Penetuan Kadar Gas Karbon Monooksida
Penetuan Kadar Gas Karbon Monooksida
pada Kesehatan
( Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kimia Udara )
Disusun Oleh :
Indriani 1812C2004
Bandung
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Penentuan Gas CO dan Dampaknya pada
Kesehatan “ ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu
tugas dosen pada mata kuliah kimia udara. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang kualitas udara dan pencemarnya yang salah satunya adalah gas CO bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Diat Ruhiat, S.Si., M.T selaku dosen mata
kuliah kimia pertanian yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan dalam pembuatan makalah
lain dikemudian hari.
Penyusun
Daftar Isi
BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................................................... 4
Pendahuluan
Karbon Monoksida
Asap kendaraan merupakan sumber utama bagi karbon monoksida di berbagai perkotaan.
Data mengungkapkan bahwa 60% pencemaran udara di Jakarta disebabkan karena benda bergerak
atau transportasi umum yang berbahan bakar solar terutama berasal dari Metromini. Formasi CO
merupakan fungsi dari rasio kebutuhan udara dan bahan bakar dalam proses pembakaran di dalam
ruang bakar mesin diesel. Percampuran yang baik antara udara dan bahan bakar terutama yang terjadi
pada mesin-mesin yang menggunakan Turbocharge merupakan salah satu strategi untuk
meminimalkan emisi CO. Karbon monoksida yang meningkat di berbagai perkotaan dapat
mengakibatkan turunnya berat janin dan meningkatkan jumlah kematian bayi serta kerusakan otak.
Karena itu strategi penurunan kadar karbon monoksida akan tergantung pada pengendalian emisi
seperti pengggunaan bahan katalis yang mengubah bahan karbon monoksida menjadi karbon
dioksida dan penggunaan bahan bakar terbarukan yang rendah polusi bagi kendaraan bermotor.
Menguntungkan jika keberadaannya di udara dengan jumlah sedikit, tapi fakta nya hari ini
jumlah CO2,CFC,N2O di udara sangat banyak dikarenakan gaya hidup manusia di dunia serba
canggih daan serba menggunakan bahan bakar minyak, karena jumlahnya yang begitu banyak maka
jumlah energi matahari yang masuk ke bumi hanya sedikit yang di pantulkan kembali ke luar
angkasa akibatnya suhu bumi naik, kalu kita analogikan jumlah sinar matahari yang masuk 100 maka
yang di pantulkan cuma 30, 70 nya lagi tetap berada di bumi. Suhu bumi yang naik ini lah yang di
sebut dengan fenomen global warming.
2. Iodine
1 mL 0,05 N iodine diencerkan menjadi 250 mL dengan larutan KI 2%. Larutan ini
identik dengan 0,5 µgL CO/mL (0,1 µgL I2/mL).
Cara Uji
PENGAMBILAN SAMPEL
1. Alirkan uap iodine yang terbentuk ke dalam impinger yang telah berisi 20 mL KI
2%.
2. Kecepatan aliran udara 0,1 - 0,4 L/menit.
3. Baca pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 352 nm.
KALIBRASI
1. Untuk kalibrasi, siapkan 4 buah labu ukur 25 mL masing-masing diisi dengan 0; 1; 2; 4 mL
larutan standar iodine yang identik dengan 0,5 µgL CO/mL (0,1 µgL I2/mL).
2. Tanda bataskan dan homogenkan.
3. Baca pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 352 nm.
PERHITUNGAN
µg/mL CO (25o C, 76 mmHg) = gL CO x 24,5 .
Keterangan :
P1 = P terukur (kPa) V2 = Volume standar (L)
P2 = P standar (kPa) T1 = Suhu terukur (oK)
V1 = Volume terukur (L) T2 = Suhu standar (oK)
Data Sampling
Kadar CO di udara
Rumus Perhitungan :
Keterangan :
C : Konsentrasi CO di udara (μg/m3);
A : Jumlah CO dari contoh uji hasil perhitungan kurva kalibrasi (μg);
V : Volume udara yang dihisap dikoreksi pada kondisi normal 250C,101.3 kPa;
1000 : Konversi liter ke m3.
