Anda di halaman 1dari 29

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Istilah pembelajaran memiliki hakikat perencanaan atau perancangan (desain) sebagai
upaya untukmembelajarkan siswa. Itulah sebabnya dalam belajar, siswa tidak hanya berinteraksi
dengan gurusebagai sumber belajar, tetapi mungkin berinteraksi dengan keseluruhan sumber
belajar yangdipakai untuk mencapai tujuan-tujuan pembelajaran yang diinginkan. Oleh karena
itu, pembelajaran memusatkan perhatian pada “bagaimana membelajarkan siswa”, dan bukan
pada “ apa yang dipelajari siswa”.
Dasar Perlunya Perencanaan PembelajaranUpaya perbaikan pembelajaran ini dilakukan
dengan asumsi sebagai berikut:Untuk memperbaiki kualitas pembelajarn perlu diawali dengan
perencanaan pembelajaran yangdiwujudkan dengan adanya desain pembelajaranUntuk
merancang suatu pembelajaran perlu menggunakan pendekatan systemPerencanaan desain
pembelajaran diacukan pada bagaimana seseorang belajarUntuk merencanakan suatu desain
pembelajaran diacukan pada siswa secara perorangan. Pembelajaran yang dilakukan akan
bermuara pada ketercapaian tujuan pembelajaran, dalam hal ini tujuan langsung pembelajaran
dan tujuan pengiring dari pembelajaranSasaran akhir dari perencanaan desain pembelajaran
adalah mudahnya siswa untuk belajar.Perencanaan pembelajaran harus melibatkan semua
variabel pembelajaranInti dari desain pembelajaran yang dibuat adalah penetapan metode
pembelajaran yang optimaluntuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaiman isi buku dalam perencanaan penbelajaran dan apa saja kelebihan dan kelemahan
pada isi buku tersebut?
1.3 Tujuan
Untuk mengkritik isi buku perencanaan pembelajaran yang membahas berbagai topic
didalamnya

1
BAB II
REVIEW BUKU
2.1 IDENDITAS BUKU
Judul Buku Perencanaan Pengajaran

Penulis Buku Dr. Hamzah B. Uno, M.Pd


Halaman Buku 158 Halaman
Penerbit Buku Pt Bumi Aksara
Cetakan Buku Cetakan ke 10 Tahun 2014

Judul Buku Perencanaan Pembelajaran


Mengembangkan Standar Kompetensi
Guru

Penulis Buku Abdul Majid, S.Ag., M.Pd


Halaman Buku 291 Halaman
ISBN 979-692-493-5
Penerbit Buku Pt Remaja Rosdakarya
Cetakan Buku Cetakan Ke-1 S.D 4, Tahun 2005-2008

2
2.2 Review Buku
Disini saya akan membuat ringkasan buku yang akan saya kritik, yakni yang terdiri dari 5
bab pada kedua buku tersebut yaitu :
Pada buku Perencanaan Pengajaran yang ditulis oleh Dr. Hamzah B. Uno, M.Pd
Bab 1 Konsep Dasar Perencanaan Pembelajaran
Bab 2 Pendekatan Sistem Dalam Kegiatan Pembelajaran
Bab 3 Tiga Variabel Pembelajaran
Bab 4 Sepuluh Langkah Mendesain Pembelajaran Menurut Dick And Carrey
Bab 5 Tujuan Pembelajaran
Pada buku Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru yang ditulis
oleh Abdul Majid, S.Ag., M.Pd
Bab 1 Standar Kompetensi Guru
Bab 2 Konsep Dasar Perencanaan Pengajaran
Bab 3 Pengembangan Silabus
Bab 4 Pengembangan Kecakapan
Bab 5 pengembangan Persiapan Mengajar

3
BAB 1
KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN
A. Definisi Perencanaan
Rumusan baru tentang perencanaan yang diambil dari beberapa rumusan dapat dikatakan
bahwa Perencanaan yakni suatu cara yang memuaskan untuk membuat kegiatan dapat berjalan
dengan baik, disertai dengan berbagai langkah yang antisipatif guna memperkecil kesenjangan
yang terjadi sehingga kegiatan tersebut mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
B. Perencanaan Pembelajaran
Istilah pembelajaran memiliki hakikat perencanaan atau perancangan (desain) sebagai
upaya untuk membelajarkan siswa. Itulah sebabnya dalam belajar, siswa tidak hanya berinteraksi
dengan guru sebagai sumber belajar, tetapi mungkin berinteraksi dengan keseluruhan sumber
belajar yang dipakai untuk mencapai tujuan-tujuan pembelajaran yang diinginkan. Oleh karena
itu, pembelajaran memusatkan perhatian pada “bagaimana membelajarkan siswa”, dan bukan
pada “ apa yang dipelajari siswa”.
C. Dasar Perlunya Perencanaan Pembelajaran
 Upaya perbaikan pembelajaran ini dilakukan dengan asumsi sebagai berikut:
Untuk memperbaiki kualitas pembelajaran perlu diawali dengan perencanaan
pembelajaran yang diwujudkan dengan adanya desain pembelajaran
 Untuk merancang suatu pembelajaran perlu menggunakan pendekatan system
Perencanaan desain pembelajaran diacukan pada bagaimana seseorang belajar
Untuk merencanakan suatu desain pembelajaran diacukan pada siswa secara perorangan
Pembelajaran yang dilakukan akan bermuara pada ketercapaian tujuan pembelajaran,
dalam hal ini aka nada tujuan langsung pembelajaran dan tujuan pengiring dari
pembelajaran
 Sasaran akhir dari perencanaan desain pembelajaran adalah mudahnya siswa untuk
belajar. Perencanaan pembelajaran harus melibatkan semua variabel pembelajaran
 Inti dari desain pembelajaran yang dibuat adalah penetapan metode pembelajaran yang
optimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

4
D. Prinsip – Prinsip Umum Tentang Mengajar
1. Mengajar harus berdasarkan pengalaman yang sudah dimiliki siswa. Apa yang telah dipelajari
merupakan dasar dalam mempelajari bahan yang akan diajarkan.
2. Pengetahuan dan keterampilan yang diajarkan harus bersifat praktis.
3. Mengajar harus memperhatikan perbedaan individu setiap siswa.
4. Kesiapan (readiness) dalam belajar sangat penting dijadikan landasan dalam mengajar.
5.Tujuan pengajaran harus diketahui siswa.
6. Mengajar harus mengikuti prinsip psikologis tentang belajar.
7. Dari yang sudah diketahui (fakta) kepada yang tidak diketahui (konsep yang bersifat abstrak)
8. Sering menggunakan penguatan (reinforcement)
E. Tipe – Tipe Belajar
1. Belajar isyarat (signal learning)
2. Belajar stimulus (stimulus respon learning)
3. Belajar rangkaian (chaining)
4. Asosiasi verbal (verbal association)
5. Belajar diskriminasi (discrimination learning)
6. Belajar konsep (concept learning)
7. Belajar aturan (rule learning)
8. Belajar pemecahan masalah (problem solving)

