Anda di halaman 1dari 41

PEDOMAN

PENYUSUNAN DAN PENGESAHAN KTSP SMK


BERBASIS ELEKTRONIK (E-KTSP)
TAHUN PELAJARAN 2020/2021

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
BIDANG PEMBINAAN SMK

TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas petunjuk dan
Ridho-Nya Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Jawa Tengah berhasil menyelesaikan Buku Pedoman Penyusunan dan
Pengesahan KTSP berbasis Elektronik (E-KTSP) Tahun Pelajaran 2020/2021.
Pedoman Penyusunan Dokumen KTSP SMK Provinsi Jawa Tengah
dimaksudkan sebagai acuan pendidikan SMK dalam menyusun Dokumen 1,
Dokumen 2 dan Dokumen 3 sesuai dengan kaidah normatif secara nasional.
Harapannya agar kualitas penyelenggaraan pendidikan SMK di Jawa Tengah dapat
terencana dengan baik sebagai bagian dari manajemen kurikulum yang
berkesinambungan.

Kepada semua pihak yang telah berperan aktif dalam proses penyusunan
pedoman ini kami ucapkan terimakasih atas sumbang pikir dan dedikasinya.
Semoga pedoman ini memberikan manfaat positif dalam meningkatkan kualitas
pengelolaan kurikulum di tingkat sekolah maupun Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.

Tak ada gading yang tak retak, masukan dan saran yang konstruktif sangat
kami harapkan untuk penyempurnaan pedoman ini di masa yang akan datang.

Semarang, Oktober 2019


Kepala Bidang Pembinaan SMK

DR. HARI WULYANTO


DAFTAR ISI

Halaman Sampul…………………………………………………………….

KATA PENGANTAR…………………………………………………………

DAFTAR ISI……………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………….....

A Latar Belakang………………………………………………………

B Dasar………………………………………………………………….

C Tujuan…………………………………………………………………

D Ruang Lingkup………………………………………………………

E Pengguna Pedoman………………………………………………..

F Sistematika Penulisan……………………………………………..

BAB II PENYUSUNAN DOKUMEN I……………………………………...

A Prosedur Operasional Penyusunan KTSP……………………..

1 Analisis…………………………………………………………..

2 Penyusunan……………………………………………………..

3 Penetapan……………………………………………………….

4 Pengesahan……………………………………………………..

B Unsur-unsur yang terlibat…………………………………………

C Waktu penyusunan KTSP dan pengesahan dokumen……….

D Diagram Alur…………………………………………………………

E Deskripsi Kegiatan………………………………………………….

F Sistematika Dokumen I KTSP……………………………………

G Penjelasan Isi dan Penulisan……………………………………..

BAB III PENYUSUNAN SILABUS………………………………………….

A Penyusun silabus…………………………………………………...

B Prosedur kerja………………………………………………………
1 Diagram Alur…………………………………………………….

2 Deskripsi…………………………………………………………

C Komponen Silabus………………………………………………….

D Penjelasan Isi dan Penulisan Silabus…………………………...

BAB IV PENYUSUNAN RPP………………………………………………..

A Penyusunan RPP……………………………………………………

B Prosedur Penyusunan RPP……………………………………….

1 Diagram alur…………………………………………………….

2 Deskripsi…………………………………………………………

C Komponen RPP……………………………………………………..

D Penjelasan Isi dan Penulisan RPP……………………………….

BAB V PROSEDUR PENETAPAN DAN PENGESAHAN KTSP……….

A Penetapan KTSP…………………………………………………….

B Pengesahan KTSP………………………………………………….

C Pengesahan KTSP Secara Elektronik…………………………...

1 Diagram Alur…………………………………………………….

2 Deskripsi…………………………………………………………

D Tutorial Penggunaan Aplikasi E-KTSP………………………….

LAMPIRAN : CONTOH FORMAT…………………………………………..

Lampiran 3: Contoh Komponen RPP…………………………………….

Lampiran 4 : Instrumen Verifikasi/Validasi Dokumen I KTSP………

INSTRUMEN VERIFIKASI/VALIDASI DOKUMEN SILABUS…………...


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum yang
disusun dan ditetapkan oleh satuan pendidikan sebagai bagian dari
perencanaan dan menjadi pedoman bagi seluruh warga sekolah dalam
penyelenggaraan pendidikan disekolah. Sesuai dengan peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan No. 61 Tahun 2014 KTSP Sekolah Menengah
Kejuruan disahkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi.
Proses pengesahan dokumen KTSP berbasis internet atau lebih dikenal
sebagai e-KTSP di Sekolah Menengah Kejuruan sudah dimulai sejak tahun
pelajaran 2019/2020 dengan hasil yang sangat memuaskan meskipun masih
ada beberapa kekurangan. Panduan KTSP tahun dibuat untuk penyemprnaan
panduan sebelumnya.
B. DASAR
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah diubah kedua kali dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan;
4. Peraturan Presiden nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan
Karakter
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 61 tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah
7. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai
Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 79 tahun 2014 Tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013.
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 20 tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan
Menengah Kejuruan;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan Menengah
Kejuruan;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 34 tahun 2018 tentang Standar Nasional Pendidikan Sekolah
Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan;
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 4 tahun 2018 tentang Penilaian
Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan dan Penilaian Hasil belajar oleh
Pemerintah.
13. Peraturan Daerah Jawa Tengah Nomor 9 tahun 2012 tentang Bahasa,
Sastra, dan Aksara Jawa.
14. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 57 tahun 2013 Petunjuk
Pelaksanaan tentang Peraturan Daerah Jawa Tengah Nomor 9 tahun
2012 tentang Bahasa, Sastra, dan Aksara Jawa.
15. Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 06/D.D5/KK/2018
tentang Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan;
16. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 130/D/KEP/KR/2017
tentang Struktur Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah.
17. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 464/D.D5/KR/2018
tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan
Nasional (A), Muatan Kewilayahan (B), Dasar Bidang Keahlian (C1),
Dasar Program Keahlian (C2), dan Kompetensi Keahlian (C3).
C. Tujuan

Pedoman Penyusunan KTSP SMK Jawa Tengah disusun dengan


maksud dapat digunakan sebagai panduan bagi SMK dalam menyusun
kurikulum implementatif secara lebih baik, terstruktur, efektif, dan efisien.
Tujuan tersebut dijabarkan sebagai berikut:

1. Merevitalisasi SMK sebagai lembaga pendidikan untuk penyiapan tenaga kerja


tingkat menengah;
2. Meningkatkan komitmen SMK, kepala sekolah, guru, komite sekolah, dunia kerja,
dan Dinas Pendidikan Provinsi dalam peningkatan kualitas layanan, output, dan
outcome pendidikan kejuruan di SMK.
3. Meningkatnya kapasitas kepala sekolah, ketua kompetensi keahlian dan para guru
dalam mengembangkan kurikulum implementatif yang sesuai dengan kebutuhaan
sekolah dan pemangku kepentingan.
4. Menyinkronkan kompetensi-kompetensi yang tertuang dalam standar isi
ke dalam silabus dan menstrukturkan menjadi program pembelajaran
kejuruan 3 dan 4 tahun.
5. Tersusunnya kurikulum implementatif di SMK sebagai pedoman
penyelenggaraan pembelajaran di sekolah yang terdokumentasi dengan
baik, dipahami oleh seluruh guru dan pihak-pihak yang berkepentingan
dalam penyelanggaraan pendidikan di SMK di Jawa Tengah.

