Anda di halaman 1dari 61

Sak

Keperawatan Bagian Anak

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN FEBRIS (DEMAM)


A. PENGERTIAN

 Febris (demam) yaitu meningkatnya temperature tubuh secara abnormal (Asuhan


Keperawatan Anak 2001).

 Febris (demam) yaitu meningkatnya suhu tubuh yang melewati batas normal yaitu lebih
dari 38 C (Fadjari Dalam Nakita 2003).

 Febris (demam) yaitu merupakan rspon yangsangat berguna dan menolong tubuh dalam
memerangi infeksi (KesehatanAnak 1999).

B. PATOFLOW

Infeksi ekstrakranial : suhu tubuh meningkat


Gangguan keseimbangan membrane sel neuron

Difusi Na & Ca berlebih

Depolarisasi membrane dan lepas muatan berlebihan

kejang

Parsial Umum

Sederhana Komplek Absens Mioklonik Tonik klonik AtoniIntoleransi


aktivitas

Kesadaran Gangguan peredaran Aktivitas otot


menurun darah meningkat

Resiko Reflek menelan hipoxi Metabolisme


menurun meningkat
injury
Permeabilitas kapiler
Aspirasi Suhu tubuh
meningkat Kebutuhan oksigen
meningkat meningkat
Sel neuron otot rusak
Hipertermi
asfixia

Peningkatan suhu
tubuh

1
Sak
Keperawatan Bagian Anak

C. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


Tujuan dan kriteria
No Diagnosa Rencana tindakan Rasional
hasil
1 Peningkatan suhu Tujuan : 1.1 Observasi suhu tubuh 1.1 Menilai
tubuh berhubungan Setelah dilakukan anak perkembangan pasien
dengan proses tindakan 1.2 Kompres hangat
infeksi sekunder keperawatan selama 1.2 Lakukan kompres meningkatkan proses
DS : 3 x 24 jam di hangat sesuai evaporasi.
 Orang tua anak harapkan suhu tubuh kebutuhan 1.3 Mengetahui
mengatakan pasien normal ( 36,5 keseimbangan intake
anaknya panas. – 37,5 0c ) 1.3 Catat intake dan output dan output pasien.
DO : cairan tubuh 1.4 Dengan
 Suhu tubuh Kriteria hasil : memperbanyak
pasien > 37,5 0c.  Suhu tubuh anak 1.4 Anjurkan kepada orang minum 50
 Mukosa bibir normal (36,5 – tua untuk memberikan cc/kgBB/24 jam akan
kering. 37,5 0c ). minum 50 menghindarkan
 Pasien tampak  Mukosa bibir cc/kgBB/hari sesuai
lembab. kekurangan cairan
menggigil. berat badan anak
 Hasil lab  Anak tidak dan elektrolit
leukosit > dari menggigil. 1.5 Proses hilangnya
normal ( >  Hasil lab dalam 1.5 Anjurkan kepada orang panas akan terhalangi
10000 /mm3) batas normal, L : tua untuk memakaikan untuk pakaian yang
5000 – 10000 anak pakaian tipis dan tebal dan tidak akan
/mm3. mudah menyerap menyerap keringat
keringat
1.6 Anjurkan orang tua 1.6 Tirah baring untuk
untuk mengistirahatkan mengurangi
anak ditempat tidur metabolisme dan
selama fase febris. panas
1.7 Pertahankan 1.7 Memberikan
lingkungan nyaman
kesempatan pada
dan aman
anak untuk dapat
istirahat.
Kolaborasi 1.8 Mengganti cairan dan
elektrolit secara
1.8 Pemasangan IV line
adekuat dan cepat
1.9 Sebagai pengobatan
1.9 Pemberian antipiretik untuk menurunkan
demam.
2 Gangguan Tujuan : 2.1 Kaji tanda – tanda vital 2.1 Mengetahui
keseimbangan Setelah dilakukan perkembangan pasien
cairan sehubungan tindakan 2.2 Monitor tanda – tanda 2.2 Menilai
dengan peningkatan keperawatan selama dehidrasi. perkembangan pasien
suhu tubuh 2 x 24 jam di 2.3 Mengetahui
harapkan ganggian 2.3 Ukur dan Catat in take keseimbangan intake
keseimbangan dan out put cairan yg dan output pasien.
cairan dan elektrolit masuk 2.4 parenteral sangat
teratasi. 2.4 Monitor tetesan infus, penting untuk
DS : nutrisi parenteral, NGT, memenuhi kebutuhan
Kriteria Hasil : dll. cairan dan elektrolit.
 Orang tua anak 2.5 Menghindari
 Intake dan
mengatakan peningkatan asam
output
anaknya sering 2.5 Anjurkan kepada orang lambung.
seimbang.
haus tua untuk tidak
 Mata tidak
 Orang tua memberikan makanan
cekung.
mengatakan dan minuman yang
 Tanda – tanda bersifat asam kepada
anaknya demam
vital dalam anak 2.6 Dengan
batas normal. 2.6 Anjurkan kepada orang memperbanyak
DO :
 Turgor kulit tua untuk memberikan minum 50

2
Sak
Keperawatan Bagian Anak

 Suhu > 37OC elastis. minum 50 cc/kgBB/24 jam akan


 Turgor kulit  Mukosa bibir cc/kgBB/hari sesuai menghindarkan
kurang elastis. lembab. berat badan anak kekurangan cairan
 Mata cekung.  Kadar elektrolit 2.7 Mengganti cairan
 Mukosa bibir dalam batas Kolaborasi secara adekuat dan
kering. normal Na :135 2.7 Pemasangan IV line cepat
 Kadar elektrolit – 145meq/l, K : 2.8 antibiotik sebagai
menurun. 3,5 – 5,0 meq/l, anti bakteri
 Nadi dan suhu Cl : 95 – 2.8 pemberian antibiotik, berspektrum luas
meningkat. 105meq/l untuk menghambat
endotoksin

3 Resiko cidera fisik Tujuan : 3.1 Identifikasi dan 3.1 Untuk menentukan
berhubungan dengan hindari faktor tindakan
Setelah dilakukan
perubahan Status pencetus kejang. keperawatan
tindakan selanjutnya
kesadaran dan keperawatan selama 3.2 Meminimalkan
aktifitas kejang 1 x 24 jam di 3.2 Tempatkan anak resiko cedera
harapkan kejang pada tempat tidur yang
tidak berulang memakai pengaman
diruang yang tenang
DS : dan nyaman. 3.3 Menghidari/mencega
 Orang tua Kriteria :
3.3 Sediakan h lidah jatuh
mengatakan disamping tempat kebelakang pada saat
anaknya kejang  Pasien tidak ada
cidera akibat tidur tongue spatel dan kejang sehingga
DO : gudel untuk mencegah tertutup jalan nafas
 Suhu tubuh serangan
kejang. lidah jatuh kebelakang
pasien > 38 0c. apabila pasien kejang. 3.4 Membantu untuk
 Pasien kejang  Pasien tidur
dengan tempat 3.4 Longgarkan memudahkan
berulang kali. pakaian. pernafasan
tidur pengaman
3.5 Posisi miring lebih
membuka jalan nafas
3.5 Posisi miring 3.6 Menghindari injuri
kesatu sisi. yang tidak di
3.6 Jauhkan pasien harapkan
dari alat yang dapat 3.7 meminimalkan injuri
melukai. saat kejang

3.7 Kencangkan
pengamanan tempat
tidur.
3.8 penumpukan secret
3.8 Lakukan suction bisa menghambat
bila banyak sekret. jalan nafas
3.9 mengetahui
3.9 Catat penyebab penyebab, lama
mulai terjadinya kejang dan gejala
kejang, prosesnya pada saat kejang
berapa lama, adanya membantu dalam
sianosis dan tindakan medis
inkotinensia, deviasi berikutnya
dari pada mata dan
gejala-gejala lain yang
timbul selama kejang. 3.10melihat
3.10 Setelah kejang perkembangan
observasi tanda-tanda kondisi anak setelah
vital setiap 15-30 kejang
menit dan observasi
keadaan pasien sampai
benar-benar pulih dari
kejang.
3.11depresi pernafasan

3
Sak
Keperawatan Bagian Anak

3.11 Observasi adanya dan gangguan irama


depresi pernafasan dan jantung bisa
gangguan irama membuat anak
jantung. mengalami hipoksia
Kolaborasi 3.12untuk mengurangi
3.12 Pemberian anti kejang pada anak
konvulsive i.v
(Dilantin, Valium,
Phenobarbital). 3.13membantu suplai
oksigen pada saat
3.13 Pemberian oksigen anak kejang
tambahan. 3.14melihat apakah ada
gangguan pada otak
3.14 Pemeriksaan CT Scan anak
kepala.
4 Gangguan aktivitas Tujuan : 4.1 Kaji pemenuhan 4.1 Menilai kebutuhan
sehari – hari Setelah dilakukan kebutuhan sehari – hari pasien
berhubungan dengan tindakan anak.
kelemahan. keperawatan selama 4.2 Kaji kemampuan orang 4.2 Menilai kesiapan
DS : 1 x 24 jam tua dalam pemenuhan orang tua terhadap
 Orang tua diharapkan kebutuhan anak. penyakit yang di
mengatakan kebutuhan pasien 4.3 Bantu orang tua anak deria anak.
badan anaknya terpenuhi. dalam memenuhi 4.3 Mengurangi beban
lemah. kebutuhan sehari – hari orang tua dalam
Kriteria Hasil : anak seperti BAB, perawatan anak
 Anak tidak lemah. BAK, mandi, makan. 4.4 Makanan tambahan
DO :  Kekuatan 4.4 Beri makanan dapat membantu
 Anak terlihat ekstremitas tambahan untuk anak meningkatkan tenaga
bedrest. meningkat anak
 Anak terlihat
lemah.
 Kekuatan
ekstremitas
menurun.
5 Cemas berhubungan Tujuan : 5.1 Kaji rasa cemas anak 5.1 Mengetahui sejauh
dengan tindakan Setelah dilakukan mana tingkat
infasive tindakan kecemasan yang
keperawatan selama dirasakan oleh anak
DS : 1 x 24 jam sehingga
 Orang tua anak diharapkan rasa memudahkan dalam
mengatakan cemas anak teratasi 5.2 Libatkan keluarga tindakan selanjutnya
anak nya selalu 5.2 Pendekatan awal
dalam setiap tindakan
menangis bila melalui orang tua
Kriteria hasil : perawatan
melihat dokter
 Anak tampak 5.3 Berikan pujian jika anak
atau perawat
tenang klien mau diberikan 5.3 menambah rasa
DO :
 Anak terlihat  Anak mau tindakan perawatan dan percaya diri anak
menangis pada menerima pengobatan akan keberanian dan
saat ada petugas setiap tindakan 5.4 Lakukan kontak kemampuannya
yang datang dan pengobatan sesering mungkin dan 5.4 Kasih saying serta
lakukan komunikasi pengenalan diri
baik verbal maupun perawat akan
non verbal (sentuhan, menunbuhkan rasa
belaian dll) aman pada klien.
5.5 Berikan mainan 5.5 Mainan bisa
sebagai rangsang mengalihkan rasa
sensori anak cemas anak pada
tindakan perawatan

6. Perubahan proses Tujuan : 6.1 Berikan kesempatan 6.1 Orang tua anak
keluarga Setelah dilakukan pada orang tua anak merasa ada yang

4
Sak
Keperawatan Bagian Anak

berhubungan dengan tindakan untuk mengungkapkan memperhatikan


kondisi kronik keperawatan selama ekspresi perasaanya sehingga orang tua
1 x 24 jam merasa aman dalam
DS : diharapkan segala hal tindakan
 Orang tua perubahan proses yang diberikan
mengatakan keluarga teratasi kepada anaknya
cemas dengan 6.2 Kaji mekanisme koping
6.2 Mengetahui tingkat
kondisi yang keluarga dalam
Kriteria hasil : mekanisme koping
dialami anaknya mengahadapi masalah
 Anak tampak dapat menentukan
DO : pada anak
 Orang tua anak tenang tindakan
sering bertanya  Anak mau keperawatan
tentang menerima 6.3 Jelaskan pada orang tua berikutnya
perkembangan setiap tindakan anak tentang prosedur 6.3 Orang tua
kondisi anaknya dan pengobatan pengobatan/ perawatan memahami dan
yang akan dilakukan mengerti tentang
prosedur sehingga
mau bekejasama
6.4 Informasikan kepada
dalam perawatan
orang tua anak tentang
anak
perkembangan 6.4 Membantu dalam
kesehatan anaknya menurunkan tingkat
stress pada orang tua
7. Kurang pengetahuan Tujuan : 7.1 Kaji pengetahuan orang 7.1 Proses penyembuhan
keluarga tentang Setelah dilakukan tua tentang penyakit anak dipengaruhi
kondisi, prognosis tindakan dan perawatan penyakit oleh kesiapan fisik
dan kebutuhan keperawatan selama yang di alami anak. dan mental serta latar
terapi berhubungan 1 x 24 jam belakang
dengan pemaparan diharapkan kurang pengetahuan orang
informasi terbatas, pengetahuan tua sebelumnya.
7.2 Jelaskan tentang proses
salah interpretasi keluarga tentang 7.2 Pemahaman tentang
penyakit, penyebab dan
informasi dan atau kondisi, prognosis masalah ini penting
akibatnya terhadap
keterbatasan dan kebutuhan untuk meningkatkan
gangguan pemenuhan
kognitif. terapi teratasi partisipasi keluarga
kebutuhan sehari-hari
orang tua dalam
aktivitas sehari-hari.
DS : Kriteria hasil : proses perawatan
 keluarga  keluarga 7.3 Jelaskan tentang tujuan anak
mengatakan mengerti 7.3 Meningkatkan
pemberian obat, dosis,
tidak tahu tentang pemahaman dan
frekuensi dan cara
tentang penyakit yang partisipasi orang tua
pemberian serta efek
penyakit yang di derita dalam pengobatan.
samping yang mungkin
di derita anaknya timbul
7.4 Jelaskan dan tunjukkan 7.4 Meningkatkan
DO : cara perawatan perineal kemandirian dan
 keluarga setelah defekasi kontrol orang tua
tampak terhadap kebutuhan
bertanya ke perawatan anaknya
perawat tentang
penyakit yang
di deritanya

5
Sak
Keperawatan Bagian Anak

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN BROCHOPNEUMONI


A. PENGERTIAN
Peradangan pada bronchus dan parenkym paru yang dapat disebabkan oleh bermacam-
macam hal. Bronchopneumoni biasanya didahului oleh infeksi traktus respiratorius
bagian atas
B. PATOFLOW

Jamur, virus, bakteri, protozoa

Masuk alveoli

Eksudat dan serous


Penumpukan cairan
masuk alveoli
dlm alveoli
melalui pembuluh
darah
Peningkatan
Gg pertukaran gas
suhu tubuh
SDM dan Lekosit
Gg PMN mengisi
fungsi alveoli
Keringat
otak berlebihan
Lekosit dan fibrin
mengalami konsolidasi
kejang Resti dalam paru
kekurangan
vol. cairan

Resti PMN Konsolidasi jaringan


injury meningkat paru

Sputum
Kompliance paru turun
mengental

Bersihan
Gangguan pola nafas
jalan nafas

C. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


No Diagnosa Tujuan dan Rencana tindakan Rasional

6
Sak
Keperawatan Bagian Anak

kriteria hasil
1 Gangguan pertukaran Setelah dilakukan 1.1 Kaji irama, kedalaman 1.1 Mengetahui
gas berhubungan tindakan dan ekspansi pernafasan intervensi yang akan
dengan sekresi yang keperawatan termasuk pengguanaan dilakukan
berlebih dan batuk selama 2 x 24 otot bantu nafas 1.2 Suara nafas dapat
tidak efektif jam gangguan 1.2 Auskultasi suara nafas membantu dalam
pertukaran gas dan ada tidaknya suara menentukan
dapat teratasi abnormal (wheezing) intervensi yang akan
di lakukan
DS : 1.3 Posisi nyaman dapat
Kriteria hasil
 Orang tua 1.3 Berikan posisi nyaman membantu dalam
mengatakan  Anak
untuk anak (semifowler) proses aspirasi
anaknya batuk terbebas dari
1.4 Dapat membantu
dan agak sesak batuk 1.4 Observasi adanya
 RR normal mencegah sianosis
sianosis pada bibir
16 -24 x/mnt terjadi
DO : 1.5 Perubahan frekuensi
1.5 Monitor tanda-tanda
 anak tampak nafas bisa terlihat
vital
batuk dari tanda-tanda vital
 RR 24x/mnt 1.6 Kaji kemampuan 1.6 Melihat sejauh mana
aktivitas anak misalnya proses penyakit
adanya kelemahan mengganggu
aktifitas dan dapat di
Kolaborasi lakukan tindakan
1.7 Pemberian oksigen selanjutnya
1.7 Membantu anak
dalam pemenuhan
kebutuhan oksigen
1.8 Tindakan nebulizer
yang diperlukan
1.8 Membantu
1.9 Pemberian obat anti tusif mengencerkan dahak
dan ekspektoran pasien
1.9 Membantu dalam
proses penyembuhan
2. Bersihan jalan nafas Setelah dilakukan 2.1 Kaji frekuensi/ 2.1 Mengetahui
tidak efektifnya tindakan kedalaman pernafasan intervensi yang akan
berhubungan dengan keperawatan dan pergerakan dada dilakukan
2.2 Lakukan auskultasi dada 2.2 Suara nafas dapat
peningkatan produksi selam 2 x 24 jam
kaji adanya suara nafas
sputum Tidak efektifnya membantu dalam
seperti crakles, ronchi,
bersihan jalan wheezing menentukan
DS nafas bisa teratasi intervensi yang akan
 Orang tua anak 2.3 Monitor tanda – tanda di lakukan
mengatakan Kriteria hasil : vital 2.3 Perubahan frekuensi
anaknya terlihat nafas bisa terlihat
 Klien
sesak dari tanda-tanda
mengatakan
2.4 Lakukan suction bila vital.
tidak sesak perlu
DO 2.4 Tindakan dilakukan
 RR normal
 RR lebih dari 24 bila dahak anak tidak
16 – 24 2.5 Anjurkan kepada orang
x/mnt bisa di keluarkan
x/mnt tua pasien untuk
 Menggunakan secara mandiri
memberikan minum air 2.5 Membantu dalam
otot bantu
mineral yang banyak
pernafasan proses pengenceran
kepada anak
 Terdengaran 2.6 Berikan posisi yang dahak
bunyi ronkhi nyaman dan mencegah
terjadinya aspirasi sekret
2.6 Mencegah aspirasi
Kolaborasi
2.7 pemberian oksigen pada anak

