Ditulis oleh:
Gizi kurang merupakan masalah yang banyak terjadi pada balita karena
pola asuh ibu dan pola makan balita yang salah. Balita dengan gizi kurang
akan mengalami gangguan perkembangan, pertumbuhan dan menurunnya sistem
imunitas sehingga lebih mudah terinfeksi penyakit seperti pneumonia. WHO
mencatat pneumonia telah membunuh 922.000 balita di seluruh dunia pada tahun
2015. Sampai saat ini penanganan pneumonia pada balita rawat jalan bayi
diberikan antibiotik sebagai terapi medis dan RUTF sebagai terapi gizi. Sehingga
diperlukan produk RUTF berbasis lokal dari bahan herbal seperti daun kelor
(Moringa oleifera) yang kaya akan kandungan flavonoid, vitamin, protein,
kalsium, dan nutrisi lainnya. Tujuan penulisan karya tulis ini adalah untuk dapat
digunakan sebagai sarana menuangkan ide dengan memanfaatkan potensi daun
kelor (Moringa oleifera) sebagai bahan suplemen RUTF berbasis lokal sehingga
ide ini mampu mengurangi prevalensi pneumonia akibat gizi kurang pada balita.
Metode penelitian yang digunakan yaitu telaah pustaka dengan melakukan studi
literatur terhadap penyakit pneumonia yang disebabkan oleh gizi kurang pada
balita dan menciptakan inovasi dengan memanfaatkan potensi daun kelor
(Moringa oleifera) sebagai bahan suplemen RUTF berbasis local yang kaya akan
protein, energi, dan mikronutrien untuk anak dengan gizi kurang. RUTF ini
memiliki rasa enak untuk dimakan, kaya akan lipid, dengan komposisi nutrisi
sama dengan RUTF standar. Selain itu penggunaannya tergolong aplikatif untuk
masyarakat. Dan dapat dimanfaatkan sebagai inovasi baru dibidang kedokteran
untuk mencegah pneumonia akibat gizi kurang pada balita dalam upaya
menurunkan angka mortalitas kematian akibat penyakit pneumonia dan
selanjutnya dapat dikembangkan menjadi penelitian yang lebih sempurna.
Keywords: Daun kelor, Flavonoid, Gizi kurang, Pneumonia, RUTF Lokal,
Suplemen.
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah untuk
Lomba Karya Tulis Ilmiah Gagasan Tertulis KKIM 2016 dengan judul
“POKEMONIA: Potensi Daun Kelor (Moringa oleifera) sebagai Bahan Suplemen
RUTF Berbasis Lokal dalam Pencegahan Pneumonia Akibat Gizi Kurang pada
Balita”.
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis banyak mendapat
bimbingan, asuhan, dan dorongan dari berbagai pihak, untuk itu perkenankanlah
penulis mengucapkan terima kasih kepada,
1. Allah SWT
2. Keluarga tercinta, terutama kedua orang tua dan saudara-saudara penulis yang
telah memberikan dukungan, semangat, dan bantuan baik moral, materi,
ataupun spiritual.
3. Fakultas Kedokteran Universitas Lampung dan Endomesium (FK Unila 2015)
sebagai penyelenggara Kreativitas Karya Ilmiah Mahasiswa 2016.
4. Kepada teman-teman CRAN14L (FK Unila 2014) yang telah memberikan
bantuan baik berupa dukungan nyata maupun semangat. Serta pihak lain
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan.
Harapan penulis, karya tulis ilmiah ini dapat digunakan sebagai sarana
menuangkan ide dengan memanfaatkan potensi daun kelor (Moringa oleifera)
sebagai bahan suplemen RUTF berbasis lokal dalam pencegahan pnemonia akibat
gizi kurang pada balita sehingga ide ini mampu memberikan solusi pencegahan
terhadap penyakit pneumonia akibat gizi kurang pada balita.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................i
RINGKASAN...................................................................................................iii
KATA PENGANTAR.......................................................................................iv
DAFTAR ISI.....................................................................................................v
DAFTAR TABEL.............................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ viii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian.........................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian.......................................................................5
BAB II TELAAH PUSTAKA.......................................................................... 6
2.1 Daun Kelor (Moringa Oleifera)..................................................6
2.2 RUTF...........................................................................................8
2.3 Pneumonia...................................................................................9
2.4 Gizi Kurang Balita.......................................................................10
BAB III METODE PENULISAN.................................................................... 12
3.1 Sifat Penulisan............................................................................. 12
3.2 Metode Perumusan Masalah........................................................12
3.3 Kerangka Berpikir....................................................................... 12
3.4 Metode Pengumpulan Data......................................................... 15
3.5 Metode Analisis dan Pemecahan Masalah...................................16
BAB IV ANALISIS DAN SINTESIS.............................................................. 17
4.1 Hubungan Antara Gizi Kurang dan Pneumonia Pada Balita.......17
4.2 Efektifitas RUTF Lokal Dibandingkan dengan RUTF Standar.. 18
4.3 Pengaruh Kandungan Flavonoid Pada Daun Kelor...................21
4.4 Analisis Komposisi RUTF lokal Berbahan Daun Kelor.............22
BAB V SIMPULAN DAN SARAN.................................................................24
4.1 Simpulan......................................................................................24
4.2 Saran............................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................25
LAMPIRAN......................................................................................................29
DAFTAR TABEL
Daun kelor yang kaya akan flavonoid ini sangat baik untuk
meningkatkan imunitas atau sistem kekebalan tubuh. Senyawa
flavonoid yang sangat besar pada daun kelor tersebut dapat
meningkatkan sistem kekebalan tubuh khususnya untuk mengobati
gejala terkait HIV/AIDS.[12] Gejala yang terkait dengan HIV/AIDS
seperti gangguan pada sistem pernapasan biasa menyebabkan
munculnya penyakit pneumonia. Dengan pemberian asupan gizi atau
suplemen seperti vitamin, mineral, protein, kalsium dan nutrsi lainnya
yang terdapat pada daun kelor dapat mencegah kasus gizi kurang pada
balita yang dapat menyebabkan infeksi pernapasan seperti pneumonia.
