Anda di halaman 1dari 9

 Jenis Penilaian Tertulis :

Terdapat dua bentuk penilaian tertulis, yaitu :


a. Objektif, meliputi :
1) Pilihan ganda
2) Dua pilihan (‘benar’ / ‘salah’)
3) Menjodohkan
4) Jawaban singkat atau pendek
b. Subjektif, berupa uraian.
 Teknik penilaian tertulis ada dua bentuk soal tes tertulis, yaitu :
1. Objektif
a) Pilihan ganda
1) Karakteristik
Soal pilihan ganda adalah salah satu bentuk soal jenis tes objektif yang
luas penggunaanya untuk berbagai macam keperluan antara lain digunakan
pada ulangan umum, ulangan kenaikan kelas, ujian sekolah dasar, ujian
akhir nasional, surve nasional, surve internasional antara lain Trends in
Mathemarics and Service Study (TIMSS) dan Progremmer for
International Student Assessment (PISA), tes bahasa Inggris yang
diselenggarakan oleh lembaga testing diluar negeri seperti TOEFL, IELTS,
TOEIC, GRE, dan tes bakat skolastik. Penggunaan yang luas ini tidak
terlepas dari keunggulan soal bentuk pilihan ganda yang dapat diskor
dengan mudah, cepat, serta objektif, dan dapat mencangkup ruang lingkup
bahan/ materi/ PB yang luas dalam suatu tes. Soal pilihan ganda sangat tepat
untuk ujian yang pesertanya sangat banyak dan hasilnya harus segera
diumumkan. Dewasa ini penggunaan optical scanner untuk pemeriksaan
soal pilihan ganda bukan hal baru lagi di negara kita. Untuk ujian nasional
maupun ujian sekolah dasar misalnya, hampir di semua propinsi sudah
menggunakan OMR (Optical Mark Reader).
Soal bentuk pilihan ganda adalah soal yang menuntut peserta tes
untuk memberikan jawaban atas pertanyaan atau pernyataan yang
tercantum dalam pokok soal atau stem yang disertai dengan sejumlah
kemungkinan jawaban. Kemungkinan jawaban tersebut dapat berupa kata,
frase, nama tempat, nama tokoh, lambang atau kalimat yang sudah pasti.
Dilihat dari segi rumusan kalimatnya, soal pilihan ganda dapat berupa
kalimat perintah, kalimat tanya atau kalimat yang tidak lengkap. Pilihan
jawaban terdiri atas jawaban yang benar yang kunci jawaban serta
kemugkinan jawaban salah yang dinamakan pengecoh (distractor, atau
decoy, atau foils) namun memungkinkan seseorang memilihnya apabila
tidak menguasai materi yang ditanyakan dalam soal.
2) Jenis Soal
Bentuk soal pilihan ganda dibedakan menjadi dua macam yaitu bentuk soal
dengan pokok soal (stem) pertanyaan dan bentuk soal dengan pokok soal
(stem) pernyataan.
a. Soal dalam bentuk pertanyaan
b. Soal dalam bentuk pernyataan yaitu, pokok soal disajikan dengan tanda
tanya. Soal pilihan ganda semacam ini lebih langsung ke arah
permasalahan. Oleh karena itu, soal semacam ini lebih mudah dipahami
oleh peserta didik di kelas pemula. Dalam satu tes bisa saja terdiri atas soal
yang memiliki alternatif jawaban yang bervariasai. Pada soal pilihan ganda
berbentuk pernyataan, pokok soal (stem) disajikan dengan empat buah titik
di akhir kalimat yang terdapat pada stem atau dengan tiga buah titik ( di
awal kalimat atau di tengah kalimat). Soal pilihan ganda semacam ini lebih
sulit dibandingkan dengan soal pilihan ganda dalam bentuk pertanyaan.
Soal bentuk ini memerlukan lebih ketrampilan dan kemampuan berpikir
yang tinggi.
3) Penskoran
Penskoran dalam soal pilihan ganda dapat dilakukan setelah soal
tersebut digunakan. Penskoran soal pilihan ganda, sebagaimana telah
disebutkan terdahulu, sangat mudah dilakukan. Skor 1 diberikan apabila
jawaban benar, dan skor 0 diberikan apa bila jawaban salah. Untuk jumlah
soal dan jumlah peserta tes yang sangat besar, penskoran dapat dilakukan
dengan bantuan komputer.
4) Keunggulan dan Kelemahan
- Keunggulan soal pilihan ganda :
a) Jumlah materi yang dapat ditanyakan relatif tak terbatas
dibandingkan dengan materi yang dapat dicakup soal bentuk
lainnya. Jumlah soal yang ditanyakan umumnya relatif banyak.
b) Dapat mengukur berbagai jenjang kognitif mulai dari ingatan
sampai dengan evaluasi.
c) Penskorannya mudah, cepat, objektif, dan dapat mencangkup ruang
