Anda di halaman 1dari 18

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) UJIAN

MATA PELAJARAN : Perekayasaan Sistem Radio dan Televisi

KOMPETENSI DASAR : 3.10 Memahami perkembangan teknologi televisi analog dan

digital

4.10 Mengidentifikasi perbedaan antara diagram blok

pemancar televisi analog dengan pemancar televisi digital

KELAS : XI TAV 4

Novia Karostiani

1503449

Menyetujui:

Mengetahui,
Dosen Pembimbing Guru Pamong,

Dandhi Kuswardhana, M.T.,Ph.D Agus Sugiarto S, S.Pd


NIP. 198006232008121002 NIP. 196908092007011008

Mengetahui
Kepala SMK Negeri 4 Bandung

Dr. Asep Tapip Yani, M.Pd.


NIP. 196505171988031009
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 4 BANDUNG
Jalan Kliningan Nomor 6 Telepon/Faksimil : (022) – 7303736
Website : http://www.smkn4bandung.sch.id – email :
info@smkn4bandung.sch.id
Bandung – 40264

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I

Satuan Pendidikan : SMKN 4 Bandung


Mata Pelajaran : Perekayasaan Sistem Radio dan Televisi
Program Keahlian : Teknik Audio dan Video
Topik : Perkembangan teknologi televisi analog dan digital
Kelas/Semester : XI / 3 (tiga )
Pertemuan Ke- :5
Alokasi Waktu : 7 X 45 menit

A. Kompetensi Inti SMK kelas XI:


1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku, jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai) santun, responsif dan proaktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami ,menerapkan , menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait fenomena dan kejadian, dalam bidang kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
melaksanakn tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi Dasar :
1.1 Memahami nilai-nilai keimanan dengan menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya.
1.2 Memahami kebesaran Tuhan.
1.3 Mengamalkan nilai-nilai keimanan sesuai dengan ajaran agama dalam kehidupan
sehari-hari.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat;
tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli
lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam
melakukan percobaan dan berdiskusi.
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan.
2.3 Memiliki sikap dan perilaku patuh pada tata tertib dan aturan yang berlaku dalam
kehidupan sehari-hari selama di kelas, lingkungan sekolah
3.1 Memahami perkembangan teknologi televisi analog dan digital
Indikator :
3.1.1 Menjelaskan perkembangan teknologi televisi analog dan digital
3.1.2 Membedakan teknologi televisi analog dan digital
4.1 Mengidentifikasi perbedaan antara diagram blok pemancar televisi analog dengan
pemancar televisi digital
4.1.1 Membedakan diagram blok pemancar televisi analog dengan
pemancar televisi digital
4.10.2 Menunjukkan perbedaan antara diagram blok pemancar televisi analog dengan
pemancar televisi digital
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui pengamatan peserta didik dapat :
1. Menunjukan sikap peduli dan jujur dalam pelaksanaan pembelajaran Perkembangan
teknologi televisi analog dan digital
2. Menunjukan sikap jujur dalam mengerjakan tugas–tugas dari pembelajaran
Perekayasaan Sistem Radio dan Televisi.
3. Menjelaskan perkembangan televisi analog dan televisi digital dengan santun.
4. Membedakan teknologi televisi analog dan digital dengan menggunakan diagram
blok televisi dengan sikap yang santun.
5. Membedakan diagram blok pemancar televisi analog dengan pemancar televisi digital
dengan teliti.
6. Menunjukkan perbedaan antara diagram blok pemancar televisi analog dengan
pemancar televisi digital dengan teliti.
.

D. Materi Pembelajaran

1. Pengertian Televisi
Televisi berasal dari 2 (dua) kata, yaitu tele (Yunani) y ang berarti jauh, dan visi (Lati n)
yang berarti citra/gambar. Jadi secara utuh, televisi dapat diartikan sebagai suatu sistem
penyajian gambar berikut suara dari suraatu tempat yang berjarak jauh. Istilah televisi pertama
kali dikemukakan Constatin Perskyl dari Rusia pada acara International Congress of
Electricity yang perta ma, dalam Pameran Teknologi Dunia di Paris pada tanggal 25 Agustus
1900.