BAB 2
PENDEKATAN SISTEM DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Pengertian Sistem
Pengertian system adalah suatu kesatuan unsur – unsur yang saling berinteraksi secara
fungsional yang memperoleh masukan menjadi keluaran.
B. Tujuan Sistem
Tujuan suatu lembaga pendidikan ialah untuk memberikan pelayanan pendidikan kepada
yang membutuhkan. Tujuan instruksional ialah agar siswa belajar mengalami perubahan perilaku
tertentu sesuai dengan tingkat taksonomi yang telah dirumuskan terlebih dulu.
C. Fungsi-Fungsi Sistem

5
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, diperlukan berbagai fungsi yang
beraktivitas.
D. Komponen-komponen sistem
Bagian suatu system yang melaksanakan fungsi untuk menunjang usaha mencapai tujuan
system disebut komponen. Komponen yang melakukan proses transformasi disebut subsistem,
karena masing – masing bagian atau komponen itu sesungguhnyaadalah suatu system pula.
E. Interaksi atau Saling Hubungan
Semua komponen dalam system pembelajaran haruslah saling berhubungan satu sama lain.
F. Penggabungan yang Menimbulkan Jaringan Keterpaduan
Penggabungan yang menimbulkan keterpaduan ini berdasarkan pada hokum Gestalt yang
menyatakan bahwa suatu keseluruhan itu mempunyai nilai atau kemampuan yang lebih tinggi
apabila dibandingkan dengan jumlah bagian-bagian.
G. Proses Transformasi
Proses yang mengubah masukan (input) menjadi hasil (output). Hasil yang dikeluarkan
oleh suatu system kepada sebuah atau beberapa system lainnya sebagai masukan yang akan
diproses lebih lanjut, dan berlangsung secara berkesinambungan melalui tahapan transformasi.
BAB 3
TIGA VARIABEL PEMBELAJARAN
Titik awal upaya memperbaiki kualitas pembelajaran diletakkan pada proses pembelajaran
atau pada metode pembelajarannya. Manipulasi variabel metode dalam interaksinya dengan
variabel kondisi pembelajaran akan menentukan kualitas hasil pembelajaran.
A. Metode Pembelajaran
Variabel metode pembelajaran diklasifikasikan lebih lanjut menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu:
1. Strategi Pengorganisasian (organizational strategy)
2. .Strategi Penyampaian (delivery strategy)
3. Strategi Pengelolaan (management strategy)
B. Kondisi Pembelajaran
Regeluth dan Merril (1979) mengelompokkan variabel kondisi pembelajaran menjadi tiga (3)
kelompok, yaitu:
1. Tujuan Pembelajaran
2. Kendala dan karakteristik bidang studi

6
3. Karakteristik si belajar
. Hasil Pembelajaran
1. Keefektivan (effectiveness)
2. Efisien (efficiency)
3. Daya Tarik (appeal)

BAB 4
SEPULUH LANGKAH MENDESAIN PEMBELAJARAN
MENURUT DICK AND CARREY

A.Pendahuluan
Sebagai seorang tenaga pengajar (guru), aktivitas kegiatannya tidak dapat dilepaskan dengan
proses pengajaran. Proses pengajaran merupakan suatu proses yang sistematis, yang tiap
komponennya sangat menentukan keberhasilan belajar anak didik.
Desain Pembelajaran Menurut Dick and Carrey Model pengajaran Dick and Carry (1985)
dapat disajikan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi tujuan umum pengajaran
2. Melaksanakan analisis pengajaran
3. Mengidentifikasi tingkah laku masukan dan karakteristik siswa
4. Merumuskan tujuan performansi
5. Mengembangkan butir-butir tes acuan patokan
6. Mengembangkan strategi pengajaran
7. Mengembangkan dan memilih material pengajaran
8. Mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif
9. Merevisi bahan pembelajaran
10. Mendesain dan melaksanakan evaluasi sumatif

7
BAB 5
TUJUAN PEMBELAJARAN
Pendahuluan
Keuntungan yang dapat diperoleh melalui penuangan tujuan pembelajaran adalah sebagai
berikut:
1. Waktu mengajar dapat dialokasikan dan dimanfaatkan secara tepat
Pokok bahasan dapat dibuat seimbang, sehingga tidak ada materi pelajaran yang dibahas terlalu
mendalam atau terlalu singkat.
2. Guru dapat menetapkan berapa banyak materi pelajaran yang dapat disajikan dalam
setiap jam pelajaran.
3. Guru dapat menetapkan urutan atau rangkaian materi pelajaran secara tepat
(memudahkan siswa mempelajari isi pelajaran)
4. Guru dapat dengan mudah menetapkan dan mempersiapkan strategi mengajar yang
paling cocok dan menarik
5. Guru dapat dengan mudah mempersiapkan berbagai keperluan peralatan maupun bahan
dalam keperluan belajar
6. Guru dapat dengan mudah mengukur keberhasilan siswa dalam belajar
7. Guru dapat menjamin bahwa hasil belajarnya akan lebih baik dibandingkan dengan hasil
belajar tanpa tujuan jelas
B. Arti Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran adalah suatu pernyataan yang jelas dan menunjukkan penampilan
dan keterampilan siswa tertentu yang diharapkan dapat dicapai sebagai hasil belajar.
C. Taksonomi Tujuan Pembelajaran
Benyamin S. Bloom dan D. Krathwolh (1964) memilah taksonomi pembelajaran dalam
tiga kawasan, yakni : kognitif tingkatpengetahuan(knowledge), tingkat pemahaman
(comprehension), tingkat penerapan (application),tingkat analisis (analysis), tingkat sintesis
(synthesis), tingkat evaluasi (evaluation), afektif ( sikap dan perilaku), kemauan menerima,
kemauan menanggapi,berkeyakinan,penerapan karya, ketekunan dan ketelitian, psikomotor,
persepsi, kesiapan, mekanisme, respons terbimbing, kemahiran, adaptasi, originasi format untuk
menulis tujuan pembelajaran tujuan pembelajaran sebaiknya dinyatakan dalam bentuk ABCD
format, artinya:

