Perancangan Kopling Gesek Pada Mobil Toyota Rush PDF
Perancangan Kopling Gesek Pada Mobil Toyota Rush PDF
Disusun oleh :
Nama : Shohib Syaifullah Ramadhan
NRP : 1121500032
Jurusan : Teknik Mesin
TEKNIK MESIN
INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA
SERPONG
2018
Perancangan Elemen Mesin Shohib Syaifullah Ramadhan (1121500032)
LEMBAR PENGESAHAN
NRP : 1121500032
Dengan Nilai : A B C D E
Dengan Angka : ( )
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, yang
senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelasaikan
Tugas Perencanaan Elemen Mesin dengan judul Perencanaan Kopling Gesek pada
Mobil Rush tepat pada waktunya.
Penulisan Tugas Perencanaan Elemen Mesin ini ditujukan untuk
memenuhi salah satu syarat dari dua tugas perencanaan yang antara lain
merupakan syarat pengambilan tugas akhir. Dengan penyusunan tugas ini
diharapkan para mahasiswa/mahasiswi jurusan teknik mesin dapat menganalisa
prinsip kerja dari elemen mesin pada suatu perancangan mesin.
Sebelum dan sesudahnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada pihak yang telah membantu penulis. Kemudian penulis juga
tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepda :
1. Ibu Dr. Ir. Dwita Suastiyanti, M.Si selaku Ka. Prodi Teknik Mesin, Institut
Teknologi Indonesia.
2. Bapak Matsuani, S.Pd, M.Pd selaku dosen pembimbing Tugas Perancangan
Elemen Mesin.
3. Bapak Dr.-Ing.Ir.Putu M. Santika selaku koordinator Tugas Perancangan
Elemen Mesin.
4. Rekan-rekan Himpunan Mahasiswa Mesin ITI khususnya angkatan 2015 dan
umunya semua angkatan.
5. Teman-teman organisasi DKM AL-BAYAN ITI dan organisasi Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia (PMII Serpong Raya).
6. Keluarga yang telah banyak membantu dukungan baik moral maupun
material.
Akhirnya penulis mengharapkan semoga Tugas Perencanaan Elemen
Mesin ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta bagi penulisnya sendiri, atas
perhatiannya penulis ucapkan banyak terima kasih.
Serpong, Juni 2018
Penulis
DAFTAR ISI
2.6.1 Poros................................................................................. 17
2.6.2 Spline dan Naft ................................................................. 19
2.6.3 Plat Gesek ........................................................................ 20
2.6.4 Paku Keling ...................................................................... 22
2.6.5 Pegas Kejut ...................................................................... 23
2.6.6 Pegas Matahari (Diafragma Spring) ................................ 24
2.6.7 Bantalan ........................................................................... 24
2.6.8 Flywheel ........................................................................... 25
2.6.9 Baut .................................................................................. 26
BAB III. PERANCANGAN KOPLING GESEK
3.1 Mekanisme Penggerak Sistem Kopling .................................... 28
3.2 Spesifikasi Mobil Toyota Rush ................................................. 29
3.3 Flow Chart Perancangan Kopling Gesek .................................. 30
BAB IV. PERHITUNGAN
4.1 Poros.......................................................................................... 32
4.2 Spline dan Naft .......................................................................... 34
4.3 Plat Gesek ................................................................................. 36
4.4 Paku Keling ............................................................................... 39
4.5 Pegas Kejut ............................................................................... 41
4.6 Pegas Matahari (Diafragma Spring).......................................... 43
4.7 Bantalan .................................................................................... 44
4.8 Flywheel .................................................................................... 47
4.9 Baut ........................................................................................... 48
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ............................................................................... 52
5.2 Saran-Saran ............................................................................... 54
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 55
Perancangan Elemen Mesin Shohib Syaifullah Ramadhan (1121500032)
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
1. Poros
2. Spline dan Naft
3. Plat gesek
4. Paku keling
5. Pegas kejut
6. Pegas matahari
7. Bantalan
8. Flywheel
9. Baut
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
memutus dan menghubungkan daya dan putaran tersebut harus cepat atau
tidak banyak membutuhkan waktu.
d. Kopling gigi
Kopling ini terdiri dari sebuah bumbungan yang bagian
dalamnya berbentuk lurus dan tabung yang bagian luarnya juga
berbentuk tirus.