Sebab senyawa-senyawa yang terkandung pada daun kelor dapat
memperbaiki sistem kekebalan dan sel-sel rusak di dalam tubuh serta
memenuhi kebutuhan gizi yang baik untuk tubuh. Oleh karena itu
peningkatan taraf gizi sangat penting agar sistem imunitas tubuh
meningkat dan dapat mengurangi terjadinya kasus gizi kurang dan
penyakit infeksi pada balita. Selain berfungsi meningkatkan imunitas tubuh
daun ini juga berfungsi sebagai antiinflamasi, antikanker, antibakteri.
Dalam pengobatan tradisional, daun ini juga digunakan untuk mengobati
beberapa penyakit termasuk malaria, demam tifoid, penyakit parasit,
arthritis, penyakit kulit, penyakit genito-kemih, hipertensi dan diabetes.[13]
Multifungsi yang dimiliki pada daun kelor ini berpotensi besar dalam
mencegah timbulnya penyakit pneumonia terutama pada balita. Maka dari
itu dalam karya tulis ilmiah ini dibuat inovasi untuk menggali potensi
daun kelor (Moringa oleifera) yang banyak mengandung senyawa
bioaktif seperti flavonoid dan nutrsi lainnya sebagai bahan suplemen
RUTF berbasis lokal untuk mencegah pneumonia akibat gizi kurang pada
balita. Penggunaan RUTF lokal dengan kandungan nutrisi mirip RUTF
impor akan memberikan efek positif terhadap gizi kurang karena infeksi
pneumonia pada bayi dan lebih tepat sasaran dengan penghematan biaya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat
ditarik rumusan masalah sebagai berikut:
(a) Bagaimana pengaruh gizi kurang terhadap infeksi pneumonia pada
balita?
(b) Bagaimana efektivitas RUTF lokal dibandingkan RUTF standar
untuk mengatasi masalah gizi kurang pada balita?
(c) Bagaimana efektivitas daun kelor (Moringa oleifera) sebagai bahan
suplemen untuk penderita pneumonia?
(d) Bagaimana komposisi bahan dan kandungan nutrisi RUTF lokal yang
tepat sebagai pengganti RUTF standar?
Kerajaan Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Brassicales
Famili Moringaceae
Genus Moringa
2.2 RUTF
Ready-to-Use Therapeutic Food adalah makanan tinggi energi dan
mikronutrien yang memiliki tekstur lembut atau dapat diminum
langsung oleh pasien tanpa dimasak.[7, 8, 9] RUTF paling banyak digunakan
dalam keadaaan darurat untuk meningkatkan gizi pada anak yang
mengalami gizi kurang dan gizi buruk.[8] Terdapat 4 jenis RUTF yaitu
RUSF (Ready-to-Use Supplementary Food) yang dapat langsung
dikonsumsi tanpa penambahan air, RUCF (Ready-to-Use Complementary
Food) yang dapat dikonsumsi dengan sedikit penambahan air, RUF-H
yang digunakan untuk penderita HIV dan FBF (Fortified Blended Foods)
yang mengandung bahan komoditas khusus yang berbeda pada populasi
satu terhadap populasi yang lain.[7]
WHO menerapkan F75 sebagai salah satu RUTF standar untuk
menangani gizi kurang dan gizi buruk. F75 merupakan formula WHO
tanpa menggunakan sereal dengan energi 75 kilokalori per 100 ml, rendah
protein, lemak dan natrium, namun tinggi karbohidrat yang sering diberikan
kepada penderita balita gizi kurang yang dibawa ke rumah sakit karena
mengalami infeksi.[8] RUTF impor berbasis susu dan kacang memiliki harga
yang mahal, hal tersebut karena mahalnya bahan produksi dan biaya
transportasi.[8, 9]
2.3 Pneumonia
Pneumonia adalah infeksi akut pada jaringan paru-paru (alveoli).
