PENDAHULUAN
Kota Palangka Raya merupakan salah satu ibu kota provinsi kalimantan
tengah dengan luas wilayah mencapai (2.678,51 Km2 atau 267.851 Ha). Dengan
30 (tiga puluh) Kelurahan dengan jumlah penduduk pada tahun 2015 ada 259.865
orang terdiri dari 51,12% laki-laki dan 48,88% perempuan. Berdasarkan luas
di dua Kecamatan (Pahandut dan Jekan Raya) sisanya tersebar di tiga Kecamatan
Kejadian kebakaran akibat sebaran titik api pada gambut yang kering di
musim kemarau dan banjir yang terjadi pada musim hujan tercatat sebagai
bencana sepanjang tahun yang dapat terjadi di Kota Palangka Raya, seperti yang
1
2
Dari tabel di atas dapat di lihat dari tahun ke tahun ada beberapa
tahun 2013/2017 ada sedikit peningkatan, pada tahun 2013 jumlah kebakaran ada
32 kali selanjut nya pada tahun 2014 jumah kebakaran yang terjadi di kota
sampai dengan di tahun 2017 ada sedikit peningkatan pada tahun 2017 jumalah
mestinya tugas dari pemadam kebakaran yang ada di Kota Palangka Rayayaitu :
Itulah beberapa tugas pokok serta pelayanan yang ada di Dinas Pemadam
Kebakaran Kota Palangka Raya, dan apabila setiap terjadi bencana kebakaran
tidak mendapatkan respon yang cepat dari pemadam kebakaran hal ini bisa
yang mengganggu mutu udara yang berakibat terganggunya jarak pandang dan
lingkungan yang luar biasa, sehingga dibutuhkan cost recovery yang sangat besar.
Sebagaimana yang di alami pada tahun 2015 hampir seluruh Provinsi Kalimantan
Kalimantan Tengah dirundung darurat kabut asap akibat kebakaran lahan gambut
triliunan rupiah.
dasarnya tidak diinginkan oleh siapapun. Kebakaran membuat segala yang telah
kita bangun selama bertahun-tahun rusak dan musnah dalam sekejap. Apalagi
masyarakat, bisa terjadi kapan saja dimana saja tanpa mengenal waktu dan tempat.
Bahkan peristiwa kebakaran semakin hari semakin meningkat baik dari segi
4
kebutuhan masyarakat, selain itu setiap kebakaran selalu berakibat buruk terhadap
lingkungan dan ketenangan masyarakat. Sudah tak terhitung lagi berapa banyak
yang terjadi korban atau kerugian material yang harus ditanggung karena musibah
tersebut. Belum lagi kerugian-kerugian yang bersifat non material yang tentu saja
Raya sehingga sangat merugikan yang diakibatkan kelalaian dari masyarakat itu
dikarenakan bangunan yang ada terbuat dari bahan kayu dan pemukiman padat
penduduk, sehingga rawan sekali akan terjadi kebakaran dimusim kemarau dan
adanya pemadaman listrik secara bergilir serta akibat kelalaian masyarakat itu
sendiri.
Kebakaran lokal yang bekerja sama dengan dinas pemadam kebakaran dan
pada perumahan yang padat, tidak beraturan dan penuh sampah. Hal ini
perumahan yang tidak beraturan, tidak memiliki patok spasial tertentu. Rumah-
rumah masyarakat pada kampung seperti ini terdiri dari teras, ruang dalam yang
dipakai sebagai ruang tamu, ruang makan menyatu dengan dapur, dan kamar
mandi. Model bangunan rumah yang banyak terdapat adalah tipe rumah rakyat
yang tidak memiliki patokan spasial dengan material bangunan yang relatif rendah
berupa kayu yang relatif mudah terbakar serta jaringan sambungan instalasi listrik
yang semerawut.
Palangka Raya.
2. Faktor –faktor apa saja yang mempengaruhi kualitas pelayanan dari dinas
Raya.
