Dalam mengembangkan sebuah strategi bersaing yang efektif memerlukan pemahaman


tentang keunggulan strategi bersaing, yang membedakan sebuah organisasi, yaitu khas.

1. Kualitas dalam Strategi Bersaing :


Bahwa penekanan pada kualitas masih penting saat ini. setiap karyawan memiliki
tanggung jawab untuk menjaga kualitas produk yang tinggi. Jika diimplementasikan
dengan benar kualitas bisa menjadi cara bagi sebuah organisasi untuk menciptakan
keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Itulah mengapa banyak organisasi
menerapkan konsep manajemen mutu dalam upaya untuk membedakan mereka dari
pesaing. Jika bisnis mampu terus meningkatkan kualitas dan keandalan produknya,
maka bisnis ini mungkin memiliki keunggulan kompetitif yang tidak dapat diambil

2. Pemikiran yang kreatif :


Di dunia sekarang ini, konsumen bisa menemukan apa saja yang mereka inginkan
secara online. Dan konsumen tersebut juga mengharapkan lebih banyak pilihan dan
layanan yang lebih cepat saat memesan secara online daripada sebelumnya.
Menggunakan pemikiran yang kreatif berarti berpikir dengan cara yang tidak biasa
tentang apa itu bisnis dan bagaimana melakukan, apa yang sedang dilakukan bisnis
atau seperti yang dikatakan, “ seseorang memecahkan masalah jahat dengan resolusi
kreatif dengan memikirkan di luar alternatif yang ada dan menciptakan alternatif
baru”

3. Sosial media dalam keunggulan bersaing :


Strategi media sosial yang sukses harus membantu orang - di dalam dan di luar
organisasi - menghubungkan mengurangi biaya atau meningkatkan kemungkinan
pendapatan untuk memiliki tujuan dan rencana.

4. Mempertahankan keunggulan :
Setiap organisasi memiliki sumber daya dan kemampuan. Jadi apa yang membuat
beberapa organisasi lebih sukses daripada yang lain? mengapa beberapa organisasi
memiliki pertumbuhan pendapatan dan keuntungan yang konsisten dan
berkesinambungan jawabannya adalah bahwa tidak setiap organisasi dapat secara
efektif mengeksploitasi sumber dayanya dan untuk mengembangkan kompetensi inti
yang dapat memberikan keunggulan kompetitif. Dan itu tidak cukup hanya untuk
menciptakan keunggulan kompetitif. organisasi harus dapat mempertahankan
keuntungan itu untuk mempertahankan keunggulan meskipun tindakan kompetitif

15
atau tindakan evolusioner di industri ini. Namun, dengan menggunakan strategi
manajemen, manager akan lebih baik. Namun, dengan menggunakan manajemen
strategis, manajer dapat lebih memposisikan organisasi mereka untuk mendapatkan
keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.

5 Model Kekuatan.
Dalam industri apapun, lima kekuatan kompetitif memerintah aturan persaingan.
Bersama-sama, kelima kekuatan ini menentukan daya tarik dan profitabilitas industri,
yang mana oleh para manajer menilai dengan menggunakan kelima faktor ini.

1. Threat of new entrants. Seberapa besar kemungkinan pesaing baru akan masuk ke
industri ini ?
2. Threats of substitutes. Seberapa besar kemungkinan produk industri lain dapat
diganti untuk produk industri kita ?
3. Bargaining power of buyers. Berapa banyak daya tawar yang dimiliki pembeli ?
4. Bargaining powers of suppliers. Berapa banyak daya tawar yang dimiliki pemasok
?
5. Current rivalry. Seberapa kuat persaingan antara pesaing industri saat ini ?

1.8.3 Memilih Strategi bersaing


Begitu para manajer menilai kelima kekuatan tersebut dan melakukan analisis swot,
mereka siap untuk memilih strategi persaingan yang sesuai, yaitu strategi yang sesuai
dengan kekuatan kompetitif organisasi dan industri yang ada di dalamnya.

