DHF
Skema kriteria diagnosis infeksi dengue menurut WHO 2011 Sumber:World Health Organization-South East Asia
Regional Office. Comprehensive Guidelines for Prevention and Control of Dengue and Dengue Hemorrhagic Fever.
India: WHO; 2011dengan modifikasi
Kelompok Resiko
• Warga atau wisatawan ke daerah tropis
perkotaan
• Anak di bawah 15 tahun
• Tidak ada kekebalan dari masing-masing
serotipe
• Seseorang secara teoritis dapat mengalami
empat infeksi dengue
3 Fase Infeksi Dengue
1. Fase demam viremia
2. Fase kritis/ perembesan plasma onset
mendadak, derajat bervariasi pada efusi pleura
dan asites
3. Fase recovery/ penyembuhan/
convalescence: perembesan plasma mendadak
berhenti disertai reabsorpsi cairan dan
ekstravasasi plasma
.y of _II n s .'.,....._1 2_ !!1iiii!-3:
D . . lil yd lr.
Vlr. e
.- erofo .. y n ·
V DO y
Anatomi Fisiologi
Megakaryoblast
Pro erythrobIa st
Lymphocyte Monocvte
/
Basophil 1 l l
Eosinophil Neutrophil
Erythro cyte s
l
Throm b o cyte s
Granulocytes Agranulocytes
Leukocytes
Darah
• pembuluh darah
• transportasi nutrien dan oksigen dari usus dan paru-paru ke sel
diseluruh tubuh dan mengangkut sisa-sisa metabolisme ke organ-
organ pembuangan.
• mengangkut enzim, zat buffer, elektrolit dan berbagai zat kimiawi
untuk di distribusikan keseluruh tubuh.
• Rata-tara jumlah darah 70 cc (per kg BB) pada orang gemuk
berlemak, angka tersebut semakin kecil.
• Darah mempunyai 2 komponen yaitu komponen padat 45% dari
seluruh volume tubuh dan 55% plasma bagian padat daerah terdiri
atas:
Eritrosit ( sel darah merah)
Leukosit ( sel darah putih)
Trombosit ( Keping-keping darah)
Leukosit
• menghancurkan antigen ( kuman, virus, toksin)
• Ada lima jenis leukosit : neutrofil, eosinofil, basofil, limfosit,
monosit. Jumlah normal leukosit 5000-10.000mm3, bila
jumlahnya berkurang disebut leukopenia.
Ada 3 cara respons kekebalan tubuh yaitu:
-
DV,.,,gp ecitfic Ab
enti')'
\ • cytok.,ine
production
plasma
vi us.-Ab
... .._leakage
......-
complex
comp ement _= . .,------ -- _---.·. , .-rt,,-
activation
vascular
endothera
cem
Virus Dengue PATOFLOWDIAGRAM
Masuk kedalam tubuh
Gigitan nyamuk A Agepty
Leukosit ↑ -Demam
Viremia -Sakit kepala
-Nyeri otot
-Pegal, seluruh badan
Reaksi antigen -Timbul ruam/petekre
IgM, IgG positif
antibodi -Hepatomegali
-Sptomegali
Pengaktikan system
Agregasi trombosit
komplemen
-Perdarah gusi
Kebocoran Penuumpukan cairan di Perdarahan -Epitoksis
plasma Rongga paru, perut -Hemagtemeris
-Melena
Terjadinya HT ↑, HB ↑
hemo konsentrasi
Hipovolemik syok
Anoksia jaringan
Tanda-tanda syok:
• Gelisah sampai terjadi penurunan kesadaran, sianosis, nafas cepat, nadi
teraba lembut sampai tidak teraba.
• Hipotensi, tekanan nadi ≤20 mmHg, dengan peningkatan tekanan diastolik.
• Akral dingin, capillary refill time memanjang (>3 detik).
• Diuresis menurun (< 1ml/kg berat badan/jam), sampai anuria.
• Komplikasi berupa asidosis metabolik, hipoksia, ketidakseimbangan
elektrolit, kegagalan multipel organ, dan perdarahan hebat apabila syok
tidak dapat segera diatasi.
d. Expanded dengue syndrome
Manifestasi berat yang tidak umum terjadi meliputi organ seperti hati,
ginjal, otak,dan jantung.
Kelainan organ tersebut berkaitan dengan infeksi penyerta,
komorbiditas, atau komplikasi dari syok yang berkepanjangan.
Diagnosis Diagnosis DBD/DSS ditegakkan berdasarkan kriteria klinis dan
laboratorium (WHO, 2011). Kriteria klinis
• Demam tinggi mendadak, tanpa sebab yang jelas, berlangsung terus-
menerus selama 2-7 hari
• Manifestasi perdarahan, termasuk uji bendung positif, petekie,
purpura, ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis,
dan/melena
• Pembesaran hati
• Syok, ditandai nadi cepat dan lemah serta penurunan tekanan nadi
(≤20 mmHg), hipotensi, kaki dan tangan dingin, kulit lembab, dan
pasien tampak gelisah.