6
1. Manfaat Teoritis
dan teoritis terkait pelayanan publik oleh Dinas Pemadam kebakaran dan
2. Manfaat Praktis
Dapat menjadi bahan evaluasi dan motifasi dan evaluasi dalam rangka
BAB II
LANDASAN TEORI
2001:128-129).
perihaal atau cara melayani; (2) usaha melayani kebutuhan orang lain dengan
jual beli barang atau jasa. Pengertian pelayanan (service) menurut American
dasarnya adalah merupakan kegiatan ataau manfaat yang ditawarkan oleh suatu
pihak kepada pihak lain dan pada hakekatnya tidak berwujud serta tidak
dirasakan atau dialami. Artinya service merupakan produk yang tidak ada wujud
atau bentuknya sehingga tidak ada bentuk yang dapat dimiliki, dan berlangsung
sesaat atau tidak tahan lama, tetapi dialami dan dapat dirasakan oleh penerima
layanan. Secara etomologis, pelayanan berasal dari kata layan yang berarti
Sedangkan menurut Perry, (1989 : 13) Service atau pelayanan dalam arti
yang luas identik dengan public administrasion yaitu berkorban atas nama orang
lain dalam mencapai kepentingan publik, dalam konteks ini pelayanan publik
menatakan maka pengertian pelayanan publik adalah sebagai pemberian jasa yang
63 Tahun 2003, definisi dari pelayanan umum adalah: segala bentuk pelayanan
Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah dalam bentuk barang
9
atau jasa, baik dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyrakat maupun
menurut Bab I pasal 1 Ayat 1 UU No. 25/2009, yang dimkasud dengan pelayanan
warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/ atau pelayanan administratif
di defenisikan sebagai segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang
publik maupun jasa publik yang apada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan
Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Derah, dalam upaya memenuhi
oleh seseorang atau sekelompok orang dengan landasan faktor material mealalui
sistem, prosedur dan metode tertentu dalam usaha memenuhi kepentingan orang
memberikan pelayanan yang baik dan profesional. pelaynan publik oleh birokrasi
publik merupkan salah satu perwujutan dari fungsi aparatur negara sebagai abdi
baik dalam konteks pelayanan publik adalah pemberian layanan atau melayani
keperluan orang lain atau masyarakat dan/atau organisasi, lain yang mempunyai
kepentingan pada organisasi itu, sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang
secara nyata, karena pada umumnya terjadi dalam waktu dan tempat
bersamaan.
11
pelayanan prima pada sektor publik yang merupakan dalam salah satu konsep
pelayanan publik adalah konsep A3, yaitu Attitude (sikap), Attention (perhatian),
yaitu :
1. Kesederhanaan
2. Kejelasan dan kepastian Arti adanya kejelasan dan kepastian di sini adalah
umum;
3. Keamanan
Artinya bahwa dalam proses dan hasil pelayanan umum dapat memberikan
kepastian hukum.
4. Keterbukaan
5. Efisiensi
6. Ekonomis
Dalam arti pengenaan biaya pelayanan umum harus ditetapkan secara wajar
dengan memperhatikan :
Nilai barang dan atau jasa pelayanan umum dan tidak menuntut biaya yang
7. Keadilan
Dimaksud dengan sendi keadilan disini adalah keadilan yang merata, dalam
langsung dengan masyrakat.Dengan adanya tata cara pelayanan yang jelas dan
mengetahui prosedur ataupun tata cara pelayanan yang harus dilalui. Sehingga
a. Kesehatan
kesehatan adalah hak bagi setiap warga masyarakat yang dilindungi undang-
bidang kesehatan.
dikatakan bahwa Ilmu Kesehatan Masyarakat itu adalah ilmu yang mempelajari
sehat dan sakit saja, dan dalam arti yang luas ternyata Ilmu Kesehatan Masyarakat
upaya pencegahan, bukan pada upaya kuratif, sebab dalam IKM dikenal adanya 5
b. Pendidikan dasar
berasal dari bahasa Yunani “paedagogike”. Ini adalah kata majemuk yang terdiri
dari kata pais yang berarti anak dan kata “ago” yang berarti aku membimbing.
anak.
c) Pendidikan adalah usaha agar tercapai penentuan diri secara etis sesuai
pelayanan kebutuhan dasar yang lain, yaitu bahan kebutuhan pokok. Bahan
kebutuhan pokok masyarakat itu misalnya: beras, minyak goreng, minyak tanah,
gula pasir, daging, telura ayam, susu, garam beryodium, tepung terigu, sayut
Dari penjelasan diatas dapat dikaitkan dengan salah satu pendapat ahli
sebagai berikut:
achievement).