2.7 Membantu anak


dalam pemenuhan
kebutuhan oksigen

7
Sak
Keperawatan Bagian Anak

2.8 Tindakan nebulizer yang diperlukan


2.8 Membantu
mengencerkan dahak
2.9 Pemberian obat anti tusif pasien
dan ekspektoran 2.9 Membantu dalam
proses penyembuhan
3. Peningkatan suhu Tujuan : 3.1 Observasi suhu tubuh 3.1 Menilai
tubuh yang Setelah dilakukan anak perkembangan
berhubungan dengan tindakan pasien
proses infeksi keperawatan 3.2 Lakukan kompres hangat 3.2 Kompres hangat
DS : selama 3 x 24 sesuai kebutuhan meningkatkan proses
 Orang tua jam di harapkan evaporasi.
mengatakan suhu tubuh pasien 3.3 Catat intake dan output 3.3 Mengetahui
anaknya panas. normal ( 36,5 – cairan tubuh keseimbangan intake
DO : 37,5 0c ) dan output pasien.
 Suhu tubuh 3.4 Anjurkan kepada orang 3.4 Dengan
pasien > 37,5 0c. Kriteria hasil : tua untuk memberikan memperbanyak
 Mukosa bibir  Suhu tubuh minum 50 cc/kgBB/hari minum 50
kering. anak normal cc/kgBB/24 jam
sesuai berat badan anak
 Pasien tampak ( 36,5 – 37,5 akan menghindarkan
menggigil.
0
c ). kekurangan cairan
 Hasil lab leukosit  Mukosa bibir dan elektrolit
> dari normal ( > lembab. 3.5 Anjurkan kepada orang 3.5 Proses hilangnya
10000 /mm3  Anak tidak tua untuk memakaikan panas akan
menggigil. anak pakaian tipis dan terhalangi untuk
 Hasil lab mudah menyerap pakaian yang tebal
dalam batas dan tidak akan
keringat
normal, L : menyerap keringat
5000 –
3.6 Anjurkan orang tua 3.6 Tirah baring untuk
10000 /mm3.
untuk mengistirahatkan mengurangi
anak ditempat tidur metabolisme dan
selama fase febris. panas

3.7 Pertahankan lingkungan 3.7 Memberikan


nyaman dan aman kesempatan pada
anak untuk dapat
istirahat.
Kolaborasi
3.8 Mengganti cairan
3.8 Pemasangan IV line dan elektrolit secara
adekuat dan cepat
3.9 Pemberian antipiretik 3.9 Sebagai pengobatan
untuk menurunkan
demam.
4 Gangguan Tujuan : 4.1 Kaji status nutrisi anak 4.1 Memberikan
pemenuhan Setelah dilakukan sesuai BB, TB, dan pola kesempatan untuk
kebutuhan nutrisi tindakan makan yang lalu, adanya mengobservasi
sehubungan dengan keperawatan kembung, mual, muntah. penyimpangan dari
intake yang tidak selama 2 x 24 normal pasien dan
adekuat. jam diharapkan mempengaruhi
resiko pilihan intervensi.
DS : kekurangan 4.2 Anjurkan keluarga untuk 4.2 Meningkatkan
nutrisi tidak memberi makan kepada jumlah masukan.
 Orang tua anak
terjadi. anak dalam porsi kecil,
mengatakan
hangat, 5-6 x/hari,serta
badan anaknya
di tata dengan menarik.
lemas dan tidak
nafsu makan Kriteria hasil :
4.3 Bantu dan dampingi saat
DO : 4.3 Pasien mau makan
 Nafsu makan makan.
walaupun pelan.
 Porsi makan tidak anak 4.4 Monitor makanan yang
4.4 Mengetahui asupan
habis meningkat di habiskan setiap kali
nutrisi pasien untuk
 makan.
 anak tampak Anak tidak menentukan

8
Sak
Keperawatan Bagian Anak

lemah muntah intervensi


 anak terlihat  Porsi makan selanjutnya
muntah habis
 Berat badan anak  Anak tampak 4.5 Timbang BB 1x/hari 4.5 Mengawasi
turun segar dengan alat timbang perkembangan BB
 Bising usus  Tidak terjadi yang sama dan keefektifan diet.
meningkat > 6 penurunan 4.6 Auskultasi bising usus. 4.6 Menilai peristaltik
x/mnt. BB usus.
 Bising usus Kolaborasi
4.7 Pemberian obat 4.7 Untuk mengurangi
normal 8 - 12
antiemetik gangguan mual dan
x/mnt.
muntah anak.
5 Gangguan aktivitas Tujuan : 5.1 Kaji pemenuhan 5.1 Menilai kebutuhan
sehari – hari Setelah dilakukan kebutuhan sehari – hari pasien
berhubungan dengan tindakan anak.
kelemahan. keperawatan 5.2 Kaji kemampuan orang 5.2 Menilai kesiapan
DS : selama 1 x 24 tua dalam pemenuhan orang tua terhadap
 Orang tua jam diharapkan kebutuhan anak. penyakit yang di
mengatakan kebutuhan pasien deria anak.
badan anaknya terpenuhi. 5.3 Bantu orang tua anak 5.3 Mengurangi beban
lemah. dalam memenuhi orang tua dalam
Kriteria Hasil : kebutuhan sehari – hari perawatan anak
 Anak tidak anak seperti BAB, BAK,
DO : lemah. mandi, makan.
 Anak terlihat  Kekuatan
bedrest. ekstremitas 5.4 Beri makanan tambahan 5.4 Makanan tambahan
 Anak terlihat meningkat untuk anak dapat membantu
lemah. meningkatkan tenaga
 Kekuatan anak
ekstremitas
menurun.

6 Cemas berhubungan Tujuan : 6.1 Kaji rasa cemas anak 6.1 Mengetahui sejauh
dengan tindakan Setelah dilakukan mana tingkat
infasive tindakan kecemasan yang
keperawatan dirasakan oleh anak
DS : selama 1 x 24 sehingga
 Orang tua anak jam diharapkan memudahkan dalam
mengatakan anak rasa cemas anak 6.2 Libatkan keluarga dalam tindakan selanjutnya
nya selalu teratasi 6.2 Pendekatan awal
setiap tindakan
menangis bila melalui orang tua
melihat dokter perawatan
Kriteria hasil : 6.3 Berikan pujian jika klien anak
atau perawat
 Anak tampak mau diberikan tindakan 6.3 menambah rasa
DO :
 Anak terlihat tenang perawatan dan percaya diri anak
menangis pada  Anak mau pengobatan akan keberanian dan
saat ada petugas menerima 6.4 Lakukan kontak sesering kemampuannya
yang datang setiap mungkin dan lakukan 6.4 Kasih saying serta
tindakan dan komunikasi baik verbal pengenalan diri
pengobatan maupun non verbal perawat akan
(sentuhan, belaian dll) menunbuhkan rasa
6.5 Berikan mainan sebagai aman pada klien.
rangsang sensori anak 6.5 Mainan bisa
mengalihkan rasa
cemas anak pada
tindakan perawatan
7. Perubahan proses Tujuan : 7.1 Berikan kesempatan 7.1 Orang tua anak
keluarga Setelah dilakukan pada orang tua anak merasa ada yang
berhubungan dengan tindakan untuk mengungkapkan memperhatikan
kondisi kronik keperawatan ekspresi perasaanya sehingga orang tua
selama 1 x 24 merasa aman dalam
DS : jam diharapkan segala hal tindakan

9
Sak
Keperawatan Bagian Anak

 Orang tua perubahan proses yang diberikan


mengatakan keluarga teratasi 7.2 Kaji mekanisme koping kepada anaknya
cemas dengan keluarga dalam 7.2 Mengetahui tingkat
kondisi yang mengahadapi masalah mekanisme koping
dialami anaknya pada anak dapat menentukan
Kriteria hasil : 7.3 Jelaskan pada orang tua tindakan
DO :
 Anak tampak anak tentang prosedur keperawatan
 Orang tua anak
sering bertanya tenang pengobatan/ perawatan berikutnya
tentang Anak mau yang akan dilakukan 7.3 Orang tua
perkembangan menerima setiap memahami dan
kondisi anaknya tindakan dan mengerti tentang
7.4 Informasikan kepada prosedur sehingga
pengobatan
orang tua anak tentang mau bekejasama
perkembangan kesehatan dalam perawatan
anaknya anak
7.4 Membantu dalam
menurunkan tingkat
stress pada orang tua
8. Kurang pengetahuan Tujuan : 8.1 Kaji pengetahuan orang 8.1 Proses penyembuhan
keluarga tentang Setelah dilakukan tua tentang penyakit dan anak dipengaruhi
kondisi, prognosis tindakan perawatan penyakit yang oleh kesiapan fisik
dan kebutuhan keperawatan di alami anak. dan mental serta latar
terapi berhubungan selama 1 x 24 belakang
dengan pemaparan jam diharapkan pengetahuan orang
informasi terbatas, kurang tua sebelumnya.
8.2 Jelaskan tentang proses
salah interpretasi pengetahuan 8.2 Pemahaman tentang
penyakit, penyebab dan
informasi dan atau keluarga tentang masalah ini penting
akibatnya terhadap
keterbatasan kognitif. kondisi, untuk meningkatkan
gangguan pemenuhan
prognosis dan partisipasi keluarga
kebutuhan sehari-hari
DS : kebutuhan terapi orang tua dalam
aktivitas sehari-hari.
 keluarga teratasi proses perawatan
mengatakan 8.3 Jelaskan tentang tujuan anak
tidak tahu Kriteria hasil : 8.3 Meningkatkan
pemberian obat, dosis,
tentang penyakit  keluarga pemahaman dan
frekuensi dan cara
yang di derita mengerti partisipasi orang tua
pemberian serta efek
tentang dalam pengobatan.
samping yang mungkin
DO : penyakit timbul
 keluarga tampak yang di 8.4 Jelaskan dan tunjukkan 8.4 Meningkatkan
bertanya ke derita cara perawatan perineal kemandirian dan
perawat tentang anaknya setelah defekasi kontrol orang tua
penyakit yang di terhadap kebutuhan
deritanya perawatan anaknya

10
Sak
Keperawatan Bagian Anak

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN ISPA


A. PENGERTIAN
ISPA adalah infeksi saluran pernapasan atas (batuk pilek)

B. PATOFLOW

11
Sak
Keperawatan Bagian Anak

C. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Tujuan dan
No Diagnosa Rencana tindakan Rasional
kriteria hasil
1. Peningkatan suhu Tujuan : 1.1 Observasi suhu tubuh 1.1 Menilai
tubuh yang Setelah dilakukan anak perkembangan
berhubungan dengan tindakan pasien
proses infeksi keperawatan 1.2 Lakukan kompres hangat 1.2 Kompres hangat
DS : selama 3 x 24 sesuai kebutuhan meningkatkan proses
 Orang tua jam di harapkan evaporasi.
mengatakan suhu tubuh pasien 1.3 Catat intake dan output 1.3 Mengetahui
anaknya panas. normal ( 36,5 – cairan tubuh keseimbangan intake
DO : 37,5 0c ) dan output pasien.
 Suhu tubuh 1.4 Anjurkan kepada orang 1.4 Dengan
pasien > 37,5 0c. Kriteria hasil : tua untuk memberikan memperbanyak
 Mukosa bibir  Suhu tubuh minum 50 cc/kgBB/hari minum 50
kering. anak normal sesuai berat badan anak cc/kgBB/24 jam
 Pasien tampak ( 36,5 – 37,5
0 akan menghindarkan
menggigil. c ).
 Mukosa bibir kekurangan cairan
 Hasil lab leukosit
> dari normal ( > lembab. dan elektrolit
10000 /mm3  Anak tidak 1.5 Anjurkan kepada orang 1.5 Proses hilangnya
menggigil. tua untuk memakaikan panas akan
 Hasil lab anak pakaian tipis dan terhalangi untuk
dalam batas mudah menyerap pakaian yang tebal
normal, L : keringat dan tidak akan
5000 –
menyerap keringat
10000 /mm3.

1.6 Anjurkan orang tua 1.6 Tirah baring untuk


untuk mengistirahatkan mengurangi
anak ditempat tidur metabolisme dan
selama fase febris. panas
1.7 Pertahankan lingkungan 1.7 Memberikan
nyaman dan aman kesempatan pada
anak untuk dapat
Kolaborasi istirahat.
1.8 Pemasangan IV line 1.8 Mengganti cairan
dan elektrolit secara
adekuat dan cepat
1.9 Pemberian antipiretik 1.9 Sebagai pengobatan
untuk menurunkan
demam.
2 Gangguan Tujuan : 2.1 Kaji status nutrisi anak 2.1 Memberikan
pemenuhan Setelah dilakukan sesuai BB, TB, dan pola kesempatan untuk
kebutuhan nutrisi tindakan makan yang lalu, adanya mengobservasi
sehubungan dengan keperawatan kembung, mual, muntah. penyimpangan dari
intake yang tidak selama 2 x 24 normal pasien dan
adekuat. jam diharapkan mempengaruhi
resiko pilihan intervensi.
DS : kekurangan 2.2 Anjurkan keluarga untuk 2.2 Meningkatkan
nutrisi tidak memberi makan kepada jumlah masukan.
 Orang tua anak
terjadi. anak dalam porsi kecil,
mengatakan
hangat, 5-6 x/hari,serta
badan anaknya
di tata dengan menarik.

RSU. Proklamasi Page 44


Sak
Keperawatan Bagian Anak

lemas dan tidak


nafsu makan 2.3 Bantu dan dampingi saat 2.3 Pasien mau makan
DO : Kriteria hasil : makan. walaupun pelan.
2.4 Monitor makanan yang 2.4 Mengetahui asupan
 Porsi makan tidak  Nafsu makan
di habiskan setiap kali nutrisi pasien untuk
habis anak
makan. menentukan
 anak tampak meningkat
intervensi
lemah  Anak tidak
selanjutnya
 anak terlihat muntah
muntah  Porsi makan 2.5 Timbang BB 1x/hari 2.5 Mengawasi
 Berat badan anak habis dengan alat timbang perkembangan BB
turun  Anak tampak yang sama dan keefektifan diet.
 Bising usus segar 2.6 Auskultasi bising usus. 2.6 Menilai peristaltik
meningkat > 6  Tidak terjadi usus.
x/mnt. penurunan Kolaborasi
BB 2.7 Pemberian obat 2.7 Untuk mengurangi
 Bising usus antiemetik gangguan mual dan
normal 8 - 12 muntah anak.
x/mnt.
3 Resiko tinggi Tujuan : 3.1 Batasi pengunjung sesuai 3.1 Menurunkan
penularan infeksi Setelah dilakukan indikasi potensial terpalan
berhubungan dengan tindakan pada penyakit
tidak kuatnya keperawatan infeksius.
3.2 Jaga keseimbangan 3.2 Menurunkan
pertahanan sekunder selama 2 x 24
antara istirahat dan konsumsi /kebutuhan
(adanya infeksi jam diharapkan
aktifitas keseimbangan O2
penekanan imun) resiko tinggi
penularan infeksi dan memperbaiki
DS : tidak terjadi pertahanan anak
 Orang tua terhadap infeksi dan
mengatakan Kriteria hasil : meningkatkan
anaknya batuk 3.3 Anjurkan kepada orang penyembuhan.
 Tidak ada
dan agak sesak tua anak untuk menutup 3.3 Mencegah
yang tertular
karna banyak mulut dan hidung jika penyebaran pathogen
penyakit
sputum anak hendak bersin, jika melalui cairan
ditutup dengan tisu
DO : buang segera ketempat
 anak tampak sampah
batuk 3.4 Tingkatkan daya tahan
3.4 Malnutrisi dapat
 RR 24x/mnt tubuh, terutama anak
mempengaruhi
usia dibawah 2 tahun,
kesehatan umum dan
dan penderita penyakit
menurunkan tahanan
kronis. Dan konsumsi
terhadap infeksi
vitamin C, A dan mineral
atau anti oksidan jika
kondisi tubuh anak
menurun / asupan
makanan berkurang
3.5 Antibiotik sebagai
Kolaborasi
3.5 Pemberian obat anti bakteri
antibiotik sesuai indikasi berspektrum luas
untuk menghambat
endotoksin

RSU. Proklamasi Page 44


Sak
Keperawatan Bagian Anak

4 Gangguan pertukaran Setelah dilakukan 4.1 Kaji irama, kedalaman 4.1 Mengetahui
gas berhubungan tindakan dan ekspansi pernafasan intervensi yang akan
dengan sekresi yang keperawatan termasuk pengguanaan dilakukan
berlebih dan batuk selama 2 x 24 otot bantu nafas
tidak efektif jam gangguan 4.2 Auskultasi suara nafas 4.2 Suara nafas dapat
pertukaran gas dan ada tidaknya suara membantu dalam
DS : dapat teratasi abnormal (wheezing) menentukan
 Orang tua intervensi yang akan
mengatakan Kriteria hasil di lakukan
anaknya batuk 4.3 Berikan posisi nyaman 4.3 Posisi nyaman dapat
 Anak
dan agak sesak untuk anak (semifowler) membantu dalam
terbebas dari
proses aspirasi
batuk 4.4 Observasi adanya
DO : 4.4 Dapat membantu
 RR normal sianosis pada bibir
 anak tampak mencegah sianosis
16 -24 x/mnt
batuk terjadi
4.5 Monitor tanda-tanda
 RR 24x/mnt 4.5 Perubahan frekuensi
vital
nafas bisa terlihat
4.6 Kaji kemampuan dari tanda-tanda vital
4.6 Melihat sejauh mana
aktivitas anak misalnya
proses penyakit
adanya kelemahan
mengganggu
Kolaborasi aktifitas dan dapat di
4.7 Pemberian oksigen lakukan tindakan
selanjutnya
4.7 Membantu anak
dalam pemenuhan
4.8 Tindakan nebulizer kebutuhan oksigen
yang diperlukan
4.8 Membantu
4.9 Pemberian obat anti tusif
mengencerkan dahak
dan ekspektoran
pasien
4.9 Membantu dalam
proses penyembuhan
5 Gangguan pola napas Setelah dilakukan 5.1 Kaji tingkat kecemasan 5.1 Cemas bisa
berhubungan dengan tindakan pasien mengakibatkan
peningaktan keperawatan frekuensi nafas
kompensasi tubuh selama 1x 24 meningkat
untuk meningkatkan jam diharapkan 5.2 Perubahan frekuensi
5.2 Observasi tanda – tanda
DS : Gangguan pola vital nafas bisa terlihat
 Orang tua nafas teratasi dari tanda-tanda
mengatakan vital.
anaknya batuk Kriteria hasil : 5.3 Atur posisi duduk pasien 5.3 Membantu dalam
dan agak sesak dengan semi fowler ekspansi paru
DO :  Anak tidak 5.4 Kaji irama, kedalaman 5.4 Mengetahui
 Frekuensi nafas merasa sesak dan ekspansi pernafasan intervensi yang akan
> 24x/mnt  Frekuensi termasuk pengguanaan dilakukan
 Nadi kecil dan napas normal otot bantu nafas 5.5 Suara nafas dapat
cepat 16 – 24 5.5 Auskultasi suara nafas
membantu dalam
x/mnt dan ada tidaknya suaea
menentukan
 Irama napas abnormal (wheezing)
teratur intervensi yang akan
di lakukan

