PENDAHULUAN
Jumlah Penduduk….
Pendapatan perkapita ….
Pendapatan di Pulau Bali sebagian besar menghandalkan sector wisata. Sektor wisata di Bali
paling banyak adalah wisata alam. Pesona alam Pulau Bali yang menarik minat wisatawan ke
Bali. Namun tidak bisa dipungkiri juga dibalik keindahan alam yang ada di Pulau Bali. Di
dalamnya terdapat juga lahan yang kosong, kering, tandus yang tidak dimanfaatkan. Tidak
hanya lahan yang kering dan tandus, bahkan lahan yang luas, subur, terdapat pohon-pohon
besar, pemandangan di sekitarnya indah, udaranya sejuk terdapat bukit bahkan terdapat
binatang langka seperti rusa, itu belum dimanfaatkan secara optimal. Contohnya adalah hutan
pinus.
Hutan pinus terletak di Desa Pidpid Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem,Bali.
Lokasinya sangat strategis untuk akses jalannya pun sangat mudah dan aman. Hutan Pinus
menawarkan keindahan alam yang masih sangat alami dan tersembunyi. Tidak jarang banyak
wisatawan lokal yang berkunjung ke lokasi ini tapi sayangnya Hutan Pinus ini belum
dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat setempat. Bahkan tak jarang banyak remaja
menyalahgunakan tempat ini, Tempat ini dipakai tempat pacaran oleh remaja-remaja
masyarakat setempat. Hal itu yang sangat mendasari saya untuk meneliti Hutan Pinus ini.
Batasan Masalah
Kenapa memilih masalah ini alasannya jika lahan yang ada terus dimanfaatkan secara
optimal bagaimana untuk kedepannya??contoh seperti hutan pinus itu, lahannya subur tanpa
ditanami saja disana tumbuh pohon pinus dengan subur dan banyak pohon-pohon besar
lainnya yang tumbuh disana, tetapi masyarakat setempat hanya memanfaatkan dengan
mencari rumput saja untuk pakan ternak mereka, otomatis penghasilan yang mereka dapatkan
itu hanya sedikit tidak tetap dan tidak menentu, ternak pun tidak selalu menghasilkan, tidak
menutup kemungkinan ternak itu akan terkena wabah penyait, karena factor alam lingkungan
dan sebagainya. Saat ternak itu menghasilkan penghasilan tersebut pasti akan digunakan
untuk menyekolahkan sang anak, saat anak tersebut sudah sukses pastinya akan merantau
untuk bekerja agar mendapatkan penghasilan. Lalu siapa lagi yang akan meneruskan lahan
itu? Apakah sang anak? Karena sang anak sudah suskses otomatis dia akan malu untuk
bekerja dilahan. Otomatis lahan itu tidak akan berfungsi lagi. Kemungkinan di jual tetapi
lihat keadaannya disana cuacanya sangat jarang ada orang yang tinggal menetap disana.
Kenapa memilih masalah ini alasannya jika lahan yang ada terus-terusan hanya
dimanfaatkan secara tradsional misalnya hanya di cari rumputnya untuk member makan
ternak penghasilan yang didapat itu akan sedikit dan tidak tetap itu pun juga tidak selalu
menghasilkan, tidak menutup kemungkinan ternak itu akanterkena wabah penyakit Karena
factor alam factor lingkungan, dsb. Penghailan itu pasti akan digunakan untuk
menyekolahkan anaknya saat sang anak sudah sukses tentunya akan merantau untuk bekerja.
Lalu siapa lagi yang akan meneruskan lahan itu? Apakah sang anak? Karena sang anak sudah
suskses otomatis dia akan malu untuk bekerja dilahan. Otomatis lahan itu tidak akan
berfungsi lagi. Kemungkinan aka nada yang membeli tap perlu mempertimbangkan lokasi
dan keadaannya. Intinya adalah lama kelamaan lahan itu tidak difungsikan lagi. Akhirnya sia-
sia saja.
Alasan kenpa masih banyak lahan yang belum dimanfaatkan secara maksimal itu
disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan sember daya alam
sebagai pembangunan berkelanjutan.
Pada gambaran saya lebih mengacu pada pengoptimlan sumber daya alam untuk
pembangunan berkelanjutan. Pengoptimalan sumber daya alam yang saya tawarkan adalah
konservasi terhadap tanaman. Tanaman khas daerah Bali seperti majegau yang hampir punah
dan jarang ditemukan medori, ratna, plawa, jebugarum, cenana, menuh, mesuwi, padan silih
ash, kapkap, kelor, pohon pinus, yang memiliki keindahan dan nilai jual yang tinggi. Dala hal
ini saya tidak hanya memilih untuk membudidayakan saja, namun untuk mewujudkan
pembangunan berkelanjutan kita bisa membentuk tempat wisata di daerah-daerah yang
lokasinya strategis keadaan tanah yang bagus tetapi belum di manfaatkan secara optimal.