Anda di halaman 1dari 12

KEGIATAN 5 : AVES

PREPARAT : BURUNG MERPATI (Columba livia), AYAM ( Gallus sp. )


TUJUAN : 1. Mengetahui sistem organ-organ pada aves
2. Mengetahui fungsi organ pada aves
3. Mengetahui topografi organ-organ pada aves
KLASIFIKASI :
Phylum : Chordata Phylum : Chordata
Classis : Aves Classis : Aves
Ordo : Columbae Ordo : Galliformes
Familia : Columbidae Familia : Phasianidae
Genus : Columba Genus : Gallus
Spesies : Columba livia Spesies : Gallus sp.

Keterangan :
1. Esophagus
2. Trachea
3. Ingluvies
4. Cor
5. Pulmonum
6. Ventrikulus
7. Hepar
8. Duodenum
9. Lubang Cloaca

Deskripsi :
1. Ingluvies (tembolok) merupakan pelebaran dari oesophagus yang digunakan sebagai
reservoir makanan yang dapat diisi dengan cepat.

2. Trachea merupakan lanjutan dari larynx, yang terdapat di sebelah ventral dari collum.

3. Cor terletak di linea mediana, bentuknya seperti kerucut dan dibungkus oleh pericardium.
Pulmo dibungkus oleh selaput yang disebut pleura.

4. Hepar terdiri dari dua lobus yaitu lobus dexter dan lobus sinister.

5. Ventriculus atau lambung memiliki otot dinding yang tebal.


6. Proventriculus disebut dengan lambung kelenjar.
7. Intestinum tenue dibagi menjadi dua bagian, yaitu pars descenden dan pars ascenden.
Caecum merupakan batas dari intestinum tenue dan intestinum crassum.

8. Cloaca merupakan suatu ruangan yang tunggal dimana bermuara saluran kencing,
kelamin, dan makanan.

9. Ren terdapat sepasang.

10. Ovarium hanya terdapat di sebelah kiri saja.

Tubuh dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu : caput, truncus, dan extremitas.

CAPUT (Kepala)
Pada caput, terdapat :
 Rostrum (paruh), yang dibentuk oleh maxilla (rahang atas) dan mandibula (rahang
bawah)

 Nares (lubang hidung), terdapat pada bagian lateral dari rostrum bagian atas

 Cera, yaitu tonjolan kulit yang lemah pada basis rostrum bagian atas

 Organon visus (alat penglihatan), yang dikelilingi oleh kulit yang berbulu, iris berwarna
kuning atau jingga kemerah-merahan, pupil jika dibandingkan dengan besarnya mata
relatif besar, membrana nictitans terdapat pada sudut medial mata

 Porus acusticus externus (lubang telinga luar), terdpaat sebelah dorso-caudal mata,
membrana tympani terdapat di sebelah dalamnya, berguna untuk menangkap getaran
suara.

TRUNCUS (Badan)

Diliputi oleh bulu-bulu, pada uropygium (brutu) berpangkal bulu-bulu ekor, pada facies
dorsalis uropygium ada papilla yang mempunyai lubang sebagai muara kelenjar minyak. Minyak
ini berguna untuk meminyaki bulu-bulunya. Kelenjar minyak tersebut disebut juga glandula
uropygialis. Bulu-bulu ini berfungsi untuk melindungi kulit terhadap cuaca yang tidak cocok.
Berdasarkan bentuknya, bulu-bulu ini dibagi atas 3 macam yaitu :
1. Plumae (bulu pelindung), bagian-bagiannya seperti calamus (tangkai bulu), rachis
(lanjutan dari calamus), umbilcus inferior (lubang pada bagian distal calamus yang
melanjutkan diri sebagai sulcus pada rachis), dan vexillum.
2. Plumulae, terdapat di bawah bulu pelindung pada burung-burung yang masih muda,
kadang-kadang juga terdapat pada burung-burung yang sedang mengerami telurnya.
Plumulae ini juga mempunya calamus pendek, rachis agak mereduksi, barbae (suatu
cabang ke arah lateral daripada rachis) panjang, fleksibel, barbulae (bercabang-cabang
barbae) pendek.
3. Filoplumae (bulu halus) fungsinya belum diketahui, tumbuh pada seluruh tubuh, tetapi
jaraknya sangat dekat, juga mempunyai tangkai panjang dan puncaknya pada beberapa
barbae dan barbulae.
Penggolongan bulu menurut letaknya :
1. Remiges (bulu pada sayap)