lingkup bahan dan materi yang luas dalam satu tes untuk suatu kelas
atau jenjang.
d) Sangat tepat untuk ujian yang pesertanya snagat banyak sedangkan
hasilnya harus segera seperti ujian akhir nasional maupun ujian
sekolah dasar.
e) Reliabilitas soal pilihan ganda relatif lebih tinggi dibandingkan
dengan soal uaraian.
- Kelemahan :
a) Kurang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan verbal.
b) Peserta didik tidak mempunyai kelulusan dalam menulis,
mengorganisasikan, dan mengekspresikan gagasan ynag mereka
miliki yang dituangkan kedalam kata atau kalimatnya sendiri.
c) Tidak digunakan untuk mengukur kemampuan problem solving.
d) Sangat sensitif terhadap menerka. Dengan 4 alternatif jawaban,
peserta tes memiliki kemungkinan menerka sebesar 25% dan
dengan 5 alternatif jawaban peserta tes memiliki kemungkinan
menerka sebesar 20%.
e) Penyusunan soal yang baik memerlukan waktu yang relatif lama
dibandingkan dengan bentuk soal lainnya.
f) Sangat sukar menentukan alternatif jawaban yang benar-benar
homogen, logis, dan berfungsi.
b) Dua Pilihan (‘Benar-Salah’ , ‘Ya-Tidak’)
1) Karakteristik
Dalam tes yang tradisional, bentuk soal jawaban singkat adalah bentuk
soal yang sangat sederhana yang tediri atas dua kelompok pernyataan.
Kelompok pertama ditulis pada lajur sebelah kiri yang berupa huruf B dan
S yang harus dipilih peserta didik atas respon pernyataan yang disebelah
kanan. Kelompok kedua terdiri atas pertanyaan atau pernyataan yang harus
direspon oleh peserta didik. Jika pernyataan atau pertanyaan benar menurut
peserta didik, maka mereka akan melingkari atau mencoret huruf B pada
huruf B-S. Jika pernyataan atau pertanyaan salah menurut peserta didik,
maka mereka akan melingkari atau mencoret huruf S pada huruf B-S.
Peserta didik atau peserta tes dapat juga melingkari atau memberi tanda
hitam pada lembar jawaban yang telah disediakan yang terlepas dari lembar
soal.
Jumlah huruf B-S harus sama banyak dengan jumlah pertanyaan atau
pernyataan. Agar soal berfungsi dengan baik, maka hal yangh ditanyakan
hendaknya homogen dari segi isi. Ciri khusus bentuk soal benar salah
adalah terbatas mengukur kemampuan mengidentifikasi informasi
berdasarkan hubungan yang sederhana. Kalaupun hendak digunakan untuk
mengukur kemampuan yang lebih tinggi, paling tidak dapat digunakan
untuk kemampuan menghubungkan antara dua hal yang homogen. Bentuk
soal benar salah juga dapat menggunakan gambar, tabel, diagram. Dengan
gambar, tabel, dan diagram tersebut diharapkan siswa dapat
menghubungkan antara pernyataan atau pertanyaan dengan respon benar-
salah.
2) Jenis Soal
Berbagai macam bentuk soal benar salah terdiri atas benar-salah, benar
tidakbenar, tetap tidaktetap, ya tidak, fakta atau pendapat, atau setuju tidak
setuju. Untuk masing-masing bentuk soal tersebut hanya ada dua
kemungkinan jawaban, yaitu benar atau salah. Karena banyak jawaban
benar-salah merupakan bentuk yang paling umum, maka soal ini
dinamakan sebagai bentuk soal betul salah. Berdasarkan jawaban peserta
didik dan berdasarkan penskorannya, soal bentuk benar salah hanya
diklasifikasikan menjadi satu macam, yaitu soal yang menurut peserta didik
memilih salah satu jawaban, B untuk menjawab benar dan S untuk
menajawab salah.
3) Penskoran
Penskoran soal benar salah sangat sederhana, yaitu skor 1 diberikan
untuk jawaban benar dan skor 0 untuk jawaban salah. Pskoran semacam ini
dinamakan penskoran dikotomi.
4) Keunggulan dan Kelemahan
- Keunggulan :
a) Sangat mudah membuat soal dengan tipe benar-salah
b) Memiliki banyak pokok bahasan atau kompetensi dasar dan
indikator yang dapat dicakup dalam soal
- Kelemahan :
a) Bentuk soal benar-salah sangat terbatas mengukur kemampuan
pengetahuan saja
b) Guru kesulitan dalam menentukan apakah peserta didik memiliki
kemampuan sesuai dengan yang diukur dalam soal
c) Kurang dapat digunakan sebagai alat diagnosa kesulitan belajar
aapeserta didik
d) Validasi soal juga sangat diragukan kebenarannya

