Anda di halaman 1dari 24

Nama: Revica Diani R.

NIM: 170311611648
Offering: B

Absen : 34
Review 1
Apa hubungannya rumus mencari jarak antara 2 titik dengan persamaan lingkaran dimana
titik pusat terletak di (h,k)?
Jawab:
Rumus jarak

Persamaan lingkaran

Menurut saya dari rumus diatas bentuknya sama hanya saja pada persamaan lingkaran
terkadang masih muncul variabel x dan y sedangkan dirumus jarak kedua titik pasti diketahui
tetapi jika dari kedua persamaan tersebut sama sama dicari salah satunya mereka sama.
Review 2
Yang ingin saya ketahui adalah pada grafik titik impas menunjukkan titik impas kuantitas
dan menunjukkan titik impas pendapatan. Bagaimana hubungan antara titik impas
kuantitas dan pendapatan?. Pertanyaan tersebut ternyata juga menjadi pertanyaan teman saya,
akhirnya pertanyaan tersebut digunakan untuk memberi pertanyaan pada kelompok lain untuk
didiskusikan. Hasil dari diskusi tersebut adalah dan merupakan titik impas ( .
Titik( merupakan titik potong antara garis penghasilan dengan garis biaya. Yang
menunjukkan bahwa penghasil sama dengan total biaya yang dikeluarkan sehigga tidak
memperoleh rugi ataupun untung. Jadi, hubungan antara impas kuantitas( dengan impas
pendapatan( hanya berfokus sebagai titik impas
Refleksi Diri
Hari ini saya mempelajari sistem persamaan linier yang dibawakan oleh kelompok 3. Yang
saya dapatkan adalah untuk menyelesaikan dua persamaan linear simultan secara terurut
untuk menemukan titik impas dan titik keseimbangan. Bentuk umum dari sistem adalah

Suatu persamaan jika digambarkan pada grafik maka akan membentuk garis lurus bidang.
Sehingga titik persimpangan pada dua garis lurus merupakan solusi dari 2 persamaan
tersebut. Solusi yang terjadi pada 2 persamaan dari sistem dapat terjadi:
a. Berpotongan tepat satu titik.
Sistem memiliki soluasi dengan satu titik persimpangan dua garis

b. Tidak memiliki solusi


Sistem tidak memiliki solusi karena dua garis tidak bersinggungan

c. Memiliki solusi tak hingga


Sistem memiliki banyak solusi yang berhubungan dengan titik-titik yang terletak pada
garis yang sama.
Dalam sistem persamaan linier tidak hanya membahas dua variabel saja tetapi juga
membahas tiga variabel. Bentuk umum dari persamaan tiga variabel adalah

Pada persamaan linier dua variabel dapat digambarkan berupa garis lurus pada suatu
bidang. Sedangkan untuk persamaan dalam tiga variabel dapat digambarkan dalam
bidang tiga dimensi. Jadi pada persamaan dalam tiga variabel solusinya didapat dari
perpotongan tiga bidang sekaligus. Solusi-solusi pada persamaan dalam tiga variabel
didapat:
a. Solusi tepat satu

b. Banyak solusi
c. Tanpa solusi

Saya juga mempelajari mencari solusi tunggal dengan menggunakan metode Gauss-Jordan.
Metode Gauss-Jordan dulunya sudah pernah dibahas pada mata kuliah Aljabar Linier
Elementer. Metode Gauss-Jordan adalah teknik untuk menyelesaikan sistem persamaan linier
dari berbagai ukuran. Metode tersebut menggunakan operasi baris pada sistem persamaan
linier. Operasi metode Gauss-Jordan antara lainnya adalah:

a. Menukar posisi dua persamaan


b. Mengganti persamaan dengan kelipatan konstanta dimana tidak boleh 0
c. Mengganti sebuah persamaan dengan menjumlahkan persamaan tersebut dan
mengalikan persamaan tersebut dengan sebarang kecuali 0.

Selain menggunakan metode Gauss-Jordan saya juga dapat menggunakan matriks diperbesar.
Jadi pada matriks diperbesar saya dapat mengubah dari bentuk persamaan kebentuk matriks,
dengan hanya menggunakan koefisien dan konstanta dimana saya menghilangkan
variabelnya. Pada cara ini saya dapat menggunakan reduksi baris dari matriks. Reduksi baris
dari matriks juga memiliki bentuk antara lainnya:

1. Setiap baris terdiri dari entri nol yang letaknya dibawah dari setiap entri baris lainnya
dan tidak nol.
2. Entri tidak nol pertama merupakan 1 nilai utama
3. Pada dua baris berturut-turut, 1 nilai utama dibaris bawahnya terletak disebelah kanan
1 nilai utama dari baris atasnya.
4. Jika suatu kolom terdiri dari 1 nilai utama, makan entri lainnya adalah nol.

Selanjutnya adalah operasi pada baris. Operasi pada baris antara lainnya adalah:

1. Menukar dua baris yang sebarang


2. Mengganti sebarang baris dengan kelipatan konstan yang pasti tidk nol dari bilangan
itu sendiri
3. Mengganti sebarang baris dengan menjumlahkan baris tersebut dan mengkalikan
konstanta dari baris sebarang.

Yang tidak saya ketahui adalah suatu sistem dari tiga persamaan dengan empat variabel
maka apakah mungkin sistem tersebut memiliki satu solusi? Berikan penjelasannya!. Yang
ingin saya ketahui adalah penjelasan dari pertanyaan yang saya tidak ketahui. Usaha yang
saya lakukan agar keingintahuan dan yang tidak saya ketahui adalah menjadikan pertanyaan
tersebut menjadi pertanyaan kelompok lalu memberika pertanyaan tersebut kepada kelompok
lawan. Jawaban yang saya dapatkan adalah berdasarkan teorema 1 bagian B “ jika terdapat
lebih sedikit persamaan dari pada variabel dalam sistem linier, maka sistem persamaan
tersebut tidak memiliki solusi atau memiliki tak hingga solusi”. Jadi sistem tidak akan
memiliki satu sistem.
No Absen : 35

Nama : Rizqi Febriana Safitri

Offering :B

NIM : 170311611583

Refleksi Diri 1

Berdasarkan ketidaktahuan dan keingintahuan saya pada refleksi diri 1, saya berusaha
mencari ketidaktahuan dan keingintahuan saya tersebut melalui diskusi antar kelompok
dengan saling bertukar pertanyaan. Selain itu, saya juga mencari ketidaktahuan dan
keingintahuan saya dengan cara mencari di internet dan buku. Berikut ini merupakan
pertanyan dan jawaban dari ketidaktahuan dan keingintahuan saya.

1. Bagaimana pengaruh perubahan m pada persamaan y = mx + b ?


Jawaban :
m berpengaruh terhadap kemiringan suatu garis. Jika m bernilai positif maka garis
memiliki kemiringan positif yang condong ke atas dari kiri ke kanan. Jjika m bernilai
negatif, maka garis memiliki kemiringan negatif yang condong ke bawah dari kiri ke
kanan. Sementara itu, jika m = 0, maka garis akan mendatar dan sejajar dengan sumbu-
X.
2. Bagaiman pengaruh perubahan b pada persamaan y = mx + b ?
b menunjukkan perpotongan garis terhadap sumbu-Y. Jadi, ketika b bernilai positif,
maka garis akan bergeser ke atas sejauh b satuan. Jika b bernilai negatif, maka garis akan
bergeser ke bawah sejauh – b satuan. Sementara itu, jika b = 0 , maka garis tidak akan
bergeser ke atas atau ke bawah.
3. Bagaimana pengaruh perubahan m dan b pada persamaan y = mx + c ?
Jawab :
m dan b pada persamaan garis y = mx + c mempengaruhi kecondongan atau kemiringan
garis ke kanan atau kiri dan mempengaruhi pergeseran garis ke atas atau bawah atau
tidak keduanya.
4. Bagaimana penerapan secara nyata mengenai garis lurus dengan kemiringan positif dan
negatif dalam kehidupan sehari-hari ?
Jawab :
Berdasarkan pencarian saya di internet dan buku, saya memperoleh jawaban seperti
berikut.
a. Penerapan garis lurus dengan kemiringan positif
Garis lurus dengan kemiringan positif, diterapkan untuk menentukan kemiringan dari
suatu bangunan, contohnya : Menara pisa. Selain itu, garis lurus dengan kemiringan
positif bisa diterapkan untuk menentukan waktu dan jarak dari kecepatan yang
diperoleh, bisa diterapkan untuk peramalan harga dan jumlah penduduk di tahun
tertentu. Garis lurus dengan kemiringan positif juga diterapkan pada bidang ekonpmi,
yaitu untuk menunjukkan grafik suatu penawaran.
b. Penerapan garis lurus dengan kemiringan negatif
Pada bidang ekonomi, garis lurus dengan kemiringan negatif diterapkan untuk
menunjukkan grafik suatu permintaan. Selain itu, garis lurus dengan kemiringan
negatif dapat diterapkan untuk menunjukkan orientasi hidup manusia. Jika sumbu-Y
menunjukkan hubungan antara manusia dengan Pencipta, sumbu-X menunjukkan
hubungan manusia dengan manusia, garis yang sejajar dengan sumbu-X
menggambarkan kehidupan manusia yang berorientasi pada dunianya saja, dan garis
yang sejajar dengan sumbu-Y menggambarkan kehidupan manusia yang berorientasi
pada kehidupan akhiratnya saja, maka garis lurus dengan kemiringan negatif
menggambarkan seseorang yang sangat memperhatikan kehidupan duniawinya,
karena kehidupan duniawi ini menuntut sebuah kebutuhan yang harus terus dipenuhi.
Hal ini digambarkan dengan nilai x yang semakin lama semakin membesar, namun
nampaknya kehidupan duniawi ini mulai menjauhkannya dari kehidupan akhirat,
semakin lama di hidup dia semakin jauh dari Penciptanya, semakin jauh dari
kehidupan akhirat hal ini ditunjukan dengan nilai sumbu-Y yang semakin lama
semakin berkurang. Dalam kasus ini sebuah garis memiliki gradien yang bernilai
negatif artinya jika tidak berniat untuk melakukan perubahan maka rangkaian
kehidupan yang telah dia lakukan semakin lama akan menjadi buruk.
5. Sumbu-X dan sumbu-Y pada koordinat kartesius sepengetahuan saya memiliki skala
yang sama, yang membedakan adalah letak bilangan real positif dan negatif pada setiap
sumbunya. Sementara pada buku T. Tan halaman 2, skala antara sumbu-X dan sumbu-Y
boleh tidak sama. Di saat kapan kita wajib menggunakan skala yang sama pada sumbu-X
dan sumbu-Y, dan berikan alasannya !
Jawaban :
Berdasarkan jawaban dari kelompok lain, saya memperoleh jawaban bahwa salah satu
penggunaan skala pada sumbu-X dan sumbu-Y harus sama ketika menggambar titik-titik
untuk membentuk suatu bangun. Misalkan suatu persegi digambar pada titik yang
skalanya tidak sama, akan ada kemungkinan bahwa persegi tersebut tidak terlihat seperti
persegi, bisa jadi gambar tersebut berbentuk lain, misalkan menjadi bentuk persegi akibat
skala sumbu-X dan sumbu-Y yang tidak sama.

Refleksi Diri 2

Berdasarkan ketidaktahuan dan keingintahuan saya pada refleksi diri 2, saya berusaha
mencari ketidaktahuan dan keingintahuan saya tersebut melalui diskusi antar kelompok
dengan saling bertukar pertanyaan. Selain itu, saya juga mencari ketidaktahuan dan
keingintahuan saya dengan cara mencari di internet dan buku. Berikut ini merupakan
pertanyan dan jawaban dari ketidaktahuan dan keingintahuan saya.

1. Apa metode-metode lain yang bisa digunakan untuk menentukan garis lurus terbaik dari
sebaran data yang memiliki atau dibentuk memiliki kecenderungan mendekati persamaan
garis lurus ?
Jawab :
Metode-metode lain yang bisa digunakan yaitu metode visual, metode bagi dua, metode
titik sentroid, metode garis sumbu, den metode regresi linier.
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keadaan dimana pasar tidak mencapai titik
keseimbangan ?
Jawab :
Keadaan pasar tidak mencapai titik keseimbangan terjadi ketika permintaan dan
penawaran tidak bertemu pada satu titik, sehingga keadaan tersebut ditunjukkan dengan
dua garis lurus yang saling sejajar dan tidak berpotongan. Faktor-faktor yang
mempengaruhi keadaan dimana pasar tidak mencapai titik keseimbangan, yaitu :
a. Permintaan terhadap barang atau jasa bertambah, sedangkan jumlah barang atau jasa
terbatas.
b. Tinggi rendahnya biaya produksi.
c. Penawaran terhadap barang atau jasa bertambah, sedangkan daya beli konsumen tetap
atau berkurang
d. Adanya intervensi pemerintah, seperti pemberian pajak dan subsidi.
e. Adanya perusahaan dengan kekuatan monopoli
3. Bagaimana upaya pemerintah agar keadaan pasar mencapai titik keseimbangan jika
kondisi pasar tersebut tidak mencapai keseimbangan ?
Jawab :
Upaya pemerintah agar keadaan pasar seimbang, salah satunya yaitu pemerintah
memberikan kebijakan kontrol harga atau penetapan harga pasar, yaitu penetapan harga
maksimum dan minimum. Harga maksimum dijalankan pemerintah saat harga jual barang/
jasa terlalu rendah. Harga minimum dijalankan pemerintah saat harga jual barang/ jasa
terlalu tinggi. Jadi dengan adanya kebijakan tersebut, keseimbangan pasar akan tetap
terjaga, sehingga permintaan sama dengan penawaran. Jika digambarkan pada grafik
kurva permintaan akan berpotongan dengan kurva penawaran di satu titik, sehingga grafik
tersebut menunjukkan penerapan persamaan garis lurus.
4. Bagaimana hubungan antara titik impas kuantitas dan titik impas pendapatan ?
Jawab :
Berdasarkan jawaban dari kelompok lain, saya memperoleh jawaban bahwa dan
merupakan pasangan titik impas . Titik merupakan titik potong antara
garis penghasilan dengan garis biaya. Yang menunjukkan bahwa penghasilan sama dengan
total biaya yang dikeluarkan sehingga tidak memperoleh rugi maupun keuntungan. Jadi,
hubungan antara impas kuantitas ( dengan impas pendapatan hanya berfokus
sebagai titik impas .

Refleksi Diri

Pada pertemuan keempat mata kuliah Matematika Sosial hari ini, saya mendapatkan
materi mengenai sistem persamaan linier dan matriks. Dalam materi sistem persamaan linier,
saya mengetahui bahwa sistem dari dua persamaan linier dalam dua variabel, secara umum
bisa ditulis dalam bentuk

ax + by = h

cx + dy = k

dengan a, b, c, d, h, dan k adalah bilangan real konstan dan nilai a, b, c, dan d secara
bersamaan tidak nol. ax + by = h dan cx + dy = k merupakan garis lurus pada suatu bidang
dua dimensi dan secara geometri ax + by = h dan cx + dy = k merupakan dua garis lurus yang
masing-masing dinotasikan dengan L1 dan L2. Sistem dua persamaan linier memiliki tiga
solusi, yaitu solusi tunggal, banyak solusi, dan tidak punya solusi. Dua persamaan linier
dikatan memiliki solusi tunggal, jika dua garis, yaitu L1 dan L2 berpotongan di satu titik. Dua
persamaan linier dikatakan memiliki banyak solusi jika dua garis L1 dan L2 berhimpit dan
memiliki banyak titik potong. Sementara itu, dua persamaan linier dikatakan tidak
mempunyai solusi jika dua garis, yaitu L1 dan L2 saling sejajar dan tidak memiliki titik
potong. Selain itu, saya mengetahui sistem dari tiga persamaan linier dalam tiga variabel.
Secara umum sistem dari persamaan linier tiga variabel, dengan variabel x, y, dan z,
berbentuk :

a1x + b1y + c1z = d1

a2x + b2y + c2z = d2

a3x + b3y + c3z = d3

Berdasarkan tiga persamaan tersebut, maka a, b, c, dan d secara bersamaan tidak sama
dengan nol. Jika persamaan linier dalam dua variabel menggambarkan garis pada suatu
bidang dalam ruang dimensi dua, maka persamaan linier dalam tiga variabel menggambarkan
bidang pada suatu bidang dalam suatu ruang dimensi tiga. Sama halnya dengan sistem dari
dua persamaan linier, sistem dari tiga persamaan linier juga memiliki tiga solusi, yaitu solusi
tunggal, banyak solusi, dan tidak mempunyai solusi. Sistem dari tiga persamaan linier
dikatakan memiliki solusi tunggal jika ketiga bidang tersebut berpotongan pada satu titik.
Sistem dari tiga persamaan linier dikatakan memiliki banyak solusi jika ketiga bidang
tersebut berpotongan sepanjang suatu garis dan solusinya ditunjukkan dengan banyak titik
pada garis tersebut. Sementara itu, sistem dari tiga persamaan linier dikatakan tidak memiliki
solusi jika ketiga bidang tersebut sejajar dan tidak memiliki titik perpotongan dari ketiga
bidang tersebut.

Pada pertemuan kali ini, saya mengetahui metode-metode untuk menyelesaiakan


sistem persamaan linier yang memiliki solusi tunggal. Metode-metode yang bisa digunakan
yaitu, metode grafik, metode eliminasi, substitusi, dan eliminasi Gauss Jordan. Metode grafik
merupakan metode yang dilakukan dengan cara menggambar dua persamaan linier pada
bidang koordinat kartesius. Metode eliminasi merupakan metode yang dilakukan dengan cara
menghilangkan atau melenyapkan salah satu variabel dari suatu persamaan linier. Variabel
yang dihilangkan harus memiliki variabel dan koefisien yang sama. Metode substitusi
merupakan cara menyelesaikan persamaan linier dengan memasukkan salah satu persamaan
ke dalam persamaan yang lain untuk memperoleh suatu persamaan yang hanya terdiri satu
variabel. Metode eliminasi Gauss Jordan merupakan teknik yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan persamaan linier dalam ukuran apapun. Maksudnya yaitu metode eliminasi
Gauss Jordan bisa digunakan untuk menyelesaikan sistem persamaan linier dengan jumlah
persamaan linier dan variabelnya banyak maupun sedikit.

Suatu persamaan linier dari sistem persamaan linier ditulis dalam bentuk matriks disebut
sebagai matriks diperbesar (augmentasi). Misalnya, dalam sistem persamaan linier ada tiga
persamaan linier dalam tiga variabel, seperti berikut ini.

a1x + b1y + c1z = d1

a2x + b2y + c2z = d2

a3x + b3y + c3z = d3

Dari persamaan linier di atas, matriks diperbesarnya, yaitu :

Berdasarkan matriks di atas, tiga kolom pertama (dari kiri) disebut sebagai matriks kofisien,
sedangkan kolom setelah pembatas menunjukkan konstanta. Sementara itu, garis vertikal
pada matriks disebut sebagai pembatas karena memisahkan kolom konstanta dengan kolom
matriks koefisien. Pada bab ini, saya juga mengetahui tentang kolom satuan. Kolom satuan
adalah suatu kolom pada matriks koefisien dalam bentuk satuan jika satu entri pada kolom
adalah 1 dan entri lainnya adalah nol.

Pada pembelajaran hari ini, saya juga mengetahui tentang sistem underdetermined dan
sistem overdetermined. Sistem underdetermined adalah suatu sistem persamaan linier dimana
jumlah persamaan linier lebih besar dari jumlah variabelnya. Sementara itu, sistem
overdetermined adalah suatu sistem persamaan linier dimana jumlah persamaan linier lebih
kecil dari jumlah variabelnya.

Dalam pembahasan materi yang berkaitan dengan sistem persamaan linier, metode
eliminasi Gauss Jordan untuk menemukan solusi tunggal, dan sistem underdetermined dan
sistem overdetermined yang tidak saya ketahui yaitu pada suatu sistem yang terdiri dari dua
persamaan non linier, apakah bisa sistem tersebut tidak memiliki solusi, punya satu solusi,
dan banyak solusi ?. Selain itu, saya juga tidak mengetahui apakah bisa deretan matriks yang
diperbesar diganti dengan deretan yang diperoleh dengan menambahkan konstanta untuk
setiap elemen dalam baris itu tanpa mengubah solusi sistem persamaan linier ?.

Pada materi yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dan matriks, sistem
persamaan linier memiliki tiga solusi, yaitu solusi tunggal, banyak solusi, dan tidak memiliki
solusi. Berdasarkan hal itu saya ingin mengetahui apabila suatu sistem yang terdiri dari dua
persamaan non linier, maka apakah bisa sistem tersebut tidak memiliki solusi, punya satu
solusi, dan banyak solusi ?. Selain itu, saya juga ingin mengetahui apakah bisa deretan
matriks yang diperbesar diganti dengan deretan yang diperoleh dengan menambahkan
konstanta untuk setiap elemen dalam baris itu tanpa mengubah solusi sistem persamaan
linier?.

Berdasarkan keingintahuan saya, saya berusaha mencari jawaban terhadap permasalahan


tersebut. Saya mencari keingintahuan saya melalui diskusi antar kelompok dengan saling
bertukar pertanyaan. Berdasarkan jawaban dari kelompok lain, saya memperoleh jawaban
bahwa suatu sistem persamaan garis non linier bisa memiliki solusi tunggal, banyak solusi,
dan tidak memiliki solusi. Jika sistem persamaan garis non linier tidak memiliki solusi, maka
dua persamaan non linier tersebut tidak berpotongan. Jika sistem persamaan non linier
memiliki satu solusi, maka dua persamaan tersebut saling berpotongan dan bersinggungan di
satu titik. Jika sistem persamaan non linier tidak memiliki solusi, maka persamaan tersebut
saling berhimpit sehingga memenuhi semua persamaan.
Berikut ini merupakan contoh ilustrasinya.
• Grafik dua persamaan garis non linier yang tidak mempunyai solusi

• Grafik dua persamaan garis non linier yang mempunyai banyak solusi
Berdasarkan jawaban dari kelompok lain, saya juga memperoleh jawaban bahwa tidak bisa
jika deretan matriks yang diperbesar diganti dengan deretan yang diperoleh dengan
menambahkan konstanta untuk setiap elemen dalam baris itu tanpa mengubah solusi sistem
persamaan linier tersebut, karena solusinya pasti berubah. Berikut ini merupakan contohnya.
2x + 4y = 8
3x – 2y = 4

Persamaan di atas memiliki solusi x = 2 dan y = 1.


Jika menambahkan konstanta dengan 1, maka diperoleh :
• (2+ 1) x + (4 + 1) y = (8 + 1)
3x + 5y = 9
• (3 + 1) x – 2 + 1 y = (4 + 1)
4x – y = 5

3x + 5y = 9 dan 4x – y = 5 merupakan persamaan baru.

3x + 5y = 9 dan 4x – y = 5 mempunyai solusi x = dan y =

Jadi, tidak bisa memiliki solusi yang sama jika menambahkan setiap elemen dengan suatu
konstanta.
36 / Rohmatul Hasanah / 170311611554 / Off B

REFLEKSI DIRI 1
Suatu garis dengan kemiringan positif condong ke atas dari kiri ke kanan, sedangkan
garis lurus dengan kemiringan negatif condong ke bawah dari kiri ke kanan (dilihat dari
grafik), bagaimana cara mengetahui suatu garis dengan m > 0 atau m < 0 condong ke
arah mana tanpa kita membuat grafik?

Setelah saya bertanya kepada teman saya dalam permasalahan tersebut, kita dapat
mengetahui kecondongan suatu garis jika telah diketahui suatu titik atau persamaan garis
sehingga kita dapat menentukan nilai kemiringan pada suatu garis tersebut. Dengan
membayangkan suau bidang koordinat, maka kita mendapat bahwa jika m > 0 maka nilai
y menaik dan nilai x menaik, sehingga diperoleh jika m > 0 kemiringan garis condong ke
atas dari kiri ke kanan. Sedangkan jika m < 0 berdasarkan rumus kemiringan yaitu
, maka nilai y menurun dan nilai x menaik, sehingga diperoleh jika m < 0

kemiringan garis condong ke bawah dari kiri ke kanan.


REFLEKSI DIRI 2
Pada break-even point, titik menunjukkan titik impas dari biaya dan pendapatan,
sedangkan pada titik keseimbangan pasar, titik menunjukkan perpotongan antara kurva
permintaan dan kurva penawaran. Bagaimana cara membedakan antara titik itu merupakan titik
impas atau titik keseimbangan pasar pada suatu grafik?
Setelah saya bertanya kepada teman saya dalam permasalahan tersebut, teman saya
mengatakan bahwa titik impas dan titik keseimbangan pasar adalah dua hal yang
berbeda. Titik impas mengartikan dimana biaya pengeluaran dan pendapatan adalah
sama, dengan kata lain tidak mendapat untung atau rugi. Sedangkan titik keseimbangan
pasar mengartikan penawaran dan permintaan bernilai sama atau seimbang. Namun saya
kurang puas dengan jawaban teman saya karena saya sudah tahu kalau bahwa titik impas
dan titik keseimbangan pasar adalah dua hal yang berbeda, yang saya tanyakan
bagaimana cara membedakan antara titik itu merupakan titik impas atau titik keseimbangan
pasar pada suatu grafik. Setelah saya belajar lagi untuk memahaminya, ternyata saya
menemukan caranya, yaitu dengan melihat keterangan grafik tersebut terdiri dari kurva apa
saja. Jika suatu grafik terdiri dari kurva biaya dan pendapatan, maka titik potong kurva tersebut
merupakan titik impas. Sedangkan jika suatu grafik terdiri dari kurva permintaan dan
penawaran, maka titik potong kurva tersebut merupakan titik keseimbangan pasar.
REFLEKSI DIRI 3

Hari ini saya ada kuliah Matematika Sosial yang membahas tentang Sistem Persamaan
Linear. Saya telah mengetahui bahwa Sistem persamaan linear adalah sekumpulan
persamaan linear yang terdiri dari beberapa variabel. Sistem persamaannya bisa terdiri dari
satu variabel, dua variabel, tiga variabel, atau lebih.
Sistem persamaan linear dua variabel memiliki bentuk umum

Sistem tersebut terdiri dari dua persamaan dengan dua variabel x dan y. Solusi sistem linear
tersebut adalah nilai yang dapat menyelesaikan persamaan tersebut. Kata “sistem” di sini
menunjukan bahwa persamaan-persamaannya perlu dipertimbangkan secara bersamaan dan
tidak berdiri sendiri. Persamaan tersebut berupa garis lurus bidang, sehingg solusinya adalah
titik persimpangan dari dua garis lurus dari kedua persamaan.
Jika diberikan dua garis lurus L1 dan L2 , maka salah satu dari berikut terjadi :
a. L1 dan L2 berpotongan tepat di satu titik
b. L1 dan L2 paralel dan bertepatan
c. L1 dan L2 paralel dan berbeda
Pada kasus pertama, sistem memiliki solusi tunggal yang ditunjukkan satu titik persimpangan
dari kedua garis.
Pada kasus kedua, sistem memiliki banyak solusi karena solusi ditunjukkan dengan titik-titik
yang terletak pada garis yang sama. Hal tersebut terjadi ketika persamaan petama ekuivalen
dengan persamaan lainnya, sehingga persamaan-persamaan tersebut berada pada satu garis.
Pada kasus ketiga, sistem tidak memiliki solusi karena dua garis tidak bersinggungan. Hal
tersebut terjadi ketika garis-garis yang dibentuk dari sistem persamaan linear adalah garis-
garis yang saling parallel.
Sistem persamaan linear tiga variabel memiliki bentuk umum

Pada sistem persamaan linear tiga variabel ditunjukkan dalam bidang tiga dimensi, dan solusi
yang didapat dari perpotongan tiga bidang tersebut. Seperti pada sistem persamaan linear dua
variabel, solusi untuk sistem persamaan linear tiga variabel juga memiliki 3 kemungkinan
solusi, yaitu tepat satu solusi, banyak solusi, dan tidak memiliki solusi.

Ketika di sekolah, ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam menyelesaikan sebuah
permasalahan persamaan linier , metode – metode tersebut adalah :
a. Metode Substitusi
Pada metode ini dengan menggunakan cara menyebutkan terlebih dahulu variabel yang
satu ke dalam variabel yang lain dari suatu persamaan. Kemudian menyubstitusikan
(menggantikan) variabel tersebut ke dalam persamaan yang lainnya.
b. Metode Eliminasi
Metode eliminasi digunakan untuk menentukan himpunan penyelesaian dari sistem
persamaan linear dua variabel. Caranya dengan menghilangkan atau mengeliminasi salah
satu variabel dari sistem persamaan tersebut. Jika variabel dinyatakan dengan x dan y,
untuk menentukan variabel x maka kita harus mengeliminasi variabel y terlebih dahulu,
begitu juga sebaliknya.
c. Metode Campuran
Metode campuran merupakan cara menyelesaikan sistem persamaan linear dengan
menggabungkan metode eliminasi dan substitusi.
d. Metode grafik
Penyelesaian sistem persamaan dengan menggunakan metode grafik dilakukan dengan
cara menentukan koordinat titik potong dari kedua garis yang mewakili kedua persamaan
linear.
Ketika di perkuliahan sistem persamaan linear simultan yang merupaka bentuk persamaan-
persamaan yang secara bersama-sama menyajikan banyak variabel bebas. Sistem persamaan
linear simultan dengan m persamaan dan n memiliki bentuk umum

.
.
.

dimana merupakan bilangan yang tak diketahui dan a, b adalah konstanta.

Sistem persamaan linear simultan tidak dapat diselesaikan dengan metode eliminasi
substitusi.
Matriks Diperbesar (Augmented Matrix) merupakan matriks perluasan matriks A dengan
menambahnkan vektor B pada kolom terakhirnya, yang dituliskan Augmented (A) = [A B]

Metode eliminasi Gauss-Jordan adalah teknik yang cocok untuk menyelesaikan sistem
persamaan linear simultan.
Metode Eliminasi Gauss Jordan merupakan pengembangan metode eliminasi gauss, hanya
saja augmented matrik , pada sebelah kiri dirubah menjadi matrik diagonal.
Operasi metode eliminasi Gauss-Jordan adalah:
a. Menukar posisi dua persamaan.
b. Mengganti persamaan dengan suatu kelipatan konstanta taknol.
c. Mengganti sebuah persamaan dengan menjumlahkan persamaan itu dan mengalikan
persamaan dengan sebarang konstan taknol dari persamaan lainnya.

Langkah-langkah Metode Eliminasi Gauss-Jordan sebagai berikut


a. Tuliskan matriks yang diperbesar sesuai dengan sistem linear.
b. Pertukarkan baris (operasi 1), jika perlu, untuk mendapatkan matriks yang diperbesar di
mana entri pertama di baris pertama adalah bukan nol. Kemudian pivot matriks
mengenai entri ini.
c. Pertukarkan baris kedua dengan baris di bawahnya, jika perlu, untuk mendapatkan
sebuah matriks augmentasi di mana entri kedua di baris kedua adalah bukan nol. Putar
matriks mengenai entri ini.
d. Lanjutkan sampai matriks terakhir dalam bentuk reduksi baris.

Sistem persamaan linear tidak selalu memiliki tepat satu solusi. Bahkan adapula yang
memiliki solusi tak hingga (overdetermined), atau tidak ada solusi sama sekali
(undetermined).

Jika solusi yang diperoleh terletak pada garis lurus dalam ruang tiga dimensi yang didapatkan
dari perpotongan tiga bidang pada sistem persamaan linear tiga variabel maka sistem
persamaan tersebut memliki solusi tak hingga (overdetermined). Solusinya dapat
diilustrasikan seperti berikut
Jika terdapat dua bidang yang berpotongan pada garis lurus tetapi bidang ketiga sejajr dengan
garis perpotongan dari dua bidang akibatnya tidak ada titik perpotongan dari ketiga bidang,
sehingga tidak memiliki solusi (undetermined). Solusinya dapat diilustrasikan seperti berikut

Teorema 1
a. Jika jumlah persamaan lebih besar atau sama dengan jumlah variabel dalam system
linear (Overdetermined), maka salah satu dari yang berikut ini, benar:
i. System tidak memiliki solusi
ii. System memiliki tepat satu solusi
iii. System memiliki solusi tak hingga
b. Jika terdapat lebih sedikit persamaan daripada variabel dalam system linear, maka
system persamaan tersebut tidak memiliki solusi atau memiliki banyak solusi
(Underdetermined)
Jika terdapat dua persamaan dalam system, maka hanya berikut ini kemungkinan yang
ada:
1. Kedua bidang sejajar dan berbeda
2. Kedua bidang berpotongan pada garis lurus
3. Kedua bidang berhimpit (dua persamaan mendefinisikan bidang yang sama)

Dalam mempelajari materi Sistem Persamaan Linear ini saya menemukan


permasalahan yang tidak saya ketahui yaitu mungkinkah garis-garis lurus yang saling
sejajar bisa diwakili oleh dua sistem persamaan linear dengan tiga variabel bisa memiliki
solusi?
Dalam mempelajari materi Sistem Persamaan Linear ini saya menemukan
permasalahan yang ingin saya ketahui yaitu mungkinkah garis-garis lurus yang saling
sejajar bisa diwakili oleh dua sistem persamaan linear dengan tiga variabel bisa memiliki
solusi? Jika iya, berikan contoh dan solusinya! Jika tidak, berikan alasannya!

Yang saya lakukan untuk mengetahui mungkinkah garis-garis lurus yang saling
sejajar bisa diwakili oleh dua sistem persamaan linear dengan tiga variabel bisa memiliki
solusi adalah dengan bertanya dan berdisukusi dengan teman saya. Sehingga saya
mengetahui jawabannya jika terdapat tiga variabel maka representasinya bukan berupa
garis, melainkan berupa bidang. Persamaan linear dengan tiga variabel baru bisa berupa
garis lurus jika salah satu variabelnya bernilai nol. Ketika terdapat garis atau bidang
sejajar maka tidaklah memiliki perpotongan sehingga sistem tidak memiliki solusi.

Anda mungkin juga menyukai