Anda di halaman 1dari 13

STUDI CEKUNGAN

UAS 1 IDENTIFIKASI BATUAN

DISUSUN OLEH :

1
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala petunjuk, rahmat dan
karunia yang diberikan oleh-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan
Makalah Studi cekungan, sebagai UAS Mata Kuliah Studi Cekungan di Jurusan
S1 Teknik Perminyakan Konsentrasi Teknik Geologi, STT Migas Balikpapan.

Selama menyelesaikan penulisan Makalah ini, mulai dari persiapan hingga


selesai ,saya banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Maka pada
kesempatan kali ini atas bantuan dan dorongan moril maupun materi penulis
menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sangat mendalam kepada :

1. Bapak Lukman, ST., MT. Selaku Ketua STT Migas Balikpapan


2. Dosen Bapak Jokowiyono yang telah meluangkan waktunya untuk
mengajar dan membimbing .
3. Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan semangat dan perhatian
4. Rekan – rekan kelas dalam pencarian data.

Selanjutnya, saya mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif dan


inovatif.Apabila terdapat kesalahan baik dari segi penulisan maupun tata bahasa
dalam penulisan laporan ini, kami memohon maaf sebesar-besarnya.

Balikpapan, 13 Desember 2017

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................................... ii

Daftar Isi .................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Profil kota ............................................................................................ 5

1.2 Peta Regional Balikpapan ................................................................... 6

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................... 7

2.1 Kesampaian Lokasi.............................................................................. 7

2.2 Singkapan ............................................................................................ 8

2.3 Batubara ............................................................................................... 8

2.3.1 Deskripsi Batubara ........................................................................... 9

BAB III PENUTUPAN ........................................................................... 10

3.1 Kesimpula .......................................................................................... 10

LAMPIRAN ............................................................................................ 11

Gmbar Batubara....................................................................................... 12

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Profil Kota

Kota Balikpapan terletak 113 km di barat daya Kota Samarinda,


Provinsi Kalimantan Timur.Letaknya yang strategis, pada posisi silang
jalur perhubungan nasional dan internasional. Secara geografis Balikpapan
terletak 1.0 LS – 1.5 LS dan 16,5 BT – 117,5 BT dengan luas wilayah
503,35 km² dengan batas – batas sebagai berikut :
- Batas utara : Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam
Paser Utara
- Batas Selatan : Selat Makassar
- Batas Timur : Selat Makassar
- Batas Barat : Teluk Balikpapan

Gambar 1.1 Peta Balikpapan

1
1.2 Peta Regional Balikpapan

Gambar 1.2 peta regional balikpapan

Kota Balikpapan secara geologi terdiri dari 3 formasi yang


mendasarinya yaitu: Formasi Balikpapan Bawah, Formasi Balikpapan Atas
dan Formasi Balikpapan Kampung Baru. Untuk formasi Balikpapan Bawah
dan Balikpapan Atas terdiri dari batu pasir kwarsa dan lempung dengan
sisipan lanau, serpih, batu gamping dan batu bara, formasi tersebut berada
didaerah perkotaan. Dimana satuan batuan tersebut secara umur geologi
berumur Miosen dan telah mengalami tingkat pelapukan yang cukup tinggi
dan mudah jenuh oleh air.Untuk Formasi Kampung Baru terdiri dari batu
pasir kwarsa dengan sisipan lempung lignit dan lanau dan berumur
pliosen.Adapun letak Formasi tersebut berada dibagian Timur dari Kota
2
Balikpapan dan sebelah utara.Dimana satuan batuan ini juga memiliki
tingkat pelapukan yang tinggi dan mudah mengalami erosi.
Formasi geologi Kota Balikpapan terdiri dari Meosin Atas dan
Alluvial Undak Terumbu Koral.Berdasarkan perhitungan diketahui bahwa
Meosin Atas mencapai luas 20.937 Ha, dan Alluvial Undak Terumbu Koral
mencapai luas 31.743 Ha.
Jenis batuan yang ada terdiri dari endapan permukaan dan batuan
sedimen dan gunung api. Endapan permukaan berupa endapan alluvium,
terdiri dari kerikil, pasir, lempung dan lumpur, umumnya tersebar
disepanjang pantai timur di sekitar Tanah Grogot, Teluk Adang dan Teluk
Balikpapan. Sedangkan jenis batuan sedimen dan gunung api, terdiri dari
tiga formasi batuan yaitu Formasi Pulau Balang, Formasi Balikpapan dan
Formasi Kampung Baru. Mengingat sebagian besar lahan di Kota
Balikpapan berjenis podsolik merah kuning dan pasir kwarsa dan
bertekstur kasar serta ikatan batuan yang lemah, disebabkan tanah tersebut
dibentuk dari jenis batuan yang berumur relatif muda. Sedangkan sifat
tanahnya sangat mudah tererosi dan jenuh akan air. Sedangkan
pembentukan jenis-jenis tanah ditentukan oleh beberapa faktor batuan
induk, topografi, umur, iklim dan vegetasi/biologi serta pengaruh faktor
lainnya, sehingga mengalami proses lebih lanjut secara terus menerus.
Jenis tanah yang terdapat di Kota Balikpapan adalah sebagai berikut :
· Alluvial, terdiri dari material pasir, lempung dan lumpur yang terbentuk
dalam lingkungan sungai dan pantai. Jenis tanah ini menempati kira-kira
seluas 5% dari wilayah Kota Balikpapan. Pada jenis tanah Alluvial ini
tersedia minimal cukup unsur hara yang berguna bagi tumbuh-tumbuhan
namun sebagian besar tanah ini dipengaruhi oleh unsur bahan induk
sehingga menjadikan kurang subur bagi lahan pertanian.