2. Sejarah Televisi
Awal dari televisi tentu tidak bisa dipisahkan dari penemuan dasar, hukum gelombang
elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael Faraday (1831) yang
merupakan awal dari era komunikasi elektronik.

1876 - George Carey menciptakan selenium camera yang digambarkan dapat membuat
seseorang melihat gelombang listrik. Belakangan, Eugen Goldstein menyebut tembakan
gelombang sinar dalam tabung hampa itu dinamakan sebagai sinar katoda.

1884 - Paul Nipkov, Ilmuwan Jerman, berhasil mengirim gambar elektronik menggunakan
kepingan logam yang disebut teleskop elektrik dengan resolusi 18 garis.

1888 - Freidrich Reinitzeer, ahli botani Austria, menemukan cairan kristal (liquid crystals),
yang kelak menjadi bahan baku pembuatan LCD. Namun LCD baru dikembangkan sebagai
layar 60 tahun kemudian.

1897 - Tabung Sinar Katoda (CRT) pertama diciptakan ilmuwan Jerman, Karl Ferdinand
Braun. Ia membuat CRT dengan layar berpendar bila terkena sinar. Inilah yang menjadi dassar
televisi layar tabung.

1900 - Istilah Televisi pertama kali dikemukakan Constatin Perskyl dari Rusia pada acara
International Congress of Electricity yang pertama dalam Pameran Teknologi Dunia di Paris.

1907 - Campbell Swinton dan Boris Rosing dalam percobaan terpisah menggunakan sinar
katoda untuk mengirim gambar.

1927 - Philo T Farnsworth ilmuwan asal Utah, Amerika Serikat mengembangkan televisi
modern pertama saat berusia 21 tahun. Gagasannya tentang image dissector tube menjadi
dasar kerja televisi.
1929 - Vladimir Zworykin dari Rusia menyempurnakan tabung katoda yang dinamakan
kinescope. Temuannya mengembangkan teknologi yang dimiliki CRT.

1940 - Peter Goldmark menciptakan televisi warna dengan resolusi mencapai 343 garis.

1958 - Sebuah karya tulis ilmiah pertama tentang LCD sebagai tampilan dikemukakan Dr.
Glenn Brown.

1964 - Prototipe sel tunggal display Televisi Plasma pertamakali diciptakan Donald Bitzer dan
Gene Slottow. Langkah ini dilanjutkan Larry Weber.

1967 - James Fergason menemukan teknik twisted nematic, layar LCD yang lebih praktis.

1968 - Layar LCD pertama kali diperkenalkan lembaga RCA yang dipimpin George
Heilmeier.

1975 - Larry Weber dari Universitas Illionis mulai merancang layar plasma berwarna.

1979 - Para Ilmuwan dari perusahaan Kodak berhasil menciptakan tampilan jenis baru organic
light emitting diode (OLED). Sejak itu, mereka terus mengembangkan jenis televisi OLED.
Sementara itu, Walter Spear dan Peter Le Comber membuat display warna LCD dari bahan
thin film transfer yang ringan.

1981 - Stasiun televisi Jepang, NHK, mendemonstrasikan teknologi HDTV dengan resolusi
mencapai 1.125 garis.

1987 - Kodak mematenkan temuan OLED sebagai peralatan display pertama kali.

1995 - Setelah puluhan tahun melakukan penelitian, akhirnya proyek layar plasma Larry
Weber selesai. Ia berhasil menciptakan layar plasma yang lebih stabil dan cemerlang. Larry
Weber kemudian megadakan riset dengan investasi senilai 26 juta dolar Amerika Serikat dari
perusahaan Matsushita.