 Vexillum asimetris

 Berguna untuk terbang

 Menurut tempatnya melekat pada sayap, maka dibagi atas :

- Remiges primair (terdapat pada digiti dan metacarpal)

- Remiges secundair (terdapat pada daerah ulna)

- Remiges tertiair (terdapat pada daerah humerus)

2. Retrices

 Terdapat pada ekor

 Berguna sebagai kemudi

 Vexillum asimetris

3. Tetrices (bulu-bulu yang menutup badan)

4. Parapterum (bulu-bulu yang terdapat pada daerah bahu, antara badan dan sayap)

5. Alula sive ala spuria (bulu-bulu kecil melekat pada jari ke II, pada extremitas superior)

Gambar Bulu Burung


Keterangan :

1. Plumae
2. Ramus
3. Rachis
4. Plumulae

EXTREMITAS (Anggota Gerak), terdiri dari:


1. Extremitas superior :

 Disini berupa sayap (ala)

 Skeletonnya dari bagian proximal ke distal terdiri atas :

 Humerus : tulang lengan bagian atas, bersendi pada cavitas glenoidalis

 Radius : tulang pengumpil

 Ulna : tulang hasta

 Ossacarpalia : tulang pergelangan tangan, pada aves tinggal dua buah yaitu :
os scaphoideum (menempel pada radius), os cuneiforme (menempel pada
ulna)

 Carpo-metacarpus (persatuan antara ossacarpalia atau tulang pergelangan


tangan denga ossametacarpalia atau tulang telapak tangan)

 Digiti : pada aves tinggal tiga jari saja, yang ada jari I, II, dan III. Nomor-
nomor digiti sesuai dengan banyaknya ruas jari (phalanges) yang ada

2. Extremitas inferior (tungkai)

 skeletonnya dari proximal ke distal adalah :

 Femur (tulang paha), panjang

 Patella (tulang lutut), kecil

 Tibio-tarsus (persatuan dua tulang) yaitu tulang kering (tibia) dengan tarsalia
(tulang pergelangan kaki)

 Fibula (tulang betis), biasanya kecil sekali dan pendek

 Tarso-metatarsus adalah persatuan antara dua tulang : tarsalia (tulang


pergelangan kaki) dengan metatarsalia (tulang telapak kaki)

 Phalanges (tulang-tulang jari), disini jari-jarinya sebanyak empat buah. Jari


yang masih ada yaitu jari I, II, III, dan IV.
Jari ke I dengan satu buah phalanges, jari II dua buah, jari III, tiga buah, jari
IV empat buah. Masing-masing jari mempunyai falcula.

GAMBAR SKELETON AVES

SECTIO :
Merpati atau ayam dibius dengan eter atau chloroform, kemudian ditelentangkan di atas
papan objek. Di bagian medial (tengah) kulitnya digunting, mulai dari daerah dada menuju ke
cloaca dan rostrum, setelah kulit dibuka kelihatan otot-ototnya, antara lain : musculus pectoralis
mayor yang berfungsi untuk menutup sayap, musculus pectoralis minor (ini akan terlihat setelah
musculus pectoralis mayor dipotong) berfungsi untuk mengangkat sayap.

STERNUM (Tulang Dada)


Mempunyai tonjolan-tonjolan yang kita sebut carina sterni yaitu tonjolan pada line
mediana, pipih, tegak lurus pada sternum (karenanya burung ini digolongkan pada divisio
carinatae). Fungsi carina sterni adalah sebagai tempat perlekatan otot-otot untuk terbang. Selain
carina sterni, terdapat tonjolan-tonjolan lain, diantaranya : spina sterni (sebelah rostral tengah);
processus lateralis anterior, tonjolan di samping muka; processus lateralis obligus, tonjolan di
samping, pendek, arahnya condong; processus lateralis posterior, tonjolan di samping belakang;
processus medianus posterior, tonjolan di sebelah caudal, di tengah-tengah.

