Disusun oleh :
Tim Teknologi Bahan Konstruksi
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
CIREBON
DAFTAR ISI
Tujuan
Untuk menentukan pembagian butir ( gradasi) agregat kasar menggunakan saringan dengan
berbagai macam ukuran. Pengujian ini untuk memperoleh distribusi besaran atau persentasi
butiran dari agregat kasar yang ditunjukkan dalam table atau grafik.
Alat
Bahan
Langkah Kerja
Siapkan material yang akan diuji, bersihkan (bila ada sampah) dan dipanaskan dalam oven
dengan suhu 105 oC – 110 oC sampai beratnya tetap.
Setelah didapatkan material yang lolos dan material yang tertahan, pisahkan material yang
tertahan di saringan pada wadah yang lain ( tidak dibuang dan dicampur dengan yang lain
karena nanti akan ditimbang material yang tertahan pada tiap saringannya).
Kemudian untuk material yang lolos saringan, disaring menggunakan saringan dengan diameter
dibawah saringan pertama.
Terakhir timbang material yang tertahan di setiap saringan dan di catat dalam Form.
Perhitungan
=…
Persentase lolos = 100% - % Berat Tertahan
=…
Form
Pekerjaan : Tanggal :
Lokasi : Dikerjakan :
No. Sampel : Dihitung :
Kedalaman : Diperiksa :
50,80 2
38,10 1½
25,40 1
19,10 ¾
12,70 ½
9,25 3/8
Pan
Total
Tujuan
Untuk menentukan pembagian butir ( gradasi) agregat halus menggunakan saringan dengan
berbagai macam ukuran. Pengujian ini untuk memperoleh distribusi besaran atau persentasi
butiran dari agregat kasar yang ditunjukkan dalam table atau grafik.
Alat
Saringan No. 4 – diameter 4,75 mm
Saringan No. 8 – diameter 2,36 mm
Saringan No. 16 – diameter 1,18 mm
Saringan No. 30 – diameter 0,60 mm
Saringan No. 50 – diameter 0,30 mm
Saringan No. 100 – diameter 0,15 mm
Saringan No. 200 –diameter 0,075 mm
Pan
Oven dengan pengatur suhu
Timbangan dengan ketelitian 0,1 gr
Mesin pengguncang saringan (sieve shaker)
Kuas atau sikat.
Bahan
Pasir 2000 gr
Langkah Kerja
Siapkan material yaitu pasir, membersihkan pasir tersebut dari kotoran.
Kemudian pasir tersebut keringkan dalam oven pada suhu 105 oC – 110 oC sampai beratnya
tetap.
Selanjutnya menyusun saringan pada mesin pengguncang dengan susunan saringan yang
diameter paling besar (di atas) sampai diameter terkecil (paling bawah), seperti susunan pada
alat.
Kemudian tuangkan pasir tersebut pada susunan saringan paling atas, lalu tutup rapat,
nyalakan mesinpengguncang selama 15 menit.
Setelah 15 menit matikan mesin pengguncang (sieve shaker), dan melepas setiap bagian
saringan pada mesin pengguncang.
Terakhir timbang material yang tertahan di setiap saringan sampai ketelitian 0,2% dan di catat
dalam Form.
Perhitungan
=…
Persentase lolos = 100% - % Berat Tertahan
=…
Form
Pekerjaan : Tanggal :
Lokasi : Dikerjakan :
No. Sampel : Dihitung :
Kedalaman : Diperiksa :
2,360 8
1,180 16
0,580 30
0,297 50
0,149 100
0,074 200
Pan
Jumlah
Tujuan
Untuk menentukan kadar zat organik dalam agregat halus yang akan digunakan untuk bahan
campuran beton.
Alat
Bahan
Langkah Kerja
Pertama, siapkan pasir kering yang lolos saringan No. 4 sebanyak 90 gr, kemudian masukkan
kedalam gelas ukur 250 cc, dan masukkan juga larutan NaOH 3% sampai setinggi 200 cc.
Selanjutnya tutup gelas ukur dan kocok gelas ukur selama 30 menit, sampai tercampur semua.
Setelah 24 jam, lihat warna NaOH, dan cocokkan dengan Standar Warna.
4. Kadar Lumpur
Tujuan
Untuk menentukan adanya kadar lumpur dalam pasir yang akan digunakan untuk bahan campuran
beton.
Alat
Bahan
Langkah Kerja
Pertama panaskan pasir 500 gr kedalam oven (105 – 110)0 C. Setelah kering, dinginkan dengan
cara didiamkan. Setelah dingin timbang beratnya (W1).
Kemudian masukkan pasir kedalam saringan No.200, semprotkan air berulang – ulang sampai
air menjadi jernih.
Selanjutnya, setelah di rasa jernih, sisa bahan yang tertahan di saringan No. 200, pindahkan
kedalam cawan dan di keringkan lagi kedalam oven dengan suhu (105 – 110) 0 C.
Perhitungan
𝑊2
Kandungan Lumpur = 𝑥 100 %
𝑊1
=…
Form
Pekerjaan : Tanggal :
Lokasi : Dikerjakan :
No. Contoh : Dihitung :
Diperiksa :
Tujuan
Untuk menentukan nilai slump beton atau penurunan ketinggian pada pusat permukaan atas beton
yang diukur setelah cetakan kerucut terpancung diangkat. Pengujian ini digunakan untuk
menentuka kemudahan pengerjaan beton segar ( workability ) pada berbagai kebutuhan pekerjaan.
Alat
Cetakan kerucut terpancung / kerucut Abrams, diameter bawah 20 cm, diameter atas 10 cm,
dan tinggi 30 cm, bagian bawah dan atas terbuka (bahan dari logam seng tidak tembus air).
Tongkat / stick pemadat diameter 16 mm, panjang 60 cm dibuat dari besi baja tahan karat,
dengan ujungnya bulat.
Loyang dari plat besi.
Sendok mortar cekung.
Bahan
Semen
Pasir
Kerikil / split
Air
Langkah Kerja
Pertama- tama mencampurkan semen, pasir, dan kerikil / split dengan perbandingan 1 : 2 : 3
dengan menggunakan mesin pengaduk / concrete mixer, sampai merata sambil diberi air
secukupnya, sehingga membentuk adukan beton.
Setelah adukan beton tercampur rata, masukkan adukan beton tersebut kedalam cetekan
kerucut yang sudah ditempatkan pada loyang, sambil ditusuk-tusukkan dengan tongkat / stick
(ditusuk-tusukkan bertujuan agar adonan beton terisi merata pada cetakan kerucut, setelah terisi
merata, kemudian meratakan permukaan atas cetakan kerucut, dan diamkan selama ±30 detik.
Sebelum kerucut diangkat salah seorang dari kelompok membersihkan adukkan beton disekitar
alat cetak, kemudian angkat dengan cepat keatas.
Setelah diangkat mengukur ketinggiannya dari puncak cetakkan kerucut sampai penurunan
slump.
Collapse / runtuh
Keadaan ini disebabkan terlalu banyak air/basah sehingga campuran dalam cetakan runtuh
sempurna.
Shear
Pada keadaan ini bagian atas sebagian bertahan, sebagian runtuh sehingga berbentuk miring,
mungkin terjadi karena adukan belum rata tercampur.
True
Jika pada saat uji slump bentuk yang dihasilkan adalah collapse atau shear, maka tidak perlu
membuat campuran baru terburu-buru. Cukup ambil sample beton segar yang baru dan mengulang
pengujian.
Tujuan
Untuk menentukan kekuatan tekan pada beton, dengan sampel berbentuk kubus dan silinder.
Alat
Bahan
Pelumas / oli
Semen, Pasir, dan Kerikil / Split dengan perbandingan 1 : 2 : 3
Air secukupnya
Langkah Kerja
Pertama masukkan adukkan beton pada cetakkan kubus dan silinder, yang sebelumnya sudah
oleskan dengan pelumas / oli.
Kemudian masukkan adukan beton sedikit demi sedikit sembari ditusuk-tusukkan dengan
tongkat / stick agar adukkan masuk merata pada cetakkan, setelah terisi penuh dan merata,
ratakan juga bagian atasnya dan beri label ( nomor, tanggal, slump, dll).
Setelah 24 jam atau sehari kemudiannya, buka cetakkan kemudian direndam dalam air dan
diangkat pada saat akan dilakukan pengujian ( umur 3, 7, 14, dan 28 ).
Cara pengujiannya yaitu, pertama timbang terlebih dahulu contoh beton yang sudah direndam,
kemudian contoh beton diletakkan ditengah-tengah mesin tekan / compression machine.
Selanjutnya hidupkan mesin tekannya, sehingga contoh beton mengalami retakkan, catat
gaya untuk meretakkan contoh beton yang dapat dilihat pada mesin.
Perhitungan
(untuk benda uji silinder hasil dari kuat tekan dibagi 0,83)
Form
Proyek : Tanggal :
Lokasi : Dikerjakan :
Kontraktor : Diperiksa :
Kuat Tekan Karakteristik : Semen :
Bentuk : Campuran :
Kuat Tekan
Luas Bid.
Tanggal Umur Berat Beban Mpa Slump
Tek. Kode Benda
No. n Hari 28 Hari Uji
Keterangan :
- Hasil pengujian hanya berlaku untuk sampel ( benda uji ) yang diterima.
- Hasil pembagi dari umur 3 hari ke umur 28 hari = 0,40 (PBI)
- Hasil pembagi dari umur 9 hari ke umur 28 hari = 0,72 (PBI)
- Hasil pembagi dari umur 14 hari ke 28 hari = 0, 88 (PBI)
- Bentuk Benda Uji = kubus 15 x 15 cm = 1
- Bentuk Benda Uji = silinder 15 x 30 cm = 0,83
LAMPIRAN
Keterangan Gambar :
1. Saklar ON-OFF
2. Pan
3. Sieve (Saringan)
4. Baut Pengunci
5. Tian
6. Tutup (Cover)
7. Bos Penggantung
8. Tiang Penggantung
9. Klem Penjepit Sieve
10.Dudukan Sieve
11.Box Mesin
12.Steker
Keterangan Gambar :
1. Slump Cone
2. Inspection Scale
3. Tamping Rod
4. Base Palte
5. Scoop
6. Trowel
7. Brush
Keterangan Gambar :
1. Saklar ON-OFF
2. Box Motor
3. Steker
4. Drum Mixer
5. Handle Pengungkit
6. Kipas Pengaduk
7. Roda
8. Tiang Kaki
COMPRESSION MACHINE
Keterangan Gambar :
1. Manometer
2. Jarum Merah
3. Jarum Hitam
4. Rangka
5. Pintu Ram
6. Plat Penekan Atas
7. Benda Uji
8. Dudukan Tambahan
9. Plat Penekan Bawah
Fakultas Teknik Unswagati 19
Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi
10.Hidrolik Silinder
11.Remote Control
12.Motor Hidrolik
13.Baut Fentilasi Udara