OLEH:
RAHMAD
NIM. 14063062/2014
Puji syukur berkat rahmat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat
Laporan ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam menyelesaikan mata kuliah Kerja Praktek pada Jurusan Teknik Elektro
Program Studi Pendidikan Teknik Elektro, Universitas Negeri Padang tahun 2017.
juga menambah pengalaman bekerja pada suatu instansi sebagai wahana adaptasi
dorongan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
2. Kepada kedua orang tua dan seluruh keluarga tercinta yang selalu
pendidikan.
iii
3. Bapak Drs. Hambali, M.Kes selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro
6. Pusat Pendidikan dan Pelatihan PT. Semen Padang yang telah menerima
7. Bapak Ade Kurniawan, S.T selaku Kepala Biro PLI Indarung V PT.Semen
Padang
Listrik dan Instrumen Raw Mill & Storage Indarung V PT. Semen Padang.
khususnya area Raw Mill: Bapak Zul, Bapak Ari, Bapak Syafril, Bapak
Junaidi, Bapak Awaludin, Bapak Don, Bapak Mehmod, Bang Harto, Bang
Reza, Bang Irsyad, Bang Dede, Bang Yos, Bang Novri, Bang Chandra
serta karyawan yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu, terima
kasih banyak karena telah menerima penulis di kantor PLI Raw Mill
iv
Indarung V serta meluangkan waktunya untuk membimbing dan berbagi
12. Teman teman seperjuangan Kerja Praktek di PT. Semen Padang (Thia,
pengalaman dan ilmu yang kita dapatkan dapat bermanfaat di masa depan.
14. Seluruh pihak yang membantu dalam pelaksanaan kerja praktek di PT.
bukanlah tanpa kelemahan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun agar laporan ini lebih baik di masa depan.
Akhir kata, semoga para pembaca laporan kerja praktek ini bermanfaat
bagi pembacanya.
Penulis
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................vii
DAFTAR TABEL..............................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Aspek-Aspek Teoritis................................................................................32
B. Sistim Penggerak Bridge Scraper..............................................................42
C. Pembahasan Skew Sensor Pada Bridge Scraper........................................50
D. Pembahasan / Ulasan................................................................................62
A. KESIMPULAN........................................................................................63
B. SARAN....................................................................................................64
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................65
LAMPIRAN.........................................................................................................66
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
vi
1. Sejarah PT Semen Padang................................................................................8
2. PT Semen Padang............................................................................................11
3. Proses Pembuatan Semen Sederhana..............................................................16
4. Bridge Scraper.................................................................................................32
5. Komponen-Komponen Bridge Scraper...........................................................34
6. Kontruksi Motor Induksi.................................................................................37
7. Sketsa Local Tes Mode Bridge Scraper..........................................................42
8. Sketsa Local Tes Mode Chain Motor..............................................................43
9. Motor Chain.....................................................................................................43
23. Potensiometer.................................................................................................60
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
vii
5. Spesifikasi Raking Device Motor (M21)..........................................................47
6. Spesifikasi Hidrauliq Equipment Motor (M17)................................................48
7. Spesifikasi Cable Drum Motor (M51, M52, M53)...........................................49
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
viii
10. Surat Pengiriman PLI dari UHI.......................................................................75
11. Surat Tugas Dosen Pembimbing......................................................................76
12. Catatan Harian Kegiatan Lapangan.................................................................77
13. Catatan Konsultasi Laporan dengan Supervisor..............................................85
14. Lembaran Penilaian Supervisor Industri.........................................................86
15. Sertifikat PLI Dari Perusahaan........................................................................87
16. Foto Kegiatan PLI...........................................................................................89
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pelaksanaan Praktek Lapangan Industri.