Gambar 13. Konstruksi unit kopling plat tunggal (Anwar, 2015 : 10)
Perancangan Elemen Mesin Shohib Syaifullah Ramadhan (1121500032)
Clutch cover unit terdiri dari plat penekan, pegas penekan, tuas
penekan dan rumah kopling. Ditinjau dari konstruksinya clutch cover
dibedakan menjadi tiga yakni: boss drive type clutch cover, radial strap
type clutch cover dan corded strap drive tipe clutch cover. Pada tipe
boss drive plat penekan dipasangkan pada rumah kopling dengan boss
sehingga konstruksinya kuat, namun perpindahan tenaga tidak bisa
lembut. Pada tipe radial strap type clutch cover plat penekan
dihubungkan ke rumah kopling oleh strap (plat baja) dalam arah radial
dari boss. Tipe corded strap drive plat penekan ditahan oleh tiga buah
plat pada rumah kopling sehingga daya elastisitas plat tersebut
memungkinkan perpindahan tenaga terjadi dengan lembut.
P = Daya motor.
Menentukan momen puntir rencana.
Pd
T = 9,74 x 105. ..……………………………(Sularso, 2016 : 7)
n
Dimana : T = Momen puntir.
Pd = Daya rencana.
n = Putaran.
Syarat aman.
τa > τ
2. Naft
Jumlah naft sama dengan jumlah spline, dengan menganggap
jari-jari pada naft sama dengan spline.
Panjang naft.
Ln = 1,5 ds ..……..…………………..………(Khurmi, 1980 : 502)
Dimana : ds = Diameter spline.
Ln = Panjang naft.
Tegangan geser yang terjadi.
T
τ= ..…………..……………….…...(Joseph, 1991 : 57)
L . h2 . n
Dimana : T = Momen torsi.
n = Jumlah spline.
τ = Tegangan geser yang terjadi.
Syarat aman.
τ < τa
Pada tabel 3.5 (Sularso, 2016 : 72) diketehui bahwa jika dipilih
kopling plat tunggal kering dengan pelayanan elektromagnetik, maka
tebal plat.
V=A.t
V
t=A
2.6.7 Bantalan
Bantalan adalah salah satu elemen mesin yang menumpu poros
terbeban. Sehingga putaran atau gesekan bolak-baliknya dapat
berlangsung secara halus dan aman. Bantalan harus kuat untuk
memungkinkan poros serta elemen mesin lainnya dapat bekerja dengan
baik. Pada kopling ini terdapat dua buah bantalan, yaitu bantalan aksial
bantalan radial.
Untuk bantalan aksial ukuran diameter dalam (d) harus lebih
besar dari poros agar tidak terjadi gesekan dan untuk bantalan radial
Perancangan Elemen Mesin Shohib Syaifullah Ramadhan (1121500032)
ukuran diameter dalam (d) sama dengan poros atau lebih kecil sesuai
dengan tabel 4.14 (Sularso, 2016 : 143).
Beban ekivalen.
Pa = X . Fr + Y . Fa ….......................................(Sularso, 2016 : 135)
Dimana : Pa = Beban ekivalen dinamik (kg).
X = Faktor radial.
Fr = Gaya radial.
Y = Faktor aksial.
Fa = F1 = Gaya aksial (gaya tekan yang dikerjakan oleh
bantalan).
𝐹𝑎
Untuk mendapatkan nilai pada faktor X dan Y hitunglah lalu
𝐶𝑜
33,3
fn = 3 ..........................................................(Sularso, 2016 : 136)
n
Dimana n = putaran.
fn = Faktor kecepatan.
Faktor umur
C
fh = fn . ………............................................(Sularso, 2016 : 136)
Pa
Dimana : fh = Faktor umur.
