disusun oleh:
Dimas Fadili Rohman 1702780
Alifia Chairunnisa Bifani 1705202
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah adalah tempat yang disediakan untuk pengajaran, mengelola dan
mendidik para murid melalui bimbingan yang diberikan oleh para pendidik atau
guru. Menurut KBBI, sekolah merupakan lembaga untuk belajar dan mengajar
serta tempat menerima dan memberi pelajaran.
Sebagai tempat atau lembaga yang mewadahi proses belajar dan mengajar,
tentunya sekolah haruskah difasilitasi dengan hal-hal yang menunjang proses
tersebut. Fasilitas yang dimaksud yaitu sarana dan prasarana pembelajaran yang
dijelaskan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No
24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah
(SMA/MA).
Salah satu sarana yang menunjang proses pembelajaran khususnya untuk mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah Ruang Laboratorium. Ruang
laboratorium adalah ruang untuk pembelajaran secara praktek yang memerlukan
peralatan khusus.
Pada Kurikulum 2013, siswa dituntut dapat menemukan suatu konsep. Salah
cara pembelajarannya adalah dengan melakukan percobaan atau ekperimen yang
memerlukan ruangan khusus yaitu ruang Laboratorium yang tentunya ditunjang
dengan peralatannya.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari obsevasi yang telah dilakukan adalah sebagai
berikut :
1) Apakah SMPN Kartika XIX-2 Bandung mempunyai laboratorium IPA ?
2) Bagaimana kondisi laboratorium IPA di SMPN Kartika XIX-2 Bandung ?
C. Tujuan Observasi
Adapun tujuan dilakukannya observasi di SMPN 29 Bandungadalah sebagai
berikut :
1) Untuk engetahui apakah SMPN Kartika XIX-2 Bandung mempunyai
laboratorium IPA
2) Untuk mengetahui kondisi laboratorium IPA di SMPN Kartika XIX-2
Bandung
3) Untuk mengetahui apakah laboratorium IPA di SMPN Kartika XIX-2
Bandung digunakan secara efisien ?
4) Untuk mengetahui alat dan bahan yang ada di laboratorium IPA di SMPN
Kartika XIX-2 Bandung
5) Untuk mengehatui kendala-kendala yang dihadapi saat mengadakan
praktikum laboratorium IPA di SMPN Kartika XIX-2 Bandung
6) Untuk mengetahui bagaimana pemeliharaan dan perbaikan alat praktikum
Fisika di laboratorium IPA di SMPN Kartika XIX-2 Bandung
7) Untuk mengetahui kondisi laboratorium IPA di SMPN Kartika XIX-2
Bandung sudah sesuai dengan kriteria laboratorium ideal
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Setting Observasi
1. Waktu Observasi
Hari/tanggal : Selasa, 05 November 2019
Pukul : 13.00-selesai WIB
2. Tempat Observasi
Observasi dilaksanakan di laboratorium IPA di SMPN Kartika XIX-2
Bandung di Jl. Pak Gatot Raya No.73, Gegerkalong, Kec. Sukasari, Kota
Bandung, Jawa Barat.
B. Subjek Observasi
Yang menjadi subjek observasi adalah Laboratorium IPA (desain, tata letak
laboratorium, fasilitas laboratorium, pengelolaan, perawatan dan perbaikan alat
dan bahan, administrasi dan kepengurusan laboratorium, dan pelaksanaan
kegiatan di laboratorium)
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
2. Fasilitas Laboratorium
lemari tidak
digunakan
untuk
keperluan
laboratorium.
h. Bak Cuci 1 buah/2 Terdapat 2 Tidak sesuai
kelompok dan bak cuci tetapi
1 buah di hanya 1 yang
ruang dapat
persiapan. digunakan.
Air ke ditutup
karena sering
digunakan
main oleh
siswa.
2. Media pendidikan
a. Papan tulis 1 buah/lab Terdapat 1 Sesuai
white board
menempel di
dinding, 1
white board
yang dapat
dipindah-
pindah, dan 1
buah chalk
board dalam
kondisi tidak
terpasang
3. Perlengkapan Lain
1. Administrasi Laboratorium
Bagaimana mekanisme pembelian alat?
Karena SMPN Kartika XIX-2 Bandung adalah sekolah swasta, dana
untuk keperluan pembelian alat berasal dari patungan uang siswa.
Pengumpulan uang siswa tersebut dilakukan hanya saat kelas akan melakukan
praktikum. Biasanya siswa sendiri yang membeli keperluan praktikum
tersebut. Ada beberapa alat yang sudah disediakan oleh pihak sekolah tetapi
belum juga memenuhi kebutuhan pembelajaran siswa.
2. Pemeliharaan Laboratorium
Piket kebersihan (menyapu) laboratorium dilakukan oleh siswa. Petugas
cleaning service sekolah hanya membersihkan bagian luar laboratorium saja.
3. Kegiatan Laboratorium
Ruang laboratorium tidak terlalu sering digunakan dalam 1 semester ,
kurang lebih 2 kali dalam satu semester. Tetapi karena kapasitas laboratorium
tidak mencukupi jumlah siswa per kelas, terkadang praktikum dialihkan ke
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil dari observasi serta pembahasan yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa :
Laboratorium IPA di SMPN Kartika XIX-2 Bandung belum memenuhi
kriteria laboratorium ideal yang menyebabkan belum berfungsi secara optimal
dikarenakan masih banyaknya kekurangan yang cukup menghambat kegiatan
praktikum, seperti:
1. Ukuran Laboratorium SMPN Kartika XIX-2 Bandung masih belum
menampung jumlah siswa dalam 1 kelas. Sehingga dilakukan sistem
kloter atau praktikum dilakukan di kelas jika memungkinkan alat di bawa
ke kelas.
2. Kelengkapan alat-alat praktikum masih belum terpenuhi. Tidak ada
pengkodeaan alat. Beberapa alat kurang terawat dengan baik sehingga
kondisinya sudah tidak seperti semula lagi.
B. Saran dan Rekomendasi
1. Desain Laboratorium sudah baik , hanya saja ukuran laboratorium yang
perlu diperluas karena belum dapat menampung 1 kelas.
2. Perawatan ruangan dan alat-alat di laboratorium perlu dikakukan secara
berkkala agar dapat selalu terjaga dalam kondisi yang baik.
3. Perlu disediakan P3K
4. Pengelolaan Administrasi peminjaman alat-alat laboratorium
a. Mendata apa saja peralatan yang ada di laboratorium, sekaligus
membuat label untuk masing-masing alat.
b. Membuat buku peminjaman alat, agar alat dapat dilacak
keberadaannya.