c) Menjodohkan
1) Karakteristik
Dalam bentu tes yang tradisional, soal menjodohkan adalah bentuk soal
yang terdiri dari dua kelomok pernyataan. Kelompok pertama ditulis pada
lajur sebelah kiri (bagian atau kolom A), biasanya merupakan pernyataan
soal atau pertanyaan sering juga disebut sebgai stimulus atau premis yang
berupa kalimat atau phrasa. Kelompok kedua biasanya disebut respon yang
ditulis pada lajur sebelah kanan (bagian tau kolom B), biasanya merupakan
pernyataan jawaban atau pernyataan respon berupa kata, bilangan, gambar,
atau simbol. Peserta tes diminta untuk menjodohkan, atau memilih pasangan
yang tepat bagi pernyataan yang ditulis pada stimulasi yang terdapat di lajur
sebelah kiri dengan respon yang terdapat di lajur sebelah kanan. Dalam
kebanyakan bentuk soal menjodohkan ini biasanya peserta didik diminta
untuk mencari pasangan yang berhubungan. Premis dapat juga diletakkan di
sebelah atas (bagian A) sementara respon di bawahnya (bagian B).
2) Jenis Soal
Bentuk soal menjodohkan hanya ada satu macam yaitu bentuk soal
dengan stimulasi yang diletakkan di sebelah kiri atau atas dan respon yang
diletakkan di sebelah kanan atau bawah.
3) Penskoran
Penskoran dalam soal pilihan ganda dapat dilakukan setelah soal
tersebut digunakan. Penskoran soal pilihan ganda, sebagaimana telah
disebutkan terdahulu, sangat mudah dilakukan. Skor 1 diberikan apabila
jawaban benar, dan skor 0 diberikan apabila jawaban salah.
4) Keunggulan dan Kelemahan
- Keunggulan :
a) Luasnya materi yang dapat dicakup
b) Bentuk soal menjodohkan relatif lebih mudah dibuat butir soal,
khususnya jika dibandingkan dengan soal bentuk pilihan ganda
c) Ringkas dan ekonomis dilihat dari segi rumusan butir soal dan dari
segi cara memberikan jawaban
d) Penskorannya dengan mudah dilakukan, cepat, dan objektif.
- Kelemahan :
a) Kecenderungan untuk mengukur kemampuan mengingat dan
kurang tepat digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif yang
lebih tinggi
b) Sukarnya menjaga kehomogenan isi premis maupun respon
khususnya ditinjau dari segi kesamaan kemampuan yang hendak
diukur
c) Kemungkinan menebak dengan benar relatif tinggi

