Anda di halaman 1dari 11

Katamasa

Stesolid Rectal Tube Suppo, Tablet, & Syrup (Diazepam)


Stesolid adalah obat anticonvulsan, anxiolytic, sedative, relaksan otot dan amnestic yang
mengandung Diazepam. Kegunaan Stesolid adalah untuk mengobati keadaan neurotik,
keadaan psikosomatik, gangguan otot reumatik dan traumatis, gejala penarikan alkohol,
status epileptikus, serta kondisi pre-operasi dan post-operasi. Terdapat Stesolid rectal
tube suppo 10 mg dan 5 mg, Stesolid tablet 2 mg dan 5 mg, Stesolid syrup 2 mg/5mL,
dan Stesolid injeksi.

Stesolid Diazepam diproduksi oleh Actavis. Harga Stesolid rectal tube di kisaran
Rp.27.000 per biji.

Dalam artikel ini kita akan mengenal lebih jauh mengenai obat penenang ini. Stesolid
obat apa, apa manfaat, efek samping, dan mengenal merk-merk paten lain yang
mengandung Diazepam.

Daftar Isi

 Stesolid Obat Apa?


o Zat aktif
o Produsen
o Kandungan
o Bentuk Sediaan
 Ringkasan
 Indikasi dan Kegunaan Stesolid
 Kontraindikasi
 Efek Samping Stesolid
 Peringatan
 Penggunaan Stesolid Untuk ibu hamil atau ibu menyusui
 Interaksi
 Dosis Stesolid
o A. Dosis Stesolid Tablet
o B. Dosis Stesolid Rectal Tube Suppo
o C. Dosis Sediaan Injeksi
 C1. Dosis dewasa untuk Kecemasan (ansietas)
 C2. Dosis dewasa untuk gejala putus alkohol
 C3. Dosis dewasa untuk ICU Agitasi
 C4. Dosis dewasa untuk kekakuan otot (spasme)
 C5. Dosis dewasa untuk premedikasi tindakan endoskopi atau radiologi
 C6. Dosis dewasa untuk status epileptikus
 C7. Dosis dewasa untuk anestesi ringan
 C8. Dosis anak untuk status epileptikus
 C9. Dosis anak untuk Kecemasan (Usia 1 – 12 tahun)
 C10. Dosis anak untuk kekakuan otot (spasme)
 C11. Dosis anak untuk kejang profilaksis
o D. Dosis Stesolid Syrup
o Aturan Pakai Stesolid
 Artikel Pengetahuan Obat lainnya
Stesolid Obat Apa?
Stesolid adalah obat dengan sifat anticonvulsan, anxiolytic, sedative, relaksan otot dan
amnestic. Obat ini mengandung zat aktif Diazepam. Obat ini di produksi oleh
perusahaan farmasi, yaitu, Actavis. Tersedia 6 jenis, yaitu Stesolid rectal tube suppo 10
mg dan 5 mg, Stesolid tablet 2 mg dan 5 mg, Stesolid syrup 2 mg/5mL, dan Stesolid
injeksi.

Zat aktif
Diazepam adalah obat golongan long-acting benzodiazepine dengan sifat anticonvulsan,
anxiolytic, sedative, relaksan otot dan amnestic.

Mekanisme aksi Diazepam adalah dengan cara meningkatkan permeabilitas membran


neuron terhadap ion Cl dengan mengikat reseptor benzodiazepine stereospesifik pada
neuron GABA postsinaptik dengan sistem saraf pusat dan meningkatkan efek
penghambatan GABA yang menghasilkan hiperpolarisasi dan stabilisasi.

Diazepam biasanya digunakan dalam situasi seperti kecemasan, kejang otot, dan sulit
tidur. Diazepam sebaiknya hanya digunakan dalam terapi jangka pendek.

Produsen
Stesolid diproduksi oleh Actavis.