Pembahasan :
Berdasarkan data yang diperoleh dari sumber Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
No. 41 tahun 1999 tentang pengendalian pencemaran udara ambien, bahwa standar kesehatan atau
nilai baku mutu udara ambien untuk gas CO adalah 30000 μg/m3, sehingga seluruh sampel yang
dianalisa berada pada nilai yang diperkenankan.
Lampiran
Alat analisis gas CO bekerja atas dasar sinar infra merah yang terabsorbsi oleh analit. Sinar infra merah
yang digunakan adalah sinar infra merah non dipersive.
Gas nol (zero gas) dan contoh uji masuk dalam sel pengukuran dalam jumlah yang tetap dan diatur
oleh katup selenoid yang bekerja dalam rentang waktu tertentu. Pengukuran ini berdasarkan
kemampuan gas CO menyerap sinar infra merah. Banyaknya intensitas sinar yang diserap sebanding
dengan konsentrasi CO. Dengan kondisi ini alat penganalisa akan menggunakan modulasi yang timbul
sebagai akibat terabsorbsinya infra merah oleh contoh uji. Sinar infra merah dihasilkan oleh sumber
infra merah yang diarahkan ke tabung pengukuran, kemudian masuk ke detektor. Energi dari sinar
infra merah dilewatkan melalui tabung pengukuran kemudian diabsorpsi oleh contoh uji. Apabila
contoh uji mengalir ke tabung, energi infra merah yang masuk ke dalam detektor akan berfluktuasi
sesuai dengan intensitas sinar yang terabsorbsi oleh contoh uji yang sedang diukur.
Di dalam detektor, terdapat membran yang dapat mengukur fluktuasi tekanan contoh uji. Fluktuasi
tekanan terjadi jika terdapat perbedaan jumlah energi infra merah yang terabsorbsi oleh contoh uji
dan gas nol (zero gas) di dalam sel. Perbedaan ini menciptakan fluktuasi yang ekivalen dengan
perbedaan tekanan dalam membran. Hal ini kemudian diubah menjadi sinyal fluktuasi elektrik yang
diperkuat.
1.2 Bahan
a) gas nol (zero gas) : N2 atau He berisi kurang dari 0,1 ppm CO;
b) gas rentang induk : gas standar CO untuk skala penuh 80 % digunakan untuk kalibrasi rentang
instrumen; dan
c) gas rentang kerja : gas standar CO yang diperlukan untuk uji linieritas dengan rentang 10 %; 20
%; 50 % dan 80 % dari skala penuh.
1.3 Peralatan
Keterangan gambar:
a) pasang alat sedemikian rupa sehingga siap untuk pengumpulan contoh uji (lihat gambar).
Kantong pengumpul harus benar-benar kosong dan bebas kontaminan;
b) atur laju pompa vakum sesuai dengan kantong pengumpul yang digunakan
CATATAN Bila dilakukan pengukuran secara langsung dengan alat CO Analizer maka tahap ini diabaikan
a) Alirkan gas nol pada alat dan tetapkan pembacaan nol pada pencatat (recorder).
b) Nilai nol disesuaikan pada skala pencatat (zero adjustment).
c) Masukkan segera standar gas dan buat kurva kalibrasi (minimal tiga titik).
1.6 Perhitungan
Konsentrasi gas CO dibaca langsung dari pencatat (recorder) dengan satuan ppm. Konversi ke satuan
g/Nm3 menggunakan rumus sebagai berikut :
C 2 C 1 28 1000 (1)
24,45
Keterangan:
24,45 adalah volum gas pada kondisi normal 25C, 760 mmHg (L).
Bab III
Penutup
Kesimpulan
14