Anda di halaman 1dari 4

Perencanaan Pemeliharaan Mesin Dengan

Metode RCM Pada Mesin Frais di Workshop


Politeknik Gajah Tunggal
Amat Anas M1, Aris Nazmudin2, Ivanky Ramadhani N3, Khoirul Huda4
Jurusan Teknik Mesin Politeknik Gajah Tunggal
Kompleks Industri Gajah Tunggal:
Jl. Gatot Subroto KM 7, Jatiuwung, Tangerang, 15135, Indonesia

Abstrak— Mesin-mesin yang terdapat di Workshop Politeknik Gajah Tunggal bekerja secara terus menerus
pada saat jam praktek, maupun saat waktu luang sehingga menyebabkan mesin banyak yang mengalami
kerusakan saat beroperasi. Untuk mengurangi kerusakan tersebut perlu adanya kebijakan perawatan yang
optimal sehingga mesin dapat beroperasi dengan baik. Pada penelitian ini menggunakan metode Reliabilty
Centered Maintenance (RCM) untuk menyelesaikan masalah tersebut. Mesin Frais merupakan salah satu
mesin yang penting dalam kegiatan praktikum program studi Teknik Mesin. Mesin Frais yang dimiliki
Politeknik Gajah Tunggal sudah begitu tua, sehingga sering terjadi kerusakan yang menyebabkan kegiatan
praktek terganggu. Kerusakan tertinggi pada mesin ini pada komponen-komponen yang sering digunakan
sehingga penelitian akan terfokus pada komponen mesin yang memiliki frekuensi kerusakan yang tinggi.
Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa komponen kritis pada mesin Frais berdasarkan frekuensi
kerusakan mesin dan total downtime adalah komponen spindle, tuas, coolant, dan ragum. Untuk proses
perbaikan secara menyeluruh hanya dapat dilakukan oleh pihak pembuat mesin Frais tersebut yaitu dari
pihak TONMAC. Workshop Politeknik Gajah Tunggal hanya dapat melakukan maintenance saja seperti
memberi pelumas, mengganti cairan coolant, dan yang lainnya.

