Anda di halaman 1dari 3

LEMBAR KERJA 1

I. ANALISIS MASALAH
1. Identifikasi Masalah
 Manajer kurang kompeten dalam menjalankan perusahaan dan
menyelesaikan masalah yang ada, sehingga perusahaan tidak berjalan
dengan baik, serta tidak sesuai dengan UU ketenagakerjaan.

2. Sebab Masalah
 Perusahaan tidak memenehi standar K3
 Diskriminasi upah,promosi,dan evaluasi kinerja subjektif
 Adanya kasus bahwa perusahaan tidak memberikan gaji pada karyawan
yang sedang cuti melahirkan
3. Akibat Masalah
 Beberapa karyawan mengajukan pengaduan ke departemen tenagakerjaan
dan membawanya kemasalah hukum
 Ketidak efektifan kerja karyawan
 Kesenjangan antara karyawan dengan perusahaan

II. ANALISIS TEORI TERKAIT DENGAN KASUS


A. Teori Analisis Terkait Masalah K3 Karyawan
 Hukum–hukum keselamatan dan kesehatan kerja terdahulu ditunjukan untuk
memperbaiki kesalahan yang isinya cenderung pesektif yaitu isinya cenderung
menetapkan cara memperbaiki kesalahan dan membatasi lingkup pekejaan. Hukum
keselamatan dan kesehatan keja muncul untuk melindungi pekerja dari bahaya yang
ditimbulkan oleh perkembangan teknologi (Ridley, 2006:2).
 Dasar hukum yang terkait dengan pelaksanaan sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja di Indonesia (Syafi’i, 2008:46)antar lain :
a) Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan dan kesehatan kerja.
b) Undang-undang No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan.
tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.
c) Surat Edaran Dirjen Binawas No. SE.05/BW/1997 tentang Penggunaan Alat
Pelindung Diri.
d) Peraturan Menteri Tenaga Kerja No : PER. 05/MEN/1996 tentang Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Keja.
e) Keputusan Presiden No. 22 tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul Akibat
Hubungan Kerja.
f) Keputusan Menteri Kesehatan No. 315/Menkes/SK/III/2003 tentang Komite
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sektor Kesehatan.

B. Diskriminasi Upah

Kesetaraan juga diberlakukan dalam sektor ekonomi. Dalam pasal 3


perjanjian tentang hak ekonomi, sosial, dan budaya pada tahun 1966, dinyatakan
bahwa adanya persamaan bagi laki-laki dan perempuan untuk memperoleh hak
ekonomi, sosial dan budaya, termasuk menghilangkan diskriminasi dalam
pekerjaan.
Konvensi Internasional dalam kasus diskriminasi terhadap perempuan juga
telah diantisipasi dalam Konvensi Penghapusan Segala Diskriminasi terhadap
Perempuan (the Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination
Against Women) disahkan pada tahun 1979 dan berlaku secara internasional pada
17 Juli 1980. Konvensi tersebut lahir dari suatu kesadaran bahwa rumusan-rumusan
Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia belum sepenuhnya mengkoordinir kepen-
tingan perempuan dan melindunginya dari berbagai diskriminasi. Dalam pasal 5
dalam konvensi tersebut yang meminta pihak-pihak yang mengadakan perjanjian
untuk memodifikasi pola tingkah laku sosial dan budaya perempuan dan laki-laki
guna mencapai penghapusan kebiasaan dan semua praktik yang didasarkan pada
pemikiran inferioritas dan superioritas (kekurangan dan kelebihan) kedua jenis ke-
lamin atau pada stereotipe untuk perempuan dan laki-laki, maupun hukum nasional
yang menjadi dasar penghapusan diskriminasi yang mensubordinat perempuan
perlu dilaksanakan sebagai upaya pencegahan diskriminasi terhadap hak ekonomi
perempuan khususnya dalam sektor pekerjaan.
C. Peraturan mengenai cuti hamil ata u cuti melahirkan diatur dalam pasal 82 UU. No
13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan yakni sebagai berikut:

1. Pekerja perempuan berhak memperoleh istirahat selama 1,5 bulan sebelum saatnya
melahirkan anak dan 1,5 bulan sesudah melahirkan menurut perhitungan dokter atau
bidan.
2. Pekerja perempuan yang mengalami keguguran kandungan berhak memperoleh
istirahat 1,5 bulan atau sesuai dengan surat keterangan dokter kandungan atau bidan.

Selama 3 bulan cuti hamil atau melahirkan tersebut perusahaan tetap wajib memberikan
hak upah penuh, artinya perusahaan tetap memberi gaji pada pekerja perempuan yang
hamil meskipun mereka sedang menjalani cuti hamil/melahirkan.

Pada pasal 93 disebutkan bahwa seorang pekerja perempuan yang tidak bekerja karena
melahirkan berhak atas upah dan perusahaan wajib memberikannya.

1. ANALISIS KEPUTUSAN
4. Analisis Pemecahan masalah

5. Evaluasi Alternatif Pemecahan Masalah


6. Pemecahan masalah
7. Rekomendasi yang diberikan

Anda mungkin juga menyukai