1. Cost Leadership Strategy, ketika sebuah organisasi bersaing berdasarkan biaya


terendah (biaya atau biaya, bukan harga) di industrinya.
2. Diferensiasi strategi, perusahaan yang bersaing dengan menawarkan produk unik
yang banyak dihargai oleh konsumen.
3. Focus strategy, melibatkan keuntungan biaya (cost focus) atau keunggulan
diferensiasi (differentiation focus) pada segmen yang sempit.
4. Stuck in the middle - ketika biaya terlalu tinggi untuk bersaing dengan low-cost
leader atau bila produk dan layanannya tidak dibedakan dengan cukup untuk
bersaing dengan pembeda.

16
1.9 Permasalahan strategi manajemen di era sekarang.
Para manager terus berusaha untuk menemukan strategi-strategi yang dapat membantu perusahaan
untuk berhasil dalam lingkungannya. Akibat dari kegagalan tersebut adalah banyak perusahaan yang
berpindah ke area bisnis yang baru. Contoh : Perusahaan Walmart telah memindahkan tempat
penjualan untuk CD ke departemen yang lain.

Manager-manager di berbagai tempat menghadapi persaingan global yang ketat dan ekspektasi
performa yang tinggi dari para investor dan pelanggan terus meningkat. Permasalahan strategi
manajemen di era sekarang dapat disimpulkan menjadi 3 hal yaitu : kebutuhan akan kepemimpinan
dalam strategi, kebutuhan akan fleksibilitas strategi dan bagaimana manager merancang strategi
untuk memperbesar e-business, pelayanan pelanggan dan inovasi.

1.9.1 Kebutuhan akan kepemimpinan strategi

Strategi sebuah perusahaan biasanya dikembangkan oleh top manager. Top manager sebuah
perusahaan umumnya adalah CEO ( Chief Executive Officer). CEO biasanya bekerja dengan tim
manajemen yang di dalamnya terdapat para eksekutif atau senior manager lainnya seperti COO (Chief
Operating Officer), CFO (Chief Financial Officer), CIO (Chief Information Officer), dan individu-individu
dengan jabatan lainnya. Dalam penjelasan tradisional, peran CEO dalam strategi manajemen adalah
sebagai kepala, arsitektur struktural, dan pengembang informasi/kontrol sistem dari sebuah
perusahaan, pembuat keputusan yang penting, pemimpin visionaris, dan perancang strategi.

Top manager bertanggung jawab untuk setiap keputusan dan tindakan dari setiap pegawai
perusahaan. Peran yang dimainkan oleh top manager adalah sebagai pemimpin strategi. Mereka
mempelajari kepemimpinan dalam kaitannya dengan strategi manajemen karena top manager
perusahaan harus menyediakan kepemimpinan strategi yang efektif.

Kepemimpinan strategi adalah kemampuan untuk mengantisipasi, melihat, menjaga fleksibilitas,


berpikir secara strategis, dan bekerja dengan yang lain di perusahaan untuk memulai perubahan yang
dapat menghasilkan masa depan yang bernilai untuk perusahaan.

17
Dimensi-dimensi yang memainkan peran penting dalam proses strategi manajemen yaitu :

1. Menentukan tujuan atau pandangan perusahaan


2. Memanfaatkan dan menjaga inti kompetensi perusahaan
3. Mengembangkan tenaga kerja perusahaan
4. Menciptakan dan mempertahankan budaya perusahaan secara kuat
5. Menciptakan dan menjaga relasi perusahaan.
6. Menata ulang pandangan yang salah dengan cara menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang
besifat penetrasi dan asumsi.
7. Memperbesar etika perusahaan dalam pembuatan keputusan dan praktiknya.
8. Mempertahankan kontrol secara seimbang dalam perusahaan

1.9.2 Kebutuhan akan fleksibilitas strategi

Turunnya tingkat aktivitas dalam perekonomian mengubah cara perusahaan menyusun perencanaan
strateginya. Contoh: pembuat kendaraan khusus, Spartan Motors menyuruh para managernya
menyusun perencanaan strategi selama 1 tahun dan strategi keuangan selama 3 tahun. Strategi
pengembangan selama 5 tahun yang disusun J. C. Penny Company harus ditunda karena lesunya
perekonomian. CEO dalam hal ini bertugas membuat "jembatan" perencanaan untuk membimbing
perusahaan agar perusahaan dapat meningkatkan profit margin dan tidak perlu memberhentikan
karyawannya.

