Anda di halaman 1dari 22

PEDOMAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI

Disusun oleh :
Tim Teknologi Bahan Konstruksi

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
CIREBON
DAFTAR ISI

1. Pengujian Gradasi Agregat Kasar ....................................................................... 1


2. Pengujian Gradasi Agregat Halus ....................................................................... 3
3. Kadar Zat Organik............................................................................................... 5
4. Kadar Lumpur ..................................................................................................... 6
5. Pengujian Slump Beton....................................................................................... 8
6. Pengujian Kuat Tekan Beton............................................................................... 10
7. LAMPIRAN ........................................................................................................ 12
Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi

PENGUJIAN ANALISA BUTIR / GRADASI

1. Pengujian Gradasi Agregat Kasar

Tujuan

Untuk menentukan pembagian butir ( gradasi) agregat kasar menggunakan saringan dengan
berbagai macam ukuran. Pengujian ini untuk memperoleh distribusi besaran atau persentasi
butiran dari agregat kasar yang ditunjukkan dalam table atau grafik.

Alat

 Saringan diameter 3” - 76,20 mm


 Saringan diameter 2” - 50,80 mm
 Saringan diameter 1,5” - 38,10 mm
 Saringan diameter 1” - 25,40 mm
 Saringan diameter 3/4” - 19,10 mm
 Saringan dameter ½” - 12,70 mm
 Saringan diameter 3/8” - 9,52 mm
 Pan
 Oven dengan pengatur suhu
 Timbangan dengan ketelitian 1 gr dan 0,1 gr

Bahan

 Kerikil / Split 12000 gr

Langkah Kerja

 Siapkan material yang akan diuji, bersihkan (bila ada sampah) dan dipanaskan dalam oven
dengan suhu 105 oC – 110 oC sampai beratnya tetap.

 Kemudian saringlah material tersebut menggunakan saringan dengan diameter terbesar.

 Setelah didapatkan material yang lolos dan material yang tertahan, pisahkan material yang
tertahan di saringan pada wadah yang lain ( tidak dibuang dan dicampur dengan yang lain
karena nanti akan ditimbang material yang tertahan pada tiap saringannya).

 Kemudian untuk material yang lolos saringan, disaring menggunakan saringan dengan diameter
dibawah saringan pertama.

Fakultas Teknik Unswagati 1


Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi

 Lakukan penyaringan material yang lolos sampai diameter 3/8” ( 9,52 mm )

 Terakhir timbang material yang tertahan di setiap saringan dan di catat dalam Form.

Perhitungan

 Berat tertahan = Berat total – Berat cawan


=…
 Jumlah Berat Tertahan = Jumlah berat tertahan + Berat Tertahan
=…
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛
 % Berat Tertahan = 𝑥 100 %
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑏

=…
 Persentase lolos = 100% - % Berat Tertahan

=…

Fakultas Teknik Unswagati 2


Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi

Form

LABORATURIUM FAKULTAS TEKNIK


ANALISA BUTIR / GRADASI
UNSWAGATI - CIREBON

Pekerjaan : Tanggal :
Lokasi : Dikerjakan :
No. Sampel : Dihitung :
Kedalaman : Diperiksa :

A. Fraksi Kasar Berat Contoh Kering :

Jumlah Berat % Berat


Ukuran Saringan Berat Tertahan Persentase Lolos
Tertahan Tertahan

( mm ) ( inch ) ( gr ) ( gr ) (%) (%)


76,20 3

50,80 2

38,10 1½

25,40 1

19,10 ¾

12,70 ½

9,25 3/8

Pan

Total

Fakultas Teknik Unswagati 3


Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi

2. Pengujian Gradasi Agregat Halus

Tujuan
Untuk menentukan pembagian butir ( gradasi) agregat halus menggunakan saringan dengan
berbagai macam ukuran. Pengujian ini untuk memperoleh distribusi besaran atau persentasi
butiran dari agregat kasar yang ditunjukkan dalam table atau grafik.

Alat
 Saringan No. 4 – diameter 4,75 mm
 Saringan No. 8 – diameter 2,36 mm
 Saringan No. 16 – diameter 1,18 mm
 Saringan No. 30 – diameter 0,60 mm
 Saringan No. 50 – diameter 0,30 mm
 Saringan No. 100 – diameter 0,15 mm
 Saringan No. 200 –diameter 0,075 mm
 Pan
 Oven dengan pengatur suhu
 Timbangan dengan ketelitian 0,1 gr
 Mesin pengguncang saringan (sieve shaker)
 Kuas atau sikat.