(usaha).
dari pendidikan sistim ganda. Maksud dari pendidikan sistim ganda adalah
itu bisa berupa industri, instansi, badan usaha atau perusahaan (milik
dengan beban kredit semester serta jumlah jam kerja perminggu dari
1
2
memiliki wawasan dan penguasaan teknologi yang lebih luas dan aplikasi
Secara tidak langsung kegiatan ini juga merupakan salah satu konstribusi
bekal terhadap mahasiswa tentang apa yang perlu mereka miliki nantinya
banyak tentang Skew Control pada Bridge Scraper lime stone storage di
proses.
4
bangku kuliah.
7) Mengenalkan dan membiasakan diri terhadap suasana kerja
kerja.
8) Menyiapkan tenaga kerja terdidik sesuai dengan harapan yang
Elektro.
2) Tugas mahasiswa yang merupakan inti dari program PLI, yaitu
yang ada.
c. Bagi Jurusan Teknik Elektro UNP
1) Sebagai bahan masukan, evaluasi dan pengembangan
3. Batasan Masalah
Untuk memudahkan dalam menyelesaikan laporan Pengalaman
Lapangan Industri (PLI) ini, maka penulis membatasi pada skew
control pada bridge scraper lime stone storage di raw mill Indarung V
PT. Semen Padang.
BAB II : PEMBAHASAN
Semen Padang.
perusahaan tersebut.
Jerman yang bernama Ir. Carl Christophus Lau tertarik dengan batu-batuan
yang ada di Bukit Karang Putih dan Bukit Ngalau Padang. Batu-batuan itu
8
beberapa perusahaan seperti Fa. Gebroeders Veth, Fa. Dunlop, Fa. Yarman
& son serta pihak swasta lainnya sehingga pada tanggal 18 Maret 1910
kurang 15 Km dari pusat kota Padang ini mulai berproduksi pada tahun
1913 dengan kapasitas 22.900 ton per tahun dan pada tahun 1939 pernah
1942 sampai 1945, pabrik semen ini diambil alih oleh Manajemen Asano
Indarung.
Negara (PN) Semen Padang yang mulai berlaku sejak tanggal 1 April
1961.
pabrik baru Indarung II, IIIA, IIIB, IIIC, maka terhitung mulai 1 Januari
suku cadang peralatannya akan tetapi masih tetap dirawat dengan baik.
Pabrik Indarung II mulai dibangun pada tahun 1977 dan selesai pada tahun
1983) dan Indarung IIIB (selesai tahun 1987). Pabrik Indarung IIIC
dinamakan Pabrik Indarung III sedangkan Pabrik Indarung IIIB dan IIIC
yang menggunakan 1 Kiln yang sama diberi nama Pabrik indarung IV.
tahun.
konsolidasi atas tiga buah pabrik semen milik pemerintah yaitu PT. Semen
Padang, PT. Semen Gresik dan PT. Semen Tonasa yang terealisasi tanggal
15 September 1995.
Sedangkan untuk misi dari PT. Semen Padang yaitu sebagai berikut
tinggi.
c. Meningkatkan kemampuan rekayasa dan engineering untuk
baru.
bidangnya sendiri.
Melalui struktur organisasi perusahaan, dapat diketahui garis
jawabnya.
Struktur organisasi PT. Semen Padang sering mengalami
Juli 2016.
Oleh sebab itu, struktur organisasi PT. Semen Padang
(RUPS). Tugas dewan ini secara umum adalah sebagai dewan pengarah
13
b. Dewan Direksi
Dewan direksi terdiri dari Direktur Utama yang dibantu oleh tiga
Keuangan.
