Anda di halaman 1dari 40

KUTIPAN KATOLIK TERBAIK

“Tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak
Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.” – Yoh 20 : 31

“Roh Tuhan berembus dalam lembaran-lembaran ini. Kalimat-kalimatnya dibiarkan tidak selesai,
sehingga Anda bisa melengkapinya sesuai dengan perilaku Anda sendiri. Jika anda menghayati kata-kata
bijak ini dalam kehidupan Anda, maka Anda akan menjadi pengikut Kristus yang sejati.” – St. Josemaria
Escriva

————————-

Blog Lux Veritatis 7 untuk minggu-minggu ke depan akan menampilkan tujuh quotes atau kutipan
katolik terbaik, yang diambil dari tulisan Para Kudus, Paus, Tokoh katolik lainnya, Kitab Suci, Dokumen
Gereja, ataupun buku-buku katolik yang kami baca. Kami juga mengumpulkan kutipan ini dari berbagai
sumber di internet, seperti catholic quote, Ignatius Press, dan masih banyak yang lain. Ada baiknya bila
kutipan-kutipan singkat ini juga kita renungkan, agar bisa membawa suatu perubahan yang berarti dalam
kehidupan kita.

7 Kutipan Katolik Terbaik Minggu Ini (23-29 Januari 2012)

“Sangat membantu bagi kita untuk mengaku dosa dengan teratur. Benar bahwa dosa kita selalu sama;
tapi kita membersihkan rumah kita, ruangan kita, paling tidak sekali seminggu bahkan bila kotorannya
selalu sama, dengan tujuan untuk hidup dalam kebersihan, untuk memulai kembali. Bila kita melakukan
hal yang sebaliknya, kotoran mungkin tidak dilihat, tapi kotoran tersebut akan bertambah.” – Paus
Benediktus XVI

“Ketika kamu melihat salib, kamu memahami betapa Yesus mencintaimu. Ketika kamu memandang
Hosti Suci, kamu memahami betapa Yesus mencintaimu sekarang.” – Mother Teresa

“Bersabarlah dengan segala hal, tapi terutama bersabarlah terhadap dirimu. Jangan hilangkan
keberanian dalam mempertimbangkan ketidaksempurnaanmu, tapi mulailah untuk memperbaikinya –
mulailah setiap hari dengan tugas yang baru.” – St. Fransiskus dari Sales

“Kita sering menemukan diri kita di persimpangan jalan, tidak tahu jalan mana yang harus dipilih, jalan
mana yang harus dilalui; ada bagitu banyak jalan yang salah…begitu banyak ambiguitas. Di saat seperti
ini, jangan lupakan bahwa Kristus…selalu dan satu-satunya jalan yang paling aman, jalan yang menuju
pada kebahagiaan yang penuh dan abadi.” – Beato Yohanes Paulus II
“Mengapa kita harus membela diri ketika kita disalahpahami atau dihakimi dengan keliru? Tinggalkanlah
hal itu. Mari kita tidak mengucapkan apapun. Merupakan hal yang manis untuk membiarkan orang lain
menghakimi kita dengan cara yang mereka suka. Oh keheningan yang terberkati, yang memberi begitu
banyak kedamaian bagi jiwa!” – St. Therese of Lisieux

“Jangan mencari ketakutanmu melainkan carilah harapan dan mimpimu. Jangan berpikir tentang
frustrasimnu, tapi tentang potensi yang belum terpenuhi. Perhatikan dirimu bukan dengan apa yang telah
kamu coba dan gagal, tapi dengan apa yang masih mungkin bagimu untuk melakukan sesuatu.” – Paus
Yohanes XXIII

“Komuni merupakan satu-satunya obat bagi iman yang lemah dan rapuh. Meskipun Sakramen Maha
Kudus pada dirinya selalu sempurna dan suci dan lengkap, Sakramen Maha Kudus tidak bekerja secara
utuh sekali untuk selamanya dalam diri kita. Seperti tindakan iman, ia harus tumbuh secara
berkelanjutan melalui latihan. Frekuensi adalah efek yang tertinggi. Tujuh kali [menerima Komuni]dalam
seminggu jauh lebih bergizi daripada tujuh kali pada rentang waktu tertentu.” – John Ronald Reuel
Tolkien (Penulis Novel Lord of The Rings).

——————————————

7 Kutipan Katolik Terbaik Minggu Ini (29 Jan – 4 Feb 2012)

“Lain waktu jika suatu hal buruk terjadi padamu meskipun itu bukan salahmu, dan kamu mengeluh pada
Allah, “aku tidak pantas mendapatkan itu,” lihatlah pada salib dan katakan perkataan yang sama kepada-
Nya: “aku tidak pantas mendapatkan itu” ini akan memberikanmu rasa perspektif yang berbeda.” – Dr.
Peter Kreeft

“Kita tidak berdamai dengan orang lain karena kita tidak berdamai dengan diri kita sendiri. Dan kita
tidak berdamai dengan diri kita sendiri karena kita tidak berdamai dengan Allah.” – Thomas Merton

“Lebih baik menerangi orang daripada hanya sekedar bersinar, membawa orang kepada renungan akan
kebenaran daripada merenung.” – St. Thomas Aquinas

“Kemalasan adalah musuh terbesar jiwa.” – St. Benediktus dari Nursia

“Berikan kepada saya pasukan yang mendaraskan Rosario dan saya akan menaklukkan dunia.” – Paus
Pius IX

“Jika dua teman meminta Anda untuk menghakimi sebuah perselisihan, janganlah diterima, karena
Anda akan kehilangan satu orang teman, di sisi lain, jika dua orang asing datang dengan permintaan yang
sama, terimalah karena Anda akan mendapatkan satu teman.” – St. Agustinus

“Jika Santo Paulus mendesak kita untuk berdoa pada satu sama lain, dan kita dengan gembira berpikir
adalah tepat untuk meminta setiap orang yang malang untuk mendoakan kita, haruskah kita berpikir hal
ini jahat untuk meminta kepada Orang Kudus di Surga untuk melakukan hal yang sama?” – St. Thomas
More

——————————————
7 Kutipan Katolik Terbaik Minggu Ini (4-10 Februari 2012)

“Jika engkau mengikuti kehendak Allah, engkau tahu bahwa biarpun ada serba macam hal mengerikan
yang terjadi atas dirimu, namun engkau tidak akan kehilangan tempat perlindungan terakhir. Engkau
tahu bahwa fondasi dunia ini adalah kasih sehingga biarpun tak ada seorang manusia pun yang dapat
atau bersedia membantumu, engkau tetap dapat berjalan maju, seraya mempercayai Ia yang
mengasihimu.” – Joseph Ratzinger (Paus Benediktus XVI)

“Kebenaran tidak selalu sama dengan keputusan mayoritas.” – John Paul II

“Tuhan, bila umatmu memerlukanku, aku tidak akan menolak untuk bekerja. Terjadilah kehendak-Mu.”
– St. Martin de Tours

“Berdoalah seolah-oleh semuanya bergantung pada Allah. Bekerjalah seolah-oleh segalanya bergantung
kepadamu.” – St. Agustinus

“Suatu perbuatan yang paling cemerlang, tanpa cinta, sama sekali tidak berarti.” – St. Therese of Lisieux

“Kita selalu menemukan bahwa mereka yang berjalan paling dekat kepada Kristus adalah mereka yang
harus bertahan terhadap pencobaan terbesar.” – St. Teresa of Avilla

“Kita tidak bisa mengubah arah dunia hanya dengan upaya kita sendiri. Bukan itu pekerjaan kita.
Pekerjaan kita – dan khususnya pekerjaan anda sebagai pemimpin muda – adalah membiarkan
Allah mengubah kita, dan melalui kita, Allah akan mengubah orang lain dan dunia. Kita memenangkan
dunia dengan memenangkan satu jiwa pada satu waktu demi Yesus Kristus dan Gereja, dan hal ini
dimulai dari diri kita…Cintailah Yesus Kristus seperti saudara dan Tuhanmu. Cintailah Gereja sebagai
ibumu. Ketahui imanmu, ketahuilah dunia dan perjuangannya – dan kemudian bukalah hatimu. Biarkan
Allah menggunakanmu untuk membawa orang lain menuju kesalamatan yang Allah tujukan bagi kita.” –
Uskup Agung Charles J. Chaput

——————————————

14 Kutipan Katolik Edisi Valentine (14 Feb 2012)

Dalam rangka menyambut hari kasih sayang (Valentine), maka blog Lux Veritatis menampilkan kutipan-
kutipan tentang cinta yang diambil dari tulisan Beato Yohanes Paulus II, dalam bukunya yang
berjudul Love and Responsibility, serta dalam tulisan-tulisan lainnya. Semoga menginspirasi anda

—————————–

”Di dalam cinta ada tanggung jawab khusus – tanggung jawab untuk seorang pribadi yang ditarik ke
dalam persekutuan yang paling dekat dalam kehidupan dan aktivitas orang lain, dan menjadi pihak yang
memperoleh keuntungan dari hadiah diri/pemberian diri ini.”

”Semakin besar rasa tanggung jawab bagi pribadi lain semakin besar adanya cinta yang sejati.”
“Cinta diantara pribadi adalah ciptaan dari kehendak bebas manusia.”

“Kekuatan cinta muncul paling jelas ketika kekasih kita tersandung, ketika kelemahan dan dosanya
menjadi terbuka. Seseorang yang sungguh mencintai tidak menarik cintanya, tapi semakin mencintainya,
mencintai dalam kesadaran penuh akan kekurangan dan kesalahan yang lain, dan tanpa menyetujui
kesalahan tersebut. Karena seorang pribadi tidak pernah kehilangan nilai esensialnya. Emosi yang
melekatkan dirinya pada nilai pribadi tetap setiap kepada manusia.”

“Cinta terdiri dari komitmen yang membatasi kebebasan seseorang – ia adalah pemberian diri, dan
memberikan diri berarti membatasi kebebasan demi kepentingan yang lain. Batasan terhadap kebebasan
seseorang dapat dilihat sebagai sesuatu yang negatif dan tidak menyenangkan, tapi cinta menjadikannya
hal yang positif, bersukacita dan kreatif. Kebebasan ada demi cinta.”

“Tidak ada tempat bagi keegoisan dan rasa takut! Jangan takut, ketika cinta menyebabkan tuntutan.
Jangan takut ketika cinta mengharuskan pengorbanan.”

“Cinta sejati, cinta yang lengkap secara batiniah, ada ketika kita memilih seorang pribadi demi pribadi itu
sendiri, dimana pria memilih wanita dan wanita memilih pria bukan hanya sebagai partner seksual, tapi
sebagai pribadi yang kepadanya dilimpahkan hadiah kehidupannya sendiri.”

“Cinta untuk seorang pribadi, yang berasal dari pilihan yang sah yang dipusatkan pada nilai seorang
pribadi, dan membuat kita merasakan cinta emosional untuk pribadi tersebut seperti apa adanya, bukan
untuk pribadi yang kita bayangkan, tapi untuk pribadi yang nyata.”

“Cinta tidak pernah menjadi sesuatu yang siap dibuat, sesuatu yang semata-mata diberikan pada pria dan
wanita, cinta pada saat yang sama, selalu merupakan sebuah tugas yang harus mereka kerjakan. Cinta
harus dilihat sebagai sesuatu yang tidak pernah “ada”, tapi selalu hanya [sebagai proses] “menjadi”, dan
menjadi seperti apa cinta itu bergantung pada kontribusi kedua pribadi dan kedalam komitmen mereka.”

“Hanya pria dan wanita yang murni yang sanggup memiliki cinta yang sejati. Kemurnian membebaskan
asosiasi mereka… dari kecenderungan untuk saling memanfaatkan.”

“Cinta sejati itu menuntut. Aku akan gagal dalam misiku bila aku tidak memberitahu anda. Cinta
menuntut sebuah komitmen pribadi terhadap kehendak Allah.”

“Kegelapan hanya dapat dihancurkan oleh terang, kebencian hanya bisa ditaklukkan oleh cinta.”

“Manusia tidak dapat hidup tanpa cinta. Ia tetaplah makhluk yang tidak dapat dimengerti oleh dirinya
sendiri, kehidupannya tidak bermakna bila cinta tidak ditunjukkan padanya, bila ia tidak menemukan
cinta, bila ia tidak mengalami cinta dan menjadikan cinta miliknya, dan bila ia tidak berpartisipasi secara
intim didalamnya. Inilah alasannya mengapa Kristus Sang Penebus menyatakan diri-Nya secara penuh
kepada manusia.”

“Seorang pribadi yang tidak memutuskan untuk mencintai selamanya akan menemukan bahwa ia sangat
sulit untuk sungguh mencintai bahkan untuk satu hari.”

——————————————
7 Kutipan Katolik Terbaik Minggu Ini (18-25 Feb 2012)

“Tidak mengenal Kitab Suci berarti tidak mengenal Kristus.” – St Hieronimus

“Karena Kristus sendiri telah berkata, “Inilah Tubuh-Ku” siapa yang berani meragukan hal ini bahwa itu
adalah Tubuh-Nya?” – St. Cyril dari Yerusalem

“Ajarkan kami untuk memberi dan tidak memperhitungkan biayanya.” – St. Igantius de Loyola

“Ketika anda merasa kemarahan menyerang, maka sudah waktunya untuk diam seperti Yesus, diam
ditengah-tengah penderitaan dan rasa malunya.” – St. Paulus dari Salib

“Sang iblis takut kepada kita ketika kita berdoa dan membuat pengorbanan. Ia juga takut ketika kita
rendah hati dan baik. Terutama ia takut ketika kita mencintai Yesus dengan begitu besar. Ia lari jauh
ketika kita membuat Tanda Salib” – St. Antonius dari gurun

“Anda harus meminta kepada Allah untuk memberikanmu kekuatan untuk melawan dosa kesombongan
yang adalah musuh terbesarmu – akar dari semua yang jahat, dan kegagalan dari semua yang baik.
Karena Allah menentang kesombongan.” – St. Vincent de Paul

“Anda tidak bisa menjadi Orang Kudus yang setengah-setengah; anda harus menjadi Orang Kudus yang
penuh atau bukan Orang Kudus sama sekali.” – St. Therese of Lisieux

——————————————

7 Kutipan Katolik Terbaik (Edisi Minggu 1 Masa Prapaskah)

“Kita takut untuk berbagi penderitaan kita. Namun kita bisa mengingat bahwa Yesus tidak takut untuk
berbagi penderitaan-Nya dengan kita. Ia masih berbagi penderitaan-Nya. Itulah arti dari salib.” – Romo
Benedict Groeschel

“Selama masa prapaskah ini, mari kita memperbaiki semangat doa dan rekoleksi. Mari kita
membebaskan pikiran kita dari semua hal yang bukan tentang Yesus. Jika anda sulit berdoa, mintalah
kepada-Nya lagi dan lagi, “Yesus, datanglah ke hatiku, berdoalah denganku, berdoalah didalamku – agar
aku bisa belajar dari-Mu cara untuk berdoa.” – Teresa dari Calcuta

“Pengakuan dosa menyembuhkan, membenarkan, dan memberi pengampunan dosa. Semua harapan
berada dalam pengakuan dosa. Dalam pengakuan dosa ada kesempatan bagi kerahiman. Percayalah
dengan teguh. Jangan ragu, jangan pernah putus asa demi kerahiman Allah. Berharaplah dan yakinlah
dalam pengakuan dosa.” – St. Isidore of Seville

“Hanya percaya bahwa Allah itu ada, tidak akan saya sebut sebagai komitmen. Bahkan iblis pun percaya
bahwa Allah itu ada! Percaya [kepada Allah] berarti [kita] harus mengubah cara hidup kita.” – Mother
Angelica
“Dari Maria kita belajar untuk menyerahkan segala hal kepada kehendak Allah. Dari Maria kita belajar
untuk percaya ketika semua harapan sirna. Dari Maria kita belajar untuk mempercayai Putra-Nya dan
Kristus Putra Allah.” – Beato Yohanes Paulus II

“Allah memberikan diri-Nya kepadamu; berikanlah dirimu kepada Allah.”– Blessed Robert Southwell

“Melalui jalan cinta, yang adalah kasih, agar Allah mendekat kepada manusia, dan manusia kepada Allah.
Tapi ketika kasih tidak ditemukan, Allah tidak berdiam disana. Maka, ketika kita memiliki kasih, kita
memiliki Allah, karena “Allah adalah kasih” (1 Yoh 4:8).” – St. Albertus Agung

——————————————

7 Kutipan Katolik Terbaik (Edisi Minggu 2 Masa Prapaskah)

“Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” Yesus
Kristus

“Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.” – Yesus Kristus

“Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang
baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.” – Yesus Kristus

“…haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.” – Yesus Kristus

“…janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum?
Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi
Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan
Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kamu
kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah
untuk sehari.” – Yesus Kristus

“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu
akan dibukakan bagimu.” – Yesus Kristus

“Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?” – Yesus Kristus

——————————————

7 Kutipan Katolik Terbaik (Edisi Minggu Prapaskah 3)

“Yesus yang manis, terimalah jiwaku.” – Thomas Thwing, Martir dari Inggris, perkataan terakhirnya
sebelum dihukum mati.

