digital
KELAS : XI TAV 4
Novia Karostiani
1503449
Menyetujui:
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Guru Pamong,
Mengetahui
Kepala SMK Negeri 4 Bandung
D. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Televisi
Televisi berasal dari 2 (dua) kata, yaitu tele (Yunani) y ang berarti jauh, dan visi (Lati n)
yang berarti citra/gambar. Jadi secara utuh, televisi dapat diartikan sebagai suatu sistem
penyajian gambar berikut suara dari suraatu tempat yang berjarak jauh. Istilah televisi pertama
kali dikemukakan Constatin Perskyl dari Rusia pada acara International Congress of
Electricity yang perta ma, dalam Pameran Teknologi Dunia di Paris pada tanggal 25 Agustus
1900.
2. Sejarah Televisi
Awal dari televisi tentu tidak bisa dipisahkan dari penemuan dasar, hukum gelombang
elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael Faraday (1831) yang
merupakan awal dari era komunikasi elektronik.
1876 - George Carey menciptakan selenium camera yang digambarkan dapat membuat
seseorang melihat gelombang listrik. Belakangan, Eugen Goldstein menyebut tembakan
gelombang sinar dalam tabung hampa itu dinamakan sebagai sinar katoda.
1884 - Paul Nipkov, Ilmuwan Jerman, berhasil mengirim gambar elektronik menggunakan
kepingan logam yang disebut teleskop elektrik dengan resolusi 18 garis.
1888 - Freidrich Reinitzeer, ahli botani Austria, menemukan cairan kristal (liquid crystals),
yang kelak menjadi bahan baku pembuatan LCD. Namun LCD baru dikembangkan sebagai
layar 60 tahun kemudian.
1897 - Tabung Sinar Katoda (CRT) pertama diciptakan ilmuwan Jerman, Karl Ferdinand
Braun. Ia membuat CRT dengan layar berpendar bila terkena sinar. Inilah yang menjadi dassar
televisi layar tabung.
1900 - Istilah Televisi pertama kali dikemukakan Constatin Perskyl dari Rusia pada acara
International Congress of Electricity yang pertama dalam Pameran Teknologi Dunia di Paris.
1907 - Campbell Swinton dan Boris Rosing dalam percobaan terpisah menggunakan sinar
katoda untuk mengirim gambar.
1927 - Philo T Farnsworth ilmuwan asal Utah, Amerika Serikat mengembangkan televisi
modern pertama saat berusia 21 tahun. Gagasannya tentang image dissector tube menjadi
dasar kerja televisi.
1929 - Vladimir Zworykin dari Rusia menyempurnakan tabung katoda yang dinamakan
kinescope. Temuannya mengembangkan teknologi yang dimiliki CRT.
1940 - Peter Goldmark menciptakan televisi warna dengan resolusi mencapai 343 garis.
1958 - Sebuah karya tulis ilmiah pertama tentang LCD sebagai tampilan dikemukakan Dr.
Glenn Brown.
1964 - Prototipe sel tunggal display Televisi Plasma pertamakali diciptakan Donald Bitzer dan
Gene Slottow. Langkah ini dilanjutkan Larry Weber.
1967 - James Fergason menemukan teknik twisted nematic, layar LCD yang lebih praktis.
1968 - Layar LCD pertama kali diperkenalkan lembaga RCA yang dipimpin George
Heilmeier.
1975 - Larry Weber dari Universitas Illionis mulai merancang layar plasma berwarna.
1979 - Para Ilmuwan dari perusahaan Kodak berhasil menciptakan tampilan jenis baru organic
light emitting diode (OLED). Sejak itu, mereka terus mengembangkan jenis televisi OLED.
Sementara itu, Walter Spear dan Peter Le Comber membuat display warna LCD dari bahan
thin film transfer yang ringan.
1981 - Stasiun televisi Jepang, NHK, mendemonstrasikan teknologi HDTV dengan resolusi
mencapai 1.125 garis.
1987 - Kodak mematenkan temuan OLED sebagai peralatan display pertama kali.
1995 - Setelah puluhan tahun melakukan penelitian, akhirnya proyek layar plasma Larry
Weber selesai. Ia berhasil menciptakan layar plasma yang lebih stabil dan cemerlang. Larry
Weber kemudian megadakan riset dengan investasi senilai 26 juta dolar Amerika Serikat dari
perusahaan Matsushita.
Dekade 2000 - Masing masing jenis teknologi layar semakin disempurnakan. Baik LCD,
Plasma maupun CRT terus mengeluarkan produk terakhir yang lebih sempurna dari
sebelumnya.
3. Televisi Analog
Televisi analog mengkodekan informasi gambar dengan memvariasikan voltase dan
frekuensi dari sinyal. Untuk mendapatkan siaran televisi analog digunakan alat penangkap
sinyal yang disebut antena. Pada siaran televisi analog, semakin jauh letak antena dari stasiun
pemancar televisi, sinyal yang diterima akan melemah dan mengakibatkan gambar yang
diterima oleh pesawat televisi menjadi buruk dan berbayang. Di Indonesia, program siaran
televisi analog adalah program-program yang dipancarkan oleh stasiun swasta nasional yang
disiarkan secara gratis atau free-to-air.
