Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN LANSIA

CISARANTEN WETAN DI RT. 03 RW. 02


KECAMATAN CINAMBO

I. PENGKAJIAN
A. Struktur dan Sifat Keluarga
Nama Kepala Keluarga : Ny. A
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Suku Bangsa : Sunda
Umur : 65 th
Pekerjaan : Tidak bekerja
Alamat : Cisaranten Wetan RT. 03 RW. 02

1. Daftar anggota keluarga


HUBUNGAN L/
NO NAMA UMUR PENDIDIKAN PEKERJAAN
KELUARGA P
1. Ny.A Kepala Rumah P 65 th SD Tidak Bekerja
Tangga

Genogram

Keterangan :

1
: Perempuan
: Laki-laki
: Meninggal Dunia
: Klien
: Tinggal Serumah
: Garis Menikah
: Garis Keturunan

2. Sifat Keluarga :
a. Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan berada pada Ny. A, sebagai kepala
keluara sifat keputusannya menyangkut segala hal, namun
keputusan tidak terlepas dari musyawarah dengan keluarga.
b. Kebiasaan hidup sehari-hari
1) Istirahat dan tidur
Pemenuhan kebutuhan akan istirahat dan tidur selama
ini mengalami kesulitan atau hambatan.
Kebiasaan tidur pada malam hari mulai jam
22.00-04.30 WIB Ny. A sering terbangun pada malam
hari untuk BAK. Tidur siang 1-2 jam dalam sehari.
2) Kebiasaan makan
Ny. A memiliki kebiasaan makan dengan frekuensi
tiga kali sehari dengan kondisi makan seadanya
karena ia hanya mengandalkan dari anaknya saja.
Contoh menu : Nasi, ikan, tempe, tahu, lalap,sayur.
3) Personal hygiene
Pada waktu dikaji kunjungan keadaan rambut Ny. A
dalam keadaan bersih, kebiasaan membersihkan
rambut rata-rata dua kali seminggu dengan
menggunakan shampo, kebiasaan membersihkan
tubuh dilakukan dengan baik termasuk mandi 2x
sehari menggosok gigi menimal 2x sehari.

2
4) Sarana hiburan keluarga
Kebiasaan untuk berlibur pekan tidak pernah
dilakukan oleh keluarga. Kondisi perekonomian yang
sederhana. Keluarga hanya mendapatkan hiburan
hanya menonton TV dan biasa berkumpul dengan
keluarga dan cucunya.
5) Eliminasi
Keluarga biasa BAB 1 x sehari dan BAK 12 x sehari,
BAK saat tidur di malam hari menggangu aktivitas
klien.
6) Aktivitas sehari-hari
Keluarga beraktivitas sesuai dengan peran, Ny. A
sehari-hari sebagai ibu rumah tangga.
7) Bahaya kecelakaan
Lingkungan sekitar Ny.A sangat padat apabila turun
hujan lingkungan sekitar tampak becek sehingga
dapat menimbulkan kecelakaan.
8) Sarana komunikasi dan transportasi
Penghubung komunikasi pada keluarga Ny. A adalah
komunikasi langsung untuk menyampaikan maksud
dan tujuan. Sarana transportasi yang digunakan adalah
angkutan umum.
9) Fasilitas pelayanan kesehatan
Jarak antara rumah dengan puskesmas + 3 km. Klien
rutin hadir dalam kegiatan prolanis untuk mengecek
kesehatannya.