“Semoga Allah tidak meninggalkan saya!” – Blaise Pascal, ilmuwan, apologist, meninggal secara Katolik
setelah mendapatkan Sakramen Perminyakan.
“Lakukan apa yang kamu mau; karena kami adalah orang Kristen, dan kami tidak berkorban kepada
berhala.” – St. Justin Martir, pembicaraan dengan Rusticus, setelah ia mengancam mereka dengan
“siksaan tanpa ampun”, kecuali mereka mengorbankan sesuatu kepada “dewa-dewa” Romawi.

“Di dalam dan segala hal, saya memutuskan untuk mengikuti Santo Thomas, seperti ia mengikuti Bapa.”
– Domingo Banez, teolog dari Dominikan, dikenal sebagai “cahaya yang paling terang ” dari Spanyol;
didalam pernyataan kesetiaannya kepada ajaran dari “cahaya terang” Gereja.

“Tradisi Para Rasul telah dinyatakan dengan jelas di seluruh dunia, dan dapat ditemukan di setiap
Gereja oleh mereka yang ingin mengenal kebenaran.” – Irenaeus, tulisan pada tahun 189, tentang
kesatuan Gereja berdasarkan pada Tradisi Apostolik dimanapun hal ini di ajarkan.

“Bapa Suci, sekarang saya percaya.” – Uskup Edward Fitzgerald dari Little Rock, Arkansas, satu dari dua
Uskup dari Konsili Vatikan I yang berlawanan dengan definisi infalibilitas kepausan pada voting terakhir;
dikenal secara publik penerimaannya terhadap kebenaran dari definisi infalibilitas kepausan.

“Karena pengudusan manusia berada di kekuasaan Allah yang menguduskan, bukanlah dalam wewenang
manusia untuk memilih bagaimana ia akan dikuduskan, tapi hal ini harus ditetapkan oleh institusi Ilahi.”
– St. Thomas Aquinas, Summa Teologia, kutipan dari artikel tentang Sakramen.

——————————————

Kutipan Katolik Tentang Pengajaran Ekaristi (Edisi Minggu Prapaskah 4)

St. Ignatius dari Anthiokia

“Perhatikanlah pada mereka yang mempunyai pandangan beragam tentang rahmat Tuhan yang datang
pada kita, dan lihatlah betapa bertentangannya pandangan mereka dengan pandangan Tuhan …. Mereka
pantang menghadiri perjamuan Ekaristi dan tidak berdoa, sebab mereka tidak mengakui bahwa Ekaristi
adalah Tubuh dari Juru Selamat kita Yesus Kristus, Tubuh yang telah menderita demi dosa-dosa kita, dan
yang telah dibangkitkan oleh Allah Bapa…”[2]c. Dalam suratnya kepada jemaat di Filadelfia, ia
mengatakan pentingnya merayakan Ekaristi dalam kesatuan dengan Uskup, “Karena itu, berhati-
hatilah… untuk merayakan satu Ekaristi. Sebab hanya ada satu Tubuh Kristus, dan satu cawan darah-Nya
yang membuat kita satu, satu altar, seperti halnya satu Uskup bersama dengan para presbiter [imam] dan
diakon.”

St. Yustinus Martir

“Kami menyebut makanan ini Ekaristi, dan tak satu orangpun diperbolehkan untuk mengambil bagian di
dalamnya kecuali jika ia percaya kepada pengajaran kami… Sebab kami menerima ini tidak sebagai roti
biasa atau minuman biasa; tetapi karena oleh kuasa Sabda Allah, Yesus Kristus Penyelamat kita telah
menjelma menjadi menjadi manusia yang terdiri atas daging dan darah demi keselamatan kita, maka,
kami diajar bahwa makanan itu yang telah diubah menjadiEkaristi oleh doa Ekaristi yang ditentukan
oleh-Nya, adalah Tubuh dan Darah dari Kristus yang menjelma dan dengan perubahan yang terjadi
tersebut, maka tubuh dan darah kami dikuatkan.”

St. Ireneus
“Dia [Yesus] menyatakan bahwa piala itu, … adalah Darah-Nya yang darinya Ia menyebabkan darah kita
mengalir; dan roti itu…, Ia tentukan sebagai Tubuh-Nya sendiri, yang darinya Ia menguatkan tubuh kita.”

St. Cyril dari Yerusalem

“Karena itu, jangan menganggap roti dan anggur hanya dari penampilan luarnya saja, sebab roti dan
anggur itu, sesuai dengan yang dikatakan oleh Tuhan kita, adalah Tubuh dan Darah Kristus. Meskipun
panca indera kita mengatakan hal yang berbeda; biarlah imanmu meneguhkan engkau. Jangan menilai
hal ini dari perasaan, tetapi dengan keyakinan iman, jangan ragu bahwa engkau telah dianggap layak
untuk menerima Tubuh dan Darah Kristus.”

St. Agustinus

“Roti yang ada di altar yang dikonsekrasikan oleh Sabda Tuhan, adalah Tubuh Kristus. Dan cawan itu,
atau tepatnya isi dari cawan itu, yang dikonsekrasikan dengan Sabda Tuhan, adalah Darah Kristus….Roti
itu satu; kita walaupun banyak, tetapi satu Tubuh. Maka dari itu, engkau diajarkan untuk menghargai
kesatuan. Bukankah roti dibuat tidak dari saru butir gandum, melainkan banyak butir? Namun demikian,
sebelum menjadi roti butir-butir ini saling terpisah, tetapi setelah kemudian menjadi satu dalam air
setelah digiling…[dan menjadi roti].”

St. Ambrosius dari Milan, The Mysteries 9:50, 58 [A.D. 390].

“Barangkali kamu mungkin berkata, ‘ aku melihat sesuatu yang lain; bagaimana mungkin kamu
meyakinkan aku bahwa aku sedang menerima Tubuh Kristus?’ [Itu] tetapi tinggal untuk [kita/kami]
untuk membuktikan itu. Dan berapa banyak contoh yang kita gunakan !… Kristus berada di dalam
sakramen itu, sebab [itu] adalah Tubuh Kristus.”

Origen, Homilies on Numbers 7:2 [A.D. 248] :

“Dahulu ada pembaptisan di dalam suatu jalan yang mengaburkan… sekarang, bagaimanapun, dalam
pandangan penuh , ada regenerasi di dalam air dan di dalam Roh Kudus . Dahulu, di dalam suatu jalan
yang mengaburkan, ada manna(roti dari surga) untuk makanan; sekarang, bagaimanapun, dalam
pandangan penuh , sungguh ada makanan, daging Sabda Tuhan, ketika Dia sendiri berkata : ‘ Daging ku
adalah benar-benar makanan , dan darah ku adalah benar-benar minuman.’” [ Yohanes 6:55]

——————————————

7 Kutipan Katolik Terbaik (Edisi Minggu Prapaskah 5)

”Penderitaan tanpa cinta adalah penderitaan atau neraka. Penderitaan dengan cinta adalah
pengorbanan. Cinta tidak memiliki kekuatan untuk membunuh penderitaan atau memusnahkannya, tapi
cinta memiliki kekuatan untuk mengurangi penderitaan.”—Fulton Sheen, dari buku “Life is Worth Living”

“Allah tidak memanggilku untuk menjadi sukses, melainkan Ia memanggilku untuk menjadi taat.” –
Beata Teresa dari Calcuta
“Kenyataannya, hanya ada satu Misa, satu Liturgi Ekaristi yang abadi, dan ini terjadi di surga
selamanya… Kita tidak sekedar menghadiri Misa, kita bergabung dengan semua penghuni surga dan bumi
dalam merayakan Liturgi yang abadi.” – Vinny Flyn, dari Buku “7 Secrets of Eucharist”

“Manusia macam apa yg tidak akan menangis melihat Ibu Kristus dlm penderitaan sekejam itu? Putranya
terluka…dan kita, pengecut, menjauh, menolak kehendak Allah. Ibuku dan Bundaku, ajarilah aku utk
menjawab ‘ya’, spt engkau, yg akan membuat aku menyatukan diriku dg Yesus yg berkata kpd Bapa-Nya:
non mea voluntas..(luk 22:24): bukan kehendak-Ku namun kehendak-Mu yg terjadi.” – St Josemaria
Escriva; Jalan Salib; hal 33

“Bahkan sekarang ini Allah meminta kita untuk menjadi “penjaga” bagi saudara dan saudari kita (Kej 4:9)
untuk membuat sebuah hubungan yang berdasarkan [sikap] saling memperhatikan satu sama lain.” –
Paus Benediktus XVI

“Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahanNya, kesabaranNya dan kelapangan hatiNya?
Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?
Tetapi oleh kekerasan hatimu yang tidak mau bertobat, engkau menimbun murka atas dirimu sendiri
pada hari waktu mana murka dan hukuman Allah yang adil akan dinyatakan.” – St. Paulus (Roma 2:4-5)

“Selanjutnya ketika temanmu bertanya “Dimanakah Allah?”, demi rasa cinta terhadap semua hal yang
kudus, jangan menjelaskan kepadanya bahwa Allah berada di dalam hatimu, atau bahwa Allah berada di
luar, di hari yang cerah. Ajaklah temanmu dalam adorasi, suruhlah ia duduk, dan tunjukklah kepada
Ekaristi dan katakan “Itulah Ia”.” – Marc Banres, Blogger Katolik di Amerika

——————————————

7 Kutipan Katolik Terbaik (Edisi Minggu Prapaskah 6)

“Allah telah mendirikan Gereja seperti pelabuhan di tepi laut, agar kamu dapat berlindung dari pusaran
kekhawatiran dan menemukan kedamaian dan ketenangan.” – St. Yohanes Krisostomus

”Tuhan kita memiliki kekuatan untuk meletakkan kehidupan-Nya dan mengangkat-Nya kembali. Tapi
kita tidak bisa memilih berapa lama kita akan hidup, dan kematian datang pada kita bahkan ketika hal
tersebut bertentangan dengan kehendak kita. Kristus, dengan wafat-Nya, telah mengatasi kematian.
Kebebasan kita dari kematian berasal dari kematian Kristus. Untuk menyelamatkan kita Kristus tidak
memerlukan kita. Namun tanpa Kristus, kita tidak bisa melakukan apapun. Ia memberikan diri-Nya bagi
kita seperti pokok anggur dan rantingnya; kita tidak bisa hidup bila terpisah dari Kristus.” – St. Agustinus

“Bila kita terpisah dari salib, kita tidak memiliki anak tangga lain yang dapat membawa kita menuju
surga.” – St. Rose of Lima

“Banyak orang berkata “Aku telah melakukan banyak perbuatan jahat. Tuhan tidak bisa mengampuniku”.
Ini merupakan penghujatan terbuka yang membatasi kerahiman Allah. Tapi kerahiman Allah tidak
memiliki batas, kerahiman Allah tiada batas. Tidak ada apapun yang menghina Tuhan kita yang terkasih
selain keraguan terhadap kerahiman-Nya.” – St. Yohanes Vianney
“Orang muda menginginkan hal-hal besar…Kristus tidak menjanjikan kehidupan yang mudah. Mereka
yang menginginkan kenyamanan telah masuk ke jalan yang salah. Tapi kristus menunjukkan kita jalan
menuju hal-hal besar, kebaikan, terhadap kehidupan manusia yang autentik.” – Paus Benediktus XVI

“Mencintai Kristus sama saja dengan mencintai Gereja.” – Brother Roger Schutz

“Apa yang tidak terletak pada rencanaku terletak dalam rencana Allah. Dan semakin sering hal seperti ini
terjadi kepadaku, semakin hiduplah keyakinan imanku bahwa – dari perspektif Allah – tidak ada yang
terjadi secara kebetulan.” – St. Edith Stein

——————————————

Kutipan Misa Minggu Palma : “Siapakah Yesus dari Nazareth bagi Diri Kita?”

Mari kita kembali kepada kutipan Injil hari ini dan bertanya kepada diri kita : Apakah yang sungguh
terjadi dalam hati mereka yang mengelu-elukan Kristus sebagai Raja Israel? Jelas bahwa
mereka memiliki gagasan tentang Mesias, sebuah gagasan tentang bagaimana Raja yang telah dinanti
sejak lama dan yang dijanjikan oleh para nabi harus bertindak. Bukan karena kebetulan, beberapa hari
kemudian, bukannya mengelu-elukan Yesus, kerumunan orang Yerusalem berteriak kepada Pilatus
:”Salibkan Dia!”, sementara para murid, yang berkumpul bersama dengan yang lain yang telah melihat
dan mendengarkan Ia, akan dikejutkan dan terpisah. Faktanya, mayoritas orang kecewa dengan cara
Yesus menghadirkan diri-Nya sebagai Mesias dan Raja Israel. Inilah inti pesta hari ini, bagi kita
juga. Siapakah Yesus dari Nazareth bagi diri kita? Gagasan apa yang kita miliki tentang
Mesias, gagasan apa yang kita miliki tentang Allah? Ini adalah pertanyaan penting,
pertanyaan yang tidak bisa kita hindari, bukan karena pada hari ini kita dipanggil untuk
mengikuti Raja kita yang memilih Salib sebagai tahta-Nya. Kita dipanggil untuk mengikuti
Mesias yang menjanjikan kita kebahagiaan surga, kebahagiaan ilahi, bukan kebahagiaan
duniawi. Jadi kita harus bertanya pada diri kita :Apa pengharapan kita yang sebenarnya? Apa
keinginan terdalam pada diri kita, yang karenanya kita datang disini untuk merayakan Minggu Palma dan
memulai perayaan Pekan Suci? – Paus Benediktus XVI

——————————————

7 Perkataan Terakhir Yesus Kristus di Salib

“Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” (Luk 23:34)

“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di
dalam Firdaus.” (Luk 23:43)

“Ibu, inilah, anakmu!” dan “Inilah ibumu!” (Yoh 19:26-27)

“Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” (Mrk 15:34)

“Aku haus!” (Yoh 19:28)


“Sudah selesai.” (Yoh 19:30)

“Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.” (Luk 23:46)

——————————————

7 Kutipan Katolik Terbaik (Edisi Minggu I Setelah Paskah)

“Rasa bersalah tidak boleh dibusukkan dalam keheningan jiwa, meracuni jiwa dari dalam. Rasa bersalah
perlu diakukan. Melalui pengakuan dosa kita membawanya kedalam terang, kita menempatkannya dalam
cinta Kristus yang memurnikan. Dalam pengakuan, Tuhan membasuh kaki kita yang kotor lagi dan lagi
dan mempersiapkan kita untuk berada di meja perjamuan dengan-Nya.”—Paus Benediktus XVI

“Sebuah buku seperti surat dari seorang pengarang kepada banyak pembaca. Pembaca tersebut berbeda
dalam jenis kelamin, usia, ras, kepercayaam, edukasi, dan ketertarikan. Tapi pembaca tersebut tidak
berbeda dalam satu hal : kemanusiaan. Kodrat manusia itu sama pada pria dan wanita, pada orang
dewasa dan anak-anak, pada ras yang berbeda, pada budaya yang berbeda. Jadi saya menulis ini kepada
kalian semua sebagai sesama manusia satu dengan yang lain.”—Peter Kreeft

“Sekarang bila kita tidak memiliki damai, ini karena kita lupa bahwa kita saling memiliki satu sama lain –
pria itu, wanita itu, anak itu adalah saudara atau saudariku.”—Blessed Teresa of Calcutta

“Pertanyaan tentang kebenaran dan apa itu kebaikan tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lain. Bila
kita tidak lagi mengenali apa yang benar tidak tidak lagi bisa membedakannya dari apa yang salah, dan
menjadi tidak mungkin bagi kita untuk mengenali apa yang baik; perbedaan antara kebaikan dan
kejahatan kehilangan dasarnya.” —Joseph Ratzinger (Pope Benedict XVI)

“Sesal terhadap dosa adalah tujuan untuk mengabaikan ego. Ini sulit dilakukan. Terkadang hal tersebut
seperti dikuliti hidup-hidup, mengupas dosa dan membuangnya, mengambil tujuan perbaikan diri yang
teguh…Saya percaya bahwa sebagian besar orang menyesal terhadap dosa mereka bukan karena mereka
sangat takut kehilangan surga dan takut akan neraka, melainkan karena mereka telah melukai Tuhan
kita. Kendati demkian, Saliblah yang menunjukkan dimensi dosa. Tak ada seorangpun yang melihat dosa
dengan seksama dalam ketelanjangannya sampai ia memahami tentang penebusan.”- Archbishop Fulton
Sheen

