GANGGUAN PENYESUAIAN
Disusun Oleh:
Dokter Muda Stase Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa
Periode 16 Desember 2019 – 20 Januari 2020
Oleh:
Puji dan sukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT atas berkah dan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ilmiah dengan judul
“GANGGUAN PENYESUAIAN” untuk memenuhi tugas ilmiah yang
merupakan bagian dari sistem pembelajaran kepaniteraan klinik, khususnya di
Departemen Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya
Rumah Sakit Ernaldi Bahar Palembang.
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada
dr. Abdullah Sahab, Sp.KJ, MARS selaku pembimbing yang telah membantu
memberikan bimbingan dan masukan sehingga tugas ilmiah ini dapat selesai.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas ilmiah ini masih banyak
terdapat kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, segala saran dan kritik yang
bersifat membangun sangat penulis harapkan. Demikianlah penulisan tugas ilmiah
ini, semoga bermanfaat.
Tim Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...................................................................................................... i
2.1 Definisi
Reaksi maladaptif yang terlihat biasanya signifikan secara klinis dari adanya
gangguan yang bermakna (signifikan) dalam fungsi sosial, pekerjaan, akademis, atau
adanya kondisi distress emosional yang melebihi batas normal. Secara definisi reaksi
maladaptif muncul dalam 3 bulan setelah adanya stressor. Reaksi maladaptif dalam
bentuk gangguan penyesuaian ini, mungkin teratasi bila stressor dipindahkan atau
individu belajar mengatasi stressor. Bila reaksi maladaptif ini berlangsung lebih dari
enam bulan setelah stressor (konsekuensinya) dialihkan, diagnosis gangguan
penyesuaian perlu diubah.1,4
2.2 Epidemiologi
Gangguan penyesuaian adalah salah satu diagnosa gangguan jiwa yang paling
umum untuk pasien yang diawat di rumah sakit terutama pasien dengan masalah
medis dan bedah. Dalam suatu penelitian, 5% orang yang dirawat di rumah sakit
selama periode 3 tahun diklasifikasikan sebagai pasien yang memiliki gangguan
penyesuaian. 50% orang dengan masalah medis tertentu atau stressor telah
didiagnosis dengan gangguan penyesuaian. Selanjutnya 10-30 % pasien rawat rawat
jalan kesehatan mental dan hingga 50% pasien rawat inap rumah sakit umum yang
dirujuk untuk konsultasi kesehatan mental telah didiagnosis dengan gangguan
penyesuaian.1
2.3 Etiologi
DSM-V
309.9 Unspecified
PPDGJ-III:
Intervensi krisis dan menejemen kasus adalah perawatan jangka pendek yang
ditujukan untuk membantu pasien dengan gangguan penyesuaian menyelesaikan
situasi mereka dengan cepat dengan mendukung teknik, saran, jaminan, modifikasi
lingkungan dan bahkan rawat inap (jika perlu). Frekuensi dan lamanya kunjungan
untuk dukungan krisis ini bervariasi, yang menyesuaikan dengan kebutuhan pasien,
sesi harian mungkin diperlukan, kadang-kadang 2-3x/ hari. Fleksibilitas sangat
penting dalam pendekatan ini.1
3) Farmakoterapi
2.7 Prognosis