 Tidak ada 5.6 Observasi kafilary refill 5.6 Kafilary refill > dari

RSU. Proklamasi Page 44


Sak
Keperawatan Bagian Anak

peningakatan 3 detik menandakan


retraksi bahwa sel
dinding dada kekurangan oksigen
5.7 Dapat membantu
5.7 Observasi adanya
mencegah sianosis
sianosis pada bibir
terjadi
Kolaborasi 5.8 Membantu anak
5.8 Kolaborasi dalam dalam pemenuhan
pemberian oksigen kebutuhan oksigen
yang diperlukan
5.9 Membantu merileks
5.9 Tindakan nebulizer sasikan paru
sehingga nafas
kembali normal.
6 Bersihan jalan nafas Setelah dilakukan 6.1 Kaji frekuensi/ 6.1 Mengetahui
tidak efektif tindakan kedalaman pernafasan intervensi yang akan
berhubungan dengan keperawatan dan pergerakan dada dilakukan
peningkatan produksi selam 2 x 24 jam 6.2 Lakukan auskultasi dada 6.2 Suara nafas dapat
sputum bersihan jalan kaji adanya suara nafas membantu dalam
nafas tidak efektif seperti crakles, ronchi, menentukan
DS teratasi wheezing intervensi yang akan
 Orang tua anak di lakukan
mengatakan 6.3 Monitor tanda – tanda 6.3 Perubahan frekuensi
Kriteria hasil
anaknya terlihat vital nafas bisa terlihat
 Anak
sesak dari tanda-tanda
mengatakan 6.4 Lakukan suction bila
tidak sesak vital.
DO perlu 6.4 Tindakan dilakukan
 RR normal
 RR lebih dari 24 bila dahak anak tidak
16 – 24 6.5 Anjurkan kepada orang
x/mnt bisa di keluarkan
x/mnt tua pasien untuk
 Menggunakan secara mandiri
otot bantu memberikan minum air 6.5 Membantu dalam
pernafasan mineral yang banyak proses pengenceran
 Terdengaran kepada anak dahak
bunyi ronkhi 6.6 Berikan posisi yang
nyaman dan mencegah
terjadinya aspirasi sekret
6.6 Mencegah aspirasi
Kolaborasi pada anak
6.7 pemberian oksigen

6.7 Membantu anak


6.8 Tindakan nebulizer dalam pemenuhan
kebutuhan oksigen
yang diperlukan
6.9 Pemberian obat anti tusif 6.8 Membantu
dan ekspektoran mengencerkan dahak
pasien
6.9 Membantu dalam
proses penyembuhan
7 Cemas berhubungan Tujuan : 7.1 Kaji rasa cemas anak 7.1 Mengetahui sejauh
dengan tindakan Setelah dilakukan mana tingkat
infasive tindakan kecemasan yang

RSU. Proklamasi Page 44


Sak
Keperawatan Bagian Anak

keperawatan dirasakan oleh anak


DS : selama 1 x 24 sehingga
 Orang tua anak jam diharapkan memudahkan dalam
mengatakan anak 7.2 Libatkan keluarga dalam
rasa cemas anak tindakan selanjutnya
nya selalu setiap tindakan 7.2 Pendekatan awal
teratasi
menangis bila perawatan melalui orang tua
melihat dokter 7.3 Berikan pujian jika klien
Kriteria hasil : anak
atau perawat mau diberikan tindakan
 Anak tampak 7.3 menambah rasa
DO : perawatan dan
 Anak terlihat tenang percaya diri anak
pengobatan akan keberanian dan
menangis pada  Anak mau
7.4 Lakukan kontak sesering
saat ada petugas menerima kemampuannya
yang datang mungkin dan lakukan 7.4 Kasih saying serta
setiap
komunikasi baik verbal pengenalan diri
tindakan dan maupun non verbal perawat akan
pengobatan
(sentuhan, belaian dll) menunbuhkan rasa
7.5 Berikan mainan sebagai
aman pada klien.
rangsang sensori anak 7.5 Mainan bisa
mengalihkan rasa
cemas anak pada
tindakan perawatan
8 Perubahan proses Tujuan : 8.1 Berikan kesempatan 8.1 Orang tua anak
keluarga Setelah dilakukan pada orang tua anak merasa ada yang
berhubungan dengan tindakan untuk mengungkapkan memperhatikan
kondisi kronik keperawatan ekspresi perasaanya sehingga orang tua
selama 1 x 24 merasa aman dalam
DS : jam diharapkan segala hal tindakan
 Orang tua perubahan proses yang diberikan
mengatakan keluarga teratasi kepada anaknya
cemas dengan 8.2 Kaji mekanisme koping
8.2 Mengetahui tingkat
kondisi yang keluarga dalam
Kriteria hasil : mekanisme koping
dialami anaknya mengahadapi masalah
 Anak tampak dapat menentukan
DO : pada anak
 Orang tua anak tenang tindakan
sering bertanya  Anak mau keperawatan
tentang menerima 8.3 Jelaskan pada orang tua berikutnya
perkembangan setiap anak tentang prosedur 8.3 Orang tua
kondisi anaknya tindakan dan pengobatan/ perawatan memahami dan
pengobatan yang akan dilakukan mengerti tentang
prosedur sehingga
mau bekejasama
8.4 Informasikan kepada
dalam perawatan
orang tua anak tentang
anak
perkembangan kesehatan 8.4 Membantu dalam
anaknya menurunkan tingkat
stress pada orang tua

9 Kurang pengetahuan Tujuan : 9.1 Kaji pengetahuan orang 9.1 Proses penyembuhan
keluarga tentang Setelah dilakukan tua tentang penyakit dan anak dipengaruhi
kondisi, prognosis tindakan perawatan penyakit yang oleh kesiapan fisik
dan kebutuhan keperawatan di alami anak. dan mental serta latar
terapi berhubungan selama 1 x 24 belakang
dengan pemaparan jam diharapkan pengetahuan orang
informasi terbatas, kurang tua sebelumnya.

RSU. Proklamasi Page 44


Sak
Keperawatan Bagian Anak

salah interpretasi pengetahuan 9.2 Jelaskan tentang proses 9.2 Pemahaman tentang
informasi dan atau keluarga tentang penyakit, penyebab dan masalah ini penting
keterbatasan kognitif. kondisi, akibatnya terhadap untuk meningkatkan
prognosis dan gangguan pemenuhan partisipasi keluarga
DS : kebutuhan terapi kebutuhan sehari-hari orang tua dalam
 keluarga teratasi aktivitas sehari-hari. proses perawatan
mengatakan anak
tidak tahu Kriteria hasil : 9.3 Jelaskan tentang tujuan 9.3 Meningkatkan
tentang penyakit  keluarga pemberian obat, dosis, pemahaman dan
yang di derita mengerti frekuensi dan cara partisipasi orang tua
tentang pemberian serta efek dalam pengobatan.
DO : penyakit samping yang mungkin
 keluarga tampak yang di timbul
9.4 Jelaskan dan tunjukkan 9.4 Meningkatkan
bertanya ke derita
cara perawatan perineal kemandirian dan
perawat tentang anaknya
setelah defekasi kontrol orang tua
penyakit yang di
terhadap kebutuhan
deritanya perawatan anaknya

RSU. Proklamasi Page 44


Sak
Keperawatan Bagian Anak

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN


GASTROENTERITIS
A. PENGERTIAN
Gastroenteritis (GE) adalah radang dari lambung dan usus yang memberikan gejala
diare dengan atau tanpa disertai muntah. Diare adalah buang air besar encer lebih dari
3 kali/hari. ( Menurut Badrul Hegar,Subbagian Gastroenterologi,Bagian Ilmu
Kesehatan Anak )

B. PATOFLOW

RSU. Proklamasi Page 44


Sak
Keperawatan Bagian Anak

C. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Tujuan dan Kriteria Rencana Tindakan


No Dx. Keperawatan Rasional
Hasil Keperawatan

1 Gangguan Tujuan : 1.1 Kaji tanda – tanda 1.1 Mengetahui


keseimbangan Setelah dilakukan vital perkembangan pasien
cairan dan tindakan keperawatan 1.2 Monitor tanda – tanda 1.2 Menilai
elektrolit selama 2 x 24 jam di dehidrasi. perkembangan pasien
sehubungan harapkan ganggian 1.3 Ukur dan Catat in 1.3 Mengetahui
dengan out put keseimbangan cairan take dan out put keseimbangan intake
yang berlebihan. dan elektrolit teratasi. cairan yg masuk dan output pasien.
1.4 Monitor tetesan infus, 1.4 parenteral sangat
DO : nutrisi parenteral, penting untuk
NGT, dll. memenuhi kebutuhan
 Orang tua anak Kriteria Hasil :
cairan dan elektrolit.
mengatakan
 BAB 1 x/hari. 1.5 Anjurkan kepada 1.5 Menghindari
sering BAB >
orang tua untuk tidak peningkatan asam
3 x/hari dan  Konsisitensi feces
memberikan makanan lambung.
cair. lembek.
dan minuman yang
DS :  Intake dan output
bersifat asam kepada
seimbang.
 BAB > 3 kali anak
 Mata tidak cekung.
sehari. 1.6 Monitor hasil 1.6 Jika terjadi penurunan
 Tanda – tanda vital
labiratorium terutama nilai Na, K, Cl
 Konsistensi dalam batas normal.
elektrolit ( Na, K, sebagai tanda adanya
feces cair.  Turgor kulit elastis.
Cl ). dehidrasi.
 Turgor kulit  Mukosa bibir 1.7 Anjurkan kepada 1.7 Dengan
kurang elastis. lembab. orang tua untuk memperbanyak
 Mata cekung. Kadar elektrolit memberikan minum minum 50
 Mukosa bibir dalam batas normal 50 cc/kgBB/hari cc/kgBB/24 jam akan
kering. Na :135 – 145meq/l
sesuai berat badan menghindarkan
 Kadar K : 3,5 – 5,0 meq/l
Cl : 95 – 105meq/l anak kekurangan cairan
elektrolit Kolaborasi dan elektrolit
menurun. 1.8 Pemasangan IV line 1.8 Mengganti cairan dan
 Ditemukan elektrolit secara
kuman pada adekuat dan cepat
feces. 1.9 Pemeriksaan 1.9 koreksi keseimbang
 BJ urin < dari laboratorium cairan dan elektrolit,
normal elektrolit (Na, K, Ca. BUN untuk
 Nadi dan suhu BUN) mengetahui faal ginjal
meningkat. (kompensasi).
1.10pemberian antibiotik, 1.10. Antibiotik sebagai
anti bakteri
berspektrum luas
untuk menghambat
endotoksin

RSU. Proklamasi Page 44


Sak
Keperawatan Bagian Anak

2 Gangguan Tujuan : 2.1 Kaji status nutrisi 2.1 Memberikan


pemenuhan Setelah dilakukan anak sesuai BB, TB, kesempatan untuk
kebutuhan nutrisi tindakan keperawatan dan pola makan yang mengobservasi
sehubungan selama 2 x 24 jam lalu, adanya penyimpangan dari
dengan intake diharapkan resiko kembung, mual, normal pasien dan
yang tidak kekurangan nutrisi tidak muntah. mempengaruhi
adekuat. terjadi. pilihan intervensi.
2.2 Anjutrkan keluarga 2.2 Meningkatkan jumlah
DS : Kriteria hasil : untuk memberi makan masukan.
kepada anak dalam
 Orang tua  Nafsu makan anak
porsi kecil, hangat, 5-
anak meningkat
6 x/hari,serta di tata
mengatakan  Anak tidak muntah 2.3 Pasien mau makan
dengan menarik.
badan anaknya  Porsi makan habis walaupun pelan.
2.3 Bantu dan dampingi
lemas dan  Anak tampak segar 2.4 Mengetahui asupan
saat makan.
tidak nafsu  Tidak terjadi nutrisi pasien untuk
2.4 Monitor makanan
makan penurunan BB menentukan
yang di habiskan
DO :  Frekuensi BAB 1 x/ intervensi selanjutnya
setiap kali makan.
hari.
 Porsi makan
 Bising usus normal 2.5 Timbang BB 1x/hari 2.5 Mengawasi
tidak habis
8 - 12 x/mnt. dengan alat timbang perkembangan BB
 anak tampak dan keefektifan diet.
yang sama
lemah 2.6 Menilai peristaltik
2.6 Auskultasi bising
 anak terlihat usus.
usus.
muntah
Kolaborasi
 Berat badan 2.7 Pemberian obat 2.7 Untuk mengurangi
anak turun antiemetik gangguan mual dan
 Frekuensi muntah anak.
BAB > 3
x/hari
 Bising usus
meningkat > 6
x/mnt.
3 Peningkatan suhu Tujuan : 3.1 Observasi suhu tubuh 3.1 Menilai
tubuh yang Setelah dilakukan anak perkembangan pasien
berhubungan tindakan keperawatan 3.2 Lakukan kompres 3.2 Kompres hangat
dengan proses selama 3 x 24 jam di hangat sesuai meningkatkan proses
infeksi sekunder harapkan suhu tubuh kebutuhan evaporasi.
diare pasien normal ( 36,5 – 3.3 Catat intake dan 3.3 Mengetahui
DS : 37,5 0c ) output cairan tubuh keseimbangan intake
 Orang tua 3.4 Anjurkan kepada dan output pasien.
anak Kriteria hasil : orang tua untuk 3.4 Dengan
mengatakan  Suhu tubuh anak memberikan minum memperbanyak
anaknya normal ( 36,5 – 37,5 50 cc/kgBB/hari minum 50
0
panas. c ). cc/kgBB/24 jam akan
sesuai berat badan
DO :  Mukosa bibir
anak menghindarkan
 Suhu tubuh lembab.
kekurangan cairan
pasien > 37,5  Anak tidak 3.5 Anjurkan kepada
0
c. menggigil. dan elektrolit
orang tua untuk
 Mukosa bibir  Hasil lab dalam 3.5 Proses hilangnya
memakaikan anak

RSU. Proklamasi Page 44


Sak
Keperawatan Bagian Anak

kering. batas normal, L : pakaian tipis dan panas akan terhalangi


 Pasien tampak 5000 – 10000 /mm3. mudah menyerap untuk pakaian yang
menggigil. keringat tebal dan tidak akan
 Hasil lab 3.6 Anjurkan orang tua menyerap keringat
leukosit > dari
untuk 3.6 Tirah baring untuk
normal ( >
10000 /mm3 mengistirahatkan mengurangi
anak ditempat tidur metabolisme dan
selama fase febris. panas
3.7 Pertahankan
lingkungan nyaman
3.7 Memberikan
dan aman
kesempatan pada
Kolaborasi anak untuk dapat
3.8 Pemasangan IV line istirahat.
3.8 Mengganti cairan dan
elektrolit secara
3.9 Pemberian antipiretik adekuat dan cepat
3.9 Sebagai pengobatan
untuk menurunkan
demam.
4 Resiko gangguan Tujuan : 4.1 diskusikan dengan 4.1 kebersihan mencegah
integritas kulit Setelah dilakukan keluarga tentang perkembang biakan
perianal tindakan keperawatan pentingnya menjaga kuman
berhubungan selam 2 x 24 jam resiko kebersihan pada
dengan gangguan integritas daerah perianal anak
4.2 ganti atau bersihkan 4.2 mencegah iritasi kulit
peningkatan kulit perianal tidak
frekwensi BAB terjadi celana/popok anak
(diare) setiap setelah BAB
Kriteria hasil : atau BAK 4.3 gar daerah perianal
DS :  tidak terjadi iritasi 4.3 lakukan perawatan tetap kering dan tidak
 Orang tua sepert : lecet, perianal seperti lembab
anak kemerahan memberi bedak 4.4 Melancarkan
mengatakan 4.4 atur posisi tidur anak vaskulerisasi,
daerah pantat setiap 2-3 jam mengurangi
anaknya
merah penekanan yang lama
DO : sehingga tak terjadi
 Daerah iskemi dan irirtasi
perianal anak
merah
 anak masih
diare
5 Cemas Tujuan : 5.1 Kaji rasa cemas anak 5.1 Mengetahui sejauh
berhubungan Setelah dilakukan mana tingkat
dengan tindakan tindakan keperawatan kecemasan yang
infasive selama 1 x 24 jam dirasakan oleh anak
diharapkan rasa cemas sehingga
DS : anak teratasi memudahkan dalam
 Orang tua 5.2 Libatkan keluarga tindakan selanjutnya
anak Kriteria hasil : dalam setiap tindakan 5.2 Pendekatan awal
mengatakan melalui orang tua
 Anak tampak perawatan
anak nya anak
tenang 5.3 Berikan pujian jika
selalu 5.3 menambah rasa
menangis bila  Anak mau klien mau diberikan
menerima setiap tindakan perawatan percaya diri anak
melihat dokter