Manusia tidak luput dari kesalahan begitu juga para manager. Proses strategi manajemen yang
dilakukan oleh manager tidak menjamin akan menghasilkan hasil yang positif. Kunci untuk dapat
merespon dengan cepat ketika strategi yang diterapkan tidak berjalan bukanlah bekerja melainkan
fleksibilitas strategi yaitu kemampuan untuk menyadari adanya perubahan eksternal yang signifikan,
dapat dengan cepat menyesuaikan sumber daya dan kemampuan menyadari bahwa strategi yang
diterapkan tidak berjalan.

Saran-saran untuk mengembangkan fleksibilitas strategi antara lain :

1. Mengusahakan persatuan dalam kepemimpinan dengan memastikan bahwa semua orang berada
di jalur yang sama.
2. Menjaga sumber daya tetap lancar dan memindahkan mereka sebagai jaminan.
3. Mempunyai pandangan yang benar untuk menjelajahi dan memahami isu-isu dan tantangan-
tantangan.
4. Mengetahui apa yang terjadi dengan strategi yang sedang digunakan dengan cara mengawasi dan
mengukur hasilnya.
5. Menyemangati pegawai untuk terbuka mengenai pembahasan informasi yang bersifat negatif.
6. Mendapat ide baru dan persepektif dari luar perusahaan.
7. Mempunyai beberapa alternatif dalam membuat keputusan strategi.
8. Belajar dari kesalahan.

18
1.9.3 Strategi perusahaan yang penting untuk lingkungan di masa kini

3 Strategi perusahaan yang penting untuk lingkungan di masa kini : e-business, pelayanan pelanggan
dan inovasi.

Strategi e-business. Manager menggunakan strategi e-business untuk mengembangkan keuntungan


dari persaingan kompetitif. Pemimpin dapat menggunakan e-business untuk mengurangi biaya dalam
berbagai cara. Contoh: menggunakan penawaran secara online dan order pemesanan untuk
menghilangkan kebutuhan akan panggilan penjual dan biaya penjualan, menggunakan inventori
berbasis Web untuk mengurangi biaya penyimpanan.

Dalam menawarkan produk atau layanan yang menjadi pembeda adalah pelanggan akan menilai
barang tersebut unik. Contoh: dalam bisnis menggunakan sistem pengetahuan berbasis Internet
untuk memperpendek waktu respon kepada pelanggan,mempercepat respon terhadap permintaan
pelayanan, sistem pembelian dan pembayaran dilakukan secara otomatis agar pelanggan mempunyai
laporan pembelian yang lebih detail.

Strategi ini berfokus pada segment pasar yang lebih sempit dengan produk yang sudah dimodifikasi.
Contoh : menyediakan ruang diskusi untuk pelanggan berinteraksi satu sama lain yang mempunyai
minat yang sama, dengan rancangan web yang menargetkan kelompok khusus dengan minat khusus.

Penelitian memperlihatkan bahwa strategi e-business yang penting dapat berupa strategi "clicks-and-
bricks" yaitu strategi yang menggunakan sistem baik secara online (clicks) dan juga secara tradisional
(bricks). Contoh : Walgreens mengembangkan situs online untuk resep pemesanan, namun 90%
pelanggan yang sudah memesan di web lebih memilih untuk mengambil resep di toko terdekat
daripada menunggu resep tersebut dikirim ke rumah mereka.

Strategi pelayanan pelanggan. Perusahaan memastikan bahwa pelayanan pelanggan yang baik
memerlukan strategi yang dapat mengembangakn atmosfer tersebut dari atas ke bawah. Contoh :
memberikan pelanggan apa yang mereka mau, berkomunikasi secara efektif dan menyediakan
pembekalan pelayanan pelanggan kepada pegawainya.

Memberikan pelanggan apa yang mereka mau merupakan aspek utama dalam strategi pemasaran
perusahaan secara keseluruhan. Contoh : New Balance Athketic Shoes memberikan pelanggan produk
yang unik yaitu sepatu dengan lebar yang bervariasi. Tidak ada manufaktur sepatu atletik lain yang
menyediakan sepatu dengan ukuran sempit atau lebar dan dalam berbagai ukuran.