Keywords— Reliability Centered Maintenance (RCM) II, frekuensi, maintenance

I. PENDAHULUAN workshop sekarang ini. Kondisi ini tentu akan mengakibatkan


proses produksi pada workshop menjadi tidak efisien.
Di dalam dunia pendidikan teknik, hasil benda kerja
praktek merupakan hasil utama dari suatu proses produksi Politeknik Gajah Tunggal merupakan salah satu institusi
yang membentuk suatu sistem proses produksi. Sistem proses pendidikan. Permasalahan yang sering terjadi di Politeknik
produksi terdiri dari input, proses operasi, dan output. Agar Gajah Tunggal adalah kondisi mesin yang jarang sekali
suatu sistem proses produksi dapat terus berjalan, maka dirawat. Kondisi ini menyebabkan tingginya downtime dari
dibutuhkan kegiatan-kegiatan pemeliharaan (maintenance) masing-masing mesin. Oleh karena itu, studi kasus penelitian
terhadap peralatan dan mesin-mesin produksi. Menurut ini akan berfokus pada mesin Frais. Reliability Centered
Assauri (1993), perawatan[1] diartikan sebagai suatu kegiatan Maintenance (RCM)[2] merupakan metode penggabungan
pemeliharaan fasilitas pabrik serta mengadakan perbaikan, analisa kualitatif dan kuantitatif dalam penentuan program
penyesuaian atau penggantian yang diperlukan agar suatu pemeliharaan (Moubray 1997). Analisa kualitatif terdapat
keadaan operasi produksi sesuai dengan yang direncanakan. pada tindakan perawatan yang diusulkan (Proposed Task) dan
Hal ini dapat dicapai dengan cara mengurangi kemacetan atau diambil apakah itu scheduled restoration task, scheduled
kendala sekecil mungkin, sehingga sistem dapat bekerja discard task, dan scheduled on condition task, sedangkan
secara efisien. Namun seringkali yang terjadi adalah kelalaian analisa kuantitatif terdapat pada penentuan initial interval atau
dan perawatan baru diingat apabila kerusakan telah terjadi interval perawatan dengan mempertimbangkan biaya
dalam sistem produksi yang menyebabkan penambahan biaya perawatan dan perbaikan komponen. Sehingga penentuan
perawatan. Namun apabila perawatan dilakukan dengan interval perawatan yang didapat akan memberikan nilai total
menyeluruh dan teratur maka akan berguna untuk menjamin cost yang minimum, semuanya akan dituangkan ke dalam
kontinuitas proses produksi dan umur dari fasilitas produksi Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) diagram dan RCM
itu. Mesin-mesin produksi yang sudah tua adalah salah satu Decision Diagram yang tergabung dalam RCM Decision
penyebab utama tingginya downtime. Tingginya downtime Worksheet.
pada mesin merupakan masalah yang rata-rata dihadapi
Dari uraian diatas maka penelitian ini dilakukan untuk sistem keandalan. RCM berfungsi untuk mengatasi penyebab
merencanakan kebijakan perawatan yang optimal untuk dominan dari kegagalan yang nantinya akan membawa pada
mempertahankan proses produksi pada kondisi yang optimal keputusan maintanance yang berfokus pada pencegahan
dengan menggunakan metode RCM. Metode RCM terjadinya jenis kegagalan yang sering terjadi.
mempunyai kelebihan dalam penentuan program
pemeliharaan yang difokuskan pada komponen atau mesin-
mesin kritis (critical item list) dan menghindari kegiatan
perawatan yang tidak diperlukan dengan menetukan interval III. METODE PENILITIAN
pemeliharaan yang tepat (Moubray 1997). 3.1 Pengumpulan Data
Data Pada tahap ini merupakan penjelasan mengenai
II. LANDASAN TEORI tahapan pengumpulan data. Untuk memperoleh data dalam
penelitian ini, maka digunakan beberapa teknik pengumpulan
II.1 Pengertian Mesin Frais data sebagai berikut.
Pengertian singkat mesin Frais Universal adalah gabungan A. Observasi
antara Mesin Frais Horizontal dengan Mesin Frais Vertikal, Melakukan observasi atau pengamatan langsung terhadap
Datar, Spiral, Roda Gigi, Pengboran dan Reamer serta keadaan sebenarnya yang terjadi di dalam workshop yang
pembuatan alur dalam dan alur luar. Mesin ini dapat dikatakan berhubungan erat dengan permasalahan yang diteliti. Dalam
mesin penyempurna antara Mesin Frais Horizontal dengan penelitian ini observasi dilakukan terhadap proses
Mesin Frais Vertikal karena mesin ini gabungan antara kedua pemeliharaan yang dilakukan pada mesin dan peralatan.
mesin tersebut.
B. Wawancara
Untuk melaksanakannya atau menggunakannya Mesin
Frais dilengkapi dengan peralatan yang mudah digeser, diganti Pengumpulan data dengan cara interview secara langsung
dan dipindahkan. Peralatan tambahan tersebut berupa Meja dengan karyawan workshop. Metode ini dilakukan untuk
siku, Meja miring, Meja putar, dan kepala spindel tegak. mendapatkan data perawatan yang dilakukan workshop.
Mesin Frais Universal ini sangat berguna untuk para pekerja C. Dokumentasi
bengkel karena kegunaanya sangat banyak dari memfrais,
hingga membuat alur. Oleh karena itu Mesin Frais Universal Merupakan teknik pengumpulan data dengan
ini banyak ditemukan di dalam dunia Otomotif atau mengumpulkan data yang berupa catatan, arsip, buku yang
perbengkelan. Selanjutnya kita akan membahas tentang pisau telah ada. Dalam penelitian ini dokumentasi yang diperlukan
frais karena pisau frais sangat berguna untuk mesin frais.[3] adalah semua data kerusakan mesin yang ada di pabrik.