Kandungan
Kandungan Stesolid Tablet adalah :

Per tablet :

 Diazepam 2 mg dan Diazepam 5 mg

Kandungan Stesolid injeksi adalah :

Per 2 mL ampul :

 Diazepam 10 mg

Kandungan Stesolid syrup adalah :

Per 5 mL syrup :

 Diazepam 2 mg

Kandungan Stesolid rectal tube suppo adalah :

Per tube :

 Diazepam 5 mg / 2.5 mL dan Diazepam 10 mg / 2.5 mL

Bentuk Sediaan
Stesolid dijual dengan kemasan :
 Stesolid tablet : Box 10 x 10 tablet 2mg dan box 10 x 10 tablet 5 mg
 Stesolid rectal tube suppo : Dos 5 tube rectal tube 5 mg dan Dos 5 tube rectal tube 10 mg
 Stesolid injeksi : Box 10 x 5 ampul injeksi
 Stesolid syrup : Botol 60 mL sirup

Ringkasan
Berikut tabel yang memuat informasi merk-merk obat yang mengandung Diazepam
secara singkat :
Informasi Obat Diazepam

Golongan G (Dengan resep)

keadaan neurotik, keadaan psikosomatik, gangguan otot reumatik dan


Indikasi
traumatis, gejala penarikan alkohol, status epileptikus

Dosis lihat bagian dosis

Aturan Pakai Dengan atau tanpa makanan

Glaukoma sudut tertutup akut, Depresi sistem saraf pusat, Insufisiensi


Kontraindikasi pernapasan berat atau akut, Sindrom sleep apnea, Miastenia gravis, Gangguan
hati berat, Psikosis parah.

Sediaan tablet 2 mg, 5 mg, injeksi 5 mg/mL

Arrow-Diazepam, Cetalgin, Danalgin, Decazepam, Diazepam generik, Hedix,


Mentalium, Metaneuron, Neo Protal, Neurindo, Neurodial, Neuropyron,
Merk yang
Neuroval, Nozepav, Opineuron, Panstop-T, Potensik, Proneuron, Prozepam,
tersedia
Stesolid, Stesolid Rectal Tube, Trazep, Valdimex, Validex, Valisanbe, Valium,
Vodin

Indikasi dan Kegunaan Stesolid


Sebelum menggunakan obat penenang ini, harus benar-benar sudah mempertimbangkan
potensi manfaat dan risiko yang mungkin terjadi. Gunakan dosis efektif terendah untuk
durasi terpendek yang konsisten dengan tujuan perawatan pasien.

Baca Juga : Sporetik 50, 100, 200 mg Capsul dan Syrup (Cefixime Trihydrate)

Berikut adalah beberapa daftar kegunaan Stesolid :

 Pengobatan jangka pendek pada ansietas atau insomnia (sulit tidur), kejang demam,
kecemasan, dan panik.
 Terapi tambahan untuk mengatasi kejang otot rangka yang disebabkan oleh spasme refleks
patologi lokal.
 Sebagai terapi premedikasi untuk menginduksi sedasi, anxiolysis, atau amnesia sebelum
menjalani prosedur medis tertentu (misalnya, endoskopi).
 Mengatasi gejala putus alkohol akut (agitasi akut, tremor, dan halusinasi).
 Terapi ketergantungan benzodiazepine.
 Membantu proses pengobatan kejang karena overdosis obat atau racun kimia seperti zat
Sarin, VX, atau soman (atau racun organofosfat lainnya), lindane, klorokuin, physostigmine,
atau piretroid.
 Sediaan injeksi intravena Diazepam atau lorazepam adalah obat lini pertama pada
pengobatan status epileptikus.
Kontraindikasi
Obat penenang ini kontraindikasi pada pasien berikut ini :

 Pasien dengan glaukoma sudut tertutup akut.


 Depresi sistem saraf pusat yang sudah ada sebelumnya.
 Koma.
 Insufisiensi pernapasan berat atau akut.
 Sindrom sleep apnea.
 Miastenia gravis
 Gangguan hati berat.
 Psikosis parah.
 Serangan asma akut.
 Trimester pertama kehamilan.
 Bayi prematur atau neonatus.
 Anak <6 bulan (tablet).

