Anda di halaman 1dari 8

PERCOBAAN PEGAS

KELOMPOK

1. Aisyah Nurul Afyna

2.Anggun Noermareta

3.Dinda Annisa Ardianti

4.Filzah Delia Arfani

5.Golda Maer Maria

6.Grace Christinawati

SMA NEGERI 104 JAKARTA

2017
I. Tujuan Percobaan
1. Menentukan tetapan pegas (K)
2. Membuat Grafik F terhadap Δx

II. Alat dan Bahan


• Pegas
• Statip
• Penggaris
• Beban (10 gram,20 gram,50 gram)

III. Teori Dasar

Pegas adalah salah satu contoh benda elastis. Oleh sifat elastisnya ini, suatu
pegas yang diberi gaya tekan atau gaya regang akan kembali pada keadaan
setimbangnya mula-mula apabila gaya yang bekerja padanya dihilangkan. Gaya
pemulih pada pegas banyak dimanfaatkan dalam bidang teknik dan kehidupan
sehari-hari. Misalnya di dalam shock breaker dan springbed. Sebuah pegas
berfungsi meredam getaran saat roda kendaraan melewati jalan yang tidak rata.
Pegas-pegas yang tersusun dalam springbed akan memberikan kenyamanan pada
saat orang tidur.
Jika sebuah benda diberikan gaya maka Hukum Hooke hanya berlaku
sepanjang daerah elastis sampai pada titik yang menunjukkan batas Hukum Hooke.
Jika benda diberikan gaya hingga melewati batas Hukum Hooke dan mencapai
batas elastisitas, maka panjang benda akan kembali seperti semula. Jika benda
diberikan gaya yang sangat besar hingga melewati batas elastisitas, maka benda
tersebut akan memasuki daerah plastis dan ketika gaya dihilangkan, panjang benda
tidak akan kembali seperti semula, benda tersebut akan berubah bentuk secara
tetap. Jika pertambahan panjang benda mencapai titik patah, maka benda
tersebut akan patah.
F = k. Δx.......(1)
Berdasarkan persamaan Hukum Hooke diatas, pertambahan panjang (L) suatu
benda bergantung pada besarnya gaya yang diberikan (F), materi penyusun, dan
dimensi benda (dinyatakan dalam konstanta k). Benda yang dibentuk oleh materi
yang berbeda akan memiliki pertambahan panjang yang berbeda walaupun diberikan
gaya yang sama, misalnya tulang dan besi.
Getaran (oscillation) merupakan salah satu bentuk gerak benda yang cukup
banyak dijumpai gejalanya. Dalam getaran sebuah benda melakukan gerak bolak-
balik menurut lintasan tertentu melalui titik setimbangnya. Waktu yang diperlukan
untuk melakukan satu getaran bolak-balik dinamakan periode (dilambangkan dengan
T, satuannya sekon (s). Simpangan maksimum getaran dinamakan amplitudo.
Pegas ada yang disusun secara tunggal, ada juga yang disusun seri atau
paralel. Untuk pegas yang disusun seri, pertambahan panjang total sama dengan
jumlah masing-masing pertambahan panjang pegas. Sehingga pertambahan total x
adalah : x = x1+x2. Sedangkan untuk pegas yang disusun paralel, pertambahan
panjang masing-masing pegas sama, yaitu x1=x2=x3 dengan demikian :

Kp = K1+K2.......(2)

Perlu selalu diingat bahwa hooke hanya berlaku untuk daerah elasik,tidak berlaku
untuk daerah plastik maupun benda benda plastik.menurut hooke,regangna
sebanding denga tegangannya,dimana yang dimaksud dengan regangan adalah
presentase perubahan dimensi teganga adalah gaya yang menegangkan per satuan
luas penampang yang dikenainya.
Tentu saja nilai tetapan pegas dari setiap pegas berbeda
beda yang disebabkan oleh berbagai faktor.Yang pertama adalah luas permukaan
pegas.semakin besar luas permukaan suatu pegas maka akan semakin besar pula
nilai tetapannya,begitu pua sebaliknya.yang kedua adalah suhu,semakin tinggi suhu
yang diterima oleh suatu pegas maka akan semakin kecil ilai tetapannya,begitu
oun sebaliknya.Dan yang terakhir adalah jumlah lilitan pegas,semakin banyak
jumlah lilitan pegas maka akan semakin besar nilai tetapannya,begitu pula
sebaliknya .hal-hal tersebutlah yang menyebabkan nilai tetapan pegas tidak
sama,tergantung pada kondisi yang dialami oleh setiap pegas masing masing.
Jika suatu bahan dapat merenggang atau menyusut karena
pengaruh gaya dari luar dan dapat kembali ke keadaan semula jika gaya yang
bekerja padanya dihilangkan,maka keadaan tersebut dikatakan dikatakan
mempunyai sifat elastisitas(misalnya pegas)
Ketika pada sebuah pegas dibebani dengan sebuah massa m1,maka gaya yang menyebabkan pegas
bertambah panjang adalah gaya dari massa tersebut,sehingga berlaku:

m.g = K.x

Dengan g adalah percepatan gravitasi.selai dengan cara pembebanan ,konstanta pegas k dapat dicari
dengan cara getaran pada pegas.sebuah benda bermassa m dibebankan pada pegas dan
sisimpangkan dari posisi setimbangnya,maka akan terjadi getaran pegas dengan periode getaran t
sebagai berikut:

IV. Cara Kerja


1. Letakkan pegas tunggal pada statip (ukur panjang pegas semula dan catat)
2. Pegas diberi beban 150 gram, kemudian amati tambahan panjang pegas
dan catat Δx
3. Pegas diberi beban 200 gram
4. Lakukan pengukuran atau pengamatan padapegas tunggal B dan catat
datanya
5. Disusun seri dan lakukan pengukuran atau pengamatan yang sama dan
catat
6. Disusun paralel dan lakukan pula pengukuran atau pengamatan yang sama
dan catat juga hasilnya
V. Data Percobaan

No Pegas L0 Beban Δx K F Ep T
1 50 2,7 74,07
2 100 6,5 61,53
Tunggal A 4
3 150 10,5 57,14
4 200 14,5 55,17
1 100 0,5 1300
2 150 2,5 390
Tunggal B 6,5
3 200 4 325
4 250 6 270,8
1 50 6,4 85,9
2 70 9,5 81,05
Seri A 11
3 100 14,4 76,3
4 120 17,5 75,4
1 100 0,8 2462,5
2 150 2,8 1055,3
Seri B 19,7
3 170 4,3 778,8
4 190 9,3 402,5
1 50 6,5 92,3
2 70 8,1 103,7
Paralel A 12
3 100 12,5 96
4 120 15 96
1 100 0,5 1300
2 150 1 975
Paralel B 6,5
3 200 1,5 866,6
4 250 2 812,5
VI. Pengolahan Data
1. Tunggal A

𝑚1.𝑔 50.0,04
K1 = ∆𝑥
= 0,027 = 74,07 𝑁⁄𝑀
𝑚2.𝑔 100.0,04
K2 = ∆𝑥 = 0,065 = 61,53 𝑁⁄𝑀
𝑚3.𝑔 150.0,04
K3 = = = 57,14 𝑁⁄𝑀
∆𝑥 0,105
𝑚4.𝑔 200.0,04
K4 = ∆𝑥 = 0,145 = 55,17 𝑁⁄𝑀
𝐾1+𝐾2+𝐾3+𝐾4
Kt = 4
74,07+61,53+57,14+55,17
= 4
=61,97 𝑁⁄𝑀

2. Tunggal B

𝑚1.𝑔 100.0,065
K1 = ∆𝑥
= 0,005 = 1300 𝑁⁄𝑀
𝑚2.𝑔 150.0,065
K2 = = = 390 𝑁⁄𝑀
∆𝑥 0,025
𝑚3.𝑔 200.0,065
K3 = ∆𝑥 = 0,04 = 325 𝑁⁄𝑀
𝑚4.𝑔 250.0,065
K4 = ∆𝑥 = 0,06 = 270,8 𝑁⁄𝑀
𝐾1+𝐾2+𝐾3+𝐾4
Kt = 4
1300+390+325+270,8
= 4
=2082,7 𝑁⁄𝑀

3. Seri A

𝑚1.𝑔 50.0,11
K1 = = = 85,9 𝑁⁄𝑀
∆𝑥 0,064
𝑚2.𝑔 70.0,11
K2 = ∆𝑥 = 0,095 = 81,05 𝑁⁄𝑀
𝑚3.𝑔 100.0,11
K3 = ∆𝑥 = 0,144 = 76,3 𝑁⁄𝑀
𝑚4.𝑔 120.0,11
K4 = ∆𝑥 = 0,175 = 75,4 𝑁⁄𝑀
𝐾1+𝐾2+𝐾3+𝐾4
Kt = 4
85,9+81,05+76,3+75,4
= 4
=79,6 𝑁⁄𝑀

Anda mungkin juga menyukai