Makalah Stroke
Makalah Stroke
STROKE
OLEH KELOMPOK 1:
1. FAJERIA FITRI
3. TIARA
5. PUPUT PURNAMASARI
Puji syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah “STROKE”, dengan
tepat pada waktunya. Banyak rintangan dan hambatan yang kami hadapi dalam penyusunan
makalah ini. Namun berkat bantuan dan dukungan dari teman-teman serta bimbingan dari
dosen pembimbing, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini. Dengan adanya makalah
ini di harapkan dapat membantu dalam proses pembelajaran dan dapat menambah
pengetahuan para pembaca. Penulis juga tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan dan doa.Tidak lupa pula kami
mengharap kritik dan saran untuk memperbaiki makalah kami ini, di karenakan banyak
Palopo,5 November2019
penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penyakit stroke merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah di dunia, hal ini
Organisasi struk dunia telah mencatat hampir 85% orang mempunyai resiko mengalami
stroke, tetapi hal ini bisa terhindar jika adanya kesadaran untuk mengatasi faktor resiko
sejak dulu. Badan kesehatan dunia mempediksi bahwa penyebab kematian di dunia yang
di sebabkan oleh stroke akan meningkat seiring dengan meningkatnya kematian akibat
penyakit jantung dan kangker lebih 6jta di tahun 2010 dan menjadi 8jta pada tahun 2030
(R.A., 2012).
Penyakit stroke di bagi menjadi dua macam yaitu stroke kemik dan stoke hemogragik.
Kejadian stoke iskemik sekitar 80-85% sedangkan untuk stroke hemoragik sekitar 20% (
kejadian stroke hemoragik sekitar 30% dan iskemik 70%. Berdasarkan data tersebut dapat
di simpulkan bahwa kejadian stroke iskemik memiliki proporsi lebih besar jika di
untuk setiap tahunya. Dari jumlah kejadian tersebut, di dapatkan sekitar 2,5% meninggal
dunia dan sisanya mengalami cacat berat dan ringan. Stroke merupakan penyebab
kecacatan yang serius dan nomor satu di seluruh dunia. Di indonsia masalah stroke
semakin penting karena angka kejadian stroke di indonesia merupakan bnyak di negara
asia. Prevalensi stroke nasional sebesar 12,1%, tertinggi di profensi sulawesi selatan (
Angka kejadian stroke berulang dari penelitian yang telah di lakukan di RSUD
DR.sutomo surabaya, 180 pasien stroke di antaranya 38 orang merupakan stroke berulang
serupa berulang 13,2% dari 1210 pasien stroke. Berdasarkan data riskesdas pada tahun
2015)
B. RUMUSAN MASALAH
TINJAUAN TEORI
A. DEFINISI
yang di sebabkan oleh adanya gangguan suplay darah ke bagian dari otak. Dua jenis stroke
yang utama adalah iskemik dan hemoragik. Struk iskemik di sebabkan oleh adanya
penyumbatan akibat gumpalan aliran darah baik itu sumbatan karena trombosis (
pecahan gumpalan darah / udara/benda asing yang berada dalam pembuluh darah di otak
)ke bagian otak. Pendarahan ke dalam jaringan otak atau ruang subarakhnoid adalah
penyebab dari stroke hemoragik.Stroke merupakan penyebab utama dari kecacatan pada
oarang dewasa dan merupakan diagnosis utama teratas dalam perawatan jangka panjang
Stroke adalah deficit neurologis akut yang disebabkan oleh gangguan aliran darah
yang timbul secara mendadak dengan tanda dan gejala sesuai dengan daerah fokal otak
yang terkena. Stroke atau cedera serebrovaskuler attack ( CVA) adalah kehilangan fungsi
otak yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak.Stroke adalah sindrom
klinis yang awal timbulnya mendadak yang berlangsung 24 jam atau lebih atau
menimbulkan kematian dan semata-mata disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak
non traumatik.
Stroke adalah defisit neurologi yang memiliki awitan mendadak dan berlansung 24
jam sebagai akibat dari cerebrovaskuler disease (CVD). Stroke didefinisikan sebagai
manifestasi klinik dari gangguan fungsi serebral yang terjadi mendadak dengan tanda dan
gejala klinis baik fokal maupun global yang berlangsung lebih dari 24 jam, atau dapat
menimbulkan kematian dan baik yang dianggap karena perdarahan spontan di dalam otak
(stroke hemoragik) atau kurangnya pasokan darah yang memadai ke otak (stroke iskemik)
sebagai akibat dari sumbatan bekuan darah, penyempitan pembuluh darah, atau pecahnya
pembuluh darah. Stroke juga merupakan gangguan peredaran darah di otak yang
mengakibatkan fungsi otak terganggu dan bila berat dapat menyebabkan kematian
yang sering terjadi di Indonesia. Jumlah penderita stroke di seluruh dunia yang berusia
dibawah 45 tahun terus meningkat. Adanya penyakit penyerta serta berbagai faktor resiko
pasien stroke mengakibatkan pasien akan sering mengkonsumsi lebih dari dua macam obat
dan dapat berisiko pada ketidakefektifan pengobatan dan memungkinkan terjadi drug
related problems.