2
· Podsolik Merah Kuning, jenis tanah ini menempati wilayah Kota
Balikpapan sekitar 80%, keadaan tekstur tanah liat, porositas jelek dan
mudah larut bersama air.
· Tanah Pasir, sekitar 15% dari wilayah Kota Balikpapan, tanah pasir ini
mengandung kuarsa, lempung serta serpih dengan sisipan napal dan batu
bara, berwarna kecoklatan agak kelabu, porositas baik, rapuh dan tingkat
erosi sangat tinggi.
Tekstur tanah adalah perbandingan relatif tiga golongan besar partikel
tanah dalam suatu massa tanah yaitu partikel pasir, debu dan liat. Kasar
halusnya tekstur tanah dalam suatu wilayah penggolongan tanah
tersebut.Tekstur tanah dapat menentukan tata air dalam tanah berupa
kerapatan infiltrasi, penetrasi dan kemampuan pengikatan/sementasi oleh
air tanah. Apabila tekstur tanah halus maka tanah tersebut sangat sulit
meluluskan air dan apabila tekstur tanah tersebut kasar akan mudah
meluluskan air.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kesampaian Lokasi

Pada tanggal 12 desember 2017, saya melakukan pengambilan sampel yg


berlokasi di daerah sekitar Jl. MT. Haryono Dalam di daerah BJBJ. Lokasi
pengambilan sample berjarak sekitar ±25 menit dari bandar udara Sultan Aji
Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan dan sekitar ±30 menit dari STT
MIGAS Balikpapan dengan menggunakan kendaraaan bermotor.

Gambar 2.1

Singkapan berlokasi di Jalan MT. Haryono dalam, dari arah dome ke


lokasi butuh waktu sekitar 10 menit. Setelah sampai di singkapan saya
mendapatkan 4 lapisan. . Lapisan ini didominasi oleh Batuan lempung. Lapisan
pertama yang terletak paling atas pada singkapan ini terdapat Batu lempung
berstruktur masif , lapisan kedua terdapat Batubara dengan ketebalan, lapisan
ketiga terdapat lapisan Lanau yang tipis, lapisan keempat terdapat Batu lempung
berstruktur massif yang tebal,

2
2.2Singkapan

Gambar 2.2 Singkapan

Lokasi singkapan terletak pada X: 01°11’43,96” Y: 116°53’45,01” Singkapan


ini berlokasi di BJBJ tepatnya di jl. MT. Haryono Dalam.

2
2.3 BatuBara

Batu bara adalah salah satu bahan bakar fosil. Pengertian umumnya
adalah batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik,
utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses
pembatubaraan. Unsur-unsur utamanya terdiri dari karbon, hidrogen dan
oksigen.