8
A = Audience (petatar, siswa, mahasiswa, dan sasaran didik lainnya)
B = Behavior (perilaku yang dapat diamati sebagai hasil belajar)
C = Condition (persyaratan yang perlu dipenuhi agar perilaku yang diharapkan dapat dicapai
D = Degree (tingkat penampilan yang dapat diterima)

9
BAB I PENDAHULUAN
STANDAR KOMPETENSI GURU
A. Standar kompetensi guru sesuai dengan undang undang sisdiknas no 20 thn 2003 pasal 35
ayat 1 bahwa : standar nasional terdir dari isim proses, kompetensi lulusan, tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan yang
harus di tingkatkan secara berencana dan bersekala. Standar yang di maksud adalah suatu
kriteria yang telah di kembangkan dan di tetapkan berdasar atas sumber, prosedur dan
manajemen yang efektif ,sedangkan kriteria adalah sesuatu yang menggambarkan
ukuran keadaan yang di kehendaki ( suharsimi arikunto, 1986:98)
Standar secara konseptual , dapat berfungsi sebagai alat untuk menjamin bahwa program-
program pendidikan suatu profesi dapat memberikan kualifikasi yang harus di penuhi oleh
calon calon pendidik sebelum masuk ke profesi yang bersangkutan .
B. Sedangkan kompetensi adalah seperangkat tindakan inteligen penuh tanggung yang harus
di miliki seseorang sebagai syarat untuk di anggap mampu melaksanakan tugas-tugas dalam
bidang pekerjaan tertentu.sifat inteligen harus di tunjukan sebagai kebenaran baik di pandang
dari sudut ilmu pengetahuan, teknologi maupun etika dalam arti di tinjau dari sudut ilmu
pengetahuan , efsien, efektif, dan memiliki daya tarik di lihat dari sudut teknologi .dengan
demikian kompentensi yang di miliki guru akan menunjukan kualitas guru dalam mengajar.
C. Standar kompetensi guru bertujuan untuk mem,peroleh acuan baku dalam pengukuran
kinerja guru untuk mendapatkan jaminan kualitas guru dalam meningkatkan kualitas proses
pembelajaran
D. Ruang lingkup stndar kompentsi guru meliputi tiga komponen kompensi yaitu:
a. pertama komponen kompetensi pengelolaan pembelajaran yang mencakup
- Penyusuana perencanaan pembelajaran
- Pelaksanaan interaksi belajar mengajar
- Penilaian prestasi belajar peserta didik
- Pelaksanaan tindak hasil lanjut hasil penilaian
b. Kedua komponen kompetensi pengembangan potensi yang di orentasikan pada
pengembangan profesi
c. Ketiga komponen kompetensi penguasaan akademik yang mencakup
- Pemahaman wawasan kependidikan

10
- Penguasaan bahan kajian akademik (Depdiknas, 2004 :9)

E. Komponen kompentensi guru untuk lebih jelasnya dapat di lihat dalam tabel :

Komponen pengelolaan pembelajaran


Kompetensi Indicator
1. Penyusunan rencana pembelajaran 1. Mampu mendiskripsikan tujuan/kompetensi
pembelajaran
2. Mampu memilih /menetukan materi
3. Mampu mengorgasisir materi
4. Mampu menetukan metode/ strategi ri
jikanmatbelajar
5. Mampu menetukansumber belajar /media/alat
peperangksun mampu menyraga pembelajaran
6. Mampu menyusun perangkat penilaian
7. Mampu menetukan teknik penilaian
8. Mampu mengalokasikan waktu
2. Pelaksanaan interaksi belajar 1. Mampu membuka pelajaran
mengajar 2. Mampu menyajikan materi
3. Mampu menggunakan metode/media
4. Mampu menggunakan alat peraga
5. Mampu menggunakan bahasan yang
komunikatif
6. Mampu memotifasi siswa
7. Mampu mengorganisasi kegiatan belajar
siswa
8. Mampu berinteraksi dengan siswa secara
komukatif
9. Mampu memberi umpan balik
10. Mampu menyimpulkanpelajaran

11
11. Mampu melaksanakan penilaian
12. Mampu menggunakan waktu
3. Penilaian prestasi belajar peserta 1. Mampu memilih soal berdasar tingkat
didik kesukaran
2. Mampu memilih soal berdasar tingkat
pembeda
3. Mampu meperbaiki soal yang tidak valid
4. Mampu memeriksa jawab
5. Mampu mengklasifikasikan
6. Mampu mengolah dan menganalisa hasil
penilaian
7. Mampu membuat
interpretasi kecenderunngan hasil penilaian
8. Mampu menentukan korelasi antara soal
erdasarkan penilaian
9. Mampu mengidentifikasi tingkat variasihasil
penilaian
10. Mampu menyimlpulkan dari hasil penilaian
secara jelas dan logis
4. Pelaksanaan tindak lanjut hasil 1. Menyunsun program tindak lanjut hasil
penilaian prestasi belajar peserta didik penilaian
2. Mengklasifikasikan kemampuan siswa
3. Mengidentifikasikan kebutuhan tindak lanjut
hasil penilaian
4. Melaksanakan tindak lanjut
5. Mengevaluasi hasil tindka lanjut
6. Menganalisa hasil eavluasi program tindak
lanjut hasil penilaian .
Komponen kompetensi pengembangan potensi
Kompetensi Indicator

12
5. Pengembangan profesi 1. Mengikuti informasi perkembangan IPTEK
yang mendukung profesi melalui kegiatan
ilmiah
2. Mengalih bahasa kan buku pelajaran / karya
lmiah
3. Mengembangkan berbagai model
pembelajaran
4. Menulis makalah
5. Menulis / menyusun diklat pelajaran
6. Menulis buku pelajaran
7. Menulis modul
8. Menulis karya ilmiah
9. Melakukan penelitian ilmiah (action
research)
10. Menemukan teknologi tepat guna
11. Membuat alat peraga /media
12. Menciptakan karya seni
13. Mengikuti pelatihan terakreditasi
14. Mengikuti pendikan kualifikasi
15. Mengikuti kegiatan pengembanagan
kurikulum
Komponen kompetensi penguasaan akademik
kompetensi Indikator
6. Pemahaman wawasan 1. Memahami visi dan misi
2. Memahami hubungan pendidikan dan
pengajaran
3. Memahami konsep pendidikan dasar dan
menengah
4. Memahami fungsi sekolah
5. Mengidenntifikasi permasalahn umum
pendidikan dalam hal proses dan hasil