Pelayanan umum yang harus diberikan pemerintah terbagi dalam tiga kelompok,
a. Pelayanan administratif
bentuk dokumen yang di butuhkan oleh publik, misalnya: Pembuatan Kartu Tanda
Penduduk (KTP), Sertifikat Tanah, Akta Kelahiran, Akta Kematian, Buku Milik
sebagainya, dan ada beberapa faktor yang terdapat dalam pelayanan administraif
Layanan yang berupa petunjuk, informasi dan sejenis yang ditujukan pada
b. Pelayanan Barang
jenis barang yang menajdi kebutuhan publik, misalnya: Jaringan telpon, penyedia
tenaga listrik, penyedia air bersih, berikut pendapat para ahli menegenai
menjelaskan bahwa barang publik murni (a pure public goods) mempunyai dua
barang publik murni adalah tidak adanya persaingan di dalam mengkonsumsi. Hal
ini berarti barang tersebut telah tersedia, dan tidak ada biaya tambahan bagi
c. Pelayanan Jasa
yang di butuhkan publik, berikut menurut para ahli menegenai palayanan yang
72) terdapat lima faktor utama yang menentukan kualitas pelayanan jasa sekaligus
konsumen yaitu:
20
Wujud atau bukti langsung (tangibility), yaitu dimensi yang mengukur aspek
fisik dari suatu layanan, antara lain kelengkapan fasilitas fisik, peralatan, dan
pribadi.
jasa adalah bentuk pemberian layanan yang diberikan oleh produsen baik
terhadap pengguna barang diproduksi maupun jasa yang ditawarkan. Hal yang
paling penting dalam suatu usaha adalah kualitas pelayanan yang diberikan,
konsumen akan merasa puas jika pelayanan yang diberikan sangat baik.
21
adalah tingkat baik buruknya kegiatan yang dapat diindentifikasi secara sendiri,
yang baik akan memberikan hasil yang positif terhadap pemerintah intu sendiri.
pelayanan yang diberikan, sehingga tidak terjadi perbedaan antara kinerja yang
merasa puas dan mempersiapkan secara baik atau kualitas pelayanan yang
diterima. Jenis kualitas yang digunakan untuk menilai kualitas pelayanan adalah
sebagai berikut:
masyarakat, untuk mencapai kepuas ini tersebut itu di tuntut pelayanan yang
Good Governance melalui pelayanan publik ada beberapa dimensi dari kualitas
pelayanan yaitu :
1. Sikap Petugas
memuaskan orang atau kelompok orang yang dilayani, maka pelaku yang
bertugas melayani harus memenuhi empat kriteria pokok yaitu sebagai berikut:
- Keramahtamahan
dasar-dasar pelayanan terdapat sepuluh hal yang harus diperhatikan agar layanan
b) Percaya diri
nyata oleh konsumen, ada indikator kualitas pelayanan yang terletak pada lima
a) Tangible (berwujud)
b) Reliabelity (kehandalan)
c) Responsiviness (ketanggapan)
d) Assurance (jaminan)
e) Emphaty (Empati).
2. Prosedur
sebagai berikut :
oleh pemerintah daerah dalam memberikan layanan publik, tidak lain yakni
layanan yang lebih baik (better), lebih dekat (closer), lebih murah (cheaper) dan
pelayanan publik yang diberikan oleh birokrasi akan dipengaruhi oleh beberapa
faktor, seperti tingkat kompetensi aparat, kualitas peralatan yang digunakan untuk
pendidikan, jumlah tahun pengalaman kerja dan variasi pelatihan yang telah
akan dihasilkan.
yaitu:
penanganan keluhan
kemudahan informasi
3. Waktu
keadaan berada atau berlangsung dalam hal ini waktu merupakan antara dua buah
yang ada dalam kualitas pelayanan yang berkaitan dengan waktu yaitu :
a) Ketepatan waktu pelayanan, yang meliputi waktu tunggu dan waktu proses.