4. Televisi Digital
Televisi digital (bahasa Inggris: Digital Television, DTV) atau penyiaran digital adalah
jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan
sinyal video, audio dan data ke pesawat televisi. TV Digital bukan berarti pesawat televisinya
yang digital, namun lebih kepada sinyal yang dikirimkan adalah sinyal digital atau mungkin
yang lebih tepat adalah siaran digital (Digital Broadcasting). Televisi resolusi tinggi atau
high-definition television (HDTV), yaitu: standar televisi digital internasional yang disiarkan
dalam format 16:9 (TV biasa 4:3) dan surround-sound 5.1 Dolby Digital. TV digital memiliki
resolusi yang jauh lebih tinggi dari standar lama. Penonton melihat gambar berkontur jelas,
dengan warna-warna matang, dan depth-of-field yang lebih luas daripada biasanya. HDTV
memiliki jumlah pixel hingga 5 kali standar analog PAL yang digunakan. Perbedaan yang
paling mendasar antara sistem penyiaran televisi analog dan digital terletak pada penerimaan
gambar lewat pemancar. Pada sistem analog, semakin jauh dari stasiun pemancar televisi,
sinyal yang akan ditimbulkan akan melemah dan penerimaan gambar dari stasiun menjadi
buruk dan berbayang. Sedangkan pada sistem digital, kebalikan dari analog. Siaran gambar
yang jernih akan dapat dinikmati sampai pada titik dimana sinyal tidak dapat diterima lagi.
Pemancar televisi digital (digital tv transmitter) adalah suatu sistem pemancar yang
memproses sinyal input yaitu transport stream (TS) yang merupakan sinyal
hasil encoding & multiplexing, yang nantinya akan dimodulasikan ke tingkat RF dengan
menggunakan modulasi OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) dengan
penambahan FEC (Forward Error Correction). Sinyal RF yang dihasilkan nantinya tetap
berupa sinyal analog, sehingga dapat dikuatkan dengan penguat daya. Proses selanjutnya
sudah dipastikan sama dengan pemancar televisi analog hingga akhirnya dapat diterima
oleh antena disisi penerima.
Efisiensi spektrum/kanal
Teknologi siaran televisi digital lebih efisien dalam pemanfaatan spektrum dibanding
siaran televisi analog. Secara teknis, pita spektrum frekuensi radio yang digunakan untuk
siaran televisi analog dapat digunakan untuk penyiaran televisi digital sehingga tidak perlu
ada perubahan pita alokasi baik VHF maupun UHF. Sedangkan lebar pita frekuensi yang
digunakan untuk analog dan digital berbanding 1 : 6, artinya bila pada teknologi analog
memerlukan pita selebar 8 MHz untuk satu kanal transmisi, maka pada teknologi digital untuk
lebar pita frekuensi yang sama dengan teknik multiplex dapat digunakan untuk memancarkan
sebanyak 6 hingga 8 kanal transmisi sekaligus dengan program yang berbeda tentunya. Dalam
bahasa yang sederhana, ini berarti dalam satu frekuensi dapat digunakan untuk enam siaran
yang berbeda. Ini jauh lebih efisien dibanding dengan siaran analog dimana satu frekuensi
hanya untuk satu siaran saja. Dengan keunggulan ini, keterbatasan jumlah kanal dalam
spektrum frekuensi siaran yang menjadi penghambat perkembangan industri pertelevisian di
era analog dapat diatasi dan memungkinkan munculnya stasiun-stasiun televisi baru yang
lebih banyak dengan program yang lebih bervariasi.
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran : Scientific (observing, questioning, associating)
Model Pembelajaran : Discovery Learning (penemuan terbimbing)
Metode Pembelajaran : Diskusi, Ceramah, Praktik.
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke-5
Alokasi
Kegiatan Deksripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Guru menugaskan peserta didik untuk membersihkan dan 20 menit
merapikan ruangan kelas terlebih dahulu.
Guru mempersilahkan satu peserta didik untuk memimpin
doa sebelum memulai proses pembelajaran.
Guru menanyakan kabar peserta didik dan mengabsen
kehadiran peserta didik.
Guru memberikan motivasi kepada peserta didik agar proses
pembelajaran lebih menyenangkan.
Guru menyampaiakan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai agar peserta didik dapat memahami pembelajaran
perkembangan teknologi televisi analog dan digital.
Guru menyampaikan gambaran aplikasi materi
perkembangan teknologi televisi analog dan digital.
H. Sumber Belajar
Perekayasaan Sistem Radio dan Televisi. BSE. 2013
Internet
Jobsheet Teknologi Televisi Analog dan Digital
Prosedur penilaian :
No. Soal Bobot Penilaian Skor Skor Tertinggi
1 25% 0-100 25
2 25% 0-100 25
3 50% 0-100 50
Jumlah 100
Keterangan :
Penugasan berupa soal latihan.