13
pendidikan
6. Membangun system yang menunjukan
keterkaitan pendidikan dan luar sekolah

7. Penguasaan bahan kajian akademik1. Memahami struktur pengetahuaan


2. Menguasai subtansi materi
3. Menguasai subtansi kekuasaan sesuai dengan
jenis pelayanan yang di butuhkan siswa

F. Pengembangan kompetensi guru


Proses pengembangan standar kompetensi guru dapat di lakukan melalui :
a. Penelitian dengan jenis penelitian yang di lakukan
- mengidentifikasikan masalah pendidikan yang di hadapi terutama tentang mutu kenerja
guru
- mengkaji pra kondisi yang perlu di penuhi untuk dapat menerapakan suatu standar
kompetensi guru dalam system yang ada
- penelitian yang melekat di dalam pengembangan standar itu sendiri untuk mengetahui
efektifitas dan kelaikan dari standar yang sedang di kembangkan untuk menghasil kan standar
baku kompetensi guru.
b. Pengembangan :
Upaya penge mbangan dalam rangka menghasilkan inovasi yang tepat iuntuk di terapkan
dalam system yang ada , merupakan tahapan yang sangat penting dan kritikal ada beberapa hal
yang menjadi perhatian serius dalam rangka upaya pengembangan standar kompetensi guru
-. Kejelasan permasalahan dan tujuan yang akan di capai dari profesi guru dan antisipasi
kendala yang bakal di hadapinya
-. Permasalahan yang jelas dan tujuan yang spesifik jika perlu di lengkapi dengan kriteria
keberhasilan yang di jadikan ukuran
c. manjemen mutu guru
sekuarn kurang terdapt dua hal yang sangat penting yang perlu di perhatikan berkenaan dengan
manajemen peningkatan mutu guru dengan standar kompetensinya yang :

14
1. Adalah upaya melibatkan berbagai pihak terkait sedini mungkin
2. Penerapan proses diseminasi secara bertahap. ’ adanya peran sertta aktif dari berbagai
pihak terkait sedini mungkin dalam proses pengembangan mutu guru akan membuat standar
kompetensi yang mengiringinya akan tidak terisolir dari dunia nyata, sehingga proses transisi
dari tahap pengembangan ke tahap pelaksanaan ( implementasi). Para guru akan dapat berjalan
dengan lancar.
d. Pemberdayaan guru
Pembelajaran atau ungkapan yang sebelumya dikenal dengan “ pengajaran” adalah
upaya untuk membelajarkan siswa ( Degeng, 1989). Aktifitas belajar pada siswa dapat terjadi
dan di rencanakan ( by designed ) dan dapat terjadi dengan tanpa di rencanakan contoh dari
pembelajaran yang di rencanakan , belajar agama islam adalah rencana aktifitas pendidikan
yang di rancang secara sadar untuk membantu murid dalam mengembangkan hidup
islami yang selanjutnya di wujudkan dalam sikap hidup dan ketrampilan baik yang
bersifat manual maupun mental spiritual. sedangkan belajar yang tidak di
rencanakan adalah fenomena pendidikan yang berupa peristiwa tanpa di sengaja atau di
rencanakan akan tetapi berdampak mempengaruhi, mengubah, pandangan hidup,sikaphidup,dan
ketrampilan hidup.
Contoh proses tingkah laku manusia untuk menjadi muslim, mukmin, mutaqin dan
sebagainya , dalam konteks pembelajaran agama islam bukanlah kekuasaan manusia atau guru
sekalipun, akan tetapi kehendak murid memilih jalan hidupnya dengan atas izin Allah
Swt.Dengan demikian fungsi guru yang berdaya guna itu adalah yang bisa
memilih perencanaan pembelajaran, menetapkan mengembangkan pendekatan , metode , teknik
pembelajaran, menawarkan bahan ajar , menyediakan pengalamanbelajar yang bermakana .serta
bisa mengukur tingkat keberhasilan, proses pembelajaran dalam mencapai keberhasilan
pembelajaran.

BAB II KONSEP DASAR PERENCANAAN PENGAJARAN


A. Pengertian berkenaan dengan perencanaan ,
1. William H.Newman dalam bukunya “administrative action tekhniques of organization ang
management : mangatakan bahwa management / perencanaan adalah menentukan apa-apa
yang kan di lakukan. Prencanaan sendiri adalah mengandung arti rangkaian rangkaian putusan

15
yang luas dan penjelasan-penjelasan dari tujuan, penetuan kebijakan , penentuan
program,penentuan metode, penentuan prosedur dan pentuan kegiatan berdasarkan jadwal
kegiatan sehari hari.
2. Terry (1993:17) menyatakan bahwa perencanaan adalah menetapaka pekerjaan yang harus
di laksanakan oleh kelompok untuk mencapai tujua yang digariskan. Perencanaan termasuk
kegiatan pengambialan keputusan untuk itu diperlukan kemampuan mengadakan visualisasi dan
melihat ke depan guna merumuskan suatu tindakan untuk masa datang.
3. Banghart dan Trull (1973) menyatakan bahwa perencanaan adalah awal proses dari semua
yang rasional dan mengandung sifat optimisme yang di dasarkan pada kepercayaan bahwa
akandpat mengatasi permasalahan
4. Nana Sudjana ( 2006:61) menyatakan bahwa perencanaan adlah proses yang
sistematis dalam mengambil keputusan tentang tindakan yang akan di lakukan pada waktu yang
akan datang .

Sedangkan pengajaran adalah : suatu proses yang di kukan oleh guru dalam
membimbing, membantu,dan mengarahkan peserta didik untuk memiliki pengalaman belajar .
Dengan kata lain pengajkaran adalah suatu cara bagaimana mempersiapkan pengalaman bagi
peserta didik ( jones at. al dlm Mulyani sumantri, 1988:95 )
Dalam konteks pengajaran, perencanaan dapat di artikan dengan sebagai proses penyusunan
materi pengajaran, penggunaan media pengajaran, pnggunaan metode pendekatan dan metode
pengajaran dan penilaian dalam suatu alokasi waktu yang akan di laksanakan pada masa
tertentu untuk mencapai untuk mencapai tujuan yang telah di tentukan .
Berdasarkan uraian di atas, konsep perencanaan pangajaran dapat di liahat dari berbagai
sudut yaitu:
a. Perencanaan pengajaran sebagai teknologi adalah suatu perencanaan yang
mendorong penggunaan teknik teknik yang dapat mengembangkan tingkah laku kognitif dan
teori-teori kontruktif sebgai solusi dan problem problem pengajaran
b. Perencanaan pengajaran sebagang sistemik suatu system adalah sebuah susunan dari
sumber-sumber dan prosedur –prosedur untuk menggerakan pembelajaran .pengembangan
system pengajaran melalui proses yang sistemik selanjutnya di implementasi dengan mengacu
pada system perencanaan itu .