d) Jawaban Singkat atau Pendek


1) Karakteristik
Soal bentuk jawaban singkat adalah soal yang menuntut peserta tes
untuk memberikan jawaban singkat, berupa kata, prase, nama tempat, nama
tokoh, lambang, ataun kalimat yang sudah pasti.
2) Jenis Soal
Dilihat dari segi rumusan kalimatnya, soal jawaban singkat dapat berupa
kalimat perintah, kalimat tanya, dan kalimat yang tidak lengkap seperti
nampak pada contoh berikut ini:
a) Soal jawaban singkat dengan kalimat perintah
Soal jawaban singkat dengan kalimat perintah adalah bentuk
yang disajikan dengan kalimat perintah dan memerlukan jawaban yang
singkat. Kata kerja yang biasanya digunakan untuk soal seperti ini antara
lain tuliskan atau sebutkan. Contoh: Sebutka nama buah yang ada pada
gambar dibawah ini!
b) Soal jawaban singkat dengan kalimat tanya.
Soal jawaban singkat dengan kalimat tanya adalah bentuk soal
yang disajikan dengan kalimat tanya dan memerlukan jawaban yang
singkat. Kata tanya yang biasanya digunakan untuk soal seperti ini
antara lain kapankah, apakah, dan dimana. Contoh: Dengan cara apakah
hewan ini bergerak?
c) Soal jawaban singkat dengan kalimat yang tidak lengkap.
Soal jawaban singkat dengan kalimat yang tidak lengkap adalah
bentuk soal yang disajikan dengan kalimat tang tidak lengkap dan
memerlukan jawaban singkat. Contoh: Gambar ini menunjukkan
olahraga...
3) Penskoran
Penskoran dalam soal jawaban singkat dapat dilakukan setelah soal
tersebut digunakan. Penskoran soal jawaban singkat sangat mudah
dilakukan. Skor 1 diberikan apabila jawaban benar, dan skor 0 diberikan
apabila jawaban salah.
4) Keunggulan dan Kelemahan
Keunggulan yaitu siswa harus memberikan jawaban secara tertulis. Hal
ini menguntungkan karena bentuk soal jawaban singkat mengurangi
kemungkinan adanya siswa yang menebak dalam menjawab soal. Untuk
menjawab bentuk soal jawaban singkat, siswa dituntut untuk mengingat
sesuatu atau melakukan hitungan.
Kelemahannya yaitu yang pertama sangat sukar untuk mengukur hasil
pembelajaran yang sangat kompleks, kedua adanya kelemahan dalam hal
penskoran, khususnya apabila penulisan soal tidak menyajikan kunci
jawaban yang tepat, ke tiga bentuk soal jawaban singkat ini agak kurang
maknanya khususnya dalam soal berkaitan dengan bilangan atau simbol
seperti dalam problem solving untuk pembelajaran sains dan matematika.