Efek Samping Stesolid


Selain memberikan efek yang dibutuhkan, sebagian besar obat dapat menyebabkan
beberapa efek samping yang tidak diinginkan. Meskipun tidak semua efek samping ini
dapat terjadi, penggunaan obat tetap harus dilakukan secara hati-hati. Segera dapatkan
perawatan medis yang sesuai jika efek samping yang parah terjadi.

Berikut adalah beberapa efek samping Stesolid yang bisa terjadi :

 Sedasi, kantuk, ataksia, kelemahan otot, kelelahan, kebingungan, depresi, sakit kepala,
vertigo, amnesia, reaksi paradoks (misalnya kecemasan, halusinasi, insomnia, psikosis,
gangguan tidur), gangguan penglihatan, tremor, bicara cadel atau disartria, eksitasi
paradoks, depresi pernafasan, hipotensi, perubahan libido dan air liur, gangguan
pencernaan, retensi urin atau inkontinensia.
 Nyeri dan tromboflebitis (injeksi).
 Efek samping dengan frekuensi jarang : hipersensitivitas, kelainan darah, penyakit kuning,
peningkatan nilai enzim hati.
 Obat ini dapat meningkatkan risiko kejang bila dipergunakan terlalu sering pada pengidap
epilepsi.
 Penggunaan obat secara jangka panjang dapat mengakibatkan toleransi, ketergantungan,
dan gejala putus obat pada pengurangan dosis.

Peringatan
Waspadai hal-hal di bawah saat menggunakan obat penenang ini :

 Sebelum meminum obat ini, beri tahu dokter atau apoteker jika Anda memiliki riwayat
hipersensitif terhadapnya.
 Sebelum menggunakan obat ini, beri tahu dokter atau apoteker riwayat kesehatan Anda,
terutama : glaukoma sudut terbuka, insufisiensi paru kronik, kelemahan otot, perubahan
otak organik terutama arteriosklerosis, gangguan kepribadian, fobia atau keadaan obsesif,
psikosis kronis, gangguan ginjal dan hati.
 Hati-hati menggunakan obat ini pada pasien dengan riwayat depresi atau kegelisahan yang
terkait dengan depresi terutama dengan perilaku bunuh diri atau agresif. (Baca : Cara
Mengatasi Depresi dengan Mudah).
 Htai-hati menggunakan obat ini pada pasien dengan riwayat kecanduan narkoba dan
alkohol.
 Stesolid hanya digunakan secara jangka pendek untuk menghindari withdrawal syndrome
dan ketergantungan. Penghentian pengobatan dilakukan secara bertahap sesuai petunjuk
dokter.
 Stesolid bisa menyebabkan kantuk. Jangan mengemudi atau mengoperasikan mesin yang
membutuhkan konsentrasi tinggi.
 Pasien yang memiliki gangguan hati atau ginjal harus hati-hati menggunakan obat ini.
 Pasien lanjut usia dan pasien yang lemah secara fisik, harus menggunakan dosis efektif
terkecil untuk mencegah pengembangan ataksia.
 Penderita hipertrofi prostat atau miastenia gravis tidak disarankan menggunakan obat ini.
 Pasien lansia lebih rentan mengalami efek samping obat ini, terutama gangguan
pencernaan, dan gangguan ginjal.
 Gunakan dosis efektif yang paling rendah untuk pasien dengan insufisiensi pernapasan
kronis, karena risiko mengalami depresi pernapasan.
 Diazepam tidak direkomendasikan untuk pengobatan pasien psikotik dan tidak boleh dipakai
sebagai pengganti perawatan yang tepat.
 Penghentian obat secara mendadak setelah penggunaan jangka panjang berpotensi
berbahaya.
 Reaksi kejiwaan dan paradoks bisa terjadi akibat penggunaan obat-obat golongan
benzodiazepine. Segera hentikan pengobatan bila ini terjadi.
 Beritahu dokter jika Anda hamil, atau berencana untuk hamil dalam waktu dekat.
 Beritahu dokter jika Anda sedang menyusui.