16
c. Perencanaan pengajaran sebgai suatu disiplin adalah cabang pengetahuan yang senantiasa
memperhatkan hasil hasil penelitian dan teori tentang strategi
d. Perencanaan pengajaran sebagai sains (science) adalah mengkreasikan secara detil
spesifikasi dari pengembangan, implikasi, evaluasi, dan pemeliharaan akan situasi maupun
fasilitas pembelajaran terhadap unit unit yang luas maupun yang lebih sempit dari materi
pelajaran dengan segala tingkatan kompleksitasnya
e. Perencanaan pembelajaran sebagai sebuah proses adalah pengembangan
pengajaran secara sistematik yang di gunakan secara khusus atas dasar teori- teori
pembelajaran dan pengajaran untuk menjamin kualitas pembelajaran .dalam perencanaan di
lakukan analisis kebutuhan ari proses belajar dengan alur yang sitematik untuk mencapai tujuan
pembelajaran . termasuk di dalamnya melakuakan evaluasi terhadap materi pelajaran dan
aktifitas aktifitas pengajaran .
f. Perencanaan pengajaran sebagai seuah realitas adalah ide pengajaran di kembangkan
dengan memberikan hubungan pengajaran dari waktu kewaktu kedalam suatu proses yang
dikerjakan perencana dengan mengecek secara cermat bahwa kegiatan itu adalah telah sesuai
dengan tuntutan .
B. Dimensi - dimensi perencanaan
Berbicara tentang di mensi perencaan pengajaran yakni berkaitan dengan cakupan dan sifat-sifat
dari beberapa karakteristik yang di temukan dalam perencanaan pengajaran pertimbanagan
seperti itu menurut Harjanto ( 1997:5) memungkinkan diadakan perencanaan komprehensif
yang menalar dan efesien , yakni :
a. Signifikansi : tingkat signifikansinya tergantung pada tujuan pendidikan yang di ajukan dan
signifikasinya dapat di bangun dan di tentukan berdasar kriteria –kriteria selama proses
perencanaan
b. Feasibilitas yaitu perencanaan di susun harus berdasarkan realitas yang
menyangkut biaya dan implementasi perencaan pengajaran
c. Relevansi adalah berkaitan dengan jaminan bahwa perncanaan- perencanaan
itu memungkinkan penyelesaian persoalan agar tepat waktu supaya di capai tujuan secara
optimal
d. Kepastian adalah konsep ini mereduksi kepastian perencanaan yang kurang jelas agar
dapat mengurangi kejadian yang tak terduga

17
e. Ketelitian adalah adalah memperhatikan perencanaan pengajaran di susun dalam bentuk
yang sederhana serta di perhatikan secara cermat kaitan –kaitan yang terjadi antara berbagai
komponen
f. Adaptasi : bahwa perencanaa pengajaran adalah bersifat dinamis sehingga perlu
senantiasa mencari informasi sebagai umpan balik .penggunaan berbagai proses memungkinkan
perncanaan yang fleksibel atau adaptable
g. Waktu adalah factor yang berkaitan dengan waktu anatara lain keterlibatan perencanaan
dengan memprediksi masa depan , validasi dan juga realibilitas analisis
, serta mengakomodir kapan untuk menilai / mengestimasi kebutuhan masa kini dalam
kaitan dengan masa yang akan datang
h. Monitoring adalah merupakan proses mengembangkan kriteria untuk menjamin bahwa
berbagai komponen bekerja secara efektif .
i. Isi perencanaan yaitu merujuk pada hal-hal yang di rencanakan. Perencanaa pengajaran
yang baik itu perlu memuat sebagai berikut antara lain :
1. Tujuan apa yang di inginkan, bagaiaman cara mengorganisasikanaktifitas dan layanan
layanan pendukungnya
2. Program dan layananya
3. Tenaga manusia, yakni mencakup cara-cara mengembangka prestasi, spesialisasi, perilaku,
kompetensi maupun costumer servise nya .
4. Keuangan meliputi rencana pengeluaran dan rencana penerimaan
5. Banguan fisik mencakup tentang cara-cara penggunaan pola distribusi dan kaitanya
dengan pengembangan psikologis
6. Sruktur organisasi, maksud adalah bagaimana cara mengorganisasikan dan menajemen
operasi da pengawasan profgrasm aktifitas yang di rencanakan
7. Konteks social atgau elemen lain yang perlu di pertimbangkan dalam perencanaan
pengajaran .
C. Manfaat perencanaan pengajaran
Pengajaran memainakan peran yang penting dalam memandu guru untuk melaksanakan
tugas sebagai pendidik dalam melayani kebutuhan belajar siswa. Perencanaan pengajaran juga
di maksud sebagai langkah awal sebelum proses pembelajaran berlangsung . terdapat beberapa
manfaat dalam proses belajar mengajar :

18
a. Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan
b. Sebagai pola dasar dalam mengatur wewenang bagi unsur yang terlibat dalam kegiatan
c. Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur baik unsur guru maupun unsur murid
d. Sebagai alat ukur yang efektif suatu pekerjaan
e. Untuk menyusun data agar balance poekerjaan
f. Untuk menghemat waktu, tenaga, alat-alat dan biaya
D. Desain Pembelajaran Berbasis Kompetensi
Pendidikan berbasis kompetensi menitikberatakan pada pengembangan kemampuan
melaksanakan kompetensi tugas tugas tertentu yang sesuai dengan standar performansi yang
telah di tetapakan . “ competency based education is greated toward preparing individuals to
perform identified competency” ( Schrag,1987:22) rumusan ini mengandung arti bahwa
pendidikan mengacu pada upaya penyiapan individu agar mampu melakukan perangkat
kompetensi yang di perlukan .suatu program pendidikan berbasis kompetensi harus mengandung
empat unsur pokok yaitu :
a. Pemilihan kompetensi yang sesuai
b. Spesifikasi indikator-indikator evaluasi untuk menentukan keberhasialn pencapaian
kompetensi
c. Pengembangan system pengajaran
d. Penilaian
Kegiatan pembelajaran diarahkan untuk memberdayakan semua potensi pesrta didik
untuk menguasai kompetensi yang di harapakan . kegiatan pembelajaran mengembangkan
kemampuan untuk mengetahui, hidup dalam kebersamaan dan mengaktualisasikan diri. Dengan
demikian kegiatan pembelajaran itu perlu :

a. Berpusat pada peserta didik


b. Mengembangkan kreatifitas pesrta didik
c. Menciptakan kiondisi yang menyenangkan dan menantang
d. Bermuatanm, nialai, etka, estetika, logika, kinestetika,
e. Menyediakan pengalaman belajar yang beragam .( Puskur2004:13)
Dalam rangka itu, pengembangan program di lakukan berdasarkan pendekatan
kompetensi, penggunaan pendekatan ini memungkinkan design program dapat di laksanakan