4. Fasilitas
Secara umum
hasilnya tidak terikat pada suatu produk secara fisik. Selanjutnya Sampara
langsung antarseseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan
memiliki unsur seperti tersedianya sarana dan prasarana yang baik Peralatan dan
fasilitas yang dimiliki seperti ruang tunggu dan ruang untuk menerima tamu harus
5. Pelayanan
Menurut Sinambela (2010, hal : 6), secara teoritis tujuan pelayanan publik
a) Transparan
Pelayanan yang bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak
b) Akuntabilitas
peraturan perundang-undangan.
c) Kondisional
Pelayanan yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan penerima
d) Partisipatif
e) Kesamaan Hak
publik yang berkualitas bukan hanya mengacu pada pelayanan itu semata, juga
Dan menurut Menurut Philip Kotler (2002 : 143) pelayanan atau service
adalah setiap kegiatan atau mamfaat yang dapat diberikan suatu pihak kepada
pihak lainnya yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak pula berakibat
pemilikan sesuatu dan produksinya dapat atau tidak dapat dikaitkan dengan suatu
produk pisik. Dari uarian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa customer service
produk bank tersebut, serta memberikan keuntungan bagin kedua belah pihak.
pelayanan yakni:
atau pelangkap.
tetapkan sebelumnya.
29
e) Daya tahan (durability), berkaitan berpa lama suatau produk dapat terus
digunakan.
yang memuaskan.
h) Kualitas yang dipersiapkan (perceived quality), yaitu citra dan reputasi produk
d) Akurasi; produk pelayanan publik diterima dengan benar, tepat dan sah.
e) Keamanan; proses dan produk pelayanan publik memberikan rasa aman dan
kepastian hukum.
30
h) Kemudahan Akses; tempat dan lokasi sarana dan prasaranan pelayanan yang
displin, sopan dan santun, ramah, serta memberikan pelayanan dengan ikhlas.
:43) yaitu expected service dan perceived service. Apa bila layanan yang di terima
atau di rasakan sesuai dengan harapan pelanggan, maka kualitas yang di terima
dipersepsikan sebagai kualitas ideal, tetapi sebaliknya jika layanan yang di terima
atau di rasakan lebih rendah dari yang di harapkan maka kualitas layanan
Peraturan Daerah Kota Palangka Raya No. 1 tahun 2015 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Perangkat Daerah
Faktor-faktoryang
Indikator kualitas layanan: mempengaruhi kualitas
a. Sikap Petugas pelayanan Dinas Pemadam
b. Prosedur
Kebakaran Kota Palangka
c. Waktu
Raya:
d. Fasilitas
1. Pendukung
e. Pelayanan 2. Penghambat
Duwiyanto, 2008 :343-344
Parasurraman, 1985 : 43
BAB III
METODE PENELITIAN
yang diteliti secaraa lebih mendalam. lebih jauh menjelakan bahwa didalam
lainnya.
masyarakat.
pelayanan yaitu:
33
a) Sikap Petugas
b) Prosedur
c) Waktu
d) Fasilitas
e) Pelayanan
a. Faktor pendukung.
b. Faktor penghambat.
dengan latar belakang judul yang peneliti ambil. Peneliti sangat tertarik untuk
apa saja yang menjadi Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan dari
golongkan yaitu menjadi dua bagian data primer dan data sekunder:
a. Data Primer
dan bertanya yang di lakukan secara sadar, terarah, dan senantiasa bertujuan untuk
penelitian ini :
b. Data sekunder
Data sekunder yaitu data yang sudah dibakukan yang diproleh peneliti dari
sumber yang ada seperti catatan atau data-data yang berasal dari arsip, profil,
data, teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti ada (3) yaitu:
a) Observasi
35
terhadap obyek penelitian sehingga diperoleh gambaran dari data dan fakta
b) Interview/wawancara
wawancara yang digunakan yaitu wawancara bersifat bebas dan wawan cara
c) Dokumentasi
dengan berpedoman pada pendapat sugiyono (2013: 335) analisa data kualitatif
adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh,
tertentu.Pada reduksi data, data yang begitu banyak dan komplek serta mungkin
cara sedemikian rupa untuk pemecahan masalah atau untuk menjawab pertanyaan
penelitian.
dari analisis dengan maksud agar data atau informasi yang telah terkumpul dapat
mungkin, alur sebab akibat, dan proposisi. Penelitian yang kompeten akan
meningkat menjadi lebih rinci dan mengakar dengan kokoh (Miles dan
Huberman, 2009:19).