Baca Juga : Ponsamic 500 (Mefenamic Acid) : Info Lengkap

Penggunaan Stesolid Untuk ibu hamil atau ibu menyusui


Menurut FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat), Diazepam masuk
obat kategori D dengan penjelasan sebagai berikut :

Terbukti beresiko terhadap janin manusia berdasarkan bukti-bukti empiris yang


didapatkan dari investigasi, pengalaman marketing maupun studi terhadap manusia.
Namun jika potensi keuntungan bisa dijamin penggunaan obat pada ibu hamil bisa
dilakukan meskipun potensi risiko sangat besar.

Seperti obat golongan benzodiazepin lainnya, diazepam bersifat lipofilik dan cepat
menembus membran. Akibatnya, Diazepam dapat menyeberang ke plasenta dengan
serapan obat yang signifikan.

Data tentang risiko malformasi kongenital setelah penggunaan diazepam pada


kehamilan sangat dikacaukan oleh teknik penelitian yang digunakan dalam sebagian
besar studi yang tersedia. Karena itu, bukti yang ada saling bertentangan; dengan
beberapa penelitian yang lebih dahulu menunjukkan kemungkinan peningkatan risiko
malformasi kongenital, termasuk celah orofasial dan malformasi jantung. Namun
penelitian terbaru, studi yang dirancang lebih baik, telah gagal mengidentifikasi asosiasi
tersebut. Di mana penggunaan diazepam yang dapat dibenarkan secara klinis pada
trimester pertama dapat dipertimbangkan, idealnya setelah diskusi mengenai data ini
dengan pasien. Dosis efektif terendah harus digunakan dan hanya selama dianggap perlu
secara klinis. Efek potensial dari penggunaan diazepam pada setiap tahap kehamilan
pada hasil perkembangan saraf janin tidak diketahui. (sumber : penggunaan diazepam
selama kehamilan).

Penggunaan Diazepam pada akhir kehamilan, apalagi dengan dosis tinggi, bisa
mengakibatkan sindrom bayi floppy, hipotonia, keengganan untuk mengisap, sianosis,
hipotermia, dan depresi pernafasan moderat.

Peningkatan risiko malformasi kongenital yang terkait dengan penggunaan obat


penenang ringan (Chlordiazepoxide, diazepam dan meprobamate) selama trimester
pertama kehamilan telah ditemukan dalam beberapa penelitian. Oleh sebab itu sebaiknya
penggunaan Stesolid untuk ibu hamil terutama pada trimester pertama harus dihindari.

Obat ini hanya direkomendasikan untuk digunakan selama kehamilan hanya jika tidak
ada alternatif dan manfaatnya lebih besar daripada risikonya.

Beberapa ahli merekomendasikan : Penggunaan dikontraindikasikan pada pasien wanita


yang merencanakan kehamilan atau selama kehamilan kecuali ada alasan kuat.

Diazepam masuk ke dalam air susu ibu (ASI). Jangan menggunakan Stesolid untuk ibu
menyusui.

Interaksi
Interaksi dengan obat lain dapat mengubah cara kerja obat atau meningkatkan risiko
terjadinya efek samping yang serius. Beritahu dokter dan apoteker tentang obat apa saja
yang sedang Anda konsumsi. Jangan memulai, menghentikan, atau mengubah dosis obat
apa pun tanpa persetujuan dokter Anda.

