Siklus jantung ialah urutan kejadian mekanik yang terjadi selama satu denyut jantung
tunggal. Siklus jantung terdiri dari 7 fase, yakni: rapid ventricular filling, ventricular filling
Dalam siklus jantung, kita harus mengingat hukum tekanan bahwa aliran darah akan
Siklus pertama dimulai dari pengisian ventrikel. Awalnya, ada aliran balik darah lewat
vena kava superior dan inferior menuju atrium kanan. Begitu pula untuk atrium kiri, ada aliran
yakni pasif dan aktif. Pada fase pasif, tidak ada kontraksi dari atrium. Darah dari vena kava
masuk mengisi ruang atrium sehingga menjadikan tekanan di atrium meningkat. Karena
tekanan atrium lebih besar daripada ventrikel, katup atriovenrikular (katup AV) terbuka.
Sehingga, pada passive ventricular filling ini, efek ventricular filling bukanlah dari kontraksi
Passive ventricular filling berlanjut dengan active ventricular filling, dimana pengisian
darah ventrikel lewat kontraksi atrium atau disebut juga atrial systole (20% ventricle filling) .
Hal ini dimulai dengan depolarisasi di atrium yang memicu kontraksi. Di EKG, gelombang P
akan muncul sebelum atrial systole. Isi darah ventrikel akan bertambah dan tekanan ventrikel
akan lebih besar dari atrium, sehingga adanya darah balik yang menuju ke atrium dan menutup
katup mitral serta atrioventrikular yang disokong oleh kontraksi otot papillary dan
tertarikmnya korda tendinea, sehingga katup tertutup. Tertutupnya katup ini terdengar sebagai
suara S1.
early ventricular systole. Fase ini ialah tahapan dimana adanya depolarisasi ventrikel, sambil
menunggu semua aliran listrik. Katup-katup tertutup dan tidak adanya kontraksi. Pada fase
inilah darah di ventrikel sedang penuh-penuhnya yakni 130 ml, yang dinamakan volume akhir
diastolik, yang kemudian tergambar di EKG menjadi gelombang QRS karena adanya proses
Pada fase ejeksi, tekanan ventrikel lebih besar dari tekanan aorta dan arteri pulmonalis,
sehingga terbukalah katup semilunar yakni katup aorta dan katup pulmonal. Darah mengalir ke
arteri pulmonalis atau ke aorta sehingga sehingga volume ventrikel menurun dan ventrikel
mulai berelaksasi. Tekanan aorta melebihi tekanan ventrikel dan tekanan arteri pulmonalis
melebihi tekanan ventrikel kanan, sehingga ada aliran balik yang menutup katup semilunar.
Pada saat inilah terdengar suara jantung S2. Pada S2, ada fitur splitting dimana katup aorta
lebih dahulu tertutup dibandingkan katup pulmonal karna adanya pressure saat terjadi inspirasi.
Volume cairan yang diejeksikan sekitar 70 ml yang disebut sebagai isi sekuncup.
Setelah fase ejeksi berakhir, terdapat fase relaksasi ventrikel isovolumetrik. Pada fase
ini, darah masih beredar di seluruh tubuh dan belum adanya aliran balik. Tekanan ventrikel,
arteri pulmonalis, dan aorta masih sama. Katup semilunar dan atrioventrikular masih tertutup.
Pada kondisi inilah, otot ventrikel berelaksasi dan merupakan proses repolarisasi yang
memunculkan gelombang T. Pada fase ini juga, volume darah yang ada sekitar 60 ml yang
disebut volume akhir sistolik untuk menjaga jantung supaya tidak kolaps.
TEKANAN JANTUNG
Gambar distribusi tekanan normal pada ruang-ruang jantung (Sumber : Lilly Patophysiology 6e)
Sumber : Wanda C. Miller-Hance, Ralph Gertler, in A Practice of Anesthesia for Infants and
Children (Sixth Edition), 2019
Leonard S. Lilly. Patophysiology of Heart Disease. 6th edition.
Cardiac shunt atau pirau jantung adalah abnormalitas aliran darah yang ada pada sistem
sirkulatori. Normalnya, pulmonary blood flow akan sama dengan systemic blood flow.
Shunt/pirau dapat terjadi right-to-left (dari sirkulasi pulmonal ke sirkulasi sistemik) ,
left to right atau bidireksional (kedua arah).
Shunt intrakardiak dapat dideteksi dan dilokalisasi dengan menggunakan sampel darah
dan diukur saturasinya dari beberapa tempat yang ada di dekat jantung, pengukuran ini
disebut sebagai “oximetry run”. Oximetry run ini mengambil sampel darah dari seluruh
bagian jantung sebelah kanan, termasuk Superior Vena Cava (SVC) , IVC, atrium
kanan, ventrikel kanan dan juga arteri pulmonalis
Sebagai contoh, akan diilustrasikan hasil oximetry run pada pasien ASD dan VSD dibawah ini.
Hasil oximetry run pada pasien ASD
'Oximetry run' pada pasien dengan atrial septal defect (ASD) . Terdapat ‘step up’ yang terdeteksi di atrium
kanan (RA) dan mengidentifikasikan adanya pirau kiri ke kanan/left to right shunt pada lokasinya. identifies
a left-to-right shunt at this location.n