Stroke diklasifikasikan menjadi stroke iskemik dan stroke hemoragik. Kurang lebih
83% dari seluruh kejadian stroke berupa stroke iskemik, dan kurang lebih 51% stroke
disebabkan oleh trombosis arteri, yaitu pembentukan bekuan darah dalam arteri serebral
trombosis pada arteri besar (meliputi arteri karotis, serebri media dan basilaris), dan
trombosis pada arteri kecil. Tiga puluh persen stroke disebabkan trombosis arteri besar,
sedangkan 20% stroke disebabkan trombosis cabang-cabang arteri kecil yang masuk ke
dalam korteks serebri (misalnya arteri lentikulostriata, basilaris penetran, medularis) dan
yang menyebabkan stroke trombosis adalah tipe lakuner. Kurang lebih 32% stroke
disebabkan oleh emboli, yaitu tertutupnya arteri oleh bekuan darah yang lepas dari tempat
lain di sirkulasi. Stroke perdarahan frekuensinya sekitar 20% dari seluruh kejadian stroke.
stroke di Indonesia mengalami peningkatan dari 8,3 per mil pada tahun 2007 menjadi 12,1
per mil pada tahun 2013. Prevalensi Stroke berdasarkan diagnosis oleh tenaga kesehatan
gejala yakni sebesar 5,4 per mil dan bertambah seiring bertambahnya usia dimana
prevalensi stroke sama banyak pada laki-laki dan perempuan (Riskesdas, 2013).
C. ETIOLOGI
1. Trombosis serembral
Trambosis ini terjadi pada pembulu darah yang mengalami oklusi sehingga
menyebabkan iskemi jaringan otak yang dapat menimbulkan oedema dan kogesti di
sekitarnya. Trombosis boiasanya terjadi pada orang tua yang sedang tidur atau bangun
tidur hal ini dapat terjadi karena penurunan aktifitas simpatis dan penurunan tekanan
darah yang dapat menyebabkan iskema serebral. Tanda dan gejala neoragis sering kali
Aterosklerosis
Emboli
2. Hemoragi
subaraknoid atau ke dalam jaringan otak sendiri. Pendarahan ini dapat terjadi karena
pergeseran dan pemisahan jaringan otak yang berdekatan, sehingga otak akan
membengkak, jaringan otak tertekan, tertekan sehingga terjdi infrakotak, edema, dan
3. Hipoksia umum
4. Hipoksia setempat
D. Klasifikasi
Berdasarkan proses patologi dan gejala klinisnya stroke dapat diklasifikasikan menjadi :
1. Stroke Hemoragik
disebabkan pecahnya pembuluh darah otak. Umumnya terjadi pada saat melakukan
aktifitas, namun juga dapat terjadi pada saat istirahat. Kesadaran umumnya menurun
dan penyebab yang paling banyak adalah akibat hipertensi yang tidak terkontrol.
a. Perdarahan intraserebral.
trauma (cedera otak) atau kelainan pembuluh darah (aneurisma atau angioma). Jika
tidak disebabkan oleh salah satu kondisi tersebut, paling sering disebabkan oleh
tekanan darah tinggi kronis. Perdarahan intraserebral menyumbang sekitar 10% dari
semua stroke, tetapi memiliki persentase tertinggi penyebab kematian akibat stroke.
b. Perdarahan subarachnoid.
antara lapisan dalam (Pia mater) dan lapisan tengah (arachnoid mater) dari jaringan
yang dapat menyebabkan cacat permanen atau kematian. Stroke ini juga satu-
satunya jenis stroke yang lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pada pria.