Dekade 2000 - Masing masing jenis teknologi layar semakin disempurnakan. Baik LCD,
Plasma maupun CRT terus mengeluarkan produk terakhir yang lebih sempurna dari
sebelumnya.

3. Televisi Analog
Televisi analog mengkodekan informasi gambar dengan memvariasikan voltase dan
frekuensi dari sinyal. Untuk mendapatkan siaran televisi analog digunakan alat penangkap
sinyal yang disebut antena. Pada siaran televisi analog, semakin jauh letak antena dari stasiun
pemancar televisi, sinyal yang diterima akan melemah dan mengakibatkan gambar yang
diterima oleh pesawat televisi menjadi buruk dan berbayang. Di Indonesia, program siaran
televisi analog adalah program-program yang dipancarkan oleh stasiun swasta nasional yang
disiarkan secara gratis atau free-to-air.

Pemancar televisi analog (analogue tv transmitter) merupakan suatu sistem peralatan


yang menerima dan memproses sinyal gambar (video) analog dan suara (audio) analog dari
suatu sumber informasi, memodulasi sinyal video dan audio analog yang telah diproses itu ke
tingkat IF (Intermediate Frequency) dan kemudian sinyal IF tersebut di up convert-kan ke
tingkat RF (Radio Frequency). Sinyal RF yang dihasilkan, akan dikuatkan dengan
menggunakan penguat daya (power amplifier) yang nantinya sinyal tersebut akan dikirimkan
ke antena pemancar melalui suatu transmission line. Keluaran dari antena pemancar itu sendiri
adalah gelombang elektromagnetik yang dapat diradiasikan (disebarluaskan) melalui ruang
bebas sehingga dapat diterima antenadisisi penerima.

Gambar Diagram Blok Pemancar Analog

4. Televisi Digital
Televisi digital (bahasa Inggris: Digital Television, DTV) atau penyiaran digital adalah
jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan
sinyal video, audio dan data ke pesawat televisi. TV Digital bukan berarti pesawat televisinya
yang digital, namun lebih kepada sinyal yang dikirimkan adalah sinyal digital atau mungkin
yang lebih tepat adalah siaran digital (Digital Broadcasting). Televisi resolusi tinggi atau
high-definition television (HDTV), yaitu: standar televisi digital internasional yang disiarkan
dalam format 16:9 (TV biasa 4:3) dan surround-sound 5.1 Dolby Digital. TV digital memiliki
resolusi yang jauh lebih tinggi dari standar lama. Penonton melihat gambar berkontur jelas,
dengan warna-warna matang, dan depth-of-field yang lebih luas daripada biasanya. HDTV
memiliki jumlah pixel hingga 5 kali standar analog PAL yang digunakan. Perbedaan yang
paling mendasar antara sistem penyiaran televisi analog dan digital terletak pada penerimaan
gambar lewat pemancar. Pada sistem analog, semakin jauh dari stasiun pemancar televisi,
sinyal yang akan ditimbulkan akan melemah dan penerimaan gambar dari stasiun menjadi
buruk dan berbayang. Sedangkan pada sistem digital, kebalikan dari analog. Siaran gambar
yang jernih akan dapat dinikmati sampai pada titik dimana sinyal tidak dapat diterima lagi.

Pemancar televisi digital (digital tv transmitter) adalah suatu sistem pemancar yang
memproses sinyal input yaitu transport stream (TS) yang merupakan sinyal
hasil encoding & multiplexing, yang nantinya akan dimodulasikan ke tingkat RF dengan
menggunakan modulasi OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) dengan
penambahan FEC (Forward Error Correction). Sinyal RF yang dihasilkan nantinya tetap
berupa sinyal analog, sehingga dapat dikuatkan dengan penguat daya. Proses selanjutnya
sudah dipastikan sama dengan pemancar televisi analog hingga akhirnya dapat diterima
oleh antena disisi penerima.