D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pedoman ini mencakup dua kegiatan yaitu:
1. Prosedur Penyusunan Dokumen KTSP oleh Satuan Pendidikan yang terdiri
dari penyusunan dokumen I KTSP, dokumen II (silabus) dan dokumen III
(RPP)
2. Prosedur, Penetapan dan Pengesahan KTSP oleh Kepala Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Provinsi Jawa taengah
E. Pengguna Pedoman
Pedoman ini disusun untuk digunakan sebagai pedoman pengembangan,
pelaksanaan dan evaluasi KTSP SMK di lingkungan Jawa Tengah, dengan
sasaran pengguna:
1. Tim Pengembang Kurikulum SMK Provinsi Jawa Tengah;
2. Pengawas SMK;
3. Kepala sekolah dan wakil kepala sekolah;
4. Tim Pengembang Kurikulum Sekolah
5. Ketua program/kompetensi keahlian;
6. Guru; dan
7. Stakeholder terkait (praktisi dunia kerja, akademisi, dewan pendidikan
daerah).
F. Sistematika Penulisan
Buku pedoman penyusunan dan pengesahan dokumen KTSP berbasis
elektronik (e-KTSP) dituangkan dalam V bab yaitu :
Bab I Pendahuluan
Bab II Penyusunan Dokumen I
Bab III Penyusunan silabus
Bab IV Penyusunan RPP
Bab V Prosedur, Penetapan dan Pengesahan Dokumen KTSP
Dilengkapi dengan lampiran yang berupa contoh-contoh format dokumen
BAB II
PENYUSUNAN DOKUMEN I

A. Prosedur Operasional Penyusunan KTSP


Prosedur operasional penyusunan KTSP paling sedikit meliputi :
1. Analisis
Analisis mencakup :
1) Analisis ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku
2) Analisis kebutuhan peserta didik, satuan pendidikan dan lingkungan
3) Analisis ketersediaan sumber daya pendidikan
2. Penyusunan
Penyusunan mencakup :
1) Perumusan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan;
2) Pengorganisasian muatan kurikuler satuan pendidikan;
3) Pengaturan beban belajar peserta didik dan beban kerja pendidik tingkat
kelas;
4) Penyusunan kalender pendidikan satuan pendidikan;
5) Penyusunan silabus muatan atau mata pelajaran muatan lokal; dan
6) Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran setiap muatan
pembelajaran.
3. Penetapan
Dilakukan kepala sekolah/madrasah berdasarkan hasil rapat dewan pendidik
satuan pendidikan dengan melibatkan komite sekolah/ madrasah
4. Pengesahan
Dilakukan oleh pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya.
B. Unsur-unsur yang terlibat
Tim pengembang kurikulum satuan pendidikan terdiri atas:
1. Tenaga pendidik,
2. konselor,
3. kepala sekolah/madrasah sebagai ketua merangkap anggota.
Dalam kegiatan pengembangan KTSP, tim pengembang kurikulum
satuan pendidikan dapat mengikutsertakan komite sekolah/madrasah, nara
sumber, dunia usaha dan industri serta pihak-pihak lain yang terkait. Agar
dokumen kurikulum yang dihasilkan oleh TPK sekolah memiliki kekuatan hukum,
maka TPK perlu disahkan dalam bentuk surat keputusan (SK) kepala sekolah.

C. Waktu penyusunan KTSP dan pengesahan dokumen

Dokumen KTSP disusun pada rentang empat (4) bulan menjelang


pergantian tahun pelajaran baru dan sudah disahkan paling lambat pada akhir
bulan Juni 2020. Adapun rambu-rambu jadwal kegiatan penyusunan dan
pengesahan KSTP adalah sebagai berikut:
No. Kegiatan Bulan
1. Kepala Sekolah Menetapkan Tim Oktober 2019
Pengembang Kurikulum
2. 1. Analisis November 2019 s.d.
2. Sinkronisasi Kurikulum dengan DU/DI Januari 2020
3. Penyusunan Dokumen I oleh Tim
Pengembang Kurikulum
4. Penyusunan Dokumen II dan III oleh
Guru
3. Melaksanakan Reviu Draf Batas Akhir Bulan
Februari
4. Melaksanakan Revisi Draf Batas Akhir Bulan
April
5. Melaksanakan Finalisasi Batas Akhir Bulan Mei
6. Verifikasi dan Validasi Dokumen oleh Batas Akhir Bulan Mei
Pengawas
7. Penerbitan rekomendasi oleh Kepala Batas Akhir Bulan Mei
Cabang Dinas Pendidikan
8. Sekolah Mengunggah Dokumen Batas Akhir Bulan Juni
9. Validasi oleh Tim KTSP Provinsi Batas Akhir bulan Juni
10. Penerbitan Pengesahan secara elektronik Batas Akhir bulan Juni
D. Diagram Alur

Kepala Sekolah Tim Pengembang


Membentuk Tim Menyusun
Pengembang Rencana Kerja Workshop:
KTSP
1. Analisis
Konteks
2. Penyelarasan
Revisi Dokumen Mereviu Draf Kurikulum
3. Penyusunan
Draf

Verval Pengawas Penetapan


Finalisasi Draf
Rekomendasi Pengesahan
REVISI DOKUMEN

E. Deskripsi Kegiatan
Secara deskriptif alur penyusunan KTSP adalah sebagai berikut :
No Pelaksana Deskripsi kegiatan Output
Kegiatan

1. Kepala Sekolah Menetapkan Tim SK Kepala Sekolah


Pengembang Kurikulum Tentang Tim
Pengembang
Kurikulum

2. Tim 1. Menyusun Rencana Jadwal Kegiatan


Pengembang Kegiatan Pengembangan Pengembangan
Kurikulum Kurikulum

2. Melaksanakan workshop
a. analisis :

1) Peraturan
1. Dokumen hasil
perundangan yang
analisis
terkait kurikulum
2. Dokumen Hasil
2) Kebutuhan peserta
Sinkronisasi,
didik, satuan Berita Acara, dan
pendidikan dan Pernyataan
lingkungan Sinkronisasi.