Berikut interaksi obat yang mungkin terjadi :

 Dapat secara signifikan meningkatkan efek depresi sistem saraf pusat jika digunakan dengan
antivirus (misalnya. Amprenavir, ritonavir).
 Dapat meningkatkan efek depresan sistem saraf pusat jika digunakan dengan anestesi,
analgesik narkotik, antidepresan, antipsikotik, ansiolitik, antiepilepsi, antihistamin,
antihipertensi, relaksan otot (misalnya. Tizanidine, baclofen), nabilone.
 Dapat mengurangi klirens jika digunakan dengan antibakteri yang mengganggu metabolisme
oleh enzim hati (misalnya. Isoniazid dan erythromycin), OC, cimetidine, omeprazole.
 Dapat meningkatkan klirens jika digunakan dengan antibakteri yang dikenal sebagai
penginduksi enzim hati (misalnya. Rifampicin).
 Dapat meningkatkan kadar serum jika digunakan dengan disulfiram.
 Dapat mengurangi klirens jika digunakan dengan digoxin.
 Dapat mengurangi efek terapi jika digunakan dengan teofilin.
 Terjadi kemunduran parkinsonisme reversibel jika digunakan dengan levodopa.

Dosis Stesolid
Berikut adalah dosis Stesolid yang lazim digunakan :

A. Dosis Stesolid Tablet

 Dewasa : 2-10 mg, 3 x sehari.


 Anak 6-14 tahun : 2-4 mg, 3 x sehari.
 Anak <6 tahun : 1-2 mg, 3 x sehari.

B. Dosis Stesolid Rectal Tube Suppo

 Anak usia 6-12 tahun : tiap pemberian 10 mg.


 Anak usia 1-5 tahun : tiap pemberian 5 mg.
 Dewasa : tiap pemberian 10 – 20 mg.
 Usia lanjut : 1-2 x sehari 2 – 2.5 mg.

C. Dosis Sediaan Injeksi


Berikut adalah dosis Stesolid injeksi untuk masing-masing indikasi :

C1. Dosis dewasa untuk Kecemasan (ansietas)

 Intramuskular atau intravena : 2 – 5 mg (kecemasan moderat) atau 5 – 10 mg (kecemasan


berat) dalam dosis tunggal. Jika diperlukan, dapat diulangi setelah 3 – 4 jam.

Baca Juga : Soltralin 500 (Tetracycline HCl) : Info Lengkap

C2. Dosis dewasa untuk gejala putus alkohol

 Intramuskular atau intravena : 5 – 10 mg 1 x. Jika diperlukan, dapat diulangi setelah 3 – 4


jam.

C3. Dosis dewasa untuk ICU Agitasi

 Dosis awal : 0.02-0.08 mg / kg intravena dalam 2 – 5 menit setiap 0.5 – 2 jam untuk agitasi
akut.
 Dosis pemeliharaan : 0.4-0.2 mg / kg BB / hari dengan infus intravena kontinyu.

C4. Dosis dewasa untuk kekakuan otot (spasme)

 Intramuskular atau intravena : 5 – 10 mg sebagai dosis awal, kemudian 5 – 10 mg setelah 3 –


4 jam, jika diperlukan.
 Untuk tetanus, dosis yang lebih besar mungkin diperlukan.

C5. Dosis dewasa untuk premedikasi tindakan endoskopi atau radiologi

 Intravena : 10 – 20 mg, sesuai keperluan untuk menghasilkan efek sedasi yang diinginkan
pada beberapa pasien.
 Intramuskular : 5 – 10 mg, 30 menit sebelum prosedur dilakukan.

C6. Dosis dewasa untuk status epileptikus

 Intravena atau intramuskular : dosis awal 5 – 10 mg. Dapat diulang dengan interval 10 – 15
menit sampai dosis maksimum 30 mg. Jika diperlukan, bisa diulang lagi setelah 2 – 4 jam.
C7. Dosis dewasa untuk anestesi ringan

 Premedikasi untuk anestesi : 10 mg, intramuskular, 1 – 2 jam sebelum operasi.

C8. Dosis anak untuk status epileptikus

 Bayi usia > 30 hari dan anak usia < 5 tahun : intravena lambat 0.2 – 0.5 mg setiap 2 – 5 menit
sampai total dosis maksimum 5 mg. Ulangi setelah 2 – 4 jam jika perlu.
 Anak-anak usia ≥ 5 tahun : intravena lambat 1 mg setiap 2 – 5 menit sampai maksimum 10
mg. Ulangi setelah 2 – 4 jam jika perlu.