“Allah telah menciptakanku untuk melakukan suatu pelayanan yang pasti bagi-Nya; Ia telah
mempercayakan suatu pekerjaan kepadaku yang tidak ia percayakan kepada yang lain. Aku memiliki
misiku sendiri – Aku mungkin tidak pernah mengetahuinya dalam hidup ini, tapi akan akan diberitahu
tentang itu selanjutnya…Aku memiliki bagian dalam karya agung; Aku adalah mara rantai dalam rantai,
sebuah ikatan hubungan diantara pribadi-pribadi.” – Blessed John Henry Newman

“Lebih mudah menginginkan sesuatu dari Tuhan dan bukan menginginkan Tuhan sendiri; seolah-olah
Karunia atau hadiah lebih disukai daripada Sang Pemberi.” – St. Agustinus

——————————————

7 Kutipan Katolik Terbaik (Edisi Minggu II Setelah Paskah)


“Satu-satunya cara anda bisa mengetahui identitas anda yang sebenarnya adalah dengan berdiam diri
cukup lama agar Allah bisa memberitahukannya kepadamu.” – Romo Larry Richards

“Tanpa Paskah, Jumat Agung tidak memiliki makna. Tanpa Paskah, tidak ada harapan agar penderitaan
dan keadaan terabaikan dapat ditoleransi. Tapi dengan Paskah, Sebuah Jalan menjadi tampak bagi
penderitaan manusia, masa depan yang absolut : lebih dari sekedar harapan, melainkan sebuah
pengharapan ilahi.”—Hans Urs von Balthasar

“Mari kita menjadikan rosario sebagai kehidupan kita, menempatkan setiap insiden [yang kita alami] di
dalamnya, dan mempersembahkan kekhawatiran sehari-hari kita dengan Salam Maria.” —Adrienne von
Speyr

“Engkau adalah anak rahmat. Bila Allah memberimu rahmat, itu karena Ia memberikan-Nya dengan
bebas, maka kamu harus mencintai dengan bebas. Jangan mencintai Allah demi mendapatkan hadiah;
biarkan Allah menjadi hadiahmu.” – St. Agustinus

“Allah mencintai kita lebih dari kita mencintai diri kita sendiri.” – St. Teresa Avilla

“Kekuatan manusia yang paling mulia adalah akal budi. Tujuan tertinggi akal budi adalah pengetahuan
akan Allah.” – St. Albert the Great

“Cinta sejati itu menyakitkan. Ia selalu menyakitkan. Ia harus menyakitkan untuk mencintai seseorang;
menyakitkan untuk meninggalkannya, engkau mau mati baginya. Ketika orang-orang menikah, mereka
harus menyerahkan segala sesuatunya untuk saling mencintai. Seorang ibu banyak menderita karena
memberi kehidupan bagi anaknya. Kata “cinta” disalahpahami dan disalahgunakan sedemikian
seringnya.” – Mother Teresa Calcuta

——————————————

7 Kutipan Katolik Terbaik (Edisi Minggu III Setelah Paskah)

“Ketika anda menerima kehendak Allah dalam setiap aspek kehidupan anda, anda akan menemukan
bahwa Allah memberikanmu kekuatan, keberanian, dan martabat yang bergema sampai ke surga. Hal ini
bergema sampai ke surga karena mereka tidak berada jauh darinya. Surga segera berada di dalam hati
anda.” – Mother Angelica

“Bagaimana mungkin seseorang bisa berkata bahwa Ia percaya dalam Kristus bila ia tidak melakukan apa
yang Kristus perintahkan kepadanya untuk dilakukan.” – St. Siprianus dari Kartaghe

“Sungguh kita sedang melalui masa-masa yang rawan bencana, ketika kita menjadikan ratapan para nabi
milik kita :”Tidak ada kebenaran, dan tidak ada kerahiman, dan tidak ada pengetahuan akan Allah di
tanah ini”(Hosea 4:1). Namun di tengah-tengah arus kejahatan ini, Sang Perawan yang Maha Rahim
muncul dihadapan kita seperti pelangi, sebagai penengah antara Allah dan manusia.” – Paus St. Pius X

“Memilih karir dengan kepedulian adalah hal yang penting, sehingga anda bisa sungguh mengikuti
panggilan yang Kristus tetapkan bagi anda. Tidak ada hari yang berlalu tanpa suatu doa untuk tujuan ini.
Ulangilah perkataan St. Paulus dengan sering : “Tuhan, apa yang Kau ingin untuk aku lakukan?”” – St.
Yohanes Bosco

“Tuhan mengukur kesempurnaan kita bukan oleh banyaknya ataupun besarnya perbuatan kita, tapi
melalui cara dimana kita melakukan perbuatan tersebut.” – St. Yohanes dari Salib

“Penyangkalan terhadap rasa bersalah yang sifatnya personal membuat manusia siap untuk menyerahkan
kebebasannya. Lebih baik baginya untuk menyadari kecenderungan jahat yang harus dilawan dan
dikalahkan agar dirinya yang lebih tinggi dapat muncul.” – Uskup Agung Fulton Sheen

“Orang-orang sering datang ke Misa karena mereka memiliki kebutuhan untuk dihadirkan dihadapan
Allah. Ini tidak salah. Tapi prioritasnya adalah adorasi, pujian, syukur, dan penebusan, bukan diri kita
dan apa yang kita butuhkan. Bahkan lebih salah lagi bila orang-orang datang Misa untuk menikmati
musik, mengagumi pengkhotbah, untuk menunjukkan talentanya, atau untuk berhadapan dalam
kekaguman dan afirmasi timbal balik antara imam dan umat. Bila kita mengijinkan Ekaristi Kudus
memberikan kekuatan agungnya dalam panggilan dan misi Kristen ktia, kita harus belajar untuk
melihatnya,pertama dan terutama sebagai tindakan penyembahan yang diarahkan kepada Allah.” –
Francis Cardinal Arinze

——————————————

7 Kutipan Katolik Tentang Maria (Edisi Bulan Maria)

“Kemuliaan Maria terletak di dalam fakta bahwa Ia ingin memuliakan Allah, bukan dirinya.” – Paus
Benediktus XVI

“Maria akan membantu kita bila kita memanggil dia. Tidak ada jiwa yang tidak bahagia ataupun pendosa
di dunia yang memanggil Maria, ditinggalkan tanpa kerahiman.”—Fulton J. Sheen

“Biarlah mereka yang berpikir bahwa Gereja memberikan perhatian yang terlalu besar kepada Maria,
memperhatikan bahwa Tuhan kita memberikan sepuluh kali dari kehidupan-Nya kepada Maria seperti Ia
memberikannya kepada Para Rasul.” – Fulton J. Sheen

“Perawan yang mulia, engkau sungguh lebih besar daripada kebesaran apapun…Jika aku berkata bahwa
malaikat dan malaikat agung adalah besar – tapi engkau lebih besar dari mereka, karena mereka
melayani Ia yang berdiam di rahimmu dengan gemetar, dan mereka tidak berani berbicara dalam
kehadiran-Nya, sementara engkau berbicara dengan bebas kepada-Nya.”—St. Athanasius of Alexandria

“Aku juga memiliki kenangan akan devosi bulan Mei yang biasanya dilaksanakan setiap hari selama bulan
Maria. Kami selalu suka pergi ke sana karena gereja didekorasi dengan hiasan pesta, dengan banyak
bunga yang menambah keindahan sanctuary, tidak hanya secara visual tapi juga dengan keharuman yang
indah. Kemudian koor gereja yang terdiri dari sekelompok anak-anak yang bernyayi. Pada umumnya,
Bunda Allah selalu bersama kita didalam rumah kita. Di dapur rumah kita misalnya, gambar Kristus
tergantung disebelah kiri salib, dan di sisi sebelah kanan, gambar Maria. Rosario juga, seperti yang telah
kusebutkan, didoakan hampir setiap hari di rumah kami. Hanya dalam bulan Rosario Suci, kami pergi ke
gereja untuk berdoa Rosario.”—Msgr. Georg Ratzinger, kakak Paus Benediktus XVI
“Perawan Maria yang terberkati adalah tokoh sentral dalam rencana keselamatan Allah. Ia memainkan
peran yang besar, kedua setelah putra-Nya, dalam karya penebusan dunia. Peran ini melibatkan ia dalam
konflik berkelanjutan dengan Setan. Di Fatima, Bunda kita memastikan bahwa kemenangan akhir
menjadi miliknya : “Pada akhirnya Hati yang tak bernoda akan menang!”— Fr. Andrew Apostoli, C.F.R.

“Aku ini hamba Tuhan. Terjadilah padaku menurut perkataan-Mu.” – Bunda Maria

——————————————

7 Kutipan Katolik Tentang Maria(Edisi Bulan Maria Minggu 2)

“Begitu sukacitanya saat mengingat bahwa ia [Maria] adalah ibu kita! Sejak ia begitu mengasihi kita dan
mengetahui kelemahan kita, apalagi yang perlu kita takutkan?” ~ St. Therese of Lisieux

“Jangan pernah takut untuk mengasihi Perawan Yang terberkati secara berlebihan. Anda tidak pernah
bisa mencintainya lebih dari yang Yesus lakukan.” ~ St. Maximilian Kolbe

“Maria, berikan kepadaku hatimu: yang begitu indah, begitu murni, tak bernoda; hatimu begitu penuh
dengan cinta dan kerendahan hati bahwa saya dapat menerima Yesus didalam Roti Kehidupan dan
mencintai-Nya seperti dirimu mencintai-Nya dan melayani-Nya didalam samaran orang-orang miskin
yang menyusahkan.” ~ Beata Bunda Teresa

“Jika anda memanggil Perawan Yang Terberkati ketika anda digoda, ia akan datang seketika untuk
membantumu, dan setan akan meninggalkanmu.” ~ St. John Vianney

“Sebelumnya, dengan usaha anda sendiri, anda tidak mampu. Sekarang, anda telah berbalik kepada
Bunda kita, dan bersama dengannya, begitu mudahnya!” ~ St. Josemaria Escriva

“Cintai Bunda kita. Dan ia akan memperoleh rahmat yang berlimpah-limpah untuk membantumu untuk
mengalahkan pergumulanmu sehari-hari.” ~ St. Josemaria Escriva

“Jadi kekuatan anda sendiri tidak berhasil? Kenapa anda tidak mengatakannya kepada ibu anda tentang
hal ini?… IBU! panggil dia dengan suara keras. Ia mendengarkan anda; ia melihat anda didalam bahaya,
mungkin, dan dia -Maria, ibu kudus anda sendiri- menawarkan kepada anda, bersamaan dengan rahmat
Putranya, lengannya sebagai tempat perlindungan, kelembutan dari pelukannya…dan anda akan
menemukan diri anda sendiri kekuatan yang ditambahkan untuk menghadapi pertempuran yang baru.” ~
St. Josemaria Escriva

——————————————

7 Kutipan Katolik Terbaik (Minggu 3 Bulan Maria)

“Dimana jalan yang menuntun kita pada Yesus Kristus? Jalan tersebut ada didepan mata kita : jalan itu
adalah Gereja. Adalah kewajiabn kita untuk mengingatkan semua orang, besar maupun kecil, bahwa kita
berada dalam keharusan absolut untuk meminta bantuan pada Gereja ini untuk mengerjakan
keselamatan abadi kita.” – Paus St. Pius X
“Toleransi hanya berlaku pada orang-orang, tidak pernah pada prinsip. Intoleransi hanya berlaku pada
prinsip, tidak pernah pada orang-orang. Kita harus toleran kepada orang-orang karena mereka manusia;
kita harus intoleran terhadap prinsip-prinsip karena mereka bersifat ilahi. Kita harus toleran terhadap
orang yang bersalah, karena ketidaktahuan dapat menyesatkan mereka; tapi kita tidak boleh intoleran
terhadap kesalahan, karena Kebenaran bukan buatan kita, tapi milik Allah. Karenanya Gereja dalam
sejarahnya… selalu menyambut bidat kembali ke dalam harta karun jiwa-jiwanya, tapi tidak pernah
menyambut kesesatan ke dalam harta karun kebijaksanaannya.” – Uskup Agung Fulton J Sheen

“Kesulitan dalam menjelaskan “Mengapa saya seorang katolik” adalah bahwa terdapat 10.000 alasan
yang berkembang menjadi satu alasan : bahwa katolisisme itu benar.” – G.K. Chesterton

“Begitu banyak umat terbaptis kehilangan identitas dan keanggotaannya : mereka tidak tahu konten iman
yang esensial atau mereka berpikir bahwa mereka bisa menumbuhkan iman terpisah dari perantaraan
Gerejawi. Dan sementara banyak orang melihat dengan ragu pada kebenaran-kebenaran yang diajarkan
Gereja, yang lainnya mereduksi Kerajaan Allah menjadi suatu nilai-nilai besar, yang tentu berhubungan
dengan Injil, tapi tidak lagi berhubungan dengan inti iman Kristen…Dalam konteks ini, bagaimana kita
menghidupi tanggung jawab yang dipercayakan kepada kita oleh Tuhan?” – Paus Benediktus XVI

“Cinta adalah ukuran kemampuan kita dalam memikul salib.” —St. Teresa Avila

“Kita tidak bisa seperti St. Bernard yang memiliki 12 langkah menuju kerendahan hati yang sempurna
(Saya yakin bahwa sesegera mungkin anda mencapai langkah ke 12, anda akan sangat bangga bahwa anda
seorang yang rendah hati).”- Uskup Agung Fulton Sheen

” Kehidupan adalah perjuangan yang tidak boleh kita hindari tapi harus kita menangkan.” – St. Padre Pio

——————————————

7 Kutipan Katolik Terbaik (Minggu 4 Bulan Maria)

“Hal ini terjadi secara terus menerus bahwa Tuhan mengijinkan jiwa untuk jatuh sehingga ia dapat
tumbuh menjadi lebih rendah hati. Ketika jiwa itu jujur, dan menyadari apa yang telah dilakukan, dan
kembali, ia membuat perkembangan yang meningkat dalam pelayanan Tuhan kita.” – St. Teresa Avila

“Kekudusan bukan berarti tidak membuat kesalahan atau tidak pernah berdosa. Kekudusan tumbuh
dengan kesanggupan untuk perubahan, pertobatan, kerelaan untuk memulai kembali, dan diatas
segalanya, kesanggupan untuk rekonsiliasi dan pengampunan.” – Cardinal Ratzinger, Paus Benediktus
XVI

“Engkau ingin bangkit?

Mulailah dengan turun ke bawah

Engkau merencanakan membangun menara yang menembus awan?

Letakkan dahulu fondasi kerendahan hati


Kesombonganlah yang mengubah malaikat menjadi iblis

Kerendahan hatilah yang membuat manusia sebagai malaikat.” – St. Augustinus

“Gerbang Surga sangat rendah; hanya yang rendah hati yang bisa memasukinya.”- St. Elizabeth Ann
Seton

“Orang yang rendah hati terbuka untuk dikoreksi, sementara orang sombong tertutup terhadapnya.
Orang yang sombong sangat yakin dalam opini dan pemahaman mereka. Tidak seorangpun bisa menegur
mereka dengan berhasil : tidak juga teman mereka, superior lokal bahkan paus sendiri. Mereka tahu –
dan itulah akhirnya. Penuh dengan pandangan mereka sendiri, orang yang sombong kekurangan
kesanggupan untuk mellihat sudut pandang orang lain.” ― Romo Thomas Dubay

“Orang yang rendah hati mendengarkan saudara dan saudari mereka karena mereka beranggapan bahwa
saudara saudari mereka memiliki sesuatu untuk dipelajari. Mereka terbuka terhadap koreksi, dan mereka
menjadi bijak melaluinya.”― Romo Thomas Dubay

“Kita hanya bisa belajar mengetahui diri sendiri dan melakukan apa yang kita bisa – yaitu, menyerahkan
kehendak kita dan memenuhi kehendak Allah didalam diri kita.” – St. Teresa Avila

——————————————

7 Kutipan Katolik Terbaik (Minggu 1 Bulan Juni)

“Jangan takut.” —Yohanes Paulus II

“Bila kita menerima dari Allah hal-hal yang baik dan menggembirakan, mengapa kita tidak seharusnya
menerima penderitaan dan percobaan dari-Nya? Aku telah meletakkan kepercayaanku didalam Allah,
dan aku tenang.” – Pius IX

“Jadi, mengambil waktu untuk berdoa dan menyuburkan doa dan aktivitas melalui pembelajaran biblis,
teologis dan doktrinal, dan hidup bersama Kristus dan rahmat-Nya dengan menerima sakramen
rekonsiliasi dan Ekaristi dengan tekun : itulah dasar dari kehidupan Kristiani yang mendalam.” –
Yohanes Paulus II

“Cinta terhadap surga adalah satu-satunya jalan ke surga.” —Blessed John Henry Newman

“Rosario secara mistis memindahkan kita ke sisi Maria selagi ia sibuk mengawasi pertumbuhan
manusiawi Kristus di rumahnya di Nazareth. Hal ini memampukan ia melatih dan membentuk kita
dengan kepedulian yang sama, sampai Kristus “terbentuk secara penuh” di dalam kita…Tidak pernah,
seperti di dalam Rosario, kehidupan Yesus dan Maria tampak begitu bergabung secara mendalam. Maria
hidup hanya di dalam Kristus dan untuk Kristus!” —Yohanes Paulus II

“Iman tidak pernah mengecewakan; Allah selalu menjawab iman yang mempertanyakan, bahkan ketika
Ia tidak menjawab seperti yang diharapkan secara manusiawi oleh orang beriman.” —Adrienne von Speyr
“Mari kita bersatu di kaki Bunda kita, sumber suka cita kami, dan berjanji untuk menjadi suka citanya.
Berdoalah rosario setiap hari dan di jalan dengan devosi yang lembut kepada Maria. Mari kita berlari
kepada-Nya, ketika karya bagi jiwa-jiwa terasa sulit.” —Blessed Teresa of Calcutta

——————————————

Kutipan Katolik : Edisi Mgr. Soegijapranata SJ

“Keputusanku untuk menjadi imam itu karena didorong untuk mengabdi bangsa. Saya telah mencari
beberapa kemungkinan profesi, tetapi tidak ada yang lebih memungkinkan untuk memuliakan Tuhan dan
sekaligus untuk mengabdi bangsa selain menjadi imam.”