1) Prinsip Kerja Frais[4] Untuk mendukung penelitian yang dilakukan ini maka
digunakan beberapa data kualitatif dan data kuantitatif.
Tenaga untuk pemotongan berasal dari energi listrik yang Adapun data kualitatif dan kuantitatif, sebagai berikut.
diubah menjadi gerak utama oleh sebuah motor listrik,
selanjutnya gerakan utama tersebut akan diteruskan melalui 1. Data Kualitatif
suatu transmisi untuk menghasilkan gerakan putar pada Data kualitatif ini merupakan data yang tidak berbentuk
spindle mesin milling. bilangan. Data tersebut, antara lain:
a. Fungsi komponen
Spindel mesin milling adalah bagian dari sistem utama mesin
milling yang bertugas untuk memegang dan memutar cutter b. Data kegagalan
hingga menghasilkan putaran atau gerakan pemotongan. c. Data penyebab kegagalan
Gerakan pemotongan pada cutter jika dikenakan pada benda
kerja yang telah dicekam maka akan terjadi gesekan/tabrakan d. Data efek kegagalan
sehingga akan menghasilkan pemotongan pada bagian benda 2. Data Kuantitatif
kerja, hal ini dapat terjadi karena material penyusun cutter
mempunyai kekerasan diatas kekerasan benda kerja. Data kuantitatif merupakan data-data yang berbentuk
Jenis-jenis mesin milling bilangan. Data kuantitatif, antara lain:
a. Waktu antar kerusakan
Penggolongan mesin milling menurut jenisnya penamaannya
b. Waktu perbaikan
disesuaikan dengan posisi spindel utamanya dan fungsi
pembuatan. c. Biaya kegagalan
2.2. Pengertian RCM
RCM adalah sebuah metode untuk menentukan tugas-
tugas pemeliharaan yang akan menjamin sebuah perancangan
3.2 Tahap Pengolahan Data 4.1.2 Fault Tree Analisys
Pada tahap pengolahan data ini akan dilakukan pengolahan Untuk FTA kasus ini dapat kita peroleh intermediete
data baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Pengolahan eventnya, antara lain spindel gagal, tuas putaran gagal,
data secara kualitatif dan kuantitatif, antara lain: coolant gagal, ragum gagal.
3.2.1 Pengolahan Data Kualitatif
Data kualitatif terdiri dari data fungsi mesin, data
kegagalan, data penyebab kegagalan dan data efek yang
ditimbulkan apabila kegagalan terjadi. Pengolahan data
kualitatif dilakukan dengan mengunakan Failure Mode and
Effect Analysis(FMEA). Adapun tahapan FMEA, antara lain:
1. Identifikasi failure
2. Identifikasi function failure
3. Identifikasi failure mode
4. Identifikasi failure effect
5. Perhitungan severity Gambar 2. Fault Tree Analysis
6. Perhitungan occurance 4.1.3 Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)
7. Perhitungan detection Pada pengolahan data kualitatif ini akan menggunakan
8. Perhitungan RPN metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) adalah
metode yang digunakan untuk mengidentifikasi bentuk
9. Perhitungan Mean Time to Failure (MTTF) dan Mean Time kegagalan yang mungkin menyebabkan setiap kegagalan
to Repair (MTTR) fungsi dan untuk memastikan pengaruh kegagalan
berhubungan dengan setiap bentuk kegagalan (Moubray,
Perhitungan MTTF dan MTTR dengan menggunakan
1997). Untuk mengidentifikasi penyebab kegagalan tertinggi
parameter untuk masing-masing komponen. MTTF pada setiap failure atau kegagalan yang terjadi pada
merupakan waktu rata-rata terjadinya kerusakan dan MTTR
merupakan waktu rata-rata yang diperlukan untuk melakukan
perbaikan.

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN


4.1 Pengolahan data Kualitatif
4.1.1 Function Block Diagram
Adalah diagram fungsi dari mesin Frais, fungsinyaa
adalahh sebagai berikut bench vise function, tool & toolpost
function,speed & step adjuster function, motor function,
transmition function, lubricant function, coolant function.

Tabel 1. Failure Mode and Effect Analysis


Komponen ktitis tersebut maka dilakukan analisis dengan
menggunakan metode FMEA. Penilaian severity, occurance, dan
detection. Rumus perhitungan risk priority number (RPN) yaitu
sebagai berikut..
RPN= S X O X D (Pers. 1)
Hasil analisis FMEA komponen kritis mesin Fraise dapat
dijelaskan pada Tabel 1.
Gambar 1. FBD Fraise Machine
4.1.4 Causes and Failure Analysis
Dari kegagalan di tabel FMEA di pilih menjadi 5 kegagalan
kritis yang lebih di prioritaskan antara lain : bearing motor servo
gagal, overheat, v-belt gagal, bearing tailstock gagal, arus tidak kerusakan yaitu scheduled restoration task. Pada scheduled ini
stabil membutuhkan tindakan perawatan yang dapat mengurangi
kemcaetan produksi, biaya perbaikan dan membatasi atau

Mengurangi gangguan-gangguan yang menghambat pelaksanaan


produksi. Sehingga dapat meningkatkan efesiensi

Tabel 2. Causes and Failure Analysis

4.1.5 Analisis Reliability Centered Maintenance


Berdasarkan COFA diperoleh bahwa tindakan yang perlu
dilakukan untuk setiap komponen yang sering mengalami
berkontribusi menyebabkan breakdown 17 kali,
sedangkan komponen spindle sebesar 11 kali dalam kurun
V. KESIMPULAN waktu 3 tahun
Tabel 3. Maintenance Task 2. Berdasarkan hasil analisis Reliability Centered
Maintenance (RCM) kegiatan perawatan yang dilakukan
pada jenis kerusakan adalah preventive maintenance dan
corrective maintenance.

PUSTAKA

[1] Assauri, Sofyan. (1993). Manajemen Produksi dan


Operasi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI.
[2] Moubray, John. (1992). Reliability centered
maintenance.and(2 edition). New York: Industrial press inc..
[3] http://otomotif-macine.blogspot.com/2012/03/mesin-
frais-universal.html
[4] http://perspektif-
biru.blogspot.com/2009/11/mempelajari-cara-kerja-mesin-
Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisa yang telah frais-atau.html
dilakukan pada bab sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan .
sebagai berikut:

1. Hasil pemilihan komponen kritis mesin Fraise dapat


diketahui bahwa komponen lilitan motor servo, pen, v-
belt, bearing tailstock, arus tidak stabil merupakan
komponen kritis yang menjadi penyebab utama dari
masalah breakdown mesin Fraise. Komponen v-belt

Anda mungkin juga menyukai