B. Fakktor Sosial, Budaya dan Ekonomi


1. Data sosial

3
Dalam keluarga, meskipun kadang-kadang terjadi perselisihan
antar anggota keluarga, namun antara anggota keluarga dengan
tetangganya (lingkungan sekitar) belum pernah terjadi
perselisihan di dalam masyarakat Ny.A tidak aktif dalam
kegiatan di masyarakat dikarenakan klien post operasi mata
seblah kanan dan disarankan oleh dokter untuk tidak bepergian
selama 2 bulan.
2. Data budaya
Ny.A dan keluarganya merupakan suku Sunda, di dalam
kehidupannya sehari-hari biasa melaksanakan adat Sunda yang
menjunjung tinggi nilai sopan santun dan rendah hati.
3. Data ekonomi
a) Pekerjaan
Ny.A sudah tidak bekerja lagi karena sering sakit-sakitan
tetapi anaknya yang bekerja untuk memenuhi
kebutuhannya.
b) Penghasilan
Sebagai sumber penghasilan dalam keluarga berasal dari
anaknya. Penghasilan perbulan yang diperoleh dari anaknya
yaitu sekitar + Rp. 140.000 rupiah/bulan.
c) Penentuan keuangan keluarga
Keuangan Ny. A berasal dari anak-anaknya karena klien
sudah tidak dapat bekerja.
d) Pemenuhan kebutuhan
Listrik : Rp. 30.000
Memasak : Rp. 90.000
Lain-lain : Rp. 20.000 +
Jumlah : Rp. 140.000

Semua penghasilan dan pengeluaran tersebut biasa


bertambah dan berkurang sesuai dengan keadaan.
e) Simpanan Keluarga

4
Ny.A mengatakan tidak mempunyai simpanan uang karena
penghasilan yang didapatkan dari anaknya setiap bulan pas-
passan untuk biaya hidup sehari-hari.

4. Data spiritual
Semua anggota keluarga menganut agama Islam dan menurut
pengakuan Ny.A jarang dilaksanakan shalat berjamaah di rumah
karena kesibukan masing-masing anggota keluarga Ny.A
meyakini bahwa penyakit yang dideritanya sekarang merupakan
ujian dari Allah SWT.
5. Peranan masing-masing anggota keluarga
a. Ny.A
Peran Ny.A sudah mencakup peran formal maupun peran
informal yaitu sebagai kepala keluarga namun tidak
semuanya karena keadaannya yang lemah yaitu sebagai ibu
tanpa pemberi nafkah.

C. Faktor Lingkungan
1. Perumahan
a. Status rumah : Milik pribadi
b. Bentuk bangunan : Rumah
c. Luas bangunan : 6 x 6 m2
d. Penerangan : Pada waktu pagi hari penerangan di
rumah kurang karena sinar matahari
tidak dapat masuk secara maksimal ke
dalam rumah, tetapi pada sore hari
penerangan agak gelap karena hanya
mempergunakan lampu.
e. Lantai : Lantai rumah terbuat dari ubin dan
lantai tampak bersih.
f. Atap : Untuk seluruh ruangan, atap rumah
ditutup dengan baik dan bagian luarnya
ditutupi oleh genteng.

5
g. Ventilasi : Sirkulasi udara kurang karena tidak
terdapat jendela dan rumah
keadaannya sempit.
h. Jumlah ruangan : Terdiri dari 5 ruangan yaitu 2
ruangan kamar, 1 buah ruang tamu, 1
ruangan dapur dan 1 kamar mandi.
2. Pembuangan sampah
Keluarga Ny.A biasanya membuang sampah ke tempat sampah
dan ada pengangkut sampah pada hari tertentu.
3. Pembuangan air limbah
Air limbah di buang ke solokan jaraknya + 9 m dari rumah.
4. Jamban atau WC keluarga
Jamban yang dipergunakan oleh keluarga Ny.A adalah WC septik
tank. Jarak dari WC ke sumber air + 10m. keluarga mempunyai
jamban atau WC yang terletak di dalam rumah.
5. Lingkungan rumah
Letak rumah Ny.A sisi kanan maupun sisi kiri menempel ke
rumah tetangga, keadaan lingkungan dalam dan luar rumah Ny.A
cukup bersih.

