KELOMPOK 10
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2
2.5.2 Batas Laba Rugi Dari Penyesuaian Translasi ………………………………27
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2 TUJUAN PENULISAN
5
BAB II
PEMBAHASAN
Harga transfer memiliki banyak pengertian. Dalam arti sempit, harga transfer
merupakan adalah harga perpindahan barang atau jasa antara dua pusat laba atau
lebih. Dalam artian luas, bahwa harga transfer adalah harga perpindahan barang
atau jasa yang dipertukarkan antar unit-unit atau antar pusat pertanggungjawaban
dalam suatu organisasi.
Transfer pricing juga dapat didefinisikan sebagai suatu harga jual khusus yang
dipakai dalam pertukaran antar divisional untuk mencatat pendapatan divisi penjual
(selling division) dan biaya divisi pembeli (buying divison). (Henry Simamora,
1999:272)
6
2.1.2 Tujuan Penentuan Harga Transfer
Penentuan harga transfer antar masing-masing pusat laba dapat menjadi sangat
penting, ketika :
1. Transaksi transfer barang atau jasa yang terjadi antar masing-masing pusat
laba cukup signifikan.
2. Salah satu komponen penting dari produk akhir yang ditransferkan adalah
biaya barang atau jasa tersebut.
3. Faktor pertimbangan penting di dalam penilaian prestasi divisi yaitu
profitabilitas.
2.2.1 Translasi
7
metode kurs sekarang (current rate method). Sedangkan pendapatan dan beban
menggunakan kurs rata-rata.
Transaksi mata uang bisa terjadi langsung di pasar spot, pasar forward, atau
pasar swap.
a. Kurs pasar spot dipengaruhi berbagai faktor, termasuk juga perbedaan tingkat
inflasi antar negara, perbedaan pada saham nasional, dan ekspektasi mengenai
arah tingkat mata uang selanjutnya. Kurs ini bersifat langsung atau tidak
langsung.
b. Kurs pada pasar forward adalah persetujuan untuk mentranslasikan sejumlah
mata uang yang telah ditetapkan untuk masa yang akan datang. Transaksi pada
pasar forward mendapatkan potongan atau premi dari pasar spot, atau sebagai
tingkat palsu pasar forward.
8
c. Transaksi kurs swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward yang
simultan, atau penjualan spot dan pembelian forward mata uang.
Akan tetapi, beberapa entitas asing menggunakan mata uang fungsional yang
berbeda dengan mata uang lokalnya. DSAK telah mengadopsi pendekatan mata
uang fungsional setelah mempertimbangkan tujuan dari proses translasi berikut :
a. Memberikan informasi yang secara umum sesuai dengan pengaruh ekonomi
yang diharapkan dari perubahan nilai tukar terhadap arus kas dan ekuitas
perusahaan.
b. Mencerminkan laporan keuangan konsolidasi hasil keuangan dan hubungan
antara masing-masing entitas konsolidasi dalam mata uang fungsional yang
sesuai dengan prinsip akutansi yang berlaku secara umum di Indonesia.
Tujuan dari pengukuran kembali ialah untuk mendapatkan hasil yang sama
seakan-akan pembukuannya dilakukan dengan mata uang fungsional. Untuk
mencapai tujuan ini, baik kurs historis maupun kurs sekarang digunakan dalam
proses pengukuran kembali. Dengan metode ini (metode temporal), aktiva moneter
dan kewajiban moneter diukur kembali dengan kurs historis. Aktiva moneter dan
kewajiban moneter nilainya tetap dalam unit mata uang. Sedangkan item non
moneter nilainya berubah seiring dengan perubahan harga pasar.
9
2.2.3 Translasi Dan Pengukuran Kembali Laporan Keuangan Mata Uang Asing
Proses pengukuran kembali harus memberikan hasil akhir yang sama seakan-
akan transaksi entitas luar negeri sejak awal telah dicatat dalam rupiah. Oleh
karena itu, beberapa transaksi dan saldo akun disajikan kembali menjadi nilai
setara rupiah menggunakan kurs historis, yaitu kurs tunai pada saat transaksi awal
terjadi. Proses pengukuran kembali membagi neraca menjadi akun moneter dan
non moneter. Aset dan kewajiban moneter seperti kas, piutang jangka pendek dan
jangka panjang, dan utang jangka pendek dan jangka panjang, mempunyai jumlah
yang tetap dalam unit mata uang. Akun-akun ini dapat mengalami keuntungan atau
kerugian dari perubahan kurs. Aset non moneter adalah akun-akun seperti
persediaan dan aset tetap, yang nilainya tidak tetap dalam unit moneter.