“Jika kita benar-benar Katolik sejati sekaligus kita juga patriot sejati. Karenanya kita adalah 100% patriot,
karena kita adalah 100% katolik.”

“Ini adalah tempat yang disucikan. Penggal dulu kepala saya, baru tuan boleh memakainya.”

“Kemanusiaan itu satu, bangsa manusia itu satu. Kendati berbeda bangsa, asal-usul dan ragamnya,
berlainan bahasa dan adat istiadatnya, kemajuan dan cara hidupnya, semua merupakan satu keluarga
besar (umat manusia); demikian juga kendati tampak dalam kodrat laki-laki dan perempuan. Malahan,
menurut kehidupan di dunia ini, seluruh umat manusia dan bangsa-bangsa saling membutuhkan satu
sama lain; kalau tidak saling bekerja sama dan saling menolong pasti tak akan lepas dari bahaya, tidak
akan terjelam kesejahteraan, tak akan ada kemajuan, tak akan ada tata susila, tak ada ketentraman dan
keselamatan. (Surat Kegembalaan September 1940)”

“Anak-anakku laki-laki dan perempuan, yang disebut kusuma bangsa dan yang menjadi harapan Gereja,
pandanglah kanan kirimu dengan hati dan pikiran yang jernih dan terbuka.”

“Bapak-bapak dan ibu-ibu, didiklah anak-anakmu secara Katolik dan Nasional agar tetap lestari,
berkembang dalam hal rohani dan jasmani, dengan memperhatikan agama dan kebangsaannya agar tetap
teratur siap melaksanakan tugas rohani dan tugas umum lainya sebagaimana mestinya. Gemblenglah
mereka dengan teladan perkataan dan tindakan kalian agar mereka memiliki watak dan kepribadian yang
kokoh, dan teguh sehingga mampu menghadapi dan menanggung segala kesulitan dan tipu daya mana
pun yang akan menghancurkan warisan bangsa dan leluhur kita. Juga agar mereka berani melawan
segala usaha yang akan merusak sopan santun dan tata susilal juga membongkar berbagai fitnah yang
menyepelekan watak satria, tulus dan sederhana. (Surat Kegembalaan Februari 1956)”

“Semoga dari rumah tangga katolik, yang betul-betul merupakan sumber hidup, sumber pendidikan,
sumber kebahagiaan dan penghibur, menyumbangkan anak-anaknya sebagai pemimpin-pemimpin dan
tenaga putera-puteri yang mampu membimbing golongannya menjadi golongan yang boleh dibanggakan
oleh bangsa Indonesia. (Pembukaan Kongres Pemuda Katolik)”

“Belajarlah dengan rajin, dengan sabar hati dan berbudi sesuai dengan kedudukanmu, supaya cukuplah
kecerdasan, kepandaian, dan pengetahuan…perihal Tuhan dan wahyunya, perihal manusia, perihal
semesta alam dengan segala isinya : perihal hubungan Tuhan dengan manusia, manusia dengan manusia,
manusia dengan alam semesta, pun pula perihal Gereja dengan bentuk, tugas, dan sejarahnya demikian
pula perihal bangsamu, tanahmu,dengan sejarahnya.”
“Jiwa kita adalah merdeka, jika kita selalu menuntut apapun juga yang bersifat sungguh benar, sungguh
baik, sungguh indah dengan leluasa.”

“…yang diperhatikan oleh masyarakat kita adalah apakah Gereja Katolik beserta umatnya itu ada
gunanya, berdaya guna untuk negar dan Rakyat Indonesia? Apakah umat katolik Indonesia memiliki
keberanian yang tangguh untuk turut mengisi kemerdekaan – yang telah berhasil dijangkau – dengan
tata tentrem, kertaraharja dan kemakmuran baik jasmani maupun rohani?”

“Memang, tidak sedikit jumlahnya orang yang kemudian menjadi luntur, menjadi sama seperti kanan
kirinya, hilang kekhasannya sebagai Katolik. Sebagian malah enggan kalau ketahuan bahwa dirinya
katolik; bangga bahwa dapat menyatu dengan cara menyamar, berkulit bunglon. Betapa kasihan.

…Swara -Tama tidak bermaksud membujuk orang berkalung rosario, menjajar medali-medali, dan
mendaras doa sepanjang jalan. Yang dituju (oleh Swara-Tama) adalah agar dapat memberi tuntunan dan
melatih cara hidup katolik lahir-batin, tidak memandang tempat, derajat kedudukan mapupun asal-usul.
Segala pengalaman hidup akan dibeber dan dibahas dalam kacamata Katolik, agar para pembaca
senantiasa memegang tekad serta keyakinannya baik di gereja, di jalan, di tempat perjamuan, pekerjaan
dan tempat hiburan, atau dimanapun tanpa perduli kanan-kirinya, agar jelas memperlihatkan bahwa
kehidupannya telah dilandasi keyakinan akan kehidupan yang luhur”

——————————————

7 Kutipan Katolik Terbaik (Minggu 1 September)

Memiliki iman yang jelas, berdasarkan pada Syahadat Gereja, sering dicap sebagai fundamentalisme.
Sedangkan, relativisme, dimana membiarkan diri dilempar dan “tersapu oleh angin pengajaran”,
sepertinya merupakan sikap yang satu-satunya diterima pada standar saat ini. Kita sedang bergerak
menuju kediktatoran relativisme yang tidak mengakui apapun yang pasti dan tujuan tertingginya adalah
egonya sendiri dan keinginannya sendiri.” – Paus Benediktus XVI

“Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan
mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya. Mereka akan
memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.” – Surat St. Paulus kepada
Timotius (2Tim 4: 3-4)

“Jika kamu percaya apa yang kamu suka di Injil dan menolak apa yang tidak kamu suka, maka bukanlah
Injil yang kamu percaya, tetapi dirimu sendiri.” – St. Agustinus dari Hippo

Toleransi bukanlah sebuah kebajikan Kristiani. Kasih, keadilan, murah hati, kebijaksanaan, kejujuran –
hal inilah kebajikan Kristiani.” – Uskup Agung Charles Chaput

“Dunia akan mengatakan kepadamu bahwa kekudusan dan kebajikan Kristiani itu membuat frustasi,
bodoh, dan tidak mungkin dapat digapai! tapi aku berkata kepadamu, dunia salah!” – Timothy Kardinal
Dolan; Uskup Agung New York

“Racun yang paling mematikan pada abad kita sekarang ini adalah indifferent (sikap acuh)…” – St.
Maximilian Maria Kolbe
“Kerendahan hati berarti melihat diri kita sendiri seperti Allah melihat kita: mengetahui semua kebaikan
yang kita punya berasal dari Dia sebagai karunia yang murni.” – St. Thomas Aquinas

——————————————

7 Kutipan Katolik Terbaik tentang Liturgi (Minggu 2 September)

“Sering kita diingatkan oleh Bapa Suci Benediktus XVI bahwa kita seharusnya merayakan liturgi bukan
sebagai sebuah acara yang bisa kita rombak sesuka hati, mengikuti mode atau teori yang sedang beredar,
melainkan kita seharusnya merayakannya sebagai sebuah realitas yang lebih besar dari diri kita, sebuah
realitas yang melampaui diri kita dan membentuk doa kita. ” – Dubes Tahta Suci untuk Indonesia, Uskup
Agung Antonio Guido Filipazzi

“Amat pentinglah menekankan kembali kesetiaan kita pada norma-norma mengenai liturgi Gereja: para
uskup dan para imam, yakni para pelayan liturgi suci, bukanlah penguasa liturgi, seakan-akan dapat
mengubahnya sesuka hati, dan demikian juga umat tidak boleh berpikir bahwa acara-acara liturgis mesti
sesuai dengan keinginan mereka. Liturgi bukanlah milik manusia dan tidak boleh dimanipulasi sesuka
hati oleh siapapun!” – Dubes Tahta Suci untuk Indonesia, Uskup Agung Antonio Guido Filipazzi

“Setiap kali tepuk tangan terjadi di tengah liturgi yang disebabkan oleh semacam prestasi manusia, itu
adalah tanda yang pasti bahwa esensi liturgi telah secara total hilang, dan telah digantikan dengan
semacam pertunjukan religius.” – Paus Benediktus XVI

“Ketika kita menghadiri Misa kita tidak datang untuk bertepuk tangan. Kita tidak datang untuk menonton
orang-orang, ataupun menghormatinya. Kita ingin menyembah Allah, mengucap syukur kepada-Nya,
meminta Ia mengampuni dosa kita, dan meminta kepada-Nya apa yang kita butuhkan.” – Cardinal Arinze

”Tapi musik harus mendukung perkembangan iman, muncul dari iman kita dan harus menuntun kita
kembali kepada iman. Musik haruslah merupakan doa…Entertainment itu persoalan lain. Kita memiliki
aula paroki untuk itu, dan teater. Orang-orang tidak datang Misa untuk dihibur. Mereka datang
menyembah Allah, mengucap syukur kepada-Nya, meminta Ia mengampuni dosa kita, dan meminta
kepada-Nya apa yang kita butuhkan.” – Cardinal Arinze

“Liturgi tidak pernah menjadi milik pribadi siapa pun, baik itu selebran atau komunitas di mana misteri
dirayakan.” – Beato Yohanes Paulus II: “Ekaristi dan hubungannya dengan Gereja”

“Liturgi bukan tentang kita yang melakukan sesuatu, bukan tentang kita yang menampilkan kreativitas
kita, bukan tentang kita menampilkan semua hal yang bisa kita lakukan. Liturgi bukanlah sebuah
pertunjukan, teater, ataupun sebuah pawai.” – Paus Benediktus XVI, dalam buku Light of the World.

——————————————

7 Kutipan Katolik Terbaik untuk Orang Muda Katolik (Paus Benediktus XVI)

“Teman-teman yang terkasih : jadilah [orang yang] hati-hati dan bijaksana, bangunlah kehidupanmu
diatas fondasi yang kokoh yang adalah Kristus. Kebijaksanaan dan kehati-hatian akan membimbing
langkahmu, tidak ada yang akan membuatmu takut dan damai akan memerintah di hatimu. Maka kamu
akan terberkati dan berbahagia dan kebahagiaanmu akan mempengaruhi orang lain. Mereka akan
penasaran apa rahasia kehidupanmu dan mereka akan menemukan bahwa batu karang yang menopang
keseluruhan bangunan dan diatasnya terletak keseluruhan keberadaanmu, yang adalah pribadi Kristus,
temanmu, saudara dan Tuhan, Putra Allah yang berinkarnasi, yang memberi makna bagi seluruh alam
semesta.”

“Jadikan Kristus, Putra Allah, pusat kehidupanmu. Tapi ijinkan aku juga untuk mengingatkanmu bahwa
mengikuti Yesus dalam iman berarti berjalan di sisi-Nya di dalam persekutuan dengan Gereja. Kita tidak
bisa mengikuti Yesus menurut cara kita sendiri. Siapapun yang tergoda untuk melakukannya “dengan
caranya sendiri” atau untuk mendekati kehidupan iman dengan semacam individualisme yang umum
sekarang, tidak pernah akan sungguh menemui Yesus, atau akan berakhir dengan mengikuti Yesus yang
palsu.”

“Bertumbuh dalam persahabatan dengan Kristus harus berarti mengenali pentingnya partisipasi suka cita
dalam kehidupan parokimu, komunitas dan gerakan, juga perayaan Misa Minggu, penerimaan Sakramen
Tobat yang sering, dan pemeliharaan doa pribadi dan meditasi tentang sabda Allah. Persahabatan dengan
Yesus juga akan menuntunmu untuk menjadi saksi iman dimanapun kamu berada, bahkan ketika kamu
bertemu penolakan atau indiferens (sikap acuh tak acuh). Kita tidak bisa bertemu Kristus dan tidak ingin
untuk membuatnya dikenal orang lain. Jadi jangan simpan Kristus untuk dirimu sendiri! Bagilah sukacita
imanmu dengan orang lain. Dunia memerlukan kesaksian imanmu, dunia sungguh membutuhkan Allah.”

“Untuk menderita dengan orang lain dan untuk orang lain; utuk menderita demi kebenaran dan keadilan;
untuk menderita karena kasih dan untuk menjadi orang yang sungguh mengasihi – ini adalah elemen-
elemen fundamental kemanusiaan, dan mengabaikannya akan menghancurkan manusia sendiri”
(ibid). Mari kita dengan antusias menyambut ajaran-ajaran ini dan melaksanakannya. Mari kita melihat
Kristus, yang tergantung di kayu salib yang kasar, dan mari kita meminta Ia mengajari kita kebijaksanaan
misterius Salib, yang olehnya manusia hidup. Salib bukan tanda kegagalan, tapi merupakan ekspresi
pemberian diri dalam kasih yang memperluas bahkan kepada kurban tertinggi dari kehidupan
seseorang.”

“Jika kamu berdiam dalam kasih Kristus, berakar dalam iman, kamu akan menemukan, bahkan ditengah
kemunduran dan penderitaan, sumber kebahagiaan dan sukacita sejati. Iman tidak bertentangan dengan
tujuan akhirmu yang tertinggi, iman mengangkat dan menyempurnakannya. Orang muda yang terkasih,
jangan puas dengan apapun kecuali Kebenaran dan Kasih, jangan puas dengan apapun selain daripada
Kristus.”

“Siapapun yang telah menemukan Kristus harus menuntun yang lain kepada-Nya. Kegembiraan yang
besar tidak bisa disimpan untuk diri sendiri. Ia harus diteruskan.”

“Orang muda yang terkasih, jika kamu ingin menemukan dan hidup dengan setia bentuk kehidupan yang
Tuhan panggil untuk tiap orang dari kamu, kamu harus tinggal dalam kasih-Nya sebagai teman-Nya. Dan
bagaimana kita mempertahankan persahabatan kecuali melalui komunikasi yang sering, percakapan,
berada bersama dalam keadaan baik dan buruk? Santa Teresa Yesus berkata bahwa doa adalah
“komunikasi yang bersahabat, sering menghabiskan waktu sendirian dengan orang yang kita tahu bahwa
Ia mencintai kita.”

