Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pendahuluan
◦ Penyakit jantung bawaan (PJB) adalah penyakit dengan kelainan pada struktur jantung atau fungsi sirkulasi
jantung yang dibawa dari lahir yang terjadi akibat adanya gangguan atau kegagalan perkembangan struktur
jantung pada fase awal perkembangan janin.
◦ Ada 2 golongan besar PJB, yaitu non sianotik (tidak biru) dan sianotik (biru) yang masing-masing memberikan
gejala dan memerlukan penatalaksanaan yang berbeda. Angka kejadian PJB dilaporkan sekitar 8–10 bayi dari
1000 kelahiran hidup dan 30 % diantaranya telah memberikan gejala pada minggu-minggu pertama kehidupan.
Bila tidak terdeteksi secara dini dan tidak ditangani dengan baik, 50% kematiannya akan terjadi pada bulan
pertama kehidupan.
Klasifikasi
Penyakit Jantung Bawaan
Sianotik Asianotik
Ventricular Septal
Tetralogy of Fallot
Defect
Atrial Septal
Defect
Patent Ductus
Arteriosus
1. Tetralogy of Fallot (ToF)
Manifestasi Klinis ToF
◦ Sianosis tidak terjadi saat bayi baru lahir tapi setelah tumbuh
◦ Penting -> terjadinya serangan sianotik dalam beberapa menit - jam, yang
ditandai oleh :
• Anak -> belajar untuk meringankan gejala yang dialaminya dengan posisi
jongkok (squatting position) setelah dapat berjalan, pertumbuhan
terlambat
Pemeriksaan Penunjang ToF
◦ Elektrokardiogram : Gelombang P tajam dengan amplitudo yang normal
dapat disertai dengan hipertrofi ventrikel kanan, pada EKG sumbu QRS
hampir selalu berdeviasi ke kanan
• Tekanan ventrikel kiri umumnya lebih besar → ada defek → terjadi kebocoran dari
ventrikel kiri ke kanan (L-R Shunt). Sejumlah besar darah dari kebocoran ventrikel kiri dan
atrium kanan akan dipompakan menuju arteri & vena pulmonalis lalu atrium kiri → ada
peningkatan jumlah preload di atrium kiri → atrium kiri dilatasi → ventrikel kiri hipertrofi
karena harus bekerja lebih keras memenuhi kebutuhan sistemik
VSD moderate left-to-right shunt
Foto thorax PA menunjukkan kardiomegali, arteri Foto oblique anterior dextra menunjukkan pergeseran
pulmonalis menonjol, dan terdapat tanda-tanda esophagus ke posterior, yang menandakan adanya dilatasi
peningkatan vaskularisasi pulmone atrium kiri disertai tanda-tanda pembesaran biventricular
Macam ekspertise gambaran radiologis VSD
• Peningkatan vaskularisasi pulmoner pada kedua lapangan paru, dan arteri pulmonalis
menonjol.
• Foto oblique anterior dextra dan barium meal menunjukkan kompresi esophagus oleh
atrium kiri, yang menandakan dilatasi atrium kiri
VSD Large left-to-right shunt
Foto thorax PA menunjukkan kardiomegali, dengan apeks jantung Foto thorax PA menunjukkan kardiomegali
melebar sampai ke dinding thorax kiri.Peningkatan vaskularisasi disertai tanda-tanda peningkatan vaskularisasi
pulmoner pada kedua lapangan paru, dan arteri pulmonalis pulmoner pada kedua lapangan paru. Air
menonjol. Pasien ini telah melakukan sternotomi trapping tampak pada lobus medial pulmo
dextra
VSD Large left-to-right shunt
Foto oblique anterior dextra dan barium meal menunjukkan kompresi esophagus
oleh atrium kiri, yang menandakan dilatasi atrium kiri
Contoh kasus
◦ Penderita anak-anak berumur 3 tahun. Sering pucat, kebiru-biruan, napas
cepat, tidak tumbuh baik. Didiagnosis dengan VSD
Foto PA: tampak pelebaran pembuluh darah paru-paru, terutama hilus kanan. Cor membesar CTR 58%, aorta kecil, pinggang
jantung rata dengan penonjolan arteri pulmonalis dan aurikel atrium kiri
3. Atrial Septal Defect (ASD)
= Anomali jantung kongenital yang ditandai dengan defek pada septum atrium
Klasifikasi :
◦ Defek Ostium Sekundum
◦ Defek Ostium Primum
janin yang masih muda, terdapat hubungan antara atrium kanan dan kiri
minggu ke enam kehamilan terjadi pemisahan atrium kanan kiri oleh septum primum, dibawahnya ada
foramen (ostium primum) sebagai penghubung kedua atrium yang lambat laun tertutup
terbentuk septum kedua yaitu septum sekundum yg punya foramen (foramen ovale) untuk pertahankan
adanya shunt dari kanan ke kiri yang masih diperlukan pada kehidupan intrauterin. Foramen ovale
imenutup setelah beberapa saat bayi dilahirkan
Bila ada gangguan pertumbuhan, ada kemungkinan ostium primum dan sekundum tetap terbuka
Pemeriksaan Penunjang ASD
◦ Elektrokardiogram : Terlihat aksis ke kanan deviasi sumbu QRS kekanan. Hipertrofi ventrikel kanan
dan right bundle branch block (RBBB).
◦ Foto thorax : terlihat kardiomegali akibat pembesaran atrium dan ventrikel kanan. Segmen
pulmonam menonjol dan vaskularisasi paru meningkat, Arkus aorta kecil, CTR = / > 50 %, AH
Atrium kanan menonjol, RVH apeks ke kiri terangkat, Hipertensi Pulmonal hilus spt koma,
Retrosternal space sempit > 50 %
◦ Ekokardiogram : dilatasi ventrikel kanan dan septum interventrikular yang bergerak paradoks
◦ Angiografi : peningkatan saturasi oksigen diatrium kanan dengan peningkatan ringan tekanan
ventrikel kanan dan arteri pulmonalis
◦ MRI : pemeriksaan tambahan untuk menentukan adanyan dan lokasi ASD, evaluasi abnormal aliran
vena
Gambaran Radiologi
Ro Thorax :
◦ Corakan vaskuler bertambah
◦ Aortic knob kecil
◦ Ukuran jantung normal atau membesar ringan
◦ Batas kanan jantung menonjol (atrium kanan membesar)
◦ Apeks jantung bulat dan bergeser ke kiri (karena ventrikel kanan membesar)
◦ Bila terjadi hipertensi pulmonal, arteri pulmonalis sentralis (pangkalnya) sangat
melebar kemudian tiba-tiba mengecil, membentuk inverted coma
Gambaran Radiologi
1. Tanpa Hipertensi Pulmonal
PA : main pulmonary artery (MPA) dilatasi, right pulmonary artery (RPA) juga cukup membesar, Pembesaran
Right atrial (RA) terlihat sebagai pergeseran kontur jantung ke sebelah kanan tulang belakang, vaskularisasi
pulmonal meningkat dan prominent end on vessels (End on) juga terlihat