Simetris Pada Bangunan Gereja
Simetris Pada Bangunan Gereja
DOSEN PEMBIMBING
DISUSUN OLEH
FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK ARSITEKTUR
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga makalah yang berjudul “Simetris Pada Bangunan Gereja” ini tersusun hingga selesai.
Tidak lupa saya mengucapkan begitu banyak terima kasih atas segala bantuan berasal dari pihak
yang telah bersedia berkontribusi bersama dengan mengimbuhkan sumbangan baik anggapan
maupun materi yang telah mereka kontribusikan.
Dan atas bantuan guru dan pembimbing saya semua, yang telah memberikan bantuan
dalam penyusunan makalah ini, maka saya mengucapkan banyak terima kasih.
Karena keterbatasan ilmu maupun pengalaman saya, Saya percaya tetap banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu saya sangat berharap saran dan kritik yang
membangun berasal dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
A. Latar Belakang
Secara umum, sejarah merupakan serangkain kejadian pada masa lampau yang disusun
berdarsakan peninggalan berbagai peristiwa. Dalam dunia pendidikan, kita mengenal
disiplin ilmu sejarah yang merupakan ilmu yang mempelajari segala peristiwa atau
kejadian yang telah terjadi di masa lampau sepanjang kehidupan umat manusia.
Menurut bahasa, pengertian sejarah dibagi menjadi dua yaitu pengertian dalam arti
sempit dan pengertian sejarah dalam arti luas. Dalam arti sempit, sejarah artinya kejadian
atau peristiwa. Sedangkan dalam arti yang luas, sejarah adalah suatu peristiwa manusia
akar dalam realisasi diri dengan kebebasan dan keputusan daya rohani.
Bangunan-bangunan yang ada di seluruh dunia tidak luput dari yang namanya sejarah.
Setiap bangunan pasti memiliki sejarah tersendiri seperti sejarah didirikannya bangunan
tersebut. Begitu pula dengan tatanan komposisi bangunannya pasti ada sejarah dibalik
pemilihannya. Ada bangunan yang simetris dan ada juga yang asimetris. Tentu saja,
setiap tatanan komposisi memiliki makna tersendiri bagi bangunan-bangunan tersebut.
B. Rumusan Masalah
Ada beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai pembatasan dalam
bab isi. Beberapa masalah tersebut antara lain:
A. Tinjauan Pustaka
Simetri berasal dari bahasa Yunani symmetros digunakan dalam bahasa Inggris menjadi
symmetrical, suatu keseimbangan dalam proporsi. Apa sih proporsi? Dari Kamus Besar
Bahasa Indonesia didapat pengertian perbandingan, bagian, perimbangan. Jika ditelusuri
dari asal katanya, kata proporsi diambil dari bahasa Inggris abad pertengahan
proportion digunakan pertama kali pada abad ke-14, suatu hubungan yang harmonis
sebuah elemen baik dengan elemen lain maupun secara keseluruhan.
Vitruvius dan da Vinci memahami pentingnya "proporsi simetris" dalam desain. Seperti
yang ditulis Vitruvius, "di gedung-gedung yang sempurna, bagian yang berbeda harus
memiliki hubungan simetris yang tepat dengan keseluruhan rancangan secara umum."
B. Kerangka Pemikiran
1.1 Pengertian Simetri
Simetri memiliki banyak definisi sesuai dengan bidangnya, seperti definisi simetri di
matematika, logika, fisika, biologi, dan tentunya pada bidang seni dan keahlian. Simetri
didefinisikan sebagai distribusi dan pengaturan komponen yang seimbang dengan bentuk
dan ruang yang setara pada sisi yang berlawanan dari garis pemisah atau bidang, atau
sekitar pusat atau poros.
Simetri telah lama menjadi elemen desain di arsitektur. Baik sadar ataupun tidak,
bentuk simetri mempengaruhi kehidupan manusia dan memiliki tempat khusus pada
pikiran kita semua. Maka tidak aneh jika hasil cipta karya manusia mendapatkan
pengaruh yang besar dari sesuatu yang disebut simetri ini. Mulai dari kuil Parthenon di
Yunani hingga bangunan – bangunan pencakar langit pada abad ke -21, bangunan
rancangan manusia masih (meskipun tidak semua) memperlihatkan bentuk – bentuk
simetris pada elemen – elemen bahkan hingga bentuk keseluruhan. Simetri digunakan
pada banyak desain rencana dasar dari bangunan seperti desain elemen bangunan (pintu,
jendela, dan ornamen).
Simetri terdiri dari dua jenis yaitu simetri Bilateral dan Radial dan umumnya
digunakan dalam arsitektur dengan membuat dua sisi sebagai gambar cerminan satu sama
lain. Simetri dalam arsitektur dapat pada sumbu vertikal (sumbu atas dan bawah) atau
horizontal (melintasi sumbu).