Penyakit ini menyebabkan alveolus terisi oleh lendir dan cairan yang
mengganggu pertukaran gas. Pneumonia sering ditandai dengan batuk,
demam tinggi dan kesulitan bernafas.[19] Pneumonia dapat disebabkan
oleh virus, bakteri dan jamur. Bakteri penyebab pneumonia paling banyak
adalah Streptococcus pneumonia dan penyebab utama karena virus
adalah infeksi Respiratory Syncytial Virus (RSV).[3] penularannya paling
sering melalui droplet yang keluar di udara saat penderita batuk atau
bersin. Transmisi pneumonia sering terjadi, namun tidak akan menjadi
pneumonia apabila tidak ada infeksi dan daya tahan tubuhnya kuat.[20]
Tahap Penulisan
Persiapan Pelaksanaan
Perencanaan
Analisis Data
Metode Penulisan
Kesimpulan
Peningkatan
Prevalensi Gizi
Terapi Terapi
Peningkaan Prevalensi
Medis Gizi
Pneumonia
Susu Formula
Antibiotik
Standar WHO
Formula Berbasis
Potensi Daun
Pangan Lokal
Kelor
RUTF Lokal
Dengan kandungan nutrisi pada daun kelor yang tinggi tersebut hanya
dibutuhkan 2 bahan gizi tambahan sebagai sumber lemak dan protein yaitu
daging ayam dan tempe. Dalam pembuatan RUTF lokal bersuplemen daun
kelor ini digunakan bahan dapur umum seperti garam, minyak kelapa,
minyak sayur dan gula pasir. Bahan-bahan tersebut dapat diolah
menggunakan teknik dan alat-alat yang sederhana sehingga dapat digunakan
di daerah dengan alat-alat terbatas.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 SIMPULAN
Dari data-data yang telah diperoleh, penulis menarik simpulan, sebagai
berikut:
(1) Gizi kurang merupakan pemicu terjadinya Infeksi Saluran Pernafasan
Atas (ISPA) yaitu pnemonia karena menurunnya sistem imunitas.
(2) Daun kelor (Moringa oleifera) berpotensi dapat dimanfaatkan sebagai
bahan suplemen RUTF berbasis lokal dalam penatalaksanaan penyakit
pneumonia pada balita akibat gizi kurang.
(3) Kandungan flavonoid dalam daun kelor (Moringa oleifera) berpotensi
untuk dikembangkan menjadi formula berbasis pangan lokal atau
RUTF lokal dalam meningkatkan taraf gizi balita.
5.2 SARAN
Dari penulisan dalam karya tulis ini, saran yang bisa diberikan antara lain :
(1) Dibutuhkan penelitian lebih lanjut terutama untuk mengetahui sejauh
mana efektivitas pemanfaatan daun kelor (Moringa oleifera) sebagai
RUTF lokal dalam penatalaksanaan penyakit pneumonia akibat gizi
buruk pada balita.
(2) Dibutuhkan pengkajian lebih lanjut mengenai efek flavonoid dalam
daun kelor (Moringa oleifera) terhadap pasien penyakit pneumonia
pada balita.
(3) Dibutuhkan pengkajian lebih lanjut mengenai cara dan metode yang
paling efektif dan efisien dalam aplikasi dan pemakaian daun kelor
(Moringa oleifera) sebagai RUTF lokal dalam meningkatkan taraf gizi
balita.
(4) Perlu dilakukan sosialisasi kepada pemerintah, tenaga kesehatan,
peneliti dan industri farmasi dunia mengenai potensi pemanfaatan
daun kelor (Moringa oleifera) sebagai RUTF lokal dalam
penatalaksanaan penyakit pneumonia pada balita.
DAFTAR PUSTAKA
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
1 Nama Institusi SDS SMPN 7 SMAN 3 Kota Jambi
Attaufiq Kota Jambi
Kota Jambi
2 Jurusan IPA
3 Tahun Masuk-Lulus 2002-2008 2008-2011 2011-2014
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidak-
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini
saya buat dengan sebenarnya untuk mengikuti Lomba Kreativitas Karya Ilmiah
Mahasiswa Dies Natalis 14 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2016.
E. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
1 Nama Institusi SD Negeri SMP Negeri SMA Negeri 9 Bandar
1 Beringin 14 Bandar Lampung
Raya Lampung
2 Jurusan IPA
3 Tahun Masuk-Lulus 2003-2009 2009-2012 2012-2014
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidak-
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini
saya buat dengan sebenarnya untuk mengikuti Lomba Kreativitas Karya Ilmiah
Mahasiswa Dies Natalis 14 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2016.
(Agieska Amallia)
KREATIVITAS KARYA ILMIAH MAHASISWA | DIES NATALIS 14 FK UNILA xx
xii