Kisi-Kisi Penilain Pengetahuan
Nama Sekolah : SMK Negeri 4 Bandung
Kelas/Semester : XI/1
Tahun pelajaran : 20l8/20l9
Paket Keahlian : Teknik Audio Video
Mata Pelajaran : Perkembangan Teknologi Televisi Analog dan Digital
Indikator
Kompetensi Jenis
Pencapaian Materi Indikator Soal Soal
Dasar Soal
Kompetensi
3.10 Menjelaskan Televisi 1. Siswa dapat Tes 1. Apa yang
menjadi
Memahami perkembangan analog dan menjelaskan tulis
dasar
teknologi awal mula bentuk
perkembangan televisi analog televisi penemuan uraian penemuan
dan digital televisi televisi?
teknologi digital 2. Jelaskan apa
televisi analog Membedakan Standarisasi
2. Siswa dapat yang
teknologi menjelaskan dimaksud
dan digital televisi analog televisi pengertian dengan
dan digital televisi analog televisi
dan digital analog dan
3. Siswa dapat televisi
menjelaskan digital?
perbedaan 3. Jelaskan
teknologi perbedaan
televisi analog teknologi
dan digital televisi
analog
dengan
televisi
digital?
1. Awal dari televisi tentu tidak bisa dipisahkan dari penemuan dasar, hukum gelombang
elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael Faraday (1831) yang
merupakan awal dari era komunikasi elektronik
2. Televisi analog mengkodekan informasi gambar dengan memvariasikan voltase dan frekuensi
dari sinyal. Sedangkan televisi digital adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital
dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal video, audio dan data ke pesawat televisi.
3. Perbedaan yang paling mendasar antara sistem penyiaran televisi analog dan digital terletak pada
penerimaan gambar lewat pemancar. Pada sistem analog, semakin jauh dari stasiun pemancar
televisi, sinyal akan melemah dan penerimaan gambar menjadi buruk dan berbayang. Sedangkan
pada sistem digital, siaran gambar yang jernih akan dapat dinikmati sampai pada titik dimana
sinyal tidak dapat diterima lagi. Perbedaan tv digital dan tv analog hanyalah perbedaan pada
sistim tranmisi pancarannya, kebanyakan TV di Indonesia, masih menggunakan sistim analog
dengan cara memodulasikannya langsung pada frekuensi carrier, Sedangkan pada pada sistem
digital, data gambar atau suara dikodekan dalam mode digital (diskret) baru di pancarkan.
1 A
2 B
3 C
Keterangan :
R : Rendah jika sama sekali tidak terampil menerapakan konsep perkembangan
teknologi televisi analog dan digital dalam menganalisis
permasalahan/mengakses dan mengorganisasi informasi/ berdiskusi dan
presentasi.
S : Sedang jika kurang terampil menerapakan konsep perkembangan teknologi
televisi analog dan digital dalam menganalisis permasalahan/ mengakses dan
mengorganisasi informasi/berdiskusi dan presentasi.
T : Tinggi jika terampil menerapakan konsep perkembangan teknologi televisi
analog dan digital dalam menganalisis permasalahan/mengakses dan
mengorganisasi informasi/berdiskusi dan presentasi, tetapi belum tepat.
TS : Tinggi sekali jika sangat terampil menerapakan konsep perkembangan teknologi
televisi analog dan digital dalam menganalisis permasalahan/mengakses dan
mengorganisasi informasi/ berdiskusi dan presentasi, dan sudah tepat.
Prosedur penilaian :
Tanggung jawab
Ketekunan
Kemandirian
Keterampilan
Kemandirian
Kemandirian
Kedisiplinan
Ketekunan
Kerjasama
Tanggung
Nama
No
jawab
Peserta
.
didik
TS
TS
TS
TS
TS
R
R
T
T
S
S
1 A
2 B
3 C
Keterangan :
R : Rendah jika sama sekali tidak bersikap (bekerjasama/disiplin/ bertanggung
jawab/tekun/mandiri).
S : Sedang jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap
(bekerjasama/disiplin/bertanggung jawab/tekun/mandiri).
T : Tinggi jika menunjukkan sikap (bekerjasama/disiplin/ bertanggung
jawab/tekun/mandiri), tetapi masih belum ajeg/konsisten.
TS : Tinggi sekali jika menunjukkan sikap (bekerjasama/disiplin/ bertanggung
jawab/tekun/mandiri) secara terus menerus dan ajeg/konsisten.
1. Indikator
Siswa mampu menunjukkan perbedaan antara diagram blok pemancar televisi analog
dengan pemancar televisi digital
2. Intruksi
Jelaskan perbedaan antara blok pemancar TV analog dan TV digital dikaitkan dengan
pemrosesan sinyal kedua TV tersebut, dengan mengamati Gambar 1 dan Gambar 2 berikut.
3. Hasil Pengamatan
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………