(RPP)
A. Kompetensi Inti :
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata.
KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar :
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman
hayati, ekosistem dan lingkungan hidup.
Indikator :
1.1.1. Mensyukuri keanekaragaman tumbuhan dengan melestarikan spesies-speses
yang ada
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung
jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam
mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong,
bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif
dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di
dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
Indikator :
2.1.1 Disiplin dalam mengumpulkan tugas, tepat pada waktunya
2.1.2 Peduli terhadap lingkungan yang kelestarian tumbuhan
2.1.3 Bertanggung jawab atas tanaman-tanaman yang ada dilingkungan
2.1.4 Menunjukkan rasa tekun dan rasa ingin tahu pada saat proses pembelajaran
berlangsung
3.8 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan tumbuhan ke dalam divisio
berdasarkan pengamatan morfologi dan metagenesis tumbuhan serta mengaitkan
peranannya dalam kelangsungan kehidupan di bumi.
Indikator :
3.8.1 Memahami pengertian plantae
3.8.2 Menjelaskan ciri-ciri umum Plantae
3.8.3 Mengetahui ciri-ciri, cara reproduksi, klasifikasi dan peranan dari tumbuhan
lumut
4.8 Menyajikan data hasil pengamatan dan analisis fenetik dan filogenik tumbuhan serta
peran tumbuhan dalam kelangsungan hidup di bumi.
Indikator:
4.7.1 Mengamati ciri-ciri tumbuhan yang ada disekitar lingkungan sekolah
C. Tujuan pembelajaran
Setelah siswa melakukan pembelajaran dengan metode diskusi dan observasi
dengan model pembelajaran Direct Intruction dan Cooperative Learning diharapkan
siswa mampu :
1. Memahami pengertian dari plantae
2. Menjelaskan ciri-ciri umum Plantae minimal 3
3. Mengetahui ciri-ciri, cara reproduksi, klasifikasi dan peranan dari tumbuhan
lumut
D. Materi Ajar
Kingdom Plantae disebut juga Dunia Tumbuhan karena beranggotakan berbagai
jenis tumbuhan. Sebagai anggota sebuah kingdom, berbagai jenis tumbuhan memiliki
ciri-ciri umum yang sama. Semua organisme yang disebut tumbuhan bersifat eukariotik
multiseluler dan sel-selnya terspesialiasasi membentuk jaringan dan organ. Sel-sel
tumbuhan memiliki dinding sel yang terbuat dari selulosa. Tumbuhan juga memiliki
klorofil, yaitu klorofil a dan klorofil b, sehingga mampu melakukan fotosintesis untuk
memenuhi kebutuhan makanannya. Karena dapat memenuhi kebutuhan makanannya
secara mandiri, maka tumbuhan disebut organisme autotrof. Tumbuhan
menyimpan cadangan makanannya dalam bentuk tepung atau pati.
Tumbuhan Lumut
Ciri-ciri tumbuhan lumut
Habitat: di tempat lembap, di lantai dasar hutan, di pohon, tembok,
sumur, dan permukaan batu bata. merupakan peralihan antara Thallophyta dan
Cormophyta. Tidak memiliki sistem pembuluh pengangkut. Vegetatif dengan
pembentukan gemma, penyebaran spora, dan fragmentasi. Generatif dengan
peleburan dua gamet. Mengalami metagenesis yaitu pergiliran keturunan
antara fase vegetatif (fase sporofit) dan fase generatif (fase gametofit). Fase
gametofit hidupnya lebih lama dari fase sporofit. Sporofit hidupnya
menumpang pada gametofit. Tumbuhan lumut yang sering kita lihat
merupakan fase gametofit
struktur tubuh lumut
klasifikasi lumut yaitu:
1. Hepaticopsida (lumut hati). Contoh: Marchantia polymorpha,
2. Anthoceropsida (lumut tanduk) Contoh : Anthoceros sporophytes
3. Bryopsida (lumut sejati = lumut daun).
Manfaat Lumut bagi Kehidupan Manusia
a. Dapat menahan erosi, mengurangi bahaya banjir, dan mampu menyerap air sehingga
dapat menyediakan air pada musim kemarau.
b. Marchantia sp sebagai obat hepatitis/ radang hati.
c. Sphagnum untuk bahan pembalut.
E. Pendekatan/Metode/Model pembelajaran
1. Pendekatan : Scientifik
2. Metode : Diskusi dan Observasi
3. Model : Direct Instruction (DI) dan Cooperative Learning
G. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
1 x 10
2. Siswa diberi penjelasan mengenai materi yang akan
menit
disampaikannya pertemuan selanjutnya.
3. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengintruksikan
kepada seluruh siswa untuk bersama-sama mengucapkan
hamdalah dan mengucapkan salam penutup.
H. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN
Aspek yang Penilaian
No
dinilai Teknik Bentuk Keterangan
1 Tingkat Tes tertulis Pertanyaan esai Contoh :
pemahaman Terlampir
siswa
2 Kreatifitas Pengisian Laporan dan Contoh :
siswa dalam LKS presentasi Terlampir
melakukan
observasi
3 Aktifitas Observasi Rubrik penilaian Contoh :
siswa siswa Terlampir
Rubrik dan Pedoman Penilaian
Rubrik dan Skor Penilaian
No Pertanyaan esai Skor
Penilaian Teori
Rubrik 1. Jawaban benar 1
2. Jawaban salah 0
Penilaian Pengisian LKS (terlampir)
Penilaian Teori
Skor maksimal = 100
Nilai siswa = Skor perolehan/skor maksimum x 100 =
… x 60% = …
Pedoman Penilaian Pengisian LKS
Penilaian Skor maksimal = 100
Nilai siswa = skor perolehan pengisian LKS/skor
maksimum x 100 = … x 40% = …
Penilaian akhir
Nilai teori + nilai pengisian LKS = …
Cirebon, 2017
Mengetahui,
NAMA NAMA
NIP: NIP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Pertemuan kedua
B. Materi Ajar
Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
1. Ciri-Ciri Pteridophyta
Pteridophyta merupakan organisme multiseluler dan eukariotik, sudah memiliki
akar, daun, dan batang yang jelas (kormophyta), akarnya berbentuk serabut dan pada
ujungnya terdapat kaliptra (tudung akar). Jaringan akar tumbuhan paku tersusun atas
jaringan epidermis, korteks, dan silinder pusat. Batang tumbuhan paku tersusun atas
jaringan epidermis, korteks, dan silinder pusat. Pada silinder pusat terdapat jaringan
pengangkut (pembuluh angkut), sehingga tumbuhan paku sudah memiliki pembuluh
angkut (tracheophyta). Daun tumbuhan paku juga tersusun atas jaringan epidermis,
mesofil, dan pembuluh angkut. Macam daun pada tumbuhan paku ;
a. Berdasarkan ukurannya, dibedakan : daun mikrofil, daun makrofil
b. Berdasarkan Fungsinya, dibedakan : daun tropofil, daun Sporofil.
Sporofil pada tumbuhan paku ada yang berbentuk helaian dan ada pula yang
membentuk strobilus. Strobilus merupakan kumpulan beberapa sporofil yang
menyerupai bentuk kerucut. Di bagian bawah sporofil terdapat sorus, yaitu kumpulan
bulatan kecil berwarna cokelat yang mengandung banyak kotak spora (sporangium).
Pada sporangium terdapat sel penutup yang menyerupai cincin yang disebut annulus.
Sorus dilindungi oleh suatu struktur berupa selaput yang disebutindusium
Reproduksi / perkembangbiakan secara metagenesis, yaitu terjadi pergiliran
keturunan antara fase sporofit yang diploid (2n) dan fase gametofit yang haploid (n).
Pada Fase sporofit lebih dominan (waktu hidupnya lebih panjang).
2. Macam Pteridophyta berdasarkan jenis spora yang dihasilkan
Ada 3 (tiga) macam tumbuhan paku berdasarkan jenis spora yang dihasilkan,
yaitu :
a. Paku Homospora ( isospora ) Contoh : Lycopodium sp. (paku kawat)
b. Paku Heterospora ( an-isospora ) Contoh : Selaginella sp.(paku
rane), Marsilea crenata (semanggi)
c. Paku Peralihan Contoh : paku ekor kuda ( Equisetum debile )
3. Klasifikasi Pteridophyta
Tumbuhan Paku diklasifikasikan berdasarkan perbedaan morfologi tubuh.
Berdasarkan hal tersebut, tumbuhan paku dibagi menjadi empat divisi, yaitu :
a. Psilophyta (paku purba / paku telanjang) Jenis paku ini sebagian besar telah
punah, tumbuhan ini belum berdaun dan berakar, batang telah mempunyai berkas
pengangkut, bercabang cabang menggarpu dengan sporangium pada ujung
cabang-cabangnya. Contoh : Rhynia major dan Psilotum sp
b. Lycophyta (Paku kawat / paku rambat). Tumbuhan paku ini berdaun kecil,
tersusun spiral, sporangium terkumpul dalam strobilus dan muncul di ketiak
daun, batang seperti kawat. Contoh: Selaginella sp (paku rane), sebagai tanaman
hias, Lycopodium sp.(paku kawat), sebagai tanaman hias, Lycopodium clavatum,
sebagai bahan obat-obatan.
c. Equisetophyta / Sphenophyta. Tumbuhan paku ini memiliki daun mirip kawat
serta daunnya tersusun dalam satu lingkaran. Bentuk batangnya mirip dengan
ekor kuda. Oleh karenanya, divisio ini disebut paku ekor kuda. Contoh :
Equisetum debile
d. Pterophyta / Felicinae (paku sejati). Pterophyta telah memiliki akar, batang, dan
daun sejati. Daun umumnya berukuran besar atau disebut juga megafil.