Bahan
 Pasir 2000 gr

Langkah Kerja
 Siapkan material yaitu pasir, membersihkan pasir tersebut dari kotoran.
 Kemudian pasir tersebut keringkan dalam oven pada suhu 105 oC – 110 oC sampai beratnya
tetap.
 Selanjutnya menyusun saringan pada mesin pengguncang dengan susunan saringan yang
diameter paling besar (di atas) sampai diameter terkecil (paling bawah), seperti susunan pada
alat.
 Kemudian tuangkan pasir tersebut pada susunan saringan paling atas, lalu tutup rapat,
nyalakan mesinpengguncang selama 15 menit.
 Setelah 15 menit matikan mesin pengguncang (sieve shaker), dan melepas setiap bagian
saringan pada mesin pengguncang.
 Terakhir timbang material yang tertahan di setiap saringan sampai ketelitian 0,2% dan di catat
dalam Form.

Perhitungan

 Berat tertahan = Berat total – Berat cawan


=…
 Jumlah Berat Tertahan = Jumlah berat tertahan + Berat Tertahan
=…
Fakultas Teknik Unswagati 4
Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛


 % Berat Tertahan = 𝑥 100 %
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑏

=…
 Persentase lolos = 100% - % Berat Tertahan

=…

Fakultas Teknik Unswagati 5


Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi

Form

LABORATURIUM FAKULTAS TEKNIK


ANALISA BUTIR / GRADASI
UNSWAGATI – CIREBON

Pekerjaan : Tanggal :
Lokasi : Dikerjakan :
No. Sampel : Dihitung :
Kedalaman : Diperiksa :

B. Fraksi Halus Berat Contoh Kering :

Jumlah Berat % Berat


Ukuran Saringan Berat Tertahan Persentase Lolos
Tertahan Tertahan

( mm ) ( No. ) ( gr ) ( gr ) (%) (%)


4,750 4

2,360 8

1,180 16

0,580 30

0,297 50

0,149 100

0,074 200

Pan

Jumlah

Fakultas Teknik Unswagati 6


Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi

PENGUJIAN KADAR ZAT ORGANIK DAN KADAR LUMPUR

3. Kadar Zat Organik

Tujuan

Untuk menentukan kadar zat organik dalam agregat halus yang akan digunakan untuk bahan
campuran beton.

Alat

 Oven dengan pengatur suhu.


 Gelas ukur 250 cc.
 Standar warna.
 Saringan No. 4.

Bahan

 Pasir kering (lolos saringan No. 4) 90 gr


 Larutan NaOH 3% (3 bagian berat NaOH dan 97 ml air suling).

Langkah Kerja

 Pertama, siapkan pasir kering yang lolos saringan No. 4 sebanyak 90 gr, kemudian masukkan
kedalam gelas ukur 250 cc, dan masukkan juga larutan NaOH 3% sampai setinggi 200 cc.

 Selanjutnya tutup gelas ukur dan kocok gelas ukur selama 30 menit, sampai tercampur semua.

 Kemudian simpan dan biarkan selama 24 jam.

 Setelah 24 jam, lihat warna NaOH, dan cocokkan dengan Standar Warna.

Fakultas Teknik Unswagati 7


Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi

4. Kadar Lumpur

Tujuan

Untuk menentukan adanya kadar lumpur dalam pasir yang akan digunakan untuk bahan campuran
beton.

Alat

 Oven dengan pengatur suhu.


 Saringan No. 200.
 Wadah pencuci benda uji dengan kapasitas cukup.
 Skop.
 Cawan.

Bahan

 Pasir 500 gr.

Langkah Kerja

 Pertama panaskan pasir 500 gr kedalam oven (105 – 110)0 C. Setelah kering, dinginkan dengan
cara didiamkan. Setelah dingin timbang beratnya (W1).

 Kemudian masukkan pasir kedalam saringan No.200, semprotkan air berulang – ulang sampai
air menjadi jernih.

 Selanjutnya, setelah di rasa jernih, sisa bahan yang tertahan di saringan No. 200, pindahkan
kedalam cawan dan di keringkan lagi kedalam oven dengan suhu (105 – 110) 0 C.

 Terakhir, setelah kering dan dingin timbang beratnya (W2).