3) Ketersediaan sumber
daya

b. Sinkronisasi kurikulum
3. Draf Dokumen I,
dengan DU/DI
II, III
c. Menyusun Draf
Dokumen I, II, III

3. Melaksanakan Reviu Draf Hasil Reviu

4. Melaksanakan Revisi Draf Naskah Hasil Revisi

5. Melaksanakan Finalisasi Dokumen Final

3. Pengawas Melakukan verifikasi dan Nilai hasil Verifikasi


Sekolah validasi dan Validasi

4. Cabang Dinas Menerbitkan Rekomendasi Rekomendasi

5. Kepala Sekolah Bersama Komite Skolah Pernyataan


Menetapkan Penggunaan Penetapan
KTSP

6. Kepala Dinas Menerbitkan pengesahan Pernyataan


Pendidikan dan Pengesahan
Kebudayaan
Provinsi
F. Sistematika Dokumen I KTSP

Sistematika dokumen I KTSP terdiri dari tiga (3) bagian yaitu : bagian
awal, bagian inti dan bagian akhir. Sistematika selengkapnya adalah sebagai
berikut:
1. Bagian awal
1) Halaman Judul ,
2) Lembar Pengesahan,
3) Lembar Penetapan
4) Halaman Pengesahan
5) Pernyataan Sinkronisasi dengan DU/DI
6) Kata Pengantar
7) Halaman Daftar Isi
2. Bagian Isi terdiri dari
Bab I Pendahuluan
A. Latar belakang
B. Dasar Hukum
C. Tujuan Penyusunan KTSP
Bab II Visi,Misi dan Tujuan
A. Visi Sekolah
B. Misi Sekolah
C. Tujuan Sekolah
D. Tujuan Kompetensi keahlian
E. SKL KOMPETENSI KEAHLIAN
F. Profil Lulusan
G. Deskripsi KKNI
Bab III Struktur dan Muatan Kurikulum
A. Struktur Kurikulum
1. Kompetensi Inti dan KD
2. Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu
B. Muatan Lokal
C. Pengembangan Diri
1. Layanan Bimbingan Konseling
2. Pembinaan Minat dan Bakat
D. Pengaturan Beban Belajar Siswa dan beban Kerja Pendidik
E. Mekanisme Penilaian
F. Penguatan Pendidikan karakter
G. Gerakan Literasi Sekolah
H. Gerakan Sekolah Sehat
I. Pembelajaran R.I 4.0
Bab IV Kalender Pendidikan

G. Penjelasan Isi dan Penulisan

1. Bagian Awal

Bagian awal dokumen KTSP terdiri dari ; (1) halaman judul, (2) Halaman
pengesahan, (3) Halaman penetapan, (4) pernyataan sinkronisasi dengan
DU/DI, (5) pengantar, dan (6) daftar isi.Cara penulisan halaman pada bagian
awal ini menggunakan huruf romawi kecil yang ditulis pada kaki halaman bagian
tengah. Nomor halaman dimulai dari lembar pengesahan sampai dengan lembar
sebelum bab pendahuluan.

a. Halaman judul
Halaman judul KTSP berisi logo Sekolah, Judul, Nama Sekolah dan
Tahun Pelajaran, Nama dan alamat sekolah lengkap dengan nomor telepon
dan alamat email dan tahunpelajaran. Halaman judul dibuat pada kertas
karton Soft cover dengan warna biru laut. Contoh format margin, format
sampul dapat dilihat pada Lampiran 1

b. Halaman Pengesahan

Bagian ini berisi pernyataan bahwa dokumen KTSP telah disahkan


oleh Dinas Pendidikan (diunduh setelah seluruh proses dilaksanakan).

c. Halaman Penetapan

Bagian ini berisi pernyataan bahwa dokumen KTSP telah ditetapkan


dan ditandatangani kepala sekolah dan komite sekolah
d. Pernyataan Sinkronisasi dengan DU/DI
Bagian ini berisi pernyataan bahwa dokumen KTSP telah
disinkronkan dengan DU/DI.
e. Kata Pengantar
Prakata ditulis untuk mengantarkan pembaca memahami naskah
dokumen KTSP dilengkapi ucapan terima kasihkepada pihak-pihak yang
berkontribusi dalam penyelesaian dokumen KTSP.Ucapan terimakasih
disusun berdasarkan tingkat kontribusinya dalam penyusunan KTSP.
f. Daftar Isi
Daftar isi berisi judul-judul yang terdapat pada bagian awal dokumen
mulai pengesahan sampai daftar table (jika ada),daftar gambar (jika ada),
daftar lampiran, bagian isi mulai bab pertama sampai terakhir beserta sub
babnya .Kecuali judul sub bab, semuanya diketik dengan huruf kapital.
Judul-judul itu diikuti titik-titik sepanjang baris,diikuti nomor halaman tempat
judul itu terdapat pada lembar dokumen.
2. Bagian Isi
Bab I Pendahuluan
A. Latar belakang

Bagian ini minimal memuat kondisi nyata sekolah dalam


pencapaian 8 SNP, kondisi yang diinginkan (ideal) dalam
pencapaian SNP dan deskripsi potensi karakteristik satuan
pendidikan. Paparan ini didasarkan pada hasil analisis baik analisis
peraturan perundangan yang mengatur kurikulum, analisis
kebutuhan peserta didik, satuan pendidikan dan lingkungan
B. Dasar Hukum
Dasar Hukum penyusunan KTSP minimal memuat
perundangan yang terkait langsung dengan kurikulum. Cara
penulisan disusun secara sistematis dengan urutan produk hukum
dari yang tertinggi ditempatkan pada urutan pertama sampai yang
terendah pada urutan terakahir.
C. Tujuan Penyusunan
Tujuan memuat deskripsi tentang tujuan penyusunan KTSP
oleh satuan pendidikan. Tujuan ini menggambarkan tentang apa
yang diinginkan oleh sekolah sehingga sekolah menyusun KTSP
3. Bab II Visi, Misi dan Tujuan
A. Visi
Memuat visi sekolah yang memenuhi persyaratan antara lain :
1. Dijadikan sebagai cita-cita bersama warga satuan pendidikan dan
segenap pihak yang berkepentingan pada masa yang akan datang;
2. Mampu memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada warga
satuan pendidikan dan segenap pihak yang berkepentingan;
3. Dirumuskan berdasar masukan dari berbagai warga satuan pendidikan
dan pihak-pihak yang berkepentingan, selaras dengan visi institusi di
atasnya serta visi pendidikan nasional;
4. Diputuskan dan ditetapkan oleh rapat dewan guru yang dipimpin oleh
kepala sekolah/madrasah dengan memperhatikan masukan komite
sekolah/madrasah;
5. Disyahkan oleh kepala sekolah/madrasah dengan SK;
6. Disosialisasikan kepada warga satuan pendidikan dan segenap pihak
yang berkepentingan;
7. Ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan
perkembangan dan tantangan di masyarakat.
B. Misi
Memuat misi sekolah yang merupakan penjabaran visi sekolah
yang lebih rinci yang berisi strategi untuk mencapai visi. Ditulis semua
misi yang dimiliki sekolah dan memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Memberikan arah dalam mewujudkan visi satuan pendidikan sesuai
dengan tujuan pendidikan nasional;
2. Merupakan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu;
3. Menjadi dasar program pokok satuan pendidikan;
4. Menekankan pada kualitas layanan peserta didik dan mutu lulusan
yang diharapkan oleh satuan pendidikan;
5. Memuat pernyataan umum dan khusus yang berkaitan dengan
program satuan pendidikan;
6. Memberikan keluwesan dan ruang gerak pengembangan kegiatan
satuan-satuan unit satuan pendidikan yang terlibat;
7. Dirumuskan berdasarkan masukan dari segenap pihak yang
berkepentingan termasuk komite sekolah/madrasah dan diputuskan
oleh rapat dewan guru yang dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah;
8. Disosialisasikan kepada warga satuan pendidikan dan segenap
pihak yang berkepentingan;
9. Ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan
perkembangan dan tantangan di masyarakat.
C. Tujuan
Adalah tujuan yang akan dicapai sekolah dalam waktu tertentu
yang merupakan jabaran dari misi sekolah.
1. Menggambarkan tingkat kualitas yang perlu dicapai dalam jangka
menengah (empat tahunan);
2. Mengacu pada visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional serta relevan
dengan kebutuhan masyarakat;
3. Mengacu pada standar kompetensi lulusan yang sudah ditetapkan
oleh satuan pendidikan dan pemerintah;
4. Mengakomodasi masukan dari berbagai pihak yang berkepentingan
termasuk komite sekolah/madrasah dan diputuskan oleh rapat dewan
guru yang dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah;
5. Disosialisasikan kepada warga satuan pendidikan dan segenap pihak
yang berkepentingan.
D. Tujuan Kompetensi Keahlian
Memuat tujuan spesifik sesuai dengan kompetensi keahlian.
E. Standar Kompetensi Lulusan
Adalah SKL SMK yang dikutip dari Permendikbud No.34 Tahun
2018 lampiran 1.
F. Profil Lulusan
Profil lulusan adalah gambaran konkrit kompetensi dan
karakteristik lulusan, dengan acuan sbb:

1. Standar KompetensiLulusan
2. Visi, misi, dan tujuansekolah,
3. Ciri khusus atau brandingsekolah.

G. Deskripsi KKNI
Mencantumkan deskripsi KKNI berdasarkan surat keputusan
Kepala BNSP tentang penerapan skema sertifikasi KKNI level II atau III
bagi SMK.
4. Bab III. Struktur dan Muatan Kurikulum

A. Struktur Kurikulum

Struktur dan muatan KTSP SMK ditetapkan melalui Keputusan


Dirjen Dikdasmen Nomor 07/D.D5/KK/2018. Struktur Kurikulum
Pendidikan Menengah Kejuruan berisi Muatan Umum yang terdiri
atas: Muatan Nasional (A) dan Muatan Kewilayahan yang
dikembangkan sesuai kebutuhan wilayah (B) dan Muatan
Peminatan Kejuruan (C) yang terdiri atas Dasar Bidang
Keahlian, Dasar Program Keahlian, danKompetensi Keahlian.
Muatan Nasional (A) terdiri atas enam mata pelajaran yaitu: (1)
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti; (2) Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan; (3) Bahasa Indonesia; (4) Matematika; (5) Sejarah
Indonesia; (6) Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya.
Muatan Kewilayahan (B) berisi dua Mata Pelajaran yaitu: (1)
Seni Budaya dan (2) Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan.
Muatan Peminatan Kejuruan (C) yang terdiri atas tiga
subkelompok, yaitu: Dasar Bidang Keahlian (C1); Dasar Program
Keahlian (C2); Kompetensi Keahlian (C3).
1. Kompetensi Inti dan KD
a. Deskripsi KI dan KD untuk mata pelajaran muatan nasional (A)
dan mata pelajaran muatan kewilayahan (B) mengacu pada
permendikbud no.37 tahun 2018.
b. Deskripsi KI dan KD untuk mata pelajaran Peminatan Kejuruan
C1, mata pelajaran Peminatan Kejuruan C2 dan mata
pelajaran Peminatan Kejuruan C3 mengacu pada Keputusan
Dirjen Dikdasmen Nomor 464/D.D5/KR/2018

2. Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu


Mata pelajaran dan alokasi waktu mengacu pada Struktur
Kurikulum Satuan Pendidikan Peraturan Direktur Jendral
Pendidikan Dasar dan Menengah Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 07/D.D5/KK/2018
B. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan mata pelajaran wajib Bahasa
Jawa, dan dapat menambah mata pelajaran pilihan sesuai
dengan karakteristik satuan pendidikan, memberikan alasan
pemilihan dan mencantumkanKI KD.
C. Pengembangan Diri
1. Layanan Bimbingan Konseling
Mencantumkan jenis-jenis bidang layanan konseling di
sekolah.
2. Pengembangan Minat dan Bakat
a. Ekstra kurikuler (Wajib dan Pilihan)
b. Pembiasaan.
D. Pengaturan Beban Belajar Siswa dan Beban Kerja Pendidik
1. Beban Belajar Siswa
Memuat tentang ketentuan waktu satu jam pelajaran, jumlah tambahan
jam belajar,jumlah hari sekolah dan ketentuan tentang bobot prosentase
penugasan.
2. Beban Kerja Pendidik
Memuat tentang ketentuan waktu jam kerja pendidik per mingggu.
E. Mekanisme Penilaian
1. Pengolahan Hasil Penilaian
a. Nilai Sikap
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pada Pasal 3 menyebutkan bahwa Pendidikan
Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan karakter mempunyai
tujuan untuk membentuk dan memperbaiki penyempurnaan diri
seorang peserta didik yang dilakukan selama proses pembelajaran
menuju kehidupan yang lebih baik. Sebagai perwujudan dari
pendidikan karakter, sejak tahun 2017 Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, secara khusus telah menyusun program Penguatan
Pendidikan Karakter (PPK) di satuan pendidikan. Diharapkan seluruh
satuan pendidikan menjalankan program PPK berdasarkan nilai-nilai
utama yang akan ditonjolkan.
Nilai-nilai utama PPK meliputi Integritas, Religius, Nasionalis,
Mandiri, dan Gotong Royong. Setiap karakter dibagi ke dalam
beberapa nilai yang mewakili. Penilaian dalam program PPK tersebut
dituangkan dalam penilaian karakter yang terintegrasi dengan
penilaian sikap.
1) Prosedur Penilaian
Prosedur penilaian meliputi langkah langkah sebagaiberikut :
a) Pendidik mengamati perilaku peserta didik baik di dalam
maupun luar sekolah.
b) Pendidik mencatat temuan terkait perilaku peserta didik melalui
jurnal sikap.
c) Pendidik dapat menggunakan instrumen penilaian mandiri atau
antarteman sebagai pendukung pencatatan melalui jurnal
sikap.
d) Wali kelas dapat melibatkan unsur masyarakat untuk menilai
perkembangan karakter peserta didik.
e) Wali kelas melakukan analisis hasil penilaian untuk menyusun
deskripsi perkembangan karakter.
f) Pemanfaatan hasil analisis untuk merancang pembinaan
peserta didik.
g) Pelaporan berbentuk profil perkembangan karakter peserta
didik dalam bentuk deskripsi dan tidak terpisah dari laporan
hasil belajar (rapor) akademik
2) Pelaporan Penilaian
Pelaporan penilaian sikap melalui langkah langkah berikut
:
a) Wali kelas mengelompokkan (menandai) catatan-catatan
jurnal dan/atau rekapitulasi penilaian mandiri dan
antarteman yang ditulis oleh guru mata pelajaran dan guru
BK ke dalam nilai-nilai utama PPK
b) Wali kelas membuat rumusan deskripsi singkat sikap sesuai
dengan catatan-catatan jurnal untuk setiap peserta didik
yang ditulis dengan kalimat positif. Deskripsi tersebut
menguraikan perkembangan karakter peserta didik.
c) Wali kelas dapat menyertakan hasil pelaporan dari unsur
masyarakat.
d) Wali kelas dapat menambahkan catatan perkembangan
karakter peserta didik yang merupakan simpulan dari
perkembangan karakter dan capaian peserta didik lainnya.
b. Nilai Pengetahuan
Penilaian dilakukan melalui penugasan, penilaian harian (PH),
ujian tengah semester (UTS), maupun ujian akhir semester (UAS).
Pengolahan dapat dilakukan untuk setiap nilai kompetensi dasar (KD)
pada setiap bentuk penilaian dengan menyertakan UTS dan UAS
dengan pembobotan :
1. Bobot penugasan, ulangan harian, UTS, dan UAS yang dicontohkan
adalah 1 : 3 : 2: 2. Rasionalisasi pembobotan dapat disesuaikan
karakteristik masing-masing mata pelajaran dan diserahkan
sepenuhnya kepada satuan pendidikan;
2. Jika tidak digunakan pembobotan maka pembobotan dapat
menggunakan kombinasi 1 : 1 : 1 : 1;
3. Perhitungan nilai (N) per KD dilakukan secara parsial per penilaian
4. Bobot (B) untuk perhitungan nilai per KD tidak diperhitungkan dalam
total bobot jika KD dimaksud tidak diujikan
5. Nilai akhir (NA) per KD per penilaian dilakukan dengan perkalian
nilai per penilaian dikali dengan bobot
6. Nilai per kompetensi dasar (NKD) diperoleh melalui pembagian
seluruh penjumlahan seluruh nilai akhir tiap penilaian (ΣNA) dibagi
dengan penjumlahan seluruh bobot penilaian (ΣB)
7. Nilai rapor (NR) kompetensi pengetahuan individu diperoleh melalui
rerata seluruh NKD individu tersebut
8. Pengolahan nilai dianjurkan menggunakan perangkat lunak aplikasi
Spreadsheet atau aplikasi pengelolaan penilaian hasil belajar.
c. Nilai Ketrampilan
Nilai keterampilan diperoleh dari hasil penilaian kinerja
(proses dan produk), proyek, portofolio dan/atau teknik lain yang
sesuai. Hasil penilaian dengan teknik kinerja dan proyek dirata-ratakan
untuk memperoleh nilai akhir keterampilan pada setiap mata pelajaran.
Jika suatu KD diukur dengan pengukuran yang sama beberapa kali
maka yang diambil adalah nilai optimum dengan cara seperti berikut :
1. Bobot kinerja dan proyek yang dicontohkan adalah 1 : 2.
Rasionalisasi pembobotan dapat disesuaikan karakteristik
masing-masing mata pelajaran dan diserahkan sepenuhnya
kepada satuan pendidikan;
2. Jika tidak digunakan pembobotan maka pembobotan dapat
menggunakan kombinasi 1 : 1;
3. Perhitungan nilai (N) per KD dilakukan secara parsial per
penilaian
4. Perhitungan nilai optimum (NO) dilakukan secara parsial per
teknik penilaian.
5. Pembobotan (B) ditentukan per teknik penilaian
6. Perhitungan nilai akhir per teknik penilaian (NA) merupakan
perkalian nilai optimum (NO) dan bobot (B).
7. Nilai per kompetensi dasar (NKD) diperoleh melalui pembagian
seluruh penjumlahan seluruh nilai akhir tiap penilaian (ΣNA)
dibagi dengan penjumlahan seluruh bobot penilaian (ΣB)
8. Nilai rapor (NR) kompetensi pengetahuan individu diperoleh
melalui rerata seluruh NKD individu tersebut
9. Pengolahan nilai dianjurkan menggunakan perangkat lunak
aplikasi Spreadsheet atau aplikasi pengelolaan penilaian hasil
belajar.
d. Penentuan predikat
Predikat dibuat untuk menentukan posisi peserta didik dalam tingkat
penguasaan kompetensi. Dalam hal ini, predikat C dijadikan cut off score
dalam penentuan kompeten atau belum kompetennya peserta didik dalam
suatu materi atau penguasaan kompetensi. Nilai minimal dalam predikat C
dijadikan acuan penentuan ketuntasan belajar. Berikut ini adalah table predikat
penialian pengetahuan:

Predikat/Kategori Mapel Adaptif dan Normatif Mapel Produktif

A+ ≥95 ≥95

A 90-94 90-94

A- 85-89 85-89

B+ 80-84 80-84

B 75-79 75-79

B- 70-74 70-74

C 60-69 65-69

D <60 <65

e. Praktek kerja lapangan


Penilaian Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan
kewajiban mitra dunia usaha/industri. Hasil penilaian PKL
disampaikan dalam bentuk angka secara terintegrasi dengan mata
pelajaran terkait dan/atau deskripsi dengan mencantumkan keterangan
industri tentang kinerja peserta didik secara keseluruhan yang
disampaikan melalui jurnal PKL maupun sertifikat atau surat
keterangan PKL dari industri. Nilai PKL dalam bentuk angka
diintegrasikan dengan mata pelajaran tertentu yang relevan dengan
lokasi praktik.
f. Ujian Paket Kompetensi
Salah satu upaya untuk mendorong kepemilikan multi
sertifikat kompetensi untukmendukung sistem multi entry-multi exit
(MEME) dilakukan melalui Ujian Paket Kompetensi. Sertifikat
kompetensi yang diperoleh melalui Ujian Paket Kompetensi, yang
selanjutnya disingkat UPK dapat digunakan peserta didik untuk bekerja
ketika memutuskan untuk keluar dari sekolah sementara waktu karena
alasan.
UPK adalah penilaian terhadap pencapaian beberapa unit
kompetensi yang dapat membentuk satu Skema Sertifikasi klaster atau
okupasi dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan terakreditasi
dan/atau Lembaga Sertifikasi Profesi. Penilaian hasil belajar dalam
bentuk UPK dilaksanakan di Tempat Uji Kompetensi (TUK) pada
satuan pendidikan atau tempat lain yang ditunjuk pada akhir periode
pembelajaran (semester dan/atau tingkat) oleh satuan pendidikan
terakreditasi. Prosedur dan mekanisme UPK ditentukan oleh sekolah
dan/atau Lembaga Sertifikasi sesuai tata aturan yang berlaku secara
nasional.

2. Pemanfaatan, Tindak Lanjut, dan Pelaporan Hasil Penilaian


a. Pembelaran Remidial dan Pengayaan
1) Skor Ketuntasan Minimal
a) Mekanisme dan prosedur penentuan SKM
SKM drumuskan setidaknya dengan memperhatikan
tiga aspek : Karakteristik peserta didik (intake), karakteristik
materi pelajaran (kompleksitas materi atau kompetensi) dan
kondisi satuan pendidikan (daya dukung) pada proses
pencapaian kompetensi
b) Menentukan SKM
Menentukan SKM semua mata pelajran yang terdiri SKM
Pengetahuan dan SMK Ketrampilan
c) Upaya sekolah meningkat SKM untuk mencapai SKM ideal

2) Pembelajaran Remdial
Pembelajaran remedial wajib diberikan kepada peserta didik
yang belum mencapai ketuntasan belajar. Pembelajaran remedial
dapat dilakukan sebelum semester berakhir atau batas akhir
pemasukan nilai ke dalam buku rapor. Pembelajaran remedial
dapat dilakukan dengan cara:
a) Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media
yang berbeda, menyesuaikan dengan gaya belajar peserta
didik.
b) Pemberian bimbingan secara perorangan.
c) Pemberian tugas-tugas atau latihan secara khusus, dimulai
dengan tugas-tugas atau latihan sesuai dengan
kemampuannya.
d) Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh
teman sekelas yang telah mencapai ketuntasan belajar.