——————————————

7 Kutipan Katolik Terbaik Tentang Rosario (Minggu 2 Oktober)


“Perawan Tersuci di saat-saat terakhir ini di mana kita hidup, telah memberikan suatu khasiat baru untuk
pendarasan Rosario sedemikian luas sehingga tidak ada permasalahan, entah temporal atau terlebih
spiritual sekalipun, tidak peduli betapapun sulitnya, dalam kehidupan pribadi masing-masing dari kita,
dari keluarga kita… yang tidak dapat diselesaikan dengan Rosario.” – Sr. Lucia, visioner Fatima

“Tidak ada seorang pun yang dapat hidup terus-menerus dalam dosa sembari terus mendaraskan
Rosario: entah mereka akan menyerah kepada dosa atau mereka akan menyerah kepada Rosario. “ –
Uskup Hugh Doyle

“Dengan Rosario, kita membiarkan diri kita dibimbing oleh Maria, sang model iman, dalam
merenungkan misteri-misteri Kristus, dan hari demi hari kita dibantu untuk mencerna Injil, sehingga
Injil membentuk kehidupan kita semua.” – Paus Benediktus XVI

“Rosario adalah bentuk doa yang paling bermutu dan sarana yang paling manjur untuk memperoleh
kehidupan kekal. Ini adalah obat untuk semua kejahatan kita, akar dari semua berkat kita. Tidak ada
sarana doa lain yang lebih bermutu.” – Paus Leo XIII

“Daraskanlah Rosario Suci. Berbahagialah bahwa Salam Maria yang monoton itu memurnikan dosa-
dosamu yang monoton [= yang itu-itu juga] !” – St. Josemaria Escriva

”Berdoalah Rosario setiap hari… Berdoalah, berdoalah sesering mungkin dan persembahkanlah silih bagi
para pendosa… Akulah Ratu Rosario… Pada akhirnya Hatiku yang Tak Bernoda akan menang.” – Pesan
Bunda Maria di Fatima

“Ketika [sepasang] kekasih bersama-sama, mereka menghabiskan berjam-jam mengulangi hal yang
sama: aku mencintaimu! Apa yang hilang pada orang-orang yang berpikir Rosario membosankan, adalah
CINTA.” – Sr. Lucia, visioner Fatima

——————————————

7 Kutipan Katolik Terbaik (Minggu 3 Oktober)

“Seringkali hanya ada satu cara Tuhan yang baik dapat masuk ke dalam sejumlah hati adalah dengan
mematahkannya.” ~ Ven. Fulton J. Sheen

“Yesus berkata, “Akulah Kebenaran”, dan adalah tugas kamu dan saya untuk menyuarakan kebenaran.
Kemudian terserah orang yang mendengarnya apakah mau menerima atau menolaknya.” – B. Teresa dari
Kalkutta

“Kita telah menerima Sakramen Baptis, masuk dalam pelukan Gereja, serta menerima kehormatan
disebut sebagai umat Kristiani. Tetapi, apa gunanya semua itu jika kita hanya Kristen dalam nama dan
tidak dalam kenyataan?” – St. Andreas Kim

“Hanya ada satu iman Kristen, yakni Katolik.” – St. Brigitta dari Swedia
“Ada yang salah menafsirkan pencarian akan kebenaran ini, yang memimpin mereka kepada irasionalitas
dan fanatisme; mereka menutup diri mereka sendiri dalam “kebenarannya”, dan mencoba untuk
memaksakannya pada orang lain. … Siapapun yang bertindak irasional, tidak bisa menjadi murid Yesus.
Iman dan akal adalah penting dan saling melengkapi dalam pencarian akan kebenaran.” – Paus
Benediktus XVI

“Ketika Allah dikesampingkan, dunia menjadi tempat yang tidak ramah bagi manusia.” – Paus
Benediktus XVI

“Seringkali doa dilakukan pada situasi-situasi sulit, pada masalah-masalah pribadi yang membawa kita
berpaling kepada Tuhan guna mendapatkan keringanan, kenyamanan dan bantuan. Maria mengajak kita
untuk memperluas dimensi doa, untuk berpaling kepada Allah tidak hanya pada saat butuh dan tidak
hanya untuk diri kita sendiri, tetapi juga dalam cara yang tak terbagi, tekun, dan setia, dengan ‘sehati
sejiwa.’” -Paus Benediktus XVI

——————————————

7 Kutipan Katolik dari Ibu Teresa (Minggu 4 Oktober)

“Tapi saya merasa bahwa penghancur kedamaian terbesar sekarang adalah aborsi, karena aborsi adalah
perang terhadap anak. Dengan aborsi, ibu tidak belajar untuk mencintai, tapi membunuh anaknya sendiri
untuk menyelesaikan masalahnya. Dan, melalui aborsi, ayah diajarkan bahwa ia tidak perlu mengambil
tanggung jawab sama sekali bagi anak yang telah ia bawa ke dunia. Ayah mungkin sekali menempatkan
wanita ke dalam masalah yang sama. Jadi aborsi hanya menuntun kita kepada aborsi lagi. Negara
manapun yang menerima aborsi tidak mengajarkan rakyatnya untuk mencintai, tapi mengajarkan untuk
menggunakan kekerasan untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Inilah alasannya mengapa
penghancur cinta dan kedamaian yang terbesar adalah aborsi.”

“Kita tidak bisa memecahkan semua masalah di dunia, tapi mari kita jangan pernah membawah masalah
terburuk sama sekali, karena itu akan menghancurkan cinta. Dan inilah yang terjadi ketika orang-orang
melakukan kontrasepsi dan aborsi.”

“Saya adalah pensil kencil di tangan Allah yang sedang menulis, yang mengirim sebuah surat cinta kepada
dunia.”

“Buah keheningan adalah doa.

Buah doa adalah iman.

Buah iman adalah cinta.

Buah cinta adalah pelayanan.

Buah pelayanan adalah damai”

“Iman dalam tindakan adalah cinta, dan cinta didalam tindakan adalah pelayanan.”
“Tidak semua orang bisa melakukan hal-hal besar. Tapi kita bisa melakukan hal-hal kecil dengan cinta
yang besar.”

“Hari kemarin telah berlalu. Hari esok belum datang. Kita hanya memiliki hari ini. Mari kita mulai.”

——————————————

7 Kutipan Katolik Terbaik (Minggu 3 November)

“Berdoalah, Berharaplah, dan jangan khawatir. Kecemasan tidak membantu sama sekali. Allah yang
berbelas kasih akan mendengarkan doamu.” – St. Pio Pietrelcina

“Milikilah keberanian untuk apapun yang menghampiri didalam kehidupan – segala sesuatu terletak di
dalam keberanian.” – St. Teresa Avila

“Jangan biarkan godaan menakutkanmu; mereka adalah cobaan bagi jiwa yang kepadanya Allah ingin
menguji ketika Ia melihat mereka memiliki kekuatan yang diperlukan untuk mempertahankan
perjuangan, karenanya menenun mahkota kemuliaan dengan tangan mereka sendiri.” – St. Pio of
Pietrelcina

“Ketika Allah bertujuan untuk memberikan manusia keutamaan tertentu, merupakan jalan-Nya untuk
membiarkan manusia digoda pada sifat buruk yang bertentangan dengan keutamaan tersebut.” – St.
Philip Neri

“Bersyukurlah untuk cobaan dan penderitaan! Ketika semuanya berjalan baik, kita melupakan Allah;
hanya dalam kemalangan kita mencari Ia demi penghiburan.” – St. Fransiskus de Sales

“Dalam kehidupan rohani terdapat dua prinsip besar yang tidak pernah boleh dilupakan : Tanpa rahmat
kita tidak bisa melakukan apa-apa (Yoh 15:5); dengan rahmat kita bisa melakukan segala sesuatu.” (Filipi
4 : 13) – Vital Lehodey

“Jangan biarkan apapun mengganggumu, jangan biarkan apapun menakutkanmu. Segala hal berlalu,
Allah tidak pernah berubah. Kesabaran mencapai segalanya. Ia yang memiliki Allah tidak kekurangan
apapun : Allah sendiri cukup.” – St. Teresa Avilla

——————————————

Kutipan Katolik dari Venerable Fulton Sheen (Part 1, Part 2, Part 3)

“Prinsip-prinsip moral tidak tergantung pada keputusan mayoritas. Salah adalah salah, bahkan bila
semua orang salah. Benar adalah benar, bahkan ketika tidak seorangpun yang benar.”

“Bila semua orang katolik menghidupi imannya, setiap orang akan menjadi katolik.”
“Bagaimana Allah akan menghakimi hidupku, aku tidak tahu, tapi aku percaya Ia akan melihatku dengan
kerahiman dan belas kasih. Aku hanya yakin akan ada tiga kejutan di surga. Pertama, aku akan melihat
beberapa orang yang tidak pernah kuharapkan untuk kulihat. Kedua, akan ada sejumlah orang yang aku
harapkan yang tidak ada di sana. Dan – bahkan bergantung pada kerahiman Allah – kejutan terbesarnya
adalah bahwa bisa saja aku akan berada di sana. Ketika catatan tentang kehidupan manusia ditulis, ada
tiga pasang mata yang melihatnya dalam terang yang berbeda. 1. Seperti aku melihatnya. 2. Seperti orang
lain melihatnya. 3. Seperti Allah melihatnya.”

“Dalam setiap persahabatan hati bertumbuh dan bergabung bersama, sehingga dua hati tampak menjadi
satu hati dengan satu pikiran bersama. Itulah alasannya mengapa perpisahan begitu menyakitkan; bukan
berarti dua hati yang saling memisahkan, tapi satu hati yang terpecah.”

“Tuhan kita menghabiskan waktu tiga jam dalam penebusan, tiga tahun dalam pengajaran, dan tiga puluh
tahun dalam ketaatan, agar dunia yang memberontak, sombong, dan bebas seperti iblis, dapat
mempelajari nilai ketaatan.”

“Setiap manusia ada di kayu salib. Beberapa orang meminta untuk diturunkan seperti pencuri di sebelah
kiri [Yesus]; yang lain meminta untuk diangkat ke atas seperti pencuri di sebelah kanan [Yesus].”

“Hanya ada dua kelompok manusia yang mendengar tangisan malam itu: Para gembala dan orang bijak
[yaitu orang Magi]. Gembala : mereka yang tahu bahwa mereka tidak tahu apapun. Orang bijak: mereka
yang tahu bahwa mereka tidak tahu segala hal.”

“Doa mulai dengan berbicara kepada Allah, tapi berakhir dengan mendengarkan.”

“Aku tidak ingin hidupku menjadi milikku. Aku ingin hidupku menjadi milik Kristus. Semakin ada ego
dalam hidupku, semakin tidak ada Kristus dalam hidupku.”

“Semakin dekat Kristus datang ke dalam hati, semakin hati menjadi sadar akan keberdosaannya; ia akan
memohon kerahiman dan menemukan kedamaian, atau ia akan berbalik menentang-Nya karena tidak
siap untuk menyerahkan keberdosaannya. Karenanya Ia akan memisahkan yang baik dari yang buruk,
gandum dari ilalang. Reaksi manusia kepada Kehadiran Ilahi akan diuji: apakah ia akan memanggil
segala oposisi dari hakekatnya yang egoistis, atau membangunkannya ke dalam kelahiran kembali dan
kebangkitan.”

“Terlalu banyak orang mendapatkan penghargaan karena mereka baik, ketika mereka hanyalah bersikap
pasif. Mereka terlalu sering dipuji karena berpikiran luas, ketika mereka terlalu berpikiran luas, mereka
tidak pernah bisa memutuskan pikiran mereka terhadap apapun.”

“Manusia membutuhkan tiga hal, kehidupan, pengetahuan dan cinta.”

“Dunia akan membenci pengikut-Nya, bukan karena ada kejahatan dalam hidup mereka, tapi karena
ketiadaan kejahatan atau karena kebaikan mereka. Kebaikan tidak menyebabkan kebencian, tapi
memberi kesempatan bagi kebencian untuk mewujudkan dirinya. Semakin kudus dan murni sebuah
kehidupan, semakin ia akan menarik kejahatan dan kebencian.”

“Kapanpun manusia berupaya untuk melakukan apa yang ia tahu yang merupakan kehendak Tuannya,
kekuatan akan diberikan kepadanya setara dengan kewajibannya.”
“”Tapi tidak ada ruangan di penginapan”; penginapan adalah tempat berkumpulnya opini publik; betapa
sering opini publik mengunci pintunya terhadap Sang Raja.”

“Semua cinta di bumi ini melibatkan pilihan. Ketika seorang pria muda mengungkapkan cintanya kepada
seorang wanita muda dan memintanya untuk menjadi istrinya, ia tidak sekedar membuat penegasan
cinta; ia juga menegasikan cintanya bagi yang lain. Dalam satu tindakan dimana ia memilihnya, ia
menolak semua yang bukan wanita muda itu. Tidak ada cara nyata lainnya untuk membuktikan bahwa
kita mencintai sebuah hal daripada dengan memilihnya dan bukan yang lain. Kata dan tanda cinta
mungkin, dan seringkali, adalah ungkapan egoisme atau hasrat; tapi perbuatan adalah bukti cinta. Kita
bisa membuktikan bahwa kita mencintai Tuhan kita dengan dengan memilih-Nya dan bukan dengan
memilih yang lain.”

“Cinta adalah kunci kepada misteri. Cinta pada hakeketnya tidak egois, tapi murah hati. Ia tidak mencari
dirinya sendiri, tapi kebaikan bagi yang lain. Ukuran cinta bukanlah kesenangan yang ia berikan – itu
adalah cara dunia menilainya – tapi adalah sukacita dan damai yang ia beri bagi yang lain.”

“Perbedaan antara cinta seorang pria dan cinta seorang wanita adalah pria selalu memberi alasan untuk
mencintai, tapi seorang wanita tidak memberikan alasan untuk mencintai.”

“Kamu harus belajar untuk mencinta orang-orang dan memanfaatkan banyak hal, bukannya mencintai
banyak hal dan memanfaatkan orang-orang.”

“Dunia bisa tidak setuju dengan Gereja, tapi dunia tahu dengan pasti dengan apa ia tidak setuju. Di masa
depan, seperti di masa lalu, Gereja akan intoleran tentang kekudusan pernikahan, karena apa yang Allah
satukan tidak boleh diceraikan manusia; Gereja akan intoleran tentang syahadatnya, dan siap mati
baginya, karena ia tidak takut terhadap mereka yang membunuh tubuh, tapi takut kepada ia yang
memiliki kuasa untuk melempar tubuh dan jiwa ke neraka.”

“Terdapat dua cara bangun tidur di pagi hari. Yaitu dengan berkata, Selamat Pagi, Allah, dan yang lainnya
berkata, Allah yang baik, pagi!”

“Rahmat tidak bekerja seperti uang logam di slot machine. Rahmat akan menggerakkanmu hanya ketika
kamu menginginkan ia menggerakkanmu, dan hanya ketika kamu membiarkannya menggerakkanmu.
Tatanan supernatural mengandaikan kebebasan tatanan alamiah, tapi ia tidak menghancurkannya.”

“Sudahkah kamu ketahui, di dalam syahadat, betapa cepat kita melewatkan kehidupan Tuhan kita?
“Lahir”, lalu apa selanjutnya? “Menderita dibawah pemerintahan Pontius Pilatus”. Menderita. Tidak ada
tentang 8 Sabda Bahagia, tidak ada tentang mukjizatnya, tidak juga tentang konfliknya
denganfundamentalist dan modernist di jamannya, hanya “lahir” – “menderita”. Mengapa Syahadat
melewati kehidupan duniawi-Nya? Karena hanya ada satu hal yang perlu diceritakan tentang kehidupan
manusia: Apakah kita melakukan kehendak Bapa atau tidak? Hal-hal kecil, apakah itu jabatan imam,
suster, ibu, sekretaris, dokter, pengacara, semuanya sama. Hal-hal kecil yang dapat terlewati! Segala
sesuatu bisa dikatakan tentang kehidupan bila kita melakukan kehendak Bapa. Ia melakukan kehendak
Bapa, karenanya, [syahadat] mengabaikan hal-hal kecil.”

“Mudah untuk menemukan kebenaran; sulit untuk menghadapinya, dan lebih sulit lagi untuk
mengikutinya.”
“Kristus tanpa salib…adalah manusia tanpa misi, tapi salib tanpa Kristus…adalah beban tanpa
penghibur.”

——————————————

7 Kutipan Katolik dari Santa Gianna Beretta Molla

“Seperti masa lalu, mari kita mempercayakannya kepada kerahiman Allah. Masa depan kita percayakan
kepada penyelenggaraan Ilahi. Tugas kita adalah menjalani masa sekarang dengan kudus.”

“Rahasia kebahagiaan adalah untuk menghidupi momen demi momen dan bersyukur kepada Allah untuk
segala hal yang Ia kirimkan kepada kita hari demi hari dalam kebaikan-Nya.”

“Penyelenggaraan Allah ada dalam segala hal, ia selalu hadir.”

“Seseorang tidak bisa mencintai tanpa menderita, atau menderita tanpa mencintai.”

“Bila kamu harus memilih antara aku dan bayi, jangan ragu; pilihlah – dan aku menuntutnya – si bayi.
Selamatkan dia!”

“Dalam penderitaan, mari kita berkata : Syukur kepada Allah.”

“Bila seseorang mempertimbangkan betapa besar penderitaan Yesus, seseorang tidak akan melakukan
dosa yang paling kecil.”

——————————————

Kutipan Bunda Maria dari Guadalupe, Pelindung Evangelisasi Baru (12 Desember)

“Aku sungguh adalah Ibundamu yang berbelas kasih : Ibumu dan ibu dari semua orang yang berdiam di
tanah ini dan Ibunda bagi segala bangsa yang mencintai aku dan memanggil serta memohon kepadaku .
Akulah Ibu dari semua orang yang mencari aku dan menempatkan kepercayaan mereka didalam Aku.”