RSU. Proklamasi Page 44


Sak
Keperawatan Bagian Anak

atau perawat tindakan dan dan pengobatan akan keberanian dan


DO : pengobatan kemampuannya
 Anak terlihat
menangis pada 5.4 Lakukan kontak
saat ada sesering mungkin dan 5.4 Kasih saying serta
petugas yang lakukan komunikasi pengenalan diri
datang baik verbal maupun perawat akan
non verbal (sentuhan, menunbuhkan rasa
belaian dll) aman pada klien.
5.5 Berikan mainan
sebagai rangsang 5.5 Mainan bisa
sensori anak mengalihkan rasa
cemas anak pada
tindakan perawatan
6 Perubahan proses Tujuan : 6.1 Berikan kesempatan 6.1 Orang tua anak
keluarga Setelah dilakukan pada orang tua anak merasa ada yang
berhubungan tindakan keperawatan untuk memperhatikan
dengan kondisi selama 1 x 24 jam mengungkapkan sehingga orang tua
kronik diharapkan perubahan ekspresi perasaanya merasa aman dalam
proses keluarga teratasi segala hal tindakan
DS : yang diberikan
 Orang tua Kriteria hasil : kepada anaknya
mengatakan 6.2 Kaji mekanisme
 Anak tampak 6.2 Mengetahui tingkat
cemas dengan koping keluarga
tenang mekanisme koping
kondisi yang dalam mengahadapi
Anak mau menerima dapat menentukan
dialami masalah pada anak
setiap tindakan dan tindakan keperawatan
anaknya
DO : pengobatan 6.3 Jelaskan pada orang berikutnya
 Orang tua 6.3 Orang tua memahami
tua anak tentang
anak sering dan mengerti tentang
prosedur pengobatan/
bertanya prosedur sehingga
perawatan yang akan
tentang mau bekejasama
perkembangan dilakukan
dalam perawatan anak
kondisi
anaknya 6.4 Informasikan kepada
orang tua anak
6.4 Membantu dalam
tentang
menurunkan tingkat
perkembangan
stress pada orang tua
kesehatan anaknya
7. Kurang Tujuan : 7.1 Kaji pengetahuan 7.1 Proses penyembuhan
pengetahuan Setelah dilakukan orang tua tentang anak dipengaruhi oleh
keluarga tentang tindakan keperawatan penyakit dan kesiapan fisik dan
kondisi, prognosis selama 1 x 24 jam perawatan penyakit mental serta latar
dan kebutuhan diharapkan kurang yang di alami anak. belakang pengetahuan
terapi pengetahuan keluarga orang tua
berhubungan tentang kondisi, sebelumnya.
7.2 Jelaskan tentang 7.2 Pemahaman tentang
dengan pemaparan prognosis dan
proses penyakit, masalah ini penting
informasi terbatas, kebutuhan terapi teratasi
penyebab dan untuk meningkatkan
salah interpretasi
akibatnya terhadap partisipasi keluarga
informasi dan atau Kriteria hasil :
gangguan pemenuhan orang tua dalam
keterbatasan  keluarga mengerti
kebutuhan sehari-hari proses perawatan
kognitif. tentang penyakit
aktivitas sehari-hari. anak
yang di derita
anaknya

RSU. Proklamasi Page 44


Sak
Keperawatan Bagian Anak

DS : 7.3 Jelaskan tentang 7.3 Meningkatkan


 keluarga tujuan pemberian pemahaman dan
mengatakan obat, dosis, frekuensi partisipasi orang tua
tidak tahu dan cara pemberian dalam pengobatan.
tentang serta efek samping
penyakit yang yang mungkin timbul
7.4 Jelaskan dan 7.4 Meningkatkan
di derita kemandirian dan
tunjukkan cara
DO : kontrol orang tua
perawatan perineal
 keluarga terhadap kebutuhan
setelah defekasi
tampak perawatan anaknya
bertanya ke
perawat
tentang
penyakit yang
di deritanya
8. Resiko gangguan Tujuan : 8.1 Ajarkan kepada orang 8.1 Meningkatkan
tumbuh kembang Setelah dilakukan tua tentang standar pengetahuan keluarga
anak berhubungan tindakan keperawatan pertumbuhan fisik dan tentang keterlambatan
tugas-tugas pertumbuhan dan
dengan proses selama 1 x 24 jam
perkembangan sesuai perkembangan anak.
penyakit diharapkan resiko usia anak.
gangguan tumbuh
DS : kembang anak tidak 8.2 Lakukan pengukuran 8.2 Menilai
terjadi antropo-metrik secara perkembangan
DO : berkala. masalah klien.
Kriteria hasil :
 Pertumbuhan fisik 8.3 Lakukan stimulasi 8.3 Stimulasi diperlukan
(ukuran tingkat perkembangan untuk mengejar
antropometrik) sesuai dengan usia keterlambatan
sesuai standar usia. klien. perkembangan anak
dalam aspek motorik,
 Perkembangan bahasa dan
motorik, bahasa/ personal/sosial.
kognitif dan
personal/sosial 8.4 Lakukan rujukan ke 8.4 Mempertahankan
sesuai standar usia lembaga pendukung kesinambungan
stimulasi program stimulasi
pertumbuhan dan pertumbuhan dan
perkembangan perkembangan anak
dengan
(Puskesmas/
memberdayakan
Posyandu) sistem pendukung
yang ada.

RSU. Proklamasi Page 44


Sak
Keperawatan Bagian Anak

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN THYPOID


A. PENGERTIAN
Thypoid adalah suatu keadaan dimana terjadi demam tinggi lebih dari 7 hari yang
ditandai dengan lidah kotor, bibir kering, sakit kepala, nafsu makan menurun, kadang –
kadang mual dan muntah yang disebabkan kuman salmonela typi.

B. PATOFLOW
Salmonella typhosa

Saluran pencernaan

Diserap oleh usus halus

Bakteri memasuki aliran darah sistemik

Kelenjar limfoid Hati Limpa Endotoksin


usus halus

Tukak Hepatomegali Splenomegali Demam

Perdarahan dan Nyeri perabaan Mual/tidak nafsu makan


Peningkatan suhu
perforasi
tubuh
Gangguan rasa Gangguan nutrisi
nyaman nyeri kurang dari
kebutuhan

Resti kurang
volume cairan

RSU. Proklamasi Page 44


Sak
Keperawatan Bagian Anak

C. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


Tujuan dan kriteria
No. Diagnosa Rencana tindakan Rasional
hasil
1 Peningkatan suhu Tujuan : 1.1 Observasi suhu 1.1 Menilai
tubuh yang Setelah dilakukan tubuh anak perkembangan
berhubungan dengan tindakan keperawatan 1.2 Lakukan kompres pasien
proses infeksi selama 3 x 24 jam di hangat sesuai 1.2 Kompres hangat
sekunder harapkan suhu tubuh kebutuhan meningkatkan
DS : pasien normal ( 36,5 – 1.3 Catat intake dan proses evaporasi.
 Orang tua 37,5 0c ) output cairan tubuh 1.3 Mengetahui
mengatakan keseimbangan
anaknya panas. Kriteria hasil : 1.4 Anjurkan kepada intake dan output
DO :  Suhu tubuh anak orang tua untuk pasien.
 Suhu tubuh pasien normal ( 36,5 – memberikan minum 1.4 Dengan
> 37,5 0c. 37,5 0c ). 50 cc/kgBB/hari memperbanyak
 Mukosa bibir  Mukosa bibir minum 50
sesuai berat badan
kering. lembab. cc/kgBB/24 jam
anak
 Pasien tampak  Anak tidak akan
menggigil. menggigil.
menghindarkan
 Hasil lab leukosit  Hasil lab dalam
> dari normal ( > batas normal, L : kekurangan
10000 /mm3 5000 – 10000 cairan dan
/mm3. elektrolit
1.5 Anjurkan kepada 1.5 Proses hilangnya
orang tua untuk panas akan
memakaikan anak terhalangi untuk
pakaian tipis dan pakaian yang
mudah menyerap tebal dan tidak
keringat akan menyerap
keringat

1.6 Tirah baring


1.6 Anjurkan orang tua untuk
untuk mengurangi
mengistirahatkan metabolisme dan
anak ditempat tidur panas
selama fase febris.
1.7 Memberikan
1.7 Pertahankan kesempatan pada
lingkungan nyaman anak untuk dapat
dan aman istirahat.
Kolaborasi 1.8 Mengganti cairan
1.8 Pemasangan IV line dan elektrolit
secara adekuat
dan cepat
1.9 Pemberian
1.9 Sebagai
antipiretik pengobatan
untuk
menurunkan
demam.

RSU. Proklamasi Page 44


Sak
Keperawatan Bagian Anak

2 Resiko gangguan Tujuan : 2.1 Kaji status nutrisi 2.1 Memberikan


pemenuhan kebutuhan Setelah dilakukan anak sesuai BB, TB, kesempatan
nutrisi sehubungan tindakan keperawatan dan pola makan untuk
dengan intake yang selama 2 x 24 jam yang lalu, adanya mengobservasi
tidak adekuat. diharapkan resiko kembung, mual, penyimpangan
kekurangan nutrisi muntah. dari normal
DS : tidak terjadi. pasien dan
mempengaruhi
 Orang tua anak
pilihan
mengatakan badan
intervensi.
anaknya lemas dan
2.2 Anjutrkan keluarga 2.2 Meningkatkan
tidak nafsu makan
Kriteria hasil : untuk memberi jumlah masukan.
DO :
makan kepada anak
 Porsi makan tidak  Nafsu makan anak dalam porsi kecil,
habis meningkat hangat, 5-6
 Anak tidak x/hari,serta di tata
 anak tampak
muntah dengan menarik.
lemah 2.3 Pasien mau
 Porsi makan habis 2.3 Bantu dan dampingi
 anak terlihat makan walaupun
 Anak tampak saat makan.
muntah pelan.
 Berat badan anak segar
2.4 Monitor makanan 2.4 Mengetahui
turun  Tidak terjadi
yang di habiskan asupan nutrisi
 Bising usus penurunan BB
setiap kali makan. pasien untuk
meningkat > 6  Bising usus
menentukan
x/mnt. normal 8 - 12
intervensi
x/mnt.
selanjutnya
2.5 Timbang BB 1x/hari
dengan alat timbang 2.5 Mengawasi
yang sama perkembangan
BB dan
2.6 Auskultasi bising keefektifan diet.
usus. 2.6 Menilai
Kolaborasi peristaltik usus.
2.7 Pemberian obat 2.7 Untuk
antiemetik mengurangi
gangguan mual
dan muntah anak.
3 Gangguan Tujuan : 3.1 Kaji tanda – tanda 3.1 Mengetahui
keseimbangan cairan Setelah dilakukan vital perkembangan
dan elektrolit tindakan keperawatan 3.2 Monitor tanda – pasien
sehubungan dengan selama 2 x 24 jam di tanda dehidrasi. 3.2 Menilai
out put yang harapkan gangguan 3.3 Ukur dan Catat in perkembangan
berlebihan. keseimbangan cairan take dan out put pasien
dan elektrolit teratasi. cairan yg masuk
DO : 3.4 Monitor tetesan 3.3 Mengetahui
Kriteria Hasil : infus, nutrisi keseimbangan
 Orang tua anak
parenteral, NGT, dll. intake dan output

RSU. Proklamasi Page 44


Sak
Keperawatan Bagian Anak

mengatakan  Intake dan output pasien.


anaknya sering seimbang.
muntah.  Mata tidak
DS : cekung.
3.5 Anjurkan kepada 3.4 parenteral sangat
 Tanda-tanda vital
 Anak terlihat dalam batas orang tua untuk penting untuk
muntah tidak memberikan memenuhi
normal. Nadi 60
 Turgor kulit makanan dan kebutuhan cairan
-100 x/mnt,
kurang elastis. minuman yang dan elektrolit.
respirasi 12 – 20
 Mata cekung. bersifat asam 3.5 Menghindari
x/mnt suhu 360C –
 Mukosa bibir kepada anak peningkatan
37,2OC Tekanan
kering. 3.6 Monitor hasil asam lambung.
darah sistol 60-80
 Kadar elektrolit diastol 100 – 120 labiratorium
menurun. mmHg terutama elektrolit
 Nadi dan suhu  Turgor kulit ( Na, K, Cl ).
meningkat. 3.6 Jika terjadi
elastis.
3.7 Anjurkan kepada penurunan nilai
 Mukosa bibir
orang tua untuk Na, K, Cl
lembab.
memberikan minum sebagai tanda
 Kadar elektrolit
50 cc/kgBB/hari adanya dehidrasi.
dalam batas
sesuai berat badan 3.7 Dengan
normal
anak memperbanyak
Na :135 –
Kolaborasi minum 50
145meq/l
3.8 Pemasangan IV line cc/kgBB/24 jam
K : 3,5 – 5,0
akan
meq/l
Cl : 95 – menghindarkan
105meq/l 3.9 Pemeriksaan kekurangan
laboratorium cairan dan
elektrolit (Na, K, elektrolit
Ca. BUN) 3.8 Mengganti cairan
dan elektrolit
secara adekuat
3.10pemberian dan cepat
antibiotik, 3.9 koreksi
keseimbang
cairan dan
elektrolit, BUN
untuk
mengetahui faal
ginjal
(kompensasi).
3.10antibiotik sebagai
anti bakteri
berspektrum luas
untuk
menghambat
endotoksin

4 Gangguan aktivitas Tujuan : 4.1 Kaji pemenuhan 4.1 Menilai


sehari – hari Setelah dilakukan kebutuhan sehari – kebutuhan pasien
berhubungan dengan tindakan keperawatan hari anak.
kelemahan. selama 1 x 24 jam 4.2 Kaji kemampuan 4.2 Menilai kesiapan

RSU. Proklamasi Page 44


Sak
Keperawatan Bagian Anak

DS : diharapkan kebutuhan orang tua dalam orang tua


 Orang tua pasien terpenuhi. pemenuhan terhadap
mengatakan badan kebutuhan anak. penyakit yang di
anaknya lemah. deria anak.
DO : Kriteria Hasil : 4.3 Bantu orang tua 4.3 Mengurangi
 Anak terlihat  Anak tidak lemah. anak dalam beban orang tua
bedrest.  Kekuatan memenuhi dalam perawatan
 Anak terlihat ekstremitas kebutuhan sehari – anak
lemah. meningkat hari anak seperti
 Kekuatan BAB, BAK, mandi,
ekstremitas makan. 4.4 Makanan
menurun. 4.4 Beri makanan tambahan dapat
tambahan untuk membantu
anak meningkatkan
tenaga anak

5 Cemas berhubungan Tujuan : 5.1 Kaji rasa cemas 5.1 Mengetahui


dengan tindakan Setelah dilakukan anak sejauh mana
infasive tindakan keperawatan tingkat
selama 1 x 24 jam kecemasan yang
DS : diharapkan rasa cemas dirasakan oleh
 Orang tua anak anak teratasi anak sehingga
mengatakan anak memudahkan
nya selalu Kriteria hasil : dalam tindakan
5.2 Libatkan keluarga
menangis bila
melihat dokter  Anak tampak dalam setiap selanjutnya
tenang tindakan perawatan 5.2 Pendekatan awal
atau perawat
DO :  Anak mau 5.3 Berikan pujian jika melalui orang tua
 Anak terlihat menerima setiap klien mau diberikan anak
menangis pada tindakan dan tindakan perawatan 5.3 menambah rasa
saat ada petugas pengobatan dan pengobatan percaya diri anak
yang datang 5.4 Lakukan kontak akan keberanian
sesering mungkin dan
dan lakukan kemampuannya
komunikasi baik
verbal maupun non 5.4 Kasih saying
verbal (sentuhan, serta pengenalan
belaian dll) diri perawat akan
5.5 Berikan mainan menunbuhkan
sebagai rangsang rasa aman pada
sensori anak klien.

5.5 Mainan bisa


mengalihkan rasa
cemas anak pada
tindakan
perawatan
6 Kurang pengetahuan Tujuan : 6.1 Kaji pengetahuan 6.1 Proses
keluarga tentang Setelah dilakukan orang tua tentang penyembuhan
kondisi, prognosis dan tindakan keperawatan penyakit dan anak dipengaruhi
kebutuhan selama 1 x 24 jam perawatan penyakit oleh kesiapan
terapi berhubungan diharapkan kurang yang di alami anak. fisik dan mental
dengan pemaparan pengetahuan keluarga serta latar
informasi terbatas, tentang kondisi, belakang

RSU. Proklamasi Page 44


Sak
Keperawatan Bagian Anak

salah interpretasi prognosis dan pengetahuan


informasi dan atau kebutuhan terapi orang tua
keterbatasan kognitif. teratasi sebelumnya.
6.2 Jelaskan tentang 6.2 Pemahaman
DS : Kriteria hasil :
proses penyakit, tentang masalah
 keluarga  keluarga mengerti
penyebab dan ini penting untuk
mengatakan tidak tentang penyakit
akibatnya terhadap meningkatkan
tahu tentang yang di derita
gangguan partisipasi
penyakit yang di anaknya
pemenuhan keluarga orang
derita
kebutuhan sehari- tua dalam proses
hari aktivitas sehari- perawatan anak
DS :
hari.
 keluarga tampak
6.3 Jelaskan tentang 6.3 Meningkatkan
bertanya ke tujuan pemberian pemahaman dan
perawat tentang
obat, dosis, partisipasi orang
penyakit yang di frekuensi dan cara tua dalam
deritanya
pemberian serta efek pengobatan.
samping yang
mungkin timbul
6.4 Jelaskan dan 6.4 Meningkatkan
tunjukkan cara kemandirian dan
perawatan perineal kontrol orang
setelah defekasi tua terhadap
kebutuhan
perawatan
anaknya

RSU. Proklamasi Page 44


Sak
Keperawatan Bagian Anak

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN DHF

A. PENGERTIAN
DHF adalah penyakit yang disebabkan oleh Arbovirus ( arthro podborn virus ) dan
ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegepty

Demam Dengue adalah penyakit demam akut selama 2-7 hari dengan dua atau lebih
manifestasi sebagai berikut : nyeri kepala, nyeri retro-rbital, mialgia, ram kulit,
manifestasi perdarahan dan leucopenia. ( Alan R. Tumbelaka, Subbagian Infeksi Tropis,
Bagian Kesehatan Anak FKUI-RSCM )

B. PATOFLOW
Virus Dengue

Viremia

Hiperthermi Depresi Permebilitas kapiler


Peningkatan
Sum-sum tulang meningkat
suhu tubuh
- Anoreksia
- Muntah Manifestasi Permebilitas
perdarahan kapiler meningkat

Resti Gangguan Nutrisi


Kehilangan plasma
kurang dari kebutuhan
Resiko tjd
Hipovolemia perdarahan

Resiko syok
hipovolemia

Syok

Kematian

RSU. Proklamasi Page 44


Sak
Keperawatan Bagian Anak

C. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


Tujuan dan Kriteria Rencana Tindakan
No Dx Keperawatan Rasional
Hasil Keperawatan

