Anda di halaman 1dari 2

Nama: Saifa Aprilia Sidquni

Nim: 18630098
Kelas : Kimia B

Pengaplikasian Titanium

1. Titanium sebagai salah satu bahan pada pembuatan atap rumah

Genteng merupakan salah satu bahan penting untuk membangun rumah. Kualitas
genteng dapat ditingkatkan dengan menggunakan bahan-bahan yang bisa dimasukkan
ke dalam lempung juga dapat dilakukan pengglasiran pada permukaan genteng.
Titanium dioksida merupakan bahan tambahan dalam campuran glasir yang berfungsi
sebagai bahan fotokatalis. Pada penelitian ini dibuat genteng berglasir kaca/TiO2 dengan
dua tipe pembakaran yaitu pembakaran tunggal dan pembakaran ganda. Dan untuk
untuk mengetahui kualitas genteng maka dilakukan pengujian perembesan air. Selain
itu juga dikaji penambahan TiO2 terhadap kemampuan fotokatalisis dari genteng
berglasir dengan menentukan nilai celah pita permukaan glasir genteng menggunakan
Spektrofotometer UV-Vis Reflektansi Difusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pembakaran ganda memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan pembakaran
tunggal. Penambahan TiO2 pada campuran glasir menaikkan harga band gap TiO2 yang
berarti menambah aktivitas fotokatalis pada glasir genteng.

2. Titanium pada jendela

Baru-baru ini, titanium oksida telah dimasukkan untuk digunakan di udara purifiers
(sebagai. Filter coating), atau dalam film digunakan untuk melapisi jendela pada bangunan
sehingga ketika titanium oksida menjadi terkena sinar UV (baik matahari atau buatan) dan
kelembaban di udara, spesies redoks reaktif seperti radikal hidroksil yang dihasilkan sehingga
mereka dapat memurnikan udara atau menjaga permukaan jendela bersih.

Titanium dioksida , terutama dalam bentuk anatase, adalah suatu fotokatalis di bawah
sinar ultra violet (UV). Baru-baru ia telah menemukan bahwa titanium dioksida, ketika
dibubuhi ion nitrogen atau diolah dengan oksida logam seperti tungsten trioksida, juga
fotokatalis baik di bawah cahaya terlihat ataupun UV. Potensi oksidatif yang kuat dari
lubang positif mengoksidasi air untuk membuat radikal hidroksil. Hal ini juga dapat
mengoksidasi oksigen atau bahan organik secara langsung. Titanium dioksida demikian
ditambahkan ke cat, semen, jendela, ubin, atau produk lain untuk sterilisasinya, penghilang
bau dan sifat anti–fouling dan digunakan sebagai katalis hidrolisis

3. Titanium pada Panel Surya

Sel surya berbahan baku Titanium Dioksida (TiO2) yang tersensitasi zat pewarna melalui
proses Nanoteknologi (Dye-sensitized nanocrystalline TiO2 solar cell) atau nc-DSC mampu
mengkonversi cahaya matahari menjadi tenaga listrik secara efisien dan ekonomis. Jenis sel
surya ini dikembangkan oleh Profesor Michael Grätzel dari Swiss dengan meniru proses
fotosintesis alami pada daun hijau. Walaupun tidak se-efisien sel PV Silikon, sel surya
berbasis TiO2 ini ternyata memiliki berbagai keunggulan, yaitu pertama bahan bakunya
sangat mudah didapati. Kedua, voltase yang dihasilkan dari sel surya berbasis TiO2 cukup
besar. Ketiga, panel surya TiO2 dapat dibuat dalam berbagai bentuk, misalnya dalam bentuk
kaca berwarna, dalam bentuk lembaran yang lunak yand dapat dilipat untuk dibawa kemana-
mana. Keempat, aplikasi sel surya TiO2 sangat luas.

Pembuatan sel surya TiO2 adalah sangat mudah dan sederhana. Bahan-bahan dasar yang
diperlukan sangat mudah diperoleh dari toko-toko penjualan bahan kimia dan elektronik.
Bahan-bahan ini antara lain berupa kaca konduktif (Conducting glass), bahan kimia
Titanimum Dioksida (TiO2), lempengan karbon / pensil, Iodolyte, cairan elektrolit dan zat
pewarna alami (berbagai jenis berry : strawberry, blackberry, raspberry dsb). Alat yang
digunakan antara lain : multimeter, plat pemanas, mortar, kertas tisu, scotch tape, batang kaca
dan filter penyaring. Seperti biasa dalam mengendali bahan kimia, tentu saja proteksi itu
penting demi keselamatan. Jadi pakailah sarung tangan, kacamata proteksi dsb.

Saat ini, bahan baku sel surya TiO2 sudah mulai sering diriset untuk menggantikan
bahan baku silikon, karena pembuatannya sederhana dan investasi pabriknya tak perlu dana
besar seperti halnya pabrik sel surya berbasis silikon. Proses pembuatannya yang murah
inilah akan memungkinkan penurunan harga sel surya dari yang sekarang rata-rata Rp50.000
per watt ke harga dibawah Rp10.000 per watt.

Anda mungkin juga menyukai