2. Subjektif
a) Soal Uraian
1) Karakteristik
Tes tertulis bentuk uraian adalah alat penilaian yang menuntut peserta didik
untuk mengingat, memahami, dan mengorganisasikan gagasannya atau hal-
hal yang sudah dipelajari, dengan cara mengemukakan atau
mengekspresikan gagasan tersebut dalam bentuk uraian tertulis dengan
menggunakan kata-katanya sendiri. Alat ini dapat menilai berbagai jenis
kemampuan, misalnya mengemukakan pendapat, berpikir logis, dan
menyimpulkan. Kelemahan alat ini antara lain cakupan materi yang
ditanyakan terbatas. Dalam menyusun instrumen penilaian tertulis perlu
dipertimbangkan hal-hal berikut:
1. Materi, misalnya kesesuian soal dengan indikator pada kurikulum;
2. Konstruksi, misalnya rumusan soal atau pertanyaan harus jelas dan tegas.
3. Bahasa, misalnya rumusan soal tidak menggunakan kata/ kalimat yang
menimbulkan penafsiran ganda.
2) Jenis Soal
Berdasarkan jawaban peserta didik dan berdasarkan penskorannya, soal
bentuk uraian umumnya dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu
soal uraian yang jawabannya dibatasi (restricted response essay items) atau
soal uraian objektif dan soal uaraian yang jawabannya lebih tidak terbatas
(extended response essay items) atau saoal uraian non objektif.
1) Soal uraian terbatas,
Soal uraian terbatas biasanya sangat terbatas baik ditinjau dari segi
materi maupun jawabnnya. Materi yang dicakup serta jawabnnya peserta
didik pada bentuk soal uraian restcted response essay items dibatasi oleh
prinsisp atau konsep tertentu. Ruang lingkup dan topik yang ditanyakan
pada soal uraian semacam ini biasanya sangat terbatas., yaitu hanya pada
konsep atau prinsip tertentu saja. Soal uraian terbatas atau soal uraian
objektif umumnya sangat terstruktur. Bentuk soal ini sangat baik mengukur
kompetensi yang memerlukan interpretasi dan jpenggunaan data,
memecahkan permasalahan, atau menggunakan konsep dalam berbagai
macam situasi. Kemampuan menginterpretasikan yang diukur dengan soal
pilihan ganda juga dapat diukur dengan bentuk soal uraian terbatas.
Kelebihan soal uraian terbatas adalah terfokus pada hal-hal yang
secara khusus akan dinyatakan. Hal ini memungkinkan peserta didik untuk
menjawab sesuai dengan kemampuan yang diharapkan. Guru akan lebih
mudah memeriksa soal uraian terbatas atau soal uraian objektif ini karena
tahapan untuk menyelesaikan soal sangat struktur. Selain itu, apabila
peserta didik memahami pertanyaan dan dan dapat menjawab dengan benar
soal yang disajikan, jawaban peserta didik cenderung untuk menjawab
dengan pola yang sama.
2) Soal uraian tak terbatas
Soal uraian tak terbatas atau extended response essay items atau soal
uraian non-objektif adalah soal yang mengharuskan peserta didik
mengekspresikan gagasan mereka secara bebas melalui tulisan atau
karangan. Soal mengharuskan peserta didik untuk memilih informasi
faktual yang memungkinkan mereka dapat mengorganisasikan,
mengintegrasikan, dan mengevaluasi informasi tersebut kedalam jawaban
secara tepat. Peserta didik memiliki kebebasan mengemukakan jawaban
mereka melalui tulisan. Betul tidaknya tulisan peserta didik hanya dapat
diskor oleh guru yang benar-benar berpengalaman. Beberapa kompetensi
yang dapat diukur oleh soal uraian extended response essay item antara
lain:
a) Kemampuan mengorganisasikan serta mengekspresikan gagasan-
gagasan (misalnya membuat karangan)
b) Kemampuan untuk mengintegrasikan pembelajaran pada disiplin
ilmu yang berbeda ( misalnya integrasi matematika pada ilmu fisika,
kimia, dan ilmu lainnya)
c) Kemampuan berkreasi untuk menghasilkan bentuk-bentuk yang
orisinil (misalnya merancang percobaan)
d) Kemampuan untuk mengevaluasi gagasan secara komprehensif
(misalnya menentukan gagasan utama dari suatu wacana)
Bentuk uraian non objektif dapat mengukur kemampuan atau kompetensi
yang tidak dapat diukur oleh bentuk soal lainnya. Perbedaan yang sangat
mendasar antara uraian objektif dengan uraian non objektif terletak pada
penskorannya.
3) Penskoran
a. Penskoran Analitik
Penskoran analitik adalah penskoran dimana yang mengharuskan
para penskor untuk menentukan daftar unsur-unsur penting yang
harus dinilai. Berikutnya adalah memberikan angka masing-masing
unsur tersebut.
b. Penskoran Holistik
Penskoran holistik adalah yang mengharuskan para penulis soal
untuk menilai secra sepintas pada kualitas masing-masing unsur
yang terdapat pada jawaban peserta didik. Guru tidak perlu
memberikan skor pada masing-masing unsur tesebut. Metode
holistik mungkin sangat baik digunakan untuk menskor tes uraian
tak terbatas yang mengandung kemampuan siswa dalam mensintesa
dan mengkreasi. Metode holistik umunya lebih subjektif
dibandingkan dengan metode analitik. Dua tau lebih guru yang
memeriksa lembar jawaban peserta didik yang sama akan
cenderung memberikan skor yang berbeda. Kecuali apabila mereka
menggunakan pedoman yang benar-benra jelas kriterianya.
Terdapat bebrapa cara penskoran yang menggunakan metode
holistik ini yaitu menentukan kualitas, menyediakan pedoman
penskoran. Mengambil contoh, membandingkan lembar jawaban
4) Keunggulan dan Kelemahan
- Keunggulan :
a. Peserta didik mempunyai keleluasaan dalam menulis,
mengorganisasikan dan mengekspresikan gagasan yang mereka
miliki yang dituangkan kedalam kata atua kalimatnya sendiri.
b. Dapat digunkaan untuk mengukur kemampuan atau kompetensi
yang tidak dapat diukur oleh soal objektif seperti pilihan ganda
c. Dapat digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis
ataupun problem solving, yang sangat sukar diukur melalui soal
pilihan ganda atau bentuk objektif lainnya.
d. Dibandingkan dengan penyusunan soal pilihan ganda khususnya,
waktu yang diperlukan untuk menyusun soala uaraian relatif lebih
singkat.
- Kelemahan :
a. Jumlah materi yang dapat ditanyakan relatif terbatas dibandingkan
dengan materi yang dapat dicakup soal pilihan ganda. Jumlah soal
yang ditanyakan umumnya relatif sedikit.
b. Penskoran soal uarian terutama untuk soal uaraian non objektif
lebih lama dan lebih sukar dibandingkan dengan penskoran soal
pilihan ganda. Oleh karena itu, jumlah soal yang disajikan dalam tes
uarian sebaiknya tidak lebih dari 5 soal.
c. Terkadang pemeriksaan soal uaraian cenderung untuk memriksa
dengan hati-hati bebrapa lembar jawaban saja, untuk kemudian
cenderung memberikan skor seadanya atau terpola pada lembar
jawaban berikutnya.
d. Relabilitas soal uraian juga relatif lebih rendah dibandingkan
dengan soal pilihan ganda. Hal ini terjadi karena skor total yang
diperoleh peserta didik cenderung tidak konsisten dan penskoran
sering dipengaruhi oleh subjektivitas penilai. Selain penskoran yang
tidak konsisten, reliabilitas soal uraian juga dipengaruhi oleh
terbatasnya materi yang dapat diujikan.

 Contoh Penilaian Tertulis :


1. Objektif
a. Pilihan ganda
Pilihlah Jawaban yang paling benar, dengan memberi tanda silang (X) !
1. Bayangan titik A oleh refleksi terhadap titik (1, -2) adalah titik A’(3, 5).
Tentukan koordinat titik A!
a. A(1, 9)
b. A(1, 1)
c. A(-9, 1)
d. A(-1, -9)
e. A(9, 1)
2. Bayangan kurva y = 3x – 9x2 jika dirotasi dengan pusat O(0,0) sejauh 90°
dilanjutkan dengan dilatasi dengan pusat O(0,0) dan faktor skala 3 adalah ...
a. x = 3y2 – 3y
b. x = y2 + 3y
c. x = 3y2 + 3y
d. y = 3x2 – 3x
e. y = x2 + 3y
3. Persamaan bayangan dari lingkaran x2 + y2 + 4x – 6y – 3 = 0 oleh transformasi
0 1
yang berkaitan dengan matriks [ ] adalah ... (EBTANAS1993)
−1 0
a. x2 + y2 + 6x – 4y – 3 = 0
b. x2 + y2 + 6x + 4y – 3 = 0
c. x2 + y2 + 6x – 4y – 3 = 0
d. x2 + y2 - 4x + 6y – 3 = 0
e. x2 + y2 + 4x – 6y + 3 = 0
b. Dua Pilihan
Tentukan pernyataan berikut benar atau salah!
1. (B/S) Dilatasi dapat ditentukan oleh titik pusat dilatasi dan faktor skala.
2. (B/S) Bayangan titik A(4,1) oleh pencerminan terhadap garis x = 2
dilanjutkan pencerminan terhadap garis x = 5 adalah titik A’(4,5)
3. (B/S) Bayangan yang dihasilkan oleh Rotasi terhadap titik O(0,0) sejauh
90° adalah (-y, x)
c. Menjodohkan
Pasangkanlah pernyataan berikut dengan jawaban yang tepat!

Refleksi terhadap sumbu y = x a. (-x ,y)

Refleksi terhadap sumbu Y b. (2h – x, y)

Refleksi terhadap sumbu x = h c. (y, x)

d. Jawaban Singkat atau Pendek


Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat.
1. Transformasi yang memindahkan titik-titik dengan jarak dan arah tertentu
disebut ...
2. Rotasi adalah transformasi yang memindahkan titik-titik dengan cara ..
3. Bayangan yang dihasilkan oleh dilatasi dengan Pusat O(0,0) dengan skala k
adalah ...
2. Subjektif
a. Uraian
Jawablah pertanyaan berikut ini!
1. Tentukan bayangan titik (5, -3) oleh rotasi R(P, 90°) dengan koordinat titik
P(-1, 2)!
2. Tentukan bayangan garis 3x + 4y – 5 = 0 oleh dilatasi dengan pusat (-2, 1)
dan faktor skala 2!
1
3. Diketahui titik P(12, -5) dan A(-2,1). Bayangan titik P oleh dilatasi (𝐴, 2)
adalah ...

Anda mungkin juga menyukai