Reduksi Data
Penarikan
Kesimpulan/Verifikasi
Gambar 3.1
Komponen-Komponen Analisis Data: Model Interaktif
38
BAB IV
1. Letak Geografis
Kota Palangka Raya secara resmi ditetapkan sebagai Ibu Kota Propinsi
Kalimantan Tengah pada tanggal 17 Juli 1957 secara geografis terletak pada
Kota Palangka Raya mempunyai luas wilayah 2.678,51 Km2 (267.851 Ha)
dengan topografi terdiri dari tanah datar (0-3%) dan kemiringan kurang dari 40%,
Peraturan Daerah Kota Palangka Raya Nomor 32 Tahun 2002 secara administratif
Kota Palangka Raya dibagi menjadi 5 (lima) Kecamatan dan 30 (tiga puluh)
Kelurahan dengan jumlah penduduk pada tahun 2015 ada 259.865 orang terdiri
Kecamatan (Pahandut dan Jekan Raya) sisanya tersebar di tiga Kecamatan yang
2. Luas Wilayah
Kota Palangka Raya mempunyai luas wilayah 2.678,51 Km2 (267.851 Ha)
dengan topografi terdiri dari tanah datar (0-3%) dan kemiringan kurang dari 40%,
Tabel 4.1
2
Kawasan Hutan 2.485,75 Km
2
Tanah Pertanian 12,65 Km
2
Perkampungan 45,54 Km
2
Perkebunan 22,3 Km
2
Sungai dan Danau 42,86 Km
2
Lainnya 69,41 Km
Sumber :( Dinas Pemadam kebakaran Kota Palangka 2017)
40
Dinas yang baru dibentuk pada bulan Desember 2016, berdasarkan peraturan
daerah Kota Palangka Raya Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
susunan perangkat daerah Kota Palangka Raya (lembaran daerah Kota Palangka
Raya Tahun 2016 Nomor 11, (tambahan lembaran daerah Kota Palangka Raya
Raya,dan Kepala Dinas baru dilantik pada tanggal 9 Maret 2017, Sekretaris Dinas
tanggal 11 Maret 2017 serta Kasi dan Kasubbag tanggal 16 Maret 2017 dan
a. Visi
Terwujudnya Kota Palangka Raya yang aman dari bahaya kebakaran serta
bencana lainnya.
b. Misi
Dan Penyelamatan.
Penyelamatan;
Penyelamatan;
dan Penyelamatan;
Penyelamatan;
5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota terkait dengan tugas
dan fungsinya.
42
Tabel 4.2
Bagan Struktur
Organisasi Dinas Pemadam Kebaran dan Penyelamatan
Kota Palangka Raya
Kepala
Dinas Pemadam Kebakaran
dan Penyelamatan
Sekretariat
Kelomp
ok
Jabatan
Fungsio
Kasi
Kasi Operasi Kasi Evaluasi
Pengadaan
Kasi Pemadaman dan
Peralatan dan
Pemberdayaan dan Investigasi Penyelamatan
Logistik
Masyarakat
dan Pelatihan
1. Kepala Dinas;
2. Sekretariat;
Daya Manusia;
Secara umum Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pemadam Kebakaran dan
dukungan manajemen dan bidang teknis, yaitu : Sekretariat dan Bidang Sarana
Prasarana.
2. Pencegahan Kebakaran
pemadam kebakaran;
kebakaran;
45
masyarakat;
berbahaya;
3. Pemadam Kebakaran
kerja, dengan kata lain sangat beresiko tinggi. Oleh karenanya dalam melakukan
peruntukannya.
47
4. Penyelamatan
dinas meliputi :
penyelamatan ;
penyelamatan ;
hak-hak sipil.
seluruh bangunan;
keuangan;
48
logistik) ;
Tabel 4.3
Sumber Daya Personil
1 PNS 2 15 2 23 - 42
2 PTT 7 3 27 1 66
Jumlah 12 5 39 1 108
tengah hingga saat ini sudah memilik 2 (dua) kantor Wilayah Manajemen
Kebakaran tetap tetapi yang I (satu) WMK tidak dapat digunakan karena belum
kebakaran sehingga dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya belum bisa
maksimal.
Adapun bangunan yang digunakan saat ini masih berstatus pinjaman tetapi
dan 10 M x 12 M.