Test Diagnostik
Kriteria laboratorium
• Trombositopenia (≤100.000/mikroliter) Rumple Leed
• Hemokonsentrasi, dilihat dari peningkatan
hematokrit ≥ 20% dari nilai dasar / menurut
standar umur dan jenis kelamin
Diagnosis DBD ditegakkan berdasarkan,
• Dua kriteria klinis pertama ditambah
trombositopenia dan hemokonsentrasi/
peningkatan hematokrit ≥ 20%.
• Dijumpai hepatomegali sebelum terjadi
perembesan plasma
• Dijumpai tanda perembesan plasma
– Efusi pleura (foto toraks/ultrasonografi)
– Hipoalbuminemia
• Perhatian
– Pada kasus syok, hematokrit yang tinggi
dan trombositopenia yang jelas,
mendukung diagnosis DSS.
– Nilai LED rendah (<10mm/jam) saat syok
membedakan DSS dari syok sepsis
L.---i:
Klasifikasi DHF
TabelL Derajaili: D BD b e r d as a rlka n k las i fi k a si W H O 2011
• Nye r i se n d i/ t u l a n g
s e l/ m m )
• DPL
l •
•
•
1
!
Pe rt im bc1n g k:an DPLawc1I
Ed ukasi ke l uc1rga
Perc1watc1n d i rum ah
ll e uiko pe n ic1
dlc1n/ ata u
tro mbosito pe nia
Le u ko pe nia
tan11a
tro m hos ito pe ni a
• Gu la darn h
• F0Uow u11 tiap h1c1ri
• Pertimbangkan resusita s i
ca irn n IV/ ko re 'ks i
c111a b ila pe rlu i Kegc1watan i
d e h id ra si I Tidakada I I Adc1 I I Adc1 I T ida k ad a
• IDD/ pe ny c1'kit la in
• !Mo nito r tergantung dic1g
• 1De ma m <2 ha r1i, jarang Pasie n M-on ito r/, ra wa t
kemu ng kina n DSS ris iko Pe rt im bc1ng 'ka n ca ira n IV
ti nggi Mo nito r dengue
!
Kurangi volume caira n
Periksa ABCS dan koreksl
Stop p,emberi an
bertu rut-t ur urt 10 ml, 7 ml 5ml, 3 m l,
1
caira n 2.4-48 jam 1,Sml/kgBB/j,am se belum s e la n jut ny.a
d ikura ngi untuk mempertahankan
aksesvena tetap terbuka
Intervensi keperawatan
• Kaji keluhan mual, muntah dan tidak nafsu makan yang dialami klien. R/ Untuk menetapkan cara mengatasinya
• Kaji pola makan klien, catat porsi makan yang dihabiskan setiap hari sehabis maka .R/ Mengetahui intervensi
yang tepat dan kecukupan nutrisi klien
• Beri makan porsi kecil tapi sering dan hangat. R/ Meningkatkan nafsu makan, mengurangi mual
• Timbang BB tiap seminggu sekali .R/ Mengetahui peningkatan BB dan mengetahui kecukupan nutrisi
• Dampingi dan Bantu klien saat makan dan dorong pasien agar mau menghabiskan makanan yang dihabiskan.
R/ Agar klien merasa diperhatikan sekaligus mengobservasi kemampuan klien dalam memenuhi kebutuhan
nutrisi
• Ajarkan tehnik nafas dalam bila mual. R/ mengurangi mual dan meningkatkan asupan Makanan
• Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat mual, antiemetik. R/ Membantu mengurangi rasa mual dan
muntah
• Kolaborasi dengan ahli gizi. R/ Untuk pemberian diit yang tepat
Intoleransi dalam beraktifitas b.d kelemahan fisik
1) Gerakan 3M
Menguras tempat-tempat penampungan air secara teratur tiap minggu, taburkan bubuk abate ke
dalamnya
Menutup rapat-rapat tempat penampungan air
Mengubur/ menyingkirkan barang-barang bekas/ plastic
2) Penyemprotan/ Fogging (pengasapan)
3) Penyuluhan tentang tanda dan gejala awal DHF, demam, mual, muntah. Petekie
diseluruh badan
- Penjelasan tentang pentingnya tindakan awal:
Banyak minum 2-3 liter/hari
Kompres hangat
Segera ke dokter/puskesmas
Kewaspadaan, laporkan segera ke RT/RW adanya wabah
iscard Planning
•Terima Kasih