10
Oleh karena itu, digunakan berbagai kurs untuk mengukur kembali neraca
percobaan mata uang asing, maka debit dan kredit dalam neraca percobaan setara
rupiah tidak akan sama. Dalam kasus ini, pos penyeimbang adalah keuntungan atau
kerugian pengukuran kembali, yang dimasukan ke dalam laporan laba rugi periode
berjalan.
11
3. Metode temporal
Dengan metode temporal, translasi mata uang asing tidak mengubah sifat
sebuah item yang dihitung; hal tersebut hanya mengubah unit perhitungannya saja.
Metode tidak mengubah atribut suatu pos yang diukur, melainkan hanya mengubah
unit pengukuran. Translasi saldo-saldo dalam mata uang asing menyebabkan
pengukuran ulang denominasi pos-pos tersebut, tetapi bukan penilaian
sesungguhnya.
Pada metode kurs sementara, item moneter seperti kas, piutang, dan utang
ditranslasikan dalam kurs nilai saat itu. Item non moneter ditranslasikan pada kurs
yang menjadi dasar perhitungan awal. Secara spesifik, asset yang dihitung harga
perolehannya pada laporan dengan mata uang asing ditranslasikan pada kurs
historis.
12
Jika transaksi mata uang antar perusahaan tidak akan dilunasi dalam waktu
dekat, maka transaksi antar perusahaan tersebut dapat dianggap bagian dari
investasi bersih di entitas luar negeri. Selisih translasi dari piutang atau utang
jangka panjang ditangguhkan dan diakumulasi sebagai bagian dari akun translasi
kumulatif.
Contoh : Transaksi antar perusahaan yang terjadi Rp 21.000.000 (14.000
Mark Jerman) untuk pembayaran dimuka obligasi tanpa bunga (non-interest
bearing advance) oleh Star kepada PT Raya yang dilakukan pada tanggal 4 Januari
20x2, ketika kursnya masih tetap Rp 1.500. Pembayaran dimuka dinyatakan dalam
Rupiah. Dengan asumsi bahwa PT Raya menentukan mata uang fungsional Star
adalah Mark Jerman, maka pembayaran di muka kepada PT Raya merupakan
transaksi mata uang asing bagi Star, tetapi tidak untuk PT Raya. Maka dari itu Star
menyesuaikan pembayaran dimukanya pada akhir tahun 20x2 untuk
menggambarkan kurs sekarang Rp 1.400. Star mencatat keuntungan pertukaran
karena tidak ada bukti bahwa pembayaran di muka itu merupakan investasi jangka
panjang. Jurnal pada buku Star adalah :
Pembayaran dimuka Kepada PT Raya 1.000
Keuntungan pertukaran 1.000
(Untuk menyesuaikan piutang yang dinyatakan dalam rupiah (Rp 21 juta/ Rp
1.400) – 14.000 Mark)
13
keuntungan dan kerugian dilaporkan dan dijadikan pendapatan komprehensif
lainya. Tidak dianggap sebagai pendapatan sampai investasi tersbut habis terjual.
FASB (Financial Accounting Standar Board) sadar dengan tingkat metode ini
akan menimbulkan masalah bagi entitas asing yang berada di negara-negara
dengan tingkat inflasi yang tinggi. Tingkatan harga yang ada tidak sesuai dengan
standar laporan keuangan GAAP (General Accepted Accounting Principles). Untuk
memikirkan dampak dampak dari inflasi yang besar dalam laporan konsolidasi,
laporan mata uang dollar ($) digunakan untuk membantu laporan keuangan entitas
asing yang beroperasi di Negara dengan inflasi yang tinggi. Pertukaran keuntungan
dan kerugian dari perhitungan kembali laporan keuangan entitas luar negeri diakui
untuk satu periode, dengan demkian sejalan dengan dampak dari inflasi yang besar.
Inflasi yang sangat tinggi dalam perekonomian secara kumulatif satu dari tiga
tahun tingkat inflasi mencapai 100% atau lebih.mempertimbangkan dengan Negara
asing. Data untuk periode 3 tahun adalah sebagai berikut :
Suatu harga pasar. Harga transfer yang ideal harus berdasarkan harga pasar
normal dan wajar dari produk identik yang ditransfer – maksudnya, harga
pasar yang
14
Dicontohkan bahwa sebuah perusahaan Amerika Serikat bernama Pat
Corporation membayar sejumlah $ 525,000 untuk mengakuisisi seluruh saham
perusahaan Inggris bernama Firm Star ketika nilai buku kekayaan bersih sama
dengan nilai kewajaran. Kombinasi bisnis ini diesempurnakan pada 31 desember
2011, ketika nilai tukar untuk Poundsterling Inggris adalah $ 1.50. Aset dan ekuitas
perusahaan Star di akuisisi pada desember 2011 adalah sebagai berikut :
Assets
Equities
Pada 2012, nilai mata uang pound inggris melemah terhadap Dollar AS, dan
menyebabkan nilai tukar menjadi $ 1.40. Rata-rata nilai tukar pada tahun 2012
15
adalah $ 1.45. Perusahaan Star membayar dividen sebesar £ 30,000 pada 1
desember 2012, ketika nilai tukar dollar America $ 1.42 terhadap poundsterling
Inggris.
