Oleh
Fatiha Ania
03061181621008
Disusun oleh :
Fatiha Ania
03061181621008
Tempat , Tanggal
Menyetujui,
Segala puji syukur penulis panjatkan pada Allah SWT atas nikmat dan rahmatnya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktik dengan judul “ Proses
Perencanaan dan Perancangan Interior Ruang Konsultasi Learning Center Universitas
Islam Indonesia dan Pengerjaan Detail Perabot Perpustakaan pada SMK
Muhammadiyah 3 Yogyakarta di PT. Arief Isrefidianto – Cipta Tunas Laras (AI-CTLA)
di Yogyakarta”
Dalam penyusunan laporan kerja praktik ini, tentu tak lepas dari pengarahan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Maka penulis ucapkan rasa hormat dan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu. Pihak-pihak yang terkait itu diantaranya
sebagai berikut :
1. Ibu Ir. Tutur Lusetyowati, M.T. selaku ketua Jurusan Arsitektur.
2. Bapak Abdurrachman Arief, S.T., M.Sc dan Ibu Maya Fitri Oktarini S.T., M.T.
selaku Koordinator Pembimbing Praktik Profesi
3. Ibu Rizka Drastiani, S.T., M. Sc. selaku pembimbing kerja praktik profesi.
4. Mas Arief Isrefidianto selaku Principal Architect sekaligus pemilik AI-CTLA yang
sangat membantu dan membimbing serta menginspirasi
5. Seluruh Mas dan Mbak AI-CTLA selaku mentor dan pembimbing selama kegiatan
praktir profesi di AI-CTLA
6. Teristimewa kepada keluarga tercinta terutama kedua orang tua yang selalu
mendukung serta memberikan motivasi.
7. Teman-teman seperjuangan selama praktik profesi yaitu Yosi Oktaviani dan Vidya
Lestari yang sering membantu, saya ucapkan terimakasih kepada sahabat saya Fitri,
Nadya Mentari, Mia Lusita Sari, Afia, Dwi, Dera, Nadya, Hanni, Fitri Yani, serta
Anggun yang selalu mendoakan dan mendukung serta menghibur saya selama ini.
8. Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan laporan
praktik profesi yang tidak bisa disebutkan satu persatu namanya.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penulisan laporan
praktik profesi. Penulis mengharapkan kritik dan saran agar laporan praktik profesi
ini menjadi lebih baik dan sempurna baik isi dan penulisan. Demikianlah penulis
III
ucapkan terima kasih bagi pembaca dan semoga laporan praktik profesi ini
bermanfaat bagi berbagai pihak yang membutuhkannya.
Penulis
IV
DAFTAR ISI
V
DAFTAR GAMBAR
VII
DAFTAR TABEL
VIII
DAFTAR LAMPIRAN
IX
BAB I
PENDAHULUAN
1
Ruang Konsultasi Learning Center Universitas Islam Indonesia dan Pengerjaan
Detail Perabot Perpustakaan pada SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta di PT. Arief
Isrefidianto – Cipta Tunas Laras (AI-CTLA)”. Laporan tersebut jadi persyaratan
merampungkan mata kuliah praktik profesi di Program Studi Teknik Arsitektur
Universitas Sriwijaya strata-1 (S1).
2
BAB III DATA LAPANGAN
Menjelaskan informasi yang didapatkan selama praktik profesi
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
3
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN DAN PEMAHAMAN PROYEK
Gambar 2. 1 Logo
(Sumber: AI-CTLA, doc. 2015)
Nama Perusahaan : AI-CTLA
Alamat : Jl. C. Simanjuntak No. 64B, Terban, Kec. Gondokusuma,
Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 552223
Email : ai_ctla@yahoo.com
4
Pendekatan konsep perencanaan, berlandaskan kebutuhan dan tren yang
berkembang saat ini. Maka dalam interpretasi konsep pada bentuk fisik akan
bersinergi dan terwujud kawasan atau bangunan yang humanis.