Kondisi bangunan yang ditempati saat ini memiliki kondisi yang baik.Sementara
itu untuk data pos kebakaran Kota Palangka Raya adalah yang tersebar dalam 2
pada saat ini memiliki kendaraan pemadam sekaligus penyemrot air sebanyak 3
(tiga) unit armada dengan kondisi baik dan 1 (satu) unit armada dalam kondisi
sedang dan 1 (satu) unit aramada dalam keadaan Rusak. Daftar tersebut dapat
Tabel 4.3
Armada Pemadam Kebakaran dan tahun pembuatan
Unit Kapasita Jum
No. Keterangan
Kendaraan s l.
Mobil
Tahun 2014,
1. Pemadam 6.000 Ltr 1
Kondisi Baik
Kebakaran
Tahun 2009,
2. Mobil Supply 5.000 Ltr 1
Kondisi Baik
Mobil
10.000 Tahun 2007,
3. Pemadam 1
Ltr Kondisi Baik
Kebakaran
Tahun 2014,
4. Mobil Pick up - 1
Kondisi Baik
(sumber : Dinas pemadam kebakaran Kota Palangka Raya Tahun 2017)
50
pada saat memiliki Mobil 4 Armada. 2 (dua) Armada Penyuplay dari sumber air
Bangunan, Lahan dan Pekarangan karena mobil tersebut sesuai dengan kondisi
pada saat tidak memiliki Mobil Komando Maka dibutuhkan 1(satu) unit mobil
saat ini memiliki 1 (satu) buah tendon diareal kantor pemadam kebakaran dengan
ukuran 5M X 3M dengan tinggi 2,5 M dengan kapasitas tampung air sebesar 37,5
M³. tetapi kondisi saat ii tendon tersebut hanya mampu menampung air sebesar
12,5 M³ karena tendon tersebut ada kebocoran sehingga daya tahan air dalam
pada saat ini memiliki alat pelindung diri kebakaran sebanyak 16 set dan cluster
setiap regunya adalah 17 orang, maka kebutuhan pelindung alat diri bila
luar biasa. Terutama pada lokasi padat penduduk seperti halnya masyarakat
yang berlokasi di Jl. Dr. Murjani. Di wilayah ini sangat sering sekali terjadi
terjadinya kebakaran.
2014 bahwa kebakaran merupakan sub urusan bagian dari urusan bidang
dalam urusan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar. Sub urusan
jawab utama adalah Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, oleh karena itu sub
urusan kebakaran menjadi stategis dan prioritas dalam perencanaan dan anggaran
didalam melayani penderitaan rakyat akibat bencana dan kebakaran, hal ini
sebagai perwujudan yang sejalan dengan Nawa Cita atau agenda Presiden
kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman
pada seluruh warga negara. Sub urusan bencana dan kebakaran dalam Pasal 72
52
kebakaran.
petugas sudah cukup baik dalam memberikan jasa pelayanan kepada masyarakat,
petugas pun salalu singgap, cepat dan tanggap jikalau ada masyarakat yang
53
Penyelamatan yaitu :
sudah baik dalam melayani pengaduan masyarakat telah terjadi kebakaran, dan
petugas pun dengan cepatny menanggap informasi yang di berikan masyrakat dan
Pemadaman yaitu :
petugas sudah cukup baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, tidak
ada kendala sedikit pun yang di rasakan petugas dalam memberikan pelayanan
“Sikap Petuga sudah baik yang sudah saya liat, ketanggap dan
respon yang cepat dari petugasnya ketika masyarakat mengandu ke
pos pemadam atau menginformasikan melalui telpon ke pos
pemadaman bahwa telah terjadi kebakaran”.( Wawancara 23 Agustus
2019)
bahwa sikap petugas dalam memberikan jasa pelayanan sudah baik respon yang
cepat dan sikap tanggap yang cepat ketika masyarakat menginformasikan atau
pengaduan kepada petugas yang berjaga di pos pemadam telah terjadi kebakaran.
4.2.2 Prosedur
menerapkan aturan dalam pelayanan jasa kepada masyarakat dan membantu para
pengguna jasa dengan memberikan pelayanan yang singap, cepat, serta tanggap.
Dimensi ini juga digunakan untuk melihat sejauh mana aspek pelayanan yang
dengan mutu pelayanan yang otimal, dapat juga diperseosikan melalui kualitas
yang ada.