Denah Rumah

6
KETERANGAN :
G A : Ruang Tamu
C F
B : Ruang Keluarga
D
C : Kamar Tidur
D : Kamar Tidur
B
E : Kamar Mandi
F : Dapur

6. Lokasi tempat tinggal


Lokasi tempat tinggal keluarga Ny.A berada di wilayah Gang
Ma’aruh RT. 03 RW. 02 Kelurahan Cisaranten Wetan, Kecamatan
Cinambo dengan perkampungan yang cukup padat.

7. Sarana dan sanitasi lingkungan


Sumber air berasal dari sumur gali yang dipergunakan untuk
pribadi, sumber air tersebut biasa secara makroskopis air terlihat
bersih, tidak berwarna dan tidak berbau.

D. Riwayat Fisik
Dari pemeriksaan fisik terhadap Ny.A dengan prinsip pemeriksaan
fisik “Head To toe”, didapatkan, Ny.A:
Keadaan umum :
 Kesadaran : Compos metis
 TTV : TD : 120/80 mmHg
N : 80x/menit
R : 20x/menit
S : 36,5 0C
 Kepala : Kulit kepala tidak ada lesi,
rambut putih (beruban).

7
 Mata : Konjungtiva tidak anemis,
sklera tidak ikterik
 Hidung : Bentuk lubang hidung tidak
simetris, tidak ada nyeri tekan.
 Mulut dan gigi : Lesi pada bibir tidak ada, gigi
sudah ada yang tanggal dan kemampuan
mengunyah sudah berkurang.
 Leher : Tidak ada pembesaran
kelenjar getah bening, tidak ada peningkatan
vena jugularis.
 Thorak dan paru : Bunyi nafas vaskuler, bentuk
simetris.
 Jantung : Bunyi jantung reguler, tidak
ada bunyi tambahan.
 Abdomen : Bentuk buncit, bising usus
8x/menit, konsistensi lunak.
 Ekstremitas : ROM tidak ada hambatan,
tidak ada pembesaran vena pada kaki, reflek
patela (+) reflek achieles (+). Terdapat bekas
luka pada tangan kiri, punggung dan jari
tangan kanan, kaki kanan dan kaki kiri.

E. Riwayat Kesehatan
Ny.A mengatakan bahwa ia memiliki penyakit gula (Diabetes Melitus)
sejak 5 tahun yang lalu tapi saat diperiksa di prolanis gula darah puasa
klien adalah 100 Mg/dL dan memiliki riwayat operasi mata kanan pada
tangga 17 Desember 2019.

8
PENGKAJIAN FISIK KLIEN GERONTIK

Identitas diri
Nama Lansia : Ny. A
Umur : 65 tahun
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Suku Bangsa : Sunda
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Alamat : RT.03 RW.02 Cisaranten Wetan

NO INTEGUMEN YA TIDAK
1 Lesi √
2 Prioritas √
3 Perubahan pigmentasi √
4 Perubahan nyeri √
5 Perubahan tekstur √
6 Sering memar √
7 Perubahan rambut √
8 Perubahan kuku √
9 Pembenjolan tulang kaki √

NO HEMOPOETIK YA TIDAK
1 Perdarahan atau memar abnormal √
2 Pembengkakan kelenjar limfe √
3 Enemia √
4 Riwayat transfusi darah √

NO PERKEMIHAN YA TIDAK
1 Disuria √
2 Frekuwensi √
3 Menetes √
4 Ragu-ragu √
5 Dorongan √
6 Hematuria √
7 Poliuria √
8 Nokturia √
9 Implementasi √
10 Inkonentia √
11 Batu √
12 Infeksi √

9
NO MUSKULOSKELETAL YA TIDAK
1 Nyeri persendian √
2 Kekakuan √
3 Pembengkakan sendi √
4 Defarmitos √
5 Spasme √
6 Kelemahan otot √
7 Masalah cara berjalan √
8 Nyeri pinggang √
9 Protesi √