2. Domestic
a. Masterplan SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta
b. Masterplan Kawasan Banjir Kanal Timur, Jakarta Timur
c. Masterplan RSKIA PKU Muhammadiyah Kotagede, Yogyakarta
d. Masterplan Kampung Nelayan Vertikal, Kepulauan Seribu, Jakarta
e. Masterplan RS PKU Muhammadiyah Unit 2 Gampling, Yogyakarta
f. Masterplan RS PKU Muhammadiyah Unit 1 Yogyakarta
g. Masterplan Town Center Kotabaru Parahyangan, Bandung
5
Gambar 2. 2 Struktur Organisasi AI-CTLA
(Sumber: Dokumen Perusahaan)
a. Principal Architetct
1. Mengerjakan konsep desain
2. Bertanggung jawab pada strategi perusahaan
3. Menemui klien (membicarakan preliminary design)
4. Memonitor proses perkembangan proyek
6
d. Interior Design
1. Bertanggung jawab pada Principal Architect
2. Bertanggung jawab pada penggarapan proyek desain interior
e. Product Project
1. Bertanggung jawab pada Studio Team leader
2. Bertanggung jawab pada proyek yang masih dikerjakan perusahaan
3. Mengerjakan gambar DED
4. Berkonsultasi bersama ahli struktur dan ME
7
Gambar 2. 3 Peta Kota Yogyakarta
(Sumber: Google maps, 2019)
8
Lokasi SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta berada di Jl. Pramuka No.62,
Giwangan, Kec. Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa
Yogyakarta 55163. Lebih tepatnya lokasi site berada di gedung perpustakaan
SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta.
B. Fungsi Bangunan
Pada proyek ini berupa interior dengan fungsi ruang sebagai
perpustakaan. Perpustakaan yang dapat mewadahi aktivitas siswa belajar,
membaca dan meminjam.
2. Learning Center UII (Universitas Islam Indonesia)
A. Lokasi Site
Beikut ini lokai sit UII (Universitas Islam Indonesia)
9
Gambar 2. 8 Peta Universitas Islam Indonesia
(Sumber: Google maps, 2019)
B. Fungsi Bangunan
Pada proyek interior ini berupa ruang dengan fungsi sebagai learning
center. Ruang tersebut akan digunakan sebagai tempat diskusi dan konsultasi
serta sebagai ruang kerja.
10
2.2.2 Tinjauan Pustaka
A. Learning Center
Learning center adalah sarana penunjang yang memberikan jalur ke basis-basis
pelajaran (Contohnya adalah akses internet, komputer serta sumber-sumber
perpustakaan) pada umunya learning center terdapat pada area yang jauh dari akses
pembelajaran, informasi dan pemdidikan. (Vega, 2013)
B. Pengertian Konsultasi
Konsultasi menurut KBBI, konsultasi adalah pertukaran daya pikir guna
mencapai penyelesaian atau kesimpulan dalam bentuk usulan atau saran yang
sebaik- baiknya.
Menurut Zins (1993), konsultasi merupakan metode yang umumnya berbasis
atas kekhususan jalinan yang persis ditandai dengan saling meyakini dan hubungan
yang transparan serta berkolaborasi dalam menganalisis masalah, menggabungkan
sumber-sumber pribadi untuk memahami dan memutuskan kebijakan yang
mungkin mampu menyelesaikan masalah yang sudah pernah diidentifikasi dan
pengerjaan dilakukan secara kolektif dengan pembagian tugas dalam pelaksanaan
serta pertimbangan program atau skema yang sudah direncanakan.
C. Pengertian Perpustakaan
Menurut arti tradisional, perpustakaan adalah sarana yang mewadahi kegiatan
mengoleksi buku serta majalah. Maupun dapat difenisikan menjadi tempat
kegiatan mengoleksi buku secara pribadi, akan tetapi perpustakaan biasa dikenal
sebagai tempat yang mengoleksi skala besar dengan didanai dan dijalankan oleh
institusi dan digunakan masyarakat yang rerata tidak dapat membeli buku sekian
banyak dengan uang sendiri. (Wikipedia, 2019)
D. Pengertian Interior
Interior Menurut Ching dan Bingelli, bahwa interior merupakan komponen dalam
gedung yang memenuhi keperluan dasar akan tempat bernaung, menjadi suatu
11
ruang dan pembentuk aktivitas, menjaga aspirasi dan mengekpresikan ide-ide yang
disertai aksi, serta memengaruhi pandangan , mood, dan kepribadian manusia.