CINGULUM ANTERIOR (Gelang Bahu)


Dibentuk oleh tulang-tulang :

 Furcula : sepasang, bersama-sama membentuk huruf V, ujungnya dihubungkan dengan


sternum oleh suatu ligamentum
 Coracoid : sepasang, bersendi pada muka sternum

 Scapula : panjang, sepasang, menempel pada costae, bersendi pula dengan coracoid

- Ketiga tulang tersebut di atas membatasi suatu lubang yang disebut foramen
triesseum, dilalui oleh musculus pectoralis minor. Foramen processus berfungsi
sebagai katrol untuk mengangkat sayap.

COSTAE (Tulang Iga)


 Pada umumnya, berjumlah 7 atau 8 buah (bergantung pada jenis burung)
 Costae cervicales : melekat pada vertebrae cervicales, biasanya ada 2 pasang
 Costae thoracales : melekat pada vertebrae thoracales, pada costae thoracales kita
bedakan
- Pars costae thoracales bagian costae yang melekat pada sternum

- Pars vertebralis : sebagian costa yang bersendi pada columna vertebralis. Pada
pars vertebralis, ada suatu tonjolan yang memuat caudo dorsal yang berguna
untuk memperkuat dinding thorax, dan disebut processus uncinatus. Untuk
melihat alat-alat dalam, lepaskanlah cingulum anterior dan sternum

SISTEM DIGESTORIA (Sistem Pencernaan)

Keterangan :
1. Cavum oris
2. Esophagus
3. Ingluvies
4. Proventrikulus
5. Ventrikulus
6. Pankreas
7. Duodenum
8. Intestinum
9. Caecum
10. Rectum
11. Cloaca
Terdiri atas :
A. Tractus digestivus
Bagian-bagiannya :
1. Rostrum (paruh)
2. Cavum oris atau rongga mulut
Memiliki maxilla (rahang atas) dan mandibula (rahang bawah), serta tidak ada gigi.
Lingua (lidah) sempit, panjang dilapisi oleh lapisan tanduk.
3. Pharynx pendek
4. Oesophagus
5. Ingluvies (tembolok)
Pada burung pemakan biji-bijian berupa tonjolan dari oesophagus di sebelah ventral
sedangkan pada burung bua (pemakan insecta dan daging) mberupa tonjolan oesophagus
yang meliputi daerah yang agak panjang.
6. Proventriculus (lambung kelenjar) banyak mengandung kelenjar dan dinding ototnya
tipis.
7. Ventriculus (lambung pengunyah) dimana kelenjar pilorusnya menghasilkan sekret dan
dinding ototnya tebal.
8. Intestinum tenue dimulai dengan duodenum yang berbentuk huruf U
9. Intestinum crassum berupa rectum yang bermuara pada cloaca

B. Glandula Digestoria
Bagian-bagiannya :
1. Glandula salivales (kelenjar ludah) kelenjar ini tidak terdapat pada burung yang hidup di
rawa-rawa

2. Hepar berwarna kemerah-merahan dan terdiri dari dua lobus

3. Vesica fellea

4. Pancreas terletak antara pars ascendens dan pars descendens duodeni

SISTEM RESPIRATORIA (Sistem Pernapasan)


Terdiri atas :
1. Nares (lubang hidung)
2. Nares posteriores (lubang pada palatum)
3. Larynx dihubungkan dengan rongga mulut dengan perantaraan celah yang disebut rima
glotidis
4. Trachea mempunyai cincin tulang yang disebut annulus trachealis
5. Syrinx (alat suara) terdapat pada bifurcation trachea, tersusun dari beberapa annulus
trachealis yang paling caudal dan annulus bronchialis yang paling ranial. Otot-otot yang
berguna untuk menimbulkan suara adalah musculus sterno trachealis (dari sternum ke
trachea), musculus syringialis (dari dinding trachea ke sebelah dalam syrinx)
6. Bronchus
7. Pulmo, dibungkus oleh selaput yang disebut pleura, mempunyai hubungan dengan
kantong-kantong hawa yang disebut saccus pneumaticus.