55
yang diterapkan sudah berjalan dengan baik, masyarakat mengerti bahwa tahap-
tahap prosedur pelayanan. Apa saja yang harus di pahami ketika masyarakat
Penyelamatan yaitu :
yang di terpakan sudah berjalan dengan baik, tidak ada kendala apa pun yang
pun paham apa saja yang harus di lakukan ketika mengadu/informasikan bahwa
Pemadaman yaitu :
pelayana yang diberikan petugas sudah baik masyarakat sudah memahai prosedur
Kebakaran dan Penyelamatan sudah baik tidak ada kendala maupun keluhan
57
4.2.3 Waktu
pengguna jasa percaya bahwa mereka akan mendapatkan pelayanan yang terbaik
yaitu :
Penyelamatan belum optimal, dan tidak sesuai dengan prosedur yang di tetapkan
pelayanan yang petugas berikan belum maksimal, masih ada keterlambatan pihak
kebakaran sehingga api mun menjadi besar dan merambata kepemukiman lainnya.
4.2.4 Fasilitas
pelayanan publik ini, terutama dalam dinas pemadam kebakaran. Fasilitas yang
dimaksud adalah fasilitas yang nampak dan dapat digunakan oleh pengguna jasa
dan telah ada di dalam SOP Dinas Pemadam Kebakaran. Seperti yang telah di
jelaskan dalam SPO, bahwa setiap kegiatan penangan kebakaran harus dilakukan
masyarakat umum.
60
Dari wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa fasilitas yang ada saat ini
kurang memadai, banyak sarana dan prasarana pendukung yang dimiliki Dinas
“ Menurut saya fasilitas yang dimiliki Damkar untuk saat ini masih
kurang dan sarana untuk memadamkan kebakaran pun masih belum
lengkap karena terbentur dana dari pihak pemerintah kota, peralatan
yang ada sekarang sudah tidak layak di gunakan lagi”. (Wawancara
5 Agustus 2019
dimiliki memang untuk saat ini kurang memadai, sarana dan prasaran untuk
4.2.5 Pelayanan
pelayanan jasa yang diberikan kepada masyarakat. Dan hal ini merupakan
salah satu penyedia jasa pelayanan publik untuk menjalankan visi dan misi serta
kebakaran.
tetapi petugas masih terkendala sarana dan prasaran pendukung yang kurang
memadai. Tetapi dari sarana dan prasarana yang kurang, petugas tetap
bencana kebakaran.
63
pelayanan yang baik. Namun terkendala sarana dan prasarana tetapi petugas tetap
diberikan petugas sudah sangat baik, walau terkendala peralatan dan sarana
pelayanan yang diberikan dinas pemadam kebakaran sudah cukup baik, mereka
yang terkena musibah kebakaran. Waktu juga sangat penting bagi masyarakat
untuk kedatanagn petugas ke lokasi karena lebih cepat petugas datang maka
semakin cepat pula memadam kan kebakaran agar tidak merambat ke pemukiman
lainnya.
pemadaman :
lainnya harus memadai agar petugas sebagai pemberi jasa pelayanan dapat
jasa pelayanan yang diberikan Dinas Pemadam Kebakaran dapat berjalan dengan
Pemadaman :
kualitas pelayanan antara lain : kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung
pelayanan, kurang respon masyarakat jikalau ada petugas yang menuju lokasi
67
prasaran pelayanan.
4.4 PEMBAHASAN
adalah salah satu Dinas yang memberikan jasa kepada masyarakat yang terkena
bencana kebakan dan Penyelamtan jika ada korban jiwa yang terkurung
didalamnya.
Kebakaran dan Penyelamatan untuk saat ini sudah cukup berkualiats karena
terdapat berbagai pandangan masyarakat sebagian ada yang merasa puas dengan
tetapkan.
Akan tetapi ada beberapa aspek yang menjadi harapan kedepannya untuk
Penyelamatan antara lain : waktu pelayanan yang lebih cepat untuk menuju
68
secara langsung di lapang. Dalam segi pelayanan, prosedur dan sikap petugas
1. Sikap Petugas
Menurut Lapierre dalam Ramli (2013:1) menyebut sikap sebagai suatu pola
dalam siatuasi sosial atau secara sederhana, sikap adalah respons terhadap stimuli
cepat serta memuaskan sangat diperlukan agar memberikan kepuasan dalam diri
dan Penyelamatan, dari aspek Sikap Petuagas memberikan jasa pelayanan sudah
bahwa melayani dengan singgap, cepat dan tanggap petugas. Petugas telah
69
kebakaran.