19
secara efektif, efesien, dan tepat. Hasil-hasil pembelajaran di nilai dan dijadikan umpan balik
untuk mengadakan perubahan terhadap tujuan pembelajaran dan prosedur pembelajaran yang di
laksanakan sebelumnya.langkah – langkah pengembangan pembelajaran tersebut sebagaimana di
kemukakan Stanley Anam ( 1971) dan Omar Hamalik (2002:92) sebagai berikut :
a. Spesifikasi asumsi-asumsi atau preposisi-preposisi yang mendasar
b. Mengindentifikasi kompetensi
c. Menggambarkan secara spisifik kompetensi-kompetensi
d. Menentukan tingkat-tingkat kriteria dan jenis assessment
e. Pengelompokan dan penyususnan tujuan pengajaran
f. Desain strategi pembelajaran
g. Mengorganisasikan system pengelolaan
h. Melaksanakan percobaan program
i. Menilai desain pembelajaran
j. Memperbaiaki program

BAB III PENGEMBANGAN SILABUS


A. Pengertian silabus
Sebelum membahas rencana pembelajaran terlebih dulu harus di pahami apa itu syllabus
dan langkah-langkah pengembanganya. Berdasarka rumusan silabus yuang telah di tetapakan .
Istilah silabus dapat di definisikaadlah sebagai berikut adalah” garis besar ringkasan,ikhtisar,
atau pokok-pokok isi atau materi pelajaran” ( salim, 1987:98) Silabus adalah ancangan
pembelajaran yang berisi rencana bahan ajar mata pelajaran tertentu pada jenjang dan kelas
tertentu , sebagai hasil dari seleksi, pengelompokan, pengurutan, dan penyajian materi
kurikulum , yang di pertimbangkan berdasarkan ciri dan kebutuhan daerah setempat.
Silabus merupakan seperangkat rencana serta pengaturan pelaksanaan pembealajaran dan
penilaian yang du susun secara sistematis memuat komponen-komponen yang saling berkaitan
untuk mencapai penguasaan kompetensi dasar (yulaelawati, 2004:123)
B. Isi silabus
Hubungan kurikulum dengan pengajaran dalam bentuk lain ialah document kurikulum
yang biasanya disebut silabus yang sifatnay lebih terbatas dari pedoman kurikulum . sebagai

20
mana di kemukan oleh Mulyani Sumantri (1988:97) bahwa dalam silaby hanya tercakup bidang
studi atau mata pelajaran yang harus di jarkan selama waktu satu tahun atau satu semester. Pada
umumnya suatu silabis paling sedikit harus mencakup unsur-unsur. Sebagai berikut
a. Tujuan mata pelajaranyang akan di ajarkan
b. Sasaran mata pelajaran
c. Ketramapilan yang di perlukan agar dapat menguasai mata pelajaran
d. Urutan topic-topik yang di ajarkan
e. Aktifitas dan sumber-sumber belajar pendukung keberhasilan pengajaran
f. Berbagai teknik evaluasi yang di gunakan
C. Manfaat silabus
Silabus bermanfaat sebagai pedoman dala pengembangan pembelajaran ,
seperti pembuatan rencana pembelajaran, pengelolaan kegiatan pembelajaran dan
pengembangan system penilaian silabus merupakan sumber pokok dala penyusunan rencana
pembelajaran, baik rencana pembelajaran untuk satu standar maupun satu kompetensi dasar ,
silabus bermanfaat untuk merencanakan pengelolaan kegiatan belajar secara klasikal, kelompok
kecil, atau pembelajara secara individual . demikian pula silabus bermanfaat untuk
mengembangkan system penilaian yang mana dalam system pembelajaran berbasis
kompetensi sitem penilaian selalu mengacu pada standar kompetensi.

D. Prinsip pengembangan silabus


Silabus merupakan salah satu produk pengembangan kurikulum dan
pembelajaran yang berisikan garis-garis materi pembelajaran ada beberapa p[rinsip yang
mendasari pengembangan silabus antara lain :
a. Ilmiah
b. Memperhatikan perkembangan dan kebutuhan siswa
c. Sistematis
d. Relevansi, konsistensi, dan kecukupan
E. Langkah –langkah pengembangan silabus
Secara umum proses pengembangan silabus berbasis kompetensi terdiri dari tujuh langkah
utama sebgaiaman tercamtum pada : buku pedoman umum pengembangan silabus (
Debdikbud, 2004) yaitu :

21
 Penulisa identitas mata pelajaran
 Perumusan standar kompetensi
 Penentuan kompetensi dasar
 Penetuan materi pokok uraianya
 Penetuan pengalaman belajar
 Penjabaran kompetensi dasar menjadi indikator
 Penetuan alokasi waktu
 Penetuan sumber belajar
Contoh format silabus
Nama sekoalah : ………..
Mata pelajaran : ……….
Kelas/program :………..
Semester : ………
Standar /kompetensi : ……….