NO SISTEM SARAF PUSAT YA TIDAK


1 Sakit kepala √
2 Kejang √
3 Sinkope √
4 Paralisis √
5 Paresis √
6 Masalah koordinasi √
7 Tremor atau spasme √
8 Parestesia √
9 Cedera kepala √
10 Masalah memori √

NO SISTEM ENDOKRIN YA TIDAK


1 Intoleransi panas √
2 Intoleransi dingin √
3 Goitar √
4 Pigmentasi kulit √
5 Perubahan rambut √
6 Poliphagia √
7 Polidipsi √
8 Poliuri √

NO SISTEM PERNAFASAN YA TIDAK


1 Batuk √
2 Sesak nafas √
3 Hemothy √
4 Sputum √
5 Mengi √
6 Alergi pernafasan √

NO SISTEM CARDIOVASKULER YA TIDAK


1 Nyeri dada √

10
2 Palpitasi √
3 Sesak nafas √
4 Dispnao deffort √
5 Dispnoe noktural √
6 Orthopnoe √
7 Murmur √
8 Edema √
9 Varises √
10 Perestesia √
11 Perubahan warna kulit √

NO SISTEM GASTROINTESTERNAL YA TIDAK


1 Disphagia √
2 Nyeri ulu hati √
3 Mual atau muntah √
4 Hematenusis √
5 Perubahan nafsu makan √
6 Intoleransi makanan √
7 Ikterus √
8 Diare √
9 Konstipasi √
10 Perdarahan rectum √
11 Haemaroid √

NO KEPALA YA TIDAK
1 Sakit kepala √
2 Timgkat trauma √
3 Pusing √
4 Gatal kulit kepala √

NO MATA YA TIDAK
1 Perubahan penglihatan √
2 Kaca mata √
3 Air mata berlebihan √
4 Prupritus √
5 Bengkak √
6 Diplohia √
7 Pandangan kabur √
8 Fotophabia √
9 Riwayat infeksi √

NO TELINGA YA TIDAK
1 Perubahan pendengaran √
2 Keluaran √
3 Teritus √

11
4 Vertigo √
5 Sensitifitas pendengaran √
6 Riwayat infeksi √
7 Alat-alat protesa √

NO MULUT DAN TENGGOROKAN YA TIDAK


1 Sakit tenggorok √
2 Nyeri ulkus √
3 Sesak √
4 Perubahan suara √
5 Kesulitan menelan √
6 Perdarahan gusi √
7 Caries √

NO LEHER YA TIDAK
1 Kekakuan √
2 Nyeri √
3 Benjolan atau mossa √
4 Keterbatasan gerak √

F. Pengkajian Psikososial
1. Psikososial
Klien bersosialisasi dengan anak, cucu dan tetangga yang
rumahnya berdekatan.
2. Identifikasi masalah emosional
Klien tidak mengalami masalah emosional
3. Spiritual
Kien menganut agama Islam, klien menjalan ibadah yang 5
waktu.

PENGKAJIAN PADA AKTIVITAS KEHIDUPAN SEHARI-HARI

1. Mint Mental State Exam (MMSE)

12
ANALISA DATA
Nama : Ny. A
Umur : 65 tahun
NO DATA MASALAH
1 DS : Kesiapan
 Ny.A mengatakan
meningkatkan
dirinya mempunyai
penyakit gula sejak 5 pengetahuan
tahun yang lalu.
 Ny.A mengatakan
masih mengkomsumsi
kopi sachet.
DO :
 Terdapat banyak bekas
luka pada lubang hidung,
tangan kiri, telapak
tangan kanan, kaki kiri
serta di kaki kanan.

TD : 120/80 mmHg
N : 80x/menit
R : 20x/menit
S : 36,50C
GDS : 100 mg/dL

Gangguan pola tidur


2 DS :
 K
lien mengatakan sering
terbangun untuk BAK saat
tidur di malam hari
 K
lien mengatakan kesulitan
tidur kembali jika sudah
terbangun

DO :
 K
lien tidur malam 6 jam dan
sering terbangun

13
Diagnosa keperawatan
1. Kesiapan keluarga meningkatkan pengetahuan tentang penyakit
Diabetes Melitus.
2. Gangguan pola tidur.