1 Peningkatan suhu Tujuan : 1.1 Observasi suhu tubuh 1.1 Menilai


tubuh yang Setelah dilakukan anak perkembangan
berhubungan tindakan keperawatan 1.2 Lakukan kompres pasien
dengan proses selama 3 x 24 jam di hangat sesuai 1.2 Kompres hangat
infeksi sekunder harapkan suhu tubuh kebutuhan meningkatkan
DS : pasien normal ( 36,5 – 1.3 Catat intake dan proses evaporasi.
 Orang tua 37,5 0c ) output cairan tubuh 1.3 Mengetahui
mengatakan keseimbangan
anaknya panas. Kriteria hasil : 1.4 Anjurkan kepada intake dan output
DO :  Suhu tubuh anak orang tua untuk pasien.
 Suhu tubuh normal ( 36,5 – memberikan minum 1.4 Dengan
pasien > 37,5 37,5 0c ). 50 cc/kgBB/hari memperbanyak
0
c.  Mukosa bibir minum 50
sesuai berat badan
 Mukosa bibir lembab. cc/kgBB/24 jam
anak
kering.  Anak tidak akan
 Pasien tampak menggigil.
menghindarkan
menggigil.  Hasil lab dalam
 Hasil lab batas normal, L : kekurangan cairan
leukosit > dari 5000 – 10000 1.5 Anjurkan kepada dan elektrolit
normal ( > /mm3. orang tua untuk 1.5 Proses hilangnya
10000 /mm3 memakaikan anak panas akan
pakaian tipis dan terhalangi untuk
mudah menyerap pakaian yang tebal
keringat dan tidak akan
1.6 Anjurkan orang tua menyerap keringat
untuk 1.6 Tirah baring untuk
mengistirahatkan anak mengurangi
ditempat tidur selama metabolisme dan
fase febris. panas
1.7 Pertahankan 1.7 Memberikan
lingkungan nyaman kesempatan pada
dan aman anak untuk dapat
istirahat.
Kolaborasi
1.8 Pemasangan IV line 1.8 Mengganti cairan
dan elektrolit
secara adekuat dan
1.9 Pemberian antipiretik
cepat
1.9 Sebagai
pengobatan untuk
menurunkan
demam.
2 Resiko gangguan Tujuan : 2.1 Kaji status nutrisi 2.1 Memberikan
pemenuhan Setelah dilakukan anak sesuai BB, TB, kesempatan untuk
kebutuhan nutrisi tindakan keperawatan dan pola makan yang mengobservasi
sehubungan dengan selama 2 x 24 jam lalu, adanya kembung, penyimpangan dari
intake yang tidak diharapkan resiko mual, muntah. normal pasien dan
adekuat. kekurangan nutrisi mempengaruhi
tidak terjadi. pilihan intervensi.
DS :

RSU. Proklamasi Page 44


Sak
Keperawatan Bagian Anak

 Orang tua anak Kriteria hasil :


mengatakan 2.2 Anjutrkan keluarga 2.2 Meningkatkan
badan anaknya  Nafsu makan anak untuk memberi makan jumlah masukan.
lemas dan tidak meningkat kepada anak dalam
nafsu makan  Anak tidak porsi kecil, hangat, 5-
muntah 6 x/hari,serta di tata
DO :  Porsi makan habis dengan menarik.
2.3 Bantu dan dampingi 2.3 Pasien mau makan
 Porsi makan  Anak tampak saat makan. walaupun pelan.
tidak habis segar 2.4 Monitor makanan 2.4 Mengetahui asupan
 anak tampak  Tidak terjadi yang di habiskan nutrisi pasien untuk
lemah penurunan BB setiap kali makan. menentukan
 anak terlihat  Bising usus intervensi
muntah normal 8 - 12 selanjutnya
 Berat badan x/mnt. 2.5 Timbang BB 1x/hari
anak turun 2.5 Mengawasi
dengan alat timbang
 Bising usus perkembangan BB
yang sama
meningkat > 6 dan keefektifan
2.6 Auskultasi bising
x/mnt. diet.
usus.
2.6 Menilai peristaltik
Kolaborasi
usus.
2.7 Pemberian obat
2.7 Untuk mengurangi
antiemetik
gangguan mual dan
muntah anak.
3 Gangguan Tujuan : 3.1 Kaji tanda – tanda 3.1 Mengetahui
keseimbangan Setelah dilakukan vital perkembangan
cairan dan tindakan keperawatan pasien
elektrolit selama 2 x 24 jam 3.2 Monitor tanda – tanda 3.2 Menilai
sehubungan dengan diharapkan gangguan dehidrasi. perkembangan
kebocoran plasma keseimbangan volume 3.3 Ukur dan Catat in take pasien
dan peningkatan cairan pasien teratasi dan out put cairan yg 3.3 Mengetahui
metabolisme masuk keseimbangan
Kriteria Hasil : 3.4 Monitor tetesan infus, intake dan output
nutrisi parenteral, pasien.
 Pasien mengatakan
NGT, dll. 3.4 parenteral sangat
DO : haus dan demam
penting untuk
berkurang / hilang.
 Orang tua anak 3.5 Anjurkan kepada memenuhi
 Anak tampak
mengatakan orang tua untuk tidak kebutuhan cairan
tenang
anaknya sering memberikan makanan dan elektrolit.
 Turgor kulit elastis dan minuman yang 3.5 Menghindari
merasa haus.
 Mukosa bibir bersifat asam kepada peningkatan asam
DS :
lembab anak lambung.
 Pasien gelisah  Tanda-tanda vital 3.6 Monitor hasil 3.6 Jika terjadi
dan lemah dalam batas labiratorium terutama penurunan nilai Na,
normal. Nadi 60 elektrolit ( Na, K, Cl ). K, Cl sebagai
 Mukosa bibir
-100 x/mnt, tanda adanya
kering
respirasi 12 – 20 3.7 Anjurkan kepada dehidrasi.
 Suhu tubuh >
x/mnt suhu 360C – orang tua untuk 3.7 Dengan
37,5 0c
37,2OC Tekanan memberikan minum memperbanyak
 Turgor kulit
darah sistol 60-80 50 cc/kgBB/hari minum 50
kurang elastis
diastol 100 – 120 sesuai berat badan cc/kgBB/24 jam
 TD turun, nadi

RSU. Proklamasi Page 44


Sak
Keperawatan Bagian Anak

naik mmHg anak akan


 Peningkatan  Hematokrit dalam menghindarkan
hematokrit 20 batas normal Kolaborasi kekurangan cairan
% dari Ht awal  Intake dan output 3.8 Pemasangan IV line dan elektrolit
 Produksi urin < seimbang 3.8 Mengganti cairan
1 cc/kg BB/jam  Produksi urin 30-50 3.9 Pemeriksaan dan elektrolit
 Penurunan ml/jam laboratorium secara adekuat dan
trombosit  Trombosit dalam Trombosit, , cepat
batas normal Hemoglobin, 3.9 Koreksi
( 150000 – Hematokrit, Leukosit perkembangan
40000/mm) kondisi pasien.

4 Resiko terjadinya Tujuan : 4.1 Observasi adanya 4.1 Menilai adanya


perdarahan lebih Setelah dilakukan perdarahan dari gusi, penurunan
lanjut berhubungan tindakan keperawatan epistaksis, petechie, trombosit
dengan penurunan selama 2 x 24 jam echimosis
faktor pembekuan diharapkan 4.2 Observasi tanda-tanda 4.2 Mengetahui
darah trombosit perdarahan tidak vital perkembangan
akibat virus dengue terjadi pasien

DS : Kriteria Hasil : 4.3 Observasi hasil 4.3 Menilai jika terjadi


pemeriksaan lab : Hb, penurunan nialai
 Orang tua  Tidak ada Tr, Ht. lab : Hb, Ht, Tr.
mengatakan epistaksis 4.4 Kaji adanya tanda- 4.4 Menilai
pernah keluar  Tidak terjadi tanda dingin pada perkembangan
darah dari perdaraha di daerah akral, keringat pasien jika terjadi
hidung dan dalam dingin syok.
gusi anaknya ( Hematemesis / 4.5 Observasi adanya 4.5 Menilai adanya
 Orang tua melena ) muntah darah / BAB perdarahan intra
mengataka$  Trombosit dalam warna hitam abdomen.
anaknya pernah batas normal Kolaborasi
muntah darah / ( 150000 – 4.6 Pemasangan IV line
BAB warna 400000/mm ) 4.6 Pemberian cairan
hitam  Hb kembali parenteral sangat
DO : normal ( 12-14 gr penting untuk
%) memenuhi
 Epistaksis /  Akral kembali kebutuhan cairan
hematemesis / normal dan elektrolit
melena 4.7 Mengetahui
 Ht kembali 4.7 Pemeriksaan Hb,Ht,
 Terdapat normal ( 37- 43 Tr perkembangan nilai
petechie pada vol % ) lab pasien
kulit 4.8 Meningkatkan
 Trombosit < kadar trombosit
4.8 Tranfusi Trombosit
150000/mm dalam tubuh
 Penurunan Hb ( 150000 –
 Peningkatan Ht 400000/mm ).
 Daerah akral
dingin dan
keluar keringat

RSU. Proklamasi Page 44


Sak
Keperawatan Bagian Anak

5 Gangguan aktivitas Tujuan : 5.1 Kaji pemenuhan 5.1 Menilai kebutuhan


sehari – hari Setelah dilakukan kebutuhan sehari – pasien
berhubungan tindakan keperawatan hari anak.
dengan kelemahan. selama 1 x 24 jam 5.2 Kaji kemampuan 5.2 Menilai kesiapan
DS : diharapkan kebutuhan orang tua dalam orang tua terhadap
 Orang tua pasien terpenuhi. pemenuhan kebutuhan penyakit yang di
mengatakan anak. deria anak.
badan anaknya Kriteria Hasil : 5.3 Bantu orang tua anak 5.3 Mengurangi beban
lemah.  Anak tidak lemah. dalam memenuhi orang tua dalam
DO :  Kekuatan kebutuhan sehari – perawatan anak
 Anak terlihat ekstremitas hari anak seperti
bedrest. meningkat BAB, BAK, mandi, 5.4 Makanan tambahan
 Anak terlihat makan. dapat membantu
lemah. 5.4 Beri makanan meningkatkan
 Kekuatan tambahan untuk anak tenaga anak
ekstremitas
menurun.
6 Gangguan Tujuan : 6.1 Kaji kebutuhan 6.1 Menilai adanya
pemenuhan istirahat tidur anak. gangguan istirahat
kebutuhan istirahat Setelah dilakukan tidur pasien.
tidur berhubungan tindakan keperawatan 6.2 Mengetahui
6.2 Observasi tanda –
dengan adanya selama 4 x 24 jam perkembangan
tanda vital terutama
stimulus demam. diharapkan kebutuan pasien
suhu.
istirahat tidur pasien 6.3 Lingkungan yang
6.3 Ciptakan lingkungan
DO : terpenuhi. tenang mendorong
yang tenang
menjelang dan selama pasien cepat tidur.
 Orang tua anak
pasien tidur. 6.4 Mengetahui faktor
mengatakan Kriteria Hasil :
6.4 Diskusikan dengan pendorong pasien
anaknya tidak
 anak dapat tidur pasien tentang pola untuk tidur.
bisa tidur
sesuai dengan dan kebiasaan
DS :
kebutuhannya ( 7 – sebelum dan saat
 anak tampak 8 jam ). tidur, seperti :
lesu  Mata tidak pucat mendengarkan musik, 6.5 Mempercepat
 Mata pucat dan dan merah. lampu yang redup, dll. proses tidur.
merah.  anak tidak lesu dan 6.5 Anjurkan pasien untuk 6.6 Dengan lingkungan
 anak tampak tanpak lebih segar. minum susu hangat yang tenang pasien
sering terjaga.  Suhu tubuh dalam sebelum tidur. akan bisa istirahat.
6.6 Batasi perngunjung.
 Suhu > 38 0c. batas normal ( 36,5 6.7 Sebagai rutinitas
– 37,5 0c. spiritual pasien.
6.7 Anjurkan pasien untuk
berdo’a sebelum tidur.

RSU. Proklamasi Page 44


Sak
Keperawatan Bagian Anak

7 Cemas Tujuan : 7.1 Kaji rasa cemas anak 7.1 Mengetahui sejauh
berhubungan Setelah dilakukan mana tingkat
dengan tindakan tindakan keperawatan kecemasan yang
infasive selama 1 x 24 jam dirasakan oleh anak
diharapkan rasa cemas sehingga
DS : anak teratasi memudahkan
 Orang tua anak dalam tindakan
mengatakan Kriteria hasil : 7.2 Libatkan keluarga selanjutnya
anak nya selalu 7.2 Pendekatan awal
 Anak tampak dalam setiap tindakan
menangis bila melalui orang tua
tenang perawatan
melihat dokter
7.3 Berikan pujian jika anak
atau perawat
 Anak mau klien mau diberikan 7.3 menambah rasa
DO :
 Anak terlihat menerima setiap tindakan perawatan percaya diri anak
menangis pada tindakan dan dan pengobatan akan keberanian
saat ada pengobatan 7.4 Lakukan kontak dan
petugas yang sesering mungkin dan kemampuannya
datang lakukan komunikasi 7.4 Kasih saying serta
baik verbal maupun pengenalan diri
non verbal (sentuhan, perawat akan
belaian dll) menunbuhkan rasa
7.5 Berikan mainan aman pada klien.
sebagai rangsang
sensori anak 7.5 Mainan bisa
mengalihkan rasa
cemas anak pada
tindakan perawatan

8 Perubahan proses Tujuan : 8.1 Berikan kesempatan 8.1 Orang tua anak
keluarga Setelah dilakukan pada orang tua anak merasa ada yang
berhubungan tindakan keperawatan untuk memperhatikan
dengan kondisi selama 1 x 24 jam mengungkapkan sehingga orang tua
kronik diharapkan perubahan ekspresi perasaanya merasa aman dalam
proses keluarga segala hal tindakan
DS : teratasi yang diberikan
 Orang tua kepada anaknya
mengatakan 8.2 Kaji mekanisme
Kriteria hasil : 8.2 Mengetahui tingkat
cemas dengan koping keluarga
 Anak tampak mekanisme koping
kondisi yang dalam mengahadapi
tenang dapat menentukan
dialami masalah pada anak
Anak mau menerima tindakan
anaknya
DO : setiap tindakan dan keperawatan
 Orang tua anak pengobatan 8.3 Jelaskan pada orang berikutnya
sering bertanya tua anak tentang 8.3 Orang tua
tentang prosedur pengobatan/ memahami dan
perkembangan mengerti tentang
perawatan yang akan
kondisi prosedur sehingga
anaknya dilakukan
mau bekejasama
dalam perawatan
8.4 Informasikan kepada anak

RSU. Proklamasi Page 44


Sak
Keperawatan Bagian Anak

orang tua anak tentang 8.4 Membantu dalam


perkembangan menurunkan
kesehatan anaknya tingkat stress pada
orang tua
9 Kurang Tujuan : 9.1 Kaji pengetahuan 9.1 Proses
pengetahuan Setelah dilakukan orang tua tentang penyembuhan anak
keluarga tentang tindakan keperawatan penyakit dan dipengaruhi oleh
kondisi, prognosis selama 1 x 24 jam perawatan penyakit kesiapan fisik dan
dan kebutuhan diharapkan kurang yang di alami anak. mental serta latar
terapi berhubungan pengetahuan keluarga belakang
dengan pemaparan tentang kondisi, pengetahuan orang
informasi terbatas, prognosis dan tua sebelumnya.
9.2 Jelaskan tentang
salah interpretasi kebutuhan terapi 9.2 Pemahaman
proses penyakit,
informasi dan atau teratasi tentang masalah ini
penyebab dan
keterbatasan penting untuk
akibatnya terhadap
kognitif. Kriteria hasil : meningkatkan
gangguan pemenuhan
 keluarga mengerti partisipasi keluarga
kebutuhan sehari-hari
DS : tentang penyakit orang tua dalam
aktivitas sehari-hari.
 keluarga yang di derita proses perawatan
mengatakan anaknya 9.3 Jelaskan tentang anak
tidak tahu 9.3 Meningkatkan
tujuan pemberian
tentang pemahaman dan
obat, dosis, frekuensi
penyakit yang partisipasi orang
dan cara pemberian
di derita tua dalam
serta efek samping
pengobatan.
yang mungkin timbul
DS : 9.4 Jelaskan dan
 keluarga tunjukkan cara 9.4 Meningkatkan
tampak perawatan perineal kemandirian dan
bertanya ke setelah defekasi kontrol orang tua
perawat terhadap kebutuhan
tentang perawatan anaknya
penyakit yang
di deritanya

RSU. Proklamasi Page 44


Sak
Keperawatan Bagian Anak

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN KEJANG DEMAM


A. PENGERTIAN
Kejang merupakan perubahan fungsi otak mendadak dan sementara sebagai akibat dari
aktivitas neuronal yang abnormal dan pelepasan listrik serebral yang berlebihan.(betz &
Sowden,2002)
Kejang demam ialah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh ( suhu
rektal diatas 380 C) yang disebabkan oleh proses ekstrakranium.
Jadi kejang demam adalah kenaikan suhu tubuh yang menyebabkan perubahan fungsi otak
akibat perubahan potensial listrik serebral yang berlebihan sehingga mengakibatkan
renjatan berupa kejang.