C = Beban nominal spesifik.
Umur nominal.
Lh = 500 (fh)3 .....................................................(Sularso, 2016 : 136)
Dimana : Lh = Umur nominal.
2.6.8 Flywheel
Flywheel adalah sebuah massa berputar yang digunakan sebagai
media penyimpanan tenaga/energy dalam mesin. Jika kecepatan dari
mesin ditambah, maka tenaga akan tersimpan dalam flywheel dan jika
kecepatan dikurangi tenaga akan dikeluarkan oleh flywheel.
Roda gigi flywheel :
Perancangan Elemen Mesin Shohib Syaifullah Ramadhan (1121500032)
Harga modul.
D1
m= ..............................................................(Sularso, 2016 : 214)
z
Dimana : d = Diameter dalam flywheel.
z = Jumlah gigi.
m = Harga modul.
Diameter luar flywheel
Do = (z + 2) m .....................................................(Sularso, 2016 : 219)
Dimana : Do = Diameter luar flywheel.
Kecepatan flywheel
π . D2 . n
v= ......................................................(Martin, 1982 : 401)
60
Dimana : D2 = Diameter luar plat gesek
n = Putaran flywheel.
v = Kecepatan flywheel.
Kecepata sudut flywheel
v
w= ..........................................................(Martin, 1982 : 401)
π . D2
Dimana : w = Kecepatan sudut.
2.6.9 Baut
Baut didefenisikan sebagai alat pengikat. Baut didalm kopling
digunakan untuk mengikat flywheel terhadap poros penggerak dan
pengikat tutup kopling dengan flywheel. Untuk menentukan diameter
baut maka dipilih bahan baut yang akan dipergunakan.
Tegangan tarik yang diizinkan.
σb
τg = ……..…..……………..…………….(Sularso, 2016 : 8)
Sf1 . Sf 2
Dimana : Sf1 = Faktor keamanan untuk pengaruh massa dari bahan
S-C dengan harga = 6,0.
Sf2 = Faktor keamanan kedua akibat pengaruh konsentrasi
tegangan cukup besar dengan harga (1,3 - 3,0).
Perancangan Elemen Mesin Shohib Syaifullah Ramadhan (1121500032)
BAB III
PERANCANGAN KOPLING GESEK
START
Faktor koreksi fc
Bahan poros dan pasak
Kekuatan tarik (b) (kg/mm2)
Faktor keamanan Sf1 Sf2
1. Perencanaan poros
2. Perencanaan spline dan naft
τ <τg
B A
Perancangan Elemen Mesin Shohib Syaifullah Ramadhan (1121500032)
B A
g<t
τ <τg
FINISH
Perancangan Elemen Mesin Shohib Syaifullah Ramadhan (1121500032)
BAB IV
PERHITUNGAN
4.1. Poros
114,66 kW
= 9,74 . 105
6000 rpm
= 18613,14 kg.mm
Tegangan geser yang diizinkan
σB
g =
sf1.sf 2
72 kg/mm 2
=
6x2
= 6 kg/mm2
Diameter Poros
1/3
5.1
ds = .K t .Cb .T
τg
1/3
5,1
= 2
(2) (1,5) (18613,14 kg.mm)
6 kg.mm
= 36,2 mm ≈ 36 mm
Tegangan geser yang terjadi
= 5,1 .3 T
ds
(5,1)(18613,14 kg.mm)
=
36 mm
3
= 2,03 kg/mm2.
Syarat aman
τ < τg
2,03 kg/mm2 < 6 kg/mm2 , maka aman digunakan.
Perancangan Elemen Mesin Shohib Syaifullah Ramadhan (1121500032)
Bahan spline sama dengan bahan poros yaitu batang baja definis
dingin dengan kode S55C-D dengan kekuatan tarik 72 kg/mm2 dengan
tegangan ijin g = 6 kg/mm2.