Gambar Diagram Blok Pemancar Digital

5. Perbedaan Televisi Digital dan Analog

 Kualitas gambar dan suara


Siaran televisi digital terestrial menyajikan gambar dan suara yang jauh lebih stabil dan
resolusi lebih tajam ketimbang analog. Hal ini dimungkinkan oleh penggunaan sistem
Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) yang mampu mengatasi efek lintas
jamak (multipath). Pada sistem analog, efek lintasan jamak menimbulkan echo atau gaung
yang berakibat munculnya gambar ganda (seakan ada bayangan). Penyiaran televisi digital
menawarkan kualitas gambar yang sama dengan kualitas DVD, bahkan stasiun-stasiun televisi
dapat memancarkan programnya dalam format 16:9 (layar lebar) dengan standar Standard
Definition (SD) maupun High Definition (HD). Kualitas suara pun mampu mencapai kualitas
CD Stereo, bahkan stasiun televisi dapat memancarkan suara dengan Surround Sound (Dolby
DigitalTM).

 Tahan perubahan lingkungan


Siaran televisi digital terestrial memiliki ketahanan terhadap perubahan lingkungan yang
terjadi karena pergerakan pesawat penerima (untuk penerimaan mobile TV), misalnya di
kendaraan yang bergerak, sehingga tidak terjadi gambar bergoyang atau berubah-ubah
kualitasnya seperti pada TV analog saat ini.

 Tahan terhadap efek interferensi


Teknologi ini punya ketahanan terhadap efek interferensi, derau dan fading, serta
kemudahannya untuk dilakukan proses perbaikan (recovery) terhadap sinyal yang rusak akibat
proses pengiriman atau transmisi sinyal. Perbaikan akan dilakukan di bagian penerima dengan
suatu kode koreksi error (error correction code) tertentu.

 Efisiensi spektrum/kanal
Teknologi siaran televisi digital lebih efisien dalam pemanfaatan spektrum dibanding
siaran televisi analog. Secara teknis, pita spektrum frekuensi radio yang digunakan untuk
siaran televisi analog dapat digunakan untuk penyiaran televisi digital sehingga tidak perlu
ada perubahan pita alokasi baik VHF maupun UHF. Sedangkan lebar pita frekuensi yang
digunakan untuk analog dan digital berbanding 1 : 6, artinya bila pada teknologi analog
memerlukan pita selebar 8 MHz untuk satu kanal transmisi, maka pada teknologi digital untuk
lebar pita frekuensi yang sama dengan teknik multiplex dapat digunakan untuk memancarkan
sebanyak 6 hingga 8 kanal transmisi sekaligus dengan program yang berbeda tentunya. Dalam
bahasa yang sederhana, ini berarti dalam satu frekuensi dapat digunakan untuk enam siaran
yang berbeda. Ini jauh lebih efisien dibanding dengan siaran analog dimana satu frekuensi
hanya untuk satu siaran saja. Dengan keunggulan ini, keterbatasan jumlah kanal dalam
spektrum frekuensi siaran yang menjadi penghambat perkembangan industri pertelevisian di
era analog dapat diatasi dan memungkinkan munculnya stasiun-stasiun televisi baru yang
lebih banyak dengan program yang lebih bervariasi.

 Produksi Televisi Digital dan Televisi Analog


Perangkat TV Analog menggunakan tabung katoda sebagai display, sementara TV Digital
menggunakan panel layar datar seperti LCD, plasma, atau LED. Akibatnya, TV Analog
cenderung lebih besar dan tebal dibandingkan dengan TV Digital. TV Analog juga
mengonsumsi daya yang lebih banyak dibandingkan dengan TV Digital. Resolusi perangkat
TV Digital bisa diatur di angka 480p (SD = Standar Definition) atau bahkan di 780p atau
1080i / p yang dikenal sebagai HD atau high definition. HD memungkinkan untuk
meningkatkan ukuran TV tanpa mengorbankan kualitas gambar pada layar. TV Analog
menggunakan resolusi SD. Meskipun telah ada upaya untuk mengimplementasikan HDTV
untuk TV Analog, akan tetapi persyaratan dalam hal bandwidth yang terlalu besar sehingga
tidak mungkin diterapkan.

E. Metode Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran : Scientific (observing, questioning, associating)
Model Pembelajaran : Discovery Learning (penemuan terbimbing)
Metode Pembelajaran : Diskusi, Ceramah, Praktik.

F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke-5
Alokasi
Kegiatan Deksripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan  Guru menugaskan peserta didik untuk membersihkan dan 20 menit
merapikan ruangan kelas terlebih dahulu.
 Guru mempersilahkan satu peserta didik untuk memimpin
doa sebelum memulai proses pembelajaran.
 Guru menanyakan kabar peserta didik dan mengabsen
kehadiran peserta didik.
 Guru memberikan motivasi kepada peserta didik agar proses
pembelajaran lebih menyenangkan.
 Guru menyampaiakan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai agar peserta didik dapat memahami pembelajaran
perkembangan teknologi televisi analog dan digital.
 Guru menyampaikan gambaran aplikasi materi
perkembangan teknologi televisi analog dan digital.

Inti Fase 1 : Stimulation/ Pemberian Rangsangan 275 menit


Proses Mengamati
 Guru menjelaskan perkembangan dan konsep teknologi
televisi analog dan digital secara singkat.
 Peserta didik mengamati materi yang disajikan guru.
 Guru melakukan kegiatan tanya jawab dengan peserta didik
untuk membedakan teknologi televisi digital dengan televisi
analog.
Fase 2: Problem statement /Identifikasi Masalah
Proses Mengkomunikasikan
 Guru membagi peserta didik menjadi 4 kelompok.
 Guru membagikan nomor urut 1 sampai 4 kepada setiap
peserta didik.
 Guru memberikan tugas untuk menganalisis perbedaan blok
pemancar tv analog dengan tv digital.
 Guru memberikan dan menjelasakan jobsheet l pada setiap
kelompok.
 Guru mendorong semua peserta didik untuk diskusi dan
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
bertanya apabila mengalami kesulitan.
Fase 3: Data collection /pengumpulan data
Proses Mengumpulkan Informasi
 Peserta didik menggali informasi mengenai materi yang telah
ditugaskan.
 Peserta didik mengadakan diskusi dengan teman kelompok
untuk bertukar informasi dan berdiskusi mengenai hasil dari
permasalahan yang telah diperoleh.
 Guru mempersilahkan peserta didik untuk bertanya mengenai
apa yang ingin diketahuinya.
Fase 4: Verification / Pembuktian
Proses Menalar
 Salah satu peserta didik dari setiap kelompok diminta untuk
mempresentasikan hasil diskusi. Sementara kelompok lain
dan guru menanggapi dan menyempurnakan apa yang
dipresentasikan.
Fase 5: Generalization / Menarik Kesimpulan
Proses Mengkomunikasikan
 Dengan tanya jawab, guru mengarahkan semua peserta didik
pada kesimpulan materi yang dipelajari.
 Guru memberikan soal yang terkait perkembangan teknologi
televisi digital dan analog.
Penutup  Peserta didik diminta menyimpulkan tentang pelajaran yang 20 menit
baru saja berlangsung serta menanyakan kepada peserta
didik apa manfaat yang dapat kita peroleh setelah belajar
topik ini.
 Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya apabila ada
yang kurang dipahami.
 Guru memberikan tugas berupa soal-soal latihan untuk
dikerjakan di rumah oleh peserta didik.
 Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
 Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa dan
mengucapkan salam.
G. Media Pembelajaran
Alat : Spidol, White Board, Penghapus
Bahan : Microsoft Power Point
Media : Infocus, Laptop

H. Sumber Belajar
 Perekayasaan Sistem Radio dan Televisi. BSE. 2013
 Internet
 Jobsheet Teknologi Televisi Analog dan Digital

I. Penilaian Hasil Belajar


1. Penilaian Ranah Kognitif
Teknik penilaian : Penugasan
Instrumen : Soal uraian
Bobot : 40%

Prosedur penilaian :
No. Soal Bobot Penilaian Skor Skor Tertinggi

1 25% 0-100 25

2 25% 0-100 25

3 50% 0-100 50

Jumlah 100

Keterangan :
Penugasan berupa soal latihan.
Kisi-Kisi Penilain Pengetahuan
Nama Sekolah : SMK Negeri 4 Bandung
Kelas/Semester : XI/1
Tahun pelajaran : 20l8/20l9
Paket Keahlian : Teknik Audio Video
Mata Pelajaran : Perkembangan Teknologi Televisi Analog dan Digital

Indikator
Kompetensi Jenis
Pencapaian Materi Indikator Soal Soal
Dasar Soal
Kompetensi
3.10  Menjelaskan  Televisi 1. Siswa dapat Tes 1. Apa yang
menjadi
Memahami perkembangan analog dan menjelaskan tulis
dasar
teknologi awal mula bentuk
perkembangan televisi analog televisi penemuan uraian penemuan
dan digital televisi televisi?
teknologi digital 2. Jelaskan apa
televisi analog  Membedakan  Standarisasi
2. Siswa dapat yang
teknologi menjelaskan dimaksud
dan digital televisi analog televisi pengertian dengan
dan digital televisi analog televisi
dan digital analog dan
3. Siswa dapat televisi
menjelaskan digital?
perbedaan 3. Jelaskan
teknologi perbedaan
televisi analog teknologi
dan digital televisi
analog
dengan
televisi
digital?

Kunci Jawaban Soal:

1. Awal dari televisi tentu tidak bisa dipisahkan dari penemuan dasar, hukum gelombang
elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael Faraday (1831) yang
merupakan awal dari era komunikasi elektronik
2. Televisi analog mengkodekan informasi gambar dengan memvariasikan voltase dan frekuensi
dari sinyal. Sedangkan televisi digital adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital
dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal video, audio dan data ke pesawat televisi.
3. Perbedaan yang paling mendasar antara sistem penyiaran televisi analog dan digital terletak pada
penerimaan gambar lewat pemancar. Pada sistem analog, semakin jauh dari stasiun pemancar
televisi, sinyal akan melemah dan penerimaan gambar menjadi buruk dan berbayang. Sedangkan
pada sistem digital, siaran gambar yang jernih akan dapat dinikmati sampai pada titik dimana
sinyal tidak dapat diterima lagi. Perbedaan tv digital dan tv analog hanyalah perbedaan pada
sistim tranmisi pancarannya, kebanyakan TV di Indonesia, masih menggunakan sistim analog
dengan cara memodulasikannya langsung pada frekuensi carrier, Sedangkan pada pada sistem
digital, data gambar atau suara dikodekan dalam mode digital (diskret) baru di pancarkan.

Penskoran Jawaban dan Pengolahan Nilai

1. Jawaban yang benar diberikan skor 2


2. Jawaban yang salah diberikan skor 0
Nilai KD = Jumlah peroleh skor/jumlah skor maksimal x nilai maksimal
Pengolahan Nilai
No soal Skor Nilai
1 2,5 (10/10) x100 = 100
2 2,5
3 5 (jumlah skor/skor maks jumlah soal) x nilai maks)
Jumlah 10

2. Ranah Penilaian Psikomotorik


Teknik penilaian : Observasi
Instrumen : Daftar cek/skala
Bobot : 30%
Prosedur penilaian :
Aspek yang dinilai Teknik Waktu penilaian
Penilaian
Terampil saat menganalisis masalah Pengamatan Penyelesaian
tugas kelompok
Terampil mengakses dan mengorganisasi
informasi.
Terampil saat berdiskusi dan presentasi.
Daftar cek/skala penilaian keterampilan :
Keterampilan
Terampil saat Terampil Terampil saat
Nama menganalisis mengakses dan berdiskusi dan
No. Peserta permasalahan. mengorganisasi presentasi.
didik informasi.
R S T TS R S T TS R S T TS