C9. Dosis anak untuk Kecemasan (Usia 1 – 12 tahun)

 Intramuskular : 0.04-0.3 mg / kg BB setiap 2 – 4 jam sesuai kebutuhan, sampai maksimum


0.6 mg / kg BB dalam 8 jam.

C10. Dosis anak untuk kekakuan otot (spasme)

 Anak usia 1 – 12 tahun : Intramuskular : 0.04-0.3 mg / kg BB setiap 2 – 4 jam sesuai


kebutuhan, sampai maksimum 0.6 mg / kg BB dalam 8 jam.

C11. Dosis anak untuk kejang profilaksis

 Anak uisa 1 – 12 tahun : Intramuskular : 0.04-0.3 mg / kg BB setiap 2 – 4 jam sesuai


kebutuhan, sampai maksimum 0.6 mg / kg BB dalam 8 jam.

Catatan :

 Stesolid injeksi intravena harus diberikan secara perlahan-lahan selama 2 – 5 menit.


Maksimum laju injeksi 5 mg / menit untuk orang dewasa dan 1 – 2 mg / menit untuk bayi
dan anak-anak.

D. Dosis Stesolid Syrup

 Anak usia sampai 6 tahun : 3 x sehari 1-2 mg.


 Anak usia 6-14 tahun : 3 x sehari 2-4 mg.
 Dewasa :dosis lazim 3 x sehari 2-5 mg. Bila perlu dosis dapat ditingkatkan menjadi 3 x sehari
10 mg.

Aturan Pakai Stesolid

 Baca Panduan Pengobatan yang disediakan oleh apoteker Anda sebelum Anda mulai
menggunakan obat penenang ini. Jika Anda memiliki pertanyaan, tanyakan kepada dokter
atau apoteker Anda.
 Dosis didasarkan pada kondisi medis Anda dan respons terhadap pengobatan. Jangan
menambah dosis atau minum obat ini lebih sering daripada yang diarahkan.
 Stesolid membuat Anda mengantuk dan penurunan konsentrasi. Oleh karena itu, jangan
mengemudi atau mengoperasikan mesin yang membutuhkan konsentrasi tinggi selama
pengobatan.
 Jika digunakan secara jangka panjang, obat ini dapat menyebabkan ketergantungan fisik
atau psikologis.
 Gunakan obat ini secara teratur untuk mendapatkan manfaat maksimal. Ingat untuk
menggunakannya pada waktu yang sama setiap hari.
 Jangan menghentikan pemakaian obat ini secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter
untuk menghindari withdrawal syndrome.
 Katakan kepada dokter jika kondisi Anda memburuk.

Artikel Pengetahuan Obat lainnya

 Vitamin D
 Guaifenesin
 Omeprazole
 Thiamphenicol
 Methylprednisolone
 Cotrimoxazole
 Bromelain enzyme
 Ambroxol
 Acetylcysteine
 Mefenamic acid
 Dimenhydrinate
 Meloxicam
 Ibuprofen
 Naproxen

Stesolid tablet, Stesolid syrup, Stesolid rectal tube suppo, dan Stesolid injeksi adalah
obat yang hanya bisa didapatkan dengan resep dokter. Jangan menggunakan obat ini
melebihi dosis dan durasi yang telah diresepkan oleh dokter. Penggunaan yang
berlebihan tidak akan meningkatkan manfaat obat ini namun justru akan meningkatkan
efek sampingnya.

Sharing is caring

Categories: Kesehatan, Obat

Tags: Obat, obat penenang

Artikel Terkait
Zyloric 100 & Zyloric 300 (Allopurinol) : Info Lengkap

Mefentan 500 mg (Mefenamic Acid) : Info Lengkap

A-B Vask 5 & A-B Vask 10 (Amlodipine besylate) : Info Lengkap

Pirocam (Piroxicam 20 mg) Kapsul : Info Lengkap


Katamasa
Back to top

Anda mungkin juga menyukai