Direktur Utama merupakan orang yang paling bertanggung jawab
adalah:
1) Internal Audit
2) Depertemen Komunikasi dan Sarana Umum
3) Departemen Legal &GRC / MR
4) Tim Counterpart Proyek Strategis &Proyek Indarung VI
beberapa orang Staf Direksi &karyawan yang dibagi atas (Divisi Pabrik,
1982):
1) Karyawan tetap
adalah
1) PT. Igasar
2) PT. Yasiga Sarana Utama
3) PT. Andalas Yasiga Perkasa
4) PT. Pasoka Sumber Karya
5) Yayasan Igasar
6) Semen Padang Hospital (SPH)
4. Proses Pembuatan Semen
15
Semen Padang, yaitu proses basah (Wet Process) dan proses kering (Dry
Process). Secara garis besar pembuatan semen terbagi atas lima tahap yaitu:
Berikut ini akan dijelaskan satu per satu bahan mentah dalam
1) Batu Kapur
Batu kapur merupakan sumber Kalsium Oksida (CaO) dan
sebagai berikut:
a) Shipping, yaitu pengupasan atau pembukaan lapisan kerak dari
(ANFO).
d) Dozing, yaitu proses pengumpulan batu kapur yang telah
dan dibawa ke crusher dengan sheel loader atau dump truck dan
3) Tanah Liat
mentah.
4) Pasir Besi
mentah. PT. Semen Padang tidak memiliki area tambang besi, tetapi
Cilacap.
5) Gypsum
b. Penggilingan Campuran
Proses ini dilakukan di dalam raw mill atau tromol tanah. Ada beberapa
Ada dua tipe Raw Mill yang dipakai oleh Semen Padang untuk
penggilingan bahan baku menjadi Raw Mix yaitu tipe vertikal dan tipe
horizontal. Perbedaan ini terletak pada posisi Raw Mill terhadap arah
aliran bahan baku sewaktu penggilingan. Cara penggilingan ini ada dua
yaitu proses basah dan proses kering. Hal ini yang membedakan
1) Penggilingan Basah
cairan keluar dari raw mill ini disebut slurry. Agar slurry yang
2) Penggilingan Kering
keluar dari kiln, gas buang dari mesin diesel, atau gas panas dari
alat yang disebut hot air generation. Campuran bahan mentah yang
c. Pembakaran
sampai mencapai suhu maksimum 1400 0C. Pada proses pembakaran ini
agar material terbakar merata, bahan bakar untuk pembakaran ini adalah
20
batu bara yang dijadikan serbuk (Fine Coal), di dalam kiln dilapisi oleh
batu tahan api (Fire Brick) yang berfungsi untuk menurunkan temperature
pada shell kiln sehingga shell kiln tidak rusak. Material yang keluar dari
grate cooler ini disebut klinker dengan temperature mencapai ±150 0C dan
klinker yang halus jatuh ke dalam drag chain conveyor, karena di dalam
grate cooler terdapat grate plat yang digerakkan dengan motor dan juga
terdapat lobang-lobang kecil yang dapat dilalui oleh klinker yang kecil,
Conveyor.
d. Penggilingan Klinker
e. Pengantongan
dua belas unit packer yaitu: dua unit di Indarung I, enam unit di Packing
Plant Indarung dan empat unit di Teluk Bayur (satu unit merupakan rotary
bottom silo masuk ke air slide dan diteruskan ke Bucket Elevator. Dari
dipisahkan dari material asing atau gumpalan semen. Semen yang halus
menjaga agar isi dalam feed tank selalu terkontrol. Jika feed tank terisi
penuh maka pneumatic valve akan menutup secara otomatis. Dan jika feed
Semen dari feed tank akan diteruskan ke packer tank dan masuk ke
a. Portland Cement
Merupakan perekat hidrolis yang dihasilkan dengan cara
senyawa kalsium sulfat. Semen Portland ini ada lima tipe dengan fungsi
tersendiri yaitu:
1) Portland Cement Type 1
22
pada tanah dan air yang mengandung sulfat 0,0%-0,10% dan dapat
Standar :
pengolahan limbah.
bertingkat, beton pra cetak dan pra tekan serta bangunan dalam air
semen tipe I dan tipe SMC. Produk ini memakai pasir pozzolan yang
minyak dengan kedalaman 8000 kaki dan tahan terhadap Sulfat tinggi.