Komunikasi yang efektif dengan pelanggan merupakan strategi pelayanan pelanggan yang penting.
Manager harus mengetahui apa yang terjadi dengan pelanggannya, apa yang mereka sukai dan tidak
dari transaksi pembelian, bagaimana cara pelangfan berinteraksi dengan karyawan yang menawarkan
produk atau jasa. Pelanggan harus diberi tahu tentang apa yang sedang terjadi dengan perusahaan
yang dapat berpengaruh terhadap pembelian barang kedepannya.

Memberikan pelatihan pelayanan pelanggan juga merupakan budaya perusahaan yang penting
Contoh : Singapore Airlines terkenal akan pelayanan pelanggannnya yang bagus. Para pegawai
diharapkan dapat memberikan pelayanan yang tepat, memastikan bahwa tidak ada keraguan
terhadapa pegawainya dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan.

Strategi inovasi. Strategi inovasi tidak sepenuhnya terfokus pada produk yang radikal, kita dapat
memasukkan teknologi yang sudah ada untuk kegunaan yang baru. Strategi e-business dan pelayanan

19
pelanggan harus mencerminkan filosofi inovasi dimana inovasi tersebut diasah dengan dua keputusan
strategi : pembesaran inovasi dan waktu inovasi.

Pertama, manager harus menentukan dimana usaha pembesaran inovasi harus diletakkan, apakah
berfokus kepada penelitian dasar scientific, pengembangan produk, atau proses pengembangan.
Penelitian dasar scientific membutuhkan sumber daya terbanyak karena di dalamnya terkandung
upaya-upaya dalam penelitian scientific. Perusahaan genetics engineering, farmasi, teknologi
informasi atau kosmetik, penelitian dasar scientificnya merupakan kunci untuk persaingan kompetitif
yang menguntungkan. Namun tidak semua perusahaan mengandalkan penelitian dasar scientific
untuk mencapai level performa yang tinggi. Banyak perusahaan yang juga mengandalkan strategi
pengembangan produk. Strategi ini memerlukan investasi sumber daya yang signifikan tetapi tidak
berkaitan dengan penelitian scientific. Perusahaan lebih berfokus pada teknologi yang sudah ada dan
mengembangkannya atau menerapkannya dalam cara yang baru. Baik strategi penelitian dasar
scientific dan pengembangan produk dapat membantu perusahaan mencapai level perfoma yang
tinggi yang merupakan sumber penting dalam persaingan kompetitif.

Strategi terakhir untuk pembesaran inovasi adalah berfokus pada pengembangan produk. Dengan
strategi ini, perusahaan mencari berbagai cara untuk mengembangkan dan meningkatkan proses
kerjanya. Perusahaan mengembangkan inovasi yang baru dan cara yang lebih mumpuni untuk
pegawai mereka agar dapat bekerja lebih efektif dalam area perusahaan tersebut. Strategi inovasi ini
dapat menghemat biaya dan merupakan sumber penting dalam persaingan kompetitif.

Setelah perusahaan menentukan upaya mereka dalam inovasi, perusahaan harus menentukan
strategi waktu inovasi. Beberapa perusahaan ingin menjadi yang pertama dalam berinovasi sedangkan
yang lainnya cenderung mengikuti atau meniru inovasi. Perusahaan pertama yang memasarkan
produk inovasinya atau menggunakan proses inovasi yang baru disebut sebagai "first mover".
Tujuannya adalah untuk mengembangkan persaingan kompetitif yang menguntungkan. Perusahaan
lainnya dapat juga menciptakan persaingan kompetitif yang menguntungkan dengan cara menjadi
pengikut dalam industri. Setelah first mover memulai inovasi, perusahaan akan meniru produk atau
prosesnya. Cara mana yang akan dipilih oleh manager bergantung kepada filosofi inovasi perusahaan
dan sumber daya yang tersedia serta kemampuan yang dimiliki.

20

Anda mungkin juga menyukai