12
9. Dekorasi atau aksesori dalam desain interior mengacu pada benda-benda yang
dapat memberi nilai estetika dan keindahan dalam ruang. Aksesori yang dapat
menambah visual dan suasana pada suatu ruangan dapat berupa : alat-alat dan
benda-benda berguna, elemen-elemen dan kelengkapan arsitektur, dan benda
seni dan tanaman
13
sebagai berikut: skala intim, skala manusiawi, skala monumental/megah,
skala kejutan.
7. Warna
Warna sangat berpengaruh terhadap suasana ruang serta mood pengguna
ruangan.
14
H. Konsep-Konsep Desain Interior
Konsep Interior merupakan dasar untuk memecahkan permasalahan desain.
Secara substantif, pencarian konsep adalah tahapan pencarian untuk mendapatkan
standar yang sesuai terhadap ruang-ruang yang ingin dirancang. Beberapa konsep
interior yang berkembang sebagai berikut:
1. Rustic
Rustic adalah sebuah konsep berdasar kepekaan terhadap lingkungan, dan
berorientasi terhadap alam serta penggunaan material yang belum terfabrikasi.
Desain interior rustic juga meberikan kesan alami bagi pengguna ruang, serta
memberikan ilusi berupa visual dan susana alami bagi pengguna. Dengan konsep
yang berbasis alam, dengan material yang berasal dari alam yang diolah dengan
metode 3R ( Reduce, Reuse, Recycle). Pada gaya rustic, material penyusun sering
kali tidak di finishing.
2. Konsep Klasik
Konsep klasik berusul dari gaya Yunani serta Romawi, Konsep ini lebih
menekankan keserasian, harmoniasi, susunan yang sempurna dan penggunaan
kompenen yang detail. Penggunaan konsep klasik dalam desain interior biasanya
banyak menggunakan focal point misalnya tungku api, meja yang besar dan
panjang, lukisan, tangga serta ornamen dekoratif. Konsep ini mempunyai kelebihan
yaitu suasana dalam ruangan akan terlihat megah, serta elegan yang akan
membawakan kita ke masa lalu.
3. Konsep Modern Minimalis
Modern minimalis lebih mementingkan keefektivitas dan fungsi dari rungan
serta mempertimbangkan faktor ekonomis. Maka, konsep modern minimalis sangat
kurang dalam penggunaan elemen-elemen dekoratif untuk menambah nilai estetika
dalam ruang.
4. Konsep Futuristik
Futuristik merupakan konsep yang mengutamakan khayalan sebuah ruangan
yang bakal digunakan pada masa depan, umum penggunaan material berbahan
logam dan material fabrikasi berserta penggunaan material berteknologi tinggi dan
efisien. Keuntungan dari konsep futuristik adalah dapat menciptakan pembaruan
yang berbasis smart technology.
15
5. Konsep Ekletik (Mixed Concept/Combo)
Eklektik adalah penggabungan dua jenis konsep sehingga menghasilkan satu tata
ruang. Pemilihan konsep ini biasanya dikarenakan keinginan menggunakan dua
konsep yang berbeda. Keuntungan dari penggunaan konsep ini adalah memberikan
kesan yang baru serta menciptakan kesan yang tidak kaku serta formal sebab tidak
berorientasi pada satu jenis konsep saja.
16
4. Pembuatan Gambar Kerja
Pembuatan gambar kerja yang diperoleh dari hasil penerjemahan gambar desain
oleh arsitek yang mencakup penjabaran secara teknis dan rinci guna memaparkan
proses pengerjaan dan pengawasan konstruksi.
Penyajian dokumen pengerjaan dalam format gambar kerja dan tulisan terkait
uraian dan ketentuan teknik pembangunan yang lengkap, teratur serta jelas.
5. Pelaksanaan Konstruksi
Pada tahap ini arsitek akan membuat dokumen yang disertai dengan tulisan
Uraian Rencana Kerja serta Syarat Teknis Pelaksanaan Pekerjaan (RKS) dan
Rencana Anggaran Biaya (RAB) termasuk Daftar Volume (Bill of Quantity/BQ)
yang diperoleh dari hasil pengelolaan gambar kerja. Sehingga data tersebut dapat
memudahkan proses:
a. Pemilihan pengerjaan konstruksi
b. Pertanggung jawaban pengerjaan konstruksi
c. Pengawasan pengerjaan konstruksi
d. Perhitungan luas dan volume serta anggaran pengerjaan gedung yang jelas
dan terperinci
6. Pengawasan Berkala
Proses ini berupa pemonitoran yang dilakukan secara berkala oleh arsitek agar
proses pengerjaan sesuai dengan perencanaan.
17
BAB III
DATA LAPANGAN
18
Gambar 3. 2 Kondisi ruang perpustakaan 1
(Sumber: dokumentasi pribadi)
19
Gambar 3. 4 Detail perabot 1
(Sumber: dokumentasi pribadi)
20
Gambar 3. 6 Detail perabot 3
(Sumber: dokumentasi pribadi)
21
Gambar 3. 8 Detail perabot 5
(Sumber: dokumentasi pribadi)
22
Gambar 3. 10 Detail perabot 7
(Sumber: dokumentasi pribadi)
23
Gambar 3. 12 Detail perabot 9
(Sumber: dokumentasi pribadi)
24
Gambar 3. 14 Detail perabot 11
(Sumber: dokumentasi pribadi)
25
3.2.2 Proses Pelaksanaan Perencanaan dan Perancangan Interior Learning
Center UII
Learning center UII dalam proses desain dilakukan beberapa tahap pelaksanaan,
yaitu:
A. Survey Lokasi
Lokasi tapak berada di kawasan Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.
Lokasi tapak proyek berada di Universitas Islam Indonesia Jl. Kaliurang No.Km.
14,5, Besi, Umbulmartani, Kec. Ngemplak, Kabupaten Sleman, Daerah
IstimewaYogyakarta 55584. Lebih spesifik berada di gedung mohammad hatta
yaitu perpustakaan dan museum Universitas Islam Indonesia.
26
Gambar 3. 16 Kondisi eksisting 1
(Sumber: dokumen perusahaan)
Semulanya ruang yang akan dijadikan sebagai learning center merupakan tempat
ruang rapat, serta ruang kerja bagi pegawai perpustakaan. Klien ingin ruang tersebut
dialih fungsikan sebagai learning center bagi mahasiswa dan ruang kerja bagi
pegawai untuk mengawasi ruang learning center. Ruang ini terbagi menjadi 3
ruang, yaitu 2 ruang ukuran kecil dan 1 ruang dengan ukuran besar. Ruang terbagi
dengan adanya sekat kaca setinggi kurang lebih 2,5 meter. Antara peralihan dari
tangga menuju keruangan ini hanya memiliki sekat berupa railling sehingga orang
bisa melihat aktivitas di dalamnya.
27
B. Pengerjaan 3D dan 2D Eksisting Tapak
Pada tahap ini melakukan pengerjaan tiga dimensi dan dua dimensi dimana
ukuran ruangan diperoleh dari hasil pengukuran yang dilakukan pada saat suvey
lokasi. Berikut ini hasil gambar pengerjaan 3D dan 2D eksisting tapak.
28
Gambar 3. 19 Isometri eksisting learning center 1
(sumber: dokumen perusahaan)
29
Pada proses ini dari hasil survey diperoleh ukuran ruang dan sebagainya, dari
hasil itu dibuat dalam bentuk 3D (dimensi) dengan menggunakan sketchup serta 2D
(dimensi) dalam bentuk denah. Hal ini dilakukan agar memudahkan dalam
mendesain interior learning center serta memudahkan dalam penentuan alur
pegerakan dan pembagian ruang yang terukur.
C. Pengerjaan Moodboard
Pada tahap ini mencari tema yang sesuai dengan kebutuhan dan aktivitas,
konsep ruang, serta mencari referensi yang dapat menggambarkan konsep dengan
baik.
Pemilihan tema disesuaikan dengan identitas konsultan yaitu berupa kisi-kisi, hal
itu mejandi pertimbangan dalam mendesain ruang konsultasi. Pemilhan warna yang
cool seperti abu-abu agar terasa tenang dan fokus bagi pengguna. Pemilihan
material perabot yang akan digunakan termasuk dalam hal mendesain ruang interior
yaitu pemakaian material perabot berupa material kayu dan besi dapat meberikan
30
kesan hangat dan formal pada suasana ruang. Konsep pada ruang konsultasi berupa
modern minimalis.
