Anda di halaman 1dari 1

Membentuk Karakter Santri dengan Nilai Khidmah

Sebagai manusia, makhluk Allah yang dikatakan sempurna, memiliki kewajiban belajar. Baik dalam
mendalami ilmu dunia maupun akhirat. Sebagai bentuk penghambaan, berkhidmah sebagai seorang
santri memang sangat diperlukan.

Khidmah yang dimaksud yakni dengan cara menghormati para kyai dan bu nyai di pesantren
tersebut, yaitu dilakukan dengan melakukan segala hal baik yang diperintahkan demi kebaikan santri
itu sendiri.

Selain itu, santri hendaknya khidmah pada lingkungan sekitarnya. Jika sedang berada dirumah maka
dapat dilakukan dengan menghormati kedua orang tuanya. Setinggi apapun ilmunya, bila didepan
orang tuanya tetaplah sebagai anak yang berbakti.

Rasa khidmah tersebut bisa diwujudkan dengan menumbuhkan sikap rendah hati dan selalu ‘’merasa
salah’’. Yang dimaksud disini adalah tidak tinggi hati serta selalu menghormati, meskipun banyak
perbedaan diantara lingkungan dalam pesantren.

Contoh kecil yang sering ditemui di dalam pesantren adalah ketika sedang antri kamar mandi. Sepele
memang, tetapi kalau tidak menumbuhkan karakter khidmah antar sesama teman, tentu akan
menimbulkan kurang harmonisnya hubungan sosial.

Mengikuti ulama dengan tujuan khidmah kepada masyayikh sama halnya meneruskan perjuangan
beliau dalam menyampaikan ilmu kepada masyarakat. Didalam lingkungannya pun harus fleksibel
dan tidak memaksakan kehendak, meskipun itu benar.

Pengabdian kepada masyarakat merupakan khidmah santri yang paling besar. Bagaimana cara
menyampaikan dan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari pesantren untuk diaplikasikan ke
lingkungan sosial masyarakat?

Didalam terjun ke suatu masyarakat, sikap tawadhu dan khidmah tak lupa dijalankan, karena
kehidupan yang sesungguhnya tentu sangat jauh berbeda dengan lingkungan pesantren.

Didalam masyarakat, terdapat beberapa macam karakter. Ada watak yang baik, pun perilaku yang
kurang berkenan dihati. Tentunya hal tersebut membutuhkan perlakuan khusus.

Beragam warna kehidupan dalam bermasyarakat, membuat seorang santri menyampaikan ilmunya
harus memegang teguh rasa toleransi dan menghargai perbedaan yang ada.

Pada intinya, karakter santri yang baik adalah khidmah kepada orang tua, kyai, lingkungan, dan
masyarakat pada umumnya. Sebab hanya dengan berkhidmah barokah ilmu dari pesantren akan
diperoleh.

Anda mungkin juga menyukai