3) Pembelajaran Pengayaan

Pembelajaran pengayaan dapat dilakukan melalui:

a) Belajar kelompok, yaitu sekelompok peserta didik diberi tugas


pengayaan untuk dikerjakan bersama pada dan/atau di luar
jam-jam pelajaran sekolah
b) Belajar mandiri, yaitu peserta didik diberi tugas pengayaan
untuk dikerjakan sendiri/individual;
c) Pemberian pembelajaran hanya untuk kompetensi/materi
yang belum diketahui peserta didik. Dengan demikian tersedia
waktu bagi peserta didik untuk memperoleh
kompetensi/materi baru, atau bekerja dalam proyek secara
mandiri sesuai dengan kemampuan masing-masing

4) Hasil Penilaian Remidial dan Pengayaan

Penilaian pembelajaran remedial dan pengayaan dapat


dilakukan melalui:

a) Nilai yang diperoleh pada pembelajaran remedial diolah


menjadi nilai akhir.
b) Nilai akhir setelah remedial untuk ranah pengetahuan dihitung
dengan mengganti nilai KD yang belum tuntas dengan nilai
indikator hasil remedial, yang selanjutnya diolah berdasarkan
rerata nilai seluruh KD.
c) Nilai akhir setelah remedial untuk ranah keterampilan diambil
dari nilai mana yang lebih optimal pada suatu KD antara nilai
awal dan nilai indikator hasil remedial
d) Penilaian hasil belajar kegiatan pengayaan tidak sama dengan
kegiatan pembelajaran biasa, tetapi cukup dalam bentuk
portofolio.

b. Rapor
Rapor merupakan buku laporan kemajuan hasil belajar peserta
didik berdasarkan hasilpenilaian yang dilakukan oleh guru dalam
kurun waktu tertentu. Hasil penilaian yang dilaporkan meliputi
pencapaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Laporan kompetensi sikap yang termuat pada bagian penilaian
Perkembangan Karakter diberikan dalam bentuk deskripsi,
sedangkan pengetahuan dan keterampilan diberikan dalam bentuk
bilangan bulat dan predikat pada bagian Nilai Akademik. Seluruh hasil
penilaian yang dilakukan guru dijadikan bahan untuk penyusunan
buku rapor dan disimpan dalam bentuk leger dan portofolio
perkembangan peserta didik yang dapat ditunjukkan pada peserta
didik dan orang tua/wali.

1) Rapor Bagian Akademik


Rapor bagian akademik terdiri dari uraian hasil penilaian
pengetahuan dan keterampilan yang disampaikan dalam bentuk
bilangan bulat (skala 0-100) dan predikat pada bagian Nilai
Akademik. Selain pencantuman capaian belajar peserta didik
dalam bentuk bilangan dan predikat, wali kelas juga membuat
catatan akademik yang merangkum pencapaian kompetensi
pengetahuan dan keterampilan peserta didik.
Nilai Akhir pada rapor akademik diperoleh dari perhitungan
nilai pengetahuan dan keterampilan berbanding bobot atau rasio
sesuai karakteristik masing-masing mata pelajaran.
Mencantumkan rasio pengetahuan dan ketrampilan semua mata
pelajaran.
Contoh : Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan Rasio pengetahuan dan keterampilan (30:70)

Nilai Pengetahuan = 78

Nilai Keterampilan = 85

Nilai Akhir = (78 x 30) + (85 x 70)


100
Nilai Akhir = 83

Di samping itu pada rapor bagian akademik juga dilengkapi


dengan keterangan Praktik Kerja Lapangan, Ekstrakurikuler, dan
Ketidakhadiran sebagai informasi yang tidak terpisahkan dari
pencapaian pengetahuan dan keterampilan peserta didik.

2) Rapor Bagian Penguatan Pendidikan Karakter


Rapor bagian penguatan pendidikan karakter terdiri dari
deskripsi perkembangan karakter peserta didik pada satu periode
pembelajaran (1 semester).

c. Surat Keterangan/Sertifikat Praktek Kerja Lapangan


Surat keterangan/sertifikat PKL memuat sekurangnya
predikat pencapaian kompetensi keterampilan dan sikap peserta
didik selama melaksanakan PKL dan dapat dilengkapi dengan lembar
penilaian. Surat keterangan/sertifikat PKL dapat diterbitkan oleh
Dunia Usaha dan Industri (DU/DI) atau Satuan Pendidikan dengan
ditandatangani oleh perwakilan dari DU/DI.
d. Kriteria Kenaikan Kelas
Secara umum peserta didik dinyatakan naik kelas apabila
memenuhi syarat :
1) Menyelesaikan seluruh program pebelajaran dalam dua semester
pada tahun pelajaran yang diikuti
2) Memiliki sikap yang dimanifestasikan dalam kriteria karakter
sekurang kurangnya baik sesuai dengan criteria yang ditetapkan
oleh satuan pendidikan
3) Nilai ekstra kurikuler kepramukaan sekurang kurangnya Baik
sesuai yang ditetapkan oleh satuan pendidikan
4) Tidak memiliki lebih dari 2 (dua) mata pelajaran wajib A, B dan C1
(adabditif dan normative) yang masing masing nilai kompetensi
pengetahuan dan/atau kompetensi ketrampilannya dibawah skor
keetuntasan minimal (SKM) atau predikat D. apabila ada mata
pelajaran yang tidak mencapai SKM pada semester ganjil, nilai
diambil dari rerata semester ganjil dan genap pada tahun
pelajaran tersebu.
5) Tidak memiliki nilai mata pelajaran C2 dan C3 (produktif) yang
masing masing nilai kompetensi pengetahuan dan/atau
kompetensi ketrampilannya dibawah SKM atau predikat D
6) Satuan pendidikan dapat menambah criteria sesuai dengan
kebutuhan dan karakteristik masing masing sekolah.

F. Penguatan Pendidikan Karakter


Memuat deskripsi program penguatan pendidikan karakter yang
dilakukan oleh satuan pendidikan pada pada semua level yaitu :.
1. Berbasis Kelas
2. Berbasis Budaya Sekolah, Berbasis masyarakat, yang terintegrasi dalam
pembelajaran meliputi ;
a. Indikator Pencapaian PPK
b. Prosedur Pelaksanaan Pembelajaran PPK
c. Penilaian PPK

G. Gerakan Literasi Sekolah (GLS)

Memuat hal hal yang dilakukan oleh sekolah berkaitan dengan


gerakan literasi sekolah, antara lain : adanya pembentukan tim literasi
sekolah, kegiatan sekolah yang mendukung terciptanya budaya membaca,

H. Gerakan Sekolah Sehat (UKS)


Memuat deskripsi program pembinaan sekolah sehat (UKS) yang
dilakukan oleh satuan pendidikan yaitu :.