A. SKORING DAN PRIORITAS MASALAH


KRITERIA Skor Bobot Perhitungan PEMBENARAN
a. Sifat masalah 1 1 1/3x1 Adanya ancaman
1. Actual (3)
kesehatan tetapi
2. Resiko tinggi (2)
3. Potensial (1) tidak perlu
ditangani segera
b.Kemungkinan 2 2/2x2
masalah dapat Membawa Ny. A
diubah 2 ke pelayanan
1. Tinggi (2)
untuk
2. Sedang (1)
3. Rendah (0) mendapatkan
2 2/3x1
pengobatan dan
c. Potensi untuk
perawatan
mencegah masalah
1. Mudah (3)
Pencegahan bisa
2. Cukup (2)
3. Tidak dapat (1) dilakukan dengan
2 1 2/2x1
menjaga pola
d. Menonjolnya
hidup dan pola
masalah
makan
1.Masalah dirasakan
dan perlu penanganan Ny. A menerima
segera (1) keadaannya saat
1
2. Masalah dirasakan, ini
tidak perlu ditangani
segera (2)
3. Masalah tidak
dirasan (0)
1.
Total skor 4

14
B. SKORING DAN PRIORITAS MASALAH
KRITERIA Skor Bobot Perhitungan PEMBENARAN
a. Sifat masalah 3 1 3/3x1 Adanya ancaman
1. Actual (3)
kesehatan tetapi
2. Resiko tinggi (2)
3. Potensial (1) tidak perlu
ditangani segera
b.Kemungkinan 1 1/2x1
masalah dapat Membawa Ny. A
diubah 2 ke pelayanan
1. Tinggi (2)
untuk
2. Sedang (1)
3. Rendah (0) mendapatkan
2 2/3x1
pengobatan dan
c. Potensi untuk
perawatan
mencegah masalah
1. Mudah (3)
Pencegahan bisa
2. Cukup (2)
3. Tidak dapat (1) dilakukan dengan
2 1 2/2x1
menjaga pola
d. Menonjolnya
hidup dan pola
masalah
makan
1.Masalah dirasakan
dan perlu penanganan Ny. A menerima
segera (2) keadaan saat ini
1
2. Masalah dirasakan,
tidak perlu ditangani
segera (2)
3. Masalah tidak
dirasan (0)
2.
Total skor 3.17

15
RENCANA KEPERAWATAN

N DIAGNOSA PERENCANAAN
IMPLEMENTASI EVALUASI
O KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONALISASI
1 DS : Setelah 1x pertemuan Berikan pendidikan Klien dapat Memberikan  Gula darah
 Ny.A klien mengerti tentang kesehatan kepada mengetahui dan pendidikan kesehatan dalam batas
mengatakan penyakit diabetes klien tentang mengerti tentang kepada klien tentang normal.
dirinya melitus. pengertian, penyebab, perawatan diabetes pengertian,  Klien dapat
mempunyai tanda dan gejala dan mellitus dan penyebab,tanda dan mengulang
penyakit gula komplikasi diabetes menerapkan dalam gejala dan komplikasi apa yang
sejak 5 tahun yang melitus. kehidupan sehari- diabetes melitus. telah
lalu. hari. perawat
 Ny.A sampaikan
mengatakan masih saat penkes.
mengkomsumsi
kopi sachet.
DO :
 Terdapat banyak
bekas luka pada
tangan kiri,
telapak tangan
kanan, kaki kiri
serta di kaki
kanan.