Perusahaan Star mengatur kemajuan kepada perusahaan Pat pada akhir tahun
2012 dengan nilai tukar $1.40. Perusahaan Star mencatat dan menuruti kemauan
Perusahan pat untuk memperoleh keuntungan, karena tidak ada kemajuan pada
investasi jangka panjang. Pembukuan Perusahaan Star adalah sebagai berikut :
16
Setelah penguuran kembali, keuangan tersebut harus ditranslasikan jika mata
uang fungsionalnya bukan rupiah. Jika mata uang fungsionalnya adalah rupiah
maka tidak diperlukan translasi lagi.
Translasi adalah metode yang umum digunakan dan diterapkan jika mata uang
lokal adalah mata uang fungsional entitas asing. Ini merupakam kasus normal
dimana, sebagai contoh, anak perusahaan Indonesia di Prancis menggunakan euro
ke rupiah. Setiap selisih translasi yang terjadi akan dimasukan sebagai komponen
laba komprensif. Oleh karena pendapatan dan beban diasumsikan terjadi secara
beragam sepanjang periode, pendapatan dan beban yang ada dalam laporan laba
rugi ditranslasikan dengan mengguakan nilai tukar rata-rata sepanjang periode
pelaporan. Metode translasi sering disebut sebagai metode nilai tukar sekarang
(current rate methods).
17
Pengukuran kembali adalah pengukuran kembali laporan keuangan entitas
asing dari mata uang lokal yang digunakan entitas ke mata uang fungsional entitas
asing. Metode yang digunakan untuk pengukuran kembali laporan keuangan dari
mata uang lokal kepada mata uang fungsionalnya disebut metode temporal
(temporal methods). Berdasarkan metode temporal, nilai tukar sekarang digunakan
untuk mentranslasikan jumlah uang dalam mata uang fungsionalnya. Tabel berikut
menyajikan metode-metode yang dapat digunakan oleh perusahaan Indonesia
untuk menyatakan kembali laporan keuangan afiliasi asing menjadi rupiah.
Alasan konseptual dari dua metode yang berbeda tersebut (translasi dan
pengukuran kembali) berasal dari pertimbangan atas tujuan utama dari proses
translasi, yaitu untuk memberikan informasi yang menunjukkan pengaruh yang
diharapkan dari perubahan nilai tukar terhadap arus kas dan ekuitas perusahaan
Indonesia. Afilasi asing dikategorikan menjadi dua kelompok :
a. Afilasi yang relatif merupakan entitas yang berdiri sendiri yang menghasilkan
dan membelanjakan dalam unit mata uang lokal.
b. Afilasi yang terdiri dari entitas yang merupakan perpanjangan dari perusahaan
Indonesia.
2.3.4 Translasi Laporan Keuangan Mata Uang Fungsional Menjadi Mata Uang
Pelaporan Perusahaan Indonesia
18
manajemen afiliasi asing dengan menggunakn ukuran ekonomi yang sama dengan
yang digunakan dalam operasi entitas asing. Untuk memepertahankan hubungan
ekonomi tersebut dalam laporan keuangan mata uang fungsional, saldo akun harus
ditranslasikan dengan nilai tukar yang sebanding.
Akun laporan laba rugi : Umumnya, nilai tukar rata-rata tertimbang untuk
Pendapatan dan beban periode laporan
Akan neraca :
Aset dan kewajban Nilai tukar sekarang pada tanggal neraca
Ekuitas pemegang saham Nilai tukar historis
Oleh karena untuk translasi masing-masing akun entitas asing digunakan kurs
yang berbeda-beda, maka umumnya debit dan kredit dalam neraca percobaan
setelah translasi tidak sama. Pos penyeimbang debit percobaan translasi dengan
kreditnya disebut selisih translasi.
19
keuangan yang sama jika pembukuan/pencatatan perusahaan dicatat menggunakan
mata uang fungsional.
Dalam proses pengukuran kembali digunakan kurs historis, kurs sekarang, dan
kurs rata tertimbang. Aset moneter dan kewajiban diukur kembali pada kurs sekarang
(Current Exchange Rate), sedangkan aset lain dan modal diukur kembali pada kurs
historis (Historical Rate). Aset dan kewajiban moneter nilainya tetap dalam unit mata
uang, sedangkan aset dan kewajiban non moneter nilainya berubah terkait dengan
perubahan harga pasar.
20
b. Akun yang Diukur Kembali dengan Kurs Sekarang
Aktiva dan kewajiban selain yang disebutkan di atas diukur dengan
menggunakan kurs sekarang. Pada umumnya, akun yang menggunakan kurs
sekarang adalah aktiva dan kewajiban moneter.
Semua laba dan rugi pengukuran kembali diakui pada current income. Sebagai
contoh, Pat Corporation melakukan investasi kepada Star Company menggunakan
metode ekuitas. Pat Corporation mencatat transaksi investasi tersebut sebagai
berikut :
Kas $42.600
Investasi pada Star Company $42.600
Untuk mencatat penerimaan dividen 1 Desember 2012
21
Investasi Pat Corporation pada Star Company sebesar $570.000 dan setara
dengan aset bersih Star Company sebesar $435.000 dan nilai paten yang belum di
amortisasi sebesar $135.000. Jurnal sehubungan dengan kertas kerja Konsolidasi
yaitu :
22
EXHIBI Investment in Star 570,000 a 45,000
T1 4 - 6 b 525,000
Patent b 150,000 c 15,000 135,000
Total assets $ 1,637,600 $ 625,400 $ 1,744,000
Accounts payable $ 142,200 $ 50,400 $ 192,600
Advance from Star 84,000 d 84,000
Bonds payable 250,000 140,000 390,000
Capital stock 800,000 300,000 b 300,000 800,000
Retained earnings 361,400 135,000 361,400
Total equities $ 1,637,600 $ 625,400 $ 1,744,000
23
2.4.2 Translasi Dan Pengukuran Kembali Perbedaan Di Dalam Laporan
Konsolidasian
2.5.1 Ilustrasi
24
adalah Dollar AS. Aset & Liabilitas dari PT. KFG saling melindingi (hedge)
masing-masing, sehingga hanya Aset Bersihnya saja yang memiliki risikodari
fluktuasi nilai tukar.
(1-9-2015)
Kas Rp 330.000.000
Investasi PT KFG Rp 330.000.000
(200,000 US$ x Rp 16.500)
25
Dollar AS (US$) Rupiah (Rp)
Aset Bersih per 1 Jan 2015 1.000.000 x Rp 15.000 15.000.000.000
Ditambah : Laba Bersih tahun 2015 110.000 x Rp 16.000 1.760.000.000
Dikurangi : Dividen (20.000) x Rp 16.500 (330.000.000)
Perubahan penyesuaian ekuitas 2.100.000.000
Aset Bersih per 31 Des 2015 1.090.000 x Rp 17.000 18.530.000.000
Atas hasil hedging ini, Investasi PT RGZ ke PT KFG yang berubah akibat
perubahan kurs di offsite-kan ke dalam pinjaman pada mata uang AS. Perubahan
26
ekuitas dari translasi di Akun ekuitas para pemegang saham pada neraca PT RGZ
tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp 100.000.000
27
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Transaksi antar perusahaan afiliasi akan menghasilkan transaksi mata uang asing
baik untuk perusahaan induk maupun perusahaan anak, apabila mata uang lokal
perusahaan anak adalah mata uang fungsionalnya. Apabila mata uang fungsionalnya
perusahaan anak adalah Rupiah, transaksi antar perusahaan akan menjadi transaksi
mata uang asing, baik untuk kedua afiliasi atau tidak untuk keduanya.
Mata uang fungsional adalah mata uang utama, dalam arti substansi ekonomi
yaitu mata uang utama yang dicerminkan dalam kegiatan operasi perusahaan.
Penerapan konsep mata uang fungsional dalam laporan keuangan mata uang asing
adalah: mata uang fungsional entitas asing yang merupakan mata uang utama dalam
lingkungan ekonomi ditempat ia beroperasi.
Untuk keperluan akuntansi, suatu aktiva dan kewajiban mata uang asing
dikatakan menghadapi risiko mata uang jika suatu perubahan kurs nilai tukar mata
uang menyebabkan mata uang induk perusahaan (pelaporan) juga berubah.
Pengukuran risiko ini akan berbeda-beda tergantung dari metode translasi yang dipilih
untuk digunakan oleh perusahaan.
3.2 SARAN
28
29
DAFTAR PUSTAKA
Anthony, Robert N., & Govindarajan, Vijay. 2005. Sistem Pengendalian Manajemen (11th
Edition). Jakarta : Salemba Empat.
Zain, Mohammad. 2007. Manajemen Perpajakan (Edisi 3). Jakarta : Salemba Empat.
http://desr1ana.blogspot.co.id/2012/06/transfer-pricing.html
http://spectrumkonsul.blogspot.co.id/2008/08/konsep-transfer-pricing-dalam.html
http://pustakahary.blogspot.co.id/2013/05/sistem-pengendalian-manajemen.html
30