B. PATOFLOW
Infeksi bakteri rangsang mekanik dan biokimia.
Virus dan parasit gangguan keseimbangan cairan&elektrolit

Reaksi inflamasi perubahan konsentrasi ion


di ruang ekstraseluler
Proses demam
Ketidakseimbangan kelainan neurologis
Hipertermia potensial membran perinatal/prenatal
ATP ASE
Resiko kejang berulang

difusi Na+ dan K+

Pengobatan perawatan
Kondisi, prognosis, lanjut kejang resiko cedera
Dan diit
Kurang informasi, kondisi kurang dari lebih dari 15 menit
Prognosis/pengobatan 15 menit
Dan perawatan perubahan suplay
Tidak menimbulkan Darah ke otak
Kurang pengetahuan/ gejala sisa
Inefektif
Penatalaksanaan kejang resiko kerusakan sel
Cemas Neuron otak
Cemas

Peningkatan suhu Perfusi jaringan cerebral tidak efektif


tubuh

RSU. Proklamasi Page 44


Sak
Keperawatan Bagian Anak

C. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Tujuan dan Kriteria Rencana Tindakan


No Dx Keperawatan Rasional
Hasil Keperawatan

1 Resiko cidera fisik Tujuan : 1.1 Identifikasi dan 1.1 Untuk menentukan
berhubungan hindari faktor tindakan
Setelah dilakukan
dengan serangan pencetus kejang. keperawatan
tindakan keperawatan 1.2 Tempatkan anak selanjutnya
kejang berulang. selama 1 x 24 jam di pada tempat tidur 1.2 Meminimalkan
harapkan kejang tidak yang memakai resiko cedera
berulang pengaman diruang
yang tenang dan
DS :
Kriteria : nyaman.
 Orang tua anak
1.3 Sediakan 1.3 Menghidari/mence
mengatakan
 Pasien tidak ada disamping tempat gah lidah jatuh
anaknya kejang
cidera akibat tidur tongue spatel kebelakang pada
DO :
serangan kejang. dan gudel untuk saat kejang
 Suhu tubuh sehingga tertutup
 Pasien tidur mencegah lidah
pasien > 37,5 0c. jalan nafas
dengan tempat jatuh kebelakang
 Pasien kejang apabila pasien 1.4 Membantu untuk
berulang kali. tidur pengaman
kejang. memudahkan
1.4 Longgarkan pernafasan
pakaian. 1.5 Posisi miring lebih
membuka jalan
1.5 Posisi miring nafas
kesatu sisi. 1.6 Menghindari injuri
1.6 Jauhkan pasien yang tidak di
dari alat yang dapat harapkan
melukai. 1.7 meminimalkan
1.7 Kencangkan injuri saat kejang
pengamanan tempat
tidur. 1.8 penumpukan secret
1.8 Lakukan suction bisa menghambat
bila banyak sekret. jalan nafas
1.9 mengetahui
1.9 Catat penyebab penyebab, lama
mulai terjadinya kejang dan gejala
kejang, prosesnya pada saat kejang
berapa lama, membantu dalam
adanya sianosis dan tindakan medis
inkotinensia, berikutnya
deviasi dari pada
mata dan gejala-
gejala lain yang
timbul selama
kejang. 1.10melihat
1.10 Setelah kejang perkembangan
observasi tanda- kondisi anak
tanda vital setiap setelah kejang
15-30 menit dan
observasi keadaan
pasien sampai
benar-benar pulih
dari kejang. 1.11depresi pernafasan
1.11 Observasi dan gangguan
adanya depresi irama jantung bisa
pernafasan dan membuat anak

RSU. Proklamasi Page 44


Sak
Keperawatan Bagian Anak

gangguan irama mengalami


jantung. hipoksia

1.12untuk mengurangi
kejang pada anak
Kolaborasi
1.12 Pemberian anti
konvulsive i.v
(Dilantin, Valium, 1.13membantu suplai
Phenobarbital). oksigen pada saat
anak kejang
1.13 Pemberian 1.14melihat apakah ada
oksigen tambahan. gangguan pada
otak anak
1.14 Pemeriksaan CT
Scan kepala.
2 Peningkatan suhu Tujuan : 2.1 Observasi suhu 2.1 Menilai
tubuh yang Setelah dilakukan tubuh anak perkembangan
berhubungan tindakan keperawatan 2.2 Lakukan kompres pasien
dengan proses selama 3 x 24 jam di hangat sesuai 2.2 Kompres hangat
infeksi sekunder harapkan suhu tubuh kebutuhan meningkatkan
DS : pasien normal ( 36,5 – 2.3 Catat intake dan proses evaporasi.
 Orang tua 37,5 0c ) output cairan tubuh 2.3 Mengetahui
mengatakan keseimbangan
anaknya panas. Kriteria hasil : 2.4 Anjurkan kepada intake dan output
DO :  Suhu tubuh anak orang tua untuk pasien.
 Suhu tubuh normal ( 36,5 – memberikan minum 2.4 Dengan
pasien > 37,5 0c. 37,5 0c ). 50 cc/kgBB/hari memperbanyak
 Mukosa bibir  Mukosa bibir minum 50
sesuai berat badan
kering. lembab. cc/kgBB/24 jam
anak
 Pasien tampak  Anak tidak akan
menggigil. menggigil.
menghindarkan
 Hasil lab  Hasil lab dalam
leukosit > dari batas normal, L : kekurangan cairan
normal ( > 5000 – 10000 2.5 Anjurkan kepada dan elektrolit
10000 /mm3 /mm3. orang tua untuk 2.5 Proses hilangnya
memakaikan anak panas akan
pakaian tipis dan terhalangi untuk
mudah menyerap pakaian yang tebal
keringat dan tidak akan
menyerap keringat
2.6 Anjurkan orang tua
2.6 Tirah baring untuk
untuk
mengurangi
mengistirahatkan
metabolisme dan
anak ditempat tidur
panas
selama fase febris.
2.7 Memberikan
2.7 Pertahankan
lingkungan nyaman kesempatan pada
dan aman anak untuk dapat
Kolaborasi istirahat.
2.8 Pemasangan IV line
2.8 Mengganti cairan
dan elektrolit
2.9 Pemberian secara adekuat dan
antipiretik cepat
2.9 Sebagai

RSU. Proklamasi Page 44


Sak
Keperawatan Bagian Anak

pengobatan untuk
menurunkan
demam.

3 Cemas berhubungan Tujuan : 3.1 Kaji rasa cemas 3.1 Mengetahui sejauh
dengan tindakan Setelah dilakukan anak mana tingkat
infasive tindakan keperawatan kecemasan yang
selama 1 x 24 jam dirasakan oleh
DS : diharapkan rasa cemas anak sehingga
 Orang tua anak anak teratasi memudahkan
mengatakan dalam tindakan
anak nya selalu selanjutnya
3.2 Libatkan keluarga
menangis bila 3.2 Pendekatan awal
melihat dokter dalam setiap
tindakan perawatan melalui orang tua
atau perawat
anak

DO : Kriteria hasil : 3.3 Berikan pujian jika


 Anak terlihat klien mau diberikan 3.3 menambah rasa
 Anak tampak
menangis pada tindakan perawatan percaya diri anak
tenang
saat ada petugas dan pengobatan akan keberanian
 Anak mau
yang datang 3.4 Lakukan kontak dan
menerima setiap
sesering mungkin kemampuannya
tindakan dan
dan lakukan 3.4 Kasih saying serta
pengobatan
komunikasi baik pengenalan diri
verbal maupun non perawat akan
verbal (sentuhan, menunbuhkan rasa
belaian dll) aman pada klien.
3.5 Berikan mainan
sebagai rangsang 3.5 Mainan bisa
sensori anak mengalihkan rasa
cemas anak pada
tindakan
perawatan
4 Kurang pengetahuan Tujuan : 4.1 Kaji pengetahuan 4.1 Proses
keluarga tentang Setelah dilakukan orang tua tentang penyembuhan anak
kondisi, prognosis tindakan keperawatan penyakit dan dipengaruhi oleh
dan kebutuhan selama 1 x 24 jam perawatan penyakit kesiapan fisik dan
terapi berhubungan diharapkan kurang yang di alami anak. mental serta latar
dengan pemaparan pengetahuan keluarga belakang
informasi terbatas, tentang kondisi, pengetahuan orang
salah interpretasi prognosis dan tua sebelumnya.
4.2 Jelaskan tentang
informasi dan atau kebutuhan terapi 4.2 Pemahaman
proses penyakit,
keterbatasan teratasi tentang masalah ini
penyebab dan
kognitif. penting untuk
akibatnya terhadap
Kriteria hasil : meningkatkan
gangguan
DS :  keluarga mengerti partisipasi keluarga
pemenuhan
 keluarga tentang penyakit orang tua dalam
kebutuhan sehari-
mengatakan yang di derita proses perawatan
hari aktivitas sehari-
tidak tahu anaknya anak
hari.
tentang

RSU. Proklamasi Page 44


Sak
Keperawatan Bagian Anak

penyakit yang
di derita

4.3 Jelaskan tentang 4.3 Meningkatkan


tujuan pemberian pemahaman dan
DS :
obat, dosis, partisipasi orang
 keluarga
frekuensi dan cara tua dalam
tampak
pemberian serta efek pengobatan.
bertanya ke
samping yang
perawat tentang
mungkin timbul
penyakit yang 4.4 Jelaskan dan 4.4 Meningkatkan
di deritanya tunjukkan cara kemandirian dan
perawatan perineal kontrol orang tua
setelah defekasi terhadap
kebutuhan
perawatan anaknya

RSU. Proklamasi Page 44


Sak
Keperawatan Bagian Anak

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN MORBILI


A. PENGERTIAN
Morbili adalah penyakit virus akut, menular yang ditandai dengan 3 stadium, yaitu
stadium prodormal ( kataral ), stadium erupsi dan stadium konvalisensi, yang
dimanifestasikan dengan demam, konjungtivitis dan bercak koplik ( Ilmu Kesehatann
Anak Edisi 2, th 1991. FKUI ).
Morbili adalah penyakit anak menular yang lazim biasanya ditandai dengan gejala-gejala
utama ringan, ruam serupa dengan campak ringan atau demam, scarlet, serta nyeri limpa
nadi ( Ilmu Kesehatan Anak vol 2, Nelson, EGC, 2000)

B. PATOFLOW

Droplet Infection (virus masuk)

Berkembang biak dalam RES

Keluar dari RES keluar sirkulasi

Pirogen : Mengendap pada organ-organ yang


- pengaruhi termostat dalam hipotalamus secara embriologis berasal dari ektoderm
Titik setel termostat meningkat seperti pada :
- Mukosa mulut
Suhu tubuh meningkat infiltrasi sel-sel radang mononuklear pada
- pengaruhi nervus vagus  pusat kelenjar sub mukosa mulut
muntah di medula oblongata. Koplik`s spot
- muntah - Kulit
- anorexia Ploriferasi sel-sel endotel kalpiler di dalam
- malaise korium
Terjadi eksudasi serum dan kadang-kadang
eritrsit dalam epidermis
Rash/ ruam kulit
Konjunctiva
terjadi reaksi peradangan umum
Konjuctivitis
Fotofobia
- mukosa nasofaring dan broncus
infiltrasi sel-sel sub epitel dan sel raksasa
berinti banyak
Reaksi peradangan secara umum
Pembentukan eksudat serosa disertai proliferasi
sel monokuler dan sejumlah kecil pori
morfonuklear
Coriza/ pilek, cough/ batuk
Sal. Cerna
Hiperplasi jaringan limfoid terutama pada usus
buntu  mukosa usus teriritasi  kecepatan
sekresi bertambah  pergerakan usus
meningkat  diare

RSU. Proklamasi Page 44


Sak
Keperawatan Bagian Internis
C. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Tujuan dan
No Diagnosa Rencana tindakan Rasional
kriteria hasil
1. Resiko Peningkatan Tujuan : 1.1 Observasi suhu tubuh 1.1 Menilai
suhu tubuh yang Setelah dilakukan anak perkembangan pasien
berhubungan dengan tindakan 1.2 Kompres hangat
proses infeksi keperawatan 1.2 Lakukan kompres hangat meningkatkan proses
DS : selama 3 x 24 sesuai kebutuhan evaporasi.
 Orang tua jam di harapkan 1.3 Mengetahui
mengatakan suhu tubuh pasien 1.3 Catat intake dan output keseimbangan intake
anaknya panas. normal ( 36,5 – cairan tubuh dan output pasien.
DO : 37,5 0c ) 1.4 Dengan
 Suhu tubuh 1.4 Anjurkan kepada orang memperbanyak
pasien > 37,5 0c. Kriteria hasil : tua untuk memberikan minum 50
 Mukosa bibir  Suhu tubuh minum 50 cc/kgBB/hari cc/kgBB/24 jam akan
kering. anak normal sesuai berat badan anak menghindarkan
 Pasien tampak ( 36,5 – 37,5
0
c ). kekurangan cairan
menggigil.
 Hasil lab leukosit  Mukosa bibir dan elektrolit
> dari normal ( > lembab. 1.5 Proses hilangnya
10000 /mm3  Anak tidak 1.5 Anjurkan kepada orang panas akan terhalangi
menggigil. tua untuk memakaikan untuk pakaian yang
 Hasil lab anak pakaian tipis dan tebal dan tidak akan
dalam batas mudah menyerap menyerap keringat
normal, L : keringat
5000 –
10000 /mm3. 1.6 Tirah baring untuk
1.6 Anjurkan orang tua mengurangi
untuk mengistirahatkan metabolisme dan
anak ditempat tidur panas
selama fase febris. 1.7 Memberikan
1.7 Pertahankan lingkungan kesempatan pada
nyaman dan aman anak untuk dapat
istirahat.
Kolaborasi 1.8 Mengganti cairan dan
1.8 Pemasangan IV line elektrolit secara
adekuat dan cepat
1.9 Sebagai pengobatan
1.9 Pemberian antipiretik untuk menurunkan
demam.

2 Gangguan Tujuan : 2.1 Kaji status nutrisi anak 2.1 Memberikan


pemenuhan Setelah dilakukan sesuai BB, TB, dan pola kesempatan untuk
kebutuhan nutrisi tindakan makan yang lalu, adanya mengobservasi
sehubungan dengan keperawatan kembung, mual, muntah. penyimpangan dari
intake yang tidak selama 2 x 24 normal pasien dan
adekuat. jam diharapkan mempengaruhi
resiko pilihan intervensi.
kekurangan
nutrisi tidak

RS. Delima asih sisma medika Page 60


Sak
Keperawatan Bagian Internis
terjadi
2.2 Anjurkan keluarga untuk 2.2 Meningkatkan
DS : memberi makan kepada jumlah masukan.
anak dalam porsi kecil,
 Orang tua anak Kriteria hasil :
hangat, 5-6 x/hari,serta
mengatakan
 Nafsu makan di tata dengan menarik.
badan anaknya
lemas dan tidak anak
2.3 Bantu dan dampingi saat 2.3 Pasien mau makan
nafsu makan meningkat
makan. walaupun pelan.
DO :  Anak tidak
2.4 Monitor makanan yang 2.4 Mengetahui asupan
muntah
di habiskan setiap kali nutrisi pasien untuk
 Porsi makan tidak  Porsi makan
makan. menentukan
habis habis intervensi
 anak tampak  Anak tampak selanjutnya
lemah segar
 anak terlihat  Tidak terjadi 2.5 Mengawasi
2.5 Timbang BB 1x/hari
muntah penurunan perkembangan BB
dengan alat timbang
 Berat badan anak BB yang sama dan keefektifan diet.
turun  Bising usus 2.6 Auskultasi bising usus. 2.6 Menilai peristaltik
 Bising usus normal 8 - 12 usus.
meningkat > 6 x/mnt. Kolaborasi
x/mnt. 2.7 Pemberian obat 2.7 Untuk mengurangi
antiemetik gangguan mual dan
muntah anak.
3 Resiko tinggi Tujuan : 3.1 Batasi pengunjung sesuai 3.1 Menurunkan
penularan infeksi Setelah dilakukan indikasi potensial terpalan
berhubungan dengan tindakan pada penyakit
organisme verulen keperawatan infeksius.
3.2 Jaga keseimbangan 3.2 Menurunkan
selama 2 x 24
DS : antara istirahat dan konsumsi /kebutuhan
jam diharapkan
 Orang tua resiko tinggi
aktifitas keseimbangan O2
mengatakan penularan infeksi dan memperbaiki
anaknya banyak tidak terjadi pertahanan anak
bercak-bercak terhadap infeksi dan
berisi Kriteria hasil : meningkatkan
 Tidak ada penyembuhan.
DO : Kolaborasi
yang tertular
 Terdapat rash 3.3 Pemberian obat
penyakit
pada kulit anak antibiotik sesuai indikasi 3.3 Antibiotik sebagai
anti bakteri
berspektrum luas
untuk menghambat
endotoksin

RS. Delima asih sisma medika Page 60


Sak
Keperawatan Bagian Internis
4 Resiko tidak Setelah dilakukan 4.1 Kaji frekuensi/ 4.1 Mengetahui
efektifnya bersihan tindakan kedalaman pernafasan intervensi yang akan
jalan nafas keperawatan dan pergerakan dada dilakukan
berhubungan dengan selam 2 x 24 jam 4.2 Lakukan auskultasi dada 4.2 Suara nafas dapat
peningkatan produksi resiko tidak kaji adanya suara nafas membantu dalam
sputum efektifnya seperti crakles, ronchi, menentukan
bersihan jalan wheezing intervensi yang akan
DS nafas tidak terjadi di lakukan
 Orang tua anak 4.3 Monitor tanda – tanda 4.3 Perubahan frekuensi
mengatakan vital nafas bisa terlihat
Kriteria hasil
anaknya terlihat Klien dari tanda-tanda
sesak 4.4 Lakukan suction bila
mengatakan tidak vital.
perlu 4.4 Tindakan dilakukan
sesak
DO bila dahak anak tidak
RR normal 16 –
 RR lebih dari 24 4.5 Anjurkan kepada orang bisa di keluarkan
24 x/mnt
x/mnt tua pasien untuk secara mandiri
 Menggunakan memberikan minum air
otot bantu mineral yang banyak 4.5 Membantu dalam
pernafasan kepada anak proses pengenceran
 Terdengaran 4.6 Berikan posisi yang dahak
bunyi ronkhi nyaman dan mencegah
terjadinya aspirasi secret
4.6 Mencegah aspirasi
Kolaborasi pada anak
4.7 pemberian oksigen

4.7 Membantu anak


4.8 Tindakan nebulizer
dalam pemenuhan
kebutuhan oksigen
4.9 Pemberian obat anti tusif yang diperlukan
dan ekspektoran 4.8 Membantu
mengencerkan dahak
pasien
4.9 Membantu dalam
proses penyembuhan
5 Resiko gangguan Tujuan : 5.1 Anjurkan kepada orang 5.1 Menggaruk rash
integritas kulit Setelah dilakukan tua agar mengakibatkan luka
berhubungan dengan tindakan Mempertahankan kuku pada kulit
adanya rash keperawatan anak tetap pendek dan
selam 2 x 24 jam menjelaskan kepada
DS : resiko gangguan anak untuk tidak
 Orang tua integritas kulit menggaruk rash 5.2 Agar daerah perianal
mengatakan tidak terjadi 5.2 lakukan perawatan kulit
tetap kering dan tidak
anaknya banyak seperti memberi bedak
lembab
bercak-bercak
berisi
5.3 Melancarkan
5.3 atur posisi tidur anak
DO : Kriteria hasil : vaskulerisasi,
setiap 2-3 jam