91/1993 tipe M.
c. Super Masory Cement (SMC)
Memiliki standar sebagai berikut :
1) Standar Nasional Indonesia : SNI 15 – 3500 – 2004
2) American Society for Testing and Materials : ASTM C 91-05
Semen ini termasuk tipe Semen Portland campur yang digunakan
tingginya 20 Mpa (200 kg/cm3) pada umur 28 hari. Semen ini dapat juga
25
digunakan untuk bahan baku pembuatan genteng beton, paving blok, dan
6. Kapasitas Produksi
sebagai berikut:
dari 120.000 ton per tahun menjadi 220.000 ton per tahun.
produksinya dari 220.000 ton per tahun menjadi 330.000 ton per tahun.
pembuatan semen proses kering, bekerja sama dengan F.L. Smidth &
pada tahun 1983. Pada tahun 1987 pembangunan Indarung III B juga
selesai. Indarung III C dibangun oleh PT. Semen Padang dengan sistem
swakelola dan selesai pada tahun 1994. Indarung III A yang akhirnya
dinamakan dengan pabrik Indarung III dan Indarung III B dan III C
sebesar 2.300.000 ton per tahun, dan mulai beroperasi secara komersil
di PT.Semen Padang maka untuk tahun 2011 ini produksi semen pun
(UHI). Penulis melaksanakan PLI di PT. Semen Padang bagian PLI Raw
Mill Indarung V.
Dalam melaksanakan Pengalaman Lapangan Industri ini, metode
1. Kegiatan Umum :
2. Kegiatan Khusus :
a. Mengetahui bagian-bagian motor penggerak Bridge Scraper Lime
NO Tanggal Kegiatan
1 19 Juni 2017 Datang Ke Tempat Lokasi PLI
2 19 Juni s.d 22 Juni 2017 Orientasi Lapangan
3 03 Juli s.d 02 Agustus 2017 Kerja Praktek dan Pengambilan Data
4 03 Agustus s.d 18 Agustus 2017 Penyelesaian Laporan
1. Kegiatan PLI
dari tanggal 19 juni 2017 sampai dengan 18 Agustus 2017 pada bagian
V yaitu:
a. Minggu pertama melaksanakan PLI suasana masih terasa kaku dengan
sebelumnya.
3. Penyelesaian permasalahan
29
dialami yaitu:
Mill Indarung V.
b. Menanyakan kepada karyawan- karyawan PLI Raw Mill Indarung V
lapangan ke lapangan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Aspek-Aspek Teoritis
1. Bridge scraper
Padang. Alat ini berfungsi untuk mengambil material yang ada pada
oleh motor induksi tiga fasa, motor yang menjadi penggerak utamanya
30
31
pile setiap kali harrow bergerak dari satu posisi ke posisi lainnya.
Sementara itu material mengalir menuju dasar pile dimana bajak di main
tenaga manusia.
09
32
01 Harrow teeth
03 Hoisting winch
06 Roller Table
07 Cabin
09 Scrapper chain
10 Harrow carriage
13 Guide carriage
14 Harrow
15 Guide carriage
16 Cable drums
5. Sistim Operasional
control yang dikenal dengan nama central control room (CCR). Pada
ini juga di inputkan ke PLC, sehingga pada PLC juga dapat disetting
Touch screen operasional ini terletak pada alat itu sendiri, jadi
berada pada alat tersebut. Pada touch screen kita memasukan setting
PLC dan dari PLC di inputkan ke motor. Lalu motor akan bergerak
b. Local control
scraper.
c. Central control
ready, semua motor di bridge scraper dapat distart dan distop secara
7. Motor AC
Pada bridge scraper semua penggerak utamanya adalah motor.