Saccus pneumaticus yang terdapat pada burung adalah :


- Saccus cervicalis terdapat pada pangkal leher
- Saccus interclavicularis terdapat pada coracoid
- Saccus thoracalis anterior terdapat pada ruang dada sebelah muka
- Saccus thoracalis superior terdapat pada ruang dada sebelah belakang
- Saccus abdominalis dikelilingi oleh lingkaran intestinum
Saccus juga berhubungan dengan tulang panjang
Guna saccus pneumaticus :
1. Membantu pernapasan (terutama waktu terbang)
2. Membungkus alat-alat dalam ruangan udara, sehingga dapat menghindari kedinginan
3. Mencegah hilangnya panas terlalu banyak
4. Pada burung-burung yang berenang dapat mempengaruhi berat jenis badan dengan
mengembangkan atau mengempiskan saccusnya.
5. Membantu memperkeras suara

Mekanisme pernapasan pada burung :


kita bedakan menjadi pernapasan waktu istirahat dan pernapasan waktu terbang
1. Pernapasan waktu istirahat :
Pars sternalis costae dan pars vertebralis costae dihubungkan secara persendian. Jadi ada
kemungkinan untuk digerakkan.
- Inspiratio : costae bergerak ke arah cranio-ventral. Akibatnya cavum thoracis
membesar  pulmo mengembang  udara masuk ke dalam pulmo. Untuk
inspirasi, dibutuhkan musculus intercostalis externus
- Expiratio : otot-otot yang bekerja musculus intercostalis internus. Costae kembali
kedudukan semula. Gerakan-gerakan ini juga dibantu oleh otot-otot perut seperti :
musculus obliquus abdominis internus, musculus rectus abdominis, dan musculus
transversus abdominis.
2. Pernapasan waktu terbang : pergerakan aktif dari thorax tidak mungkin dikerjakan waktu
terbang karena sternum dan costae merupakan punctum fixum dari otot-otot yang
dipergunakan untuk terbang. Sayap ikut pula membantu jalannya pernapasan. Waktu
sayap diturunkan, saccus axilaris terjepit, sedang saccus cervicalis menjadi longgar, dan
sebaliknya jika sayap diangkat. Dengan jalan demikian, ada pergantian udara dalam paru-
paru. Makin tinggi burung terbang, makin cepat menggerak-gerakkan sayapnya supaya
mendapat oxygen cukup.

SISTEM CARDIOVASCULAR (Sistem Peredaran Darah)


1. Cor
- Jika dibandingkan dengan besarnya burung, relatif besar
- Terletak di linea mediana
- Bentuknya seperti kerucut
- Dibungkus oleh pericardium
- Terdiri atas 4 ruangan; 2 atrium (sinister dan dexter), dan 2 ventrikel (sinister dan
dexter)
- Atrium sinistrum dan dextrum dipisahkan oleh septum atriorum. Ventrikel sinister dan
dexter dipisahkan oleh septum ventriculorum
- Sinus venosus pada aves sudah tidak ada lagi
2. Arteriae
- Dari ventrikel dexter keluar arteria pulmonalis, bercabang 2 menjadi ramus dexter
(menuju pulmo kanan) dan ramus sinister (menuju pulmo kiri)
- Dari ventrikel sinister keluar 3 arteriae
- Aorta, hanya ada satu arcus aortae menuju sebelah kanan (yang sebelah kiri sudah tidak
ada). Arcus aortae setelah melingkari bronchus dexter kemudian membelok ke caudal
menjadi aorta dorsalis
o Anonyma dextra (menuju ke kanan)
o Anonyma sinistra (menuju ke kiri)

Tiap-tiap anonyma bercabang menjadi :


o Anonyma carotis communis (menuju ke daerah kepala)
o Anonyma subclavia (menuju ke daerah ketiak menjadi anonyma axillaris kemudian terus
ke anggota muka sebagai arteria branchialis)
o Anonyma pectoralis (menuju musculus pectoralis major)

3. Vennae
- Ke dalam atrium dextrum masuk :
Vena cava superior (sinister dan dexter). Tiap-tiap vena cava superior sebelum masuk ke
dalam atrium dextrum menerima 3 buah vennae yaitu :
o Vena jugularis (dari daerah kepala)
o Vena subclavia (dari anggota muka)
o Vena pectoralis (dari musculus pectoralis)
- Ke dalam atrium dextrum masuk juga : vena cava inferior (datang dari bagian caudal
badan). Ke dalam atrium sinistrum masuk : vena pulmonales (ada 4 buah) datang dari
pulmo kanan dan kiri
- Sistem portae pada aves hanya sistem portae hepatis
Tambahan : eritrosit oval dan mempunyai nucleus
SISTEM UROGENITALIA (Sistem Urinaria dan Genitalia)