Batangnya dapat tumbuh di bawah tanah (seperti rhizoma) ataupun batangnya
tumbuh di atas tanah. Ciri yang khas pada divisio ini adalah daun mudanya yang
menggulung atau disebut juga circinnatus dan di bagian permukaan bawah
daunnya terdapat sorus. Contoh : Adiantum cuneatum (suplir), Marsilea crenata
(semanggi), Azolla pinnata (paku air)
4. Manfaat Pteridophyta
Tumbuhan Paku memiliki manfaat atau peranan antara lain. Tanaman hias ,
contoh : Adiantum cuneatum, Alsophila glauca, Adiantum farleyense. Sayuran,
contoh : Marsilea crenata. Pupuk hijau, contoh : Salvinia natans, Azolla pinnata,
bersimbiosis dengan Anabaena sp (alga biru) yang berperan dalam fiksasi
nitrogen. Obat-obatan, contoh : Dryyopteris filix-mas, Lycopodium clavatum.
Bahan bangunan, contoh : Alsophila glauca. Alat pengosok / pembersih, , contoh
: Equisetum debile
C. Pendekatan/Metode/Model pembelajaran
4. Pendekatan : Scientifik
5. Metode : Diskusi dan Observasi
6. Model : Direct Instruction (DI) dan Pembelajaran Terpadu tipe Nested
(Tersarang)
D. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
4. Media : Gambar-gambar yang mendukung
5. Alat dan bahan : Buku, pensil, pulpen
6. Sumber belajar :
d. Buku IPA Biologi Kelas X, tahun 2013
e. Buku lainya yang relefen
f. Lembar Kerja Siswa (LKS)
E. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Cirebon, 2017
Mengetahui,
NAMA NAMA
NIP: NIP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
PERTEMUAN KETIGA (K-3)
C. Materi Ajar
Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)
Istilah Spermatophyta berasal dari bahasa Yunani, sperma berarti biji
dan phyta berarti tumbuhan. Ciri - ciri umum : disebut tumbuhan berbiji karena
menghasilkan biji, dan termasuk tumbuhan kormophyta(memiliki akar, batang, dan daun
sejati), dan menghasilkan bunga sehingga disebut Anthophyta, memiliki plastida yang
mengandung klorfil a dan b, sehingga bersifat autotrof, termasuk sel eukariotik dan
mempunyai dinding sel yang tersusun dari selulose, hemiselulose, lignin, merupakan
organisme bersel banyak (multiseluler), memiliki berkas pengangkut, berupa xylem
(mengangkut air dan mineral dari tanah) dan floem (mengangkat zat-zat makanan hasil
fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh)
Perkembangbiakan spermatophyta secara generatif/seksual dengan membentuk biji
yang diawali dengan pembentukan gamet (gametogenesis), penyerbukan (polinasi),
peleburan gamet jantan dan betina (fertilisasi) yang menghasilkan Misal, kemudian
menjadi embrio. Perkembangan secara vegetatif/aseksual dengan organ-organ vegetatif
(tunas, tunas adventif, rhizoma, stolon).
Klasifikasi Spermatophyta
Tumbuhan Spermatophyta dibedakan menjadi 2 golongan (sub devisio), yaitu :
1. Gymnospermae (Tumbuhan biji terbuka)
Gymnospermae dibedakan menjadi beberapa kelompok , yaitu :
a. Cycadophyta/Cycadales, batang tidak bercabang, daun-daun majemuk tersusun
sebagai tajuk di pucuk pohon. Contoh : Cycas rumpii (pakis haji).
b. Pinophyta/Coniferales, memiliki tudung daun berbentuk kerucut (konifer), alat
reproduksi berupa strobilus (pada jantan maupun betina), daun berbentuk jarum.
Contoh : Aghatis alba (damar), Cupressus sp, Araucaria sp, Juniperus sp, Pinus
merkusii
c. Gnetophyta/Gnetales, batang memiliki banyak cabang, daun tunggal berhadapan,
bunga berkelamin tunggal.Misal : Gnetum gnemon (mlinjo)
d. Ginkophyta, pohon dengan tunas pendek, daun berbentuk pasak/kipas dan
bertangkai daun. Merupakan tumbuhan asli di negara Tiongkok.
D. Pendekatan/Metode/Model pembelajaran
7. Pendekatan : Scientifik
8. Metode : Diskusi dan Observasi
9. Model : Direct Instruction (DI) dan Cooperative Learning tipe JAS (Jelajah
Alam Sekitar dan Number Head Together)
Cirebon, 2017
Mengetahui,
NAMA NAMA
NIP: NIP