Subsistem Agribisnis Hulu Disebut Juga Subsistem Faktor
Subsistem Agribisnis Hulu Disebut Juga Subsistem Faktor
subsistem pengadaan sarana produksi pertanian. Kegiatan subsistem ini berhubungan dengan
pengadaan sarana produksi pertanian, yaitu memproduksi dan mendistribusikan bahan, alat, dan
mesin yang dibutuhkan usahatani atau budidaya pertanian (on-farm agribusiness). (Saragih: 1998)
Sesuai dengan pengertian, subsistem agribisnis hulu bergerak pada bidang penyediaan sarana
produksi. Terdapat beberapa jenis perusahaan maupun usaha yang bergerak pada subsistem ini,
seperti penyediaan pupuk, benih, pestisida, alat serta mesin pertanian, dan sebagainya. Di
Indonesia, cukup banyak perusahaan atau usaha yang bergerak di bidang ini. Sebagai contoh
perusahaan dalam penyediaan pupuk yaitu PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Kaltim, PT Kujang, PT
Pusri, dan sebagainya. Sedangkan perusahaan dalam penyediaan benih yaitu PT Arindro Utama
Perkasa, PT Sang Hyang Seri, PT Syngenta, dan lain-lain. Sementara itu, perusahaan penyediaan alat
dan mesin produksi seperti PT Putra Andalan Jaya, dan masih banyak yang lainnya.
Tidak hanya itu, perusahaan benih lokal dan pemerintah belum mengadakan penelitian atau
riset lebih lanjut mengenai benih-benih yang diproduksi. Pengembangan terhadap produk
bibit dan benih juga belum dilakukan secara maksimal. Keadaan ini menyebabkan untuk
memperoleh bibit dan benih unggul, petani harus mengeluarkan modal yang lebih besar
untuk membeli bibit maupun benih dari perusahaan benih asing atau impor.
Belum berhenti sampai disitu, benih dan bibit yang dihasilkan oleh perusahaan lokal juga
masih memiliki kualitas yang berada dibawah bibit dan benih dari luar negeri. Hal tersebut
salah satunya dikarenakan kurangnya perhatian pemerintah terhadap perlindungan hukum
bagi perusahaan benih lokal. Selain itu, dibutuhkan juga dukungan dalam melakukan
penelitian untuk menemukan kultivar-kultivar baru yang berkualitas.