RS. Delima asih sisma medika Page 60


Sak
Keperawatan Bagian Internis
 Terdapat rash  Rash kering mengurangi
pada kulit anak penekanan yang lama
sehingga tak terjadi
iskemi dan irirtasi
5.4 Memandikan klien
5.4 Untuk menjaga
dengan menggunakan
hygiene tubuh anak
sabun yang lembut untuk
mencegah infeksi
6 Cemas berhubungan Tujuan : 6.1 Kaji rasa cemas anak 6.1 Mengetahui sejauh
dengan tindakan Setelah dilakukan mana tingkat
infasive tindakan kecemasan yang
keperawatan dirasakan oleh anak
DS : selama 1 x 24 sehingga
 Orang tua anak jam diharapkan memudahkan dalam
mengatakan anak rasa cemas anak 6.2 Libatkan keluarga dalam tindakan selanjutnya
nya selalu teratasi 6.2 Pendekatan awal
setiap tindakan
menangis bila melalui orang tua
melihat dokter perawatan
Kriteria hasil : 6.3 Berikan pujian jika klien anak
atau perawat
 Anak tampak mau diberikan tindakan 6.3 menambah rasa
DO :
 Anak terlihat tenang perawatan dan percaya diri anak
menangis pada  Anak mau pengobatan akan keberanian dan
saat ada petugas menerima 6.4 Lakukan kontak sesering kemampuannya
yang datang setiap mungkin dan lakukan 6.4 Kasih saying serta
tindakan dan komunikasi baik verbal pengenalan diri
pengobatan maupun non verbal perawat akan
(sentuhan, belaian dll) menunbuhkan rasa
6.5 Berikan mainan sebagai aman pada klien.
rangsang sensori anak 6.5 Mainan bisa
mengalihkan rasa
cemas anak pada
tindakan perawatan
7. Perubahan proses Tujuan : 7.1 Berikan kesempatan 7.1 Orang tua anak
keluarga Setelah dilakukan pada orang tua anak merasa ada yang
berhubungan dengan tindakan untuk mengungkapkan memperhatikan
kondisi kronik keperawatan ekspresi perasaanya sehingga orang tua
selama 1 x 24 merasa aman dalam
DS : jam diharapkan segala hal tindakan
 Orang tua perubahan proses yang diberikan
mengatakan keluarga teratasi kepada anaknya
cemas dengan 7.2 Kaji mekanisme koping
7.2 Mengetahui tingkat
kondisi yang keluarga dalam
Kriteria hasil : mekanisme koping
dialami anaknya mengahadapi masalah
 Anak tampak dapat menentukan
DO : pada anak
 Orang tua anak tenang tindakan
sering bertanya Anak mau keperawatan
tentang menerima setiap 7.3 Jelaskan pada orang tua berikutnya
perkembangan tindakan dan anak tentang prosedur 7.3 Orang tua
kondisi anaknya pengobatan pengobatan/ perawatan memahami dan
yang akan dilakukan mengerti tentang
prosedur sehingga

RS. Delima asih sisma medika Page 60


Sak
Keperawatan Bagian Internis
mau bekejasama
dalam perawatan
7.4 Informasikan kepada anak
orang tua anak tentang
perkembangan kesehatan 7.4 Membantu dalam
anaknya menurunkan tingkat
stress pada orang tua
8. Kurang pengetahuan Tujuan : 8.1 Kaji pengetahuan orang 8.1 Proses penyembuhan
keluarga tentang Setelah dilakukan tua tentang penyakit dan anak dipengaruhi
kondisi, prognosis tindakan perawatan penyakit yang oleh kesiapan fisik
dan kebutuhan keperawatan di alami anak. dan mental serta latar
terapi berhubungan selama 1 x 24 belakang
dengan pemaparan jam diharapkan pengetahuan orang
informasi terbatas, kurang tua sebelumnya.
8.2 Jelaskan tentang proses
salah interpretasi pengetahuan 8.2 Pemahaman tentang
penyakit, penyebab dan
informasi dan atau keluarga tentang masalah ini penting
akibatnya terhadap
keterbatasan kognitif. kondisi, untuk meningkatkan
gangguan pemenuhan
prognosis dan partisipasi keluarga
kebutuhan sehari-hari
DS : kebutuhan terapi orang tua dalam
aktivitas sehari-hari.
 keluarga teratasi proses perawatan
mengatakan 8.3 Jelaskan tentang tujuan anak
tidak tahu Kriteria hasil : 8.3 Meningkatkan
pemberian obat, dosis,
tentang penyakit  keluarga pemahaman dan
frekuensi dan cara
yang di derita mengerti partisipasi orang tua
pemberian serta efek
tentang dalam pengobatan.
samping yang mungkin
DS : penyakit timbul
 keluarga tampak yang di 8.4 Jelaskan dan tunjukkan 8.4 Meningkatkan
bertanya ke derita cara perawatan perineal kemandirian dan
perawat tentang anaknya setelah defekasi kontrol orang tua
penyakit yang di terhadap kebutuhan
deritanya perawatan anaknya

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN ASMA BRONKHIAL

A. PENGERTIAN

RS. Delima asih sisma medika Page 60


Sak
Keperawatan Bagian Internis
Asma Bronkial adalah penyakit pernafasan obstruktif yang ditandai oleh spasme akut otot
polos bronkiolus. Hal ini menyebabkan obstruksi aliran udara dan penurunan ventilasi
alveolus. ( Huddak & Gallo, 1997 )
Asma adalah penyakit jalan nafas obstruktif intermiten, reversibel dimana trakea dan
bronchi berespon dalam secara hiperaktif terhadap stimuli tertentu. (Smeltzer, 2002 : 611)

B. PATOFLOW
Inhalasi alergen, infeksi,

Reaksi antigen – antibodi

Konstriksi otot polos peningkatan sekresi peningkatan permeabilitas Inflamasi dinding


kelenjar mukosa pembuluh darah bronchus

Spasme otot Sumbatan Edema


bronchus mukus

Obstruksi sal nafas Alveoli tertutup


Tidak efektifnya ( bronchospasme )
bersihan jalan
Hipoksemia Ggn Pertukaran gas
nafas
Penyempitan jalan Asidosis metabolik
nafas

Peningkatan kerja
pernafasan

Peningkatan keb. Penurunan


oksigen masukan oral

Hyperventilasi Perubahan nutrisi kurang dari


kebutuhan tubuh
Retensi CO2

Asidosis respiratorik

C. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Tujuan dan kriteria


No. Diagnosa Rencana tindakan Rasional
hasil

RS. Delima asih sisma medika Page 60


Sak
Keperawatan Bagian Internis
1. Gangguan pertukaran Setelah dilakukan 1.1 Kaji irama, 1.1 Mengetahui
gas berhubungan tindakan keperawatan kedalaman dan intervensi yang akan
dengan obstruksi jalan selama 2 x 24 jam ekspansi pernafasan dilakukan
nafas gangguan pertukaran termasuk
gas dapat teratasi pengguanaan otot
DS : bantu nafas
 Orang tua 1.2 Suara nafas dapat
Kriteria hasil 1.2 Auskultasi suara
mengatakan membantu dalam
 Anak terbebas nafas dan ada
anaknya batuk menentukan
dari batuk tidaknya suara
dan agak sesak intervensi yang akan
 RR normal 16 abnormal (wheezing)
DO : di lakukan
-24 x/mnt
 anak tampak 1.3 Berikan posisi 1.3 Posisi nyaman dapat
batuk nyaman untuk anak membantu dalam
 RR 24x/mnt (semifowler) proses aspirasi
1.4 Observasi adanya 1.4 Dapat membantu
sianosis pada bibir mencegah sianosis
terjadi
1.5 Monitor tanda-tanda 1.5 Perubahan frekuensi
vital nafas bisa terlihat
dari tanda-tanda vital
1.6 Kaji kemampuan 1.6 Melihat sejauh mana
aktivitas anak proses penyakit
misalnya adanya mengganggu
kelemahan aktifitas dan dapat di
Kolaborasi lakukan tindakan
1.7 Pemberian oksigen selanjutnya
1.7 Membantu anak
dalam pemenuhan
1.8 Tindakan nebulizer
kebutuhan oksigen
yang diperlukan
1.9 Pemberian obat anti 1.8 Membantu
tusif dan ekspektoran mengencerkan dahak
pasien
1.9 Membantu dalam
proses penyembuhan
2. Resiko tidak Setelah dilakukan 2.1 Kaji frekuensi/ 2.1 Mengetahui
efektifnya bersihan tindakan keperawatan kedalaman intervensi yang akan
jalan nafas selam 2 x 24 jam pernafasan dan dilakukan
berhubungan dengan resiko tidak efektifnya pergerakan dada
peningkatan produksi bersihan jalan nafas
sputum tidak terjadi

2.2 Lakukan auskultasi 2.2 Suara nafas dapat


DS
Kriteria hasil dada kaji adanya membantu dalam
 Orang tua anak
Klien mengatakan suara nafas seperti menentukan
mengatakan
tidak sesak crakles, ronchi, intervensi yang akan
anaknya terlihat
RR normal 16 – 24 wheezing di lakukan
sesak
x/mnt 2.3 Monitor tanda – 2.3 Perubahan frekuensi
nafas bisa terlihat

RS. Delima asih sisma medika Page 60


Sak
Keperawatan Bagian Internis
DO tanda vital dari tanda-tanda
 RR lebih dari 24 vital.
x/mnt 2.4 Lakukan suction bila 2.4 Tindakan dilakukan
 Menggunakan perlu bila dahak anak
otot bantu tidak bisa di
2.5 Anjurkan kepada
pernafasan keluarkan secara
orang tua pasien
 Terdengaran mandiri
untuk memberikan 2.5 Membantu dalam
bunyi ronkhi
minum air mineral proses pengenceran
yang banyak kepada dahak
anak
2.6 Berikan posisi yang 2.6 Mencegah aspirasi
nyaman dan pada anak
mencegah terjadinya
aspirasi sekret
Kolaborasi
2.7 pemberian oksigen 2.7 Membantu anak
dalam pemenuhan
kebutuhan oksigen
2.8 Tindakan nebulizer yang diperlukan
2.8 Membantu
mengencerkan dahak
2.9 Pemberian obat anti
pasien
tusif dan ekspektoran
2.9 Membantu dalam
proses penyembuhan
3 Resiko gangguan Tujuan : 3.1 Kaji status nutrisi 3.1 Memberikan
pemenuhan Setelah dilakukan anak sesuai BB, TB, kesempatan untuk
kebutuhan nutrisi tindakan keperawatan dan pola makan yang mengobservasi
sehubungan dengan selama 2 x 24 jam lalu, adanya penyimpangan dari
intake yang tidak diharapkan resiko kembung, mual, normal pasien dan
adekuat. kekurangan nutrisi muntah. mempengaruhi
tidak terjadi. pilihan intervensi.
DS : 3.2 Anjutrkan keluarga 3.2 Meningkatkan
untuk memberi jumlah masukan.
 Orang tua anak
makan kepada anak
mengatakan Kriteria hasil :
dalam porsi kecil,
badan anaknya
 Nafsu makan hangat, 5-6
lemas dan tidak
anak meningkat x/hari,serta di tata
nafsu makan
 Anak tidak dengan menarik.
DO :
muntah
 Porsi makan tidak  Porsi makan habis
habis 3.3 Bantu dan dampingi 3.3 Pasien mau makan
 Anak tampak
saat makan. walaupun pelan.
 anak tampak segar
3.4 Monitor makanan 3.4 Mengetahui asupan
lemah  Tidak terjadi
yang di habiskan nutrisi pasien untuk
 anak terlihat penurunan BB
setiap kali makan. menentukan
muntah  Bising usus
 Berat badan anak normal 8 - 12 intervensi
turun x/mnt. selanjutnya

RS. Delima asih sisma medika Page 60


Sak
Keperawatan Bagian Internis
 Bising usus 3.5 Timbang BB 1x/hari
meningkat > 6 dengan alat timbang 3.5 Mengawasi
x/mnt. yang sama perkembangan BB
3.6 Auskultasi bising dan keefektifan diet.
usus. 3.6 Menilai peristaltik
Kolaborasi usus.
3.7 Pemberian obat
antiemetik 3.7 Untuk mengurangi
gangguan mual dan
muntah anak.
4 Gangguan aktivitas Tujuan : 4.1 Kaji pemenuhan 4.1 Menilai kebutuhan
sehari – hari Setelah dilakukan kebutuhan sehari – pasien
berhubungan dengan tindakan keperawatan hari anak.
kelemahan. selama 1 x 24 jam 4.2 Kaji kemampuan 4.2 Menilai kesiapan
diharapkan kebutuhan orang tua dalam orang tua terhadap
pasien terpenuhi. pemenuhan penyakit yang di
kebutuhan anak. deria anak.
DS : Kriteria Hasil : 4.3 Bantu orang tua anak
 Orang tua  Anak tidak lemah. dalam memenuhi 4.3 Mengurangi beban
mengatakan  Kekuatan kebutuhan sehari – orang tua dalam
badan anaknya ekstremitas hari anak seperti perawatan anak
lemah. meningkat BAB, BAK, mandi,
makan.
4.4 Beri makanan 4.4 Makanan tambahan
DO : tambahan untuk anak dapat membantu
 Anak terlihat meningkatkan
bedrest. tenaga anak
 Anak terlihat
lemah.
 Kekuatan
ekstremitas
menurun.
5 Cemas berhubungan Tujuan : 5.1 Kaji rasa cemas anak 5.1 Mengetahui sejauh
dengan tindakan Setelah dilakukan mana tingkat
infasive tindakan keperawatan kecemasan yang
selama 1 x 24 jam dirasakan oleh anak
DS : diharapkan rasa sehingga
 Orang tua anak cemas anak teratasi memudahkan dalam
mengatakan anak 5.2 Libatkan keluarga tindakan selanjutnya
nya selalu Kriteria hasil : 5.2 Pendekatan awal
dalam setiap tindakan
menangis bila melalui orang tua
melihat dokter  Anak tampak perawatan
tenang anak
atau perawat
DO :  Anak mau
 Anak terlihat menerima setiap 5.3 Berikan pujian jika
klien mau diberikan 5.3 menambah rasa
menangis pada tindakan dan
saat ada petugas tindakan perawatan percaya diri anak
pengobatan
yang datang dan pengobatan akan keberanian dan
5.4 Lakukan kontak kemampuannya
sesering mungkin dan 5.4 Kasih saying serta
lakukan komunikasi pengenalan diri

RS. Delima asih sisma medika Page 60


Sak
Keperawatan Bagian Internis
baik verbal maupun perawat akan
non verbal (sentuhan, menunbuhkan rasa
belaian dll) aman pada klien.
5.5 Berikan mainan
sebagai rangsang 5.5 Mainan bisa
sensori anak mengalihkan rasa
cemas anak pada
tindakan perawatan
6 Kurang pengetahuan Tujuan : 6.1 Kaji pengetahuan 6.1 Proses penyembuhan
keluarga tentang Setelah dilakukan orang tua tentang anak dipengaruhi
kondisi, prognosis tindakan keperawatan penyakit dan oleh kesiapan fisik
dan kebutuhan selama 1 x 24 jam perawatan penyakit dan mental serta
terapi berhubungan diharapkan kurang yang di alami anak. latar belakang
dengan pemaparan pengetahuan keluarga pengetahuan orang
informasi terbatas, tentang kondisi, tua sebelumnya.
6.2 Jelaskan tentang 6.2 Pemahaman tentang
salah interpretasi prognosis dan
proses penyakit, masalah ini penting
informasi dan atau kebutuhan terapi
penyebab dan untuk meningkatkan
keterbatasan kognitif. teratasi
akibatnya terhadap partisipasi keluarga
gangguan pemenuhan orang tua dalam
DS : Kriteria hasil :
kebutuhan sehari-hari proses perawatan
 keluarga  keluarga
aktivitas sehari-hari. anak
mengatakan tidak mengerti tentang
tahu tentang penyakit yang di 6.3 Meningkatkan
6.3 Jelaskan tentang
penyakit yang di derita anaknya pemahaman dan
tujuan pemberian
derita partisipasi orang tua
obat, dosis, frekuensi
dalam pengobatan.
dan cara pemberian
DS : serta efek samping
 keluarga tampak yang mungkin timbul 6.4 Meningkatkan
bertanya ke 6.4 Jelaskan dan kemandirian dan
perawat tentang tunjukkan cara kontrol orang tua
penyakit yang di perawatan perineal terhadap kebutuhan
deritanya setelah defekasi perawatan anaknya

RS. Delima asih sisma medika Page 60


Sak
Keperawatan Bagian Internis
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN

DYSPEPSIA

A. PENGERTIAN

Dyspepsia merupakan kumpulan keluhan/gejala klinis yang terdiri dari rasa tidak enak/sakit
di perut bagian atas yang menetap atau mengalami kekambuhan (Arif, 2000).

Dyspepsia merupakan kumpulan gejala atau sindrom yang terdiri dari nyeri ulu hati, mual,
kembung, muntah, rasa penuh, atau cepat kenyang, sendawa (Dharmika, 2001).

Sedangkan menurut Aziz (1997), sindrom dyspepsia merupakan kumpulan gejala yang
sudah dikenal sejak lama, terdiri dari rasa nyeri epigastrium, kembung, rasa penuh, serta
mual-mual.
.