Simetri dalam arsitektur tersirat oleh aksialitas atau sentralitasnya dalam bentuk
bangunan. Arsitektur klasik dan gotik yang monumental sering menggunakan desain
simetris yang menunjukkan stabilitas, keseimbangan, dan kontrol. Namun, elemen-
elemen ini juga membangkitkan harmoni dan keteraturan dalam suatu ruang. Dua jenis
dasar dari Simetri dalam Arsitektur adalah sebagai berikut:
1. Simetri Bilateral
Simetri Bilateral secara umum mengacu pada pengaturan seimbang elemen yang
sama atau setara pada sisi berlawanan dari sumbu garis lurus sehingga hanya satu garis
yang dapat membagi keseluruhan menjadi 2 bagian identik yang esensial.
Gereja Gothic besar ini yang merupakan salah satu ikon London terletak di
sebelah barat Istana Westminster. Gereja ini dibangun pada abad ke-10 dan
sekarang menjadi situs warisan dunia UNESCO.
Simetri bilateral menciptakan organisasi spasial aksial. Ini adalah jenis simetri yang
paling umum digunakan dalam arsitektur dan ditemukan dalam banyak budaya dan
periode waktu, mereka pada dasarnya bagian dari komposisi bentuk cermin satu sama
lain. Ini dapat didasarkan pada organisasi struktural dan juga dalam detail dan permukaan
fasad.
2. Simetri Radial
Simetri Radial mengacu pada pengaturan yang seimbang dari elemen-elemen yang
serupa pada sisi berlawanan dari median axis sehingga hanya satu bidang yang dapat
dibagi menjadi dua bagian yang sama dengan melewati sebuah garis pada sudut mana
saja di sekitar titik pusat atau sepanjang sumbu pusat. Arti simetri radial menyatakan
pusat dan konteks sekitarnya berulang-ulang atau berkelanjutan.
Contoh bangunan simetri radial:
Gereja megah ini didirikan dengan menggambarkan Hati Maria yang Tak
Bernoda. Gereja ini terdiri dari ruang bawah tanah dan kuil dengan bentuk
kerucut yang terdiri dari beton yang mencapai ketinggian 74 meter.
1.3 Cara untuk Menggunakan Simetri dalam Arsitektur
1. Seluruh organisasi bangunan dapat dibuat simetri
simetri penuh
Pada titik tertentu, tata letak yang benar-benar simetris harus menghadapi dan
menyelesaikan asimetri site atau konteks lingkungannya. Di atas adalah contoh sempurna
dari rencana site Gereja Basilika Santo Petrus yang menunjukkan desain simetris bilateral
dalam rencana tersebut, dan juga dalam keseluruhan area site nya seperti yang
ditunjukkan pada gambar.
2. Kondisi simetris dapat terjadi hanya pada sebagian bangunan
simetri sebagian
https://www.romadecade.org/pengertian-sejarah-menurut-para-ahli/#!
https://id.wikipedia.org/wiki/Simetri
Vitruvius. "On Symmetry: In Temples and in the Human Body," Book III, Chapter One, Ten
Books on Architecture translated by Morris Hicky Morgan, 1914, The Project Gutenberg,
http://www.gutenberg.org/files/20239/20239-h/20239-h.htm
https://rumusrumus.com/macam-simetri-bangun-datar/
https://www.arsitur.com/2019/06/simetri-dalam-arsitektur-prinsip-jenis.html
https://britasepuluh.blogspot.com/2018/09/10-gereja-paling-terkenal-di-dunia.html
https://www.brilio.net/rumah/15-desain-gereja-paling-megah-di-seluruh-dunia-ini-bikin-kamu-
kagum-161115z.html
https://www.google.com/search?q=Santuario+Madonna+Della+Lacrime,+Sicily,+Italy+photo&safe=strict
&hl=id&sxsrf=ACYBGNRA1hW-
t6AQkFbyH3UPYp98hTi9lw:1577004106155&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwi41LmM7sjm
AhVbU30KHVTfC7sQ_AUoAXoECB0QAw&biw=1078&bih=518#imgrc=bXv4So6ArEC28M
https://www.google.com/search?q=denah+gereja+basilika+santo+petrus&safe=strict&sxsrf=ACYBGNQF
8JTJcYq4F-
8ArtO6Hne3qUOYvg:1577004837677&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwifpKLp8MjmAhUEO
isKHWBZBbsQ_AUoAXoECCAQAw&biw=1078&bih=518#imgrc=PVMXl6cVm4AXUM&imgdii=kayTttCiqEx
79M