Jadi dapat disimpulkan bahwa aspek Sikap Petugas dalam melayani sudah
merasa telah diberikan pelayanan yang singgap, cepat dan tanggap oleh petugas.
2. Prosedur
biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departeman atau lebih, yang
terjadi berulang-ulang.
petugas yang berjaga di pos pemantau. Petugas pun dengan singgap dan cepat
70
kebakaran tersebut.
Jadi dapat disimpulkan bahwa dari aspek prosedur, petugas sudah berjalan
masyarakat datang mengadu ke pos pemantau petugas pun cepat merespon dan
kebakaran tersebut.
3. Waktu
proses. Perbuatan, atau keadaan berada atau berlangsung dalam hal ini waktu
merupakan antara dua buah keadaan atau kejadian, atau disebut lama
terciptanya proses pelayanan cepat dan tidak berbeli-belit. Dalam indikator ini
melihat waktu yang petugas berikan belum cukup baik, dalam memberikan
kelokasi belum optimal seperti yang tertera di SOP bahwa waktu yang diberikan
Kebakaran.
memadam maka api akan semakin besar dan merambat ke pemukiman lainya
Dari aspek waktu dapat disimpulkan bahwa dalam hal waktu yang
petugas untuk menuju lokasi kebakaran padahal dilihat dari SOP yang di
15 menit dengan jarak tempuh 50 M, tetapi masih lambat petugas menuju lokasi
kebakaran.
4. fasilitas
menurut The Liang Gie (2006:22) fasilitas adalah segenap kebutuhan yang
sama manusia.
merupakan satu indikator yang paling konkrit. Wujudnya berupa segala fasilitas
yang secara nyata dapat dilihat. Berdasarkan hasil penelitian yang diproleh bahwa
fasilitas yang dimiliki Dinas Pemadam Kebakaran Dan Penyelamatan untuk saat
Akan tetapi faktanya adalah dari sarana dan prasarana yang ada kurang
masyarakat yang melihat secara langsung, mengenai sarana yang mereka gunakan
bagian lapangan mengeluhkan fasilitas pendukung seperti baju anti api, sepatu
anti api, sarana pendukung lainya untuk menunjang terpenuhnya pelayanan yang
pemadam, mesin kompa air salah satu yang sangat penting dikarenakan
perlengkapan tersebut paling uta untuk memadam kan kebakaran yang padat
Jadi dapat disimpulkan dari aspek fasilitas yang berupa sarana dan prasarana
masih belum memadai dan maksimal untuk mendukung pelayanan. Dimana masih
5. Pelayanan
pelayanan, bahkan secara ekstrim dapat dikatakan bahwa pelayanan tidak dapat
mulalui aktivitas orang lain secara langsung. Dalam memberikan pelayanan jasa
kepada masyarakat, memberikan pelayanan dengan cepat, tepat dan benar sesrta
mengakui bahwa pelayanan yang diberikan petugas sudah cukup baik walau
terkendala sarana dan prasarana mereka tetap bekerja seoptimal mungkin agar
tidak ada keluhan dari masyarakat tentang jasa pelayanan yang petugas berikan
sudah cukup baik dan seoptimal mungkin. Walau petugas masih terkendala
sarana dan pasarana untuk mendukung cepatnya pemberian jasa pelayanan masih
BAB V
5.1 KESIMPULAN
optimal.
Terutama pada indikator waktu, fasilitas sesuai SOP yang di terpkan dan
kepuasan pelayanan dapat nilai rendah. Patut diakui bahwa dalam pelaksanaan
sesuai ini tidak semata-mata hanya berasal dari dinas terkait namun juga
tidak benar, terhalang oleh kerumunan warga yang menonton peristiwa kebakaran,
tempat kejadian kebakaran seperti : adanya gang masuk yang sempit, banyak
portal, gapura yang tidak sesuai dengan standarisasi, serta padatnya bangunan-
masnuisa nya harus di tambah dan kesiapan petugas dalam meberikan pelayanan
harus sigap, tanggap dan cepat agar pelayanan yang diberikan sesuai dengan yang
di harapkan.
belum mencukupi karena menurut kepala bidang I idealnya jumlah petugas yang
5.2 SARAN
kebakaran.
kebakaran.