Kompetensi Alokasi Sumber


No Materi pokok Pengalaman belajar
dasar waktu bahan ajar
1. Memuat Memuat Memuat alternative Memuat Memuat
kompetensi dasar kompetensi pengalaman belajar alokasiwaktu sumber
hasil penjabaran dasar hasil siswa yang terpilih yang yang telah di jenis bahan
dari standar penjabaran dari dapat di pakai untuk tentukan ajar / alat
kompetensi yang standar mencapai penguasaan yang perlu yang di
telah di kompetensi kompetensi dasar ( untuk gunakan
rumuskan dalam yang telah di kegiatan siswa yang menguasai
kurikulum rumuskan akan dialami siswa di masing-
dalam tulis dengan masing
kurikulum singkat misalnya kompetensi
Mendengar
Mencatat
Mengamati

22
Mempraktekan
menyimpulkan
Mampu Jual beli Mendiskripsikan 2 x 45 menit Buku teks,
mendiskripsikan ketentuan hokum islam jurnal dll
tentang jual tentang jual beli secara Media ..
belidan berkelompok (
menerapakan kecakapan hidup,
hikmah dalam kesadarabn sebagai
kehidupan mahkluk allah ,
sehari-hari kesadaran akan
eksistensinanyadiri,
potensi diri, kecakapan
akomunikasi lisan dan
kerja sama kelompok

F. Silabus dan kisi-kisi penilaian


Silabus dan penilaian di susun berdasarkan prinsip yang berorentasi pada pencapaian
kompetensi . sesuai dengan prinsip tersebut maka silabus dan system penilaian mata pelajaran
harus di susun sesuai dengan kebutuahan daerah / sekolah sehingga benar-benar menjadi
pedoman guru dalam mengembangkan dan pengorganisasian seluruh komponen yang dapat
mengubah perilaku pesrta didik . Silabus system penilaian berfungsi untuk mengetahui
kemajuan siswa belajar , mendiaknosa kesulitan belajar, memberikan umpan balik, melakukan
perbaikan , memotifasi guru agar mengajar lebih baik, dan memotifasi siswa agar belajar dengan
baik. Prinsip yang harus di kembangkan adalah : valid , mendudik,
berorentasi pada kompetensi, adil dan objektif, terbuka, dan berkesinambungan , menyeluruh,
dan bermakna.

23
BAB IV PENGEMBANGAN KECAKAPAN
A. Pengantar
Keterkaitan antara iman, ilmu, dan amal , anatara iman, islam dan ihsan , antara fiqih,
tauhid dan tasawuf merupakan tali tiga sepilin . iman dapat merundukan jiwa raga mannusia
kehadirat allah swt dengan rasa tangis, khusyuk dan tawadlu’ . ilmu dapat mengantarkan jatidiri
manusia pada martabat yang mulia sedangkan amal shaleh yang dilandasi iman dan ilmu
dapat menjamin keuntungan yang besar bagi manusia . mendapat keuntungan sejahtera di
dunia (hayatun thayiban ) dan pahala di akhirat QS . 16:96 Pendidikan modern dewasa ini di
hadapakan pada dilema yang subtansial pendidikan yang di titik beratkan pada transmisi sains
tanpa karakter sehingga proses dehumanisasi dalam pembangunan bangsa kerap kali terjadi .
meyebabkan semakin terkikisnya kebanggaan terhadap tanah air, tanggung jawab social dan
bahkan komitmen beragama.
Masih banyak praktek pendidikan yang belum memberikan kesempatan
kepada murid untuk mengembangkan segenap potensi agar memiliki kepribadian seutuhnya
Secara konseptual pendidikan nasional mendukung gagasan tentang pendidikan
terpadu sebagaimana tertuang pada rumusan tujuan pendidikannasional yaitu berkembangnya
potensi pesrta didik agar menjadi manusia bertakwa kepada tuhan yang maha esa, berahklak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan juga harus di
sertai dengan penanaman budi pekerti luhur agar manusia yang berpengetahuan itu tetap
bersikap tawadlu’ sehingga terjadi kesimbangan antara jasmani dan rohani

B. Strategi mengembangkan kecakapan


Sesuai denga fitrahnya manusia terdiri dari tiga di mensi yaitu jasad, akal, dan roh ketiga
dimensi itu dalam diri manusia harus di pelihara agar seimbang (tawazun). Jika diri manusia
yang di pelihara hanya fisiknya saja, sementara akal dan ruh di biarkan maka yang demikian itu
manusia hanya hanya kuat pada segi dimensi fisik saja maka di dalam jwa dan hatinya gersang,
hampa tidak tentram. Dan jika yang diasah hanya otak sedangkan fisik dan ruhani tidak di
jaga maka di ibaratkan seperti orang yang memiliki pengetahuan tapi jasadnya sakit-sakitan,
hatipun tidak tentram, dan ruhani tumpul. Demikian pula jika ruhani yang di jaga saja maka
fisik akan lemah, akalnya tidak diisi dengan ilmu (pengetahuan) yang bermanfaat

24
maka kehidupanya akan menjadi timpang . Gagne Winkel, (1996:369) menyatakan bahwa fase
kegiatan dalam membelajarkan siswa ( proses belajar siswa) adalah sebagai berikut :
a. Fase motivasi :

siswa sadar akan yang harus di capai dan bersedia melibatkan diri. Hal ini sangat
berperan , karean siswa harus bkitkan erusaha memeras otak ya sendiri, kalau kadar motivasinya
lemah,siswa akan cenderung membiarkan permasalahan yang di ajukan . peran gur
adalah membangkitkanya motivasi belajar siswa dan menyadarkan siswa akan tujuan
pembelajaran yang harus di capai.

b. Fase menaruh perhatian ( attention, alartness)

Siswa memperhatikan unsur-unsur yang relevan sehingga terbentuk pola-pola


perseptual tertentu .siswa harus memperhatikan apa –apa yang akan di pelajari , sehingga
kosentrasi terjamin.

c. Fase pengelolahan :

Siswa memahai informasi dalam short term memory (STM) atau memori jangka pendek
dan megolah informasi untuk diambil maknanya .dalam hal ini siswa harus menggali ingatan,
siasat-siaat yang pernah di gunakan ; mana yang cocok dengan problem ini jika tidak
ditemukan siasat (strategi) dalam ingatanya .siswa harys menciptakan siasat baru .

d. Fase umpan balik

Siswa mendapatkan komfirmasi, sejauh prestasinaya tepat siswa mendapat komfirmasi


tentang tepat tidaknya penyelesaian yang di ketemukan . komunikasi ini dapat meningkatkan
atau menurunka motifasi siswa untuk berusaha memeras otak lagi pada lain kesempatanFase-
fase ini dapt di aplikasikan pada kegiatan-kegiatan pada kemampuan kognitif, afektif, maupun
psikomotorik. Gagne winkel (1988) dalam bukunya( Esential of learning for instruction
) menyempurnakan rangkaian fase dalam proses belajar siswa yang tersebut diatas . yaitu :

a) Perhatian ( attention, alertness )

b) Menyadari tujuan ( motivastion , expectancy)