“Ketahuilah, dan taruhlah didalam hatimu, putra kecilku, yang paling kusayangi, bahwa Akulah Santa
Perawan Maria Selamanya yang sempurna, dan Aku memiliki hak untuk Menjadi Ibu Allah yang benar,
Pemberi Kehidupan, Pencipta orang-orang, Pemiliki apa yang dekat dan jauh, Tuhan Langit dan Bumi.”

“Karena sebenarnya aku merasa terhormat untuk menjadi Ibunda yang berbelas kasih kepada kalian
semua, kamu dan semua orang yang tinggal bersama di tanah ini, dan semua orang dari leluhur yang
berbeda, mereka yang mencintai aku, mereka yang menangis kepadaku, mereka yang mencari aku,
mereka yang menghormati aku dengan menempatkan kepercayaan mereka dalam perantaraanku. Karena
aku akan selalu mendengar tangisan mereka, dukacita mereka, untuk membersihkan, menyembuhkan
semua penderitaan mereka, permasalahan mereka, penderitaan mereka.”

“Dengar, taruhlah didalam hatimu, yang paling kecil dari putra-putraku :


Jangan biarkan apapun menakutkan atau membuatmu sedih

Jangan biarkan hatimu diganggu.

Jangan takut akan penyakit atau penderitaan.

Bukankah aku ada disini, yang adalah Ibumu?

Bukankah kamu ada dalam perlindunganku?

Bukankah aku adalah kesehatanmu?

Tidakkah kamu gembira ada di dalam lipatan jubahku, digenggam aman didalam tanganku?

Apakah kamu memerlukan sesuatu yang lain lagi?

Jangan biarkan apapun mencemaskanmu atau mengganggumu.”

——————————————

7 Kutipan Katolik Terbaik

“Keberanian untuk berdiri kokoh dalam kebenaran adalah tuntutan yang tak terhindarkan dari mereka
yang dikirim Tuhan sebagai domba diantara serigala. “Mereka yang takut akan Tuhan tidak akan takut”,
kata kitab Sirach (34:16). Takut akan Allah membebaskan kita dari takut akan manusia. Ia
membebaskan.” – Paus Benediktus XVI

“Bagiku doa adalah ayunan hati, satu pandangan sederhana ke surga, satu seruan syukur dan cinta kasih
di tengah percobaan dan di tengah kegembiraan.” – St. Therese of Lisieux

“Bila engkau baik hati, bisa saja orang lain menuduhmu punya pamrih; tapi bagaimanapun, berbaik
hatilah…Pada akhirnya, engkau akan tahu bahwa ini adalah urusan antara engkau dan Tuhan, Bukan
urusan antara engkau dan mereka.”- Bunda Theresa dari Kalkuta

“Sulit untuk menjadi orang kudus. Sulit, tapi bukannya tidak mungkin.” – St. Padre Pio

“Doa tidaklah rumit, karena tidak ada yang lebih alami daripada bercakap-cakap dengan kekasihmnu,
dan khususnya dengan Kekasihmu yang tertinggi.” – Rm. Thomas Dubay

“Reformer selalu benar tentang apa yang salah. Namun, ia seringkali salah tentang apa yang benar.” –
G.K. Chesterton
“Cibiran skeptis Pilatus” Apakah kebenaran itu? “ditujukan kepada Kebenaran itu sendiri, berdiri di sana
tepat di depan wajahnya. Pertanyaan dunia terbodoh terdiri dari tiga kata, jawaban Allah yang paling
dalam adalah satu Sabda.” – Peter Kreeft

——————————————

7 Kutipan dari Paus Fransiskus

“Kita dapat melakukan perjalanan sebanyak yang kita inginkan, kita dapat membangun banyak
hal, tapi jika kita tidak mengakui Yesus Kristus, ada sesuatu yang salah. Kita akan menjadi sebuah LSM
bukan Gereja, Mempelai Kristus…” – Homili, Kapel Sistine, 14 Maret

“Ketika kita tidak mengakui Yesus Kristus, kita mengakui keduniawian iblis, keduniawian dari setan.” –
Homili, Kapel Sistine, 14 Maret

“Ketika kita melakukan perjalanan tanpa salib, ketika kita membangun tanpa salib dan ketika kita
mengakui Kristus tanpa salib, kita bukan murid Tuhan: kita bersifat duniawi, kita adalah
para uskup, imam, kardinal, paus, tetapi bukan murid Tuhan.” – Homili, Kapel Sistine, 14 Maret

“Tuhan tidak pernah lelah mengampuni. Kitalah yang lelah memohon pengampunan.” – Angelus, 17
Maret

“Hanya mereka yang melayani dengan kasih yang mampu melindungi!” – Homili, Misa Inagurasi, 19
Maret

“Tetapi ada sebuah bentuk lain dari kemiskinan yaitu kemiskinan spiritual pada zaman kita yang
menimpa negara-negara kaya secara khusus dan serius. Inilah yang pendahuluku terkasih, Benediktus
XVI, sebut sebagai “tirani relativisme” yang membuat semua orang berdasarkan pada kriteria mereka
sendiri dan membahayakan keberadaan bersama masyarakat.” – kepada para duta besar negara-negara
sahabat dan dunia, 22 Maret 2013

“..Tidak ada kedamaian sejati tanpa kebenaran.” – kepada para duta besar negara-negara sahabat dan
dunia, 22 Maret 2013

——————————————

7 Kutipan dari Paus Fransiskus (Part 2)

“Orang muda terkasih, jangan mengubur talenta-talenta, karunia yang diberikan Allah padamu. Jangan
takut memimpikan hal-hal besar “

“Namun identitas Kristen bukanlah sebuah kartu identitas : Identitas Kristen menjadi menjadi milik
Gereja, karena semua ini merupakan milik Gereja, Bunda Gereja. Karena tidaklah mungkin menemukan
Yesus diluar Gereja. Paulus VI yang agung berkata: “Ingin hidup dengan Yesus tanpa Gereja, mengikuti
Yesus diluar Gereja, mencintai Yesus tanpa Gereja adalah dikotomi yang tidak masuk akal.” Dan Bunda
Gereja-lah yang memberi kita Yesus, memberi kita identitas yang bukan sekedar materai, melainkan
suatu kepemilikan. Identitas berarti kepemilikan. Menjadi milik Gereja ini merupakan hal yang indah.”

“Seluruh perjalanan kehidupan adalah perjalanan untuk persiapan. Terkadang Tuhan harus
melakukannya dengan cepat, seperti yang Ia lakukan terhadap pencuri yang baik : ia hanya memiliki
beberapa menit untuk bersiap-siap dan ia melakukannya…Tapi, Bapa, saya menemui seorang filsuf dan ia
berkata bahwa semua pemikiran ini adalah pengasingan, bahwa kita diasingkan, bahwa kehidupan ini
konkret, dan tak seorangpun tahu apa yang ada diluar kehidupan ini…’ Beberapa berpikir
demikian…tetapi Yesus memberitahu kita bahwa tidaklah demikian dan Ia berkata,’Percayalah padaku’.
Yang kukatakan ini adalah kebenaran : Aku tidak berbohong, Aku tidak menipu.”

“Perhatikanlah, teman-teman muda : berenang melawan arus merupakan hal yang baik bagi jantung, tapi
kita memerlukan keberanian untuk berenang melawan arus. Yesus memberikan kita keberanian ini!”

“Bersama Tuhan, kita bisa melakukan hal-hal besar; Ia akan memberikan kita sukacita dalam menjadi
murid-Nya, saksi-Nya…Kita orang Kristen tidak dipilih oleh Tuhan untuk hal-hal kecil, majulah terhadap
prinsip-prinsip tertinggi!”

“Tetapi kesulitan dan pencobaan adalah bagian dari jalan yang menuju kemuliaan Allah, sama seperti hal
tersebut bagi Yesus, yang dimuliakan diatas salib; kita akan selalu bertemu dengan kesulitan dan
pencobaan dalam kehidupan! Jangan patah semangat! Kita memiliki kuasa Roh Kudus untuk mengatasi
pencobaan-pencobaan ini!”

“Apakah kalian punya keinginan untuk menjadi rasul Yesus? Masa muda harus dijalankan sebaik-baiknya
untuk mencapai cita-cita yang tinggi. Apakah kalian pikir begitu? Apakah kalian setuju? Mintalah Yesus
apa yang diinginkanNya dari kalian dan jadilah pemberani! Jadilah berani, mintalah kepada-Nya! Di
balik dan dibelakang setiap panggilan imamat atau hidup bakti, selalu ada doa yang kuat dan terus-
menerusdari seseorang: nenek, kakek, ibu, ayah, komunitas … Itulah sebabnya Yesus bersabda,
“Berdoalah kepada Tuhan yang empunya tuaian, yaitu Allah Bapa – supaya mengirimkan pekerja-pekerja
untuk tuaian-Nya” (bdk Mat 9:38). Panggilan dilahirkan dalam doa dan dari doa, dan hanya dalam doa
mereka bisa bertahan dan berbuah!”

——————————————

7 Kutipan Katolik tentang Penderitaan

“…setiap momen dalam hidup kita memiliki tujuan, bahwa setiap tindakan kita, tidak peduli betapa
menjemukan atau rutin atau sepele kelihatannya, tetap ada martabat dan kepantasan yang melampaui
pemahaman manusia…Karena ini artinya bahwa tidak ada momen yang sia-sia, tidak ada kesempatan
yang terlewatkan, karena setiap kesempatan dalam kehidupan manusia, memiliki tujuan dalam rencana
Allah. Pikirkanlah harimu, sekarang dan kemarin. Pikirkanlah pekerjaan yang kamu lakukan, orang-
orang yang kamu temui, momen demi momen. Apa artinya bagimu – dan apa artinya itu bagi Allah?
Apakah pertanyaan ini terlalu sederhana untuk dijawab, atau kita hanya takut untuk menanyakannya
karena rasa takut akan jawaban yang harus kita berikan?” – Romo Walter Ciszek

“Diambang batas itu aku takut untuk menyeberanginya, hal-hal tiba-tiba tampak begitu sederhana.
Hanya ada satu visi, Allah, yang adalah segala didalam segala; hanya ada satu kehendak yang
mengarahkan segala hal, yaitu kehendak Allah. Saya hanya harus melihatnya, membedakannya dalam
setiap situasi dalam diri saya, dan membiarkan diri saya dipimpin oleh-Nya. Allah ada dalam segala hal,
menopang segala hal, mengarahkan segala hal. Untuk membedakannya dalam setiap situasi dan kondisi,
untuk melihat kehendak-Nya dalam segala hal, artinya menerima setiap situasi dan kondisi dan
membiarkan diri dibimbing dalam keyakinan dan kepercayaan yang sempurna. Tidak ada yang bisa
memisahkan saya dari-Nya, karena Ia ada dalam segala hal. Tidak ada bahaya yang mengancam saya,
tidak ada rasa takut yang menggoncangkan saya, kecuali rasa takut akan kehilangan pandangan akan Ia.
Masa depan yang tersembunyi, tersembunyi dalam kehendak-Nya dan karenanya dapat saya terima tidak
peduli apapun yang ia bawa. Masa lalu, dengan segala kegagalannya, tidak dilupakan; ia tetap ada untuk
mengingatkan saya akan kelemahan kodrat manusia dan kebodohan dalam menempatkan iman dalam
diri. Tapi hal ini tidak lagi menekan saya. Saya tidak lagi melihat kepada diri saya untuk membimbing
saya, tidak lagi bergantung padanya dalam cara apapun, sehingga ia tidak dapat membuat saya gagal.
Dengan menyangkal, secara menyeluruh dan terakhir, saya merasa lega dari konsekuensi semua
tanggung jawab. Saya dibebaskan dari kecemasan dan kegelisahan, dari setiap ketegangan, dan dapat
mengapung tenang pada gelombang penyelenggaraan Allah dalam kedamaian jiwa yang sempurna.” –
Romo Walter Ciszek

“Bila Allah memberikan kamu panenan cobaan yang melimpah, ini merupakan tanda kekudusan besar
yang Ia kehendaki untuk kamu capai. Apakah kamu ingin menjadi orang kudus yang besar? Mintalah
Allah mengirimkanmu banyak penderitaan. Api Kasih Ilahi tidak pernah bangkit lebih tinggi ketika diberi
makan oleh kayu Salib, yang adalah kasih tak terhingga yang digunakan Penyelamat kita untuk
menyelesaikan pengorbanan-Nya. Semua kesenangan dunia tidak ada apa-apanya dibandingkan
kemanisan yang ditemukan dalam empedu dan cuka yang ditawarkan kepada Yesus. Itulah, hal-hal yang
sulit dan menyakitkan yang ditahan untuk Yesus Kristus dan bersama Yesus Kristus.” – St. Ignatius
Loyola

“Jalan itu sempit. Ia yang ingin melaluinya dengan mudah harus membuang segala hal dan menggunakan
salib sebagai tongkatnya. Di lain kata, ia harus memutuskan dengan sungguh untuk menderita dengan
rela demi kasih Allah dalam segala hal.” – St. Yohanes Salib

“Untuk memurnikan jiwa, Yesus menggunakan instrumen apapun yang Ia suka. Jiwaku menjalani
pengabaian menyeluruh di sisi ciptaanl seringkali intensi terbaik saya disalah artikan oleh para suster,
sejenis penderitaan yang palign menyakitkan; tapi Allah mengijinkannya, dan kita harus menerimanya
karena dalam cara ini kita menjadi semakin menyerupai Yesus.” – St. Teresa Avilla

“Bila kamu mencari kesabaran, kamu tidak akan menemukan contoh yang lebih baik selain salib.
Kesabaran yang besar terjadi dalam dua cara : ketika seseorang dengan sabar menderita banyak hal, atau
ketika seseorang menderita hal-hal yang mampu ia hindari, namun tidak menghindarinya. Kristus
menanggung banyak [penderitaan] di salib, dan melakukannya dengan sabar, karena ketika Ia menderita
Ia tidak mengancam; Ia digiring seperti anak domba ke pembantaian dan Ia tidak membuka mulut-Nya.”
– St. Thomas Aquinas.