Dalam perancangan ini jumlah spline yang direncanakan n = 16,
Dengan mengetahui jumlah seplain yang direncanakan kita dapat
mengetahui ukuran-ukuran sepline (Joseph, 1991 : 474).
n = 16
b = 0,095 D
h = 0,095 D
d = 0,810 D
Diameter maximal spline
ds
D=
0,81
36 mm
D= = 44,44 mm
0,81
Tinggi spline
h = 0,095 D
h = (0,095)(44,44 mm) = 4,22 mm
Lebar spline
b = 0,095 D
b = (0,095)(44.44 mm) = 4,22 mm
Perancangan Elemen Mesin Shohib Syaifullah Ramadhan (1121500032)
rs = 36 + 44,44 = 20,11 mm
4
Panjang gigi spline
L = π . ds
2
4.2.2. Naft
Panjang naft
Ln = 1,2 ds
= (1,2)(36 mm)
= 43,2 mm
Tegangan geser yang terjadi
T
τ=
Ln. h 2 . n
18613,14 kg.mm
τ= = 1,51 kg/mm2
(43,2 mm) . (4,22 mm)2 . (16)
Syarat aman
τ < τg
1,51 kg/mm2 < 6 Kg/mm2 , maka aman digunakan.
Keterangan gambar :
F = tekanan pada plat gesek (kg)
D1 = diameter dalam plat gesek (mm)
D2 = diameter luar plat gesek (mm)
D3 = diameter rata-rata plat gesek (mm)
t = tebal plat gesek (mm)
Perancangan Elemen Mesin Shohib Syaifullah Ramadhan (1121500032)
π
F=
4
. D2 2 - 0,6 . D2 2 . 0,0192 kg/mm2
F = 0,006 D2 kg/mm2
Jari – jari rata – rata (rm)
D1 + D2
rm =
4
(0,6+1) . D 2
rm =
4
rm = 0,4 D2
Diameter luar plat gesek (D2) dapat dihitung dengan rumus berikut:
T = μ . F . rm
T = (0,4)(0,006 D2 2 )( 0,4 D2)
18613,14 kg.mm = 0,00096 D23
18613,14
D23 =
0,00096
3
D2 = 24817520
D2 = 268,64 mm
Dari hasil perhitungan D2 maka,
D1 = 0,6 . D2
Perancangan Elemen Mesin Shohib Syaifullah Ramadhan (1121500032)
= 0,6 . 268,64 mm
= 161,18 mm
Lebar bidang plat gesek (b) :
D2 - D1 268,64 - 161,18
b= = = 53.73 mm
2 2
Luas plat gesek (A) :
π
A =
4
. D2 2 - D12
π
=
4
. 268,642 - 161,182
= 36258 mm2
Besar tekanan pada permukaan plat gesek (F) :
π
F =
4
. D2 2 - D12 . Pa
π
=
4
. 268,64 2 - 161,18 2 . 0,0192 k g/mm2
= 696,15 kg
Pada tabel 3.5 (Sularso, 2016 : 72) diketehui bahwa jika dipilih
kopling plat tunggal kering dengan pelayanan elektromagnetik
dengan nomor 70 maka diperoleh volume dari plat adalah 150 cm3
atau 1,5 . 105 mm3, maka :
V=A.t
150000 mm3 = 36258 mm2 . t
150000 mm3
t=
36258 mm 2
t = 4,13 mm ≈ 4 mm (untuk 1 plat)
Jarak antara paku keling pada plat gesek
D1 + D2 161,18 + 268,64
Diameter rata – rata , d = = = 214,91 mm
2 2
Keliling rata – rata , Kr = π . d = (3,14) . (214,91) = 674,81 mm
Jumlah paku keling yang direncankan n = 16 , maka
Kr 674,81
Jarak antara paku keling = = = 42,17 mm
n 16
Perancangan Elemen Mesin Shohib Syaifullah Ramadhan (1121500032)
4.4.1. Paku Keling Pengikat Plat Gesek dan Plat Pembawa (A)
Dimensi perancangan
- Jumlah paku keling, n = 18 buah
- Jarak sumbu paku keling dengan sumbu poros, R = 107,5 mm
- Bahan paku keling = S50C
- Tegangan tarik yang diijinkan, t = 62 kg/mm2
Gaya yang bekerja pada setiap paku ( F )
T
F=
R.n
18613,14 kg.mm
F= = 9,6 kg
(107,5 mm) . (18)
Tegangan geser yang diijinkan
g = 0,8 . t
g = (0,8)(62 kg/mm2) = 49,69 kg/mm2
Diameter paku keling ( d )
T.4
dpaku keling =
n . π . σg
Dimensi perancangan
- Jumlah paku keling, n = 16 buah
- Jarak sumbu paku keling dengan sumbu poros, R = 67,16 mm
- Bahan paku keling = S55C
- Tegangan tarik yang diijinkan, t = 66 kg/mm2
Gaya yang bekerja pada setiap paku ( F )
F= T
R.n
18613,14 kg.mm
F= = 17,32 kg
(67,16 mm) . (16)
Tegangan tarik yang diijinkan
g = 0,8 . t
g = (0,8)(66 kg/mm2) = 52,8 kg/mm2
Diameter paku keling ( d )
T.4
dpaku keling =
n . π . σg
F= T
R.n
18613,14 kg.mm
F= = 103,93 kg
(44,77 mm) . (4)
Perancangan Elemen Mesin Shohib Syaifullah Ramadhan (1121500032)
Dimensi perancangan :
- Momen puntir / Torsi, T = 18613,14 kg.mm
- Jumlah pegas kejut, n = 4 buah
- Jumlah lilitan aktif, z=8
- Diameter kawat, d = 4 mm
- Diameter luar pegas, D2 = 20 mm
- Diameter dalam pegas, D1 = 12 mm
- Diameter rata-rata pegas, D = 16 mm
- Konstanta pegas, k = 1,4
- Modulus geser, G = 8,3x103 kg/mm2
- Jarak sumbu pegas kejut dengan sumbu poros, R = 44,77 mm
Perancangan Elemen Mesin Shohib Syaifullah Ramadhan (1121500032)
W= T
D/2
18613,14 kg.mm
W= = 2326,64 kg
16 mm / 2
Faktor tegangan dari wahl.
D 16
c= = 4
d 4
4c-1 0,615 (4 . 4)-1 0,615
K= + = + = 1,4
4c-4 c (4 . 4)-4 4
Tegangan ijin/geser
8.D.W 8 . 16 mm . 2326,64 kg
τg = 3
= = 4653,28 kg/mm2
d (4mm)3
Tegangan yang terjadi
8.D.W 8 . 16 mm . 2326,64 kg
τ=K = 1,4 . = 2074,71 kg/mm2
. d 3
3,14 . (4mm) 3
Dimensi perancangan
- Da = 268,64 mm
- Di = 44,77 mm
- L1 = 75 mm
- L2 = 50 mm
- F2 = 696,15 kg (gaya tekan pada plat gesek)
- n = 20
- h = 2,5 mm
Besar gaya tekan yang dikerjakan oleh bantalan pembebas :
∑M =0
(F1 . L1) - (F2 .L2) =0
(F1 .(75)) – ((696,15)(50)) = 0
(696,15) . (50)
F1 =
75
F1 = 464,1 kg
Perancangan Elemen Mesin Shohib Syaifullah Ramadhan (1121500032)
4.7. Bantalan
4.7.1. Bantalan Aksial
Beban ekivalen
Pa = X .v. Fr + Y . Fa
Pa = (0,56)(1)(0)+(1,15)(464,1 kg)
Pa = 534,27 kg
Faktor kecepatan
33,3
fn = 3
n
33,3
fn = 3 0,177
6000
Faktor umur
C
fh = fn .
Pa
3200 kg
f h = 0,177 .
534,27kg
fh = 1,06
Umur nominal
Lh = 500 . (fh)3
Lh = 500 . (1,06)3
Lh = 595,5
4.7.2. Bantalan Radial
𝐹𝑟
Untuk mendapatkan nilai pada faktor X dan Y hitunglah lalu
𝐶𝑜
Beban ekivalen
Pa = X .v. Fr + Y . Fa
Pa = (0,56)(1)(15 Kg)+(1,99)(0)
Pa = 8,4 Kg
Faktor kecepatan
33,3
fn = 3
n
33,3
fn = 3 = 0,177
6000
Faktor umur
C
fh = fn .
Pa
1030 kg
f h = 0,177 .
8,4 kg
fh = 21,7
Perancangan Elemen Mesin Shohib Syaifullah Ramadhan (1121500032)
Umur nominal
Lh = 500 (fh)3
Lh = 500 (21,7)3
Lh = 5109156,5
4.8. Flywheel
84,15 m/s
w=
3,14 . 0,268 m
w = 99,99 putaran/s ≈ 100 putaran/s
4.9. Baut
4.9.1. Baut Penyambung Roda Gila Dengan Cover Clutch
Dimensi perancangan :
Bahan baut = S40C dengan σb = 55 kg/mm2
Sf1 = 6,0 dan Sf2 = 1,5
momen puntir, T = 18613,14 kg.mm
jumlah baut, n = 6 buah
radius dari titik pusat poros ke titik pusat baut, R = 150 mm
Perancangan Elemen Mesin Shohib Syaifullah Ramadhan (1121500032)
55 kg/mm2
τg = = 6,1 kg/mm2
6 . 1,5
Gaya radial yang terjadi pada setiap baut
T
Fr =
R.n
18613,14 kg.mm
Fr = = 20,68 kg
150 mm . 6
Karena pada pemakaian terjadi momen puntir maksimum,
untuk mengantisipasi hal tersebut baut harus mampu menahan
kelebihan beban sebesar 50 %.
Fd = 1,50 . Fr
Fd = 1,50 (20,68 kg) = 31,02 kg
Diameter baut
4 . Fd
d>
π . σg . 0,64
4 . 31,02 kg
d>
3,14 . 6,1 kg/mm2 . 0,64
4 . 31,02 kg
τ= = 5,04 kg/mm2
3,14 . (0,8 . 3,5)2
Syarat aman
τ < τg
5,04 kg/mm2 < 6,1 kg/mm2 , maka aman digunakan.
Dimensi perancangan :
Bahan baut = S40C dengan σb = 55 kg/mm2
Sf1 = 6,0 dan Sf2 = 1,5
momen puntir, T = 18613,14 kg.mm
jumlah baut, n = 4 buah
radius dari titik pusat poros ke titik pusat baut, R = 50 mm
Tegangan tarik yang diizinkan pada baut :
σb
τg =
Sf1 . Sf 2
55 kg/mm 2
τg = = 6,1 kg/mm2
6 . 1,5
Gaya radial yang terjadi pada setiap baut
T
Fr =
R.n
18613,14 kg.mm
Fr = = 93,06 kg
50 mm . 4
Perancangan Elemen Mesin Shohib Syaifullah Ramadhan (1121500032)
4 . 139,6 kg
d>
3,14 . 6,1 kg/mm2 . 0,64
d > 6,74 mm ≈ M 7
Dari hasil diameter baut pada perhitungan diatas maka
untuk menentukan ukuran baut kita sesesuaikan dengan tabel
7.1 (b) (Sularso, 2016 : 290). Diperoleh dengan ukuran d = 7
mm (M 7) :
Diameter luar, D = 7 mm
Diameter inti, d1 = 5,917 mm
Diameter efektif, d2 = 6,350 mm
Jarak bagi, p = 1 mm
Tegangan tarik yang terjadi pada baut :
4 . Fd
τ=
π (0,8 . d) 2
4 . 139,6 kg
τ= 2 = 5,6 kg/mm2
3,14 . (0,8 . 7 mm)
Syarat aman
τ < τg
5,6 kg/mm2 < 6,1 kg/mm2 , maka aman digunakan.
