Anda di halaman 1dari 2

3.

Jelaskan etiologi terjadinya susah buang air besar

Konstipasi terjadi akibat penurunan motilitas kolon sehingga memperpanjang waktu transit
feses di kolon dan berakibat kandungan air tetap terus diabsorpsi dari massa feses sehingga
feses menjadi kering, keras dan sukar dikeluarkan dalam proses defekasi, kejadian konstipasi
diakibatkan oleh kurang atau tidak adanya kontraksi propagasi dengan amplitudo besar High
Amplitudo Propagated Contraction (HAPCs) di kolon. Kontraksi ini akan memperpendek
waktu feses transit di kolon sehingga penyerapan air berkurang dan tidak terjadi konstipasi.
Kontraksi propagasi ini timbul pada orang normal setelah makan.

1. Gaya hidup dan menu makanan


Pola makan yang kurang baik dan gaya hidup yang tidak aktif adalah penyebab buang
air besar tidak lancar yang paling umum. Kurangnya olahraga dan makan makanan
cepat saji terlalu banyak juga dapat mengganggu kesehatan pencernaan . Beberapa
faktor risiko terkait menu makanan yang dapat membuat merasa sembelit meliputi
produk olahan susu, makanan tinggi lemak dan gula, kurangnya makanan berserat
(seperti buah, sayuran, dan biji-bijian), serat makanan memiliki kemampuan mengikat
air di dalam kolon membuat volume feses menjadi lebih besar dan akan merangsang
saraf pada rektum sehingga menimbulkan keinginan untuk defekasi. Dengan demikian
feses lebih mudah dieliminir. Pengaruh nyata yang telah dibuktikan yaitu bertambahnya
volume feses, melunakkan konsistensi feses dan memperpendek waktu transit di usus.

2. Cairan
Pemasukan cairan yang kurang dalam tubuh membuat defekaksi menjadi keras. Oleh
karena proses absorbsi air yang kurang menyebabkan kesulitan proses defekasi.
Air merupakan komponen utama dalam tubuh manusia. Pada pria dewasa, 55%-60%
berat tubuh adalah air dan pada wanita dewasa 50%-60% berat tubuhnya adalah air. Air
sebagai salah satu zat gizi mikro yang mempunyai fungsi dalam berbagai proses penting
dalam tubuh manusia, seperti metabolisme, pengangkutan dan sirkulasi zat gizi dan non
gizi, pengendalian suhu tubuh, kontraksi otot, transmisi impuls saraf, pengaturan
keseimbangan elektrolit, dan proses pembuangan zat tak berguna bagi tubuh. kurang
air berdampak buruk terhadap kesehatan atau meningkatkan risiko kejadian berbagai
penyakit, seperti sembelit, kram, batu ginjal, infeksi saluran kemih dan lain-lain,
dehidrasi (kurang cairan) kronis akan dapat berakibat terjadinya konstipasi.

3. Kondisi kesehatan tertentu


Selain itu, buang air besar tidak lancar atau konstipasi juga bisa menjadi efek samping
atau gejala dari banyak kondisi kesehatan. Dalam kondisi ini, kotoran melewati usus
besar lebih lambat, hal itulah yang menyebabkan Anda mengalami buang air besar
tidak lancar atau konstipasi. Penyakit irritable bowel syndrome atau IBS juga
merupakan salah satu penyebab buang air besar tidak lancar yang paling umum.
Kondisi kesehatan lainnya seperti stroke, kanker kolon, stres, penyakit Parkinson,
cedera saraf tulang belakang, hipotiroidisme, kehamilan, diabetes, lupus, dan juga
penuaan.
4. Obat-obatan
Buang air besar tidak lancar juga dapat disebabkan oleh efek samping dari obat yang
diresepkan. Karena, terdapat beberapa obat umum yang dapat menyebabkan
konstipasi, seperti diuretik, antasida, antidepresan, suplemen seperti zat besi,
antikejang, dan antihipertensi. Terlalu sering menggunakan laksatif juga dapat
berpengaruh pada pola BAB. Obat- obatan tertentu (obat golongan narkotika, antasid
yang mengandung alumunium dan kalsium, antihipertensi golongan penghambat
kalsium, obat anti Parkinson, antispasmodik, antidepresan, suplemen Fe, diuretik,
antikonvulsan).

5. Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik atau disebut juga aktivitas eksternal adalah kegiatan yang menggunakan
tenaga atau energi untuk melakukan berbagai kegitan fisik, seperti berjalan, berlari,
berolahraga, dan lain-lain. Setiap kegiatan fisik membutuhkan energi yang berbeda
menurut lamanya intensitas dan kerja otot. aktivitas fisik adalah pergerakan tubuh yang
dihasilkan oleh otot skeletal dan membutuhkan pengeluaran energi. aktivitas fisik
merupakan faktor utama yang membedakan kebutuhan energi, selain itu juga berat badan
dan umur. Aktivitas fisik sehari mencakup lama dan jenis aktivitas yang biasa dilakukan
akan mempengaruhi jumlah energi yang dikeluarkan. Fisik lansia yang melemah sebagai
akibat dari proses penuaan yang terjadi pada seseorang menyebabkan keterbatasan lansia
dalam beraktivitas. Penurunan aktivitas fisik ini akan mengakibatkan terjadinya kelemahan
tonus otot dinding saluran cerna sehingga akan terjadi konstipasi.

Referensi : -The Journal Of Medical School, University Of Sumatera Utara. 2016.

Anda mungkin juga menyukai