31
Gambar 3. 23 Denah sebelum revisi
(Sumber: dokumentasi pribadi)
32
Gambar 3. 25 Potongan sebelum revisi
(Sumber: dokumentasi pribadi)
33
Gambar 3. 27 Pespektif ruang konsultasi 1 sebelum revisi
(Sumber: dokumentasi pribadi)
34
Gambar 3. 29 Perspektif ruang konsultasi 2 sebelum revisi
(Sumber: dokumentasi pribadi)
35
Gambar 3. 31 Isometri interior
(Sumber: dokumentasi pribadi)
Pada tahap proses desain terjadi revisi pada bagian ruang konsultasi dari
penggantian kursi, ketinggian rak buku agar lebih terjangkau lebih pengguna dalam
hal pengambilan buku, perubahan material rak buku yang selaras dengan perabot
pada bagian ruang-ruang yang lain yaitu penggantian material besi yang di cat
warna hitam menjadi warna abu-abu serta penggantian material kayu pada lemari
menjadi besi pada bagian tiang penyangga. Penggunaan lampu gantung yang berada
tepat di bawah meja kerja hal ini di karenakan agar pencahayaan terfokuskan pada
area kerja sehingga lebih fokus. Setelah mengalami proses revisi, gambar desain
diajukan kepada klien.
36
3. Rencana penyekat dinding
4. Rencana plafon
5. Rencana pengecatan
6. Rencana pengadaan furniture costum dan pabrikasi
7. Detail furniture
8. Potongan interior
9. Potongan eksisting
10. Denah interior
11. Denah eksisiting
37
Gambar 3. 34 Detail 1 perabot custom 2
(Sumber: dokumentasi pribadi)
38
Gambar 3. 36 Detail perabot custom 3
(Sumber: dokumentasi pribadi)
39
Gambar 3. 39 Detail 2 perabot custom 5
(Sumber: dokumentasi pribadi)
40
Gambar 3. 42 Detail 2 perabot custom 7
(Sumber: dokumentasi pribadi)
41
Gambar 3. 45 Detail 1 perabot custom 9
(Sumber: dokumentasi pribadi)
42
Gambar 3. 48 Detail 2 perabot custom 10
(Sumber: dokumentasi pribadi)
43
Gambar 3. 51 Detail 1 perabot custom 12
(Sumber: dokumentasi pribadi)
44
Gambar 3. 53 Rencana pengadaan furniture custom dan pabrikasi 1
(Sumber: dokumentasi pribadi)
45
Gambar 3. 55 Rencana kisi-kisi, pengecatan dinding dan HPL 1
(Sumber: dokumentasi pribadi)
46
Gambar 3. 56 Rencana kisi-kisi, pengecatan dinding dan HPL 2
(Sumber: dokumentasi pribadi)
Pengerjaan gambar kerja antara ruang resepsionis serta tunggu, ruang diskusi dan
ruang konsultasi dibuat menjadi satu. Pengerjaan gambar kerja pada ruang interior
learning center UII dikerjakan secara berkelompok oleh 3 orang termasuk penulis.
Dalam pengerjaan gambar kerja penulis memperoleh bagian pengerjaan detail
furniture custom, rencana pengadaan furniture custom dan pabrikasi, serta rencana
pengecatan dinding.
47
BAB IV
ANALISA DAN KESIMPULAN
48
6. Pengerjaan sketsa interior ruang Pengerjaan 3D ruang interior dalam
berupa denah, potongan dan bentuk skecthup dalam format
perspektif ruang isometri keseluruhan ruang serta 2D
berupa denah , potongan, perspektif
dalam bentuk render
7. Review desain bersama dosen Review desain bersama principal
architect
8. Proses pengerjaan 3D dengan hasil Presentasi desain ke client dan
berupa perspektif hasil render dan disetujui
video animasi
9. Presentasi ke dosen sebagai akhir Pengerjaan DED
dari pelaksanaan desain
10. - Penyerahan gambar dan pelaksanaan
proyek
Banyak sekali perbedaan dalam proses perancangan dan perencanan dalam
mendesain interior, seperti tabel diatas dalam pengerjaan interior di bangku kuliah
lebih menitik beratkan pada analisa pengguna, analisa fungsional dan pola gerak
serta ruang yang dihasilkan sehingga menghasilkan konsep yang sesuai dengan
kebutuhan serta mempertimbangkan desain. Dosen sebagai mentor dan
pembimbing serta selaku client.
Pada praktek profesi analisa fungsional tidak terlalu dititik beratkan hanya
berupa sketsa pola gerak serta batasan ruang tanpa adanya analisa tertulis. Praktek
profesi lebih menitik beratkan pada desain dan visual yang disajikan pada produk
hal ini berkaitan dengan penyajian gambar ke client/owner, maka mereka dapat
membayangkan akan seperti apa ruangan dan suasana di dalam ruang tersebut.
Pengerjaan detail gambar kerja yang lebih detail, termasuk pengerjaan detail
perabot. Hal ini memperjelas pengerjaan proyek dan pelaksanaan serta biaya
dibutuhkan dalam membangun ruang tersebut. Adanya pengerjaan moodboard yang
sangat membantu dalam mendesain ruang interior.
49
4.3 Kesimpulan
Banyak ilmu dan pelajaran yang penulis dapatkan selama tiga bulan praktek
profesi di AI-CTLA. Penulis mendapatkan hal-hal yang baru selama praktik profesi
yang tidak didapatkan selama di bangku kuliah arsitektur. Kesimpulan dari laporan
praktik profesi sebagai berikut:
1. Belajar manajemen proyek dalam dunia kerja
2. Penyajian gambar yang dapat dipahami dan dimengerti bagi orang
awam terhadapa dunia arsitektur atau pada client
3. Bahwa dalam desain interior sangatlah detail baik dalam mendesain
ruang tetapi mendesain perabot yang digunakan dan juga berupa
gambar kerja hingga pendetailan perabot costum yang mempermudah
dalam pelaksanaan dan pengerjaan proyek.
4. Melatih disiplin dan manajemen waktu serta melatih cara kerja yang
efektif
5. Perlunya transparasi, menjaga komunikasi, koordinasi dan kontrol yang
baik dalam sebuah team agar tercapainya visi dan misi proyek bersama
4.4 Saran
Adapun saran yang penulis sampaikan kepada pembaca, berikut ini saran dari
penulis :
1. Tetap menjaga kedisiplinan dan manjemen waktu yang baik
2. Memanfaatkan dengan sangat baik waktu selama praktik profesi
dengan menggalih ilmu dan hal-hal yang baru
3. Berani bertanya dan jangan takut dalam melakukan kesalahan selama
praktik profesi
4. Tetap menjalin komunikasi yang baik dengan pihak perusahaan sebagai
relasi pada masa yang akan datang.
50
DAFTAR PUSTAKA
51
LAMPIRAN
Mengetahui
52
Lampiran B Formulir Absensi Mingguan KP (Form-02)
NAMA MAHASISWA :
NIM :
JURUSAN :
INSTITUSI :
JUDUL LAPORAN KP :
Paraf
No Hari/tgl Keterangan kegiatan Penanggung
jawab
01
02
03
04
05
06
07
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
Lampiran C Lembar Asistensi (Form-03)
LEMBAR ASISTENSI
Nama Mahasiswa
NIM
Dosen Pembimbing
Pertemuan Ke:
Tanggal
Catatan:
( .............................................)
63
64
65
66
Lampiran D Formulir Penilaian KP dari Perusahaan/Instansi/Lembaga
(Form-04)
NAMA MAHASISWA :
NIM :
JURUSAN :
INSTITUSI :
JUDUL LAPORAN KP :
KP PADA :
* catatan:
86 S/D 100 : Sangat Baik
71 S/D 85 : Baik
56 S/D 70 : Cukup
40 S/D 55 : Kurang
< 40 : Sangat Buruk
Tempat, Tanggal
67
Lampiran E Surat pernyataan telah menyelesaikan Kerja Praktek (Form-05)
Tempat, tanggal
( Nama)
68
Lampiran F Formulir Penilaian Dosen Pembimbing (Form-06)
69