Perancangan Elemen Mesin Shohib Syaifullah Ramadhan (1121500032)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari data-data yang diberikan untuk perancangan kopling gesek pada
mobil Toyota Rush, maka diperoleh kesimpulan dari data-data yang dihitung
sesuai dengan kegunaan kopling, sebagai berikut :
- Jumlah pegas = 4
5 Pegas kejut SUS 316 - Diameter luar = 20 mm
- Diameter dalam = 12 mm
- Diameter luar = 268,64 mm
- Diameter dalam = 44,77 mm
6 Pegas Matahari SUP 10
- Tebal pegas = 2,5 mm
- Jumlah pegas = 20
- Nomor bantalan = 6006
- Diameter luar = 55 mm
Bantalan Radial SUJ 3
- Diameter dalam = 30 mm
- Lebar bantalan = 15 mm
7
- Nomor bantalan = 6308
- Diameter luar = 90 mm
Bantalan Aksial SUJ 3
- Diameter dalam = 40 mm
- Lebar bantalan = 23 mm
- Harga modul = 5
8 Flywheel S55C-D
- Diameter luar = 400 mm
- Tipe baut = M 3,5
Baut Pengikat Tutup
- Diameter luar = 3,5 mm
Kopling dengan S40C
- Diameter inti = 2,850 mm
Flywheel
- Jumlah baut = 6
9
- Tipe baut = M 7
Baut pengikat
- Diameter luar = 7 mm
Flywheel ke Poros S40C
- Diameter inti = 5,917 mm
Penggerak
- Jumlah baut = 4
Kopling diatas dapat bekerja dengan baik karena diperoleh dari hasil
perhitungan yang didasarkan pada kekuatan tarik dan tegangan geser yang
diijinkan. Maka dari kesimpulan ini perancangan kopling gesek dapat bekerja
dengan baik dan sesuai dengan perancangannya.
Perancangan Elemen Mesin Shohib Syaifullah Ramadhan (1121500032)
5.2 Saran-Saran
1. Untuk mengenal dan mengetahui bentuk dan cara kerja kopling sebaiknya
dilakukan survei ke laboratorium atau ke bengkel mobil atau mesin.
2. Dalam hal perancangan, sebaiknya bahan-bahan yang dipilih harus sesuai
dengan standar, agar konstruksinya dapat dipakai sesuai dengan yang
direncanakan.
3. Untuk pemilihan bahan-bahan yang dipergunakan, hendaknya ukuran dari
bahan tersebut harus berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh.
4. Bagi masyarakat yang menggunakan TOYOTA RUSH sebagai
transportasi barang, hendaknya mengenal dan mengerti cara kerja dari
kopling dan mesin serta dapat memeliharanya atau merawatnya dengan
baik.
5. Untuk perancangan selanjutnya harus dikembangkan perhitungan
komponen kopling untuk semua komponennya dan harus di lengkapi
dengan perhitungan faktor umur di semua komponen.
Perancangan Elemen Mesin Shohib Syaifullah Ramadhan (1121500032)
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1995. New Step 1 Training Manual. Jakarta: Toyota Astra Motor.
Anwar MN. 2015. Identifikasi Sistem Kopling dan Transmisi Manual Pada Mobil
Toyota Kijang Innova Tipe G. Universitas Negri Semarang.
Harahap MR. 2017. Fungsi Kerusakan dan Perbaikan Kopling Kendaraan Ringan.
Buletin Utama Teknik. Vol.13 No. 1 Hal.7-13.
Joseph ES, Larry DM dan Gandhi H. 1991. Perencanaan Teknik Mesin, Edisi
Keempat, Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Khurmi RS, Gupta JK. 1980. Machine Design. New Delhi: Eurasia Publisher
House.
Rahmanto RH. 2014. Modifikasi Kopling Jenis Plat Banyak Dengan Pemberian
Lubang–Lubang Pada Plat Baja Untuk Meningkatkan Efektifitas Kerja
Kopling. Jurnal Imiah Teknik Mesin. Vol.2 No.1 Hal.27-33.
Sularso dan Kiyokatsu Suga. 2016. Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen
Mesin. Jakarta: Pradnya Paramita.