25
c) Menggali ( retrieval to working memory )

d) Berpersepsi selektif ( selektif perception )

e) Mengoalah informasi( encoding,entry to storage)

f) Menggali informasi ( responding to question or task


g) Mendapatkan umpan balik ( feed back , reinforcement )
h) Memantapkan hasil belajar ( frequent retrieval transfer)
C. Pandangan tentang pembelajaran
Proses terjadinya fase –fase dalam belajar , menumbuhkan motivasi, menarik perhatian, dan
proses pengkondisian dan modeling merupakan metode pendidikan modern .
a) Ketika pertanyaan di ajukan kepada pendengar ini berarti pendengar telah di sibukan
dengan kosentrasi mendengarkanya.
b) Pertanyaan kepada pendengar menjadikan pendengar merasa tertantang oleh pembicara
dengan demikian terjadi interaksi yang seimbang .
c) Mengajukan pertanyaan dapat mencapai tiga tujuan moral dan edukasi yaitu : yaitu
kognitif, afektif (emosi) dan psikomotorik/ kinetic

BAB V PENGEMBANGAN PERSIAPAN MENGAJAR


Persiapan mengajar pada hakaikatnya memproyeksikan tentang apa yang akan di
lakukan . dengan demikian persiapan mengajar adalah memperkirakan tindakan yang akan di
lakukan dalam kegaiatan pembelajaran. Perencanaan pebelajaran perlu di lakuakn auntuk
mengkoordinasikan komponen-komponen pembeljaran berbasis kompetensi yakni kompetensi
dasar, materi standar, indikator hasil belajar, sekenario pengajaran, dan penilaian berbasis kelas
(PBK). Kompetensi dasar berfungsi mengembangkanpotensi peserta didik ; materi dasar
berfungsi memberi makna terhadap kompetensi dasar ; indikator hasil belajar berfungsi
menunjukan keberhasilanpembentukan kompetensi pada peserta didik ; sekenario
pengajaran merupakan tahapan –tahjapan yang akan dilakukan dalam proses pengajaran ;
sedangkan PBK adalah berfungsi mengukur pembentukan kompetensi dan menetukan
tindakanyang harus di lakukan apabila standar kompetensi belum tercapai.

26
A. Perencanaan dan implementasi persiapan pengajaran
Pekerjaan mengajar merupakan pekerjaa yang kompleks dan sifatnya dimensial. Berkenaan hal
tersebut guru paling sedikit harus menguasai berbagai teknik yang erat hubunganya dengan
kegiatan –kegiatan yang erat hubunganya dengan kegiatan-kegiatan dalam pengajaran.
Kerangka perencanaan dan implementasi pengajaran melibatkan urutan langkah-langkah yang
sangat penting bagi para guru dalam mempersiapkan pelaksanaan rencana pengajaran .
B. Prinsip-prinsip persiapan mengajar
Untuk mebuat perencanaan yang baik dan dapat menyelenggarakan proses
pembelajaranyang ideall setiap guru harus mengetahui unsur-unsur pelaksanaan yang
baik antara lain : yaitu mengidentifikasikan kebutuahan siswa, tujuan yang hendak di capai,
berbagai scenario dan strategi yang relevan digunakan untuk mencapai tujuan dan kriteria
evaluasi ( hunt, 1999:24) lebih lanjut persiapan mengajar harus memperhatikan miant dan
perhatianpeserat didik terhadap materi yang di jadikan bahan kajian .dalam hal ini peran guru
buakan hanya sebagai transformator, tetapi harus berperansebgai motivator yang dapat
membangkitkan gairah, serta mendorong siswa untuk belajar menggunakan berbagai variasi
media, dan sumber belajar da sumber bealajar yang sesuai serta menunjang
pembentukan kompetensi.

27
2.3 Kritisi Buku

1. Kelebihan Buku

Buku PerencanaanPembelajaran sanga tmembantu guru atau peserta didik untuk


melaksanakan pembelajaran di dalam kelas sehingga tujuan yang ingin dicapai oleh guru dan
peserta didik bisatecapai dengan baik. Selain itu buku ini membantu untuk merencanakan
pembelajaran yang baik dan benar. Sehinggapelajaran yang di sampaikan oleh guru bisa diterima
denganbaik oleh peserta didik. Buku ini sangat memudahkan bagi pembaca untuk membacanya
karenakata-kata yang digunakan dalam buku ini mudah dipahami dan dimengerti oleh pembaca

Buku Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru isi dalam


buku sangat rinci dan jelas menjabarkan silabus menjadi rencana pengajaran dan berisi
bagaimana teknik guru yang bisa memahami karakteristik peserta didik agar dalam proses
pengajaran dan pembelajaran mencapai tujuan pendidikan serta dapar membuat guru menjadi
guru yang professional.

2. Kelemahan Buku

 Tidak ada gambar yang dicantumkan untuk mendukung kedua isi buku tersebut
 Tidak dicamtumkan daftar istilah dalam kedua buku

28
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perencanaan pengajaran adalah suatu proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media
pengajaran, penggunaan pendekatan dan metode pengajaran, dan penilaian dalam suatu alokasi
waktu yang akan dilaksanakan pada masa tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Dari itu, dalam menentukan perencanaan program pengajaran harus sesuai dengan konsep
pendidikan dan pengajaran yang dianut dalam kurikulum serta memperhatikan hal-hal yang
berupa faktor-faktor internal maupun eksternal yang mempengaruhi tercapainya tujuan maupun
hasil belajar Dasar Perlunya Perencanaan PembelajaranUpaya perbaikan pembelajaran ini
dilakukan dengan asumsi sebagai berikut:
Untuk memperbaiki kualitas pembelajarn perlu diawali dengan perencanaan
pembelajaran yangdiwujudkan dengan adanya desain pembelajaranUntuk merancang suatu
pembelajaran perlu menggunakan pendekatan systemPerencanaan desain pembelajaran diacukan
pada bagaimana seseorang belajarUntuk merencanakan suatu desain pembelajaran diacukan pada
siswa secara perorangan. Pembelajaran yang dilakukan akan bermuara pada ketercapaian tujuan
pembelajaran, dalam hal ini tujuan langsung pembelajaran dan tujuan pengiring dari
pembelajaranSasaran akhir dari perencanaan desain pembelajaran adalah mudahnya siswa untuk
belajar.Perencanaan pembelajaran harus melibatkan semua variabel pembelajaranInti dari desain
pembelajaran yang dibuat adalah penetapan metode pembelajaran yang optimaluntuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.

3.2 Saran
Menurut saya,agar buku ini lebih menarik lagi bagi seorang pembaca , di dalam buku ini
harus di tambah lagi gambar, supaya seorang pembaca lebih giat ataupun lebih menarik untuk
membaca buku ini.

29

Anda mungkin juga menyukai