-
A. Sistem Uropoeticum, terdiri dari :

1. Ren (metanephros) sepasang, masing-masing terdiri atas 3 lobi

2. Ureter sepasang, pada preparat kelihatan sedikit agak muda menuju ke caudal dan
bermuara langsung ke cloaca

3. Cloaca merupakan suatu ruangan yang tunggal dimana bermuara saluran kelamin, kencing
dan makanan. Cloaca terdiri atas 3 bagian, yaitu urodeum (tempat bermuara saluran
kencing dan kelamin), coprodaeum (tempat bermuara saluran makanan), dan proktodaeum
(lubang keluar)

4. Bursa Fabricii, terletak pada dinding cloaca pada sebelah dorsal tunggal, pada burung yang
masih muda kelihatan nyata besar. Semakin tua, semakin mengecil dan kemudian
menghilang sama sekali. Fungsinya sampai sekarang masih belum diketahui

B. Sistem Genitalia, terdiri atas :

1. Sistem Genitalia Masculina

- Testes; sepasang, bentuknya oval, terletak sebelah ventral lobus renis yang paling
cranial, pada masa kelamin lebih membesar, disini dibuat dan disimpan
spermatozoa. Alat penggantung testes disebut mesorchium

- Epididimis; sepasang, kecil, terletak di sisi dorsal testes, berupa suatu saluran yang
dilalui oleh sperma dalam perjalannya ke caudal menuju ductus deferens

- Ductus deferens; sepasang, pada burung yang masih muda terlihat lurus, yang
sudah tua berkelok-kelok, berjalan ke caudal menyilangi ureter lalu bermuara pada
cloaca di sebelah lateral (urodaeum)

2. Sistem Genitalia Feminina

Hanya sebelah kiri saja yang tumbuh dengan baik, sedang sebelah kanan mengalami
rudimenter

- Ovarium, hanya sebelah kiri saja, alat penggantungnya disebut mesovarium

- Oviduct, pada hewan yang masih muda berupa saluran yang lurus, bermuara pada
cloaca (urodaeum). Oviduct sebelah kanan biasanya tidak ada, kadang-kadang
ditemukan sebagai benang yang sangat halus. Alat penggantungnya disebut
mesosalphinx

- Uterus, bagian tuba yang besar, mengandung kelenjar-kelenjar, membentuk kulit


telur

-
SISTEM NERVORUM (Sistem Saraf)

 Ecencephalon, mengisi seluruh nervi cranii (ruang tengkorak), terdiri atas 3 bagian yaitu :

1. Prosencephalon, hemicsphaerium cerebri meluas ke belakang sampai cerebellum,


bulbus olfactorius terletak pada ujung muka, sepasang, kecil

2. Mesencephalon (lobus opticus), tertekan ke sebuah lateral, bentuknya agak bundar,


padanya nampak suatu bangunan kecil yang disebut epiphyse

3. Cerebellum, jika dibandingkan dengan besarnya otak, cerebellum relatif besar,


termasuk rhombencephalon

Nervi cranialis, jumlahnya ada 11 pasang

1. N. Olfactorius, menuju alat-alat pembau

2. N. Opticus, menuju alat-alat penglihatan, mulai dari dasar diencephalon, mengadakan


persilangan yang disebut chiasma nervi optici

3. N. Oculomorius, menuju otot-otot mata (otot yang menggerakkan bola mata)

4. N. Trochlearis, menuju otot-otot mata

5. N. Trigeminus, menuju kulit sekitar lubang hidung, mucosa dalam cavum nasi

6. N. Abduscens, menuju ke otot-otot mata

7. N. Facialis, menuju ke otot-otot muka dan ke lidah

8. N. Octavus, menuju ke alat pendengaran dan keseimbangan

9. N. Glassopharyngeus, menuju ke lidah sebelah belakang

10. N. Vagus, menuju ke otot-otot tengkuk

11. N. Hypoglossus, menuju ke otot-otot lidah

DAFTAR PUSTAKA
Radiopoetra. 1986. Zoologi. Jakarta: Erlangga.
R. Soewarsono. 1974. Petunjuk Praktikum SPH I. Yogyakarta: UGM Press.
Sutoyo, D. 2002. Struktur dan Perkembangan Hewan I. Surakarta: UNS Press

Anda mungkin juga menyukai