Dapat berupa iskemia, emboli, spasme ataupun thrombus pembuluh darah otak,
umumnya terjadi setelah beristirahat cukup lama atau bangun tidur. Tidak terjadi
perdarahan, kesadaran umumnya baik dan terjadi proses edema otak oleh karena
hipoksia jaringan otak. Stroke non hemoragik dapat juga diklasifikasikan berdasarkan
Gangguan neurologist yang timbul mendadak dan hilang dalam beberapa menit
(durasi rata-rata 10 menit) atau beberapa jam saja, dan gejala akan hilang sempurna
Gangguan neurologist setempat yang akan hilang secara sempurna dalam waktu 1
berat dan bertambah buruk. Proses ini biasanya berjalan dalam beberapa jam atau
beberapa hari.
d. Stroke Complete
Gangguan neurologist yang timbul bersifat menetap atau permanent, maksimal sejak
awal serangan dan sedikit memperlihatkan parbaikan dapat didahului dengan TIA
E. Patofisiologi
Otak kita sangat sensitif terhadap kondisi penurunan atau hilangnya suplei darah.
Hipoksia dapat menyebabkan iskemik selebral karna tdk seperti jaringan pada bagian
tubuh lain, misalnya otot, otak tidak bisa menggunakan metabolisme anaerobik jika
terjadi kekurangan oksigen atau gloukosa. Otak di perkusi dengan jumlah yang cukup
banyak di banding organ lain yang kurang fital untuk mempertahankan metabolisme
serebral. Skemik jangka pendek dapat mengarah pada penurunan sisten neorulogis
sementara. Jika aliran darah tidak di perbaiki, terjadi kerusakan yang tdk dapat di perbaiki
pada jaringan otak atau intrak dalam hitungan menit. Luasnya intrak bergantung pada
lokasi dan ukuran arteri yang tersumbat dan kekuatan sirkulasi kolateral ke area yang di
suplai.
Skemia dengan cepat bisa mengganggu metabolisme. Kematian sel dan perubahan
yang permanen dapat terjadi dalam waktu 3 samapai 10 menit. Tingkat oksigen klien
dan kemampuan mengompensasi menentukan seberapa cepat perubahan yang tidak bisa
di perbaiki akan terjadi. Aliran drah dapat terganggu oleh masalah perkusi lokal, seperti
pada stroke atau gangguan perkusi secara umum, misalnya pada hipotensi atau henti
jantung. Tekanan perkusi serebral harus turun dua per tiga di bawah nilai normal(nilai
neurologis
Penurunan perfusi serebral biasanya di sebabkan oleh sumbatan di arteri serebral atau
perdarahan intrasebral. Sumbatan yang terjasi mengakibatkan iskemik pada jaringan otak
yang mendapatkan suplai dari arteri yang terganggu dan karena adanya pem,bengkakan
di jaringan sekelilingnya. Sel-sel di bagian tengah atau utama pada lokasi stroke akan
mati dengan segerah setelah kejadian stroke terjadi. Hal ini di kenal dengan istilah cedera
sel-sel saraf primer ( primary neuronal injury). Daerah yang mengalami hipo perkusi
juga terjadi di sekitar bagian utama yang mati. Bagian ini di sebut penumbra. Ukuran
pada bagian ini bergantung pada jumlah sirkulasi kolateral yang ada. Sirkulasi kolateral
merupakan gambran pembuluh darah yng memperbesar sirkulasi pembulu darah utama
dari otak. Perbedaan dalam ukuran dan jumlah pembulu darah kolateral dapat
menjelaskan berbagai macam tinggkat keparahan manifestasi stroke yang di alami olek
F. MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi Klinis Stroke Tanda dan gejala stroke yang dialami oleh setiap orang berbeda
dan bervariasi, tergantung pada daerah otak mana yang terganggu. Beberapa tanda dan
8. Gangguan penglihatan.
G. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Riwayat penyakit sekarang ( kapan timbulnya, lamanya serangan, gejala yang timbul )
6. Makanan atau cairan ( nafsu makan berkurang, mual, muntah pada fase akut, hilang
atau ganda, hilang sarasa sensorik, kontralateral, afisia mutorik, reaksi pupil tidak
sama
8. Kenyamanan ( sakit kepala dengan intensitas yang berbeda, tingka laku yang tidak
9. Pernafasan ( merokok sebagai faktor resiko, tidak mampu menelan karena baruk)
1. Pencegahan
Aspek yang paling penting untuk mencegah stroke adalah untuk memperlambat
b. Perubahan gaya hidup: mengurangi asupan natrium dari makanan, mengikuti prinsip
pola makan "rendah natrium, rendah gula, rendah lemak, tinggi serat",
2. Pengobatan:
d. Menurunkan kadar kolesterol: melalui pola makan dan olahraga, apabila diperlukan,
f. Obat-obatan berikut ini bermanfaat bagi pasien yang telah menderita stroke iskemik
1) Obat anti-trombosit (seperti Aspirin atau obat yang serupa) – Aspirin bisa
mencegah trombosit membeku dan merupakan obat yang umum digunakan untuk
mencegah stroke. Bila dibandingkan dengan plasebo (non-obat), obat ini bisa
mencegah tingkat kekambuhan stroke hingga 22%. Dan obat ini tidak mahal.