1 A
2 B
3 C
Keterangan :
R : Rendah jika sama sekali tidak terampil menerapakan konsep perkembangan
teknologi televisi analog dan digital dalam menganalisis
permasalahan/mengakses dan mengorganisasi informasi/ berdiskusi dan
presentasi.
S : Sedang jika kurang terampil menerapakan konsep perkembangan teknologi
televisi analog dan digital dalam menganalisis permasalahan/ mengakses dan
mengorganisasi informasi/berdiskusi dan presentasi.
T : Tinggi jika terampil menerapakan konsep perkembangan teknologi televisi
analog dan digital dalam menganalisis permasalahan/mengakses dan
mengorganisasi informasi/berdiskusi dan presentasi, tetapi belum tepat.
TS : Tinggi sekali jika sangat terampil menerapakan konsep perkembangan teknologi
televisi analog dan digital dalam menganalisis permasalahan/mengakses dan
mengorganisasi informasi/ berdiskusi dan presentasi, dan sudah tepat.

3. Ranah Penilaian Afektif


Teknik penilaian : Observasi
Instrumen : Daftar cek/skala
Bobot : 30%

Prosedur penilaian :

Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu penilaian

Kerjasama Pengamatan Selama pembelajaran


Kedisipinan dan saat diskusi

Tanggung jawab
Ketekunan
Kemandirian

Daftar cek/skala penilaian sikap :

Keterampilan

Kemandirian

Kemandirian
Kedisiplinan

Ketekunan
Kerjasama

Tanggung
Nama
No

jawab
Peserta
.
didik

TS

TS

TS

TS

TS
R

R
T

T
S

S
1 A
2 B
3 C

Keterangan :
R : Rendah jika sama sekali tidak bersikap (bekerjasama/disiplin/ bertanggung
jawab/tekun/mandiri).
S : Sedang jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap
(bekerjasama/disiplin/bertanggung jawab/tekun/mandiri).
T : Tinggi jika menunjukkan sikap (bekerjasama/disiplin/ bertanggung
jawab/tekun/mandiri), tetapi masih belum ajeg/konsisten.
TS : Tinggi sekali jika menunjukkan sikap (bekerjasama/disiplin/ bertanggung
jawab/tekun/mandiri) secara terus menerus dan ajeg/konsisten.

4. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


a) Remedial : Peserta didik yang tidak mencapai KKM =75, mengikuti remedial
proses dan penilaian.
b) Pengayaan : Peserta didik yang telah tuntas, ditugasi menjadi tutor sebaya bagi
yang belum tuntas.
Bandung, Maret 2019

Guru Pamong Mahasiswa PPL

Agus Sugiarto S, S.Pd Novia Karostiani


NIP. 196908092007011008 NIM. 1503449
Lampiran 1 Jobsheet Teknologi Televisi Analog dan Digital

SMKN 4 BANDUNG JOB SHEET NO : 01/RTV/2019


SK: RTV WAKTU :
JUDUL:
PSK : AUDIO VIDEO TEKNOLOGI TELEVISI KELOMPOK :
TK/SEMESTER : XI/3 ANALOG DAN DIGITAL KELAS :

1. Indikator
Siswa mampu menunjukkan perbedaan antara diagram blok pemancar televisi analog
dengan pemancar televisi digital

2. Intruksi
Jelaskan perbedaan antara blok pemancar TV analog dan TV digital dikaitkan dengan
pemrosesan sinyal kedua TV tersebut, dengan mengamati Gambar 1 dan Gambar 2 berikut.

Gambar 2.1 Blok diagram pemancar TV Analog


Gambar 2. Blok diagram pemancar TV Digital

3. Hasil Pengamatan
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………

Anda mungkin juga menyukai