TD : 120/80 mmHg

16
N : 80x/menit
R : 20x/menit
S : 36,50C
GDS : 100 mg/dL

2 DS : Setelah dilakukan  Kaji penyebab  Dengan  Mengkaji  Klien


 asuhan keperawatan gangguan pola mengetahui penyebab mengtakan
Klien mengatakan
dalam 3×24 klien tidur klien penyebab gangguan pola BAK pada
sering dapat mencukupi waktu  Anjurkan
terbangun klien gangguan pola tidur klien malam hari
untuk BAK saat istirahat dan tidurnya untuk membatasi tidur sebagai  Menganjurkan mulai
tidur di malam hari asupan cairan indikator untuk klien untuk berkurang
 ketika hendak menentukan membatasi asupan  Klien
Klien mengatakan tidur intervensi yang cairan ketika mengtakan
kesulitan tidur  Anjurkan kepada akan dilakukan. hendak tidur bisa tidur
kembali jika sudah klien untuk BAK  Dengan  Menganjurkan pada malam
terbangun sebelum tidur membatasi kepada klien hari
asupan cairan untuk BAK  Wajah
DO : ketika akan tidur sebelum tidur klien masih
 diharapkan tampak
Klien tidur malam 6 pngeluaran pun pucat
jam dan BAK 3-5 akan berkurang  Masalah
kali saat malam  BAK sebelum tertasi
hari. tidur, sebagian
mengurangi intervensi
untuk dipertahank
pengeluarn urin an.
berikutnya.

17
SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. Pengkajian Faktor Prediposisi :


1. Ny.A berumur 65 tahun, saat ini sedang menderita penyakit
diabetes melitus Ny.A sebelumnya sudah pernah berobat, dirawat di
rumah sakit dan rutin mengontrol kesehatannya di kegiatan
PROLANIS. Ny.A menderita Diabetes Melitus sudah 5 tahun.
Penghasilan Rp. 140.000, jumlah pengeluaran yang dikeluarkan oleh
keluarga Ny.A tidak tetap, bisa berkurang ataupun lebih.
2. Keadaan fisik
Dari pemeriksaan fisik pada Ny.A didapatkan sebagai berikut :
TD : 120x/80 mmHg
N : 80x/menit
R : 20x/menit
S : 36,50C
3. Kesiapan belajar
Keluarga Ny.A mengatakan sangat tertarik untuk mempelajari cara
merawat diabetes melitus. Keluarga dapat berkomunikasi dengan baik
yaitu menggunakan bahasa Indonesia.
4. Motivasi belajar
Motivasi belajar keluarga untuk perawatan, pencegahan komplikasi
tentang diabetes melitus cukup antusias, keluarga ingin
mempelajarinya karena ingin menjaga kesehatannya.
5. Kemampuan membaca
Klien mempunyai kemampuan membaca sukup dan menulis cukup
baik, keluarga mengatakan lebih mengyukai belajar dengan cara
diskusi.
Pengkajian Faktor Penyuluhan
Mahasiswa yang memberikan pelayanan kepada keluarga yang
menderita penyakit diabetes melitus telah memiliki keterampilan memberi
penyuluhan kesehatan dengan baik karena telah sering dilakukan pelatihan
untuk hal tersebut. Alat bantu penyuluhan berupa Leaflet yang memberikan
pendidikan kesehatan datang ke keluarga sehingga keluarga dapat menerima
pelayanan sepenuhnya.