1. Definisi Sekolah Sehat (UKS)

2. Tujuan Sekolah Sehat

3. Program Pembinaan sekolah sehat meliputi :

a. Pendidikan kesehatan di sekolah


b. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan di sekolah
c. Menciptakan lingkungan keidupan sekolah yang sehat

4. Langkah –langkah penyelenggaraan program sekolah sehat yang


meliputi

- Intrakurikuler

- Ekstrakurikuler

I. Pembelajaran R.I 4.0

Memuat kegiatan yang dilakukan sekolah yang mendukung


pembelajaran Revolusi Industri 4.0, sesuai kemampuan sekolah, misalnya
penerapan : smart school, internet of things, e-commeece, augment reality,
viritual reality, 3D printing dan sebagainya.
5. Bab IV Kalender Akademik
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan
pembelajaran peserta didik selama satu tahun pelajaran yang mencakup
permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif
dan hari libur.

a. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran


pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
b. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk
setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
c. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu,
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk
muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan ekstrakurikuler.
d. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur
dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir
tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari
besar nasional, dan hari libur khusus.
e. Kalender pendidikan ditetapkan oleh kepala sekolah dalam bentuk surat
keputusan, apabila ada perubahan sekolah melaporkan kepada Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi.
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya
tertera pada Tabel di bawah ini.

Tabel . Alokasi Waktu pada Kelender Pendidikan

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan


1. Minggu efektif Minimum 34 minggu Digunakan untuk kegiatan
belajar dan maksimum 36 pembelajaran efektif pada
minggu setiap satuan pendidikan.

Satu minggu setiap


2. Jeda tengah Maksimum 2 minggu semester.
semester

3. Jeda Maksimum 2 minggu Antara semester I dan II.


antarsemester

4. Libur akhir Maksimum 3 minggu Digunakan untuk penyiapan


kegiatan dan administrasi
tahun akhir
pelajaran dan awal tahun pelajaran.
5. Hari libur 2 – 4 minggu Daerah khusus yang
memerlukan libur
keagamaan keagamaan
lebih panjang dapat
mengaturnya sendiri tanpa
mengurangi jumlah minggu
efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif.
Disesuaikan dengan
6. Hari libur Maksimum 2 minggu Peraturan
umum/nasional Pemerintah.
7. Hari libur Maksimum 1 minggu Untuk satuan pendidikan
sesuai dengan ciri
khusus kekhususan
masing-masing.
8. Kegiatan Maksimum 3 minggu Digunakan untuk kegiatan
khusus yang diprogramkan secara
khusus oleh
sekolah/madra sekolah/madrasah
s am tanpa mengurangi jumlah
minggu efektif belajar dan
waktu pembelajaran efektif.
BAB III
PENYUSUNAN SILABUS
A. Penyelarasan Kurikulum
Sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2016 tentang
Revitalisasi SMK, terdapat enam isu strategis yang menjadi prioritas,
diantaranya penyelarasan dan pemutakhiran kurikulum. Penyelarasan kurikulum
dilakukan menimal melalui tahapan tahapan berikut :
1. Analisis prosedur praduksi dan budaya industry
2. Analisis Kurikulum Dan Budaya sekolah
3. Meysun KD hasil penyelarasan
4. Menyusun dokumen pembelajaran : silabus, RPP dan Job sheet hasil
penyelarasan
B. Prosedur Kerja
1. Diagram Alur

Merancang
Mengidentifikasi
Menganalisis kegiatan
materi
SKL, KI, pembelajaran
pokok/materi
dan KD untuk
pembelajaran
mencapai KD

Menentukan Menentukan Merancang


sumber alokasi waktu jenis penilaian
belajar

2. Deskripsi
Sebelum menyusun silabus, tim MGMPS menulis dahulu identitas
sekolah dan mata pelajaran.
No Deskripsi kegiatan Output
1. Salin rumusan KI 1, KI 2, KI 3, dan KI 4 dari Kompetensi Inti
Permendikbud No 34/2018
2. Salin pasangan KD sesuai Permendikbud Kompetensi Dasar
No 34 Tahun 2018
3. Menuliskan materi pembelajaran dengan Materi
cara memisahkan kata kerja operasional Pembelajaran
dengan kalimat berikutnya pada KD yang
dipilih

4. Pilih model pembel ajaran sesuai KD, Model


Tuliskan kegiatan pembelajaran sesuai Pembelajaran
sintaks model
5. Tuliskan Teknik penilaian yang dipilih Penilaian
6. Salin dari Program semester Alokasi Waktu
7. Cantumkan sumber belajar (buku, jurnal, Sumber Belajar
laman, dll)

C. Komponen Silabus dan Penjelasannya


Komponen silabus terdiri dari :

1. Identitas Mata Pelajaran


2. Kompetensi inti dan Kompetensi Dasar
3. Perumusan Indikator
4. Perumusan Materi Pelajaran
5. Kegiatan Pembelajaran
6. Penilaian
7. Alokasi Waktu
8. Pemilihan sumber belajar

D. Penjelasan Isi dan Penulisan Silabus


1. Penjelasan isi
a. Identitas Mata Pelajaran teridir dari :
1) Nama Satuan Pendidikan
2) Kelas
3) Semester
4) Tahun pelajaran
5) Kopetensi keahlian
6) Jumlah pertemuan
b. Kompetensi inti dan Kompetensi Dasar
1) Mecantumkan Kompetensi inti dan kompetensi dasar dari
perendikbud no. 37 untuk mata pelajaran muatan nasional (A) dan
mata pelajaran kewilayahan (B) dan
2) Mecantumkan Kompetensi inti dan kompetensi dasar dari Keptusan
Dirjen Dikasmen untuk mata pelajaran Peminatan Kejuruan (C1),
mata pelajaran Peminatan Kejuruan (C2) dan mata pelajaran
Peminatan Kejuruan (C3)
c. Perumusan Indikator
Memuat deskripsi penanda ketercapaian kompetensi yang
dirumuskan dalam bentuk kalimat dengan kata kerja operasional yang
sesuai dengan tingkat kompetensi pada KD, sekurang kurangnya
memenuhi criteria :
1) Kesesuaian dan ketepatan penggunaan kata kerja operasional aspek
pengetahuan dengan Kompetensi Dasar
2) Kecukupan jumlah indicator aspek pengetahuan.
3) Kesesuaian dan ketepatan penggunaan kata kerja operasional aspek
keterampilan dengan Kompetensi Dasar
d. Perumusan Materi Pelajaran
Mengembangkan materi pembelajaran berdasarkan pada KD
dari KI 3 dan/atau KD dari KI 4, serta memperhatikan KD-1 dan KD-2
sebagai dampak penggiring (nurturant effects) hasil belajar peserta
didik. Materi pokok dikembangakan menjadi materi pembelajaran yang
sesuai dengan : urutan mareri secara hirarki, Karakteristik peserta didik,
IPK dan mengintegrasikan nilai,nilai karakter dan kecakapan abad 21.
e. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran merupakan keseluruhan proses


pembelajaran yang harus menggambarkan pengalaman peserta didik
dalam mencapai kompetensi melalui kegiatan 5M yang yang dipadukan
dengan pengembangan kemampuan 4C dan literasi. Kegiatan
pembelajaran dapat berupa pemodelan/demonstrasi oleh guru atau ahli,
peniruan oleh peserta didik, pengecekan dan pemberian umpan balik
oleh guru, dan pelatihan lanjutan. Kegiatan pembelajaran menyesuaikan
IPK, menyesuaikan materi Pelajaran, mendorong siswa terlibat aktif
dalam pembelajaran dan memfasilitasi peserta didik meguasai
kompetensi abad 21
f. Penilaian
1) Bentuk, teknik instrument sesuai dengan indicator pencampaian
kompetensi
2) Mengembangkan nilai penilaian sikap, pengetahuan dan ketrampilan
g. Alokasi Waktu
1) Penentuan alokasi waktu pada setiap KD didasarkan pada jumlah
minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan
mempertimbangkan jumlah KD, keluasan, kedalaman, tingkat
kesulitan, dan tingkat kepentingan KD.
2) Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan
waktu rerata untuk menguasai KD yang dibutuhkan oleh peserta didik
yang beragam.
h. Pemilihan sumber belajar

Penentuan sumber belajar didasarkan pada Tujuan Pebelajaran,


materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan karakteristik peserta
didik
2. Penulisan Silabus
Memuat tentang ketentuan yang mengatur prosedur penyusunan
silabus yang dilaksanakan di satuan pendidikan mencakup siapa yang
menyusun, bagaimana menyusunnya, apa saja komponennya, kapan silbus
disusun, kepada siapa silabus dikumpulkan, siapa penjamin mutunya dsb.
BAB IV
PENYUSUNAN RPP
A. Penyusunan RPP
Dokumen III (RPP) disusun oleh guru pada tingkat satuan pendidikan.
Dalam worshop KTSP yang dilaksanakan oleh satuan pendidikan. Guru-guru
mata pelajaran secara mandiri menyusun rencana pembelajaran yang akan
dilaksanakan selama satu tahun.
B. Prosedur Penyusunan RPP
1. Diagram Alur

Menuiskan
Identitas Menuliskan KD
Menuliskan KI
Sekolah dan dan IPK
mata
pelajaran

Menuliskan Menuliskan
Menuliskan Materi Tujuan
Model/metode Pembelajaran Pembelajaran

Menuliskan Menuliskan Menuliskan


Alat dan Sumber Langkah-
bahan Pembelajaran langkah
Pembelajaran

Menuliskan
Menuliskan
Lampiran-
penilaian
lampiran

2. Deskripsi
No Deskripsi kegiatan Output
1. Analisis matapelajaran, kelas dan Identitas RPP
semester serta jumlah jam kebutuhan
dalam KD yang akan dituiskan
2. Salin rumusan KI 1, KI 2, KI 3, dan KI 4 Kompetensi Inti
dari Permendikbud No 21/2016
3. Salin pasangan KD sesuai Permendikbud Kompetensi
No 24 Tahun 2016 dan jabarkan dalam Dasar dan IPK
Indikator pencapaian Kompetensi
4. Menganalisis rencana pembelajaran dan Tujuan
merumuskannya dalam tujuan Pembelajaran
pembelajaran
5. Menuliskan materi pembelajaran dengan Materi
cara memisahkan kata kerja operasional Pembelajaran
dengan kalimat berikutnya pada KD yang
dipilih
6. Menganalisis KD, IPK dan Tujuan Model
pembelajaran sebagai dasar menentukan pembelajaran
model dan metode pembelajaran yang
tepat untuk digunakan
7. Menganalisis langkah sebelumnya guna Alat dan bahan
menjadi dasar penentuan bahan dan alat
apa saja yang akan digunakan
8. Mencari sumber-sumber yang bias Sumber belajar
dijadikan literatur dalam penyiapan
pembelajaran
9 Menganalisis IPK, Materi dan model Langkah-langkah
pembelajaran kemudian menjabarkannya pembelajaran
menjadi langkah-langkah pembelajaran
sesuai sintak model yang dipilih
10 Menentukan jenis penilaian yang tepat penilaian
untuk digunakan berdasarkan ketercapaian
IPK dan KD
11 Menjabarkan penjelasan yang perlu guna Lampiran-
mendukung dan menguatkan proses lampiran
pembelajaran

C. Komponen RPP
Komponen dalam RPP meliputi :
1. Judul dan Identitas,
2. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
3. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK),
4. Tujuan Pembelajaran,
5. Materi pembelajaran,
6. Pemilihan Sumber
7. Media Pembelajaran
8. Model Pembelajaran
9. Metode Pembelajaran,
10. Skenario Pembelajaran
11. Rancangan Nilai Pembelajaran
D. Penjelasan Isi dan Penulisan RPP
1. Judul dan Identitas,
Terdapat: satuan pendidikan, kelas, semester, mata pelajaran jumlah
pertemuan
2. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Mencantumkan Kompetensi Inti dan Kompetensi dasar :
a. Mata pelajaran muatan nasional (A) dan mata pelajaran muatan
kewilayahan (B) mengacu pada permendikbud no.37 tahun 2018.
b. Mata pelajaran Peminatan Kejuruan C1, mata pelajaran Peminatan
Kejuruan C2 dan mata pelajaran Peminatan Kejuruan C3 mengacu
pada Keputusan Dirjen Dikdasmen Nomor 464/D.D5/KR/2018
3. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK),
a. Kesesuaian dan ketepatan penggunaan kata kerja operasional aspek
pengetahuan dengan Kompetensi Dasar
b. Kecukupan jumlah indikator aspek pengetahuan
c. Kesesuaian dan ketepatan penggunaan kata kerja operasional aspek
keterampilan dengan Kompetensi Dasar.
d. Kecukupan jumlah indikator aspek keterampilan
4. Tujuan Pembelajaran,

5. Materi pembelajaran,
6. Pemilihan Sumber
7. Media Pembelajaran
8. Model Pembelajaran
9. Metode Pembelajaran,
10. Skenario Pembelajaran
11. Rancangan Nilai Pembelajaran
BAB IV
Perencanaan, Pelaksanaaan Pembelajaran dan Penilaian
E. Penyelarasan Kurikulum
Sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2016
tentang Revitalisasi SMK, terdapat enam isu strategis yang menjadi
prioritas, diantaranya penyelarasan dan pemutakhiran kurikulum.
Penyelarasan/ sinkronisasi dilakukan melalui workshop bersama DU/ DI
yang relevan dengan kompetensi keahlian. Proses sinkronisasi harus
dilakukan melalui tahapan yang runtut melalui draf kurikulum (buku I,
buku II dan buku III) yang dianalisis dan disesuaikan dengan kompetensi
DU/DI. Hasil sinkronisasi dituangkan di buku I jika terdapat perubahan
KD selanjutnya di kembangkan dalam Silabus dan RPP. Pelaksanaan
dan penilaian pembelajaran disesuaikan dengan hasil sinkronisasi
F. Perencanaan Pembelajaran
1. SILABUS
Memuat tentang ketentuan yang mengatur prosedur
penyusunan silabus yang dilaksanakan di satuan pendidikan
mencakup siapa yang menyusun, bagaimana menyusunnya, apa saja
komponennya, kapan silbus disusun, kepada siapa silabus
dikumpulkan, siapa penjamin mutunya dsb.
2. RPP
Memuat tentang ketentuan yang mengatur prosedur
penyusunan RPP yang dilaksanakan di satuan pendidikan mencakup
siapa yang menyusun, bagaimana menyusunnya, apa saja
komponennya, kapan disusun, kepada siapa dikumpulkan, siapa
penjamin mutunya dsb.

BAGIAN AKHIR
LAMPIRAN
Memuat :

1. SK Tim Pengembang Kurikulum

2. Dokumen Proses Pengembangan KTSP


3. Hasil Verifikasi dan Validasi Pengawas

4. Dokumen Hasil Penyelarasan Kurikulum

Anda mungkin juga menyukai