Motor induksi pada stator nya akan diberi tegangan AC. Sehingga akan
mengalir arus AC pada kumparan stator nya. Arus pada stator nya akan
Konstruksi arus motor AC terdiri dari bagian yang diam (stator) dan
bagian yang bergerak (rotor). Dikenal dua tipe motor induksi yaitu
2 Type R6
3 Tegangan (V) 460 Volt
4 Daya (P) 500 w
5 Kecepatan 3555 rpm
6 Arus 570 Ampere
7 Cos φ 0,86
8 Frekuensi 60 Hz
tegangan 380 V untuk motor tegangan rendah dan tegangan 6300 V untuk
P = jumlah kutub
2) Medan putar stator tersebut akan memotong batang konduktor pada
sebesar :
E = 4,44 f N Фᵐ (untuk sat fasa), dimana E adalah tegangan
dengan :
motor, yang akan memperbesar pula arus induksi pada rotor, sehingga
slip antara medan putar stator dan putaran rotor pun akan bertambah
menurun.
b. Pengaturan Kecepatan Motor AC Tiga phase
Motor induksi pada umumnya berputar dengan kecepatan
kecepatannya.
2) Mengubah slip
tahanan luar.
besar.
3) Mengubah frekuensi
induksi yang digunakan adalah motor induksi dengan rotor tipe sangkar.
prinsip kerja menunda arus star yang besar sedikit demi sedikit
M12) yang terpasang pada Bridge Scrapper dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
Tabel 3. Spesifikasi Chain Motor (M11, M12)
bridge scrapper yang ada pada rel sehingga alat ini bisa bergerak
maju mundur. Motor yang dipakai adalah dua motor induksi jenis
rotor sangkar.
Pada motor ini digunakan pengaturan kecepatan untuk
\
42
M32) yang terpasang pada Bridge Scrapper dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
Tabel 4. Spesifikasi Travel Motor (M31, M32)
berbentuk sisir. Alat ini bergerak ke kanan dan ke kiri dan menyisir
alat. Hal ini dimaksud agar kabel power dan kabel komunikasi alat
Pada saat actual skew melebihi limit yang telah diatur pada
ditentukan, berarti kecepatan motor yang satu dan yang lain lebih di
pada control skew dari bridge scarper yang diset pada konfigurasi
star ulang, bridge scraper harus diluruskan dengan operasi local test
2. Gejala Kerusakan
scraper harus mengubah mode operasi menjadi local test mode, kemudian
menekan tombol “start aligment”, maka secara otomatis motor yang lebih
diubah menjadi tegangan atau arus yang sesuai dan dapat dipakai
yang lebih besar pula. Selain itu bila ada perubahan dalam pola
itu sendiri dan juga akan memakan waktu dan biaya yang cukup
5A1L021.
51
1. Program file
b. LAD 3-Communication
2. Data file
52
terdapat pada I/O SLC. Sedangkan virtual address adalah alamat yang
menggunakan rumus:
M32=35
= -4
=39-4
=35
5. Limit Switch
Limit switch adalah perangkat mekanis yang menggunakan
6. Potensiometer
Potensiometer adalah resistor tiga terminal dengan
yaitu sensor yang digunakan untuk mengetahui bukaan pedal gas pada
kendaraan bermotor.
Potensiometer jarang digunakan untuk mengendalikan daya
datar atau menyudut, dan biasanya dibuat dari grafit, walaupun begitu
D. Pembahasan /Ulasan
skew sensor jika bridge scraper itu miring maka dia akan
PENUTUP
A. Kesimpulan
teoritis di dunia industri tetap digunakan. Banyak hal baru yang saya
screen.
3. Yang sering membuat bridge scraper menjadi miring itu adalah karena
nya berbeda maka ada salah satu dari motor nya ada yang pergerakan
lebih cepat. Hal ini dapat membuat kedudukan bridge scraper tidak pas,
atau miring.
4. Untuk mendeteksi kemiringan pada bridge scraper maka digunakan
skew control yang didalamnya ada potensiometer dan limit switch agar
B. Saran
59
60
sehingga mendapatkan ilmu yang bermanfaat Dalam hal ini saya selaku
DAFTAR PUSTAKA