Perhitungan
𝑊2
 Kandungan Lumpur = 𝑥 100 %
𝑊1

=…

W1 = Berat benda uji semula (gram)

W2 = Berat bahan yang tertahan pada saringan No. 200 (gram)

Fakultas Teknik Unswagati 8


Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi

Form

LABORATURIUM FAKULTAS TEKNIK PENGUJIAN KADAR LUMPUR &


UNSWAGATI – CIREBON BAHAN LOLOS # 200

Pekerjaan : Tanggal :
Lokasi : Dikerjakan :
No. Contoh : Dihitung :
Diperiksa :

Jenis Sampel : Agregat Halus

A Berat contoh kering sebelum dicuci gram

B Berat contoh kering setelah dicuci gram

C Berat contoh yang lolos saringan No. 200 gram


C
Persentase lolos # No. 200 x 100 %
A

Persentase lolos # No. 200

Fakultas Teknik Unswagati 9


Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi

PENGUJIAN SLUMP BETON DAN KUAT TEKAN BETON

5. Pengujian Slump Beton

Tujuan

Untuk menentukan nilai slump beton atau penurunan ketinggian pada pusat permukaan atas beton
yang diukur setelah cetakan kerucut terpancung diangkat. Pengujian ini digunakan untuk
menentuka kemudahan pengerjaan beton segar ( workability ) pada berbagai kebutuhan pekerjaan.

Alat

 Cetakan kerucut terpancung / kerucut Abrams, diameter bawah 20 cm, diameter atas 10 cm,
dan tinggi 30 cm, bagian bawah dan atas terbuka (bahan dari logam seng tidak tembus air).
 Tongkat / stick pemadat diameter 16 mm, panjang 60 cm dibuat dari besi baja tahan karat,
dengan ujungnya bulat.
 Loyang dari plat besi.
 Sendok mortar cekung.

 Mesin pengaduk / concrete mixer.

Bahan

 Semen
 Pasir
 Kerikil / split
 Air

Langkah Kerja

 Pertama- tama mencampurkan semen, pasir, dan kerikil / split dengan perbandingan 1 : 2 : 3
dengan menggunakan mesin pengaduk / concrete mixer, sampai merata sambil diberi air
secukupnya, sehingga membentuk adukan beton.

 Setelah adukan beton tercampur rata, masukkan adukan beton tersebut kedalam cetekan
kerucut yang sudah ditempatkan pada loyang, sambil ditusuk-tusukkan dengan tongkat / stick
(ditusuk-tusukkan bertujuan agar adonan beton terisi merata pada cetakan kerucut, setelah terisi
merata, kemudian meratakan permukaan atas cetakan kerucut, dan diamkan selama ±30 detik.

 Sebelum kerucut diangkat salah seorang dari kelompok membersihkan adukkan beton disekitar
alat cetak, kemudian angkat dengan cepat keatas.

Fakultas Teknik Unswagati 10


Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi

 Setelah diangkat mengukur ketinggiannya dari puncak cetakkan kerucut sampai penurunan
slump.

Collapse / runtuh

Keadaan ini disebabkan terlalu banyak air/basah sehingga campuran dalam cetakan runtuh
sempurna.

Shear

Pada keadaan ini bagian atas sebagian bertahan, sebagian runtuh sehingga berbentuk miring,
mungkin terjadi karena adukan belum rata tercampur.

True

Merupakan bentuk slump yang benar dan ideal.

Jika pada saat uji slump bentuk yang dihasilkan adalah collapse atau shear, maka tidak perlu
membuat campuran baru terburu-buru. Cukup ambil sample beton segar yang baru dan mengulang
pengujian.

Standar nilai slump yang biasa dipakai :

1. 0-25 mm untuk jalan raya


2. 10-40 mm untuk pondasi (low workability)
3. 50-90 mm untuk beton bertulang normal menggunakan vibrator (medium workability)
4. >100 mm untuk high workability

Fakultas Teknik Unswagati 11


Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi

6. Pengujian Kuat Tekan Beton

Tujuan

Untuk menentukan kekuatan tekan pada beton, dengan sampel berbentuk kubus dan silinder.

Alat

 Cetakan kubus ( 15 cm x 15 cm ) dan silinder ( diameter 15 cm dan tinggi 30 cm)


 Tongkat / stick
 Mesin pengaduk / concrete mixer
 Bak pengaduk
 Compression machine
 Timbangan
 Sendok, Ember, dll

Bahan

 Pelumas / oli
 Semen, Pasir, dan Kerikil / Split dengan perbandingan 1 : 2 : 3
 Air secukupnya

Langkah Kerja

 Pertama masukkan adukkan beton pada cetakkan kubus dan silinder, yang sebelumnya sudah
oleskan dengan pelumas / oli.