Batu bara juga adalah batuan organik yang memiliki sifat-sifat fisika dan kimia
yang kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai bentuk.
Analisis unsur memberikan rumus formula empiris seperti C137H97O9NS
untuk bituminus dan C240H90O4NS untuk antrasit

Batubara adalah suatu batuan sedimen tersusun atas unsur karbon, hidrogen,
oksigen, nitrogen, dan sulfur. Dalam proses pembentukannya, batubara diselipi
batuan yang mengandung mineral. Bersama dengan moisture, mineral ini
merupakan pengotor batubara sehingga dalam pemanfaatannya, kandungan
kedua materi ini sangat berpengaruh. Dari ketiga jenis pemanfaatan batubara,
yaitu sebagai pembuat kokas, bahan bakar, dan batubara konversi, pengotor ini
harus diperhitungkan karena semakin tinggi kandungan pengotor, maka semakin
rendah kandungan karbon, sehingga semakin rendah pula nilai panas batubara
tersebut.

Batubara indonesia berada pada perbatasan antara batubara subbitumen dan


batubara bitumen, tetapi hampir 59% adalah lignit. Menurut hasil eksplorasi
pada tahun 1999 akhir, sumber daya batubara indonesia jumlahnya sekitar 38,8
miliar ton, dan sampai tahun 2003 sekitar 57,85 miliar ton.
Kemajuan pesat teknologi industri khususnya sejak akhir tahun 1950-an
membuat konsumsi energi meningkat sangat pesat.

Hal ini membuat pemakaian bahan bakar fosil (minyak bumi, gas alam dan
batubara) secara besar-besaran tidak terhindarkan. Bahan bakar fosil yang
mudah di eksplorasi dan dapat diperoleh dalam jumlah besar adalah batubara
dengan biaya yang tidak terlalu tinggi menjadi sumber energi utama dunia
selama berpuluh-pulu tahun.Tetapi pemakain bahan bakar batubara secara besar-
besaran juga membawa dampak yang sangat serius terhadap lingkungan
terutama isu global warming dan hujan asam.

Batubara memiliki keunggulan dibandingkan bahan bakar fosil lainnya, yaitu:


Jumlah batubara yang economically exploitable lebih banyak.
Distribusi batubara di seluruh dunia lebih merata.
2
Batubara jug memiliki kelemahan, antara lain:
Karena komposisi coal adalah CHONS + Ash, coal identik dengan bahan bakar
yang kotor dantidak ramah lingkungan.
Dibanding bahan bakar fosil lainnya, jumlah kandugan C per mol dari batubara
jauh lebih besar.
Hal ini menyebabkan pengeluaran CO2 dari batubara juga jauh lebih banyak.
Demikian juga dengan kandungan sulfur (S) dn nitrogen (N) nya yang bila
keluar ke udara bebas bisa menjadi H2SO4 dan HNO3 yang merupakan
penyebab hujan asam.

Umur batubara

Pembentukan batu bara memerlukan kondisi-kondisi tertentu dan hanya terjadi


pada era-era tertentu sepanjang sejarah geologi. Zaman Karbon, kira-kira 340
juta tahun yang lalu (jtl), adalah masa pembentukan batu bara yang paling
produktif dimana hampir seluruhdeposit batu bara (black coal) yang ekonomis di
belahan bumi bagian utara terbentuk.
Pada Zaman Permian, kira-kira 270 jtl, juga terbentuk endapan-endapan batu
bara yang ekonomis di belahan bumi bagian selatan, seperti Australia, dan
berlangsung terus hingga ke Zaman Tersier (70 - 13 jtl) di berbagai belahan
bumi lain

2
2.3.1Deskripsi Batuan

1. Warna : hitam

2. Jenis batuan : Batuan sedimen non klastik

3.Struktur : -

4.Tekstur: amorf

5. Komposisi Mineral : monominerallik karbon

6. Nama Batuan : Batubara

2
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Kesimpulannya adalah Batubara yang saya deskripsikan memiliki


warna yang hitam, jenis batuannya adalah batuan sedimen non klastik,
tidak memiliki stuktur, ber tekstur amorf dan memiliki komposisi mineral
monomineralik karbon yang artinya hanya memiliki 1 komposisi mineral
saja.

Seperti yang kita tahu batubara adalah batuan yang berpotensi


menjadi reservoir gas dan air, hanya saja di Balikpapan tidak
memungkinkan menjadikannya Reservoir yang baik karena lapisan
batubara yang hanya sedikit, berbeda dengan yang seperti di tambang
batubara yang memiliki lapisan batubara sangat tebal yang
memungkinkan untuk dijadikan sebagai reservoir gas dan air yang baik.

Anda mungkin juga menyukai