B. PATOFLOW

RS. Delima asih sisma medika Page 60


Sak
Keperawatan Bagian Internis

RS. Delima asih sisma medika Page 60


Sak
Keperawatan Bagian Internis
C. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Tujuan dan Kriteria Rencana Tindakan


No Dx. Keperawatan Rasional
Hasil Keperawatan

1 Gangguan Tujuan : 1.1 Kaji status nutrisi 1.1 Memberikan


pemenuhan Setelah dilakukan anak sesuai BB, TB, kesempatan untuk
kebutuhan nutrisi tindakan keperawatan dan pola makan yang mengobservasi
sehubungan selama 2 x 24 jam lalu, adanya penyimpangan dari
dengan intake diharapkan resiko kembung, mual, normal pasien dan
yang tidak kekurangan nutrisi tidak muntah. mempengaruhi
adekuat. terjadi. pilihan intervensi.
1.2 Anjutrkan keluarga 1.2 Meningkatkan jumlah
DS : untuk memberi makan masukan.
kepada anak dalam
 Orang tua
porsi kecil, hangat, 5-
anak
Kriteria hasil : 6 x/hari,serta di tata
mengatakan
dengan menarik.
badan anaknya 1.3 Pasien mau makan
 Nafsu makan anak 1.3 Bantu dan dampingi
lemas dan walaupun pelan.
meningkat saat makan.
tidak nafsu 1.4 Mengetahui asupan
 Anak tidak muntah 1.4 Monitor makanan
makan nutrisi pasien untuk
 Porsi makan habis yang di habiskan
DO : menentukan
 Anak tampak segar setiap kali makan.
intervensi selanjutnya
 Porsi makan  Tidak terjadi
tidak habis penurunan BB
1.5 Mengawasi
 anak tampak  Frekuensi BAB 1 x/ 1.5 Timbang BB 1x/hari
perkembangan BB
lemah hari. dengan alat timbang
dan keefektifan diet.
 anak terlihat  Bising usus normal yang sama
1.6 Menilai peristaltik
muntah 8 - 12 x/mnt. 1.6 Auskultasi bising
usus.
 Berat badan usus.
anak turun Kolaborasi
1.7 Untuk mengurangi
1.7 Pemberian obat
 Frekuensi gangguan mual dan
antiemetik
BAB > 3 muntah anak.
x/hari
 Bising usus
meningkat > 6
x/mnt.
2 Gangguan rasa Tujuan : 2.1 Kaji skala nyeri anak 2.1 Berguna dalam
nyaman nyeri Setelah dilakukan pengawasan
epigastrium tindakan keperawatan kefektifan obat,
berhubungan selama 3 x 24 jam kemajuan
2.2 Observasi tanda-tanda
dengan adanya diharapkan rasa nyaman penyembuhan
vital
peradangan pada pasien terpenuhi dan 2.2 sebagai indikator
mukosa lambung nyeri hilang 2.3 Palpasi daerah untuk melanjutkan
epigastrium intervensi berikutnya
kriteria hasil : 2.3 melihat tingkat nyeri
DS :  Nyeri epigastrium 2.4 Berikan anak posisi pada pasien
2.4 Dengan posisi semi-
 Orang tua berkurang yang nyaman semi
 anak tampak tenang fowler fowler dapat
mengatakan
 Tanda-tanda vital menghilangkan
anaknya
dalam batas normal. tegangan abdomen
mengeluh
Nadi 60 -100 yang bertambah
nyeri
x/mnt, respirasi 12 dengan posisi
epigastrium
– 20 x/mnt telentang

2.5 Beri kompres hangat


pada daerah 2.5 Menurunkan tegangan
DO :

RSU. Proklamasi Page


62
Sak
Keperawatan Bagian Internis
 Ekpresi wajah epigastrium permukaan abdomen
tampak dan mengurangi nyeri
tampak 2.6 Ajarkan tekhnik
meringis relaksasi tekhnik tarik 2.6 Mengurangi rasa
kesakitan nafas dalam dengan nyeri
 anak tampak menarik nafas dalam
gelisah lewat hidung dan
 anak tampak keluarkan lewat mulut
memegang dan tekhnik distraksi
daerah perut seperti menonton TV,
 tanda-tanda bermain, mengobrol 2.7 mencegah terjadinya
vital terutama dll. perih pada ulu
nadi > 100 2.7 Anjurkan kepada hati/epigastrium
x/mnt,dan orang tua untuk tidak
respirasi > 24 memberikan makan-
x/mnt makanan yang
merangsang
peningkatan asam
2.8 Menghilangkan rasa
lambung seperti :
nyeri dan
asam, pedas, alcohol.
2.8 Kolaborasi dengan mempermudah
tim medis untuk kerjasama dengan
pemberian obat-obat intervensi terapi lain
antacid

3 Gangguan Tujuan : 3.1 Kaji pemenuhan 3.1 Menilai kebutuhan


aktivitas sehari – Setelah dilakukan kebutuhan sehari – pasien
hari berhubungan tindakan keperawatan hari anak.
dengan selama 1 x 24 jam 3.2 Kaji kemampuan 3.2 Menilai kesiapan
kelemahan. diharapkan kebutuhan orang tua dalam orang tua terhadap
DS : pasien terpenuhi. pemenuhan penyakit yang di deria
 Orang tua kebutuhan anak. anak.
mengatakan Kriteria Hasil : 3.3 Bantu orang tua anak 3.3 Mengurangi beban
badan anaknya  Anak tidak lemah. dalam memenuhi orang tua dalam
lemah.  Kekuatan ekstremitas kebutuhan sehari – perawatan anak
meningkat hari anak seperti
BAB, BAK, mandi,
DO : makan.
 Anak terlihat
bedrest.
 Anak terlihat 3.4 Beri makanan 3.4 Makanan tambahan
lemah. tambahan untuk anak dapat membantu
 Kekuatan meningkatkan tenaga
ekstremitas anak
menurun.

4 Cemas Tujuan : 4.1 Kaji rasa cemas anak 4.1 Mengetahui sejauh
berhubungan Setelah dilakukan mana tingkat
dengan tindakan tindakan keperawatan kecemasan yang
infasive selama 1 x 24 jam dirasakan oleh anak
DS : diharapkan rasa cemas sehingga
 Orang tua anak teratasi memudahkan dalam
anak 4.2 Libatkan keluarga tindakan selanjutnya
mengatakan 4.2 Pendekatan awal
dalam setiap tindakan
anak nya melalui orang tua
selalu perawatan
anak
menangis bila
melihat dokter
atau perawat 4.3 Berikan pujian jika
klien mau diberikan 4.3 menambah rasa
DO : Kriteria hasil :
 Anak terlihat tindakan perawatan percaya diri anak
 Anak tampak
akan keberanian dan

RSU. Proklamasi Page


62
Sak
Keperawatan Bagian Internis
menangis pada tenang dan pengobatan kemampuannya
saat ada  Anak mau 4.4 Lakukan kontak 4.4 Kasih saying serta
petugas yang menerima setiap sesering mungkin dan pengenalan diri
datang tindakan dan lakukan komunikasi perawat akan
pengobatan baik verbal maupun menunbuhkan rasa
non verbal (sentuhan, aman pada klien.
belaian dll)
4.5 Berikan mainan 4.5 Mainan bisa
sebagai rangsang mengalihkan rasa
sensori anak cemas anak pada
tindakan perawatan
5. Kurang Tujuan : 5.1 Kaji pengetahuan 5.1 Proses penyembuhan
pengetahuan Setelah dilakukan orang tua tentang anak dipengaruhi oleh
keluarga tentang tindakan keperawatan penyakit dan kesiapan fisik dan
kondisi, prognosis selama 1 x 24 jam perawatan penyakit mental serta latar
dan kebutuhan diharapkan kurang yang di alami anak. belakang pengetahuan
terapi pengetahuan keluarga orang tua
berhubungan tentang kondisi, sebelumnya.
5.2 Jelaskan tentang 5.2 Pemahaman tentang
dengan pemaparan prognosis dan
proses penyakit, masalah ini penting
informasi terbatas, kebutuhan terapi teratasi
penyebab dan untuk meningkatkan
salah interpretasi
akibatnya terhadap partisipasi keluarga
informasi dan atau Kriteria hasil :
gangguan pemenuhan orang tua dalam
keterbatasan  keluarga mengerti
kebutuhan sehari-hari proses perawatan
kognitif. tentang penyakit
aktivitas sehari-hari. anak
yang di derita
5.3 Jelaskan tentang 5.3 Meningkatkan
DS : anaknya
tujuan pemberian pemahaman dan
 keluarga
obat, dosis, frekuensi partisipasi orang tua
mengatakan
dan cara pemberian dalam pengobatan.
tidak tahu
serta efek samping
tentang
yang mungkin timbul
penyakit yang 5.4 Jelaskan dan 5.4 Meningkatkan
di derita tunjukkan cara kemandirian dan
perawatan perineal kontrol orang tua
DO : setelah defekasi terhadap kebutuhan
 keluarga perawatan anaknya
tampak
bertanya ke
perawat
tentang
penyakit yang
di deritanya

RSU. Proklamasi Page


62
Sak
Keperawatan Bagian Internis
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN TONSILITIS

A. PENGERTIAN
Tonsilitis akut adalah peradangan pada tonsil yang masih bersifat ringan. Radang tonsil pada
anak hampir selalu melibatkan organ sekitarnya sehingga infeksi pada faring biasanya juga
mengenai tonsil sehingga disebut sebagai tonsilofaringitis. ( Ngastiyah,1997 )

B. PATOFLOW
Invasi kuman patogen (bakteri / virus)

Penyebaran limfogen

Faring & tonsil

Proses inflamasi

Tonsilitis akut hipertermi

Edema tonsil Tonsil & adenoid membesar

Nyeri telan Obstruksi pada tuba eustakii

Sulit makan & minum Kurangnya Infeksi


pendengaran sekRePenumpukan
kelemahan caiCompliance
Resiko peSuplay paruOtitis
menurun
media
O2 menurun 7-11 hari
Intoleransi
under
isi < dari kebutuhan aktifitas
tubuh
Gangguan persepsi sensori :
pendengaran

RSU. Proklamasi Page


62
Sak
Keperawatan Bagian Internis
C. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Tujuan dan
No Diagnosa Rencana tindakan Rasional
kriteria hasil
1. Peningkatan suhu Tujuan : 1.1 Observasi suhu tubuh 1.1 Menilai
tubuh yang Setelah dilakukan anak perkembangan
berhubungan dengan tindakan pasien
proses infeksi keperawatan 1.2 Lakukan kompres hangat 1.2 Kompres hangat
DS : selama 3 x 24 sesuai kebutuhan meningkatkan proses
 Orang tua jam di harapkan evaporasi.
mengatakan suhu tubuh pasien 1.3 Catat intake dan output 1.3 Mengetahui
anaknya panas. normal ( 36,5 – cairan tubuh keseimbangan intake
DO : 37,5 0c ) dan output pasien.
 Suhu tubuh 1.4 Anjurkan kepada orang 1.4 Dengan
pasien > 37,5 0c. Kriteria hasil : tua untuk memberikan memperbanyak
 Mukosa bibir  Suhu tubuh minum 50 cc/kgBB/hari minum 50
kering. anak normal sesuai berat badan anak cc/kgBB/24 jam
 Pasien tampak ( 36,5 – 37,5
0 akan menghindarkan
menggigil. c ).
 Mukosa bibir kekurangan cairan
 Hasil lab leukosit
> dari normal ( > lembab. dan elektrolit
10000 /mm3  Anak tidak 1.5 Anjurkan kepada orang 1.5 Proses hilangnya
menggigil. tua untuk memakaikan panas akan
 Hasil lab anak pakaian tipis dan terhalangi untuk
dalam batas mudah menyerap pakaian yang tebal
normal, L : keringat dan tidak akan
5000 –
menyerap keringat
10000 /mm3.

1.6 Anjurkan orang tua 1.6 Tirah baring untuk


untuk mengistirahatkan mengurangi
anak ditempat tidur metabolisme dan
selama fase febris. panas
1.7 Pertahankan lingkungan 1.7 Memberikan
nyaman dan aman kesempatan pada
anak untuk dapat
Kolaborasi istirahat.
1.8 Pemasangan IV line 1.8 Mengganti cairan
dan elektrolit secara
adekuat dan cepat
1.9 Pemberian antipiretik 1.9 Sebagai pengobatan
untuk menurunkan
demam.
2 Gangguan Tujuan : 2.1 Kaji status nutrisi anak 2.1 Memberikan
pemenuhan Setelah dilakukan sesuai BB, TB, dan pola kesempatan untuk
kebutuhan nutrisi tindakan makan yang lalu, adanya mengobservasi
sehubungan dengan keperawatan kembung, mual, muntah. penyimpangan dari
intake yang tidak selama 2 x 24 normal pasien dan
adekuat. jam diharapkan mempengaruhi
resiko pilihan intervensi.
DS : kekurangan 2.2 Anjurkan keluarga untuk 2.2 Meningkatkan
nutrisi tidak memberi makan kepada jumlah masukan.
 Orang tua anak
terjadi. anak dalam porsi kecil,
mengatakan
hangat, 5-6 x/hari,serta
badan anaknya Kriteria hasil : di tata dengan menarik.
lemas dan tidak
nafsu makan  Nafsu makan 2.3 Pasien mau makan
2.3 Bantu dan dampingi saat
DO : anak walaupun pelan.
makan.
meningkat 2.4 Mengetahui asupan
 Porsi makan tidak 2.4 Monitor makanan yang
 Anak tidak nutrisi pasien untuk
habis di habiskan setiap kali
muntah menentukan
makan.
 anak tampak  Porsi makan intervensi
lemah habis
RSU. Proklamasi Page
62
Sak
Keperawatan Bagian Internis
 anak terlihat  Anak tampak 2.5 Timbang BB 1x/hari selanjutnya
muntah segar dengan alat timbang 2.5 Mengawasi
 Berat badan anak  Tidak terjadi yang sama perkembangan BB
turun penurunan 2.6 Auskultasi bising usus. dan keefektifan diet.
 Bising usus BB 2.6 Menilai peristaltik
meningkat > 6  Bising usus Kolaborasi usus.
x/mnt. normal 8 - 12 2.7 Pemberian obat
x/mnt. antiemetik 2.7 Untuk mengurangi
gangguan mual dan
muntah anak.
3 Gangguan rasa Tujuan : 3.1 Kaji skala nyeri pasien 3.1 Berguna dalam
nyaman nyeri Setelah dilakukan pengawasan
berhubungan dengan tindakan kefektifan obat,
nyeri menelan keperawatan kemajuan
selama 3 x 24 3.2 Observasi tanda-tanda penyembuhan
DS : jam diharapkan 3.2 sebagai indikator
vital
 Orang tua rasa nyaman untuk melanjutkan
mengatakan bila pasien terpenuhi intervensi berikutnya
3.3 Ajarkan tekhnik
menelan anaknya dan nyeri hilang 3.3 Mengurangi rasa
relaksasi tekhnik tarik
terlihat kesakitan nyeri
nafas dalam dengan
dan menangis kriteria hasil : menarik nafas dalam
 Orang tua lewat hidung dan
DO : mengatakan keluarkan lewat mulut
 Ekpresi wajah anaknya 3.4 Menghilangkan rasa
dan tekhnik distraksi
anak tampak sudah tidak nyeri dan
seperti menonton TV,
meringis mengalami mempermudah
bermain dll.
kesakitan sakit 3.4 Kolaborasi dengan tim kerjasama dengan
 Anak tampak menelan medis untuk pemberian intervensi terapi lain
gelisah  Pasien obat-obat analgetik
 tanda-tanda vital tampak
terutama nadi > tenang
100 x/mnt,dan  Tanda-tanda
respirasi > 24 vital dalam
x/mnt batas normal.
Nadi 60 -100
x/mnt,
respirasi 12 –
20 x/mnt
 Skala nyeri
minimal 0 –
3
4 Cemas berhubungan Tujuan : 4.1 Kaji rasa cemas anak 4.1 Mengetahui sejauh
dengan tindakan Setelah dilakukan mana tingkat
infasive tindakan kecemasan yang
keperawatan dirasakan oleh anak
DS : selama 1 x 24 sehingga
 Orang tua anak jam diharapkan memudahkan dalam
mengatakan anak rasa cemas anak 4.2 Libatkan keluarga dalam tindakan selanjutnya
nya selalu teratasi 4.2 Pendekatan awal
setiap tindakan
menangis bila melalui orang tua
melihat dokter perawatan
Kriteria hasil : 4.3 Berikan pujian jika klien anak
atau perawat
 Anak tampak mau diberikan tindakan 4.3 menambah rasa
DO :
 Anak terlihat tenang perawatan dan percaya diri anak
menangis pada  Anak mau pengobatan akan keberanian dan
saat ada petugas menerima kemampuannya
yang datang setiap
tindakan dan
4.4 Lakukan kontak sesering
pengobatan 4.4 Kasih saying serta
RSU. Proklamasi Page
62
Sak
Keperawatan Bagian Internis
mungkin dan lakukan pengenalan diri
komunikasi baik verbal perawat akan
maupun non verbal menunbuhkan rasa
(sentuhan, belaian dll) aman pada klien.

4.5 Berikan mainan sebagai 4.5 Mainan bisa


rangsang sensori anak mengalihkan rasa
cemas anak pada
tindakan perawatan
5. Perubahan proses Tujuan : 5.1 Berikan kesempatan 5.1 Orang tua anak
keluarga Setelah dilakukan pada orang tua anak merasa ada yang
berhubungan dengan tindakan untuk mengungkapkan memperhatikan
kondisi kronik keperawatan ekspresi perasaanya sehingga orang tua
selama 1 x 24 merasa aman dalam
DS : jam diharapkan segala hal tindakan
 Orang tua perubahan proses yang diberikan
mengatakan keluarga teratasi kepada anaknya
cemas dengan 5.2 Kaji mekanisme koping
5.2 Mengetahui tingkat
kondisi yang keluarga dalam
Kriteria hasil : mekanisme koping
dialami anaknya mengahadapi masalah
 Anak tampak dapat menentukan
DO : pada anak
 Orang tua anak tenang tindakan
sering bertanya Anak mau keperawatan
tentang menerima setiap 5.3 Jelaskan pada orang tua berikutnya
perkembangan tindakan dan anak tentang prosedur 5.3 Orang tua
kondisi anaknya pengobatan pengobatan/ perawatan memahami dan
yang akan dilakukan mengerti tentang
prosedur sehingga
mau bekejasama
5.4 Informasikan kepada
dalam perawatan
orang tua anak tentang
anak
perkembangan kesehatan 5.4 Membantu dalam
anaknya menurunkan tingkat
stress pada orang tua
6. Kurang pengetahuan Tujuan : 6.1 Kaji pengetahuan orang 6.1 Proses penyembuhan
keluarga tentang Setelah dilakukan tua tentang penyakit dan anak dipengaruhi
kondisi, prognosis tindakan perawatan penyakit yang oleh kesiapan fisik
dan kebutuhan keperawatan di alami anak. dan mental serta latar
terapi berhubungan selama 1 x 24 belakang
dengan pemaparan jam diharapkan pengetahuan orang
informasi terbatas, kurang tua sebelumnya.
6.2 Jelaskan tentang proses
salah interpretasi pengetahuan 6.2 Pemahaman tentang
penyakit, penyebab dan
informasi dan atau keluarga tentang masalah ini penting
akibatnya terhadap
keterbatasan kognitif. kondisi, untuk meningkatkan
gangguan pemenuhan
DS : prognosis dan partisipasi keluarga
kebutuhan sehari-hari
 keluarga kebutuhan terapi orang tua dalam
aktivitas sehari-hari.
mengatakan teratasi proses perawatan
tidak tahu 6.3 Jelaskan tentang tujuan anak
tentang penyakit Kriteria hasil : 6.3 Meningkatkan
pemberian obat, dosis,
yang di derita  keluarga pemahaman dan
frekuensi dan cara
DS : mengerti partisipasi orang tua
pemberian serta efek
 keluarga tampak tentang dalam pengobatan.
samping yang mungkin
6.4 Meningkatkan
bertanya ke penyakit timbul
kemandirian dan
perawat tentang yang di 6.4 Jelaskan dan tunjukkan
kontrol orang tua
penyakit yang di derita cara perawatan perineal
terhadap kebutuhan
deritanya anaknya setelah defekasi
perawatan anaknya

RSU. Proklamasi Page


62

Anda mungkin juga menyukai