 Kemudian masukkan adukan beton sedikit demi sedikit sembari ditusuk-tusukkan dengan
tongkat / stick agar adukkan masuk merata pada cetakkan, setelah terisi penuh dan merata,
ratakan juga bagian atasnya dan beri label ( nomor, tanggal, slump, dll).

 Setelah 24 jam atau sehari kemudiannya, buka cetakkan kemudian direndam dalam air dan
diangkat pada saat akan dilakukan pengujian ( umur 3, 7, 14, dan 28 ).

 Cara pengujiannya yaitu, pertama timbang terlebih dahulu contoh beton yang sudah direndam,
kemudian contoh beton diletakkan ditengah-tengah mesin tekan / compression machine.

 Selanjutnya hidupkan mesin tekannya, sehingga contoh beton mengalami retakkan, catat
gaya untuk meretakkan contoh beton yang dapat dilihat pada mesin.

Fakultas Teknik Unswagati 12


Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi

Perhitungan

Hitung kuat tekan beton dengan cara :

Kuat tekan =P/A

P = Beban maksimum (kg)

A = Luas bidang tekan contoh benda uji (cm2)

(untuk benda uji silinder hasil dari kuat tekan dibagi 0,83)

Fakultas Teknik Unswagati 13


Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi

Form

LABORATURIUM FAKULTAS TEKNIK PENGUJIAN KUAT TEKAN


UNSWAGATI - CIREBON SAMPEL BETON

Proyek : Tanggal :
Lokasi : Dikerjakan :
Kontraktor : Diperiksa :
Kuat Tekan Karakteristik : Semen :
Bentuk : Campuran :

Kuat Tekan
Luas Bid.
Tanggal Umur Berat Beban Mpa Slump
Tek. Kode Benda
No. n Hari 28 Hari Uji

Pengecoran Pengujian (n Hari) ( gr ) ( gr ) ( kg ) (kg/cm2) (kg/cm2) (cm)

Keterangan :
- Hasil pengujian hanya berlaku untuk sampel ( benda uji ) yang diterima.
- Hasil pembagi dari umur 3 hari ke umur 28 hari = 0,40 (PBI)
- Hasil pembagi dari umur 9 hari ke umur 28 hari = 0,72 (PBI)
- Hasil pembagi dari umur 14 hari ke 28 hari = 0, 88 (PBI)
- Bentuk Benda Uji = kubus 15 x 15 cm = 1
- Bentuk Benda Uji = silinder 15 x 30 cm = 0,83

Fakultas Teknik Unswagati 14


Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi

LAMPIRAN

Fakultas Teknik Unswagati 15


Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi

SIEVE SHEKER ELECTRIC

Keterangan Gambar :

1. Saklar ON-OFF
2. Pan
3. Sieve (Saringan)
4. Baut Pengunci
5. Tian
6. Tutup (Cover)
7. Bos Penggantung
8. Tiang Penggantung
9. Klem Penjepit Sieve
10.Dudukan Sieve
11.Box Mesin
12.Steker

Fakultas Teknik Unswagati 16


Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi

SLUMP TEST SET


CO – 370

Keterangan Gambar :

1. Slump Cone
2. Inspection Scale
3. Tamping Rod
4. Base Palte
5. Scoop
6. Trowel
7. Brush

Fakultas Teknik Unswagati 17


Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi

LABORATORY CONCRETE MIXER


CO – 610

Keterangan Gambar :

1. Saklar ON-OFF
2. Box Motor
3. Steker
4. Drum Mixer
5. Handle Pengungkit
6. Kipas Pengaduk
7. Roda
8. Tiang Kaki

Fakultas Teknik Unswagati 18


Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi

COMPRESSION MACHINE

Keterangan Gambar :

1. Manometer
2. Jarum Merah
3. Jarum Hitam
4. Rangka
5. Pintu Ram
6. Plat Penekan Atas
7. Benda Uji
8. Dudukan Tambahan
9. Plat Penekan Bawah
Fakultas Teknik Unswagati 19
Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi

10.Hidrolik Silinder
11.Remote Control
12.Motor Hidrolik
13.Baut Fentilasi Udara

Fakultas Teknik Unswagati 20

Anda mungkin juga menyukai