Drainase Perkotaan - Hidrolika Saluran T
Drainase Perkotaan - Hidrolika Saluran T
Disusun Oleh:
Wahyudi 10.51.11933
Page | 0
HIDROLIKA SALURAN TERBUKA
(OPEN CHANNEL HYDRAULIC)
A. JENIS-JENIS ALIRAN
1) Aliran Invisid (Inviscid Flow)
Aliran Invisid adalah aliran nonkompresibel yang tidak mengalami
gesekan. Aliran tanpa gesekan adalah aliran fluida yang pengaruh
gesekannya diabaikan atau pengaruh kekentalan (viskositas) fluida tidak
mempengaruhi aliran fluida, dapat dikatakan aliran ini tidak mempunyai
viskositas (hambatan) atau kekentalan (μ = 0). Meskipun pada
kenyataannya semua fluida mempunyai viskositas namun pada kondisi
tertentu pengaruh viskositas tidak mempengaruhi sifat fluida sehingga
dapat diabaikan.
Page | 1
Gambar 2. Aliran Laminer
Page | 2
fluida terhadap gaya viskositas elemen. Angka ini dihitung dengan
persamaan sebagai berikut:
V .R
Re
µ
Dimana:
Re = Angka Reynold
V = Kecepatan (rata-rata) fluida yang mengalir (m/dt)
R = Jari-jari hidrolik (m)
Rasio antara luas penampang melintang saluran dengan
keliling basah (A / P)
µ = Viskositas kinematik (m2/dt)
Page | 3
Aliran ini disebut juga sebagai aliran tetap. Contoh dari aliran ini adalah
saluran irigasi.
Aliran ini disebut juga sebagai aliran tidak tetap. Contoh dari aliran ini
adalah aliran muara yang dipengaruhi pasang surut, banjir, dan
gelombang.
Page | 4
6) Aliran Tak Seragam (Non-uniform Flow)
Aliran seragam adalah aliran yang bilamana kedalaman aliran tidak sama
pada setiap penampang saluran. Aliran seragam merupakan aliran dimana
debit (Q), kedalaman (y), luas basah (A), dan kecepatan (v), berubah
sepanjang saluran tertentu (x). Pada aliran ini kecepatan berubah menurut
tempatnya. Contohnya seperti aliran pada pintu air.
Aliran tak seragam terbagi menjadi dua, yaitu aliran berubah lambat
laun/berubah beraturan (gradually varied flow) dan aliran berubah dengan
cepat (rapidly varied flow).
Page | 5
Gambar 8. Perubahan kedalaman air (a. aliran seragam; b. aliran berubah
lambat laun; c. aliran berubah dengan cepat) disepanjang aliran
B. KECEPATAN ALIRAN
Kecepatan aliran pada saluran terbuka dapat ditentukan dengan rumus Chezy
dan rumus Manning. Kedua rumus tersebut hanya dibedakan pada nilai
koefisien kekasarannya. Rumus Chezy menggunakan nilai koefisien kekasaran
kekasaran C yang ditentukan oleh Ganguillet dan Kutter, H. Bazin, atau Powell
(Chow dkk., 1989). Sedangkan rumus Manning yang memiliki nilai koefisien
kekasaran n yang dipengaruhi oleh kekasaran permukaan, tetumbuhan,
ketidakteraturan saluran, trase saluran, pengendapan dan penggerusan,
hambatan, ukuran dan bentuk saluran, serta taraf dan debit air (Chow
dkk.,1989).
1) Persamaan Chezy
Pada awal tahun 1769 seorang insinyur Perancis bernama Antonius Chezy
mengembangkan mungkin untuk pertama kali perumusan kecepatan aliran
yang kemudian dikenal dengan Rumus Chezy.
VC
Dimana:
Page | 6
2) Persamaan Manning
Pada tahun 1889 seorang insinyur asal Irlandia, Robert Manning
mengemukakan sebuah rumus yang akhirnya menjadi rumus yang sangat
dikenal dengan Rumus Manning.
1
v .R 2 / 3 .I 1 / 2
n
Dimana:
V = Kecepatan aliran (m/dt)
R = Jari-jari hidrolik (m)
I = Kemiringan rata-rata dasar saluran
n = Koefisien kekasaran saluran
Bahan n
Kaca, plasitik, kuningan 0,010
Plesteran semen 0,011
Pipa pembuangan 0,013
Pipa pembuangan 0,013
Saluran beton 0,013
Kayu 0,011 – 0,014
Besi tuang dilapis 0,014
Batu bata 0,014
Bata dilapisi mortar 0,015
Saluran tanah bersih 0,022
Pasangan batu disemen 0,025
Saluran tanah 0,030
Saluran dengan dasar batu dan tebing rumput 0,040
Saluran pada galian batu padas 0,040
1 R1 /6
VC .R 2 /3 .I1 /2 C
n n
Page | 7
C. TAMPANG LINTANG SALURAN
Bentuk
Tampang A P R T D
Saluran
by
by b 2y b y
b 2y
( b my )y ( b my )y
( b my )y b 2y 1 m2 b 2my
b 2y 1 m 2 b 2my
my 1
my 2 2y 1 m 2 2my y
21m 2 2
Page | 8
D. ENERGI SPESIFIK
Energi spesifik pada suatu penampang saluran dinyatakan sebagai tinggi
energi (E) yang diukur dari dasar saluran.
Gambar 10. Tinggi Energi Pada Dua Penampang dari Suatu Aliran Saluran
Terbuka
Page | 9
Berdasarkan pengaruh gaya tarik bumi aliran dibedakan menjadi aliran
subkritis, kritis, dan superkritis. Ketiga aliran ini dapat diketahui melalui nilai
bilangan Froude (Fr).
v
Fr
g.y
Dimana:
Fr = Bilangan Froude
V = Kecepatan aliran (m/dt)
g = Percepatan gravitasi (m/dt2)
y = Kedalaman aliran (m)
Page | 10
Gambar 11. Pola Penjalaran Gelombang di saluran Terbuka (Triatmojo, 1993)
Page | 11