Sebagian besar orang tidak akan merasa tidak enak badan bila mengonsumsi
aspirin dalam dosis yang kecil (50-300 mg). Efek samping yang paling umum
merasakan sakit perut secara terus-menerus, terdapat darah dalam ludah, atau
untuk pasien yang menderita penyakit jantung dan fibrilasi atrium. Obat ini bisa
iskemik secara efektif terhadap pasien yang menderita fibrilasi atrium. Efek
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Agama :
Suku :
Alamat :
B. Riwayat Penyakit
Klien bedrest total, tidak bisa menggerakkan ektremitas atas dan bawah sebelah kiri,
susah membuka mulut disertai susah berbicara, susah menelan, produksi sekret yang
berlebihan, terdengar bunyi gurgling pada saat ekspirasi, tampak gelisah, terpasang
Klien sudah lama menderita penyakit hypertensi dan tanggal 20 November 2012 klien
2. Telinga
3. Mata
4. Hidung
5. Mulut
6. Leher
peningkatan JVP
7. Dada
Jantung
Paru-paru
8. Abdomen
9. Ekstremitas Atas
11. Kulit
D. Diagnosa Keperawatan
kata.
E. Intervensi
2. Menunjukan ketatdan
3. Memproses normal
respon terhadap
stimulus.
6. Hindari fleksi
dan panggul
7. Pertahankan suhu
tubu normal
8. Lakukan latihan
ROM pasif
9. Buat sarana
komunikasi
meyakinkan bahwa
intake/asupan makanan
cukup dan
dipertahankan.
5. Dorong klien untuk
memonitor sendiri
ysng tepat)
7. Bangun program
up (medis,konseling)
untuk manajemen
dirumah
mengembangkan
rencana keperawatan
dengan melibatkan
terdekat klien
(2) mendemontrasikan
yang sesuai
4. Informasikan kepada
pentingnya postur
mencegah
kelelahan,ketegangan,i
njuri.
6. Kolaborasi dengan
fisioterapis dalam
mengembangkan
peningkatan mekanika
tubuh.
sebagai bentuk
komunikasi mereka
disampaikan pasien
untuk menjamin
akurasi
5. Gunakan penerjemah
bila diperlukan.
6. Instruksikan pasien
ataukeluarga
menggunakan proses
kognitif,aatomis dan
fisiologis.
7. Kolaborasi bersama
berkomunikasi secara
efektif
9. Koordinasi aktivitas-
aktivitas tim
rehabilitasi.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyakit stroke merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah di dunia, hal ini
Organisasi struk dunia telah mencatat hampir 85% orang mempunyai resiko mengalami
stroke, tetapi hal ini bisa terhindar jika adanya kesadaran untuk mengatasi faktor resiko
sejak dulu. Badan kesehatan dunia mempediksi bahwa penyebab kematian di dunia yang
di sebabkan oleh stroke akan meningkat seiring dengan meningkatnya kematian akibat
penyakit jantung dan kangker lebih 6jta di tahun 2010 dan menjadi 8jta pada tahun 2030.
Penyakit stroke di bagi menjadi dua macam yaitu stroke kemik dan stoke hemogragik.
Kejadian stoke iskemik sekitar 80-85% sedangkan untuk stroke hemoragik sekitar 20% (
kejadian stroke hemoragik sekitar 30% dan iskemik 70%. Berdasarkan data tersebut dapat
di simpulkan bahwa kejadian stroke iskemik memiliki proporsi lebih besar jika di
B. Saran
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Istilah ini sudah sangat lumrah di kalangan
kita. Oleh karena itu, untuk mencegah terjadinya stroke, maka yang harus kita ubah mulai
sekarang adalah pola hidup dan pola makan yang sehat dan teratur. Jika kita membiasakan
Joy M.Black, J. H. (2018). Keperawatan Medikal Bedah,Manajemen klinis untuk hasil yang
diharapkan. Singapore: ELSEVIER.
Muttaqin, A. (2008). asuhan keperawatan klien dengan gangguan sistem persarafan. Jakarta:
Salemba medika.
Nastiti. (2012). gambaran faktor resiko kejadian stroke pada pasien stroke rawat inap di
rumah sakit Krakatau medika. jakarta: Universitas Indonesia.
R.A., N. (2012). Deteksi dini gejala dan pengobatan stroke. Yogyakarta: Aulia Publishing.