“Ketika semuanya berakhir anda tidak akan menyesal karena telah menderita; melainkan anda akan
menyesal karena menderita begitu sedikit, dan menderita hal yang sedikit ini dengan buruk.” – St.
Sebastian Valfre

——————————————

7 Kutipan Katolik

“Janganlah puas menjalani kehidupan Kristiani yang biasa-biasa saja. Berjalanlah dengan kebulatan
tekad disepanjang jalan kekudusan.” – Paus Fransiskus
“Mulailah dari sekarang…percayalah padaku, jangan menunggu sampai besok untuk mulai menjadi orang
kudus.” – St. Theresia Lisieux

“Ketika anda berkata “YA” kepada Allah tanpa syarat, anda tidak akan tahu seberapa jauh “YA” tersebut
akan membawa anda.” – Hans ur Von Baltashar

“Saya tidak mampu melakukan hal-hal besar, tapi saya ingin melakukan segala sesuatu, bahkan hal-hal
terkecil sekalipun, untuk kemuliaan Allah yang lebih besar.” – St. Dominic Savio

“Kita harus memiliki iman seperti anak-anak, tetapi ajaran para teolog.” – St. Josemaria Escriva

“Kehendak Allah bagi kita ada dalam 24 jam sehari; orang-orang, tempat-tempat, situasi yang Ia
tempatkan dihadapan kita saat itu. Semua itu adalah hal-hal yang Allah ketahui penting bagi -Nya dan
kita di saat itu, dan semua itu adalah hal-hal yang atasnya Ia ingin kita bertindak, bukan karena prinsip
abstrak ataupun keinginan subjektif untuk “melakukan kehendak Allah”. Bukan, hal-hal ini, yang ada
dalam 24 jam sehari, adalah kehendak-Nya; kita harus belajar mengenali kehendak-Nya dalam realita
suatu situasi.” – Romo Walter Ciszek

“Kebenaran yang jelas dan sederhana adalah bahwa kehendak-Nya adalah apa yang sesungguhnya Ia
kehendaki dikirimkan kepada kita setiap hari, dalam situasi, tempat, orang-orang dan permasalahan.
Caranya adalah untuk belajar melihat bahwa – tidak hanya dalam teori, atau hanya sekedar kadang-
kadang saja dalam pemahaman sekilas yang diberikan oleh rahmat Allah, tapi setiap hari. Kita semua
tidak perlu bertanya-tanya tentang apa seharusnya yang Allah kehendaki bagi kita; kehendak-Nya bagi
kita dengan jelas dinyatakan dalam setiap situasi setiap harinya, bila kita dapat belajar melihat segala hal
seperti Ia melihatnya dan mengirimkannya kepada kita.” – Romo Walter Ciszek

——————————————

7 Kutipan Katolik

“Kita tidak bisa menjadi orang Kristen paruh waktu. Kita harus menghidupi iman kita setiap saat dalam
setiap harinya.” – Paus Fransiskus

“Jalan Tuhan adalah jalan kerendahan hati, jalan yang berakhir pada Salib. Itulah sebabnya akan selalu
ada kesulitan dan penganiayaan. Akan selalu ada, karena Ia telah melalui jalan ini terlebih dahulu
sebelum kita…Engkau tidak dapat memisahkan salib dari jalan Yesus, itu selalu ada di sana.” – Paus
Fransiskus

“Mengikuti Yesus, hanya itu: pergi bersama-Nya karena cinta, di belakang-Nya: dalam perjalanan yang
sama, dalam jalur yang sama. Dan roh dunia ini tidak akan menerimanya dan akan membuat kita
menderita, tetapi menderita seperti yang Yesus lakukan. Mari meminta rahmat: untuk mengikuti Yesus di
jalan yang telah Ia tunjukkan kepada kita dan yang telah Ia ajarkan kepada kita. Hal ini indah, karena ia
tidak pernah meninggalkan kita. Tidak pernah! Ia selalu bersama kita.” – Paus Fransiskus

“Jika kita membiarkan Kristus masuk ke dalam hidup kita, kita tidak kehilangan apa-apa, tidak sama
sekali, benar-benar bukan apa-apa yang membuat hidup bebas, indah, dan hebat. Tidak! Hanya dalam
persahabatan inilah potensi besar keberadaan manusia diungkapkan. Hanya dalam persahabatan inilah
kita mengalami keindahan dan pembebasan … Ketika kita menyerahkan diri kita kepadanya, kita
menerimanya beratur-ratus kali lipat. Ya, bukalah, bukalah lebar-lebar pintu kepada Kristus – dan
engkau akan menemukan hidup yang sesungguhnya. ” – Paus Benediktus XVI

“Kita tidak didekatkan pada Tuhan dengan rantai besi, tetapi dengan atraksi yang manis dan inspirasi
suci.” – St. Fransiskus de Sales

“Ada tiga hal penting untuk keselamatan manusia, yaitu: mengetahui apa yang harus ia yakini, yang ia
inginkan, dan yang harus ia lakukan.” – St. Thomas Aquinas

“Tritunggal adalah jawaban dari pertanyaan Plato. Jika hanya ada satu Allah, apakah yang Ia pikirkan? Ia
memikirkan pemikiran kekal; yaitu, Anak-Nya yang Kekal. Jika hanya ada satu Allah, siapakah yang Ia
kasihi? Ia mengasihi Putra-Nya, dan kasih timbal balik itu adalah Roh Kudus. Saya sangat percaya bahwa
filsuf besar itu sedang meraba-raba tentang misteri Tritunggal, karena pikiran hebatnya tampak dalam
beberapa cara kecil untuk menduga-duga bahwa makhluk tak terbatas harus memiliki sangkut paut
dengan pemikiran dan cinta dan bahwa Allah tidak dapat dipahami tanpa berpikir dan cinta. Namun, hal
itu tidak terjadi sampai saatnya Sang Firman menjadi manusia sehingga manusia tahu rahasia hubungan
mereka dan kehidupan batin Allah.” — Archbishop Fulton Sheen (The Divine Romance)

——————————————

7 Kutipan Katolik tentang Ekaristi

“Ekaristi adalah rahasia hariku. Ia memberikan kekuatan dan makna bagi semua aktivitas pelayananku
demi Gereja dan seluruh dunia….Biarkan Yesus dalam Sakramen Mahakudus berbicara ke dalam hatimu.
Ialah yang merupakan jawaban kehidupan yang sebenarnya, yang sedang kamu cari. Ia tinggal disini
bersama kita : Ia adalah Allah beserta kita. Carilah Ia tanpa lelah, sambutla Ia tanpa keraguan, cintailah ia
tanpa henti : sekarang, besok, dan selamanya. ” – Paus Yohanes Paulus II

“Di dunia ini aku tidak bisa melihat Putra Allah yang Maha Tinggi dengan mataku sendiri, kecuali melihat
Tubuh dan Darah-Nya yang Maha Kudus.” – St. Fransiskus Asisi

“Perbaharuilah imanmu dengan menghadiri Misa Kudus. Jagalah pikiranmu tetap terpusat pada
misteriyang disingkapkan dihadapan kita. Dalam mata pikiranmu, pindahkanlah dirimu ke Kalvari dan
renungkanlah Kurban yang mempersembahkan diri-Nya kepada Keadilan Ilahi, yang membayar harga
penebusanmu.” – Padre Pio

“Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus adalah sebuah manifestasi Allah, sebuah penegasan bahwa Allah
adalah Kasih. Di dalam cara yang unik, Hari Raya ini mengatakan kepada kita tentang Kasih Ilahi, yang
adalah Kekal dan dari apa yang diperbuat-Nya.” – Paus Emeritus Benediktus XVI

“Tidak ada yang lebih agung selain Ekaristi. Bila Allah memiliki sesuatu yang lain yang lebih berharga
[dari Ekaristi], maka Ia akan memberikan-Nya pada kita.” – St. Yohanes Maria Vianney

“Alam, karenanya menganjurkan bahwa kurban harus mendahului sakramen; kematian adalah awal dari
persekutuan. Dalam cara tertentu, kecuali sebuah hal telah mati, ia tidak mulai hidup dalam kerajaan
yang lebih tinggi. Memiliki pelayanan persekutuan tanpa pengorbanan, dalam tatanan kodrati, sama
dengan makan sayur yang tidak dimasak, atau memakan daging mentah. Ketika kita berhadapan dengan
realita-realita kehidupan, kita memahami bahwa kita hidup oleh apa yang kita bunuh. Dosa kitalah yang
membunuh Kristus di Kalvari, namun oleh kuasa Allah Ia bangkit dari mati dan berkuasa dengan mulia di
surga, Ia sekarang menjadi kehidupan kita dan memiliki persekutuan dengan kita dan kita bersama Dia.
Dalam tatanan ilahi, harus ada Kurban atau Konsekrasi Misa sebelum dapat terjadi sakramen atau
Persekutuan jiwa dan Allah.” – Uskup Agung Fulton Sheen.

“Anda menginginkan rahmat berlimpah?Pergi dan kunjungilah Sakramen Mahakudus sesering mungkin.
Anda ingin sedikit rahmat? Kunjungilah Sakramen Mahakudus sesekali saja. Anda tidak menginginkan
apapun sama sekali? Maka janganlah mengunjungi Sakramen Mahakudus.” – St. Yohanes Bosco

Special Quote :

Engkau berkata,’Misanya lama’, maka aku menjawab,’karena cintamu terlalu singkat’.” – St. Josemaria
Escriva

——————————————

10 Kutipan Katolik Terbaik

“Ingatlah, ya Perawan Maria yang sangat rahim, bahwa belum pernah terdengar engkau meninggalkan
orang yang mencari perlindunganmu, yang memohon pertolonganmu, yang meminta pengantaraaanmu.
Terdorong oleh kepercayaan itu, aku datang berlindung kepadamu, Ya perawan segala perawan dan
Bunda. Aku datang kepadamu, aku orang berdosa bersyukur di hadapanmu untuk berkeluh kesah. Bunda
Sang Sabda, janganlah kau tolak permohonanku, tetapi dengarkanlah dengan rela hati dan kabulkanlah.
Amin.” – Memorare

“Jangan takut untuk mengatakan ‘ya’ kepada Yesus, untuk menemukan sukacitamu dalam melakukan
kehendak-Nya, memberikan dirimu sepenuhnya untuk mengejar kekudusan, dan menggunakan semua
bakatmu dalam pelayanan bagi sesama!” – Paus Emeritus Benediktus XVI

“Tugasmu adalah untuk menguduskan dirimu. Ya, bahkan engkau. Siapa yang berpikir bahwa tugas ini
hanya untuk imam dan kaum religius? Kepada setiap orang, tanpa kecuali, Tuhan kita berkata: “Jadilah
sempurna, sama seperti Bapa di Surga adalah sempurna.” – St. Josemaría Escrivá

”Kehidupan adalah perjuangan yang tidak boleh kita hindari tapi harus kita menangkan.” – St. Padre Pio

“Di kaki salib, seseorang belajar tentang cinta, tapi Aku tidak memberikan ini kepada semua orang, hanya
kepada jiwa-jiwa yang paling Aku kasihi.” – Yesus kepada St. Padre Pio

“Ketika anda mendekati Tabernakel, ingatlah bahwa Ia telah menanti anda selama dua puluh abad.” – St.
Josemaria Escriva

“Seorang kudus, tanpa doa? Aku tidak percaya akan kekudusan yang demikian.” – St. Josemaría Escrivá

“Betapa sering saya gagal dalam menjalankan kewajiban kepada Allah, hal ini terjadi karena saya tidak
bersandar pada pilar doa yang kokoh.” – St. Teresa Avilla
“Ia yang tidak berdosa diantara kamu, biarlah dia yang pertama melemparkan batu. Implikasinya jelas :
Hanya yang tak berdosa yang memiliki hak untuk menghukum. Tapi Ia yang tak berdosa akan selalu
memikul kesalahan orang lain, menebus kekurangannya seolah-oleh hal tersebut adalah miliknya. Cinta
mengenali dosa, tetapi cinta juga mati demi dosa.” – Fulton J. Sheen

“Pada akhirnya hanya ada dua kemungkinan penyesuaian kehidupan : Pertama adalah menyesuaikan
hidup kita kepada prinsip-prinsip; lainnya adalah menyesuaikan prinsip-prinsip kepada hidup kita. Bila
kita tidak hidup seperti apa yang kita pikirkan, kita segera berpikir seperti apa yang kita hidupi.” – Fulton
J. Sheen

——————————————

7 Kutipan Katolik Terbaik

“Engkau harus menerima seluruh Doktrin Katolik, atau menolak seluruhnya; reduksinya tidak lain adalah
melemahkan, dan amputasinya memutilasi.” – St. John Henry Newmann

“Jika kita membuat jalan, memang akan menjadi arogan untuk mengklaim bahwa salah satunya adalah
satu-satunya yang benar, karena semua manusia adalah sama, setidaknya semua adalah manusia,
terbatas, dan campuran dari baik dan buruk. Jika kita membuat jalan, memang menjadi sama bodoh
untuk memutlakkan salah satunya—sama seperti memutlakkan sebuah bentuk seni, sebuah sistem
politik, atau sebuah cara menguliti kucing. Namun, jika Allah membuat jalan, kita HARUS mencari tahu
apakah Ia membuat banyak atau satu. Jika ia membuat hanya satu, maka sepatu yang berada di kaki yang
lain: adalah kerendahan hati—bukan kesombongan, untuk menerima satu jalan ini dari Allah; dan
merupakan kesombongan—bukan kerendahan hati, ketika bersikeras bahwa jalan buatan manusia sama
baiknya seperti SATU Milik Buatan-Nya.” – Peter Kreeft

“Tak ada bedanya apa yang kau percayai; melainkan bagaimana kau berbuat. Tak ada bedanya apakah
kau memiliki peraturan dalam sepakbola; itu tergantung pada bagaimana kau bermain. Tak ada bedanya
apakah kau percaya segitiga memiliki tiga sisi; itu tergantung pada bagaimana kau menggambar:
Tidakkah kita lihat, jika kita percaya secara salah, kita akan berbuat secara salah?” – Venerable Fulton J.
Sheen

“Seseorang yang ingin mengasihi Allah tidak benar-benar mencintai-Nya jika orang tesebut memiliki
tidak memiliki keinginan dan semangat untuk terus-menerus menderita bagi Dia.” – Sto. Aloysius
Gonzaga

“Sudah jelas bahwa Katolisitas tidak mungkin ada tanpa ekspresi Marian, bahwa untuk menjadi Katolik
artinya menjadi Marian, bahwa ini berarti cinta bagi Bunda, bahwa di dalam Bunda dan oleh Bunda, kita
menemukan Tuhan.” – Paus Emeritus Benediktus XVI

“Ketika kau berdoa, jangan berbicara terus menerus, dengarkan! Jika kita terus mengetuk-ngetuk dengan
palu kita, bagaimana Arsitek Ilahi dapat memberitahu kita bagaimana kita harus membangun?” –
Venerable Fulton J. Sheen

“Pengakuan adalah sebuah tindakan dari kejujuran dan keberanian.. sebuah tindakan dari
mempercayakan diri kita, melampaui dosa, kepada kerahiman Allah yang pengasih dan pengampun.” –
Blessed John Paul II
——————————————

10 Kutipan dari Ensiklik Lumen Fidei (Terang Iman)

Perlahan tapi pasti, menjadi jelas bahwa terang akal budi yang otonom tidaklah cukup untuk menerangi
masa depan; pada akhirnya masa depan tetaplah samar dan penuh kekhawatiran, dengan rasa takut
terhadap hal yang tak diketahui. Akibatnya, manusia meninggalkan pencarian terang yang besar,
Kebenaran itu sendiri, agar menjadi puas dengan terang-terang kecil yang menerangi suatu masa sesaat
namun terbukti tidak mampu menunjukkan jalan. Dalam ketiadaan terang [iman] segala sesuatu menjadi
membingungkan; tidaklah mungkin menmbedakan yang baik dari yang jahat, atau jalan menuju tujuan
kita dari jalan-jalan lain yang membawa kita kepada lingkaran tak berujung, yang tak pergi kemanapun.

Lawan dari iman adalah penyembahan berhala. Selagi Musa berbicara kepada Allah di Sinai, umat Israel
tidak tahan dengan misteri ketersembunyian Allah, mereka tidak mampu bertahan dari lamanya waktu
penantian untuk melihat wajah Allah. Iman pada hakekatnya menuntut [seseorang] meninggalkan
kepemilikan langsung yang ditawarkan oleh pandangan [mata]; iman merupakan undangan untuk
berbalik kepada sumber terang, sementara menghormati misteri sebuah wajah yang akan
menyingkapkannya secara pribadi pada waktunya….Tampak lebih baik menggantikan iman dalam Allah
dengan menyembah suatu berhala, yang wajahnya dapat kita lihat secara langsung dan asal usulnya kita
ketahui, karena ia merupakan hasil karya tangan kita. Dihadapan berhala, tidak ada resiko bahwa kita
akan dipanggil untuk meninggalkan rasa aman kita, karena berhala-berhala “memiliki mulut, tetapi
mereka tidak bisa bicara” (Maz 115:5). Berhala ada, kita memahaminya, sebagai alasan palsu untuk
menempatkan diri kita di pusat realita dan menyembah karya tangan kita. Sekali manusia telah
kehilangan orientasi fundamental yang menyatukan keberadaannya, ia terpecah ke dalam
keanekaragaman dari keinginannya.

Iman bukan persoalan pribadi, gagasan yang sungguh individualistik atau sebuah opini pribadi; iman
berasal dari pendengaran, dan iman dimaksudkan untuk menemukan ungkapannya dalam perkataan dan
untuk dinyatakan. Karena “bagaimana mereka percaya padanya yang tidak pernah mereka dengar? Dan
bagaimana mereka mendengar tanpa seorang pengkhotbah” (Rom 10:14). Iman menjadi berpengaruh
dalam orang Kristen atas dasar karunia yang diteirma, kasih yang menarik hati kita kepada Kristus (Gal
5:6), dan memampukan kita menjadi bagian dari peziarah agung Gereja melalui sejarah sampai akhir
zaman.

…Kita membutuhkan pengetahuan, kita membutuhkan kebenaran, karena tanpa keduanya kita tidak
dapat berdiri kokoh, kita tidak dapat melangkah maju. Iman tanpa kebenaran tidak menyelamatkan, juga
tidak memberikan pijakan yang pasti. Ia tetap merupakan kisah yang indah, proyeksi kerinduan
mendalam kita akan kebahagiaan, sesuatu yang mampu memuaskan kita sejauh kita rela menipu diri kita
sendiri.