Pengkajian Faktor Penguat


a. Semua anggota keluarga berpendidikan SD, keluarga mempunyai cara
pandang berbeda tentang perawatan penyakit diabetes melitus pada
keluarga, Keluarga mau menerima pelayanan yang akan diberikan oleh
petugas atau pemberi pelayanan kesehatan.
b. Diagnosa keperawatan :
 Kesiapan keluarga meningkatkan pengetahuan
c. Rencana tindakan keperawatan
Rancangan pembelajaran keluarga I
Diagnosa keperawatan tentang pengetahuan keluarga, mengenal
masalah penyakit diabetes melitus sehubungan dengan pningkatan
kesehatan.
1) Tujuan pembelajaran
a) Tujuan umum
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan keluarga dapat
mengetahui tetang penyakit diabetes melitus.
b) Tujuan khusus
Setelah dilaksanakan pendidikan kesehatan keluarga
mampu mengetahui :
(1) Pengertian Diabetes Melitus
(2) Penyebab complikasi dan perawatan Diabetes
Melitus.
(3) Tanda dan gejala penyakit Diabetes Melitus.
2) Materi belajar
a) Pengertian Diabetes Melitus
b) Penyebab Diabetes Melitus
c) Tanda dan gejala Diabetes Melitus
d) Komplikasi Diabetes Melitus
e) Perawatan Diabetes Melitus
3) Metode belajar
 Metode diskusi dan
tanya jawab
 Metode ini digunakan
untuk penyampaian materi di atas
4) Alat bantu belajar
Leaflet berisi penyebab tanda dan gejala penyakit Diabetes
Melitus.
5) Evasulasi belajar
Evaluasi belajar akan dilakukan selama proses belajar dan pada
akhir proses, pendidikan kesehatan, cara evaluasi akan dilakukan
dengan menggunakan pertanyaan lain.
a) Jelaskan pengertian Diabetes Melitus
b) Jelaskan penyebab Diabetes Melitus
c) Jelaskan tanda dan gejala Diabetes
Melitus
MATERI PENYULUHAN
PERAWATAN DIABAETES MELITUS

A. Pengertian
Diabates melitus merupakan ganggaun metabolisme yang ditandai oleh
kelainan kada glukosa dalam darah atau hiperglikemia yang disebabkan oleh
penurunan sekresi insulin atau akibat kerja insulin yang tidak adekuat.

B. Klasifikasi
1. Tipe I : Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM) / Diebetes melitus
tergantung insulin (DMTI)
2. Tipe II : Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM) / Diabetes
Mellitus Tak Tergantung Insulin (DMTTI).
3. Diabetes Kehamilan : Gestasional Diabetes Mellitus
Diabetes yang terjadi pada wanita hamil yang sebelumnya tidak
mengidap diabetes.
C. Etiologi
1. DM tipe I
- Faktor Imunologi (autoimun)
- Faktor Lingkungan : Virus atau toksin yang dapat memicu virus
autoimun yang menimbulkan penghancuran sel beta
2. DM tipe II
- Usia
- Obesitas
- Riwayat dan Keluarga
- Gaya Hidup
3. DM Gestasional
Muncul pada saat masa kehamilan dan hanya berlangsung hingga proses
melahirkan. Terjadi akibat tubuh tidak cukup memproduksi insulin untuk
mengontrol kadar gula darah pada masa kehamilan.

D. Tanda dan
Gejala Hipertensi
1. Poliuria : Sering kencing
2. Polidipsi : Sering merasa haus
3. Polifagia : Sering merasa lapar

E. Komplikasi
1. Hipoglikemia
Kekurangan gula darah dalam darah
2. Ketoasidosis Diabetic
Kondisi yang ditandai dengan hiperglikemia berat, merupakan kondisi
yang mengancam jiwa
3. Penyakit Kardiovaskuler
Pasien lansia yang menderita diabetes memiliki insiden hipertensi 10 kali
lipat dari yang ditemukan pada lansia yang tidak menderita diabetes
4. Neuropati Perifer
Biasanya terjadi ditangan dan kaki, serta dapat menyebabkan kebas atau
nyeri dan kemungkinan lesi kulit
5. Infeksi Kulit
Hiperglikemia merusak resistansi lansia terhadap infeksi karena
kandungan glukosa epidermis dan urine mendorong pertumbuhan bakteri
F. Penatalaksan
aan
Ada 5 komponen dalam penatalaksanaan diabetes (FKUI 2011):
1. Diet
2. Latihan
3. Pemantauan
4. Terapi (jika diperlukan)
5. Pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai