DOSEN :
Disusun Oleh :
190900075
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
MAKALAH TENTANG “SUKU BADUY LUAR DAN SUKU BADUY
DALAM” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
SUKU BADUY bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya juga menguvcapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagin pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini. Saya menyadari, makalah yang saya tulis masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu kritik dan saran yang membagun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
a. Menjelaskan asal usul suku baduy
b. Menjelaskan bahasa dan kepercayaan suku baduy
c. Mejelaskan kelompok masyarakat, mata pencaharian, dan pemerintahan suku
baduy
d. Menjelaskan letak wilayah suku baduy
e. Menjelaskan suku baduy berinteraksi dengan masyarakat luar
BAB II
PEMBAHASAN
A. ASAL USUL SUKU BADUY
Masyarakat Suku Baduy merupakan orang-orang yang telah keluar dari adat
dan wilayah Masyarakat Suku Baduy Dalam. Ada beberapa hal yang
menyebabkan dikeluarkannya warga Suku Baduy Dalam ke Masyarakat Suku
Baduy Luar:
Apabila Suku Baduy Dalam dan Suku Badu Luar tinggal di wilayah Suku
Baduy, maka " Suku Baduy Dangka" tinggal di luar wilayah Suku Baduy, dan
pada saat ini tinggal 2 kampung yang tersisa, yaitu Padawaras (Cibengkung) dan
Sirahdayeuh (Cihandam). Kampung Dangka tersebut berfungsi sebagai semacam
buffer zone atas pengaruh dari luar (Permana, 2001).
MATA PENCAHARIAN
Sebagaimana yang telah terjadi selama ratusan tahun, maka mata
pencaharian utama masyarakat Kanekes adalah bertani padi huma. Selain itu
mereka juga mendapatkan penghasilan tambahan dari menjual buah-buahan yang
mereka dapatkan di hutan seperti durian dan asam keranji, serta madu hutan.
Pemimpin adat tertinggi dalam masyarakat Suku Baduy adalah "Pu'un" yang
ada di tiga kampung tangtu. Jabatan tersebut berlangsung turun-temurun, namun
tidak otomatis dari bapak ke anak, melainkan dapat juga kerabat lainnya. Jangka
waktu jabatan Pu'un tidak ditentukan, hanya berdasarkan pada kemampuan
seseorang memegang jabatan tersebut.
3.1 KESIMPULAN
Suku Baduy dalam masih memegang teguh aturan adat dan menjalankan
dengan baik, suku baduy dalam memakai ikat kepala berwarna putih,
sementara Suku Baduy Luar sudah terpengaruh pola hidup masyarakat
Modern jaman sekarang, dan Baduy Luar memakai baju berwarna hitam .
Suku Baduy Luar, suku Baduy dalam dengan pikukuh yang masih ketat
melarang menggunakan Handphone dan elektronik lainnya, secara
keseluruhan masyarakat Baduy dalam masih memilih hidup tanpa listrik,
alas kaki dan juga tetap berjalan kaki.
DAFTAR PUSTAKA
Permana, C.E. (2003). Religi dalam tradisi bercocok tanam sederhana, Indonesian
Arheology on the Net.
Ekadjati, Edi S., 1995 Kebudayaan Sunda (Suatu Pendekatan Sejarah). Jakarta:
Pustaka Jaya.
Garna, Judhistira, 1988 Perubahan Sosial Budaya Baduy dalam Nurhadi Rangkuti
(Peny.). Orang Baduy dari Inti Jagat. Bentara Budaya, KOMPAS, Yogyakarta:
Etnodata Prosindo.
Hoevell, W.R. van, 1845 Bijdrage tot de kennis der Badoeinen in het zuiden der
residentie Bantam. TNI, VII: 335-430.
https://id.wikipedia.org/wiki/Urang_Kanekes