Tetapi Kebenaran sendiri, kebenaran yang dapat secara komprehensif menjelaskan kehidupan kita
sebagai individu dan dalam masyarakat, ditanggapi dengan kecurigaan. Tentu jenis kebenaran ini – kita
mendengar bahwa dikatakan demikian – adalah apa yang diklaim oleh gerakan totalitarian besar akhir
abad ini, kebenaran yang memaksakan pandangannya tentang dunia untuk menghancurkan kehidupan
individual yang aktual. Pada akhirnya, kita ditinggalkan hanya dengan relativisme, dimana pertanyaan
tentang kebenaran universal – dan pada akhirnya ini berarti pertanyaan tentang Allah – tidak lagi
relevan. Merupakan hal yang logis sekali, dari sudut pandang ini, untuk berupaya memutuskan ikatan
antara agama dan kebenaran, karena ia tampaknya berakar pada fanatisme, yang terbukti menindas
siapapun yang tidak memiliki keyakinan yang sama.
Hanya sebatas kasih yang didasarkan pada kebenaran ia dapat bertahan sepanjang waktu, dapat
melampaui momen yang berlalu dan cukup kokoh untuk menopang perjalanan bersama. Bila kasih tidak
terikat pada kebenaran, ia menjadi korban dari emosi yang berubah-ubah dan tidak dapat bertahan bila
menghadapi ujian waktu. Kasih yang benar/Kasih sejati, di sisi lain, menyatukan semua unsur pribadi
kita dan menjadi terang baru yang menunjukan jalan kepada kehidupan yang agung dan terpenuhi.
Tanpa kebenaran, kasih tidak mampu mendirikan ikatan yang kuat; ia tidak bisa membebaskan ego kita
yang terisolasi atau menebusnya dari momen sesaat untuk menciptakan kehidupan dan menghasilkan
buah.

Bila kasih membutuhkan kebenaran, kebenaran juga membutuhkan kasih, kasih dan kebenaran tidak
terpisahkan. Tanpa kasih, kebenaran menjadi dingin, impersonal, dan menindas orang jaman sekarang.
Kebenaran yang kita cari, kebenaran yang memberi makna perjalanan kita melalui kehidupan, menerangi
kita kapanpun kita disentuh oleh kasih. Hanya mereka yang mencintai yang menyadari bahwa kasih
merupakan pengalaman akan kebenaran., ia membuka mata kita kepada realita dalam cara yang baru,
dalam persatuan dengan Ia yang kita kasihi.

Karena iman adalah sebuah jalan, ia harus berhubungan dengan kehidupan pria dan wanita, yang
walaupun bukan orang beriman, namun berkeinginan untuk percaya dan terus mencari. Sejauh mereka
secara tulus terbuka kepada kasih dan mulai dengan terang apapun yang mereka temukan, mereka sudah,
tanpa menyadarinya, berada di jalan menuju iman. Mereka berjuang untuk bertindak seolah-olah Allah
itu ada, karena mereka menyadari betapa pentingnya Ia untuk menemukan petunjuk arah yang pasti bagi
kehidupan bersama kita atau karena mereka mengalami kenginan akan terang ditengah kegelapan, tetapi
juga dalam memahami kemegahan dan keindahan mereka mengetahui melalui hati, kehadiran Allah yang
menjadikan semuanya lebih indah…Siapapun yang memulai perjalanan dalam melakukan kebaikan
kepada orang lain sudah mendekat kepada Allah, ia ditopang oleh pertolongan-Nya, karena hal ini
merupakan ciri terang ilahi untuk menerangi mata kita kapanpun kita berjalan menuju kepenuhan kasih.

Teologi juga menjadi bagian dalam bentuk iman gerejawi; terangnya adalah terang subjek yang percaya,
yang adalah Gereja. Implikasinya, di sisi lain, teologi harus melayani iman orang Kristiani, ia harus
bekerja dengan rendah hati untuk melindungi dan memperdalam iman setiap orang, khususnya orang
beriman biasa. Di sisi lain, karena ia menarik kehidupannya dari iman, teologi tidak dapat menganggap
magisterium Paus dan Para Uskup dalam persatuan dengannya sebagai sesuatu yang ekstrinsik, batasan
bagi kebebasannya, melainkan sesbagai satu dari dimensinya yang inernal, dimensi konstitutif, karena
magisterium melindungi kontak kita dengan sumber primordial dan karenanya memberikan kepastian
dalam mencapai sabda Kristus dalam segala integritasnya.

Sebagai pelayanan bagi kesatuan iman dan penyebaran integralnya, Tuhan memberikan Gereja-Nya
karunia suksesi apostolik. Melalui sarana ini, keberlanjutan memori Gereja dilindungi dan akses tertentu
kepada air mancur yang darinya iman mengalir, dapat [kita] dimiliki. Kepastian keberlanjutan dengan
asal usulnya karenanya diberikan oleh pribadi-pribadi yang hidup, dalam cara yang selaras dengan iman
yang hidup yang diteruskan oleh Gereja. Gereja bergantung pada kesetiaan para saksi yang dipilih Tuhan
untuk tugas ini. Untuk alasan ini, magisterium selalu berbicara dalam keataatan kepada perkataan
sebelumnya, dimana iman didasarkan padanya; magisterium dapat dipercaya karena kepercayaannya
kepada sabda yang ia dengar, ia lindungi dan ia jelaskan. [45] Dalam diskursus perpisahan St. Paulus
kepada tua-tua Efesus di Miletus, yang dikisahkan kembali oleh St. Lukas pada kita dalam Kisah Para
Rasul, ia memberi kesaksian bahwa ia telah melaksanakan tugas yang Tuhan percayakan padanya untuk
“menyatakan seluruh nasehat Allah” (Kis 20:27). Syukur kepada Magisterium Gereja, nesehat ini dapat
sampai kepada kita dalam integritasnya, dan dengan suka cita mampu mengikutinya secara penuh.

Quote Tambahan :
Karena Iman itu hanya satu, hal tersebut harus dipercayai dengan jelas dan utuh. Lebih tepatnya karena
semua isi dari Iman berhubungan satu dengan lainnya, maka menolak salah satu, bahkan hal kecil yang
kelihatan tidak terlalu penting, maka menodai sampai pada menyimpang dan penolakan seluruh Iman
tersebut. Setiap lembaran sejarah kita dapat melihat bahwa hal tertentu dalam Iman mudah atau susah
diterima, tetapi kita harus membutuhkan kesadaran dan pengawasan yang penuh untuk memastikan
deposit dari Iman diteruskan atau diturunkan secara kesuluruhan (bdk 1 Tim 6:20) dan lebih dari itu
semua aspek dari kepercayaan dari Iman harus dijelaskan secara apa adanya. Memang, dalam persatuan
dalam Iman adalah persatuan dalam Gereja, maka menambah sesuatu yang berbeda dalam Iman, maka
menambah sesuatu yang berbeda dari kebenaran dalam persekutuan dengan Gereja juga. Para Bapa
Gereja menjelaskan bahwa Iman bagaikan sebuah tubuh, tubuh dari kebenaran yang berisi hal yang
beragam, dan hal ini menyamakan Tubuh Kristus yang didalamnya juga berhubungan dengan Gereja
[42]. Kejelasan dalam Iman juga berhubungan dengan gambaran dari Gereja layaknya perawan dan
cinta-Nya yang tulus kepada Kristus sebagai pengantin pria-Nya, maka dari itu melukai Iman sama saja
melukai hubungan persekutuan dengan Kristus [43]. Persatuan dalam Iman, juga merupakan persatuan
dalam tubuh yang hidup, hal ini dijelaskan dengan jelas oleh Beato John Henry Newman ketika beliau
menjelaskan karakter dari ciri-ciri pengembangan doktrin dalam masa ke masa dan pengaruhnya dalam
menjelaskan berbagai hal ketika hal tersebut bertemu dengan berbagai masalah pada saat muncul yang
juga berpengaruh dalam kultur dan kebiasaan pada saat tersebut dan dijelaskan dalam Iman [44], maka
dari itu dengan menjelaskan secara pasti dan memurnikan segala hal berhubungan dengan Iman maka
dengan begitu ekspresi dalam Iman sampai ketitik paling sempurna. Maka dari itu Iman itu bersifat
Universal dan Katolik, karena hal tersebut menerangi seluruh jagat raya dan seluruh sejarah.

——————————————

7 Kutipan Katolik Terbaik

“Iman bukanlah terang yang menghancurkan semua kegelapan kita, tetapi sebuah lampu yang menerangi
langkah kita di waktu malam, dan ia cukup untuk [melakukan] sebuah perjalanan.” – Paus Fransiskus,
Lumen Fidei

“Berdoa bagi mereka yang berada dalam dosa berat adalah amal kasih yang terbaik. Demi kasih kepada
Allah, ingatlah selalu jiwa-jiwa tersebut ketika engkau berdoa.” – St. Teresa Avilla

“Kadang-kadang kita cenderung, pada faktanya, mereduksi istilah “amal” menjadi solidaritas atau
bantuan kemanusiaan. Hal ini penting, bagaimana pun juga, untuk menginat bahwa karya amal yang
terbesar adalah evangelisasi, yang merupakan “pelayanan Firman.” Tidak ada tindakan yang lebih
menguntungkan – dan oleh sebab itu lebih dermawan – kepada sesama daripada untuk memecahkan roti
dari Sabda Allah, untuk berbagi dengannya Kabar Baik Injil, untuk memperkenalkannya pada relasi
dengan Allah: Evangelisasi adalah promosi yang paling integral dan tertinggi dari pribadi manusia.” –
Paus Benediktus XVI

“Iman adalah mempercayai hal yang tidak engkau lihat; upah dari iman ini adalah untuk melihat hal yang
kau percayai.” – St. Augustinus

“Ukuran dari kasih adalah kasih tanpa batas.”― Sto. Fransiskus dari Sales

“Kemuliaan Allah adalah seorang manusia yang sungguh hidup; dan (manusia hanya bisa) sungguh hidup
dengan memandang Allah.” – St. Ireneus
“Tetaplah dekat dengan Gereja Katolik di setiap saat, karena hanya Gereja yang dapat memberikanmu
kedamaian sejati, sebab hanya dia yang memiliki Yesus, Raja Damai yang sesungguhnya, dalam
Sakramen Maha Kudus.” – St. Padre Pio

——————————————

7 Kutipan dari St. Maximilian Kolbe

Doa adalah kuasa yang melampaui batas ketika kita beralih kepada Yang Tak Bernoda yang adalah ratu
bahkan dari Hati Allah.

Yesus menghormati [Maria] sebelum segala abad, dan akan menghormati [Maria] un…tuk segala abad.
Tidak ada seorang pun datang kepada-Nya, atau bahkan ke dekat-Nya, tidak ada seorang pun
diselamatkan atau dikuduskan, jika dia juga tidak menghormati [Maria].

Konflik dengan Neraka tidak dapat diurus oleh manusia, meskipun yang paling pintar. Yang Tak Bernoda
sendiri memiliki janji dari Allah berupa kemenangan atas Setan.

Yang Tak Bernoda sendiri memiliki janji dari Allah berupa kemenangan atas Setan. Dia mencari jiwa-jiwa
yang akan menguduskan diri mereka sendiri sepenuhnya untuk dia, yang akan menjadi instrumen yang
berdaya guna di tangannya untuk mengalahkan Setan dan [untuk] penyebaran kerajaan Allah.

Janganlah pernah takut mencintai Santa Perawan terlalu banyak. Engkau tidak akan pernah bisa
mencintainya lebih dari yang Yesus lakukan.

Barangsiapa yang tidak menghendaki Maria Yang Tak Bernoda sebagai bundanya, dia tidak akan
mendapatkan Kristus sebagai saudaranya.

Allah telah memutuskan bahwa kita harus menerima segala sesuatu dari Bapa, dari Putera, dan dari Roh
Kudus, dan dari Yang Tak Bernoda. Ini adalah satu-satunya jalan di mana setiap anugerah dapat terjadi.

——————————————

14 Kutipan Katolik

“Seseorang yang telah mendapatkan kasih ilahi di dalam dirinya tidak akan menjadi lelah walaupun
dengan erat mengikuti Tuhan, Allahnya.” – St. Maximus The Confessor

“‘Orang yang tidak berdosa dalam perkataannya adalah sempurna,’ kata Kitab Suci. Orang menyinggung
sesama mereka atau Allah dalam sesamanya, ketika satu waktu berbicara buruk tentang mereka, dan
waktu yang lain dengan tetap diam.” – St. Jane Frances de Chantal

“Allah Maha Tinggi, Maha Mulia, terangilah bayangan dalam hatiku, dan berikanlah kepadaku iman yang
benar, harapan yang pasti, dan kasih yang sempurna, pengertian dan pemahaman, Tuhan, sehingga aku
dapat melaksanakan perintah-Mu yang kudus dan benar.” – Doa St. Fransiskus Di Hadapan Salib
“Letakkan pandanganmu pada salib, karena Yesus tanpa Salib adalah seseorang tanpa misi, dan Salib
tanpa Yesus adalah sebuah beban tanpa pelega.” – Ven. Fulton J. Sheen

“Tidak ada salib, besar atau kecil, dalam hidup kita yang Tuhan kita tidak turut menanggungnya.” – Paus
Fransiskus

“Menghindari salib adalah esensi iblis. … Pikirkan lunaknya Gereja hari ini: keinginan untuk
mengakomodasi dirinya kepada dunia, menyusut dari penderitaan, dan penyangkalan diri. Kita memiliki,
di dunia Kekristenan hari ini, kata kotor yang baru dengan lima huruf: s-a-l-i-b. Kristus tanpa salib?
Tentu saja semua orang menginginkannya.”- Ven. Fulton J. Sheen

“Seseorang yang hanya memikirkan dirinya sendiri, hanya mengucapkan doa permohonan; ia yang
memikirkan sesamanya, mengucapkan doa syafaat; siapa pun yang hanya memikirkan mencintai dan
melayani Allah mengucapkan doa penyerahan kepada kehendak Allah, dan inilah doa para orang kudus.”
– Ven. Fulton J. Sheen

“Orang hanya dapat memperoleh scientia crucis (pengetahuan tentang salib) jika orang telah secara
mendalam mengalami salib. Aku yakin akan hal ini sejak dari saat pertama dan seterusnya dan
mengatakannya dengan segenap hatiku: ‘Ave, Crux, Spes unica!’ (Aku menyambut Engkau, wahai Salib,
satu-satunya pengharapan kami).” – St. Teresa Benedikta dari Salib

“Jangan menerima Kristus dalam Sakramen Mahakudus sehingga engkau dapat menggunakan-Nya
seperti yang engkau nilai …paling baik, tetapi berikan dirimu kepada-Nya dan biarkan Dia menerimamu
dalam Sakramen ini, sehingga Ia sendiri, Allah penyelamatmu, dapat melakukan kepadamu dan
melaluimu apa saja yang Ia inginkan.” – St. Cajetan

“Jika Kristus tidak ingin membubarkan orang-orang Yahudi tanpa makanan di padang gurun karena
takut mereka mungkin akan ambruk di tengah jalan, ini untuk mengajarkan kepada kita bahwa sangat
berbahaya untuk mencoba pergi ke Surga tanpa Roti Surgawi.” – St. Jerome

“Jangan meninggalkan bacaan spiritualmu. Bacaan (tersebut) telah membuat banyak orang kudus.” — St.
Josemaria Escriva

“Tidak ada tempat lain di mana jiwa yang suci membuat ketetapan yang mengagumkan selain di sini, di
kaki Allah mereka yang tersembunyi. Karena rasa syukurku pada Yesus, yang terselubung dalam
Sakramen agung ini, aku harus menyatakan bahwa melalui devosi inilah, mengunjungi-Nya dalam
tabernakel, aku telah menarik diri dari dunia di mana, karena ketidakberuntunganku, aku diami hingga
usia dua puluh enam. Berbahagialah engkau jika engkau dapat memisahkan dirimu darinya lebih cepat
daripada yang aku lakukan dan memberikan dirimu sepenuhnya kepada Tuhan yang telah memberikan
diri-Nya sepenuhnya kepadamu. Maka, di sinilah, surga kita di atas dunia — Sakramen Mahakudus.” – St.
Alfonsus Ligouri

“Ambillah Tuhan, dan terimalah seluruh kemerdekaanku, ingatanku, pikiranku, dan segenap
kehendakku, segala kepunyaan dan milikku. Engkaulah yang memberikan seluruhnya kepadaku. Kepada-
Mu, O Tuhan, ku…kembalikan. Semuanya milik-Mu, pergunakanlah semuanya sesuai sekehendak-Mu.
Berilah aku cinta dan rahmat-Mu, karena itu cukup bagiku.” – St. Ignatius Loyola

“Sekarang kita sudah terlahir kembali, seperti yang sudah saya katakan, dalam rupa Tuhan kita, dan
memang telah diangkat oleh Allah sebagai anak-anak-Nya, mari kita kenakan gambaran lengkap Pencipta
kita supaya menjadi seperti Dia sepenuhnya, bukan dalam kemuliaan yang hanya dimiliki-Nya, namun
dalam kemurnian, kesederhanaan, kelembutan, kesabaran, kerendahan hati, belas kasih, harmoni, itulah
kualitas yang ia pilih, dan untuk menjadi satu dengan kita.” – St. Petrus Krisologus

——————————————

Anda mungkin juga menyukai